KAJIAN KEHANDALAN MATERIAL KOMPONEN BAGIAN DALAM BEJANA TEKAN REAKTOR AIR BERTEKANAN
|
|
- Yohanes Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN KEHANDALAN MATERIAL KOMPONEN BAGIAN DALAM BEJANA TEKAN REAKTOR AIR BERTEKANAN Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN, .: Kawasan PUSPIPTEK Gd. No. 80 Setu, Tangerang Selatan ABSTRAK KAJIAN KEHANDALAN MATERIAL KOMPONEN BAGIAN DALAM BEJANA TEKAN REAKTOR AIR BERTEKANAN. Komponen bagian dalam bejana tekan reaktor air bertekanan terdiri dari komponen utama dan sub-komponen yang mempunyai fungsi penting untuk keselamatan yaitu menjaga integritas geometri teras, menjaga kesejajaran dan membatasi pergeseran perangkat bahan bakar. Pengalaman dari beberapa negara diketahui bahwa sub-komponen yaitu baut, pin, dan spring adalah yang paling sering mengalami kegagalan fungsi sehingga harus diganti sebelum umur komponen dicapai. Penelitian ini mengkaji kehandalan material yang digunakan sebagai komponen bagian dalam bejana tekan reaktor air bertekanan desain Amerika (PWR) dan desain Rusia (WWER). Tujuan kajian adalah mendapatkan data base material handal terkini digunakan sebagai komponen utama dan sub-komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER. Metode yang digunakan meliputi melakukan telaah persyaratan sifat mekanik dan kandungan kimia material, melakukan identifikasi komponen utama dan sub-komponen yang mempunyai fungsi penting untuk keselamatan dan jenis materialnya, serta melakukan kajian kehandalannya dari sudut pandang pemilihan material yang digunakan. Dari kajian disarikan bahwa material handal komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER jenisnya dapat dari baja nirkarat austenit atau paduan nikel tinggi yang distabilkan dengan Ti dan/atau Nb dan dikenakan perlakukan dingin. Disimpulkan bahwa data base material handal terkini komponen utama bagian dalam bejana tekan PWR adalah Alloy X-600 dan X6CrNiNb (1.4550), untuk WWER adalah 08Ch18N10T. Sedangkan material sub-komponen bagian dalam bejana tekan PWR adalah SA-193/479 tipe 316TiCW, Alloy X-750, dan X6CrNiMoTi (1.4571), untuk WWER adalah ChN35VT(VD) dan KhN77TJuR. Kata Kunci : Kajian kehandalan, reaktor air bertekanan, bagian dalam bejana tekan. ABSTRACT MATERIAL REALIABILITY ASSESSMENT OF PRESSURIZED WATER REACTOR VESSEL INTERNAL COMPONENT. Pressurized water reactor vessel internal component consist of main component and sub-component have important function for the safety such as to maintain core geometry integrity, maintain alignment and limit fuel assembly movement. Experiences from several countries have been known that sub-component such as bolt, pin, and spring failed in function often so must be changes before component life. This research assessed the material reliability utilized as pressure vessel internal components of PWR and WWER. The aim of this assessment is to obtain newest reliable materials data base utilized as main and subcomponents of PWR and WWER. Methodology to solve the problem by assessment of mechanical and chemical compound properties requirement of the material, identification of main components and sub-components have safety important function and its materials type, and performing of reliability assessment from of material choice point of view. It could be summary that reliable materials of reactor vessel internal components of PWR and WWER are austenitic stainless steel or high nickel alloy stabilized with Ti and or Nb and treatment in cold work. It is concluded that main component newest reliable materials data base of PWR vessel internal are Alloy X- 600 and X6CrNiNb (1.4550), for WWER is 08Ch18N10T. For sub-component Buku II hal. 518 ISSN
2 materials of PWR vessel internal are SA-193/479 Type 316TiCW, Alloy X-750, and X6CrNiMoTi (1.4571), for WWER are ChN35VT(VD, and KhN77TJuR. Keywords : Reliability assessment, pressurized water reactor, reactor vessel internal. PENDAHULUAN K omponen bagian dalam bejana tekan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) terdiri dari komponen utama dan sub-komponen yang merupakan bagian integral dari bejana tekan. Komponen bagian dalam bejana tekan PLTN termasuk kelas keselamatan 3 dalam sistem kelas keselamatan komponen PLTN[1]. Komponen utama dan sub-komponen bagian dalam bejana tekan harus terjaga kehandalannya sepanjang umur operasi.komponen bagian dalam bejana tekan berada dalam lingkungan radiasi, terendam air pendingin, mengalami tegangan, dan vibrasi yang dapat menyebabkan komponen mengalami degradasi sehingga dapat mengakibatkan menurunnya integritas komponen. Terlebih bila material yang digunakan kurang handal atau tidak kompak dengan lingkungannya dapat menyebabkan degradasi dini komponen.dari beberapa referensi diketahui bahwa baut, pin, dan spring adalah yang paling sering mengalami kegagalan fungsi[2,3,4], sehingga seringkali harus diganti sebelum masa penggantian dicapai yang biasanya dilakukan bersamaan dengan periode 10 tahunan kegiatan inspeksi in service. Data jenis material yang digunakan untuk komponen bagian dalam bejana tekan sudah disediakan oleh pemasok teknologi (vendor) PLTN namun masih perlu dikaji kehandalannya sebelum PLTN dibangun, tujuannya adalah agar PLTN yang dibangun benar-benar handal dari segi pemilihan material yang digunakan sehingga penggantian komponen dapat dilakukan sesuai dengan skedul yang telah ditentukan oleh vendor. Makalah ini