PROTOTIPE SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR SEBAGAI PENDETEKSI BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR KETINGGIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
|
|
- Surya Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROTOTIPE SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR SEBAGAI PENDETEKSI BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR KETINGGIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Kurniawan Arizona 1) 1) Prodi Tadris Fisika FITK IAIN Mataram, Mataram, Indonesia, Abstrak Penelitian ini menyajikan pembuatan prototipe sistem monitoring ketinggian air sebagai pendeteksi banjir dengan menggunakan sensor ketinggian berbasis Mikrokontroler ATMega 16. Hasil penelitian ini menunjukkan pengujian prototipe yang dirancang, dapat berfungsi dengan baik. Output indikator dari pengolahan data oleh Mikrokontroler ATMega 16 ditampilkan menggunakan display LCD, lampu LED dan buzzer sebagai alarm peringatan dini. Ada tiga kondisi peringatan yaitu aman, siaga dan waspada. Kondisi aman ditunjukkan dengan tulisan kata aman pada LCD, nyala lampu LED berwarna hijau dan buzzer tidak berbunyi. Kondisi siaga apabila tertulis siaga di LCD, lampu LED berwarna kuning dan buzzer mulai berbunyi. Kondisi waspada jika pada LCD terdapat tulisan waspada, lampung LED berwarna merah dan buzzer berbunyi dengan frekuensi yang tinggi. Kata Kunci : Prototipe Sistem Monitoring Ketinggian Air, Sensor Ketinggian, ATMega 16, LCD, LED, Buzzer PENDAHULUAN Musibah dan bencana alam yang banyak terjadi tidak hanya menyebabkan kerugian material saja, tetapi juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Banyak cara untuk mengantisipasi dan meminimalisasi kerugian dan jumlah korban, salah satunya adalah dengan menerapkan berbagai alat pendeteksi yang digunakan sebagai referensi data maupun indikator dari suatu sistem peringatan dini, apabila terjadi fenomena alam yang tak biasa. Pada saat ini terdapat banyak detektor yang digunakan sebagai indikator sistem peringatan dini untuk mendeteksi berbagai macam fenomena alam, seperti perubahan iklim dan cuaca (arah dan kecepatan angin, curah hujan, temperatur, dan sebagainya), kekuatan dan lokasi dari pusat gempa, aktivitas dari gunung berapi, ketinggian permukaan air, dan lain sebagainya. Ketinggian permukaan air merupakan parameter suatu objek yang banyak dipantau dan dianalisa perubahannya, terutama pada musim dan keadaan tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan banyaknya bencana alam yang mungkin disebabkan olehnya, seperti banjir, tsunami dan lain sebagainya. Namun selama ini monitoring ketinggian air sungai/waduk yang dilakukan masih menggunakan alat-alat manual berupa skala ketinggian yang diletakkan di pinggiran sungai atau jembatan. Mengingat akan pentingnya pemantauan terhadap ketinggian air sungai/waduk, terutama pada daerah-daerah dataran rendah, peneliti berusaha mencoba memberikan kontribusi dengan merancang dan membuat sistem monitoring ketinggian air secara elektrik yang dapat digunakan untuk memantau perubahan ketinggian air secara kontinyu. Untuk membuat alat ini, hal yang pertama dibutuhkan adalah sensor. Sensor adalah alat yang digunakan untuk menerima inputan dari suatu obyek. Inputan yang diterima sensor akan menentukan keakuratan dari sebuah proses pengukuran. Oleh karena itu diharapkan sensor mampu mendeteksi terjadinya perubahan terhadap obyek yang diukur, sehingga sensor perlu mempunyai sifat high sensivity and fast respons, less temperature dependency, superior shock and vibration resistance, long life, dan stability. Sensor yang digunakan dalam mengukur ketinggian air pada miniatur sungai atau waduk, yaitu pelampung yang biasa digunakan pada tangki bensin sebagai indikator volume bensin. Namun sensor ini memiliki rentang hambatan antara 0Ω sampai dengan 568Ω, dimana 0Ω pada level terendah dan 568Ω pada level tertinggi. Sehingga peneliti berinisiatif membuat sensor dari potensio atau variable resistor, yang memiliki rentang hambatan yang lebih lebar dan akurasi yang lebih baik. Peneliti hanya mengambil bagian dari pelampungnya saja dari pelampung tangki motor yang telah dibeli. Sensor ini memiliki prinsip kerja, apabila ketinggian air berubah naik maka nilai resistansi pada sensor akan bergerak naik dan sebaliknya apabila ketinggian air turun maka nilai resistansi pada sensor akan bergerak turun. Nilai keluaran dari sensor akan dibaca oleh ADC untuk kemudian diubah menjadi data digital dengan nilai antara 0 sampai dengan 255. Data tersebut akan
