BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global, Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menerapkan prudent macro economic management telah membawa Indonesia kedalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan. Asuransi umum merupakan salah satu industri di Indonesia yang menunjukan tren meningkat dalam 5 tahun terakhir. Sebagaimana dijelaskan pada tabel 1.1 mengenai Data Perasuransi Indonesia 2011 dari Biro Perasuransi Departemen Keuangan yang menggambarkan kondisi pada tahun 2008 saat mulai terjadi krisis global justru pendapatan kotor (premi kotor) perusahaan asuransi di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 42,37% dari tahun 2007 yaitu dari Rp ,- naik menjadi Rp ,-. Namun hal tersebut masih sangat disayangkan karena retensi premi yang ditahan di dalam negeri hanya sebesar 44% - 55% dan sisanya diserap pasar luar negeri. Sedangkan untuk jumlah perusahaan asuransi umum mengalami penurunan dari 97 perusahaan menjadi 85 perusahaan karena menghadapi ketentuan pemenuhan modal setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Konsolidasi ini akan semakin membatasi dan menyeleksi jumlah perusahaan asuransi umum yang ada di Indonesia. 1

2 Tabel.1.1. Pertumbuhan Asuransi Umum di Indonesia Keterangan Tahun Gross Premium (Million Rp) Net Premium (Million Rp) Net Retensi 49% 44% 47% 49% 55% Jumlah Asuransi Umum Sumber : Bapeppam, 2012 Secara umum, industri asuransi umum mencatat perkembangan bisnis yang bagus pada tahun Industri asuransi umum mencatat pertumbuhan premi penutupan langsung sebesar 20,04% dan pertumbuhan laba sebesar 43,58% (Djalil, 2012). Pertumbuhan industri asuransi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir justru terjadi disaat kondisi perekonomian dunia sedang terkenal krisis global yang menghantam negara negara di dua benua yaitu Amerika dan Eropa. Kondisi ekonomi Indonesia yang cukup stabil terhadap efek dari krisis global menjadi salah satu alasan industri asuransi umum dapat tetap tumbuh di Indonesia, hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 1.2 mengenai indikator yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2011 diperkirakan sebesar 6,50% (angka sangat sangat sementara, Data BPS 2012). Tabel.1.2. Indikator Pertumbuhan Ekonomi Keterangan Tahun Pertumbuhan Ekonomi 6,35% 6,01% 4,58% 6,20% 6,50% Inflation Rate (Annual Change of CPI) 6,59% 11,06% 2,78% 6,96% 3,79% Sumber : BPS, 2012 Pertumbuhan asuransi secara langsung akan meningkatkan persaingan industri asuransi di Indonesia serta menuntut perusahaan dapat menentukan posisi 2

3 di dalam pasar yang kompetitif. Masih sangat besar pangsa pasar asuransi di Indonesia untuk tumbuh berkembang menimbulkan kesempatan dan persaingan yang kompetitif diantara sesama perusahaan asuransi. Akan tetapi potensi tersebut tidak diimbangi dengan kapasitas perusahaan asuransi dalam negeri yang masih terbatas, baik dari segi besaran modal maupun jenis produk yang ditawarkan. Selain itu penetrasi pasar yang masih rendah membuat Indonesia menjadi salah satu emerging country dengan populasi yang sangat besar dan ekonominya memiliki potensi besar untuk tumbuh lebih kuat kedepan (Darmawan, 2012). Sangat disayangkan potensi premi tersebut tidak dimaksimalkan dengan baik oleh perusahaan lokal, peluang ini akan menjadi keuntungan bagi investor asing untuk masuk industri asuransi Indonesia melalui pembentukan asuransi joint venture ataupun mengakusisi perusahaan asuransi yang sudah di Indonesia. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi perusahaan industri asuransi nasional dan mengakibatkan defisit transaksi asuransi ke luar negeri. Terlebih dengan adanya regulasi kepemilikan perusahaan asuransi yang sama terbukanya dengan kepemilikan perbankan, maka industri asuransi di Indonesia merupakan lahan potensial bagi perusahaan perusahaan asuransi asing yang sudah menghadapi titik jenuh di negaranya dan harus berekspansi mencari pasar baru (Muhamad, 2012). Tantangan bagi perusahaan asuransi di Indonesia adalah menyediakan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan produk industri asuransi. Setiap perusahaan asuransi harus dapat menyiasati kesempatan perkembangan lingkungan dengan melakukan perubahan fundamental yang 3

