BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya bisnis pusat perbelanjaan dan ritel di Jakarta yang semakin
|
|
- Irwan Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya bisnis pusat perbelanjaan dan ritel di Jakarta yang semakin banyak bermunculan dan bersaing, mulai dari pusat perbelanjaan kelas menengah ke bawah hingga kelas menengah ke atas. Sebab pusat perbelanjaan merupakan salah satu sarana hiburan untuk melepas kepenatan. Pengertian pusat perbelanjaan (shopping centre) adalah sekelompok lokasi usaha ritel dan komersial lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan dikelola sebagai property tunggal. Kemajuan dan perkembangan pasar ritel di Jakarta selalu hadir dan penuh kreatifitas dan inovatif. Menghadapi kenyataan tersebut, setiap pengelola yang bergerak di bidang pasar ritel atau pusat perbelanjaan (mall) berlomba-lomba untuk mendapatkan peluang besar dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Sebagai pusat perbelanjaan yang memiliki khalayak sasaran (target audience) baik yang berasal dari khalayak internal maupun yang berasal dari khalayak eksternal, memiliki peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan sebuah pusat perbelanjaan (mall) yaitu salah satunya harus berorientasi kepada tenant, karena tenant (penyewa tempat) merupakan salah satu aset perusahaan yang paling berharga dan sebagai seorang praktisi Public
2 Relations yang baik tentu harus mampu mengklasifikasikan siapa-siapa saja yang menjadi para tenantnya. Dimasing-masing khalayak tersebut memiliki interes dan kepentingan yang berbeda-beda terhadap organisasi/perusahaan. Setiap perusahaan/organisasi memiliki konsumen yang berbeda-beda seperti halnya dengan Rumah Sakit konsumennya disebut dengan pasien dan Sekolah/Universitas konsumennya disebut siswa/mahasiswa, perusahaan retail/property disebut penyewa toko/tenant dan lainlain. Perbedaan konsumen tersebut hanya didasarkan hanya sebutan semata, perbedaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan konsep yang berbeda-beda antar perusahaan/organisasi. Tenant merupakan salah satu khalayak dari perusahaan yang perlu mendapat perhatian khusus dari perusahaan. Pengertian tenant adalah khalayak yang membeli atau menyewa tempat. Tenant mempunyai hak istimewa serta sebagai seorang raja yang bebas memilih tempat yang ia anggap sebagai potensi atau lahan bisnis yang mempunyai nilai komersial yang tinggi. Peran Public Relations dalam sebuah organisasi sangat menentukan perkembangan dan kemajuan organisasi tersebut. Public Relations merupakan pendukung dalam organisasi atau lembaga atau perusahaan dan ikut menentukan kemajuan organisasi secara efektif, karena kinerjanya yang efisien. Tujuan dari praktisi Public Relations dalam menjalankan perannya yang menciptakan hubungan harmonis, saling pengertian, saling percaya dan menciptakan citra yang baik.