2 diteruskan menuju port parallel untuk diolah oleh mikrokontroler. Penampang dasar pelampung dapat dilihat pada Gambar 1. (Reduced Intruction Set Computing), sementara seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing) (Atmel, 2006). Deskripsi pin ATMega16 dapat dilihat pada Gambar 2. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan konfigurasi fungsi dari masing-masing pin ATMEGA16 sebagai berikut : Tabel 1. Konfigurasi Port ATMega 16 No. PIN Fungsi Gambar 1. Penampang Dasar Pelampung Di samping sensor, tinjauan umum perangkat keras pada perancangan alat ini adalah mikrokontroler ATMega16. Memiliki empat buah port yaitu Port.A, Port.B, Port.C dan Port.D yang semuanya dapat diprogram sebagai input ataupun output. Unit CPU yang terdapat pada mikrokontroler digunakan untuk memastikan eksekusi program sehingga dapat mengakses memori, melakukan kalkulasi, pengontrolan dan penanganan interupsi dengan menggunakan arsitektur harvard (bus untuk memori dan program serta data terpisah) sehingga menghasilkan performa yang tinggi (Wardhana, 2006). Gambar 2. Deskripsi Pin ATMegA 16 ( Pengelompokan mikrokontroler AVR (Alf and Vegards Risc Processor) terbagi menjadi empat kelas yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan keluarga AT86RFxx yang dapat dibedakan menjadi memory, peripheral dan fungsinya. AVR umumnya memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi terkemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR berteknologi RISC VCC Masukan catu daya 2. GND Ground 3. Port A (PA0 PA7) 4. Port B (PB0 - PB7) 5. Port C( PC0 - PC7) 6. Port D (PD0 - PD7) 7 XTAL1 8. XTAL2 9. AVCC 10. AREF 11. RESET Input/output dua arah dan pin masukan ADC. Pin input/output dua arah dan pin khusus Pin input/output dua arah dan pin khusus. Pin input/output dua arah dan pin khusus Pin masukan inverting Oscillator amplifier dan masukan ke internal clock operating circuit Pin keluaran dari inverting Oscillator amplifier Pin masukan tegangan untuk port A dan ADC Pin masukan tegangan refrensi ADC Pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler Untuk menampilkan hasil pengukuran dari sensor dan pengolahan data dari mikrokontroler dibutuhkan Liquid Crystal Display (LCD). LCD merupakan suatu display dari bahan cairan kristal yang pengoperasiannya menggunakan dot matriks. LCD banyak digunakan sebagai display alat alat elektronika seperti kalkulator, multimeter digital, jam digital dan sebagainya. LCD yang digunakan dalam penelitian adalah LCD dengan ukuran lebar display 2 baris 6 kolom. Menurut instruksi yang ada pada LCD, maka harus diinisialisikan terlebih
3 dahulu agar display dapat menampilkan karakter yang diinginkan melalui bantuan software sesuai alamat yang dihubungkan dengan bus data. Gambar 3. LCD 2x16 Karakter ( 2011) Selain LCD, pada pembuatan alat ini juga dilengkapi oleh lampu LED dan rangkain buzzer sebagai indicator tambahan dan alarm peringatan. Perangkat lunak yang digunakan sebagai bahasa pemogram pada perangkat ATMega 16 adalah CodeVision AVR. CodeVision AVR merupakan perangkat lunak yang digunakan dan khusus untuk mikrokontroler AVR sebagai salah satu software compiler (Heryanto, dkk., 2008). CodeVisionAVR memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1) Fasilitas yang disediakan lengkap serta tampilan terlihat menarik dan mudah dimengerti, 2) mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan menggunakam CodeWizardAVR, 3) Memiliki fasilitas untuk mendownload program langsung dari CodeVisionAVR dengan menggunakan hardware khusus, seperti Atmel STK500, Kanda Sistem STK200 (Bejo, 2008). METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika FKIP Universitas Mataram mulai dari bulan Maret sampai Mei B. Tahap Pengerjaan Penelitian Berikut ini diagram alir dari tahapan penelitian disajikan seperti di bawah : Gambar 4. Diagram Alir Penelitian