LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN"

Transkripsi

1 105 LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan Thesis mengenai Desain rantai pasok agroidustri kopi organik di Aceh tengah untuk optimalisasi balancing risk oleh Arie Saputra (F ). Mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan jelas. Semua informasi yang diterima dari hasil kuesioner ini diperuntukan untuk keperluan akademis. Atas kerjasama Bapak/Ibu/saudara, saya ucapkan terima kasih. Gambaran Umum Manajemen rantai pasok secara umum bisa diartikan sebagai koordinasi dan kolaborasi dari keselurahan jaringan organisasi bisnis yang terlibat dalam menghantar produk akhir (kopi beras organik) ketangan konsumen dengan tujuan meningkatkan keuntungan pada setiap pelaku bisnis yang berada di dalam jaringan usaha tersebut dan keberlanjutan dari usaha setiap pelaku bisnis (anggota rantai pasok) di masa yang akan datang. Kinerja dan keuntungan setiap pelaku bisnis (rantai pasok) diharapkan dapat meningkat jika terdapat perlakuan yang adil bagi setiap anggota yang berada dalam jaringan rantai pasok sesuai dengan proporsi dan perannya dalam menghantarkan produk akhir. Aspek resiko yang ditanggung oleh setiap organisasi (pelaku) bisnis adalah parameter utama dalam menilai kinerja, keuntungan, dan perlakuan yang adil bagi setiap anggota rantai pasok sehingga keberlanjutan bisnis dapat dicapai. Oleh karena itu penelitian ini ditekankan pada bagaimana mengidentifikasi resiko yang muncul di setiap level (pelaku) rantai pasok. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung besaran resiko yang sebenarnya ditanggung serta bagaimana mendistribusikan resiko tersebut secara merata dan adil berdasarkan bobot dan peran dari masing-masing anggota (pelaku) dalam rantai pasok sendiri. Bentuk distribusi resiko itu sendiri nantinya akan dituangkan dalm bentuk kontrak kerjasama yang akan mengikat setiap pelaku bisnis dalam rantai pasok demi tercapainya keuntungan bersama dan keberlanjutan usaha dimasa yanga akan datang. Keseluruhan model identifikasi dan pengukuran kinerja resiko tersebut pada akhirnya akan disusun dalam sebuah portofolio kinerja dan resiko rantai pasok produk kopi organik. Diharapkan dengan adanya portofolio tersebut dapat dijadikan pedoman untuk membangun suatu rantai pasok yang tahan (robust) terhadap gangguan.

2 106 Tahapan penelitian Tahap 1. Idetifikasi resiko Pada tahapan ini dilakukan pengklasteran pelaku dengan harapan bisa diketahui interaksi parameter-parmeter yang dianggap berpengaruh terhadap resiko yang nantinya akan timbul. Selanjutnya akan dilakukan identifikasi resiko di setiap elemen (level) rantai pasok ditinjau dari sisi pasokan (supply side), sisi proses (process side) dan sisi permintaan (demand side) dan harga (pricing). Rincian dari setiap kategori akan dituangkan dalam bentuk variabel yang dapat menimbulkan resiko karena kinerja (efisiensi) yang diinginkan tidak tercapai (Probabilitas kegagalan). Selanjutnya diidentifikasi variabel nilai tambah yang diberikan pelaku. Semua variabel tadi akan dirincikan melaui kuisioner untuk setiap pelaku rantai pasok. Tahap 2. Penilaian resiko Nilai probabilitas kegagalan dan nilai tambah akan menjadi acuan dalam perhitungan indeks resiko di masing-masing level rantai pasok dan untuk selanjutnya menjadi dasar untuk pembagian resiko (risk Sharing) Tahap 3. Distribusi resiko/ risk sharing/ balancing risk Distribusi risiko berfungsi membagi risiko secara adil berdasarkan bobot dan proporsi dari masing-masing pelaku yang berada dalam setiap sphere rantai pasok. Konsep ini akan mewujudkan capaian tujuan dari rantai pasok untuk meningkatkan keuntungan bagi setiap pelaku sehingga keberlanjutan dari rantai pasok akan tercipta dengan sendirinya. Tahap 4 Rancangan kontrak farming Kontrak farming adalah salah satu bentuk cara dalam mengikat setiap pelaku yang berada didalam rantai pasok agar selalu mematuhi aturan-aturan yang disepakati sebelumnya terutama sekali dalam konsep pemikiran yang sekarang ini dalam hal pembagian risiko. Penalti dan hukuman akan berlaku bagi setiap pelaku yang tidak mematuhi aturan yang telah disepakati sebelumnya yang akan mengancam kontinuitas dan profitabilitas rantai pasok. Sangsi dan uturan yang dibuat dan disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak farming yang bertujuan untuk menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini petani dan agroindustri. KUISIONER UNTUK PETANI KOMODITAS KOPI ORGANIK Identitas responden 1. Nama :. 2. Jenis kelamin : 3. Usia :. 4. Pendidikan : a. Formal [ ] Tidak sekolah [ ] D-3 [ ] SD [ ] S-1 [ ] SLTP/ Tsanawiyah [ ] lain-lain, sebutkan.. [ ] SMU/ MTSN b. Non Formal : [ ] pernah [ ] Tidak pernah

3 107 Jika pernah sebutkan.. 5. Sejak kapan perkebunan organik ini dimulai di daerah anda (tahun/bulan). 6. Sejak kapan anda menjalani usaha perkebunan organik ini (bulan/tahun) Luas kebun yang anda miliki saat ini (Ha) :.. 8. Bagaimana status kepemilikan lahan anda tersebut : [ ] Milik sendiri [ ] sewa 9. Jika sewa isilah pertanyaan dibawah ini : a. bagaimana sistem pembayaran sewa lahan per Ha : [ ] Tahun [ ] lainnya, sebutkan.... b. berapa ongkos/ biaya sewa per Ha/tahun : Rp Jumlah Tenaga kerja.(orang) : (dalam keluarga) (luar keluarga) 11. Sistem upah : [ ] Bulanan (Rp/bulan) [ ] Bagi Hasil...(%) [ ] lainnya Apakah anda punya usaha lain : [ ] Tidak Jika ya, sebutkan jenis usaha :. KUISIONER NILAI TAMBAH A. Musim panen raya 1. Berapa luas lahan yang anda garap (Ha) 3. Berapa rata-rata panen kopi yang dihasilkan lahan anda a. dalam satu hari Kg b. satu kali periode pengiriman Kg c. satu kali musim panen..kg d. lainnya 4. Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang anda dalam satu hari (jam/hari). 5. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) a. Tenaga kerja untuk menggarap lahan Rp.. b. Tenaga kerja untuk memanen Rp.. c. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp Berapa harga jual kopi yang anda hasilkan (Rp/kg). 7. Berapa total harga bahan baku utama yang anda gunakan untuk menanami lahan yang digarap (bibit) Rp..

4 Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selam satu kali musim panen, isilah tabel berikut ini Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) B. Musim pasca panen raya 1. Berapa luas lahan yang anda garap (Ha) 2. Berapa rata-rata panen kopi yang dihasilkan lahan anda a. dalam satu hari Kg b. satu kali periode pengiriman Kg c. satu kali musim panen..kg d. lainnya 3. Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang anda gunakan dalam satu hari (jam/hari). 4. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) d. Tenaga kerja untuk menggarap lahan Rp.. e. Tenaga kerja untuk memanen Rp.. f. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp Berapa harga jual kopi yang anda hasilkan (Rp/kg). 6. Berapa total harga bahan baku utama yang anda gunakan untuk menanami lahan yang digarap (bibit) Rp.. 7. Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selam satu periode musim panen (isilah tabel berikut) Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) KUISIONER IDENTIFIKASI RESIKO Aspek supply 1. Apakah lahan yang anda Tanami menggunakan bibit organik 2. Darimana anda mendapatkan bibit organik [ ] Lembaga, sebutkan..

