BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Djaja Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang signifikan. Pembangunan di berbagai sektor terlihat dengan adanya fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan tol, gedung, jembatan, dan pembangunan lainnya yang sedang berkembang di berbagai wilayah Indonesia seperti Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Mojokerto mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat pada sektor industri seperti halnya kota-kota di sekitarnya yaitu Surabaya. Peningkatan perekonomian di Kota Surabaya dan Mojokerto ini menyebabkan peningkatan lalu lintas kendaraan yang padat. Alternatif untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas sehingga dapat meningkatkan pelayanan para pengguna jasa transportasi dan meningkatkan perekonomian taraf hidup masyarakat maka perlu pembangunan jalan tol sekitar Kota Surabaya dan Mojokerto, salah satunya adalah ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto (SUMO). Jalan tol Surabaya-Mojokerto merupakan salah satu ruas dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Kota Surabaya dan Mojokerto sepanjang 36,27 km. Jalan tol ini dibangun mulai dari Bundaran Waru (Sidoarjo) masuk ke Kota Mojokerto melalui jalan akses ke jalan bypass Mojokerto. Pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi 5 seksi yaitu seksi IA (Waru-Sepanjang) sepanjang 1,89 km, seksi IB (Sepanjang-WRR) sepanjang 4,3 km, seksi II (WRR- Driyorejo) sepanjang 5,07 km, seksi III (Driyorejo-Krian) sepanjang 6,10 km, dan seksi IV (Krian-Mojokerto) sepanjang 18,5 km. Pembangunan jalan tol dilakukan bertahap dimulai dari seksi IA (Waru-Sepanjang) yang sudah beroperasi mulai tahun 2011, dan dilanjutkan seksi IB (Sepanjang-WRR) serta seksi IV (Krian-Mojokerto) yang masih berlangsung sampai sekarang. Pelaksanaan pekerjaan jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV yang menghubungkan Kecamatan Krian dan Kabupaten Mojokerto dibagi menjadi 3 seksi yaitu seksi 4.1 sepanjang 5,1 km, seksi 4.2 sepanjang 5,5 km, dan seksi 4.3 sepanjang 1
2 8,0 km. Sepanjang pembangunan jalan tol ini akan banyak memotong jalur transportasi antar desa, sehingga perlu dibangun bangunan pendukung untuk membantu jalur transportasi antar desa tersebut. Bangunan pendukung tersebut antara lain jembatan, box culvert, box pedestrian, dan overpass khususnya yang terdapat pada seksi 4.1. Keadaan geografis di sta ,87 pada seksi 4.1 di Desa Wates Tanjung memiliki elevasi kontur tanah yang tidak sama sehingga memerlukan adanya bangunan overpass berupa jembatan sebagai penghubung jalan antar dukuh yang berada di atas jalan tol. Penghubung jalan antar dukuh ini merupakan jalan eksisting yang biasa dilalui oleh kendaraan berat seperti truk pengangkut material, maka diperlukan perencanaan jembatan overpass yang tepat, rencana penggunaan alat dan bahan dalam pelaksanaan, hingga metode pelaksanaan yang paling efektif di lapangan. Pelaksanaan pembangunan jembatan overpass Wates Tanjung dengan bentang 2x38 m terdiri dari beberapa bagian struktur yaitu struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah pada jembatan overpass berupa pondasi bore pile, sedangkan struktur atas pada jembatan overpass berupa PCI Girder 38,00 m. Struktur bawah jembatan ini berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air, tumbukan, gesekan pada tumpuan, untuk kemudian disalurkan ke pondasi. Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung seperti berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dll. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembangunan jembatan overpass perlu memperhatikan pemilihan jenis pondasi yang tepat, pemilihan alat dan bahan yang digunakan, dan penentuan metode kerja yang efektif dan efisien. Metode pelaksanaan jembatan overpass ini dimaksudkan untuk menghindari permasalahan pelaksanaan konstruksi jembatan yang mahal dengan waktu yang lebih cepat. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan dan mempermudah proses pelaksanaan konstruksi jembatan overpass di lapangan. 2
3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Proses pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto. 2. Penggunaan alat berat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto. 3. Produktivitas harian pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto. 4. Waktu pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto. 1.3 Batasan Masalah Pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan di proyek jalan tol Surabaya- Mojokerto seksi IV oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berada pada sta ,87 di Desa Wates Tanjung. Mengingat luasnya ruang lingkup dari kegiatan tersebut dan untuk mengurangi batasan yang tidak mengarah pada tidak tercapainya maksud dan tujuan maka perlu adanya batasan pokok bahasan. Batasan masalah yang digunakan dalam laporan ini sebagai berikut : 1. Metode pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung. 2. Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap tahapan pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan. 3. Produktivitas real alat berat dan produktivitas harian pelaksanaan struktur atas pada jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung. 3
