Sosialisasi. Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Disampaikan kepada
|
|
- Siska Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Sosialisasi Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Disampaikan kepada Anggota Working Group Perlindungan Konsumen, Asosiasi LJK, Satker Internal OJK Departemen Perlindungan Konsumen OJK Jakarta, 7 September 2017
3 Agenda 01 Latar Belakang 02 Penjelasan SPKK 03 Diskusi
4 Latar Belakang (1) SPKK disusun untuk memastikan agar seluruh aspek Perlindungan Konsumen sebagaimana diamanahkan oleh UU OJK terlaksana dengan baik Transparansi Tujuan OJK (UU OJK, Ps. 4) Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan : a. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel b. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat Lingkup PK (UU OJK, Ps ) a. Tindakan Pencegahan Kerugian b. Pelayanan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa c. Pembelaan Hukum d. Penyusunan Kebijakan Perlakuan yang adil Keandalan Kerahasiaan dan keamanan data/ informasi konsumen Penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat dan biaya terjangkau UU No 8 / 1999 UU Perlindungan Konsumen OECD OECD/G20 High-Level Principles on Financial Consumer Protection World Bank World Bank Good Practices for Financial Consumer Protection Lex specialis Ketentuan UU OJK yang berkaitan dengan aspek perlindungan konsumen merupakan lex specialis derogat legi generalis terhadap UU Perlindungan Konsumen
5 Latar Belakang (2) Penyusunan SPKK : mensinergikan upaya OJK dengan perlindungan konsumen oleh Pemerintah Pilar 5 Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres No. 82/ 2016) Sektor Jasa Keuangan merupakan salah satu sektor prioritas Pemerintah dalam Strategi Nasional Perlindungan Konsumen (Stranas PK) Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) melalui aplikasi LAPOR! Amandemen UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
6 Latar Belakang (3) FinTech Informasi asimetris Penerapan pengawasan market conduct Tingkat literasi & inklusi rendah Isu Strategis Tantangan Keamanan data konsumen Perlindungan Konsumen Keuangan di Indonesia Regulasi & kebijakan PK belum terintegrasi Cross-border transaction Maraknya penawaran investasi ilegal
7 Latar Belakang (4) AMANAH UU OJK SINERGI PEMERINTAH Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan ISU STRATEGIS TANTANGAN
8 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (1) SPKK bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan Visi Perlindungan Konsumen Keuangan Misi Perlindungan Konsumen Keuangan Terciptanya sektor jasa keuangan yang transparan dan mandiri (market discipline), yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas sistem keuangan 1. Meningkatkan kepercayaan konsumen dan masyarakat dalam setiap aktivitas dan kegiatan di SJK 2. Memberikan peluang dan kesempatan berkembang bagi lembaga jasa keuangan secara adil, efisien, dan transparan 3. Mewujudkan konsumen yang memiliki pemahaman atas hak dan kewajiban dalam berhubungan dengan LJK
9 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (2) SPKK
10 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (3) Tahap I : Tahun 2013 s.d PEMBANGUNAN (AWARENESS) Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan Tahap II : Tahun 2018 s.d PENGEMBANGAN Tahap III : Tahun 2023 s.d AKSELERASI
11 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (4) Pilar I : Infrastruktur Pembangunan infrastruktur perlindungan konsumen merupakan hal yang sangat penting untuk segera disediakan mengingat OJK merupakan lembaga baru yang melayani langsung konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan Target Pilar I Strategi Pilar I 1 Tersedianya saluran komunikasi yang mudah diakses oleh konsumen dan masyarakat yang dapat mendukung layanan konsumen dan meningkatkan literasi masyarakat 1 Membangun sistem layanan konsumen keuangan terintegrasi OJK yang mudah diakses dan digunakan oleh konsumen dan masyarakat 2 3 Terwujudnya penanganan pengaduan konsumen keuangan yang responsif dan efektif oleh LJK (IDR) Tersedianya penyelesaian sengketa oleh LAPS (ADR) di SJK yang handal dan dapat dipercaya 2 Penyediaan regulasi dan/atau kebijakan terkait pelayanan pengaduan di SJK, baik melalui IDR dan EDR 3 Mewujudkan LAPS di SJK yang handal dan terpercaya 4 Tersedianya sistem dan database perlindungan konsumen yang komprehensif 4 Membangun sistem informasi yang mendukung pelaksanaan perlindungan konsumen 5 Terwujudnya peran OJK sebagai regulator yang aktif memonitor penanganan pengaduan konsumen sekaligus melakukan analisis dan menyusun kebijakan perlindungan Konsumen secara berkelanjutan 5 Melaksanakan monitoring dan evalusasi penangana pengaduan konsumen sebagai bahan analisis dan perumusan kebijakan perlindungan konsumen