5 109 [ ] Individu, sebutkan Apakah lahan yang digunakan benar benar bebas dari kontaminasi bahan kimia, sebutkan : a. Faktor pencemar b. Persentase kontaminasi. 4. Darimana sumber air yang digunakan untuk mengairi lahan perkebunan yang anda garap [ ] air sumur [ ] air sungai, apakah lokasi areal sumber air dari tanah bebas dari kontaminasi kimia 5. Apakah lokasi areal lahan yang digunakan memiliki area pembatas dengan lahan yang lain 6. Apakah sumber air yang digunakan bebas dari kontaminasi zat kimia, sebutkan : a. Faktor pencemar b. Persentase kontaminasi. 7. Sudah berapa tahun anda mengelola lahan perkebunan yang digarap sekarang.. th. 8. Selama kurun waktu pengelolaan lahan tersebut, dengan kuantitas dan penanganan lahan yang sama apakah terjadi dari penurunan produktifitas dari tahun ke tahun Aspek proses (budidaya) 1. Apakah pengendalian penyakit dilakukan sesuai dengan persyaratan organik 2. Apakah pengendalian penyakit menggunakan fungisida, apakah sesuai dengan persyaratan organik.. 3. Apakah jalan atau pematang disemprot dengan herbisida

6 Apakah peralatan hanya menggunakan input yang diperbolehkan (untuk budidaya tanaman organik) a. Peralatan semprot [ ]tidak, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan pesyaratan organik b. Peralatan tanam [ ]tidak, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan pesyaratan organik c. Peralatan panen [ ]tidak, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan pesyaratan organik d. peralatan pengangkut, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan pesyaratan organik e. apakah proses pemanenan dilakukan oleh orang yang mengerti cara pemanenan yang bisa menjaga kualitas organik produk (kopi) 5. Apakah area lahan yang ditanami memiliki zona pembatas 6. Apakah kopi sebelum dikirim ke pembeli, anda melakukan penyimpanan sementara terlebih dahulu, jika ya maka lanjutkan pengisian kuisioner no 7, 8, 9, Apakah tempat penyimpanan sementara penyimpanan hanya digunakan untuk produk organik 8. Apakah gudang penyimpanan berada dalam kondisi baik 9. Apakah gudang penyimpanan cukup luas untuk menampung semua produk organik 10. Apakah seluruh gudang penyimpanan berlokasi di areal organik, apakah lokasi tersebut bebas dari kontaminasi zat kimia

7 111 Aspek permintaan (demand) 1. Selama anda melakukan usaha budidaya kopi organik ini, apakah seluruh jumlah kuota permintaan pembeli terhadap kopi yang anda tanam terpenuhi, jika tidak sudah berapa kali. kuota tersebut tidak terpenuhi dan berapa rata-rata yang tidak terpenuhi..(kg) 2. Apakah anda pernah mengalami kelebihan jumlah kopi organik yang harus anda pasok ke pembeli [ ] Ya 3. Apakah pernah terjadi pengembalian kopi organik yang anda jual ke pembeli karena tidak sesuia kualitas [ ] pernah, apakah frekuensinya sering terjadi ( ) ya ( ) tidak pernah 4. Apakah anda mempunyai pembeli yang sudah memiliki perjanjian dengan anda dengan harga yang telah disepakati untuk selalu membeli kopi organik yang anda miliki [ ] ada, apakah harga yang disepakati itu selalu menguntungkan anda ( ) ya ( ) tidak ada Aspek harga (pricing) 1. Apakah harga jual kopi organik selalu menguntungkan anda 2. Apakah terjadi penurunan harga jual terhadap harga beli kopi organik yang anda tanam, jika ya maka a. biasanya terjadi pada bulan ke berapa.. b. berapa rata-rata penurunan harga jual tersebut dari harga jual rata-rata biasa Rp. 3. Dari bahan-bahan baku utama yang anda gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang anda budidayakan 4. Dari bahan-bahan baku tambahan yang anda gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli

8 112, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang anda budidayakan 5. Jika anda menggunakan tambahan tenaga kerja dalam melakukan budidaya sampai hasil panen siap dikirim, maka a. Apakah peningkatan upah tersebut diikuti dengan peningkatan harga jual pada periode musim panen berikutnya b. Apakah sebanding dengan peningkatan harga jual produk c. Apakah peningkatan upah ini selalu naik dari waktu ke waktu d. Apakah harga jual juga akan selalu meningkat dari waktu ke waktu.. 6. Apakah modal yang anda gunakan untuk melakukan proses budidaya ini dari awal membuka lahan sampai proses pemanenan dan produk siap dikirim mencukupi, maka a. apakah alternatif modal dengan melakukan pinjaman b. apakah pinjaman tersebut sifatnya mengikat anda dalam hal penjualan harus dilakukan kepada pihak yang memberikan pinjaman c. jika ya, apakah harga beli pihak yang memberikan pinjaman sesuai dengan harga pasar.. d. apakah setelah pinjaman dikembalikan menurut anda usaha yang dilakuka menguntungkan KUISIONER PERHITUNGAN EFISIENSI 1. Aspek biaya roduksi Berapa biaya yang anda keluarkan untuk pemenuhan sarana produksi selama satu musim panen Jenis alat jumlah Harga satuan Umur ekonomis Pulper Parang Mesin babat Gunting Gergaji Cangkul Terpal Karung Pengeluaran untuk tenaga kerja Uraian kegiatan Jumlah (orang) Status Upah Lam kerja (jam/hari) DK LK (Harian/Rp) Lain Jmlh

9 113 Persemaian dan pembibitan (jika dilakukan) Penyemprotan Perawatan Panen dan pasca panen Total Ket : DK : dalam keluarga LK : luar keluarga Pengeluaran untuk bahan baku bibit (jika disemaikan) Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan(Rp) Pengeluaran untuk bahan baku penunjang (fungisida, dan lain-lain) sampai tanaman siap panen Uraian Jumlah/satuan Harga/satuan (Rp) 2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memetik kopi a. Musim panen raya.. b. Pasca panen raya. 3. Sampai tahapan mana pengolahan kopi yang bapak lakukan 4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan buah hijau, kuning dan kering a. Per kg gelondong merah b. Satuan lain. 5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untukpenelupasan kulit merah (pulper) a. Per kg gelondong merah b. Satuan lain. 6. Berapa lama waktu untuk perambangan (menghilangkan kulit kopi, buah kopi biji hampa, biji cacat dan kotoran lainnya a. Per kg gelondong merah b. Satuan lain. 7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pencucian a. Per kg gelondong merah b. Satuan lain. 8. Berapa lama lama waktu yang dibutuhkan untuk penjemuran kopi gabah basah (sampai kadar air 40 %) 9. Berapa lama waktu yang anda butuhkan dari mulai pembibitan sampai dengan kopi siap di panen Hari