akan mengkaji kehandalan material yang digunakan sebagai komponen utama dan sub-komponen bagian dalam bejana tekan PLTN tipe reaktor air bertekanan desain Amerika (PWR = Pressurized Water Reactor) dan reaktor air bertekanan desain Rusia (WWER= Water Water Power Reactor). Tujuan utama kajian adalah mendapatkan data base material handal terkini yang digunakan sebagai komponen utama dan subkomponen bagian dalam bejana tekan PLTN tipe PWR dan WWER. Data base ini sangat penting dimiliki oleh suatu negara yang mempunyai program PLTN, mengingat teknologi material berkembang dengan cepat dari dekade ke dekade. Hal yang sama juga dilakukan oleh negara-negara yang saat ini sudah mengoperasikan PLTN. Tujuan kedua adalah menyiapkan SDM-BATAN sebagai pendukung teknik apabila suatu saat Indonesia membangun PLTN. Metode penelitian yang digunakan dengan melakukan telaah persyaratan sifat mekanik dan kandungan kimia material komponen bagian dalam bejana tekan, melakukan identifikasi komponen yang mempunyai fungsi penting untuk keselamatan dan jenis materialnya, serta melakukan kajian/bahasan kehandalannya dari sudut pandang pemilihan material yang digunakan. Kajian kehandalan material komponen bagian dalam bejana tekan reaktor air bertekanan adalah merupakan kelanjutan dari kajian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu mengenai strategi kajian integritas komponen bagian dalam bejana tekan reaktor daya PWR. Diharapkan apabila Indonesia segera membangun PLTN tipe PWR, apakah desain Amerika atau Rusia maka hasil kajian ini dapat digunakan sebagai acuan/referensi untuk pembangunan PLTN pertama di Indonesia. PERSYARATAN SIFAT MEKANIK DAN KANDUNGAN KIMIA Material yang digunakan untuk komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWERberbeda. Untuk PWR digunakan baja nirkarat austenit yang tidak distabilkan, dan paduan dengan kandungan nikel tinggi (high nickel alloy). Sedangkan material untuk komponen bagian dalam WWER digunakan baja nirkarat austenit yang distabilkan dengan Ti (titanium). Paduan dengan kandungan nikel tinggi jarang digunakan untuk komponen bagian dalam WWER, kecuali untuk sub-komponen spring yang dibuat dari paduan dengan kandungan nikel lebih dari 50% (% berat) [1,3,4]. Sifat mekanik yang penting diketahui untuk material yang digunakan sebagai komponen bagian dalam bejana tekan adalah kuat luluh (σy) dan kuat tariknya (σy), meskipun secara spesifik tidak disebutkan batasan minimal atau maksimalnya. Untuk PWR, kuat luluhnya (σy) 205 MPa dan kuat tariknya (σs) 515 MPa. Untuk WWER, kuat luluhnya (σy) 196 MPa dan kuat tariknya (σs) 490 MPa. Kandungan kimia secara eksplisit tidak disebutkan didalam standar [6,7] ataupun referensi lainnya karena sudah jelas disebutkan jenis material yang digunakan yaitu baja nirkarat austenit yang tidak distabilkan (untuk PWR) dan distabilkan dengan Ti (untuk WWER) serta paduan dengan kandungan nikel tinggi [1,2,3,4]. Namun material yang ISSN Buku II hal. 519
3 digunakan untuk komponen bagian dalam bejana tekan harus memenuhi persyaratan umum yaitu ketahanan terhadap korosi, ketangguhan patah, keuletan, ketahanan terhadap fatik, dan kekuatan yang memadahi dalam lingkungan PWR dan WWER [1,3,4]. Hal ini berarti bahwa kandungan C (karbon), Ni (nikel), dan Cr (krom) sudah tertentu menurut jenis dan tipe material yang digunakan. Karena secara umum persyaratannya tidak berbeda, sehingga tidak dapat dilakukan pembandingan persyaratan antara PWR dan WWER. KOMPONEN FUNGSI KESELAMATAN DAN JENIS MATERIALNYA Komponen utama bagian dalam bejana tekan dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: struktur teras bagian atas (upper core structure), struktur yang mengelilingi teras seperti core barrel/core shroud, thermal shield, dan struktur pendukung teras bagian bawah (lower core support structure). Secara umum komponen-komponen utama tersebut mempunyai fungsi penting untuk keselamatan yaitu: 1). Menjaga integritas geometri teras, 2). Menjaga kesejajaran perangkat bahan bakar, 3). Membatasi pergeseran perangkat bahan bakar. Gambar 1. Komponen bagian dalam bejana tekan PWR (desain Westinghouse) [2]. Termasuk kedalam komponen fungsi keselamatan adalah: pelat teras bawah, kolomkolom pendukung bagian bawah, nosel core barrel, pendukung radial, baffle & former, pelat pendukung di bagian atas, dan pelat teras di bagian atas. Sedangkan sub-komponen yaitu baut, pin, dan spring [2,3,7]. Baut, dan pin berfungsi sebagai konektor pengunci antara 2 komponen yang disatukan sehingga menguatkan posisi komponen. Sedangkan spring berada pada batang pengarah benda uji yang akan diiradiasi di dalam kapsul iradiasi sehingga memudahkan penempatan benda uji pada posisinya, dan spring ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari sub-komponen bagian dalam bejana tekan PWR. Gambaran umum komponen bagian dalam bejana tekan PWR ditampilkan pada Gambar 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat mekanik dan kandungan kimia material yang digunakan sebagai komponen utama dan sub-komponen bagian dalam bejana tekan, komponen fungsi keselamatan dan jenis material untuk PLTN PWR dan WWER telah diperoleh. Komposisi kimia dan sifat mekanik material komponen bagian dalam bejana tekan PLTN PWR dan WWER berturut-turut ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Dari sudut pandang jenis material yang digunakan untuk komponen utama dan subkomponen bagian dalam