4 bertujuan untuk menciptakan sistim dengan fondasi yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan tersebut dan meningkatkan daya saing perusahaan. Persaingan tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi yang cepat, variasi pelayanan yang semakin cepat dan beragam, perubahan pasar yang dinamis, meningkatnya pesaingan, dan kompleksitas lingkungan bisnis. Namun pada dasarnya perkembangan tersebut akan menuju suatu kondisi yaitu persaingan yang semakin keras dan perusahaan harus mampu menghadapi persaingan tersebut demi kelangsungan kegiatan usaha. Untuk dapat terus bersaing dan bertahan dalam persaingan bisnis, manajemen dituntut memiliki nilai tambah dibandingkan dengan kompetitor agar dapat memenangi persaingan bisnis. Dengan cepatnya perubahan iklim persaingan bisnis memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi dan mememuhi permintaan sesuai dengan keadaan pasar. PT Asuransi Staco Mandiri (Staco Mandiri) sebagai salah satu perusahaan asuransi yang telah 21 tahun memberikan pelayanan dibidang jasa asuransi umum harus dapat melakukan adaptasi dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia. Staco Mandiri merupakan asuransi umum yang berada pada kelas asuransi menengah dengan melakukan kegiatan bisnisnya secara retail yang berasal dari captive perusahaan dan berbagai pihak luar. Semakin ketatnya persaingan sesama perusahaan asuransi serta ditambah adanya regulasi Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2008 mengenai pembatasan modal bagi perusahaan asuransi dan reasuransi membuat Staco Mandiri harus dapat memenuhi tuntutan tersebut untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional perusahaan dan kesehatan keuangan perusahaan. Adanya peraturan tersebut berdampak pada 4

5 perolehan bisnis Staco Mandiri, khususnya dari broker non Bank Mandiri dengan harga pertanggungan yang cukup besar tidak dapat diperpanjang lagi karena terbatasnya modal usaha perusahaan. Selain itu kehadiran PT. Mandiri AXA General Insurance (MAGI) sebagai anak perusahaan langsung dari Bank Mandiri berdampak pada berkurangnya perolehan bisnis segmen ritel Bank Mandiri baik kredit mikro, consumer loan maupun kredit serta penutupan money insurance. Berdasarkan kinerja dari tahun hasil dari laba bersih perusahaan tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan rata rata pertumbuhan laba hanya sebesar 9,26%, bahkan berdasarkan Rasio rentabilitas selama 5 tahun terakhir cenderung turun dan pertumbuhannya negatif yaitu ROE, ROI & ROA masing-masing tumbuh (16,4%), (11,12%) dan (10,68%). Penurunan tersebut disebabkan pertumbuhan asset, investasi dan modal tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis dalam jumlah yang sebanding. Untuk menghadapi permasalahan diatas, maka dilakukan penelitian pada Staco Mandiri untuk mengupayakan analisa alternatif rencana pengembangan bisnis agar dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan industri asuransi. Analisis digunakan untuk merumuskan alternatif strategi bisnis yang paling sesuai melalui identifikasi kondisi eksternal dan internal perusahaan. Penerapan strategi yang tepat diharapkan akan membuat posisi perusahaan minimal menjadi sejalan dengan visi Staco Mandiri yaitu menjadi perusahaan asuransi umum yang professional, inovatif, efisien dan tumbuh seiring dengan kesempatan yang terbuka serta diperhitungkan dalam industri, sesuai dengan kelasnya. 5

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan pokok penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi lingkungan eksternal industri dan persaingan serta apa faktor faktor sukses kunci dalam industri asuransi di Indonesia? 2. Bagaimana kondisi internal dan apa keunggulan kompetitif Staco Mandiri? 3. Apa strategi kompetitif alternatif untuk Staco Mandiri dalam menghadapi persaingan industri asuransi umum? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian antara lain: 1. Menganalisis kondisi lingkungan eksternal industri dan persaingan serta mengidentifikasi faktor faktor sukses kunci dalam industri asuransi di Indonesia. 2. Menganalisis kondisi internal dan mengidentifikasi keunggulan kompetitif berkelanjutan pada perusahaan Staco Mandiri. 3. Memformulasi strategi kompetitif alternatif bagi Staco Mandiri dalam menghadapi persaing industri asuransi umum. 6