10 Berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kopi di di panen sampai, dikemas (dalam goni) sampai kopi berada di tangan pembeli..hari. 11. Berapa lama waktu transportasi kopi mulai dari tempat penyimpanan sementara sampai di tangan pembeli (hari/jam) Apakah pernah kopi yang anda kirim dikembalikan (dibayar setengah harga) karena tidak sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan, jika ya mohon diisi butir dibawah ini a. Berapa kali pengiriman yang sudah anda lakukan selama melakukan budidaya kopi organik ini. b. Dari total pengiriman yang anda isi pada butir a, berapa kali yang tidak sesuia kualitas c. Jika anda lupa dengan total pengiriman dan total yang tidak sesuai dengan kualitas, maka lebih sering mana dari pengiriman yang anda lakukan tersebut diklaim tidak sesuai kualitas daripada yang sesuai kualitas [ ] sesuai kualitas sesuai kualitas *catatan : pengiriman dianggap tidak sesuai kualitas walaupun hanya sebagian produk yang dikatakan cacat. 13. Apakah jumlah permintaan pembeli selalu terpenuhi 14. Berapa rata-rata jumlah kopi dalam satu kali pengiriman.(kg) 15. Berapa kali anda bisa melakukan selama satu kali periode musim panen. 16. Berilah tanda (X) pada kolom skor yang sesuai untuk penilaian pemilihan metriks prioritas pengukuran kinerja pengiriman kopi yang anda lakukan. Skor yang digunakan terdiri dari 1-9 dengan criteria sebagai berikut : Tingkat kepentingan Definisi 1 Sama penting (SP) 3 Sedikit lebih penting (SLP) 5 Sangat penting (SGP) 7 Jelas lebih penting (JLP) 9 Mutlak lebih penting (MLP) Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu atribut dengan atribut lainnya berkaitan dengan pengiriman Kolom kiri Nilai tambah Nilai tambah Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Kualitas resiko

11 115 Kolom kiri Kualitas Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Resiko

12

13 116 KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan Thesis mengenai Desain rantai pasok agroidustri kopi organik di Aceh tengah untuk optimalisasi balancing risk oleh Arie Saputra (F ). Mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan jelas. Semua informasi yang diterima dari hasil kuesioner ini diperuntukan untuk keperluan akademis. Atas kerjasama Bapak/Ibu/saudara, saya ucapkan terima kasih. Gambaran Umum Manajemen rantai pasok secara umum bisa diartikan sebagai koordinasi dan kolaborasi dari keselurahan jaringan organisasi bisnis yang terlibat dalam menghantar produk akhir (kopi beras organik) ketangan konsumen dengan tujuan meningkatkan keuntungan pada setiap pelaku bisnis yang berada di dalam jaringan usaha tersebut dan keberlanjutan dari usaha setiap pelaku bisnis (anggota rantai pasok) di masa yang akan datang. Kinerja dan keuntungan setiap pelaku bisnis (rantai pasok) diharapkan dapat meningkat jika terdapat perlakuan yang adil bagi setiap anggota yang berada dalam jaringan rantai pasok sesuai dengan proporsi dan perannya dalam menghantarkan produk akhir. Aspek resiko yang ditanggung oleh setiap organisasi (pelaku) bisnis adalah parameter utama dalam menilai kinerja, keuntungan, dan perlakuan yang adil bagi setiap anggota rantai pasok sehingga keberlanjutan bisnis dapat dicapai. Oleh karena itu penelitian ini ditekankan pada bagaimana mengidentifikasi resiko yang muncul di setiap level (pelaku) rantai pasok. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung besaran resiko yang sebenarnya ditanggung serta bagaimana mendistribusikan resiko tersebut secara merata dan adil berdasarkan bobot dan peran

14 117 dari masing-masing anggota (pelaku) dalam rantai pasok sendiri. Bentuk distribusi resiko itu sendiri nantinya akan dituangkan dalm bentuk kontrak kerjasama yang akan mengikat setiap pelaku bisnis dalam rantai pasok demi tercapainya keuntungan bersama dan keberlanjutan usaha dimasa yanga akan datang. Keseluruhan model identifikasi dan pengukuran kinerja resiko tersebut pada akhirnya akan disusun dalam sebuah portofolio kinerja dan resiko rantai pasok produk kopi organik. Diharapkan dengan adanya portofolio tersebut dapat dijadikan pedoman untuk membangun suatu rantai pasok yang tahan (robust) terhadap gangguan. Tahapan penelitian Tahap 1. Idetifikasi resiko Pada tahapan ini dilakukan pengklasteran pelaku dengan harapan bisa diketahui interaksi parameter-parmeter yang dianggap berpengaruh terhadap resiko yang nantinya akan timbul. Selanjutnya akan dilakukan identifikasi resiko di setiap elemen (level) rantai pasok ditinjau dari sisi pasokan (supply side), sisi proses (process side) dan sisi permintaan (demand side) dan harga (pricing). Rincian dari setiap kategori akan dituangkan dalam bentuk variabel yang dapat menimbulkan resiko karena kinerja (efisiensi) yang diinginkan tidak tercapai (Probabilitas kegagalan). Selanjutnya diidentifikasi variabel nilai tambah yang diberikan pelaku. Semua variabel tadi akan dirincikan melaui kuisioner untuk setiap pelaku rantai pasok. Tahap 2. Penilaian resiko Nilai probabilitas kegagalan dan nilai tambah akan menjadi acuan dalam perhitungan indeks resiko di masing-masing level rantai pasok dan untuk selanjutnya menjadi dasar untuk pembagian resiko (risk Sharing) Tahap 3. Distribusi resiko/ risk sharing/ balancing risk Distribusi risiko berfungsi membagi risiko secara adil berdasarkan bobot dan proporsi dari masing-masing pelaku yang berada dalam setiap sphere rantai pasok. Konsep ini akan mewujudkan capaian tujuan dari rantai pasok untuk meningkatkan keuntungan bagi setiap pelaku sehingga keberlanjutan dari rantai pasok akan tercipta dengan sendirinya.

15 118 Tahap 4 Rancangan kontrak farming Kontrak farming adalah salah satu bentuk cara dalam mengikat setiap pelaku yang berada didalam rantai pasok agar selalu mematuhi aturan-aturan yang disepakati sebelumnya terutama sekali dalam konsep pemikiran yang sekarang ini dalam hal pembagian risiko. Penalti dan hukuman akan berlaku bagi setiap pelaku yang tidak mematuhi aturan yang telah disepakati sebelumnya yang akan mengancam kontinuitas dan profitabilitas rantai pasok. Sangsi dan uturan yang dibuat dan disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak farming yang bertujuan untuk menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini petani dan agroindustri. KUISIONER UNTUK PROSESOR KOMODITAS KOPI ORGANIK Identitas responden 1. Nama :. 2. Jenis kelamin : 3. Usia :. 4. Pendidikan : a. Formal [ ] Tidak sekolah [ ] D-3 [ ] SD [ ] S-1 [ ] SLTP/ Tsanawiyah [ ] lain-lain, sebutkan.. [ ] SMU/ MTSN b. Non Formal : [ ] pernah [ ] Tidak pernah Jika pernah sebutkan.. 5. Sejak kapan usaha ini dimulai di daerah saudara (tahun/bulan). 6. Sejak kapan saudara menjalani usaha ini (bulan/tahun) Berapa kapasitas produksi usaha yang saudara miliki.(kg) 8. Bagaimana status kepemilikan usaha anda ini : [ ] Milik sendiri

16 119 [ ] kerjasama dengan pihak lain, berapa pihak yang telibat (tandai dengan X) Satu, sebutkan. Dua, sebutkan.. Tiga, sebutkan.. Lebihdari tiga, sebutkan. 9. Jika kerjasama, bagaimana sistem pembagian keuntungan 10. Berapa jumlah petani yang anda klaim menjadi mitra kerja dalm menyediakan pasokan kopi bagi kegiatan usaha anda ini. 11. Jumlah Tenaga kerja.(orang) : (dalam keluarga) (luar keluarga) 12. Sistem upah : [ ] Bulanan (Rp/bulan) [ ] Bagi Hasil...(%) [ ] lainnya Apakah anda punya usaha lain : [ ] Tidak Jika ya, sebutkan jenis usaha :. KUISIONER NILAI TAMBAH A. Musim panen raya 1. Berapa rata-rata jumlah pasokan kopi organik yang anda bisa anda kumpulkan (Kg) a. Satu bulan. b. Satu hari 3. Berapa rata-rata anda sanggup memasok kopi organik ke pembeli (kg) a. Satu bulan. b. Satu hari