bejana tekan, maka baja nirkarat austenit yang distabilkan maupun yang tidak distabilkan dan paduan dengan kandungan nikel tinggi (high nickel alloy) memenuhi persyaratan umum sebagai material komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER (Tabel 1). Untuk PLTN PWR yang beroperasi di Amerika, Inggris dan Perancis, material yang digunakan untuk komponen utama dan subkomponen menggunakan baja nirkarat austenit yang tidak distabilkan dengan Ti maupun Nb (Niobium), yaitu SA-182 Grade F304, SA-240 tipe 304, Z3CN tipe 304LN, dan SA-479 tipe 304. Meskipun jenis material tersebut memenuhi persyaratan umum, namun ada kelemahannya. Baja nirkarat austenit yang tidak distabilkan dan mengandung karbon lebih dari 0,03% (% berat) ketika proses pembuatan dan pemanasan di dalam tungku pada suhu sekitar C C akan terjadi reaksi pengendapan karena kelarutan karbon didalam baja nirkarat austenit, sehingga terbentuk logam komplek dengan Cr menjadi kromium karbida (Cr 23 C 6 ) yang mengendap pada batas butir dan mengakibat tidak tahan terhadap intergranular stress corrosion cracking (IGSCC) [3]. Material SA-193/479 tipe 316CW yang mendapat perlakuan cold work lebih banyak digunakan sebagai material sub-komponen seperti baut, pin dan spring. Material tipe ini lebih tahan terhadap IGSCC. Namun material tersebut kurang tahan untuk menerima beban siklik atau vibrasi yang cukup lama. Pada beberapa negara telah ditemukan kasus retak pada baut, pin, dan spring yang disebabkan kelelahan material (fatik) karena adanya beban vibrasi yang berlangsung lama [3,4,8], seperti ditampilkan pada Gambar 2. Buku II hal. 520 ISSN
4 Komponen Reaktor PWR: Komponen Utama WWER: Komponen Utama PWR: (Baut, pin, spring) WWER (Baut, pin, spring) Tabel 1. Material komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER [3,4] Material Komposisi kimia (% berat) C Ni Cr Ti Mo Nb SA-182 Grade F304 (Amerika, Inggris) 0,04-0,08 8,0-11,0 18,0-20, SA-240, Tipe 304 (Amerika, Inggris) 0,04-0,08 8,0-10,5 18,0-20, Alloy X-600 (Amerika, Perancis) 0, ,0-17,0 2,25-2, Z3CN18-10, Tipe 304LN (Perancis) 0,04 9,0-10,0 19,0-20, X6CrNiNb18-10 (1.4550)-(Jerman) 0,04 9,0-12,0 17,0-19, ,65 08Ch18N10T - (Rusia) 0,08 9,0-11,0 17,0-19,0 5C Kh17N2 - (Rusia) 0,11-0,17 1,5-2,5 16,0-18, SA-479, Tipe (Amerika) 0,08 8,0-10,5 18,0-20, SA-193/479, Tipe 316CW (Amerika, Inggris, Perancis) 0,04-0,08 10,0-14,0 16,0-18,0-2,0-3,0 - Alloy X-750 (Amerika, Inggris, Perancis) 0, ,0-17,0 2,25-2,75-0,7-1,2 X6CrNiMoTi CW 0,06 10,5-13,5 16,5-18,5 0,07 2,0-2,5 - (1.4571)-(Jerman) ChN35VT(VD) - (Rusia) 0,12 34,0-38,0 14,0-16,0 1,1-1,5 - - KhN77TjuR - (Rusia) 0, ,0-22,0 2,3-2,7 - - Tabel 2. Sifat mekanik material komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER [3,4] Komponen Reaktor PWR : Komponen Utama WWER : Komponen Utama PWR : Sub-komponen (Baut, pin, spring) WWER : Sub-komponen (Baut, pin, spring) Material Sifat mekanik pada suhu ruang ( 0 C) σ Y, (MPa) σ S, (MPa) SA-182 Grade F304 - (Amerika, Inggris) SA-240, Tipe (Amerika, Inggris) Alloy X (Amerika, Perancis) Z3CN18-10, Tipe 304LN - (Perancis) X6CrNiNb (1.4550)-(Jerman) Ch18N10T - (Rusia) Kh17N2 - (Rusia) SA-479, Tipe (Amerika) SA-193/479, Tipe 316CW (Amerika, Inggris, Perancis) Alloy X (Amerika, Inggris, Perancis) X6CrNiMoTi CW - (1.4571)- (Jerman) ChN35VT(VD) - (Rusia) KhN77TjuR - (Rusia) Keterangan : σy = kuat luluh (yield strength) material pada suhu ruang, MPa σs = kuat tarik (tensile strength) material pada suhu ruang, MPa ISSN Buku II hal. 521
5 Gambar 2. Tabung pengarah batang kendali dan lokasisplit pin yang sering gagal (desain Westinghouse) [2] Untuk penggunaan material baja nirkarat austenit SA-193/479 tipe 316CW sebaiknya dimodifikasi dengan penambahan Ti sebagai unsur penstabil sehingga menjadi SA-193/479 tipe 316TiCW. Pemakaian SA-193/479 tipe 316TiCW lebih menguntungkan karena selain lebih tahan terhadap IGSCC juga mempunyai ketahanan terhadap fatik yang lebih baik dan 316TiCW mempunyai sifat melindungi terhadap keausan mekanik yang berlebihan dengan terbentuknya lapisan titanium karbida yang homogen pada permukaan logam sehingga mengakibatkan umur baut, pin, dan spring lebih lama. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: penambahan titanium sebagai elemen paduan pada baja nirkarat austenit mempuyai tujuan untuk menstabilkan karbida. Ti dengan karbon membentuk titanium karbida yang stabil dan sulit larut didalam baja nirkarat austenit sehingga dapat meminimalkan terjadinya korosi batas butir [9]. Material paduan dengan kandungan nikel tinggi ( 70%), yaitu Alloy X-600 dan Alloy X-750 meskipun jenis paduan ini tahan terhadap wear (keausan) namun rentan terhadap penggetasan IGSCC dalam lingkungan radiasi yang disebabkan karena kandungan nikelnya yang tinggi. Oleh karena itu paduan dengan bahan dasar nikel tinggi distabilkan dengan penambahan Ti sebanyak 2,25 2,75 (% berat) dengan tujuan untuk memperbaiki sifat Alloy X-600 dan X-750 sehingga lebih tahan terhadap IGSCC dan mempunyai umur pakai yang lebih lama. Khusus untuk alloy X-750 selain distabilkan dengan Ti juga ditambahkan Nb sebagai unsur penstabil lainnya yang berfungsi untuk meminimalkan problem korosi yang disebabkan tegangan (stress corrosion). Penambahan Nb dapat meningkatkan kekuatan baja nirkarat austenit khususnya pada suhu tinggi. Dibandingkan dengan Alloy X-750, pemakaian Alloy X-600 masih terbatas [8], karena Alloy X-600 