12 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (5) Pilar I : Infrastruktur Capaian Tahap I (2013 s.d 2017) Saluran Komunikasi OJK (FCC Terintegrasi) dengan fasilitas Traceable dan Trackable konsumen@ojk.go.id Layanan di 35 KR/KOJK di Seluruh Indonesia Lembaga Jasa Keuangan wajib memiliki dan Internal Dispute Resolution melaksanakan mekanisme pelayanan dan penyelesaian pengaduan bagi konsumen Unit kerja dan/atau fungsi pengaduan Prosedur dan SDM yang kompeten Penyampaian laporan penanganan pengaduan setiap 3 bulan kepada OJK
13 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (6) Pilar I : Infrastruktur Capaian Tahap I (2013 s.d 2017) Prinsip-prinsip LAPS LAPS melakukan fungsi mediasi, ajudikasi dan arbitrase (penyelesaian di luar pengadilan) Aksesibilitas Independensi Keadilan Efisiensi dan efektivitas LAPS terbentuk sebelum OJK berdiri LAPS yang beroperasi sejak 2016 Badan Mediasi & Arbitrase Asuransi Indonesia Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Badan Arbitrase & Mediasi Perusahaan Penjaminan Indonesia Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia Badan Mediasi Dana Pensiun Badan Mediasi Pembiayaan, Pegadaian, dan Ventura Indonesia
14 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (7) Pilar II : Regulasi Sesuai amanah UU OJK, maka diperlukan regulasi dan kebijakan terkait perlindungan konsumen Perlindungan konsumen merupakan isu lintas sektoral sehingga membutuhkan upaya harmonisasi Target Pilar II Strategi Pilar II 1 Ketersediaan, pengembangan, dan penguatan regulasi dan/atau kebijakan perlindungan konsumen dan/atau masyarakat di SJK melalui pendekatan perilaku ekonomi (behavioural economic) dan penerapan prinsip-prinsip perlindungan konsumen sesuai international best practice 1 2 Penyusunan regulasi dan/atau kebijakan yang mendukung kegiatan literasi dan inklusi keuangan untuk memperkuat pengetahuan, pemhaman dan keyakinan masyarakat terhadap produk/layanan LJK Menyusun regulasi dan/atau kebijakan yang mendukung pelayanan konsumen di SJK sekaligus memperkuat implementasi IDR dan ADR 2 Terwujudnya harmonisasi regulasi dan/atau kebijakan perlindungan konsumen dan/atau masyarakat di SJK, termasuk harmonisasi pengaturan prudential conduct dan market conduct dengan tetap memperhatikan karakteristik masingmasing sektor industri jasa keuangan 3 4 Menyusun regulasi dan/atau kebijakan terkait pembelaan hukum perlindungan konsumen dan mekanisme pengajuan gugatan perdata dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen dan/atau LJK Menyusun regulasi dan/atau kebijakan terkait pengawasan market conduct dan penyelarasannya ke dalam pengawasan prudential 5 Mengukur keberdayaan konsumen keuangan secara berkala untuk mengetahui kebermanfaatan penerapan regulasi atau kebijakan
15 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (8) Pilar II : Regulasi Capaian Tahap I (2013 s.d 2017) POJK Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di SJK Peningkatan literasi dan Inkluisi keuangan di SJK bagi Konsumen dan/atau masyarakat Pelaksanaan Edukasi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada PUJK SEOJK Penyampaian Informasi dalam rangka Pemasaran Produk dan/atau Layanan Jasa Keuangan Perjanjian Baku Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen Pedoman Penilaian LAPS Monitoring LAPS
16 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (9) Pilar III : Pengawasan Market Conduct Memperkuat pengawasan sektor jasa keuangan yang saat ini telah dilakukan, dengan melengkapi pengawasan prudential yang selama ini telah dilakukan dengan pengawasan market conduct Target Pilar III Strategi Pilar III 1 Ketersediaan fungsi pengawasan market conduct 1 Penyiapan SDM yang akan melaksanakan fungsi pengawasan market conduct 2 3 Ketersediaan sistem informasi yang mendukung pelaksanaan pengawasan market conduct Sinergi dan kolaborasi pelaksanaan pengawasan market conduct dengan pengawasan prudential 2 Penyediaan sistem informasi untuk mendukung pengawasan market conduct 4 Terciptanya pemahaman tentang pola perilaku konsumen keuangan (behaviuor pattern) 3 Mensinergikan pelaksanaan pengawasan market conduct dengan pengawasan prudential
