BAB 1 PENDAHULUAN. Sekitar 40% resep tablet dikontribusikan untuk produksi obat generik. Jika
|
|
- Liana Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Tablet sebagai obat resep farmasi banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sekitar 40% resep tablet dikontribusikan untuk produksi obat generik. Jika penyerapan obat generik terbatas, maka dikhawatirkan penjualan obat tablet akan terus merosot. Secara umum, harga pokok penjualan (HPP) obat tablet lebih kecil dibandingkan obat non generik. Ada sebanyak 40 produk obat tablet generik dari sekitar 150 produknya yang memiliki harga pokok penjualan (HPP) di bawah harga obat non generik. Sepanjang 2013, penjualan Indofarma sebagai emiten farmasi milik negara menurun.pt Indofarma Tbk (INAF) merevisi proyeksi penjualan sepanjang tahun ini sebesar 16,66% menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun. Direktur Utama PT Indofarma, Elfiano Rizaldy mengatakan, beban pokok penjualan
2 perseroan sepanjang tahun ini membengkak 1,46% menjadi Rp 4447,05 miliar. Hingga akhir tahun diperkirakan penjualan obat Rp 1,2 triliun. Menurut Elfiano (2013), meningkatnya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah membuat perseroan harus mengerem penjualan obat. Hal ini dikarenakan, dalam awalrencana kerja acuan kurs Rp per dolar AS, namun saat ini nilai tukar rupiah sudah menyentuh di kisaran Rp 12 ribu per dolar AS.Dengan penurunan perolehan penjualan ini, maka dipastikan mempengaruhi target laba bersih perseroan hingga akhir Sebelumnya, perseroan membidik laba sebesar Rp 85 miliar. Kinerja perseroan per September mengalami rugi bersih sebesar Rp 61,16 miliar. Padahal, perseroan sempat meraup laba Rp 20,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Tercatat, salah satu penyebab penurunan kinerja tersebut adalah beban pokok penjualan yang membengkak sebesar 1,4 % dari Rp 440,6 miliar menjadi Rp 447,05 miliar. Namun, penjualan bersih Indofarma justru turun sekitar 8,6% dari Rp 701,5 miliar menjadi Rp 640,8 miliar. Berdasarkan statistik pasar modal dalam negeri (2013), lemahnya nilai tukar rupiah membuat harga bahan baku naik dan pengeluaran perseroan lebih besar. Impor bahan baku obat 90 persen lebih,renovasi pabrik farmasi, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) berdampak terhadap penurunan produksi obat. Penurunan penjualan berdampak signifikan pada beban operasional dan keuangan perusahaan. Hingga akhir September 2013, INAF mencatatkan rugi bersih Rp 61,16 miliar.
3 Salah satu upaya mengatasi penurunan produksi perusahaan adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas.pengukuran produktivitas sebagai dasar perencanaan sangat penting di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan tuntutan perusahaan mengembangkan daya saing terhadap perusahaan lain selain peningkatan produktivitas. Pengukuran produktivitas perlu dilakukan untuk merancang suatu sistem produktivitas yang lebih baik dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, serta upaya peningkatan produktivitas untuk menentukan strategi perusahaan di masa yang akan datang. Ada beberapa metode untuk pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan indeks produktivitas antara lain Total Productivity Model, metode Marvin E. Mundel, metode American Productivity Center (APC), model Hines, Metode Craig-Harris, model Kendrick-Creamer. Penelitian ini menggunakan metode Total Productivity Model.Model ini cocok digunakan untuk industri manufaktur untuk mengukur produktivitas perusahaan dan produktivitas parsial faktor-faktor produksi. PT Mutiara Mukti Farma (MUTIFA) yang bergerak di bidang produksi farmasi. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Besar Namorambe Km 8,5 No. 68, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. PT MUTIFA menghasilkan produk obat berupa tablet dengan nama Antalgin. Perusahaan ini berupaya meningkatkan produktivitas dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif.upaya untuk meningkatkan produktivitas ini adalah melalui pengukuran.