tidak mengandung Nb sehingga kehandalannya dianggap masih kurang dibandingkan dengan Alloy X-750 yang distabilkan dengan Ti dan Nb. Material X6CrNiNb18-10 (1.4550) adalah jenis baja nirkarat austenit yang telah distabilkan dengan Nb (niobium) dan X6CrNiMoTi (1.4571) distabilkan dengan Ti. Kedua material tersebut digunakan di Jerman [3]. Tujuan X6CrNiNb (1.4550) distabilkan dengan Nb adalah untuk meminimalkan problem korosi tegangan. Sedangkan tujuan X6CrNiMoTi distabilkan dengan Ti adalah untuk melindungi terhadap keausan mekanik dan meningkatkan ketahanan terhadap IGSCC. Untuk PLTN WWER yang beroperasi di Rusia, material yang digunakan untukkomponen utama adalah jenis baja nirkarat austenit, ada yang distabilkan dengan Ti yaitu 08Ch18N10T dan ada yang tidak distabilkan dengan Ti maupun Nb yaitu 14Kh17N2. Dari segi kehandalan, baja nirkarat austenit 08Ch18N10T yang distabilkan dengan Ti lebih handal sebagai material komponen utama WWER dibandingkan dengan 14Kh17N2. Karena adanya Ti didalam baja nirkarat austenit 08Ch18N10T akan meningkatkan ketahanan terhadap IGSCC dan melindungi terhadap keausan mekanik. Material untuk sub-komponen PLTN WWER (baut, pin, dan spring) adalah dari jenis paduan nikel tinggi yaitu ChN35VT(VD) dengan kandungan Ni (34,0%-38,0% berat) dan KhN77TJuR ( 50% berat).kedua material tersebut distabilkan dengan Ti. Seperti pada PLTN PWR, penambahan Ti kedalam paduan nikel tinggi adalah agar material tersebut lebih tahan terhadap IGSCC, sehingga umur sub-komponen dapat lebih lama. Karena paduan nikel tinggi sangat rentan terhadap IGSCC terlebih didalam lingkungan radiasi. KESIMPULAN Dari kajian dapat disarikan bahwa material untuk komponen bagian dalam bejana tekan PWR dan WWER jenisnya dapat dari baja nirkarat austenit ataupun paduan nikel tinggi. Namun kedua jenis material tersebut harus distabilkan dengan Ti dan/atau Nb dan dikenakan perlakuan dingin pada proses pembuatannya sehingga material-material tersebut benar-benar handal, yaitu tahan terhadap beban siklik atau vibrasi yang lama, tahan terhadap keausan mekanik, dan tahan terhadap IGSCC sehingga umur komponen dapat lama sesuai dengan desain. Disimpulkan bahwa data base material handal untuk komponen utama bagian dalam bejana tekan PWR adalah: Alloy X-600 danx6crninb 18- Buku II hal. 522 ISSN
6 10 (1.4550), untukwwer adalah 08Ch18N10T. Sedangkan material sub-komponen bagian dalam bejana tekan PWR adalah SA-193/479 Tipe 316TiCW, Alloy X-750, dan X6CrNiMoTi CW (1.4571), untuk WWER adalah ChN35VT(VD) dan KhN77TJuR. Material-material tersebut dapat digunakan sebagai referensi material komponen bagian dalam bejana tekan tipe PWR atau WWER jika dalam waktu dekat Indonesia membangun PLTN. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, Standard Safety Analysis Report for Advanced Power Reactor (APR) 1400, Korean Hydro And Nuclear Power Company. 2. SHAH,V.N. et.all., Aging and Life Extension of major Light water Reactor Components, Elsevier, IAEA, Assessment and Management of Ageing of Major Nuclear Power Plant Components Important to Safety: PWR Vessel Internals, TECDOC-1557, Vienna, 2007 Update. 4. PETREQUIN, P. et.all., General Review of Reactor Vessel Internals: Pressurised Water Reactors, Including WWER, Study Contract COSU CT94-074, ANONIM, Code of Federal Regulations, Volume 10 Energy, Part 1 To 50, January 1, ASME Boiler And Pressure Vessel Code, Rules For Construction Of Nuclear Facility Components, Section III, Division 1 Subsection NB, Class 1 Components, ASME Boiler And Pressure Vessel Code, Core Support Structure, Section III, Division 1 Subsection NG, U.S.N.R.C, Cracking of Reactor Vessel Internal Baffle Former Bolts in Foreign Plant, SR- 561/2000, ANONIM, Effect of Alloying Elements In Steel, Bureau Veritas Certification UK. ISSN Buku II hal. 523
PERSYARATAN KETANGGUHAN PATAH MATERIAL BEJANA REAKTOR DALAM EVALUASI LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR DAYA
PERSYARATAN KETANGGUHAN PATAH MATERIAL BEJANA REAKTOR DALAM EVALUASI LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN REAKTOR DAYA Widia Lastana Istanto Direktorat Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir - Badan Pengawas Tenaga
Lebih terperinciKEBUTUHAN SDM UJI TAK RUSAK UNTUK INSPEKSI PRE- SERVICE PADA PEMBANGUNAN PLTN PERTAMA DI INDONESIA
KEBUTUHAN SDM UJI TAK RUSAK UNTUK INSPEKSI PRE- SERVICE PADA PEMBANGUNAN PLTN PERTAMA DI INDONESIA Sri Nitiswati Pusat Teknologi Reaktor Keselamatan Nuklir BATAN Puspiptek, Gedung No. 80, Setu - Tangerang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA PENELITIAN 1. Material Penelitian a. Tipe Baja : A 516 Grade 70 Bentuk : Plat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja A 516 Grade 70 Komposisi Kimia Persentase (%) C 0,1895 Si
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH
Anni Rahmat, dkk. ISSN 0216-3128 179 ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH Anni Rahmat, Roziq Himawan Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, BATAN
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN TARIK DAN KARAKTERISTIK XRD PADA MATERIAL STAINLESS STEEL DENGAN KADAR KARBON YANG BERBEDA
ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN KARAKTERISTIK XRD PADA MATERIAL STAINLESS STEEL DENGAN KADAR KARBON YANG BERBEDA Vuri Ayu Setyowati 1 dan Eriek Wahyu Restu Widodo 2 Jurusan Teknik Mesin 1,2 e-mail: vuri@itats.ac.id