4 1.4 Tujuan Tujuan dari kegiatan magang yang dilaksanakan di proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tahapan pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV. 2. Mengidentifikasi jenis material dan alat berat yang digunakan pada bangunan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung. 3. Menghitung produktivitas harian yang dimulai dari struktur atas pada pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV. 4. Menghitung produktivitas alat berat pada pelaksanaan struktur atas jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV. 5. Mengevaluasi waktu pelaksanaan struktur atas jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung pada proyek jalan tol Surabaya- Mojokerto seksi IV. 1.5 Manfaat Laporan magang terkait metode pelaksanaan jembatan Overpass Pedagangan sta ,87 di Desa Wates Tanjung diharapkan mampu memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca, diantaranya sebagai berikut : 1. Memahami cara pelaksanaan pembangunan jembatan overpass. 2. Untuk mengetahui jenis material dan alat yang digunakan dalam proses pelaksanaan jembatan overpass. 3. Dapat dijadikan sebagai referensi dalam merencanakan dan melaksanakan struktur jembatan. 4
5 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penyusunan laporan magang ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup pandangan umum dari keseluruhan kegiatan magang yang meliputi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan magang yang merupakan gambaran singkat tentang kerangka tulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan pustaka yang disajikan dalam bentuk tulisan, pendapat, atau penemuan dari para tokoh maupun para peneliti terdahulu yang ahli dibidangnya sebagai dasar acuan dalam penyusunan laporan magang. BAB III MANAJEMEN/ORGANISASI INSTANSI PROYEK Bab ini berisi uraian singkat terkait sistem organisasi atau manajemen pada instansi tempat magang dilakukan. Bab ini menjelaskan informasi tentang profil perusahaan/instansi, data-data teknis proyek, struktur organisasi proyek. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang rincian metode pelaksanaan pembangunan jembatan overpass, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembangunan jembatan, perhitungan produktivitas alat berat dan harian pelaksanaan pembangunan overpass, serta evaluasi waktu pelaksanaan. Bab ini juga dilengkapi dengan foto-foto kegiatan dan waktu pelaksanaan di lapangan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan berdasarkan pembahasan yang dilakukan dan saran-saran terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan itu sendiri. 5
6 DAFTAR PUSTAKA Memuat semua pustaka daftar buku maupun referensi yang dikutip dalam penulisan laporan magang sebagai acuan ilmu yang digunakan. LAMPIRAN Berisi surat tugas, shop drawing terkait pekerjaan overpass, perhitungan perencanaan, spesifikasi teknis, schedule, serta lampiran-lampiran lain yang digunakan dalam proyek. 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto merupakan salah satu bagian dari pembangunan jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol Surabaya- Mojokerto memiliki panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan tol merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi kemacetan yang semakin meningkat di Indonesia. Proyek pembangunan jalan tol semakin ditingkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek Pembangunan di Indonesia semakin berkembang seiring bertambahnya populasi manusia dan kemajuan teknologi. Pembangunan pada berbagai sektor seperti jalan tol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol mutu atau quality control (QC) adalah suatu kegiatan untuk mengukur kualitas suatu barang dengan membandingkannya sesuai dengan spesifikasi dan syarat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beroperasi pada tahun 2018.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekalongan adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang beribukota di Kajen. Kabupaten pekalongan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di sebelah utara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan di wilayah Indonesia dalam bidang teknik sipil dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pembangunan di berbagai sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari wilayah JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi penyangga Ibukota Negara Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum 1.2. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Jembatan merupakan struktur bangunan yang menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terputus oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan atau perlintasan lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta adalah pusat berbagai kegiatan diantaranya pusat pemerintahan, perekonomian, perdagangan, industri dan lain sebagainya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan teknologi yang menunjang perekonomian di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan perkembangan teknologi yang menunjang perekonomian di suatu wilayah, jalan tol Semarang dari dan menuju arah Solo / Jogja memiliki arti yang strategis. Yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih memadai untuk menampung
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih memadai untuk menampung jumlah kendaraan yang semakin lama semakin bertambah menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan tol merupakan bagian dari sistem jaringan jalan nasional yang penggunanya diwajibkan untuk membayar tol. Pembangunan jalan tol dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan
Lebih terperinciBAB I Bab 1 PENDAHULUAN
BAB I Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari pertengahan tahun 1980-an hingga 1997 perekonomian Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan lebih dari 6% per tahun. Dengan tingkat pertumbuhan seperti ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Seiring perkembangan kegiatan perekonomian di wilayah Propinsi Jawa Tengah yang cukup pesat, maka Semarang sebagai Ibukota Propinsi memiliki peran besar dalam mendorong
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS KONSTRUKSI ANTARA TIMBUNAN TINGGI DENGAN JEMBATAN PADA KONSTRUKSI JALAN TOL.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan Tol atau jalan bebas hambatan adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu lebih dari dua (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk mempersingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sosial terutama pada daerah yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga membutuhkan prasarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota negara Indonesia yang memiliki hampir 10 juta orang yang berada di area metropolitan. Seiring berkembang dengan pesatnya pembangunan di Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi. Tanpa didukung kelancaran transportasi maka perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan alternatif bagi kendaraan beroda empat atau lebih dengan sistem berbayar. Jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan memiliki peranan penting dalam kehidupan diantaranya memperlancar arus barang dan penumpang secara cepat, mudah, dan nyaman. Alternatif sistem pembangunan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan aktivitas masyarakat suatu daerah dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Arus lalu lintas yang melalui jalan Yogyakarta Wonosari Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dari hari ke hari semakin ramai dan padat. Dalam rangka mendukung
Lebih terperinciPorong Gempol (Relokasi) PT. Jasa Marga. Gempol. Pemerintah - China. Panjang (km) 36,27 40,50 122,55 9,89 13,61 38,48 34,15 31,30 171,80 29,17
Serang DKI Jakarta Cikampek Banten Bogor Sukabumi Ciranjang Bandung Palimanan Pejagan Kanci Pemalang (K) Batang Semarang Demak Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta DIY Solo 10 Surabaya Ngawi Mojokert 1 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan
BAB I 1.1. Latar Belakang Lalu lintas yang padat merupakan suatu problema yang semakin besar karena pengaruhnya pada perdagangan, kelayakan transportasi umum dan konsekuensi lingkungan yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan dalam sistem transportasi untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai salah satu prasarana perhubungan dalam kehidupan bangsa, kedudukan dan peranan jaringan jalan pada hakikatnya menyangkut hajat hidup orang banyak serta mengendalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Pembangunan
Lebih terperinci2015 ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitas keseharian sehingga volume kendaraan yang melewati
Lebih terperinciSemarang Demak. Pemalang (K) Batang. Jawa Tengah. Yogyakarta DIY. Porong Gempol (Relokasi) Surabaya - Mojokerto. Gempol. Pasuruan. PT.