7 D. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup bahasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini menfokuskan pada pengkajian strategi yang selama ini dilakukan oleh Staco Mandiri. 2. Analisis mencakup aspek aspek yang terkait pada pendekatan perspektif yang berkenaan dengan strategi bisnis dan upaya optimalisasinya. E. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, maka manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen Staco Mandiri untuk perancangan dan penerapan strategi dalam menghadapi persaingan industri asuransi. 2. Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan kontribusi perbendaharaan ilmiah mengenai perumusan dan perencanaan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi eksternal dan internal dengan keunggulan kompetitif. 3. Untuk penulis bermanfaat untuk menambah wawasan dalam memahami kondisi industri asuransi secara nyata dengan segala kondisi dan masalah yang dihadapi. 7

8 F. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan memberikan gambaran umum serta mengambil studi kasus sesuai dengan konteks pada saat penelitian berlangsung di Staco Mandiri. Adapun sumber data adalah sebagai berikut: 1. Sumber data a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari Staco Mandiri diperoleh dari wawancara dengan koresponden terpilih dari manajemen perusahaan dan pelaku industri asuransi serta kebutuhan infomasi internal berupa profil perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, SDM dan strategi perusahaan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber sumber lain diluar lingkup Staco Mandiri, diantaranya diperoleh dari literatur, situs internet, media massa dan instansi terkait lain yang memiliki keterkaitan dalam penelitian ini. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diambil berasal dari data primer dan sekunder diperoleh dengan cara: a. Melakukan wawancara (in depth interview) dengan memberikan sejumlah pertanyaan dan diskusi terbuka terhadap Direktur Pemasaran 8

9 dan Kepala Divisi SDM & Umum perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai detail strategi dan kondisi perusahaan b. Melakukan brainstorming dengan responden eksternal yang berasal dari kalangan pakar asuransi untuk mendiskusikan tentang kondisi industri asuransi umum secara keseluruhan sebagai data tambahan berdasarkan temuan temuan yang diperoleh dari penelitian. 3. Metode Analisis Pada penelitian ini akan dilakukan dua metode untuk menilai strategi perusahaan baik secara internal dan eksternal pada Staco Mandiri. Penelitian ini diawali dengan melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan yaitu analisis lingkungan umum dan analisis lingkungan industri yang dimasuki oleh perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan faktor faktor sukses kunci dalam industri asuransi. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal perusahaan melalui analisis sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dengan menggunakan analisis rantai nilai serta analisis VRIO sehingga didapatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan. Kesesuaian yang ada antara arah strategi perusahaan, KSFs dan keunggulan kompetitif akan membentuk strategi bersaing perusahaan yang tepat. 9

10 G. Rerangka Analisis Gambar 1.1 Rerangka Analisis Visi Strategik Misi, Visi, Nilai Nilai & Tujuan Faktor Lingkungan Eksternal: 1. Analisis PEST 2. Analisis Lingkungan Industri Faktor Lingkungan Internal: 1. Analisis Sumber daya dan Kapabilitas 2. Analisis Rantai Nilai 3. Analisis VRIO 1. Ancaman 2. Peluang 1. Kelemahan 2. Kekuatan Faktor faktor Sukses Kunci Identifikasi Keunggulan Kompetitif Pemilihan Strategi 10

11 H. Alat Analisis Penelitian ini menggunakan beberapa alat analisis untuk mendapatkan strategi yang tepat untuk digunakan sebagai acuan di dalam Analisis Strategi Kompetitif Perusahaan Asuransi PT Asuransi Staco Mandiri. Alat analisis yang digunakan sebagai berikut: 1. Analisis Profil Perusahaan Analisis profil perusahaan digunakan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai visi dan misi perusahaan, nilai nilai perusahaan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi dan posisi perusahaan saat ini, serta keadaan baik yang mendukung maupun yang menghambat perkembangan perusahaan. Analisis profil perusahaan merupakan langkah awal untuk melihat arah strategik dan kondisi perusahaan secara umum. 2. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing dan kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga dari analisis lingkungan eksternal ini akan dapat diidentifikasi faktor faktor sukses kunci yang ada dalam industri asuransi yang dimasuki oleh Staco Mandiri. Analisis ini meliputi : a. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi) digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis umum yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Sehingga dengan analisis PEST dapat membantu Staco Mandiri untuk menyusun gambaran yang 11