3 Pada dasarnya, Public Relations merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Menurut para praktisi Public Relations sedunia yang terhimpun dalam The International Public Relations Association bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi yang diharapkan dapat diterima oleh semua pihak. Pengertian Public Relations tersebut adalah fungsi manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya, dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas. 1 Customer Service EPM berada dibawah naungan Divisi Customer Service, sedangkan Public Relations EPM berada dibawah naungan Divisi Marketing, jadi berdiri dibawah Divisi yang berbeda namun Customer Service merupakan salah satu kegiatan Public Relations yang khusus diarahkan kepada para pelanggan dan tenant. Salah satu peran dan fungsi Customer Service adalah membina hubungan yang baik dan harmonis antara perusahaan dengan para pelanggan atau tenant yang bertujuan untuk memperoleh saling pengertian. Salah satu upaya untuk membina hubungan 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal 134
4 yang baik dan harmonis tersebut adalah dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan atau tenant dengan sebaik-baiknya. Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan atau tenant sudah selayaknya memahami persepsi para pelanggan atau tenant. Memahami persepsi pelanggan atau tenant sangat penting bagi penentuan strategi komunikasi pelayanan demi terciptanya kepuasan pelanggan atau tenant, dan kepuasan pelanggan atau tenant itu sendiri menjadi salah satu tujuan akhir dari kegiatan Customer Service. Salah satu upaya untuk membuat pelanggan merasa puas yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik (pelayanan yang bermutu tinggi atau pelayanan prima) dan memberikan sesuatu yang melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan. 2 Mempertahankan kepuasan dan kepercayaan pelanggan dari waktu ke waktu tersebut tentu akan membina hubungan baik dengan pelanggan. 3 Pelayanan prima akan membuat para pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar, untuk memenangkan strategi persaingan dalam bisnis (pelayanan) melalui kiat pelayanan prima tersebut tidaklah cukup hanya dengan melakukan proses administrasi dengan cepat, tetapi juga "bagaimana" memperlakuan para pelanggan atau tenant, yang dapat memperlihatkan cara kita melayani sebaik mungkin serta 2 Sarah Cook, Customer Care Excellence How to Care an Effective Customer Focus, Terj.Kemas Achmad Faizal Risalah (Jakarta: PPM,2004), hal.17 3 James G.Barnes, Secrets of Customer Relationship Management, Terj.Andreas Winardi, (Yogyakarta: Andi, 2003), hal.63
5 menumbuhkan kesan atau persepsi yang positif dari pihak pelanggannya (Customer Oriented) 4 Persepsi pelanggan adalah mengenal dan memahami pelanggan sebagai suatu proses yang mana pelanggan dan tenant menafsirkan kesan atau pandangan mereka, yaitu pandangan tentang kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan. Faktor utama dalam memberikan pelayanan adalah komunikasi, sedangkan inti dari komunikasi adalah persepsi dan inti dari persepsi adalah interpretasi, Interpretasi berkaitan dengan persoalan terhadap objek atau stimuli, yaitu kualitas pelayanan itu sendiri, dalam konteks komunikasi, pelayanan yang diberikan akan dinilai oleh pelanggan sebelum, selama dan setelah terjadinya pembelian. Memahami persepsi pelanggan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan tersebut. Bentuk program Public Relations yang dijalankan harus mengacu kepada kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan perusahaan, mulai dari awal proses pelaksanaan hingga evaluasinya juga harus dipertanggung jawabkan. Strategi program Public Relations yang diterapkan di dalam perusahaan adalah strategi program yang efektif dan dinamis, efektif yang dimaksud adalah mendapatkan hasil yang maksimal yang dapat menjamin kepuasan pelanggan, sedangkan dinamis yang 4 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Edisi Revisi, Cetakan tujuh, (Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 279