Serang DKI Jakarta Cikampek Banten Bogor Sukabumi Ciranjang Bandung Palimanan Pejagan Kanci Pemalang (K) Batang Semarang Demak Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta DIY Solo 10 Surabaya Ngawi Mojokert 3 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya memperlancar distribusi barang maupun jasa dari satu wilayah ke wilayah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah menyebabkan tingginya pergerakan manusia dan barang. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan Tol Solo Kertosono adalah jalan tol sepanjang 177,12 km terbagi menjadi 2 ruas tol yakni Solo-Ngawi 90,10 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km. Proyek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan sebagai sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan yang dikembangkan melalui
Lebih terperinciBAB IV Profil Proyek Resiko dari Persepsi Kontraktor... 62
BAB IV... 60 DATA DAN PENGOLAHAN DATA... 60 4.1. Profil Proyek... 60 4.2. dari Persepsi Kontraktor... 62 4.2.1. Analisis dari Persepsi Kontraktor dengan Metode Risk Breakdown Structure... 64 4.2.2. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota Indonesia yang menjadikannya sebagai kota tersibuk dengan tingkat pertumbuhan penduduknya yang sangat pesat. Berdasarkan data Badan Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor. Dengan kekayaan alam dan penduduk yang besar sehingga sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Transportasi merupakan gabungan sarana prasarana alat angkut dan alat/sistem pengaturan yang digunakan untuk mengangkut manusia maupun barang dari suatu tempat ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Pembangunan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN BADUNG UTILITAS TERPADU DAN JEMBATAN BENTANG PANJANG
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN BADUNG UTILITAS TERPADU DAN JEMBATAN BENTANG PANJANG DENPASA R 2018 SISTEMATIKA PEMBAHASAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi sebagai salah satu sektor usaha yang memberikan sumbangan yang cukup terlihat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Peranan penting industri konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Semarang terus meningkat dengan pesat akibat dari pertumbuhan dan perkembangan kota serta laju pertumbuhan penduduk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia saat ini sangat pesat, dimulai dengan dibangunnya jembatan terpanjang di Indonesia yaitu jembatan Suramadu, diikuti dengan rencana
Lebih terperinciDi Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita
Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti 3108030006 Sesti Sarita 3108030103 Dosen Pembimbing : Ir. Chomaedhi, CES.Geo. NIP. 19550319 198403 1 001 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya merupakan sarana transportasi darat yang membentuk jaringan transportasi untuk menghubungkan daerah-daerah, sehingga roda perekonomian dan pembangunan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia meliputi berbagai macam karakteristik guna memenuhi kebutuhan manusia. Pada masa ini, populasi di Indonesia sudah meningkat dengan pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambah hari, bulan, bahkan tahun, jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan Sumatra Selatan khususnya semakin bertambah padat dan tak heran jika Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Jalan adalah transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya dan diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Kebijakan pemerintah untuk memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada daerah untuk mengatur kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk di Indonesia pada masa saat sekarang ini semakin pesat, bila tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang baik maka bangsa ini akan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bintaro Jaya adalah suatu kota mandiri yang dikembangkan PT.Jaya Real Property yang merupakan anak perusahaan dari PT.Pembangunan Jaya yang bergerak di bidang perumahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai kota metropolitan memang memiliki daya tarik bagi penduduk dari luar kota untuk tinggal dan bekerja mencari nafkah. Banyaknya lapangan pekerjaan yang
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS
III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Proses perencanaan yang terstruktur dan sisitematis diperlukan untuk menghasilkan suatu karya yang efektif dan efisien. Pada jembatan biasanya dirancang menurut
Lebih terperinciPorong Gempol (Relokasi) Surabaya - Mojokerto. Gempol. PT. Jasa Marga. PT. Jasa Marga. 10 Surabaya. Mojokerto
Serang DKI Jakarta Cikampek Banten Bogor Sukabumi Ciranjang Bandung Palimanan Pejagan Kanci Pemalang (K) Batang Semarang Demak Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta DIY Solo 10 Surabaya Ngawi Mojokert 3 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu modal dasar yang mendasar diperhatikan dalam mencari pekerjaan, namun pengalaman kerja menjadi pertimbangan hal lainnya dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jalan sebagai salah satu sarana transportasi darat mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan sebagai salah satu sarana transportasi darat mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang penyelenggaraan angkutan darat. Keberhasilan pelayanan jasa angkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Βαβ Ι Πενδαηυλυαν I TINJAUAN UMUM
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pertambahan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi seiring kegiatan didalamnya memicu terjadinya pengembangan wilayah secara keseluruhan dan merata di Kota Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pembangunan sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia saat ini sebab disadari makin meningkatnya jumlah pemakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Jalan tol sebagai jalan bebas hambatan memberikan perbedaan yang nyata dibandingkan jalan biasa. Akses terbatas dengan persilangan tak sebidang, kecepatan rata rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan. Lalu lintas memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lalu lintas terjadi atas beberapa komponen yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan
Lebih terperinciTugas Akhir D4 TPJJ 2013 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpindahan orang dan barang di Pulau Jawa, masih mendominasi prasarana transportasi jalan dibanding dengan prasarana jalan lainnya. Kondisi tersebut menjadikan jaringan
Lebih terperinciNOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Di beberapa lokasi, yaitu di KM 21
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana transportasi sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM
BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai serta mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat ini, hal itu tidak terlepas dari pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun sehingga
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN TENTANG PENETAPAN JALAN BEBAS HAMBATAN TANGERANG-MERAK SEBAGAI JALAN TOL, PENAMBAHAN GERBANG TOL MABAR PADA JALAN TOL BELAWAN-MEDAN-TANJUNG MORAWA DAN PENETAPAN GOLONGAN JENIS KENDARAAN BERMOTOR,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya pengembangan infrastruktur pendukungnya. Kegiatan yang serba cepat, serta masyarakat yang dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengupayakan pengadaan transportasi massal dengan meluncurkan bus Trans
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya pembangunan di Jakarta, jumlah pengguna jalan raya pun semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan pengadaan transportasi
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I.1. Umum. I.2. Latar Belakang.