12 komprehensif dan logis mengenai lingkungan indsutri asuransi dari beberapa aspek, yaitu: (1) Faktor Politik : faktor faktor yang menyangkut dengan peraturan pemerintah pusat atau daerah serta aktivitas aktivitas politik yang dirancang untuk mempengaruhi kegiatan perasuransian. (2) Faktor ekonomi: berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu negara. Faktor ekonomi meliputi: tingkat GDP, tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi. (3) Faktor Sosial dan budaya: faktor sosial dan budaya mempengaruhi sebuah perkembangan industri asuransi mencakup perubahan pola pikir masyarakat, perubahan gaya hidup, serta kebutuhan orang akan jaminan atas penggantian kerugian yang diramalkan akan terjadi dimasa yang akan datang. (4) Faktor Teknologi: faktor faktor yang menyangkut mengenai perkembangan teknologi pada perusahaan khususnya di bidang teknologi informasi mengenai asuransi. Pada tabel 1.3 dapat dilihat ilustrasi analisis PEST. 12

13 Tabel 1.3. Ringkasan Analisis Lingkungan Industri dengan menggunakan model PEST No Faktor - Faktor Implikasi Trend Lingkungan Kunci Industri Perusahaan Keterangan 1 Politik Ancaman / Peluang Ancaman / Peluang 2 Ekonomi Ancaman / Peluang Ancaman / Peluang 3 Sosial Budaya Ancaman / Peluang Ancaman / Peluang 4 Teknologi Ancaman / Peluang Ancaman / Peluang b. Analisis lingkungan industri, Porter (1980) mengajukan five forces model sebagai alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Dalam analisis lingkungan ini terdapat interaksi diantara kelima faktor kekuatan dalam suatu industri, yang nantinya akan dapat mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan. Analisis ini mencakup: (1) Tingkat persaingan diantara para pesaing yang ada (2) Ancaman pendatang baru (3) Ancaman dari produk pengganti (4) Kekuatan tawar menawar pembeli (5) Kekuatan tawar menawar pemasok 13

14 Hasil penilaian akan diringkas dengan menggunakan analisis lingkungan industri menggunakan five forces model seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.4. Tabel 1.4. Ringkasan Analisa Lingkungan Industri dengan menggunakan model lima kekuatan kompetitive (five forces model) No 1 Lingkungan Industri Intensitas Persaingan Industri Keterangan Tinggi Moderat Rendah 2 Ancaman Pendatang Baru 3 Ancaman Produk Substitusi 4 Kekuatan tawar menawar pembeli 5 Kekuatan tawar menawar pemasok c. Analisis Faktor faktor Sukses Kunci (Key Success Factor), merupakan implikasi dari proses menghubungkan perusahan terhadap lingkungannya yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor eksternal perusahaan. KSFs yang ada ini nantinya akan ikut menentukan terhadap pilihan dan formulasi strategi bersaing yang harus dimiliki perusahaan dalam memasuki persaingan industri asuransi. 3. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal terdiri dari dimensi yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan operasional dan 14

15 kinerja perusahaan. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi Staco Mandiri dalam mencapai keunggulan bersaing. Analisis lingkungan internal terdiri dari: a. Analisis Sumberdaya dan Kapabilitas Analisis dilakukan dengan mencari informasi sumberdaya apa saja yang dimiliki perusahaan, kemudian diidentifikasi apakah merupakan kekuatan atau kelemahan bagi perusahaan. Analisis ini memfokuskan pada pengembangan atau perolehan sumber daya perusahaan yang berharga, yang sulit atau tidak mungkin ditiru oleh pesaing. Perhatian utama akan sangat terkait dengan analisis kapabilitas perusahaan karena sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dapat menjadi suatu keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Penilaian terhadap sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dilakukan dengan membuat capability profile yang merupakan cara untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Capability profile merujuk kepada empat hal utama yang terdapat dalam suatu perusahaan, yaitu: 1) Manajerial Factors 2) Competitive Factors 3) Financial Factors 4) Technical Factors b. Analisis Rantai Nilai Analisis ini mengkaji suatu organisasi sebagai suatu rangkaian proses yang berurutan dari aktivitas penciptaan nilai. Dengan analisis rantai 15