17 Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang anda pakai dalam satu hari (jam/hari). 5. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) a. Tenaga kerja untuk mengumpulkan kopi organik Rp.. b. Tenaga kerja untuk proses pengolahan (jika ada proses pengolahan) Rp.. c. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp. 6. Berapa harga jual kopi yang anda hasilkan (Rp/kg). 7. Berapa rata-rata harga jual petani terhadap kopi organik yang dipasok untuk usahah anda ini Rp 8. Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selam satu kali musim panen, isilah tabel berikut ini Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) B. Musim pasca panen raya 1. Berapa rata-rata jumlah pasokan kopi organik yang anda bisa anda kumpulkan (Kg) c. Satu bulan. d. Satu hari 9. Berapa rata-rata anda sanggup memasok kopi organik ke pembeli (kg) c. Satu bulan. d. Satu hari

18 Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang anda pakai dalam satu hari (jam/hari). 11. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) d. Tenaga kerja untuk mengumpulkan kopi organik Rp.. e. Tenaga kerja untuk proses pengolahan (jika ada proses pengolahan) Rp.. f. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp. 12. Berapa harga jual kopi yang anda hasilkan (Rp/kg). 13. Berapa rata-rata harga jual petani terhadap kopi organik yang dipasok untuk usaha anda ini Rp 14. Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selama satu kali musim panen, isilah tabel berikut ini Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) KUISIONER IDENTIFIKASI RESIKO Aspek supply 1. Apakah jumlah kopi organik melalui beberapa petani yang anda klaim melakukan kerjasama selama ini mencukupi a. b., jika tidak sebutkan minimal jumlah pasokan kopi yang memadai untuk usaha anda ini Per hari..kg Per bulan Kg

19 Apakah pernah terjadi masalah kekurangan jumlah pasokan kopi organik dari petani selama anda menekuni usaha ini [ ] Tidak 3. Apakah anda wajib memenuhi kuota jumlah pasokan tertentu kepada pembeli berikutnya (pedagang pengumpul) dalam satu kali pengiriman., apakah ada rata-rata standar dari anda mengenai jumlah minimal kopi organik (Kg) sebelum dikirim ke pembeli berikutnya. 4. Jika jumlah pasokan berkurang dari petani apakah memberikan pengaruh terhadap usaha anda, jika demikian beri tanda (X) terhadap poin di bawah ini perihal pengaruhnya terhadap usaha anda ( ) lama waktu proses pengumpulan kopi organik ( ) Lama waktu proses pengolahan (jika ada) ( ) waktu/jadwal pengiriman 5. Apakah pernah terjadi complain terhadap kopi organik yang anda jual, apakah frekuensinya sering Apek proses 6. Apakah dalam melakukan usaha ini, anda menggunakan bahan baku air dalam proses kegiatannya. [ ] Tidak, jika demikian isilah (X) poin di bawah ini Dalam kegiatan apa saja yang melibatkan bahan baku air ( ) proses pengumpulan ( ) proses pengolahan ( ) proses transportasi Darimana sumber air yang saudara gunakan

20 123 ( ) PDAM ( ) Air hujan ( ) campuran air hujan dan PDAM ( ) lainnya, sebutkan Apakah air yang anda gunakan bebas dari kontaminasi zat kimia ( ) ya ( ) tidak 7. Apakah ada pemisahan peralatan yang digunakan untuk kopi organik dengan no organik 8. Apakah peralatan yang anda gunakan bebas dari kontaminasi zat kimia, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan persyaratan organik. 9. Apakah bahan yang digunakan untuk mengemas kopi organik hanya digunakan untuk produk organik saja, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan persyaratan organik. 9. Apakah dalam proses pengolahan kopi organik yang anda lakukan menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia 10. Apakah kopi sebelum dikirim ke pembeli, anda melakukan penyimpanan sementara terlebih dahulu, jika ya maka lanjutkan pengisian kuisioner no 7, 8, 9, Apakah tempat penyimpanan sementara penyimpanan hanya digunakan untuk produk organik

21 Apakah gudang penyimpanan berada dalam kondisi baik 13. Apakah gudang penyimpanan cukup luas untuk menampung semua produk organik 14. Apakah seluruh gudang penyimpanan berlokasi di areal organik, apakah lokasi tersebut bebas dari kontaminasi zat kimia Aspek permintaan 1. Apakah pernah terjadi kegagalan anda dalam memenuhi pesanan pembeli [ ] pernah, berilah tanda (X) pada isian di bawah ini ( ) apakah frekuensinya sering terjadi ( ) biasanya terjadi pada musim panen raya. ( ) biasanya terjadi pada musim pasca panen raya. pernah 2. Apakah anda pernah mengalami kelebihan jumlah kopi organik yang harus anda pasok ke pembeli [ ] Ya 3. Apakah pernah terjadi pengembalian kopi organik yang anda jual ke pembeli karena tidak sesuia kualitas [ ] pernah, apakah frekuensinya sering terjadi ( ) ya ( ) tidak pernah Aspek harga (pricing) 1. Apakah terjadi penurunan harga jual terhadap produk kopi organik anda, jika ya maka a. biasanya terjadi pada bulan ke berapa..

22 125 b. berapa rata-rata penurunan harga jual tersebut dari harga jual rata-rata biasa Rp. 2. Dari bahan-bahan baku utama yang anda gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang anda budidayakan 3. Dari bahan-bahan baku tambahan yang anda gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang anda budidayakan 5. Jika anda menggunakan tambahan tenaga kerja dalam melakukan budidaya sampai hasil panen siap dikirim, maka a. Apakah peningkatan upah tersebut diikuti dengan peningkatan harga jual pada periode musim panen berikutnya b. Apakah sebanding dengan peningkatan harga jual produk c. Apakah peningkatan upah ini selalu naik dari waktu ke waktu d. Apakah harga jual juga akan selalu meningkat dari waktu ke waktu.. KUISIONER PERHITUNGAN EFISIENSI 1. Aspek biaya roduksi Berapa biaya yang anda keluarkan untuk pemenuhan sarana produksi selama satu musim panen Jenis alat jumlah Harga satuan Umur ekonomis Pengeluaran untuk tenaga kerja Uraian kegiatan Jumlah (orang) Status Upah Lam kerja (jam/hari) Proses pengangkutan DK LK (Harian/Rp) Lain Jmlh

23 126 Proses pengolahan Proses pengiriman Lainnya Ket : DK : dalam keluarga LK : luar keluarga Pengeluaran untuk bahan baku (kopi organik) Uraian Jumlah (Kg) Harga/Kg (Rp) Pengeluaran untuk bahan baku penunjang Uraian Jumlah/satuan Harga/satuan (Rp) 2. Berapa lama waktu yang anda butuhkan dari mulai pengumpulan sampai dengan kopi siap di kirim ke pembeli untuk satu kali periode pengiriman Hari 3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kopi di proses (diolah) sampai kopi berada di tangan pembeli..hari. 4. Berapa lama waktu transportasi kopi mulai dari tempat penyimpanan sementara sampai di tangan pembeli (hari/jam).. 5. Apakah pernah kopi yang anda kirim dikembalikan (dibayar setengah harga) karena tidak sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan, jika ya mohon diisi butir dibawah ini a. Berapa kali pengiriman yang sudah anda lakukan selama melakukan budidaya kopi organik ini. b. Dari total pengiriman yang anda isi pada butir a, berapa kali yang tidak sesuia kualitas c. Jika anda lupa dengan total pengiriman dan total yang tidak sesuai dengan kualitas, maka lebih sering mana dari pengiriman yang anda lakukan tersebut diklaim tidak sesuai kualitas daripada yang sesuai kualitas [ ] sesuai kualitas sesuai kualitas