4 Pengukuran produktivitas penting bagi perusahaan sebagai dasar rencana kinerja masa yang akan datang.proses produksi merupakan cara menambah nilai (value) suatu barang dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, material, metode, dan modal. PT Mutiara Mukti Farma membutuhkan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, mesin, peralatan, tenaga kerja serta manajemen yang baik untuk melakukan pembuatan obat, namun dalam melaksanakan operasional perusahaan mengalami penurunan produktivitas.penurunan ini dapat dilihat dari datatabel 1.1 dan Tabel 1.2. Tabel 1.1. Data Produksi Tablet Antalgin Tahun URAIAN OUTPUT TANGIBLE DALAM RUPIAH 1.PRODUKSI 2,861,500,000 2,268,000,000 2,910,000,000 2,310,000,000 2,550,000,000 2.PRODUK 1/2 JADI 1,070,972,500 1,808,274,900 1,604,275,800 1,757,325,650 1,514,751,150 3.DIVIDEN BUNGA SURAT BERHARGA 5.PENDAPATAN LAIN TOTAL 4,007,472,500 4,151,274,900 4,589,275,800 4,142,325,650 4,139,751,150 INPUT TANGIBLE 1.TENAGA KERJA 2,496,960,000 2,496,960,000 2,496,960,000 2,496,960,000 2,496,960,000 2.MATERIAL MODAL ENERGI PENGELUARAN LAIN (DINAS,PAJAK,DLL) TOTAL 3,288,082,620 3,478,595,478 3,312,210,302 3,205,472,824 3,276,613,161 Sumber : PT Mutiara Mukti Farma (2013) Tabel 1.2. Hasil Perhitungan Produktivitas Tablet Antalgin Tahun
5 Indeks Produktivitas Input Total Output Total Produktivitas Indeks Tahun Jumlah (Rp) Jumlah (Rp) Total (Rp) Produktivitas ,249 1, ,193 0, ,316 1, ,249 1, ,263 1,011 Sumber :Pengolahan Data PT Mutiara Mukti Farma (2013) Total Productivity Diagram Productivity Periode Sumber :Pengolahan DataPT Mutiara Mukti Farma (2013) Gambar 1.1.Grafik Produktivitas Obat Tablet Antalgin Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat bahwa sejak tahun 2010 terjadi penurunan produksi obat. Penurunan drastis yang signifikan terjadi dari tahun 2011menuju 2012, selanjutnya naik perlahan-lahan sampai tahun 2013; dalam hal ini perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja perusahaan Perumusan Masalah
6 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan terlihat bahwa capaian produktivitas perusahaan mengalami penurunan, yang dapat dilihat dari data Tabel 1.1. dan Gambar 1.1. Produktivitasperusahaan rendah ditandai dengan penurunan volume produksi dari tahun 2012 hingga 2013 (jangka waktu 5 tahun berturut-turut). Pemborosan sumber daya tinggi menunjukkan indikasi bahwa produktivitas perusahaan rendah Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dilaksanakan untuk merancang perbaikan sistem produktivitas yang memungkinkan PT Mutiara Mukti Farma (MUTIFA) dapat mengimplementasikan sesuai kondisi internal perusahaan. Adapun sasaran untuk mencapai tujuan tersebut adalah: 1. Mengindentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya produktivitas. 2. Menyusun suatu rancangan perbaikan sistem dengan implementasi pengukuran produktivitas sebagai dasar perencanaan Manfaat Penelitian berikut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
7 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan referensi dan refleksi produktivitas. b. Memberikan kontribusi untuk memperluas kajian ilmu Teknik Industri berkaitan dengan analisa dan evaluasi produktivitas. 2.Manfaat Praktis a. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dengan membandingkan antara teori selama masa perkuliahan dengan praktik yang dilaksanakan perusahaan. b. Bagi program Pascasarjana Teknik Industri (USU) Medan, penelitian ini merupakan dasar pengembangan kerjasama dengan PT Mutiara Mukti Farma (MUTIFA) serta penambahan literatur ilmiah. c. Secara khusus bagi penulis sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan di bidang ilmu Teknik Industri dan syarat kelengkapan tugas tesis Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah pengukuran produktivitas yang semakin menurun dari waktu ke waktu khususnya lima tahun terakhir (mulai tahun
8 2009 hingga 2013). Dengan pengukuranproduktivitas akurat tenaga kerja diharapkan kinerja tenaga kerja meningkat yang akan mendorong tujuan-tujuan perusahaan terealisasi dalam waktu dekat. Dalam penelitian sangat perlu dilakukan batasanbatasan masalah agar penelitian menjadi lebih jelas, terarah dan terukur.masalahmasalah yang terlalu luas mengakibatkan kerumitan pemecahan masalah yang disebabkan banyak faktor yang tidak dapat diidentifikasi dan dijangkau oleh penulis.penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Dataanalisa dan evaluasi produktivitas adalah data modal, tenaga kerja, energi, bahan, mesin dan peralatan selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2009,2010, 2011,2012 dan Pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode Total Productivity Model, yaitu menghitung produktivitas total dengan cara membagi output total (tangible) dengan input total tangible. Model ini didasarkan pada pengukuran produktivitas total dan produktivitas parsial. 3. Evaluasi produktivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan yang selanjutnya dilakukan perbaikan produktivitas Asumsi-Asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
9 1. Data yang diambil untuk mengukur produktivitas adalah data kegiatan bagianproduksi, personalia dan keuangan perusahaan. 2.Proses produksi dan metode kerja tidak ada mengalami perubahan. 3. Kondisi perekonomian di Indonesia dalam keadaan stabil Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari enambab.bab pertama menjelaskan tentang latar belakang dan rumusan masalah, penjelasan, tujuan dan manfaat penelitian, serta batasan dan asumsi-asumsi yang digunakan.bab kedua berisi studi pustaka sesuai teori yang berkaitan dengan rancangan perbaikanproduktivitas dengan menggunakan metode Total Productivity Model. Bab ketiga menguraikan gambaran umum perusahaan tempat penelitian. Bab keempat mengenai jenis, lokasi, metodedan langkah-langkah penelitian seperti yang tergambar dalam blok diagram penelitian. Bab kelima diuraikan mengenai pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data serta perancangan perbaikan.bab keenam berisi tentang kesimpulan penelitian serta saran untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya.
perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar rakyat, terutama bidang kesehatan sudah selayaknya menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan kesehatan yang mudah, ramah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Keberasilan suatu perusahaan dalam menjalankan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas sangat peka terhadap daya saing, tingkat inflasi dan standart kehidupan masyarakat. Keberasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Multimas Nabati Asahan merupakan salah satu perusahaan penghasil minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi dengan memanfaatkan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persediaan adalah pos aset lancar yang cukup besar nilainya. Pada perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persediaan merupakan salah satu pos aset yang cukup penting karena persediaan adalah pos aset lancar yang cukup besar nilainya. Pada perusahaan dagang,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH...v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok variable, yaitu variable terikat (dependen) dan variable
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DANIEL SINAGA 0
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam meningkatkan kemampuan daya saingnya perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan posisinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran (Mulyadi, 2009:10). Perusahaan yang bertujuan mencari laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal dalam mengembangkan perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Akumulasi modal sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroindustri merupakan suatu bidang ilmu yang memanfaatkan hasil pertanian yang kemudian diolah menjadi suatu produk dengan tujuan meningkatkan nilai tambah pada bahan
Lebih terperinciBI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan BI Rate sebagai salah satu instrumen utama dalam menerapkan kebijakan moneter. Instrumen ini juga menjadi acuan utama oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-China (ACFTA) semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-China (ACFTA) semakin membuka peluang China untuk melakukan penetrasi pasar di Indonesia. Dalam enam tahun terakhir sebelum perjanjian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input (masukan) untuk menciptakan output (keluaran) sangat penting dan perlu menjadi perhatian yang serius. Untuk
Lebih terperinciPengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatiannya untuk mencapai keuntungan setinggi-tingginya namun pada masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha semakin pesat dan keadaan perekonomian pun berubah-ubah, hal ini akan mempengaruhi keadaan dan eksistensi sebuah perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam
Lebih terperinciStabilitas Harga Menentukan Industri Baja
Stabilitas Harga Menentukan Industri Baja Jajang Yanuar Habib jajang@wdspcorp.org Abstrak Meningkatnya pasokan impor dengan harga yang relatif lebih murah berdampak pada menurunnya daya saing industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia sebagian besar didukung oleh sektor manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Uang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian diseluruh dunia. Bagi seorang ekonom, uang adalah persediaan aset yang dapat dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta pembangunan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hakikat pembangunan ini mengandung makna bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang tersaji pada laporan keuangan harus relevan karena laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciPengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-01-28 Pengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan
Lebih terperinciatau keluaran yang dihasilkan dari proses.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan hal yang mendasar yang harus ada pada setiap perusahaan. Setiap industri tentunya akan selalu meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Balakang Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Laju perkembangan industri Otomotif masyarakat Indonesia saat ini relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kecanggihan teknologi terutama internet menyebabkan masyarakat mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (industri.bisnis.com/2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat medorong perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang industri untuk terus berpacu mengikuti perkembangan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur di indonesia beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan Anggaran infrastruktur APBD Jawa Barat 2017 naik menjadi 32,740 triliun atau naik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari peran serta para pemodal (Investor) dalam melakukan transaksi saham dipasar modal, baik yang dilakukan dipasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara di dunia ini melakukan perdagangan antar bangsa atau yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan baik barang maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha. dari kekayaan negara yang dipisahkan. Sejak tahun 2001, seluruh BUMN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar deviden kepada investor atas saham yang mereka miliki.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan investor, sehingga menuntut perusahaan menerapkan beberapa kebijakan yang dapat menarik investor. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberlangsungan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberlangsungan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah lingkungan eksternal. Kondisi perekonomian secara makro merupakan unsur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula adalah merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok (sembako) kebutuhan pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga maupun
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh perusahaan besar di setiap negara. Tidak sedikit perusahaan yang
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada saat terjadinya krisis global yang melanda seluruh negara di dunia, tentunya perekonomian di setiap negara akan menjadi goyah. Keadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa pendanaan..., Aries Irawan Dony P.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan data dari Intercontinental Marketing Services (IMS), yang dirilis pada bulan Oktober 2008 oleh IMS Health, pertumbuhan pasar farmasi global pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, memperluas angkatan kerja dan mengarahkan pendapatan yang merata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah sebuah usaha meningkatan taraf hidup masyarakat, memperluas angkatan kerja dan mengarahkan pendapatan yang merata yang diukur melalui tinggi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah investasi dalam bentuk saham. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbukaan dan kompetisi. Teknologi telah membuat dunia tanpa batas, supply