BAB I Pendahuluan I.1. Umum. Perkembangan Industri konstruksi mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya kebutuhan penduduk. kegiatan industri konstruksi meliputi pembangunan infrastruktur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Peningkatan arus lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan arus lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di atas prasarana transportasi pada suatu kota seperti prasarana jalan raya perkotaan sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang semakin pesat membuat kebutuhan semakin banyak termasuk kebutuhan akan akses jalan yang baik yang mana akses jalan yang baik ini merupakan suatu cara
Lebih terperinciSTUDI KERUSAKAN JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN YANG BERLEBIH PADA RUAS JALAN MASTRIP STA STA SURABAYA TUGAS AKHIR
STUDI KERUSAKAN JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN YANG BERLEBIH PADA RUAS JALAN MASTRIP STA 2+100 - STA 7+ 100 SURABAYA TUGAS AKHIR Disusun oleh: PRADIANTO KAMANDOKO 0653010046 PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf hidup masyarakat akan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan jalan bebas hambatan dan menjadi bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute/lintasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan jalan menjadi bagian penting dari prasarana perhubungan darat untuk menumbuhkan dan meningkatan kegiatan ekonomi. Distribusi barang dari produsen ke konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur di indonesia beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan Anggaran infrastruktur APBD Jawa Barat 2017 naik menjadi 32,740 triliun atau naik
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Kerja Praktek Kerja praktek adalah pengalaman kerja yang didapatkan oleh mahasiswa di lapangan, di luar bangku perkuliahan. Kerja praktek ini diwajibkan bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu sektor penting bagi perkembangan perekonomian wilayah dan kehidupan masyarakat. Adanya pertumbuhan dan perkembangan aktivitas di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute/lintasan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA-MOJOKERTO SEKSI IA
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA-MOJOKERTO SEKSI IA DIPO SURYAPRAJA NRP 3106 100 010 Dosen Pembimbing : Ir. Fifi Sofia Ir. Anggrahini, MSc Latar Belakang Jalan Tol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan perekonomian daerah yang sedang bertumbuh dan memberikan akses kepadadaerah-daerah yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi baik oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia,
Lebih terperinciB2 STA STA KM
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya memperlancar distribusi barang maupun jasa dari satu wilayah ke wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Seiring dengan perkembangan zaman di Indonesia saat ini pembangunan demi pembangunan, khususnya pembangunan di bidang transportasi terus dilaksanakan demi tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran transportasi dan pertumbuhan perekonomian yang
Lebih terperinciARDYCHA PRAYUDHA NRP
TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR
JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR Abdul Rahman 1, D.A.N Sri Astuti, ST.,MT 2, A.A.S. Dewi Rahadiani, ST.,MT 2 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tahun kehadiran kendaraan bermotor khususnya di daerah ibu kota seperti Jakarta semakin meningkat dan membutuhkan infrastruktur jalan sebagai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciD3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada di bawahnya. Terdapat dua macam pondasi yaitu pondasi dangkal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jalan merupakan sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan dan diperuntukkan bagi lalu lintas. Pertumbuhan kendaraan yang cukup pesat berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinci1a. LOKASI JALAN TOL CENGKARENG, JORR dan JORR 2
MATERI DISKUSI dengan g Departemen Pekerjaan Umum, Gubernur DKI Jakarta dan Pemimpin Redaksi Media Massa tentang Antisipasi Dan UpayaUpaya-upaya Penanganan Genangan Air Pada Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah wilayah. Menurut Nasution (1996), transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks dibanding daerah sekitarnya (Bintarto, 1977). perekonomian, atau sebagai pusat pemerintahan (Darmendra, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkotaan merupakan bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)
KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi) TUGAS AKHIR Oleh: SYAMSUDDIN L2D 301 517 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I-1
I-1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada umumnya akan
Lebih terperinci