17 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (10) Pilar III : Pengawasan Market Conduct Capaian Tahap I (2013 s.d 2017) Self Assessment Proses pemantauan dan analisis perlindungan konsumen di SJK melalui pengisian kertas kerja oleh LJK Penilaian kertas kerja : 1. Pelaksanaan edukasi 2. Pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen 3. Penyampaian informasi dalam rangka pemasaran produk atau layanan Perjanjian baku 4. Kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi pribadu konsumen Pemantauan Tematik (Thematic Surveillance) Pemantauan perlindungan konsumen melalui mystery shopping, customer testimony, indepth interview dengan tema : Telemarketing Kredit Union Unitlink Kredit mikro Kredit pensiun Kredit kendaraan Kartu kredit Kredit Tanpa Agunan Iklan penawaran produk Perjanjian baku IDR Investasi ilegal Framework Pengawasan Market Conduct Pengawasan tematik terhadap individual LJK sebagai kelanjutan hasil kegiatan mystery shopping, customer testimony, indepth interview. Penilaian/pengukuran conduct risk terhadap LJK 16
18 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (11) Pilar IV : Edukasi & Komunikasi Masih rendahnya tingkat literasi keuangan (29,66%) dan inklusi keuangan (67,82) di Indonesia Maraknya penawaran produk keuangan yang tidak berijin dan berpotensi merugikan masyarakat Target Pilar IV Strategi Pilar IV 1 2 Terciptanya konsumen dan masyarakat yang cakap terhadap produk dan jasa keuangan Terciptanya sikap dan perilaku keuangan konsumen dan masyarakat yang bijak 1 2 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan masyarakat terhadap SJK serta pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap SJK Mendorong masyarakat untuk memiliki tujuan dan perencanaan keuangan serta meningkatkan kemampuan pengelolaan masyarakat
19 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (12) Pilar IV : Edukasi & Komunikasi Capaian Tahap I (2013 s.d 2017) TAHUN INDEKS LITERASI INDEKS INKLUSI ,84% 59,74% ,66% 67,82% Simolek Kampanye Edukasi OJK sikapiuangmu.ojk.go.id Upaya Inklusi OJK Buku Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga, Profesi, Pensiun Buku Seri Literasi Keuangan untuk SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
20 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (13) Program Prioritas Tahap Pengembangan ( ) Infrastruktur Regulasi Market Conduct Edukasi & Komunikasi Penyempurnaan teknologi Sistem Layanan Konsumen OJK Pembangunan sistem monitoring pelaksanaan Standar IDR oleh LJK Penguatan kapasitas LAPS Merger LAPS Pelaksanaan Online Dispute Resolution (ODR) Penyiapan sarana penyelesaian sengketa oleh LAPS di Kantor OJK di daeran Koneksi sistem penanganan pengaduan di LJK, dan LAPS dengan OJK Penyediaan trust mark pada website LJK yang diawasi OJK Sistem monitoring terintegrasi terkait penanganan pengaduan Pengembangan pengaturan untuk memperkuat pelaksanaan literasi dan inklusi keuangan sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusi Penyempurnaan dan penyusunan POJK tentang Layanan Konsumen, merger LAPS, dan pengaturan Fintech Roadmap pembelaan hukum dan gugatan perdata di SJK Pengaturan untuk pelaksanaan market conduct Pengukurun tingkat keberdayaan konsumen keuangan Penyesuaian struktur organisasi, fungsi, dan tugas pokok pengawasan market conduct Pelaksanaan rekrutmen, pelatihan, dan secondment bagi pengawas market conduct Pengembangan metodologi pengawasan, mekanisme koordinasi, sistem informasi, dan penilaian risiko bagi pengawasan market conduct Pelaksanaan pengawasan market conduct secara terintegrasi di sektor perbankan, pasar modal, dan IKNB Pelaksanaan edukasi yang bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya Pelaksanaan prinsip transparansi dalam beriklan oleh LJK Peningkatan peran LJK dan stakeholders di daerah dalam membentuk pusat literasi keuangan Pengambangan database nasional terkait literasi dan inklusi keuangan Peningkatan jumlah penyuluh literasi dan inklusi keuangan Meningkatkan pelatihan perencanaan keuangan bagi masyarakat
21 Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (14) Program Prioritas Tahap Akselerasi ( ) Infrastruktur Regulasi Market Conduct Edukasi & Komunikasi Sistem Layanan Konsumen telah terintegrasi dengan sistem pengawasan Satker Pengawasan OJK Penyempurnaan Standar IDR Penguatan sistem dan mekanisme pengawasan LAPS pasca merger Sistem pengawasan penanganan pengaduan mendukung pelaksanaan market intelligence Pengembangan pengaturan untuk memperkuat pelaksanaan literasi dan inklusi keuangan sejalan dengan SNKI Revisit dan penyempurnaan POJK tentang Layanan Konsumen Pengembangan pengaturan terkait pembelaan hukum dan mekanisme gugatan perdata di SJK Pengintegrasian pengaturan market conduct dengan pengaturan perizinan produk Penyempurnaan struktur dan SDM terkait pengawasan market conduct Pengembangan risk based market conduct assessment Pelaksanaan pengawasan market conduct berbasis risiko secara terintegrasi di sektor perbankan, pasar modal, dan IKNB Pelaksanaan monitoring iklan LJK sesuai prinsip perlindungan konsumen Pengambangan perangkat edukasi dan komunikasi yang berbasis teknologi Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelatihan keuangan kepada masyarakat Penerbitan peraturan OJK tentang pengawasan market conduct berbasis risiko dan integrasi dengan pengawasan prudential