Lebih terperinciOleh : Febrianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir
Kajian Parameter yang Mempengaruhi IGSCC (Inter Granular Stress Corrosion Cracking) pada Material Bejana Tekan Reaktor tipe PWR (Pressurized Water Reactor) Oleh : Febrianto Pusat Teknologi Reaktor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mekanik, listrik, kimia dan konstruksi, dan bahkan kehidupan sehari-hari dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baut adalah salah satu komponen pengikat, banyak digunakan dalam industri mekanik, listrik, kimia dan konstruksi, dan bahkan kehidupan sehari-hari dapat ditemukan
Lebih terperinciStainless and Heat-Resisting Crude Steel Production (in 000 metric tons)
Karakteristik Dan Pemilihan Material Ferritic Stainless Steel Dr.-Ing. Bambang Suharno Dr. Ir. Sri Harjanto Metallurgy and Materials Engineering Department 2007 Stainless and Heat-Resisting Crude Steel
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN TERMAL PADA DINDING BEJANA TEKAN REAKTOR PWR. Elfrida Saragi, Roziq Himawan Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN
ANALISIS TEGANGAN TERMAL PADA DINDING BEJANA TEKAN REAKTOR PWR Elfrida Saragi, Roziq Himawan Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN ABSTRAK ANALISIS TEGANGAN TERMAL PADA DINDING BEJANA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
Bab IV. Hasil dan Analisa 59 BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian 4.1.1.Hasil Pengujian Dengan Metoda Penetrant Retakan 1 Retakan 2 Gambar 4.1. Hasil Pemeriksaan dengan Metoda Penetrant pada Pengunci
Lebih terperinciAKTIVITAS SDM UJI TAK RUSAK-PTRKN UNTUK MENYONGSONG PLTN PERTAMA DI INDONESIA
AKTIVITAS SDM UJI TAK RUSAK-PTRKN UNTUK MENYONGSONG PLTN PERTAMA DI INDONESIA SRI NITISWATI, ROZIQ HIMAWAN Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310,
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik
1 METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik Tool Steel (Baja Perkakas) 2 W Pengerasan dengan air (Water hardening) Pengerjaan Dingin (Cold Work) O Pengerasan dengan oli (Oil hardening) A Pengerasan dengan
Lebih terperinciANALISIS INTEGRITAS BEJANA TEKAN REAKTOR PWR DAN VVER
ANALISIS INTEGRITAS BEJANA TEKAN REAKTOR PWR DAN VVER Roziq Himawan Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kawasan Puspiptek Serpong Gd. 80, PTRKN-BATAN, Cisauk, Tangerang Selatan, 15310 Abstrak ANALISIS INTEGRITAS
Lebih terperinciPembahasan Materi #11
1 TIN107 Material Teknik Pembahasan 2 Tool Steel Sidat dan Jenis Stainless Steel Cast Iron Jenis, Sifat, dan Keterbatasan Non-Ferrous Alloys Logam Tahan Panas 1 Tool Steel (Baja Perkakas) 3 W Pengerasan
Lebih terperinciPRE-SERVICE INSPECTION BEJANA TEKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
PRE-SERVICE INSPECTION BEJANA TEKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR Sri Nitiswati, Mudi Haryanto Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN ABSTRAK PRE-SERVICE INSPECTION BEJANA TEKAN PEMBANGKIT
Lebih terperinciESTIMASI UMUR FATIK MENGGUNAKAN PEMBEBANAN ROTATING BENDING PADA MATERIAL SS 304
ESTIMASI UMUR FATIK MENGGUNAKAN PEMBEBANAN ROTATING BENDING PADA MATERIAL SS 304 Oleh Alim Mardhi dan Roziq Himawan Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir BATAN ABSTRAK ESTIMASI UMUR FATIK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciSTUDI JENIS PROBE EDDY CURRENT UNTUK INSPEKSI PEMBANGKIT UAP PWR ABSTRAK
STUDI JENIS PROBE EDDY CURRENT UNTUK INSPEKSI PEMBANGKIT UAP PWR Mudi Haryanto, S. Nitiswati Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir BATAN ABSTRAK STUDI JENIS PROBE EDDY CURRENT UNTUK INSPEKSI PEMBANGKIT
Lebih terperinciSTUDI PEMILIHAN MATERIAL UNTUK REAKTOR GAS TEMPERATUR TINGGI. Oleh Abdul Hafid Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN
STUDI PEMILIHAN MATERIAL UNTUK REAKTOR GAS TEMPERATUR TINGGI Oleh Abdul Hafid Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN ABSTRAK STUDI PEMILIHAN MATERIAL UNTUK REAKTOR GAS TEMPERATUR TINGGI.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah merambah pada berbagai aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali di dunia industri manufacture (rancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan
Lebih terperinciKEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL
KEKUATAN MATERIAL Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami sifat-sifat material Mahasiswa memahami proses uji tarik Mahasiswa mampu melakukan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Suhu dan KONSENTRASI KLORIDA Terhadap Aspek Korosi Material INCONEL 690 sebagai tube pembangkit uap REAKTOR PWR ABSTRAK
Analisis Pengaruh Suhu dan KONSENTRASI KLORIDA Terhadap Aspek Korosi Material INCONEL 690 sebagai tube pembangkit uap REAKTOR PWR Oleh Febrianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus oleh spesimen selama uji tarik dan dipisahkan oleh daerah penampang lintang yang asli. Kekuatan
Lebih terperinciIr. Hari Subiyanto, MSc
Tugas Akhir TM091486 METALURGI Budi Prasetya Awab Putra NRP 2104 100 018 Dosen Pembimbing: Ir. Hari Subiyanto, MSc ABSTRAK Austenitic stainless steel adalah suatu logam paduan yang mempunyai sifat tahan
Lebih terperinciProses perlakuan panas diklasifikasikan menjadi 3: 1. Thermal Yaitu proses perlakuan panas yang hanya memanfaatkan kombinasi panas dalam mencapai