16 nilai, suatu perusahaan akan lebih dapat memahami tentang bagian dari operasi usahanya yang menciptakan nilai dan bagian mana yang tidak. Setiap penilaian rantai nilai memperlihatkan sejumlah aktivitas tertentu tergantung pada industri dan strategi yang dianut oleh perusahaan. Kesembilan aktivitas analisis rantai nilai yaitu terdiri dari lima aktivitas primer dan empat aktivitas pendukung. Analisis dimaksudkan untuk mengkaji sumberdaya dan kapabilitas apa saja yang ada dalam rantai nilai perusahaan, kemudian mengidentifikasi apakah sumberdaya dan kapabilitas tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan bagi perusahaan. c. Analisis VRIO (Valuable, Rare, Costly-to-imitate, Organization) Tahap berikutnya adalah meneliti seberapa jauh sumberdaya dan kapabilitas tersebut dapat memberikan kontribusi bagi keunggulan bersaing perusahaan dan kemudian mengevaluasi kapabilitas dan sumberdaya yang relevan secara kompetitif dalam hal strategi generik yang mungkin diterapkan. Penilaian ini dilihat dari 4 (empat) kriteria yaitu: Valuable (V), Rare (R), Costly-to-imitate (I), Organization (O). Dari hasil penilaian kombinasi kriteria tersebut maka akan dihasilkan berbagai kesimpulan yang ada pada tabel

17 Tabel 1.5. Hasil Penilaian Kombinasi Kriteria Sustainable Competitive Advantage Sumberdaya atau Kapabilitas Valuable? Sumberdaya atau kapabilitas Rare? Sumberdaya atau kapabilitas Costly to imitate? Sumberdaya atau kapabilitas Organization? No - - No Competitive Implication Competitive disadvantage Economic Performance Below normal Yes No - Competitive parity Normal Yes Yes No Yes Yes Yes Yes Sumber: Barney (2002:173) Temporary competitive advantage Sustainable competitive advantage Above normal Above normal I. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan untuk penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari: Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, rerangka analisis, alat analisis dan sistematika penelitian. Bab II.Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori teori yang berkaitan dengan penelitian dan digunakan untuk membahas permasalahan dan menganalisis data data yang diperoleh. 17

18 Bab III. Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini membahas mengenai Staco Mandiri yang terdiri dari latar belakang, visi dan misi, tujuan perusahaan, struktur organisasi, operasional perusahaan, kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan. Bab IV. Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini membahas mengenai analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta melakukan evaluasi strategi yang ada dengan menggunakan analisis yang telah ditentukan. Bab V. Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran saran dari penulis yang telah dilakukan pada bab bab sebelumnya. 18

DAFTAR ISI Daftar Isi

DAFTAR ISI Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan perumusan masalah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Industri perbankan merupakan suatu industri yang sangat mengutamakan pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup stabil di Indonesia. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup stabil di Indonesia. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif beberapa tahun terakhir ini menunjukkan berkembangan yang cukup stabil di Indonesia. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah penjualan mobil baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang 1. BAB I 2. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data retail audit AC Nielsen untuk periode tahun 2012, PT Mead Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang berada di peringkat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2007, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, yang akan mengubah ASEAN menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan dapat mengetahui posisi merek di pasar, mengetahui selera atau kepuasan konsumen ataupun mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi industri perbankan nasional saat ini menunjukkan perkembangan yang positif didukung dengan kinerja rentabilitas dan efisiensi yang tergolong baik. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih memiliki masa depan yang cerah. Pangsa pasar industri Manajemen Proses Bisnis di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri

BAB 1 PENDAHULUAN. juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia cukup menjanjikan namun juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri yang mencapai 230

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online. Fiorella Clay adalah bisnis yang bergerak di dalam industri kreatif yaitu clay. Fiorella

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.

METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Anugerah Rieski Gunung, sebuah perusahaan UKM yang bergerak pada sektor pertambangan batubara. Perusahaan berlokasi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

By dendar

By dendar www.dendar.co.nr By dendar INPUT OFFICE POLICY & PHYSICAL CONDITION LAYOUT & EQUIPMENT & WORK STATION OUTPUT CHAIR & DESK MACHINES SPACE UTILIZATION ENVIRONMENT REGULATION 1. TUJUAN BAB 2 2. KONSEP DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. properti residential (IHPR - berdasarkan survey Bank Indonesia). Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. properti residential (IHPR - berdasarkan survey Bank Indonesia). Peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis sektor properti meningkat dari tahun ke tahun terutama pada beberapa tahun terakhir ditandai dengan peningkatan indeks harga properti residential

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK.. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. i ii iii KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR... vi x DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii LEMBAR