22 Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
23 Terima Kasih
Rencana Aksi. Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Departemen Perlindungan Konsumen OJK Jakarta, 18 September 2017
Rencana Aksi Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan Departemen Perlindungan Konsumen OJK Jakarta, 18 September 2017 Agenda 01 Penjelasan Singkat Dasar Hukum PK di Sektor Jasa Keuangan Strategi Perlindungan
Lebih terperinciJakarta, 7 Juli 2015
Jakarta, 7 Juli 2015 Direktorat Pengembangan Kebijakan Tim Task Force Perlindungan Market Conduct Konsumen 1 PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS PERLINDUNGAN KONSUMEN 2 SISTEM PELAPORAN EDUKASI DAN PERLINDUNGAN
Lebih terperinciInklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017
Inklusi Keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) UIN Syarif Hidayatullah, 17-18 Juli 2017 OUTLINE I. Inklusi dan Literasi Keuangan II. Pembentukan TPAKD III. Program Kerja TPAKD Provinsi
Lebih terperinciStrategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015
Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015 Cerdas mengelola ı wisely, future wealthy Masa depan Manage sejahtera wisely, ı future wea Strategi
Lebih terperinciOtoritas Jasa Keuangan: Membuka Akses dan Melindungi Konsumen Keuangan. Muliaman D Hadad
Otoritas Jasa Keuangan: Membuka Akses dan Melindungi Konsumen Keuangan Muliaman D Hadad Kuliah Umum Universitas Bakrie Jakarta, 22 Desember 2014 Agenda 2 Tentang OJK Upaya Membuka Akses Keuangan Masyarakat
Lebih terperinciAssalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
SAMBUTAN ANGGOTA DEWAN KOMISIONER BIDANG EDUKASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA SEMINAR NASIONAL PEMBERDAYAAN KONSUMEN DAN PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA JASA KEUANGAN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR
Lebih terperinciRiwayat Pendidikan S1 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta S2 Aston Business School Birmingham UK
Anto Prabowo, SE, MBA Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Riwayat Pendidikan S1 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta S2 Aston Business School Birmingham UK Riwayat Pengalaman
Lebih terperinciPointers Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Jakarta, 18 Mei 2017
Pointers Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Jakarta, 18 Mei 2017 Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5499 KEUANGAN. OJK. Sengketa. Penyelesaian. Alternatif. Lembaga. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 12) PENJELASAN PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciMengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro
Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro Bakohumas Information & Communication Expo 2014, Bandung, 29 November 2014 Lucky Fathul Hadibrata DEPUTI KOMISIONER MANAJEMEN STRATEGIS OTORITAS JASA KEUANGAN Agenda
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.07/2014 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.07/2014 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015
Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan SAMARINDA, 2 juli 2015 1 POKOK BAHASAN 1 2 3 4 5 6 Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan OJK Fungsi, Tugas dan wewenang OJK Governance
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2014 KEUANGAN. OJK. Sengketa. Penyelesaian. Alternatif. Lembaga. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5499) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU
Lebih terperinciBAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA A. Sejarah Singkat Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana,
Lebih terperinciTENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN
f Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.07/2017
Lebih terperinci- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan
Lebih terperinciRoadmap Keuangan Syariah Indonesia
Roadmap Keuangan Syariah Indonesia 2015-2019 Keselarasan Nilai Ekonomi Syariah Nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia 7 Keselarasan
Lebih terperinciPENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN
PENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN Endang Kussulanjari Tri Subari Disajikan dalam rangka Seminar Nasional Internal Audit 2015 Solo, 15 April 2015 A g e n d a 1 2 3 4 Mengapa pengawasan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 TENTANG LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciDRAFT PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.02/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN INOVASI KEUANGAN DIGITAL DI SEKTOR JASA KEUANGAN ATAS