Heat Treatment atau proses perlakuan panas adalah proses pemanasan yang diikuti proses pendinginan selama waktu tertentu dan bila perlu dilanjutkan dengan pemanasan serta pendinginan ulang. Perlakuan panas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT PADA PENGELASAN BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERHADAP UJI KOMPOSISI KIMIA, STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN TARIK Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bukit Asam adalah perusahaan penghasil batu bara terbesar di Indonesia yang bertempat di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Indonesia. PT. Bukit Asam menggunakan pembangkit
Lebih terperinciPENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE
PENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE EDY SULISTYONO PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR ( PTBN ), BATAN e-mail: edysulis@batan.go.id ABSTRAK PENGARUH
Lebih terperinciKAJIAN PERPANJANGAN UMUR OPERASI REAKTOR RISET DI INDONESIA
KAJIAN PERPANJANGAN UMUR OPERASI REAKTOR RISET DI INDONESIA S. Nitiswati 1), Djoko H.N 1), Yudi Pramono 2) 1) Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN 2) Direktorat Pengaturan, Pengawasan Instalasi
Lebih terperinciAnalisis Thermal Fatigue pada Nosel Bejana Tekan Tipe Crack Gas Drier
Analisis Thermal Fatigue pada Nosel Bejana Tekan Tipe Crack Gas Drier Darmanto Progam Magister Teknik Mesin Universitas Brawijaya Email: darmanto_sm@ymail.com/darmanto@gmail.com Abstract Nozzle is one
Lebih terperinciANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF
Yogyakarta, Rabu, 11 September 013 ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF Pusat Reaktor Serba Guna BATAN prsg@batan.go.id ABSTRAK ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF. Power
Lebih terperinci03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya
KLASIFIKASI BAJA KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA L U K H I M U L I A S 1 Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya 1) BAJA PEGAS Baja pegas adalah baja karbon yang mengandung 0,5-1,0% karbon
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA
SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN PROTEKSI BAHAYA INTERNAL SELAIN KEBAKARAN DAN LEDAKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Baja karbon AISI 1045 adalah jenis baja yang tergolong dalam baja paduan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baja karbon AISI 1045 adalah jenis baja yang tergolong dalam baja paduan karbon sedang yang banyak digunakan sebagai bahan utama pada mesin seperti poros, gear, dan batang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metalurgi merupakan ilmu yang mempelajari pengenai pemanfaatan dan pembuatan logam dari mulai bijih sampai dengan pemasaran. Begitu banyaknya proses dan alur yang harus
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik
1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik Definisi 2 Metal Alloys (logam paduan) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Logam Logam cor diklasifikasikan menurut kandungan karbon yang terkandung di dalamnya yaitu kelompok baja dan besi cor. Logam cor yang memiliki persentase karbon
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN SPESIMEN MINI UJI TARIK DENGAN TEKNIK BLANKING/PUNCHING
STUDI PEMBUATAN SPESIMEN MINI UJI TARIK DENGAN TEKNIK BLANKING/PUNCHING Antonio Gogo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK STUDI PEMBUATAN SPESIMEN MINI UJI TARIK DENGAN TEKNIK BLANKING/PUNCHING.
Lebih terperinciDISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER- MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL
DISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER- MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL Keis Jury Pribadi 1, G. Bambang Heru 2, Ainur Rosidi 2, Mulya Juarsa 1,2 1 Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja tahan karat Austenitic stainless steel (seri 300) merupakan kelompok material teknik yang sangat penting yang telah digunakan luas dalam berbagai lingkungan industri,
Lebih terperinciGambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)
BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Proses pengelasan semakin berkembang seiring pertumbuhan industri, khususnya di bidang konstruksi. Banyak metode pengelasan yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil akan segera habis. Oleh karena itu dibutuhkan pembangkit listrik yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciKERANGKA KONSEP PENELITIAN PENGARUH NITROCARBURIZING TERHADAP LAJU KOROSI, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEEL
KERANGKA KONSEP PENELITIAN PENGARUH NITROCARBURIZING TERHADAP LAJU KOROSI, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEEL A. Kerangka Konsep Baja stainless merupakan baja paduan yang
Lebih terperinciAnalisis Thermal Fatigue pada Nozzle Bejana Tekan Tipe Crack Gas Drier
Analisis Thermal Fatigue pada Nozzle Bejana Tekan Tipe Crack Gas Drier Darmanto Progam Magister Teknik Mesin Universitas Brawijaya Email: darmanto_sm@ymail.com/darmanto@gmail.com Abstract One of the most
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Data awal: Spesifikasi awal Studi pustaka Persiapan benda uji: Pengelompokkan benda uji Proses Pengujian: Pengujian keausan pada proses
Lebih terperinciKARAKTERISASI PAHAT BUBUT JENIS HSS (HIGH SPEED STEEL) PRODUK CINA DAN PRODUK JERMAN