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama korporasi dalam setiap industri adalah mencari cara bagaimana menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana keuntungan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dan daya saing yang kuat. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dan daya saing yang kuat. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin canggih dan modern menyebabkan perkembangan dunia usaha semakin pesat. Tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 87 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Peluang industri asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi payung untuk mengantisipasi krisis keuangan, karena dana asuransi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi sangat berdampak pada ketatnya persaingan bisnis, hal ini ditandai dengan era perdagangan bebas yang telah menggeser paradigma bisnis dari comparative advantage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap lapisan masyarakat. Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan kendaraan bermotor, baik roda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan. maksimal guna pencapaian kinerja yang baik dan memuaskan.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan. maksimal guna pencapaian kinerja yang baik dan memuaskan. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan banyaknya pesaing baru yang masuk dalam industri perbankan yang ditunjang dengan pengembangan wawasan perbankan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS. Lingkungan bisnis Eksternal. Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : Kelas : S1 TI 2N

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS. Lingkungan bisnis Eksternal. Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : Kelas : S1 TI 2N TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Lingkungan bisnis Eksternal Nama : Aditya Tomy Prabayu NIM : 10.11.4547 Kelas : S1 TI 2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak I. Abstrak Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, terutama dalam sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia menjadikan negeri ini sebagai tujuan dari investasi para investor baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri. Hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa indikator ekonomi yang bisa mencerminkan tingkat kegiatan ekonomi di masyarakat. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya kondisi persaingan menuntut setiap perusahaan membaca dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama. dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama. dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. Adanya perubahan dalam lingkungan baik internal

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi keuangan, moneter dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha semakin bersifat kompetitif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang no 10 tahun 1998). Kredit sebagai usaha pokok bank

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang no 10 tahun 1998). Kredit sebagai usaha pokok bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak berwujud (intangible resources) yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar industri teknologi informasi di Indonesia dalam dekade terakhir tumbuh dengan pesat seiring dengan cepatnya perkembangan di bidang teknologi dan tingginya permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut perusahaan untuk dapat bersaing lebih ketat dengan para pesaingnya. Bagaimana cara perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014.

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia. Besarnya populasi di Indonesia disertai dengan angka usia produktif yang tinggi membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan masyarakat yang dikenal dalam bentuk giro,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Karya tulis ini akan membahas tentang perancangan IS/IT Strategic Planning pada PT. Alam Indomegah yang kemudian akan dianalisa dengan menggunakan teori teori yang berkaitan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah

Lebih terperinci

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri skin care termasuk industri yang menjanjikan saat ini. Industri ini tidak luput dari kecantikan dan kosmetik. Karena sudah bisa dipastikan bawah orang yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan 1. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan menggunakan Analisis PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai a. Gambaran kondisi Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha di antara perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dianggap sebagai bundel sumber daya produktif dan perusahaan berbeda memiliki

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dianggap sebagai bundel sumber daya produktif dan perusahaan berbeda memiliki BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pendekatan pada mempelajari kekuatan dan kelemahan internal perusahaan terletak pada dua asumsi dasar. Pertama, bahwa perusahaan dapat dianggap sebagai bundel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam membangun perekonomian sebuah negara karena bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mempengaruhi perkembangan ilmu ekonomi, pengaruh pemanfaatan jaringan teknologi berupa jaringan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi, analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang ada dalam industri BBM Retail Indonesia, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis, maka perusahaan dituntut untuk bersaing dalam memenangkan pangsa pasar agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang menguntungkan. Dengan total populasi mencapai 248,8 juta jiwa pada tahun 2013 (Sumber: Statistik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan dewasa ini dituntut agar lebih inovatif dan kreatif dalam bersaing agar mampu memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara tidak lepas dari kontribusi sektor perbankan, di mana usaha-usaha bank ikut berjasa dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada

BAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri membuat setiap perusahaan semakin meningkat kinerja yang membuat tujuannya bisa tercapai. Dengan adanya laju tatanan perekonomian dunia ini mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada unsur kepercayaan, memiliki tugas pokok sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nilai ekspor Indonesia berperan dalam sebagai penyelamat dalam krisis global tahun 2008 lalu. Kecilnya proporsi ekspor terhadap PDB (Product Domestic Bruto)

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI Kirbrandoko Harianto.

RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI Kirbrandoko Harianto. RINGKASAN EKSEKUTIF AHMAD JAUZI, 2007. Arsitektur Strategik Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TAAT TMII). Di bawah bimbingan Kirbrandoko dan Harianto. Pertumbuhan bisnis pariwisata tidak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis meliputi perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,

Lebih terperinci

1 Universitas indonesia

1 Universitas indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa pertanyaan menggelitik dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai pelarian modal yang terjadi di suatu Negara cukup menarik perhatian untuk dicermati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun 2016, yang merupakan sebuah integrasi ekonomi yang didasarkan pada kepentingan bersama

Lebih terperinci