DRAFT Batang Tubuh PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.02/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN INOVASI KEUANGAN DIGITAL DI SEKTOR JASA KEUANGAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.02/2018
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN UNTUK KONSUMEN DAN/ATAU
Lebih terperinciArah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah
Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Bogor, 6 November 2017 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Agenda Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Global Nasional Dasar Hukum
Lebih terperinciSURAT EDARAN DEWAN KOMISIONER NOMOR 2 /SEDK.07/2015 TENTANG PEDOMAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS PERLINDUNGAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN
1 Yth. 1. Para Anggota Dewan Komisioner; 2. Para Pemimpin Satuan Kerja; dan 3. Seluruh Pegawai Otoritas Jasa Keuangan; di lingkungan Otoritas Jasa Keuangan SALINAN SURAT EDARAN DEWAN KOMISIONER NOMOR 2
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN I. UMUM Pasal 4 UU OJK menyebutkan bahwa
Lebih terperinciTENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN
Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun syariah, di tempat, SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.07/2017
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciEDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN KANTOR OJK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
EDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN KANTOR OJK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahapan Kebutuhan Keuangan (1) Usia Sekolah (hingga SMU) Belajar Menabung Mainan Jajanan Buku dll. Remaja (hingga Lulus Kuliah) Menabung
Lebih terperinciMengenal Otoritas Jasa Keuangan
Mengenal Otoritas Jasa Keuangan 1. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN OJK Perkembangan Industri Keuangan Konglomerasi Jasa Keuangan Perlindungan Konsumen Amanat UU Proses globalisasi dalam sistem keuangan dan
Lebih terperinciBAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)
BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai tahun 1980an Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana masyarakat mengalami
Lebih terperinciRoadmap Perbankan Syariah Indonesia
Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 UIKA Bogor, 15 Maret 2016 Departemen Perbankan Syariah AGENDA I. Pendahuluan II. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah III. Kondisi dan Isu Strategis
Lebih terperinciPengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Pengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Kantor Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Otoritas Jasa Keuangan Regulator & Pengawas Perbankan (Bank Umum, dan BPR) UU No. 21 Tahun 2011 Regulator & Pengawas
Lebih terperinciIndustri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta 21 s.d. 23 Maret 2017 Agenda Direktorat IKNB Syariah Perkembangan IKNB Syariah Isu Strategis IKNB Syariah Arah Kebijakan Pengembangan
Lebih terperinci- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian
Lebih terperinciAnggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen adalah seorang Anggota Dewan Komisioner yang membidangi edukasi dan perlindun
Yth. 1. Pengurus Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di sektor jasa keuangan; dan 2. Pengurus Asosiasi di sektor jasa keuangan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /SEOJK.07/2016
Lebih terperinci2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015
2015 IIA Indonesia National Conference J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, 19-20 Agustus 2015 Dasar Regulasi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.03/2015 Perihal Penerapan Tata Kelola
Lebih terperinciATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA
RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciGuna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,
Program Kegiatan API Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan, serta mengacu kepada tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan, maka ke-enam pilar API sebagaimana diuraikan di depan akan dilaksanakan
Lebih terperinciBab 6 MATERI SIP-6 1 LATAR BELAKANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) VISI API TUJUAN SASARAN API SISTEMATIKA API
LATAR BELAKANG Bab 6 ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai tahun 980an Peran sektor dalam memobilisasikan dana masyarakat mengalami peningkatan
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. V/No. 6/Ags/2017
PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN MELALUI MEDIASI MENURUT UU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN 1 Oleh: Adistya Dinna 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciKONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik
KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta,
Lebih terperinciYth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,
-1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/SEOJK.07/2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya mewujudkan masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaru diukur berdasarkan besaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung saat ini bukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, melainkan juga mempunyai
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciTANTANGAN MENJALANKAN KONGLOMERASI KEUANGAN DI INDONESIA. Disampaikan pada: Seminar Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Jakarta, 13 Januari 2016
TANTANGAN MENJALANKAN KONGLOMERASI KEUANGAN DI INDONESIA Disampaikan pada: Seminar Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Jakarta, 13 Januari 2016 Agenda Latar Belakang Implementasi Konglomerasi Keuangan
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinciINFORMASI LAPORAN RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN
INFORMASI LAPORAN RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN Sesuai Pasal 24 ayat (1) Peraturan OJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Jasa Keuangan bagi
Lebih terperinciSTRATEGI PERLINDUNGAN KONSUMEN KEUANGAN
STRATEGI PERLINDUNGAN KONSUMEN KEUANGAN Tahun 2013-2027 Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Penyusunan Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan didukung oleh
Lebih terperinci2017, No mengikat untuk seluruh lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan publik; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da
No.169, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Jasa Keuangan. Emiten. Perusahaan Publik. Keuangan Berkelanjutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciOtoritas Jasa keuangan: Dukungan atas Kewenangan Peradilan Agama dalam Menangani Sengketa Ekonomi Syariah
Otoritas Jasa keuangan: Dukungan atas Kewenangan Peradilan Agama dalam Menangani Sengketa Ekonomi Syariah Dalam acara Diskusi Hukum Sesi 4 Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama MA RI Jakarta, 9 Juni
Lebih terperinciCETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN
CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan 2007 1. Pendahuluan Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana sistem pembayaran memiliki peranan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dijelaskan dalam penjelasan Umum di dalam Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 Seperti yang dijelaskan dalam penjelasan Umum di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijelaskan bahwa dalam mewujudkan perekonomian
Lebih terperinciRoadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan AGENDA I. Pendahuluan II. III. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah Kondisi dan Isu Strategis
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi
Lebih terperinciYth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,
-1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/SEOJK.07/2014
Lebih terperinciPERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1
PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1 Muliaman D. Hadad 2 I. Pendahuluan Fungsi lembaga perbankan sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciAsep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan
Asep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan Hotel Grand Inna, Padang 3 Mei 2018 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Perbankan Pasar Modal
Lebih terperinciSTRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN
SNI STRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Disampaikan dalam Forum Sinkronisasi Kebijakan Bidang PKTN Jakarta, 18 September 2017 OUTLINE
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai
Lebih terperinciPeran Sektor Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Peran Sektor Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Seminar Jakarta Food Security Summit 3 Muliaman D Hadad, Phd. Ketua Dewan Komisioner Jakarta, 13 Februari 2015 1 Pembiayaan
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinciTugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah
Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja 20120730021 2. Heru Setyawan 20120730025 3. Ella Rizky Aisah 20120730028 Soal! 1. A. PBI No : 13 / 1 / PBI / 2011 Tentang Penilaian kesehatan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciImplementasi POJK 01/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank sesuai dengan Tujuan, Kebijakan Usaha, Ukuran, serta Kompleksitas Perusahaan Perasuransian Disampaikan