TUGAS SARJANA KARAKTERISASI PAHAT BUBUT JENIS HSS (HIGH SPEED STEEL) PRODUK CINA DAN PRODUK JERMAN Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 (S-1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material terhadap perpatahan. Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya perpatahan. Material pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biomaterial adalah substansi atau kombinasi beberapa subtansi, sintetis atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biomaterial adalah substansi atau kombinasi beberapa subtansi, sintetis atau alami, yang dapat digunakan untuk setiap periode waktu, secara keseluruhan atau sebagai
Lebih terperinciPENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS
J. Tek. Bhn. Nukl. Vol. 7 No. 1 Januari 2011: 1-73 ISSN 1907 2635 PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS Sungkono *, Kartika Sari **, Nani Yuliani
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA ALAT DAN MATERIAL PENELITIAN 1. Material Penelitian Tipe Baja : AISI 1045 Bentuk : Pelat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja AISI 1045 Pelat AISI 1045 Unsur Nilai Kandungan Unsur
Lebih terperinciKategori unsur paduan baja. Tabel periodik unsur PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY
PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY Dr.-Ing. Bambang Suharno Dr. Ir. Sri Harjanto PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY 1. DASAR BAJA 2. UNSUR PADUAN 3. STRENGTHENING
Lebih terperinciMATERIAL TEKNIK 6 IWAN PONGO,ST,MT
MATERIAL TEKNIK 6 IWAN PONGO,ST,MT LINGKUP PEMAKAIAN DAN KRITERIA PEMILIHAN LOGAM DAN PADUAN 嗗 Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah (Carbon and Low Alloy Steels) Carbon Steels: ± 80% digunakan di industri
Lebih terperinciREAKTOR PENDINGIN GAS MAJU
REAKTOR PENDINGIN GAS MAJU RINGKASAN Reaktor Pendingin Gas Maju (Advanced Gas-cooled Reactor, AGR) adalah reaktor berbahan bakar uranium dengan pengkayaan rendah, moderator grafit dan pendingin gas yang
Lebih terperinciTUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )
1. Jelaskan tahapan kerja dari las titik (spot welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung Tahapan kerja dari las titik (spot welding) ialah : Dua lembaran
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume, Nomor, Juni 207, 67-72 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-446 print PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI
Lebih terperinciVARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK MIKRO SAMBUNGAN LAS BAJA TAHAN KARAT AISI 304
ISSN 2338-8102 VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK MIKRO SAMBUNGAN LAS BAJA TAHAN KARAT AISI 304 Yunus Yakub dan Media Nofri Program Studi Teknik Mesin FTI ISTN Email: yunus_yakub@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciKUALIFIKASI PERSONIL UJI TAK RUSAK DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI NUKLIR DI INDONESIA
KUALIFIKASI PERSONIL UJI TAK RUSAK DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI NUKLIR DI INDONESIA *SUYAMTO, **SRI NITISWATI * Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN-BATAN) ) Jl. Babarsari
Lebih terperinciREAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU)
REAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU) RINGKASAN Setelah perang dunia kedua berakhir, Kanada mulai mengembangkan PLTN tipe reaktor air berat (air berat: D 2 O, D: deuterium) berbahan bakar uranium alam. Reaktor
Lebih terperinciPENGARUH VISKOSITAS OLI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PROSES QUENCHING BAJA ST 60
PENGARUH VISKOSITAS OLI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PROSES QUENCHING BAJA ST 60 Yunaidi 1), Saptyaji Harnowo 2) 1), 2) Program Studi Teknik Mesin Politeknik LPP, Yogyakarta, Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. Vol., No. 1, (01) ISSN: 7-59 (01-971 Print) G-67 Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas Aulia
Lebih terperinciStudi Penentuan Titik Kritis Bejana Tekan Reaktor Pwr Terhadap Kombinasi Temperatur dan Tekanan
Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol.6 No.1, Studi Penentuan Titik Kritis Bejana Tekan Reaktor Pwr Terhadap Kombinasi Temperatur dan Tekanan Prima Wijaya Kedoh, Nyoman Budiarsa, I. D. G. Ary Subagia
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr3Mo3Ni
PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr3Mo3Ni 1) Hadi Perdana, 2) Andinnie Juniarsih, ST., MT. dan 3) Dr.
Lebih terperinciREAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)
REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR) RINGKASAN Reaktor Grafit Berpendingin Gas (Gas Cooled Reactor, GCR) adalah reaktor berbahan bakar uranium alam dengan moderator grafit dan berpendingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan pada material logam implant bisa terjadi dengan beberapa mekanisme, diantaranya kegagalan karena korosi, mekanikal, fatigue, korosi jaringan, over loading,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baja sangat memiliki peranan yang penting dalam dunia industri dimana banyak rancangan komponen mesin pabrik menggunakan material tersebut. Sifat mekanik yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian terhadap las gesek telah banyak dilakukan pada saat ini. Beberapa penelitian tentang pengaruh variabel pengelasan terhadap kualitas sambungan las gesek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Fluida : Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ) Masalah Pompa 107-J. Produksi Tinggi. Why??