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi ekonomi Indonesia bertumpu pada 2 (dua) prinsip dasar yaitu keterbukaan dan kompetisi. Teknologi telah membuat dunia tanpa batas, supply chain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat tetap hidup setiap hari. Setiap manusia butuh makan dan minum.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer makhluk hidup adalah papan selain sandang dan pangan. Sandang dan pangan merupakan penunjang yang membuat manusia untuk dapat tetap hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri pada tahun 1990
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu
Lebih terperinciModel Pengukuran Produktivitas
Model Pengukuran Produktivitas Objective Matrix (OMAX) American Productivity Center (APC) Model Craig Haris Marvin E Mundel (1976) Model ini mengukur produktivitas total dengan cara membandingkan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang punggung perekonomian. Tumpuan harapan yang diletakkan pada sektor industri dimaksudkan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa indikator ekonomi yang bisa mencerminkan tingkat kegiatan ekonomi di masyarakat. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini
V-12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini membutuhkan upaya agar perusahaan mampu bersaing. Persaingan dapat muncul di setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu unsur yang memegang peran penting dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian (2002). Semenjak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu mengembangkan daya saingnya. Berbagai usaha dilakukan untuk mencapai suatu produktivitas yang tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu: keuntungan yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika Harga Saham agar dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Dalam mewujudkan tujuan tersebut perusahaan tidak terlepas dari berbagai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Farma (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi yang seiring waktu terus mengalami perubahan telah memberikan pengaruh terhadap kegiatan dan kinerja perusahaan besar. Pengaruh terhadap kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya (profit oriented).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang melakukan kegiatan operasionalnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (kondisi ekonomi, keadaan politik, dan bencana alam) dan faktor internal (kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebangkrutan merupakan kondisi perusahaan yang tidak memenuhi hutangnya atau juga kondisi dari awalnya perusahaan dapat beroperasi kemudian mengalami kegagalan
Lebih terperinciPPWWIPLBAB I PENDAHULUAN mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun seperti yang digambarkan pada Gambar 1.1 di bawah ini.
PPWWIPLBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Pusat Statistika 7 Februari 2011 mencatat bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang pesat selalu diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan saat ini, setiap perusahaan berusaha untuk merencanakan dan mengembangkan strategi guna memperbaiki kinerjanya dan mempertahankan eksistensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didalam setiap menghadapi era globalisasi dimana persaingan bisnis dipasar global menjadi sangat kompetitif dan orientasi perusahaan diharuskan untuk
Lebih terperinciPENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :
PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh : SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sinambela, 2009). Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan siklus ekonomi di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan semakin banyak kasus yang terjadi dalam dunia usaha, baik dari sisi finansial ataupun non finansial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap investor dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan farmasi secara berkelanjutan terus melakukan inovasi menawarkan produk-produk baru, membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan karakter masing-masing investor. Pasar modal tentunya mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi Indonesia saat ini mengalami perkembangan pesat. Hal ini ditandai dengan antusias masyarakat yang terjun ke berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian dunia telah memungkinkan perusahaan melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi komersial antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, maka mendorong makin banyak perusahaan yang akan go public, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Dengan adanya pasar modal, maka mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa pada dasarnya akan menghasilkan suatu keluaran dan keluaran tersebut belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin tajam dalam dunia usaha, sehingga menuntut para pelaku ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang diarahkan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Keberhasilan sebuah pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan tidak akan lepas dari persaingan yang timbul di pasar. Persaingan tersebut adalah berasal dari perusahaan lain yang juga menghasilkan produk
Lebih terperinciProduktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja
Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi kayu atau ketela pohon adalah salah satu komoditas pertanian jenis umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan maupun sumber pakan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Gold Coin Indonesia Medan-Mill adalah perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT. Gold Coin Indonesia Medan-Mill adalah perusahaan yang memproduksi makanan ternak dimana volume produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Pemerintah, melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya kegiatan usaha di daerah akan berdampak positif terhadap pembangunan dan tingkat kesejahteraan. Jumlah pengangguran dapat dikurangi karena tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya menambah dana untuk melakukan kegiatan operasionalnya, perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor. Saham tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi nasional yang dapat dicapai melalui pembenahan taraf hidup masyarakat, perluasan lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini disebabkan karena adanya perubahan kondisi situasi pasar serta perekonomian dan teknologi
Lebih terperinci