24 127 *catatan : pengiriman dianggap tidak sesuai kualitas walaupun hanya sebagian produk yang dikatakan cacat. 6. Apakah jumlah permintaan pembeli selalu terpenuhi 7. Berapa rata-rata jumlah kopi dalam satu kali pengiriman.(kg) 8. Berapa kali anda bisa melakukan selama satu kali periode musim panen. 9. Berilah tanda (X) pada kolom skor yang sesuai untuk penilaian pemilihan metriks prioritas pengukuran kinerja pengiriman kopi yang anda lakukan. Skor yang digunakan terdiri dari 1-9 dengan criteria sebagai berikut : Tingkat kepentingan Definisi 1 Sama penting (SP) 3 Sedikit lebih penting (SLP) 5 Sangat penting (SGP) 7 Jelas lebih penting (JLP) 9 Mutlak lebih penting (MLP) Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu atribut dengan atribut lainnya berkaitan dengan pengiriman Kolom kiri Nilai tambah Nilai tambah Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Kualitas resiko Kolom kiri Kualitas Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Resiko

25 128 KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan Thesis mengenai Desain rantai pasok agroidustri kopi organik di Aceh tengah untuk optimalisasi balancing risk oleh Arie Saputra (F ). Mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan jelas. Semua informasi yang diterima dari hasil kuesioner ini diperuntukan untuk keperluan akademis. Atas kerjasama Bapak/Ibu/saudara, saya ucapkan terima kasih. Gambaran Umum Manajemen rantai pasok secara umum bisa diartikan sebagai koordinasi dan kolaborasi dari keselurahan jaringan organisasi bisnis yang terlibat dalam menghantar produk akhir (kopi beras organik) ketangan konsumen dengan tujuan meningkatkan keuntungan pada setiap pelaku bisnis yang berada di dalam jaringan usaha tersebut dan keberlanjutan dari usaha setiap pelaku bisnis (anggota rantai pasok) di masa yang akan datang. Kinerja dan keuntungan setiap pelaku bisnis (rantai pasok) diharapkan dapat meningkat jika terdapat perlakuan yang adil bagi setiap anggota yang berada dalam jaringan rantai pasok sesuai dengan proporsi dan perannya dalam menghantarkan produk akhir. Aspek risiko yang ditanggung oleh setiap organisasi (pelaku) bisnis adalah parameter utama dalam menilai kinerja, keuntungan, dan perlakuan yang adil bagi setiap anggota rantai pasok sehingga keberlanjutan bisnis dapat dicapai. Oleh karena itu penelitian ini ditekankan pada bagaimana mengidentifikasi risiko yang muncul di setiap level (pelaku) rantai pasok. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung besaran risiko yang sebenarnya ditanggung serta bagaimana mendistribusikan risiko tersebut secara merata dan adil berdasarkan bobot dan peran dari masing-masing anggota (pelaku) dalam rantai pasok sendiri. Bentuk distribusi

26 129 risiko itu sendiri nantinya akan dituangkan dalm bentuk kontrak kerjasama yang akan mengikat setiap pelaku bisnis dalam rantai pasok demi tercapainya keuntungan bersama dan keberlanjutan usaha dimasa yanga akan datang. Keseluruhan model identifikasi dan pengukuran kinerja risiko tersebut pada akhirnya akan disusun dalam sebuah portofolio kinerja dan risiko rantai pasok produk kopi organik. Diharapkan dengan adanya portofolio tersebut dapat dijadikan pedoman untuk membangun suatu rantai pasok yang tahan (robust) terhadap gangguan. Tahapan penelitian Tahap 1. Idetifikasi risiko Pada tahapan ini dilakukan pengklasteran pelaku dengan harapan bisa diketahui interaksi parameter-parmeter yang dianggap berpengaruh terhadap risiko yang nantinya akan timbul. Selanjutnya akan dilakukan identifikasi risiko di setiap elemen (level) rantai pasok ditinjau dari sisi pasokan (supply side), sisi proses (process side) dan sisi permintaan (demand side) dan harga (pricing). Rincian dari setiap kategori akan dituangkan dalam bentuk variabel yang dapat menimbulkan risiko karena kinerja (efisiensi) yang diinginkan tidak tercapai (Probabilitas kegagalan). Selanjutnya diidentifikasi variabel nilai tambah yang diberikan pelaku. Semua variabel tadi akan dirincikan melaui kuisioner untuk setiap pelaku rantai pasok. Tahap 2. Penilaian risiko Nilai probabilitas kegagalan dan nilai tambah akan menjadi acuan dalam perhitungan indeks risiko di masing-masing level rantai pasok dan untuk selanjutnya menjadi dasar untuk pembagian risiko (risk Sharing) Tahap 3. Distribusi risiko/ risk sharing/ balancing risk Distribusi risiko berfungsi membagi risiko secara adil berdasarkan bobot dan proporsi dari masing-masing pelaku yang berada dalam setiap sphere rantai pasok. Konsep ini akan mewujudkan capaian tujuan dari rantai pasok untuk meningkatkan keuntungan bagi setiap pelaku sehingga keberlanjutan dari rantai pasok akan tercipta dengan sendirinya.

27 130 Tahap 4 Rancangan kontrak farming Kontrak farming adalah salah satu bentuk cara dalam mengikat setiap pelaku yang berada didalam rantai pasok agar selalu mematuhi aturan-aturan yang disepakati sebelumnya terutama sekali dalam konsep pemikiran yang sekarang ini dalam hal pembagian risiko. Penalti dan hukuman akan berlaku bagi setiap pelaku yang tidak mematuhi aturan yang telah disepakati sebelumnya yang akan mengancam kontinuitas dan profitabilitas rantai pasok. Sangsi dan uturan yang dibuat dan disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak farming yang bertujuan untuk menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini petani dan agroindustri. KUISIONER UNTUK KOLEKTOR KOMODITAS KOPI ORGANIK Identitas responden 1. Nama :. 2. Jenis kelamin : 3. Usia :. 4. Pendidikan : a. Formal [ ] Tidak sekolah [ ] D-3 [ ] SD [ ] S-1 [ ] SLTP/ Tsanawiyah [ ] lain-lain, sebutkan.. [ ] SMU/ MTSN b. Non Formal : [ ] pernah [ ] Tidak pernah Jika pernah sebutkan.. 5. Sejak kapan usaha ini dimulai di daerah saudara (tahun/bulan). 6. Sejak kapan saudara menjalani usaha ini (bulan/tahun) Berapa kapasitas produksi usaha yang saudara miliki.(kg)

28 Bagaimana status kepemilikan usaha saudara ini : [ ] Milik sendiri [ ] kerjasama dengan pihak lain, berapa pihak yang telibat (tsaudarai dengan X) Satu, sebutkan. Dua, sebutkan.. Tiga, sebutkan.. Lebihdari tiga, sebutkan. 9. Jika kerjasama, bagaimana sistem pembagian keuntungan 10. Berapa jumlah pengumpul yang saudara klaim menjadi mitra kerja dalam menyediakan pasokan kopi bagi kegiatan usaha saudara ini. 11. Jumlah Tenaga kerja.(orang) : (dalam keluarga) (luar keluarga) 12. Sistem upah : [ ] Bulanan (Rp/bulan) [ ] Bagi Hasil (%)... [ ] lainnya Apakah saudara punya usaha lain : [ ] Tidak Jika ya, sebutkan jenis usaha :. KUISIONER NILAI TAMBAH A. Musim panen raya 1. Berapa rata-rata jumlah pasokan kopi organik yang saudara bisa saudara kumpulkan (Kg) a. Satu bulan. b. Satu hari 3. Berapa rata-rata saudara sanggup memasok kopi organik ke pembeli (kg) a. Satu bulan. b. Satu hari