Berdasarkan Gambar 4, alur penelitian pertama dilakukan dengan pembuatan draft. Pada penulisan draft ini mencakup mengenai ide dasar dari sistem yang akan dibuat, teori-teori pendukung, dan lain-lain. Setelah draft selesai dilanjutkan dengan perancangan alat. Pada proses ini, dirancang alat yang akan dibuat berdasarkan teori yang dipelajari serta mencakup tentang perancangan PCB dan pendataan komponen yang akan digunakan. Proses dilanjutkan dengan pembuatan alat setelah PCB dan komponen siap digunakan. Pembuatan alat yang dimaksud yaitu adaptor dengan keluaran 5 volt, rangkaian sensor ketinggian air, rangkaian minimum sistem ATMega 16, rangkaian LCD, rangkaian alarm, dan rangkaian lampu LED. Proses berikutnya yaitu pengujian alat. Pengujian alat bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengukuran besaran fisis berbasis mikrokontroler dapat bekerja. Perbaikan yang dilakukan bisa bersifat kecil ataupun besar tergantung dari error yang dihasilkan. Alat yang telah diperbaiki diuji kembali untuk mengatahui apakah telah bekerja sesuai fungsinya. Setelah alat dapat bekerja sesuai fungsinya, dilakukan pengambilan data untuk diinterpretasikan. C. Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja sistem secara keseluruhan diatur oleh mikrokontroler sebagai pengendali utama. Dalam perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan sensor ketinggian yang berupa pelampung yang dipasang pada rangkaian transmitter, yang fungsinya sebagai rangkaian detektor yang akan mendeteksi perubahan ketinggian air. Sensor akan memberikan inputan ketinggian air dalam bentuk tegangan 0 volt sampai 5 volt ke ADC internal mikrokontroler. ADC internal mikrokontroler yang digunakan ADC 8 bit sehingga data yang ada di ADC internal antara 0 sampai dengan 255, karena simulasi ketinggian air hanya dibuat setinggi 10 cm maka data ADC internal dibagi 10 untuk bisa menentukan range ADC internal tiap cm-nya. Data dari sensor tersebut kemudian diolah dan diproses oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mendeteksi perubahan data. Jika terjadi perubahan ketinggian air, data tersebut akan ditampilkan di LCD serta ditandai dengan menyalanya lampu LED. Disamping itu akan mengeluarkan suara peringatan apabila status ketinggian air dalam keadaan status siaga dan status wasapada. D. Perencanaan dan Pembuatan Alat Dalam perancangan dan pembuatan alat sistem ini hanya terdiri dari perancangan hadware (perangkat keras). Perancangan perangkat keras yang dimaksudkan meliputi perancangan rangkaian sensor, perancangan rangkaian transmitter 16
4 (pengirim), perancangan rangkaian receiver (penerima), perancangan rangkaian LCD, perancangan alarm, dan perancangan rangkaian lampu LED. Secara umum, perancangan sistem monitoring ketinggian air ini dibuat berdasarkan diagram blok pada Gambar 5 di bawah ini. 1. Pin 1 (Vss) dan pin 3 (Vee) dihubungkan dengan variable resistor 5 kω untuk mengatur kecerahan tampilan karakter. 2. Pin 2 (Vcc) dihubungkan dengan catu daya. 3. Pin 4 (RS) di hubungkan dengan PortC.0 sebagai sinyal pemilih data berupa instruksi atau berupa data ASCII. 4. Pin 5 (R/W) dihubungkan dengan PortC.1 karena dalam sistem ini, LCD hanya bekerja menerima data dari mikrokontroler. 5. Pin dihubungkan dengan PortC.4 PortC.7 sebagai data bus. PortX[0..7] VCC VR 5k PORTX.0 PORTX.1 PORTX.2 PORTX.4 PORTX.5 PORTX.6 PORTX.7 Gambar 5. Diagram Blok Alat D.1) Perancangan rangkaian sensor ketinggian air Alat yang dirancang merupakan simulasi sederhana dari kondisi sebenarnya. Perancangan sensor ketinggian air dirancang menggunakan sebuah pelampung yang dihubungkan pada variable resistor sehingga perubahan kondisi ketinggian air juga menjadi perubahan nilai tegangan yang terdapat pada variable resistor. Perancangan sensor ketinggian air dapat ditunjukkan pada Gambar 6. di bawah ini : JLCD Pin LCD Gambar 7. Perencanaan Rangkaian LCD D.3) Perancangan rangkaian alarm Pada perancangan alarm ini digunakan sebuah modul alarm yang banyak terdapat di pasaran. Rangkaian alarm dapat membangkitkan 2 suara yang berbeda sebagai indikator kondisi ketinggian air pada status keadaan siaga dan waspada. Rangkaian alarm dihubungkan dengan mikrokontroler sehingga pemilihan suara