6 dimaksud adalah dapat mengikuti perkembangan jaman, dan hal-hal tersebut salah satunya dapat dimulai dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Tindakan tersebut mencakup perubahan kebijakan organisasi, prosedur, produk, pelayanan dan prilaku. Perubahan ini dirancang untuk mencapai sasaran program dan tujuan keorganisasian, juga untuk menanggapi kebutuhan dan kesejahteraan publik organisasi. Pendeknya, tindakan tersebut bersifat melayani kepentingan bersama organissai dan publiknya. 5 Bentuk program yang dijalankan oleh Departemen Public Relations haruslah efektif dan bersifat dinamis, dimana hal tersebut sebagai parameter keberhasilan dan juga sebagai suatu bentuk pertanggung jawaban Departemen Public Relations kepada perusahaan dalam mengalokasikan segala sumber daya yang telah dipergunakan. Salah satu bidang pekerjaan Public Relations adalah berperan sebagai penghubung antara perusahaan dan stakeholders yang bertujuan untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Di dalam bisnis ritel, Public Relations pun dituntut untuk menjadi mediator antara konsumen, penyewa tempat (tenant), dan perusahaan. Salah satu perkembangan bisnis pusat perbelanjaan dan ritel di Jakarta dapat terasa di daerah Utara, khususnya kawasan Pluit. Perkembangan pasar ritel yang pesat mendorong Agung Podomoro Group bekerja sama dengan Jakarta Propertindo 5 Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Effective Public Relations, Edisi kedelapan, Terj. Ch.Renata V.H.Pohan, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hal. 320
7 membentuk anak perusahaan, yakni PT. Pluit Propertindo menyelenggarakan acara "Bincang-bincang Tenant dalam memilih mall" yang berlangsung di Senayan City, Rabu (20/2/2008). Acara yang digagas dalam rangka peluncuran Emporium Pluit Mall (EPM) itu menghadirkan Ratih D Gianda, Group Head of Investor Relations PT. Mitra Adiperkasa,Tbk. Ratih juga merupakan perwakilan tenant yang siap bergabung mengisi EPM. EPM yang menyatu dengan hotel bintang empat dibangun guna melengkapi kawasan CBD Pluit. EPM didukung dengan diperkenalkannya wilayah Pluit sebagai wilayah perdagangan dan area pemukiman elit yang dinilai memiliki daya beli tinggi. Terlebih lagi juga dengan minimnya ketersediaan pusat belanja keluarga untuk segmen atas. Sambutan positif dirasakan manajemen EPM melalui bergabungnya peritel dan tenant, baik yang bertaraf nasional maupun yang bertaraf internasional. Tak heran bila kini brand-brand ternama telah bergabung meramaikan EPM. Beberapa diantaranya adalah Sogo Department Store, Carrefour, Gramedia, XXI Cinema, Furni Center, dan Timezone. Bentuk strategi marketing EPM dalam memilih tenant sangat selektif demi memenuhi kebutuhan, kepuasan, dan kenyamanan pelanggan. Prospek investasi yang menjanjikan di EPM membuat beberapa perusahaan ritel besar Indonesia tertarik untuk bergabung. Ratih menyatakan, dengan sedikitnya pesaing, EPM memiliki potensial pasar (captive market) yang sangat bagus. "Kami
8 lihat hal itu karena populasi di daerah tersebut semakin berkembang. Untuk itu, perlu diimbangi denagn ketersediaan pusat perbelanjaan yang dapat memenuhi kebutuhan segmen menengah ke atas. Pada saat inilah target yang dibidik PT. Mitra Adiperkasa Tbk," ungkapnya. Lokasi EPM yang terhubung langsung dengan jalan tol dalam kota menuju Tanjung Priuk, Grogol, Semanggi dan jalan tol menuju bandara menguntungkan EPM dalam segi waktu tempuh. Disamping itu, dalam waktu dekat KA bandara akan melewati kawasan Pluit, sehingga EPM akan menjadi salah satu tempat pertemuan bisnis yang strategis. Mengenai hal itu, Direktur Marketing Emporium Pluit Mall, Ellen Hidayat, memaparkan, "Lokasinya yang sangat startegis menjadikan Emporium Pluit Mall mudah dijangkau oleh para pengunjung," ungkap Ellen. Selain itu, Ellen menambahkan, karena dirancang dengan konsep one stop lifestyle shopping, maka kebutuhan baik fashion, food & beverage, entertainment dan kebutuhan sehari-hari dikemas dalam satu lokasi untuk memudahkan pelanggan memenuhi segala kebutuhan keluarga. Di dalam pelayanan faktor terpenting adalah kepuasan pelanggan atau tenant yang menjadi perhatian bagi pengelola pusat perbelanjaan. Suasana yang kondusif akan memungkinkan menimbulkan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung dan para tenant untuk tetap eksis berada di dalam lingkungan pusat perbelanjaan tersebut.