29 Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang saudara pakai dalam satu hari (jam/hari). 5. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) a. Tenaga kerja untuk mengumpulkan kopi organik Rp.. b. Tenaga kerja untuk proses pengolahan (jika ada proses pengolahan) Rp.. c. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp. 6. Berapa harga jual kopi yang saudara hasilkan (Rp/kg). 7. Berapa rata-rata harga jual pengumpul terhadap kopi organik yang dipasok untuk usaha saudara ini Rp 8. Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selam satu kali musim panen, isilah tabel berikut ini Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) B. Musim pasca panen raya 1. Berapa rata-rata jumlah pasokan kopi organik yang saudara bisa saudara kumpulkan (Kg) a. Satu bulan. b. Satu hari 2. Berapa rata-rata saudara sanggup memasok kopi organik ke pembeli (kg) a. Satu bulan. b. Satu hari

30 Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang saudara pakai dalam satu hari (jam/hari). 4. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan (hari) a. Tenaga kerja untuk mengumpulkan kopi organik Rp.. b. Tenaga kerja untuk proses pengolahan (jika ada proses pengolahan) Rp.. c. Tenaga kerja untuk proses lainnya (jika ada) Rp. 5. Berapa harga jual kopi yang saudara hasilkan (Rp/kg). 6. Berapa rata-rata harga jual pengumpul terhadap kopi organik yang dipasok untuk usaha saudara ini Rp 7. Berapa total Biaya bahan baku penunjang yang digunakan selama satu kali musim panen, isilah tabel berikut ini Uraian Jumlah (satuan) Harga/satuan (Rp) KUISIONER IDENTIFIKASI RESIKO Aspek supply 1. Apakah jumlah kopi organik melalui beberapa petani yang saudara klaim melakukan kerjasama selama ini mencukupi, jika tidak sebutkan minimal jumlah pasokan kopi yang memadai untuk usaha saudara ini Per hari..kg

31 134 Per bulan Kg 2. Apakah pernah terjadi masalah kekurangan jumlah pasokan kopi organik dari petani selama saudara menekuni usaha ini [ ] Tidak 3. Apakah saudara wajib memenuhi kuota jumlah pasokan tertentu kepada pembeli berikutnya (koperasi/exportir) dalam satu kali pengiriman., apakah ada rata-rata stsaudarar dari saudara mengenai jumlah minimal kopi organik (Kg) sebelum dikirim ke pembeli berikutnya. 4. Jika jumlah pasokan berkurang dari pengumpul apakah memberikan pengaruh terhadap usaha saudara, jika demikian beri tsaudara (X) terhadap poin di bawah ini perihal pengaruhnya terhadap usaha saudara ( ) lama waktu proses pengumpulan kopi organik ( ) Lama waktu proses pengolahan (jika ada) ( ) waktu/jadwal pengiriman 5. Apakah pernah terjadi complain terhadap kopi organik yang saudara jual, apakah frekuensinya sering Apek proses 1. Apakah dalam melakukan usaha ini, saudara menggunakan bahan baku air dalam proses kegiatannya. [ ] Tidak, jika demikian isilah (X) poin di bawah ini a. Dalam kegiatan apa saja yang melibatkan bahan baku air ( ) proses pengumpulan ( ) proses pengolahan ( ) proses transportasi

32 135 b. Darimana sumber air yang saudara gunakan ( ) PDAM ( ) Air hujan ( ) campuran air hujan dan PDAM ( ) lainnya, sebutkan c. Apakah air yang saudara gunakan bebas dari kontaminasi zat kimia ( ) ya ( ) tidak 2. Apakah ada pemisahan peralatan yang digunakan untuk kopi organik dengan no organik 3. Apakah peralatan yang saudara gunakan bebas dari kontaminasi zat kimia, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan persyaratan organik. 4. Apakah bahan yang digunakan untuk mengemas kopi organik hanya digunakan untuk produk organik saja, apakah proses pencucian setelah menggunakan bahan kimia sesuai dengan persyaratan organik. 5. Apakah dalam proses pengolahan kopi organik yang saudara lakukan menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia 6. Apakah kopi sebelum dikirim ke pembeli, saudara melakukan penyimpanan sementara terlebih dahulu, jika ya maka lanjutkan pengisian kuisioner no 7, 8, 9, Apakah tempat penyimpanan sementara hanya digunakan untuk produk organik

33 Apakah gudang penyimpanan berada dalam kondisi baik 9. Apakah gudang penyimpanan cukup luas untuk menampung semua produk organik 10. Apakah seluruh gudang penyimpanan berlokasi di areal organik, apakah lokasi tersebut bebas dari kontaminasi zat kimia Aspek permintaan 1. Apakah pernah terjadi kegagalan saudara dalam memenuhi pesanan pembeli [ ] pernah, berilah tsaudara (X) pada isian di bawah ini ( ) apakah frekuensinya sering terjadi ( ) biasanya terjadi pada musim panen raya. ( ) biasanya terjadi pada musim pasca panen raya. pernah 2. Apakah saudara pernah mengalami kelebihan jumlah kopi organik yang harus saudara pasok ke pembeli [ ] Ya 3. Apakah pernah terjadi pengembalian kopi organik yang saudara jual ke pembeli karena tidak sesuai kualitas [ ] pernah, apakah frekuensinya sering terjadi ( ) ya ( ) tidak pernah Aspek harga (pricing) 1. Apakah terjadi penurunan harga jual terhadap produk kopi organik saudara, jika ya maka

34 137 a. biasanya terjadi pada bulan ke berapa.. b. berapa rata-rata penurunan harga jual tersebut dari harga jual rata-rata biasa Rp. 2. Dari bahan-bahan baku utama yang saudara gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang saudara budidayakan 3. Dari bahan-bahan baku tambahan yang saudara gunakan apakah terjadi peningkatan harga beli, apakah sebanding dengan harga harga jual dari kopi organik yang saudara budidayakan 5. apakah saudara menggunakan tambahan tenaga kerja dalam melakukan usaha ini, maka a. Apakah terjadi peningkatan upah tenaga kerja yang saudara gunakan ( ) tidak ( ) Ya, isilah pertanyaan selanjutnya b. Apakah peningkatan upah tersebut diikuti dengan peningkatan harga jual pada periode musim panen berikutnya c. Apakah sebanding dengan peningkatan harga jual produk d. Apakah peningkatan upah ini selalu naik dari waktu ke waktu e. Apakah harga jual juga akan selalu meningkat dari waktu ke waktu.. KUISIONER PERHITUNGAN EFISIENSI 1. Aspek biaya roduksi Berapa biaya yang saudara keluarkan untuk pemenuhan sarana produksi. Jenis alat Jumlah Harga satuan Umur ekonomis

35 138 Pengeluaran untuk tenaga kerja Uraian kegiatan Jumlah (orang) Status Upah Lam kerja (jam/hari) Proses pengangkutan Proses pengolahan Proses pengiriman Lainnya DK LK (Harian/Rp) Lain Jumlah Ket : DK : dalam keluarga LK : luar keluarga Pengeluaran untuk bahan baku (kopi organik) Uraian Jumlah (Kg) Harga/Kg (Rp) Pengeluaran untuk bahan baku penunjang Uraian Jumlah/satuan Harga/satuan (Rp) 2. Berapa lama waktu yang saudara butuhkan dari mulai pengumpulan sampai dengan kopi siap di kirim ke pembeli untuk satu kali periode pengiriman Hari 3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kopi di proses (diolah) sampai kopi berada di tangan pembeli..hari. 4. Berapa lama waktu transportasi kopi mulai dari tempat penyimpanan sementara sampai di tangan pembeli (hari/jam).. 5. Apakah pernah kopi yang saudara kirim dikembalikan (dibayar setengah harga) karena tidak sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan, jika ya mohon diisi butir dibawah ini a. Berapa kali pengiriman yang sudah saudara lakukan selama melakukan usaha kopi organik ini. b. Dari total pengiriman yang saudara isi pada butir a, berapa kali yang tidak sesuai kualitas c. Jika saudara lupa dengan total pengiriman dan total yang tidak sesuai dengan kualitas, maka lebih sering mana dari pengiriman yang saudara

36 139 lakukan tersebut diklaim tidak sesuai kualitas daripada yang sesuai kualitas [ ] sesuai kualitas sesuai kualitas *catatan : pengiriman dianggap tidak sesuai kualitas walaupun hanya sebagian produk yang dikatakan cacat. 6. Apakah jumlah permintaan pembeli selalu terpenuhi 7. Berapa rata-rata jumlah kopi dalam satu kali pengiriman (Kg). 8. Berapa kali saudara bisa melakukan pengiriman selama satu kali periode musim panen. 9. Berilah tsaudara (X) pada kolom skor yang sesuai untuk penilaian pemilihan metriks prioritas pengukuran kinerja pengiriman kopi yang saudara lakukan. Skor yang digunakan terdiri dari 1-9 dengan criteria sebagai berikut : Tingkat kepentingan Definisi 1 Sama penting (SP) 3 Sedikit lebih penting (SLP) 5 Sangat penting (SGP) 7 Jelas lebih penting (JLP) 9 Mutlak lebih penting (MLP) Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu atribut dengan atribut lainnya berkaitan dengan pengiriman Kolom kiri Nilai tambah Nilai tambah Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Kualitas resiko Kolom kiri Kualitas Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan pada faktor kolom kanan Kolom kanan Resiko

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 57 V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 5.1. Parameter Pengukuran Kinerja Pelaku Rantai Pasok Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Lebih terperinci

IV. ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK

IV. ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK 43 IV. ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK 4.1. Struktur Rantai Pasok Kopi Organik Aceh Tengah Struktur Rantai pasok kopi organik di Aceh tengah terdiri atas beberapa tingkatan pelaku mulai dari petani, prosesor,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur 113 Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran Tujuan Kajian Kegiatan Kajian Tipe dan Sumber Data Teknik Pengolahan Data Target Output (Keluaran) Tujuan 1 Menganalisis kelayakan sederhana dan

Lebih terperinci

Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK

Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK Nomor:... 1. Identitas (Pengusaha) 1.1. Nama :....... 1.2. Alamat :....... 1.3. Jenis Kelamin :......... 1.4. Umur/tempat lahir

Lebih terperinci

Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang

Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang 107 Lampiran 1. Denah Wilayah Desa Kayuambon Gambar 17. Denah Wilayah Desa Kayuambon Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang 108 Lampiran 1. Denah Wilayah Desa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

KUISIONER. 1. Apakah Anda membudidayakan koro pedang selama 1 tahun terakhir? ( ) Ya ( ) Tidak

KUISIONER. 1. Apakah Anda membudidayakan koro pedang selama 1 tahun terakhir? ( ) Ya ( ) Tidak Lampiran 1. Kuisioner Petani Kepada Yth. Ibu/Bapak/Saudara Responden Di tempat Dengan hormat, Saya mahasiswa dari UNIKA Soegijapranata Semarang, saat ini sedang melakukan penelitian yang merupakan salah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) LAMPIRAN 201 Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun 2009-2025 Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Total Konsumsi (000 ton) 2009 2010 2011

Lebih terperinci

5 KINERJA, SUMBER RISIKO, DAN NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BUAH MANGGIS DI KABUPATEN BOGOR

5 KINERJA, SUMBER RISIKO, DAN NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BUAH MANGGIS DI KABUPATEN BOGOR 5 KINERJA, SUMBER RISIKO, DAN NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BUAH MANGGIS DI KABUPATEN BOGOR 5.1 Kinerja Rantai Pasok Kinerja rantai pasok merupakan ukuran kinerja secara keseluruhan rantai pasok tersebut (Chopra

Lebih terperinci

Tanggal : No. Responden : ANALISIS RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN) BUAH NAGA. 1. Nama :.. 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. 4. Alamat Rumah :...

Tanggal : No. Responden : ANALISIS RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN) BUAH NAGA. 1. Nama :.. 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. 4. Alamat Rumah :... Lampiran 1. Untuk Petani Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur oleh Rini Yuli Susanti (20140430295),Mahasiswa

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Rantai Pasok Rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasi pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer,

Lebih terperinci

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Rantai Pasokan Buah Naga 1. Sasaran Rantai Pasok Sasaran rantai pasok merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah rantai pasok. Ada dua sasaran rantai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun

Lebih terperinci

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuhkan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2008) 1 komoditi

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI Bagian 1. Informasi Umum Nama : Nama Kebun : Jenis Tanaman : Alamat : Kota : Propinsi : Kode Pos : Negara : Tanggal : Telepon : Fax : Email : Ruang lingkup tanaman yang akan disertifikasi Jumlah petani

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT

PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT VI PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT 6.1. Gambaran Umum Kemitraan Kemitraan antara petani padi sehat di Kecamatan Kebon Pedes dengan PT. Medco Intidinamika berawal pada

Lebih terperinci

Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun

Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun 2003 2006 No Propinsi Produksi Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 1 Aceh 2.410 4.019 3.859 3.571 2 Sum. Utara 10.958 6.222 3.169 8.996 3 Sum.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Seperti yang tersaji pada Tabel 1, dimana hortikultura yang termasuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Kopi Mandailing. No Indikator Parameter Skor

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Kopi Mandailing. No Indikator Parameter Skor 76 Lampiran. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Kopi Mandailing I. FAKTOR INTERNAL No Indikator Parameter Skor. Kondisi fisik dan mutu Kopi Mandailing Grade Grade Grade Grade. Produksi kopi Mandailing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen risiko rantai pasok melalui pendekatan distribusi risiko (Risk Sharing) merupakan proses yang kompleks. Kompleksitas lingkungan tempat keputusan

Lebih terperinci

Form A Kuesioner Profil Usaha Tani Program Penelitian Pemberdayaan Agroindustri Nilam di Pedesaan dalam Sistem Klaster

Form A Kuesioner Profil Usaha Tani Program Penelitian Pemberdayaan Agroindustri Nilam di Pedesaan dalam Sistem Klaster 200 Lampiran 1 Profil Usahatani, Industri Kecil Penyulingan dan Pedagang/Pengumpul Form A Kuesioner Profil Usaha Tani Program Penelitian Pemberdayaan Agroindustri Nilam di Pedesaan dalam Sistem Klaster

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN KUISIONER PENILAIAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Bagian : PETUNJUK PENILAIAN Melalui kuesioner akan diketahui kemungkinan dampak yang akan terjadi

Lebih terperinci

KUESIONER. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra. Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor

KUESIONER. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra. Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor LAMPIRAN 221 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra KUESIONER Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor Peneliti: Prastiwi H 34052805 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK

8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK 69 adalah biaya yang ditanggung masing-masing saluran perantara yang menghubungkan petani (produsen) dengan konsumen bisnis seperti PPT dan PAP. Sebaran biaya dan keuntungan akan mempengarhui tingkat rasio

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK Analisis pengendalian persediaan dilakukan hanya pada ani Sejahtera Farm karena ani Sejahtera Farm menjadi inti atau fokus analisis dalam rantai pasok beras organik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah strategi pengadaan bahan baku agroindustri ubi jalar di PT Galih Estetika Indonesia Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Lebih terperinci

Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa. Peneliti : Heryati Setyaningsih

Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa. Peneliti : Heryati Setyaningsih Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa Dimohon agar kuesioner ini dapat diisi secara obyektif dan benar, karena data ini akan digunakan untuk kajian

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN 114 115 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian Variabel Sub Variabel No Item A. Karakteristik Responden a. Nama b. Alamat c. Jenis Kelamin d. Umur e. Pendidikan f. Pekerjaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi organik telah menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan di Aceh Tengah karena merupakan salah satu jenis kopi arabika dengan nilai harga jual tertinggi di dunia

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbasis pada sektor pertanian, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi suatu industri sangat penting demi memberikan nilai tambah baik bagi industri itu sendiri maupun bagi

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO Pemasaran adalah suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Kelompok

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA DAFTAR PUSTAKA Arikunto,2008. Prosedur Penelitian Suatu Praktik, edisi revisi ke III Yogyakarta:Rineka Cipta. BB. Padi. litbang. Pertanian. go. id /index.php/berita/info-teknologi/content/38- karakter.fisik.gabah

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

MANFAAT KEMITRAAN USAHA MANFAAT KEMITRAAN USAHA oleh: Anwar Sanusi PENYULUH PERTANIAN MADYA pada BAKORLUH (Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Prov.NTB) Konsep Kemitraan adalah Kerjasama antara usaha

Lebih terperinci

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

I. U M U M. TATA CARA PANEN. LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 17/Permentan/OT.140/2/2010 TANGGAL : 5 Pebruari 2010 TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai daerah yang memiliki tanah yang subur, Wonogiri bisa menjadi daerah yang berkembang dengan meningkatkan taraf hidup penduduknya. Untuk mencapai hal tersebut

Lebih terperinci

KUESIONER PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT) KRITERIA & ALTERNATIF PEMASOK

KUESIONER PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT) KRITERIA & ALTERNATIF PEMASOK KUESIONER PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT) KRITERIA & ALTERNATIF PEMASOK Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu membantu peneliti sehubungan dengan pengumpulan data yang berupa pengisian kuisioner.

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dan metode kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan

Lebih terperinci

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Bagi Indonesia kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai sumber penghasil devisa di luar sektor minyak dan gas bumi. Disamping sebagai sumber

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang

Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang L A M P I R A N 178 Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang Lampiran 2. Diskripsi Varietas Padi IR 64 179 180 Lampiran 3. Peta administrasi dan plot stasiun hujan Kabupaten Indramayu S U B A N G CIREBON

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan

Lebih terperinci

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. Terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: Lampiran 1. Peta Sebaran Perkebunan Karet di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 2. Peta Potensi Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 3. Peta Sebaran Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani adalah pelaku usahatani yang mengatur segala faktor produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA BERAS

ANALISIS TATANIAGA BERAS VI ANALISIS TATANIAGA BERAS Tataniaga beras yang ada di Indonesia melibatkan beberapa lembaga tataniaga yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil pengamatan, lembagalembaga tataniaga yang ditemui di lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang perekonomian nasional dan menjadi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Anggota KUB Gendis Manis 1. Umur Kinerja anggota dalam mengelola gula semut dipengaruhi oleh karakteristik umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan

Lebih terperinci

VII. IMPLEMENTASI MODEL

VII. IMPLEMENTASI MODEL VII. IMPLEMENTASI MODEL A. HASIL SIMULASI Simulasi model dilakukan dengan menggunakan data hipotetik berdasarkan hasil survey, pencarian data sekunder, dan wawancara di lapangan. Namun dengan tetap mempertimbangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam. Petani Klaster

Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam. Petani Klaster 43 Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam Petani Klaster 44 Lampiran 1 Usahatani Jahe Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam Petani Non Klater 45 Lampiran 2. Output Karakteristik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai PENDAHULUAN Latar Belakang Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai aspek teknik budidaya rumput laut dan aspek manajerial usaha tani rumput laut. teknik manajemen usahatani.

Lebih terperinci

VI. MITIGASI RISIKO MELALUI PENDEKATAN MODEL DISTRIBUSI RISIKO (RISK SHARING)

VI. MITIGASI RISIKO MELALUI PENDEKATAN MODEL DISTRIBUSI RISIKO (RISK SHARING) 74 VI. MITIGASI RISIKO MELALUI PENDEKATAN MODEL DISTRIBUSI RISIKO (RISK SHARING) 6.1. Penyempurnaan Model Distribusi Risiko Model peyeimbangan risiko (Balancing Risk) rantai pasok yang dijadikan bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber :  [18 Februari 2009] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300

Lebih terperinci

VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK 6.1. Sasaran Rantai Pasok Sasaran rantai pasok merupakan tujuan rantai yang ingin dicapai dalam rantai pasok. Elemen ini menjelaskan apa yang menjadi tujuan rantai

Lebih terperinci

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK 6.1. Analisis Risiko Produksi Risiko produksi menyebabkan tingkat produktivitas tanaman sayuran organik mengalami fluktuasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani LAMPIRAN 69 69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Hara Tanah Analisis kandungan hara tanah pada awal percobaan maupun setelah percobaan dilakukan untuk mengetahui ph tanah, kandungan C-Organik, N total, kandungan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangkan pemikiran konseptual dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu konsep kemitraan, pola kemitraan agribisnis, pengaruh penerapan

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Oleh: Ir. Nur Asni, MS PENDAHULUAN Tanaman kopi (Coffea.sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan sebagai

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usahatani Tanaman Melinjo Tanaman melinjo yang berada di Desa Plumbon Kecamatan Karagsambung ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 tipe, yaitu pertanyaan A dan pertanyaan B. Pertanyaan A merupakan pertanyaan umum. Bapak /Ibu dapat mengisi titik-titik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Hasil perhitungan t tabel

Hasil perhitungan t tabel Lampiran 6. Hasil perhitungan t tabel t tabel = C 0 + ( C ( B 1 1 C0 ) (B-B 0 ) B ) 0 Keterangan : B B 0 B 1 C C 0 C 1 : Nilai dk yang dicari : Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada : Nilai dk pada akhir

Lebih terperinci

Mulai. Penentuan Stakeholder. Analisis Kebutuhan. Penyusunan Diagram. Lengkap. Evaluasi Aspek

Mulai. Penentuan Stakeholder. Analisis Kebutuhan. Penyusunan Diagram. Lengkap. Evaluasi Aspek Lampiran 1. Bagan alir penelitian Mulai Penentuan Stakeholder Analisis Kebutuhan Identifikasi Masalah Ya Penyusunan Diagram Lengkap Kotak Hitam (Blackbox Diagram) Ya Lengkap Evaluasi Aspek Ya Lengkap Analisa

Lebih terperinci

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER Nama : Jabatan : Umur : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir saya yang berjudul Pengukuran Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman jenis tanaman. Iklim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman jenis tanaman. Iklim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman jenis tanaman. Iklim tropis yang dimiliki Indonesia menjadikan Negara ini mudah untuk ditanami berbagai macam tanaman

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , , V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur petani responden Umur Petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada aktivitas di sektor pertanian. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN BISNIS Bersama ini saya meminta kesediaan bapak/ibu untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Kemenyan di Desa Sampean Hutan kemenyan berawal dari hutan liar yang tumbuh tanpa campur tangan manusia. Pohon kemenyan tumbuh secara alami di hutan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5.

Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5. LAMPIRAN Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5. Tahun berdiri :.. 6. Jabatan dalam Kelompok : 7.

Lebih terperinci

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI

ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI 46 Lampiran 1. Kuesioner kajian ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI Hari Subagyo Lanjutan Lampiran 1. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PENGANTAR 47 Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI Kegiatan 1 1. Secara berkelompok mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi asset sumber daya yang terkait dengan

Lebih terperinci

Inge Malinda KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Usia : tahun Jenis Kelamin : ( L / P )

Inge Malinda KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Usia : tahun Jenis Kelamin : ( L / P ) Lampiran 1. Kuesioner Untuk Responden Petani Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Di tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa dari UNIKA Soegijapranata Semarang dan saat ini sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa penelitian yaitu Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Data profil Desa Tahun 2009 menyebutkan luas persawahan 80 ha/m 2, sedangkan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN TUJUAN

PENGERTIAN DAN TUJUAN MANAJEMEN PRODUKSI PENGERTIAN DAN TUJUAN Manajemen produksi merupakan proses kegiatan manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Tujuan adalah agar dapat mengarahkan usaha sektor perkebunan memperoleh

Lebih terperinci