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Produksi Tinggi Masalah Pompa 107-J Fluida : Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ) Shaft Patah Why?? Failure Analysis Perumusan Masalah 1. Mengetahui faktor faktor yang
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN
Pengaruh Kromium dan Perlakuan Panas pada Baja Fe-Ni-Cr terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Meilinda Nurbanasari 1, Dodi Mulyadi 2 1 Dosen Tetap Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Nasional,
Lebih terperinciAnalisa Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Pengaruh Preheat dan PWHT Dengan Uji Tarik Dan Micro Etsa
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisa Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Pengaruh Preheat dan PWHT Dengan Uji Tarik Dan Micro Etsa Bagus Cahyo Juniarso,
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH
PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH Teguh Rahardjo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Nasional
Lebih terperinciPENGARUH PROSES LAKU PANAS QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP UMUR LELAH BAJA PEGAS DAUN JIS SUP 9A DENGAN METODE REVERSED BENDING
TUGAS AKHIR PENGARUH PROSES LAKU PANAS QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP UMUR LELAH BAJA PEGAS DAUN JIS SUP 9A DENGAN METODE REVERSED BENDING Oleh : Viego Kisnejaya Suizta 2104 100 043 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW
Abstrak PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW Gathot DW1*, Nur H 2* Budi LS 3*,Abdillah GB 4* Prodi D-3 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain dengan mekanisme pengerasan regangan (strain hardening),
Lebih terperinciKata kunci: Bejana tekan, Reaktor PWR, Von mises, Simulasi, MSC Nastran. iii
RINGKASAN Penelitian ini menganalisis tegangan akibat temperatur dan tekanan pada dinding bejana tekan reaktor tipe PWR bagian atas. Hal ini sangat penting dilakukan, terkait bejana tekan reaktor berfungsi
Lebih terperinciMETODA UJI SMALL PUNCH UNTUK STUDI AWAL SIFAT MEKANIK DAN PATAHAN MATERIAL
Sri Nitiswati ISSN 0216-3128 89 METODA UJI SMALL PUNCH UNTUK STUDI AWAL SIFAT MEKANIK DAN PATAHAN MATERIAL Sri Nitiswati Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nukli r- BATAN ABSTRAK METODA UJI SMALL
Lebih terperinciANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun : SUDARMAN NIM : D.200.02.0196 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50
PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50 Sudarmanto Prodi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan Janti Blok R Lanud Adisutjipto, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti pada saat ini, banyak orang beranggapan bahwa kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat mahal. Kesehatan seseorang bisa terganggu akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah logam. Seiring dengan jaman yang semakin maju, kebutuhan akan logam menjadi semakin tinggi.
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI SIFAT CREEP TAHAP SEKUNDER PADA LOGAM INDUK DAN LOGAM LAS-LASAN SA516 Gr.70
STUDI KOMPARASI SIFAT CREEP TAHAP SEKUNDER PADA LOGAM INDUK DAN LOGAM LAS-LASAN SA516 Gr.70 Sri Nitiswati, Sudarno, Kussigit Santosa, Agus Nur Rahman Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batu bara + O pembakaran. CO 2 + complex combustion product (corrosive gas + molten deposit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemadaman listrik yang dialami hampir setiap daerah saat ini disebabkan kekurangan pasokan listrik. Bila hal ini tidak mendapat perhatian khusus dan penanganan
Lebih terperinciAnalisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)
Bab 2 Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga nuklir secara umum tidak berbeda dengan pembangkit listrik
Lebih terperinciGambar 4.1 Penampang luar pipa elbow
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Material Material yang digunakan pada penelitian ini merupakan material yang berasal dari pipa elbow pada pipa jalur buangan dari pompa-pompa pendingin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khoirul Huda 1), Luchyto Chandra Permadi 2) 1),2) Pendidikan Teknik Mesin Jl. Semarang 6 Malang Email :khoirul9huda@gmail.com
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Arthana(2014), meneliti tentang ketahanan aus lapisan ni-cr pada dinding silinder liner yang juga meneliti melalui proses powder flame spray coating. penelitian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang
Lebih terperinciPengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar
Pengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar Indra Sidharta 1, a, *, Putu Suwarta 1,b, Moh Sofyan 1,c, Wahyu Wijanarko 1,d, Sutikno 1,e 1 Laboratorium Metalurgi, Jurusan
Lebih terperinciSIMULASI UJI STRESS CORROSION CRACKING (SCC) MATERIAL SUS 304 PADA BERBAGAI SUHU
Sofia L Butarbutar, dkk. ISSN 0216-3128 213 SIMULASI UJI STRESS CORROSION CRACKING (SCC) MATERIAL SUS 304 PADA BERBAGAI SUHU Sofia L Butarbutar, Anni Rahmat, Febrianto Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan
Lebih terperinciPENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING
TUGAS AKHIR PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA MATERIAL SCMnCr 2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 1 Januari 2017; 10-14 STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L Ojo Kurdi Departement Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ANALISA STRUKTUR MIKRO BAJA SETELAH HARDENING DAN TEMPERING Struktur mikro yang dihasilkan setelah proses hardening akan menentukan sifat-sifat mekanis baja perkakas, terutama kekerasan
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL
PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL Pramuko I. Purboputro Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Lebih terperinciSIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA
SIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA Oleh kelompok 7 AYU ANDRIA SOLIHAT (20130110066) SEPTIYA WIDIYASTUTY (20130110077) BELLA LUTFIANI A.Z. (20130110080) M.R.ERNADI RAMADHANI (20130110100) Pengertian Baja Baja
Lebih terperinciPENGARUH HEAT TREATMENT
TUGAS AKHIR PENGARUH HEAT TREATMENT SESUDAH PENGELASAN (POST WELD) PADA BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KOMPOSISI KIMIA Disusun : CATUR WIDODO YUNIANTO
Lebih terperinciJAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN
JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN Syahrudin PSJMN-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, GD71, Lt.2,Cisauk, Tangerang Abstrak Jaminan Mutu untuk Persiapan Pembangunan PLTN. Standar sistem manajemen terus
Lebih terperinciKARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN
No.06 / Tahun III Oktober 2010 ISSN 1979-2409 KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN Martoyo, Ahmad Paid, M.Suryadiman Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )
PERBANDINGAN PRESSURE AKTUAL HYDROTEST WELDING PIPE API 5L B PSL 1 ERW SCH 10 Ø30 TERHADAP TEGANGAN LULUH DENGAN SIMULASI NUMERIK METODE FEM ( FINITE ELEMENT METHOD ) Muhammad Irawan *, Nurul Laili Arifin
Lebih terperinciPERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA
PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA Putut Hery Setiawan dan Petrus Zacharias PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung
Lebih terperinciPengaruh Preheat Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Sambungan Las GTAW Material Baja Paduan 12Cr1MoV yang Digunakan pada Superheater Boiler
Pengaruh Preheat Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Sambungan Las GTAW Material Baja Paduan 12Cr1MoV yang Digunakan pada Superheater Boiler Achmad Arifin 1, Heru Santoso B.R 2, dan M. Noer Ilman
Lebih terperinci