9 Namun, tidak sedikit pula pengelola-pengelola pusat perbelanjaan yang kurang memperhatikan masalah kepuasan dari konsumen, tenant, dan fasilitasfasilitas yang telah ada. Sehingga banyak yang merasa kecewa atas perbuatan pengelola tersebut. Tugas Public Relations salah satunya adalah menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh favorite public, opini publik dan perubahan sikap. 6 Kegiatan Public Relations dalam perusahaan yang telah memiliki banyak tenant akan berbeda dengan perusahaan yang tidak memiliki banyak tenant. Akan ada satu program komunikasi yang dirancang secara teratur untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mengetahui kebutuhan tenant agar perusahaan tidak kehilangan tenant. Perkembangan mal di DKI Jakarta merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh para pengelola mal dengan cara memperoleh tenant yang banyak dan mempertahankan loyalitas tenant yang tinggi terhadap perusahaan. Tenant merupakan konsumen pertama yang harus dimiliki oleh sebuah mal. Berkaitan akan hal tersebut PT. Pluit Propertindo sebagai Management office Emporium Pluit Mall harus dapat memanfaatkan Loyalitas tersebut dengan cara pendekatan kepada tenant melalui kualitas pelayanan prima dalam melayani complain, promo tenant, fasilitas-fasilitas EPM, memberikan informasi yang akurat, membantu tenant mengurus surat izin keluar masuk barang. Alasan penulis memilih tema tentang : "Penilaian Tenant Pada Kualitas Pelayanan Prima Divisi Customer Service Emporium Pluit Mall," dikarenakan 6 A.w. Widjaya, Komunikasi: Komunikasi dalam Humas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal.62
10 banyak kita lihat pusat perbelanjaan berdiri, dan salah satunya adalah EPM, merasa bahwa hak-hak tenant sering terabaikan. Akibatnya adalah tidak berjalan dalam waktu yang lama, tidak hanya itu saja, dalam prosesnya suatu pusat perbelanjaan baru biasanya hanya terfokus pada urusan bagaimana mereka akan mampu menjual isi dari pusat perbelanjaan tersebut, sehingga tidak salah jika sering terabaikannya hak para tenant yang notabene adalah pelaku utama dalam pusat-pusat perbelanjaan. Kepuasan pelanggan sangatlah penting bagi Emporium Pluit Mall, karena dapat mempertahankan loyalitas pelanggan agar selalu mempercayai kualitas pelayanan prima, dan selalu dalam posisi unggul dan mendapat kepercayaan penuh, maka pelayanan pelanggan harus bersifat pro aktif, up to date, efektif dan efisien Perumusan Masalah Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penilaian Tenant Pada Kualitas Pelayanan Prima Divisi Customer Service Emporium Pluit Mall, Jakarta? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penilaian Tenant Pada Kualitas Pelayanan Prima Divisi Customer Service Emporium Pluit Mall, Jakarta.
11 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai perkembangan ilmu komunikasi khususnya di bidang Public Relations dalam konsep tugas Customer Service yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah tenant. Di samping itu penelitian ini merupakan suatu kajian di bidang kehumasan yang diharapkan dapat melengkapi literatur tentang bagaimana penilaian tenant pada kualitas pelayanan prima Customer Service Manfaat Praktis Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan pada Emporium Pluit Mall tentang kepuasan pelanggan dalam hal ini tenant, karena tenant bagi suatu pusat perbelanjaan adalah aset perusahaan yang memiliki manfaat yang besar baik bagi perusahaan maupun konsumen atau pengunjung.
BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah mengupayakan terjadinya suatu hubungan yang serasi, selaras, harmonis, dan saling pengertian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tak asing lagi, terlebih bagi masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal. Mal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. incaran pelaku bisnis dan merupakan pilihan investasi yang diminati meski
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bisnis penyewaan ruangan merupakan jenis usaha yang memiliki prospek keuntungan yang menjanjikan. Hal ini menyebabkan bisnis di bidang ini menjadi incaran pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak manajemen dengan para tenant penyewa, sehingga diperlukannya satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah bisnis property sering ditemukan permasalahan antara pengelola dengan penyewa, mulai dari hal terkecil hingga permasalah yang besar. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kualitas pelayanan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kualitas pelayanan kini tidak saja menjadi satusatunya senjata
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PLAZA AMBARRUKMO
BAB II GAMBARAN UMUM PLAZA AMBARRUKMO A. Ruang Lingkup Plaza Ambarrukmo Plaza Ambarrukmo merupakan salah satu mal ada di Yogyakarta. Mal yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto ini berdiri pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non verbal. Meskipun dibedakan menjadi dua namun sering kali komunikasi diaplikasikan baik verbal maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel merupakan salah satu bisnis di Indonesia yang mulai mengalami perkembangan cukup pesat. Perkembangan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era modern saat ini mall atau pusat perbelanjaan sudah menjadi sarana
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern saat ini mall atau pusat perbelanjaan sudah menjadi sarana pemenuh kebutuhan bagi setiap manusia. Dahulu hanya terdapat Pasar Tradisional, Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan kota Tangerang semakin berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan kota Tangerang semakin berkembang dan mengakibatkan perusahaan yang bergerak di bidang building management tertarik untuk mengembangkan bisnisnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern diikuti adanya globalisasi dan kondisi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di kota-kota besar di Indonesia, menyebabkan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu produk ataupun jasa harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa pelanggan. Suatu jasa hanya memilki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana pada penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana pada penelitian ini menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian maupun perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan perekonomian maupun perkembangan teknologi telah membawa manusia pada kehidupan dengan tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks. Seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan di kota-kota besar seperti Jakarta saat ini bukan sekedar tempat transaksi ekonomi, melainkan juga sebagai jantung kehidupan masyarakat urban. Di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis retail di Indonesia kini berkembang dengan pesat dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis retail di Indonesia kini berkembang dengan pesat dan memiliki perkembangan yang signifikan. Berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Ritel Global (GRDI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya setiap orang dalam kehidupan sehari - hari, karena kebutuhan hidup seseorang semakin hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bank yang profitable. Di tambah lagi dengan adanya bank bank
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tercatat 132 bank yang ada di Indonesia (data menurut infobank) baik swasta, local maupun bank asing, tentu saja terjadi persaingan di dunia perbankan semakin
Lebih terperinciKata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.
Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil menurut data yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF). Berikut adalah grafik yang
Lebih terperinciSUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN
SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN NAMA : JOKO NUGROHO P NIM : D0C005055 DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan segala macam kehidupan kemanusiaaan. Setiap aspek kehidupan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu nama atau brand dalam sebuah bisnis menjadi sangat penting. Selain sebagai identitas perusahaan atau produk, brand juga menjadi suatu daya tarik terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat berbelanja atau mall. Mall merupakan pusat perbelanjaan yang tidak pernah sepi pengunjung (Suara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini mulai dirasakan oleh Indonesia. Pertumbuhan tersebut meliputi berbagai macam sektor, tidak terkecuali dari sektor ritel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi dapat terjadi tidak hanya antara manusia dengan manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, karena kebutuhan hidup seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini berbelanja memang sudah menjadi kebiasaan dan budaya bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, karena kebutuhan hidup seseorang semakin hari semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis ritel bukanlah suatu bisnis yang baru lagi, hal ini ditandai dengan banyaknya gerai-gerai ritel yang bermunculan baik di kota maupun di desa. Ketatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan organisasi perusahaan. Dimana dengan komunikasi setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki fungsi yang penting pada seluruh aspek kehidupan manusia dalam menciptakan interaksi sosial yang dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik
Lebih terperinciV E R S I P U B L I K
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13411, A13711 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT KARYA GEMILANG PERKASA, DAN PT ALAM HIJAU TEDUH OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa transportasi udara di era globalisasi ini meningkat pesat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di Indonesia. Hadirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar dikarenakan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, pasar
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan di kota ekonomi Surabaya yang maju dan berkembang pesat, telah terjadi perubahan di bidang industri dan produksi. Kegiatan ritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service (penyedia jasa) merupakan dampak pertumbuhan ekonomi. Perubahan jaman dari waktu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin dari definisi Public Relations seperti yang dikemukakan oleh Rex F.Halow di mana Public Relations
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya yang pertama kali dilakukan oleh PT. Sanubari Mandiri Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand Depok City yang sempat terpuruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan umbi-umbian. Hasil kerajinan ditukar dengan hewan. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahulu orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokok, sayur ditukar dengan umbi-umbian. Hasil kerajinan ditukar dengan hewan. Dalam perkembangannya orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman modern ini pusat perbelanjaan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Mall, terus berkembang dengan pesat. Mall sendiri merupakan jenis pusat perbelanjaan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan
123 BAB IV PENUTUP Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Dilihat dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh
127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa PT. Jamsostek (persero) menjalin hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan rumah tangga yang mereka beli di tempat berbelanja yang dikenal dengan nama pasar,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini bangunan komersial semakin marak di Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan adanya pusat belanja (shopping center) yang merambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia dan pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan.