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi
Lebih terperinciImplementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia
Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia Disampaikan dalam acara Seminar Sehari dan Executive Roundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Zulkifli Zaini Ketua Umum Ikatan Bankir
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua
SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA
Lebih terperinci2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Ke
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.93, 2017 KEUANGAN OJK. Informasi Keuangan. Sistem Layanan. Debitur. Pelaporan. Permintaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPengenalan Terhadap Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (PAKINDO) Jakarta, 5 Oktober 2016
Pengenalan Terhadap Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (PAKINDO) Jakarta, 5 Oktober 2016 Akses Keuangan di Indonesia Akses Keuangan adalah kemampuan individu atau perusahaan untuk mendapatkan jasa keuangan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPara Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;
KEPALA EKSEKUTIF PENGAWASAN PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR FORUM KOMUNIKASI DIREKTUR KEPATUHAN PERBANKAN PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN JAKARTA,
Lebih terperinciTerm of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro
Term of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro LATAR BELAKANG Inklusi keuangan (financial inclusion) telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah
Lebih terperinciMenegakkan Ketentuan Perbankan Syariah
Menegakkan Ketentuan Perbankan Syariah Jakarta, 13 April 2017 Departemen Perbankan Syariah OUTLINE 2 Overview Perbankan Syariah Tujuan dan Wewenang OJK Kerangka Pengaturan Perbankan Syariah Pelaksanaan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5811 KEUANGAN. OJK. Bank Umum. Pemberian Remunerasi. Tata Kelola. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 371) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI I. UMUM Kegiatan pinjam meminjam uang secara langsung berdasarkan
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami fungsi serta peranan
Lebih terperinci1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI
1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN
MODUL WORKSHOP PERLINDUNGAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OTORITAS JASA KEUANGAN 2015 Sambutan iii Sambutan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan
Lebih terperinciINDONESIA s ECONOMY AND THE PROSPECT FOR BANKING INDUSTRY IN Desember 2015
INDONESIA s ECONOMY AND THE PROSPECT FOR BANKING INDUSTRY IN 2016 Desember 2015 CONTENT 1 2 3 Kondisi 2015 Tantangan di 2016 Arah Kebijakan 2 Trend Penurunan Kredit sejak 2011 Pertumbuhan PDB dan kredit
Lebih terperinciAgenda. TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Disampaikan dalam Indonesian Conference on Governance and Sustainability
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /SEOJK.07/2016 TENTANG MONITORING LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /SEOJK.07/2016 TENTANG MONITORING LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN -1- PEMBOBOTAN DAN SKALA PENILAIAN PRINSIP-PRINSIP
Lebih terperinciKEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP GANTI KERUGIAN NASABAH BANK YANG BELUM DIBAYAR PIHAK BANK
KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP GANTI KERUGIAN NASABAH BANK YANG BELUM DIBAYAR PIHAK BANK Bahir Mukhammad bahir.mukhammad@gmail.com Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret M.Hudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik
Lebih terperinciIndependensi Integritas Profesionalisme
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI I. UMUM Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
Lebih terperinciKETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Ke-69 Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan), merupakan industri yang cukup berbeda dengan industri lainnya. Dari segi aktivitas, perbankan
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciPOKOK POKOK PENGATURAN TENTANG PERHITUNGAN AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK KREDIT USAHA KECIL (KUK)
POKOK POKOK PENGATURAN TENTANG PERHITUNGAN AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK KREDIT USAHA KECIL (KUK) Latar Belakang? Upaya mendorong penyaluran kredit kepada UMKM termasuk program Kredit Usaha
Lebih terperinci