dikontrol oleh mikrokontroler. seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8 di bawah ini PortB.0 Rangkaian Alarm PortB.1 Gambar 8. Perencanaan Koneksi Rangakaian Alarm pada Mikrokontroler. Gambar 6 Perancangan Sensor Ketinggian Air D.2) Perancangan rangkaian LCD Dalam perancangan ini LCD yang digunakan ialah tipe M 1632 buatan Seiko. LCD ini bertujuan untuk menampilkan nilai ketinggian air. Perencanaan rangkaian LCD ditunjukkan pada Gambar 7, adapun konfigurasi pin-pin pada LCD agar bisa bekerja adalah sebagai berikut: D.4) Perancangan Rangkaian LED Gambar 9 merupakan perancangan rangkaian LED, yang mana pada perancangan rangkaian LED ini menggunakan 3 buah lampu LED berdiameter 10 mm dengan warna yang berbeda dari tiap-tiap lampu LED. Lampu LED berwarna hijau dimaksudkan untuk menunjukkan kondisi normal, LED berwarna kuning berfungsi untuk menunjukkan kondisi siaga, dan LED berwarna merah menunjukkan kondisi waspada. 17
5 Gambar 9. Perancangan Rangkaian LED HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sensor ketinggian air yang dibuat menggunakan potensio ( varaibel resistor 20K) dan tangkai pelampung bensin. Pada prinsipnya sensor ini dapat merubah variable ketinggian air menjadi tegangan yang nanti akan masuk dan diolah oleh mikrokontroler. Makin tinggi air tentunya akan megakibatkan perubahan nilai resistansi pada rangkaian. Gambar 11. Rangkaian Adaptor 5 volt Sebagai Tegangan Masukan pada Sistem Pembuatan rangkaian yang paling utama dalam sistem monitoring ketinggian air adalah minimum system mikrokontroler ATMega 16. Gambar 10. Rangkaian Sensor Ketinggian Air Pembuatan adaptor (catu daya dc) dengan tegangan output 5 volt. Pada level TTL seperti rangkaian LCD dan mikrokontroler dibutuhkan catu daya yang besar tegangannya 5 volt. Sehingga perlu dibuat adaptor 5 volt karena di pasaran khususnya di Kota Mataram tidak ada adaptor yang dijual dengan tegangan keluaran 5 volt. Adaptor yang banyak dijual di pasaran biasanya memiliki tegangan keluaran 1,5 volt, 3volt, 4,5 volt, 6 volt dan 9 volt. Adaptor yang telah dibuat sebelum dilakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti trafo, kapasitor, jembatan dioda, togel (sakelar), regulator 0805, PCB berlubang dan beberapa kaki sebagai output ke rangkaian minimum system dan LCD. Gambar 12. Rangkaian Minimum System ATMega16 Komponen yang terpenting dari rangkaian ini ada mikrokontroler ATMega 16 yang berfungsi untuk mengolah sinyal berupa tegangan yang bersifat kontinyu menjadi data-data digital yang dapat ditampilkan oleh display karena di dalamnya terdapat ADC (analog digital converter) internal. Kondisi yang ada pada sistem akan dapat dipantau pada rangkaian LCD yang berfungsi sebagai display. 18
6 Gambar 13. Rangkaian LCD Setelah alat selesai dibuat, dilanjutkan dengan pengujian alat. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rangkaian pada setiap komponen dapat bekerja dengan baik. Jika rangkaian setiap komponen dapat bekerja dengan baik, maka hal itu akan mendukung bekerjanya sistem secara keseluruhan. Adapun pengujian yang dilakukan meliputi pengujian rangkaian sensor, pengujian alarm, pengujian rangkaian LED atau LCD No Sensor (cm) Tegangan Sensor (volt) Status Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Siaga Siaga Waspada Waspada Hubungan antara ketinggian air denagan tegangan input Mikrokontroler ATMega 16 dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 14. Pengujian Sistem yang Telah Dibuat Bagian pertama yang diuji adalah rangkaian sensor untuk mengukur ketinggian. Sensor ini memiliki tegangan antara 0 volt sampai 5 volt, sedangkan ketinggian air yang dapat terdeteksi oleh sensor ini antara 0 cm sampai 10 cm. Rangkaian sensor ketinggian ditunjukkan pada Gambar 15. Pengujian terhadap sensor ketinggian yang berupa pelampung ini dilakukan dengan cara menghitung berdasarkan karakteristik sensor, seperti terlihat pada Tabel 2 maka dibuat suatu skala untuk menentukan ketinggian air yang dapat terdeteksi oleh sensor. Gambar 16. Grafik Hubungan Ketinggian Air dengan Tegangan Masukan MK Nilai tegangan keluaran dari sensor di dapat dari perhitungan di bawah ini : V in sensor = 0,4 V Resolusi = = = Gambar 15. Rangkaian Sensor Ketinggian Tabel 2. Hasil Pengukuran Sensor Ketinggian 19 V out sensor = nilai ADC x resolusi Dari perhitungan yang didapat, maka dapat diketahui berapa besar tegangan keluaran sensor yang didapat dari perkalian antara nilai ADC dan resolusi. Resolusi merupakan ketelitian dari ADC yang nilainya per data. Ketika dilakukan kalibrasi alat antara ketinggian air di bak dengan data yang ada pada LCD diperoleh. Tabel 3. Kalibrasi Data Ketinggian
7 Data di LCD (cm) data di bak (cm) Terlihat disini terdapat perbedaan yang sangat signifikan hal ini dikarenakan lintasan sensor yang linear namun seperti setengah lingkaran (eksponensial). Untuk mensiati hal ini dilakukan suatu kontrol dengan bantuan bahasa pemograman yang disesuiakan dengan kondisi sebenarnya. Sehingga ketinggian air yang ada di bak akan sama dengan ketinggian air yang tertera pada LCD. Pengujian selanjutnya adalah rangkaian alarm seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17. Gambar 17. Pengujian Rangkaian Alarm Pengujian ini dilakukan dengan cara menghubungkan rangkaian alarm dengan mikrokontroler dan memberikan inputan ke alarm seperti pada Tabel 4. Rangkaian alarm dapat membangkitkan 2 suara yang berbeda sebagai indikator kondisi ketinggian air. Tabel 4. Hasil Pengujian Alarm Alarm kontrol Alarm pemilih Suara kondisi 0 0 Diam 0 1 Diam 1 0 Waspada 1 1 Siaga Pada pengujian rangkaian LED sebagai output dilakukan dengan menghubungkan pin 20 mikrokontroler PortB dengan lampu LED serta memberikan inputan pada PortB, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18 di bawah ini. Gambar 18. Pengujian Rangkaian LED B. Pembahasan Alat monitoring ketinggian air berbasis mikrokontroler ini merupakan salah satu penerapan sistem instrumentasi yang merubah parameter mekanik menjadi listrik. Alat ini dapat mendeteksi perubahan ketinggian air dan memberikan informasi ketinggian air yang dapat dipantau tanpa harus melihat langsung ke tempatnya. Pada proses pengujian alat, tahap awal yang dilakukan yaitu pengujian sensor ketinggian. Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung besar tegangan ketika sensor mendeteksi perubahan ketinggian air. Proses selanjutnya, pengujian alarm dan rangkaian LED. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan pin mikrokonroler PortB dengan alarm dan rangkaian LED serta memberikan inputan. Hasil pengujian ini menyakinkan bahwa alarm dan rangkaian LED yang berfungsi sebagai output mampu bekerja dengan baik. Berdasarkan dari pengujian rangkaian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa alat miniatur monitoring perubahan ketinggian air dengan berbasis mikrokontroler ATMega16 dapat bekerja dengan baik. Spesifikasi Rancang bangun sistem monitoring perubahan ketinggian air dirancang dalam skala miniatur. Status ketinggian air, hanya dibuat 3 status saja, yaitu aman, siaga, dan waspada. Suara peringatan akan berbunyi jika ketinggian air dalam keadaan status siaga dan waspada dan sistem monitoring yang dibuat akan ditampilkan dalam display dan LED. Pada display LCD akan
8 ditampilkan ketinggian air sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sementara lampu LED berwarna hijau akan menyala jika kondisi aman, berwarna kuning dalam keadaan siaga dan berwarna merah saat posisi waspada. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu cara alternatif untuk memonitoring perubahan ketinggian air sungai atau waduk, guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir serta mengembangkan sistem peringatan dini banjir dalam skala yang lebih besar. SIMPULAN DAN SARAN Pada penelitian ini telah dihasilkan sebuah peralatan miniatur yang berbasis mikrokontroler untuk memonitoring perubahan ketinggian air. Mikrokontroler ATMega 16 sebagai pengendali sistem untuk mengolah data yang masuk dari sensor dan yang akan ditampilkan ke LCD, lampu LED dan buzzer (alarm). Sehingga perlu ada upaya untuk mengembangkan prototipe ini menjadi alat yang siap pakai pada waduk atau sungai untuk memantau ketinggian air yang lebih baik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Susilawati, M.Si, Ph.D dan Bapak Muhammad Taufik, M.Si., atas bimbingan dan pembelajaran pada Matakuliah Praktikum Fisika berbasis proyek di Prodi Magister Pendidikan IPA Universitas Mataram. Terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Bahtiar, M.Pd.Si., yang telah memfasilitasi penulisan artikel pada Jurnal Konstan. DAFTAR PUSTAKA Atmel ATMEL AVR Atmega16Datasheet. Atmel Corporation Bejo, Agus, 2008, C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega, Graha Ilmu, Yogyakarta. Heryanto,M.ary,dkk, 2008, Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATmega, Penerbit Andi, Yogyakarta. Wardhana, Lingga, 2006, Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR, Penerbit Andi, edisi I, Yogyakarta. Biografi Penulis Kurniawan Arizona, M.Pd., lahir di Sakra Lombok Timur NTB pada tanggal 16 April Pendidikan S-1 di tempuh di Prodi Fisika Universitas Brawijaya Malang dan melanjutkan Pendidikan S-2 di Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Fisika di Universitas Mataram. Sekarang penulis sebagai dosen di Tadris Fisika IAIN Mataram. Fokus kajian riset selama ini pada peningkatan mutu pendidikan pada bidang IPA Fisika dan keilmuan Fisika. 21
BAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciJurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:
Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure Switch Berbasis ATMEGA 8535 Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari Jurusan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, Perkembangan teknologi berbasis mikrokontroler terjadi dengan sangat pesat dan cepat. Kemajuan
Lebih terperinciBAB III MIKROKONTROLER
BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi sumber daya alamnya yang kaya akan mineral. Perkembangan sektor industri memacu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciAgus Sudarmanto Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo
Pembuatan Alat Laboratorium Fisika... PEMBUATAN ALAT LABORATORIUM FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN WALISONGO UNTUK PRAKTIKUM OSILASI CAIRAN DAN AYUNAN MATEMATIS SECARA DIGITAL Agus Sudarmanto
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur
6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal
Lebih terperinciRANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22
E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses
Lebih terperinciPengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A
SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciTERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535
TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller ATMega 8535 ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) keluarga ATMega. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur 8 bit, dimana
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciseorang bayi yang baru dilahirkan harus membutuhkan suhu antara 35,5 C - 37 C Inkubator bayi memiliki beberapa parameter yaitu temperature, kelembaban
MINIATUR PEMANTAU SUHU INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DAN JARINGAN NIRKABEL M.RIDHO APRIYADI Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay
BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang gas medis telah dilakukan oleh Oktavia Istiana (2005) dengan tampilan analog dan Rachmatul Akbar (2015) yang melakukan pembuatan alat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.
BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Pada kehidupan sehari-hari kendaraan banyak dijumpai di sekitar kita. Seperti yang kita ketahui. Dewasa ini banyak terjadi kecelakaan
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK
APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER 1 Dickky Chandra, 2 Muhammad Irmansyah, 3 Sri Yusnita 123 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang Sumatera
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)
PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Charles P M Siahaan (1), Fakhruddin Rizal B (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciSistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor
Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Berikut adalah gambar blok diagram : Push Button Call dan stop LCD ATMega8 ATMega8 LED Buzzer RXD Modul bluetooth HM-10 TXD Modul bluetooth HM-10 Gambar 3.1
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang
Lebih terperinci