Lebih terperinciTjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building
DAFTAR PUSTAKA Pace, R. Wayne. Deddy Mulyana. Komunikasi Organisasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2001. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan Kelima. PT. Remaja Rosdakarya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.
103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kota Solo-lah lahir seni batik yang tinggi dan adiluhung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Solo atau Sala yang juga disebut Surakarta adalah kota yang sejak lama sudah dikenal sebagai kota dagang, kota budaya, sekaligus kota pariwisata. Kota Solo
Lebih terperinciStudi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara
Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apapun, baik itu skala usaha yang besar, maupun skala usaha yang kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis pasti tidak akan terlepas dari yang namanya persaingan. Persaingan akan selalu ada di segala macam bisnis dan bentuk usaha apapun, baik itu skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan property semakin berkembang. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar bertahan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia hiburan yang tersedia bagi masyarakat pun sangatlah bervariasi mulai dari mall, karaoke,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat meningkat, di iringi dengan daya beli konsumen yang meningkat. Bisnis ritel di Indonesia sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Industri ritel yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok lokasi usaha ritel dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran saat ini tidak bisa dilepaskan dari perilaku konsumen yang menjadi target pasar suatu perusahaan. Indonesia merupakan negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman yang mengacu dan bergerak kepada modernitas. Di kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat semakin hari semakin berkembang mengikuti perubahan zaman yang mengacu dan bergerak kepada modernitas. Di kota besar dan metropolitan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dari suatu perekonomian secara nasional banyak ditentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan dari suatu perekonomian secara nasional banyak ditentukan oleh kegiatan-kegiatan periklanan. Periklanan menunjang usaha penjualan yang menentukan
Lebih terperinciHAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daya tarik wisata sekarang ini, baik wisatawan domestik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daya tarik wisata sekarang ini, baik wisatawan domestik maupun mancanegara terhadap kepariwisataan Indonesia semakin marak. Hal itu juga berdampak pada berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Idealnya sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan akan senantiasa berupaya untuk menjaga adanya suatu hubungan yang harmonis dengan para karyawan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. (Pedoman Pembinaan Pasar Daerah, 2000 dalam Pulungan; 2000)
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pihak penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, dimana proses jual beli terbentuk, yang menurut kelas mutu pelayanan dapat digolongkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. buku Pemasaran Ritel, Ma ruf menyebutkan pusat perbelanjaan di Indonesia terdiri dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tidak asing lagi pada saat ini. Dalam buku Pemasaran Ritel, Ma ruf menyebutkan pusat perbelanjaan di Indonesia terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan utama, yaitu untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini ruang lingkup hijau di alam bebas dinilai sudah mengurang dan butuh perubahan kearah yang lebih baik yakni budaya dan kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin membawa kita kedalam perkembangan berkomunikasi yang baik, oleh sebab itu maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian suatu negara ditandai dengan semakin pesatnya. perkembangan industri, perusahaan dagang dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian suatu negara ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan industri, perusahaan dagang dan jasa. Dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Shopping mall atau biasa disebut juga dengan mal adalah salah satu pusat perbelanjaan yang cepat berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Mal merupakan bagian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena industri yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang dan menjanjikan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat ibukota dan masyarakat perkotaan besar lainnya. Peristiwa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pusat perbelanjaan atau yang lebih dikenal dengan istilah Mall di Indonesia akhir-akhir ini tentunya sudah identik melekat di benak masyarakat ibukota dan
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinci