Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7 2. Jenis Komponen Laporan Keuangan LKKL Triwulan III Komprehensif Tahun 2017 terdiri dari: a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) LRA disusun untuk transaksi sampai dengan 30 September Lembar muka (face) masing-masing laporan tersebut disajikan berdasarkan Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja bulan September 2017 dan dibandingkan dengan 31 Desember 2016 audited. b. Laporan Operasional (LO) LO disusun untuk transaksi sampai dengan 30 September 2017 dan dibandingkan dengan 31 Desember 2016 audited. c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) LPE disusun untuk transaksi sampai dengan 30 September 2017 dan dibandingkan dengan 31 Desember 2016 audited. Format penyajian dan pengungkapan LPE berpedoman pada PMK Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. d. Neraca Neraca disusun untuk transaksi per 30 September Lembar muka (face) masingmasing laporan tersebut dibandingkan dengan Neraca per 31 Desember 2016 audited. e. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) CaLK disusun dengan mengungkapkan hal-hal yang diharuskan atau dianjurkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Buletin Teknis SAP. Kementerian Negara/Lembaga dapat mengikuti ilustrasi pada PMK Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing entitas. 3. Penyajian Akun-Akun pada Laporan Keuangan a. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan adalah saldo per 30 September 2017 sesuai dengan nilai pada aplikasi E-Rekon&LK. b. Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan adalah uang kas yang ada pada Bendahara Penerimaan pada tanggal 30 September Saldo tersebut dihasilkan dari jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAIBA dengan akun Kas di Bendahara Penerimaan pada sisi debet dengan akun pendapatan LO terkait pada sisi kredit. c. Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas yang disajikan adalah saldo per 30 September Entitas harus sudah melakukan pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Kas Lainnya dan Setara Kas sampai dengan tanggal 30 September

8 d. Kas di BLU Saldo Kas di BLU yang disajikan adalah saldo per 30 September e. Piutang PNBP Saldo Piutang PNBP yang disajikan adalah saldo per 30 September Entitas melakukan pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Piutang PNBP sampai dengan tanggal 30 September f. Penyisihan Piutang Saldo Penyisihan piutang yang disajikan adalah saldo penyisihan per 30 September 2017 atau sama dengan saldo Penyisihan piutang pada LK semester I Tahun g. Investasi (BLU) Saldo Investasi (BLU) yang disajikan adalah saldo per 30 September Entitas harus sudah melakukan pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Investasi (BLU) sampai dengan tanggal 30 September h. Persediaan Saldo Persediaan yang disajikan adalah saldo persediaan sesuai dengan persediaan yang dimiliki entitas pada tanggal 30 September Pencatatan atas akun Persediaan dilakukan dengan memperhatikan, antara lain: Entitas telah melakukan pencatatan atas semua mutasi persediaan pada Aplikasi Persediaan. Pencatatan atas transaksi persediaan dilakukan hanya dengan Aplikasi Persediaan, kecuali BLU. Entitas tidak diperkenankan menggunakan jurnal manual untuk mencatat persediaan pada Aplikasi SAIBA, kecuali apabila jurnal yang dihasilkan dari Aplikasi Persediaan/ SIMAK BMN tidak tepat. Opname fisik atas Persediaan tidak wajib dilakukan. Akun Persediaan yang Belum Diregister dapat tersaji pada LKKL Triwulan III Komprehensif dengan menjelaskan penyebabnya dalam CaLK. i. Belanja Dibayar di Muka Saldo akun Belanja Dibayar di Muka adalah saldo per 30 Juni Penyesuaian dapat dilakukan pada tanggal 31 Desember j. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Saldo akun Pendapatan yang Masih Harus Diterima adalah saldo per 30 Juni Penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember k. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Saldo Piutang Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi yang disajikan adalah saldo per 30 September l. Aset Tetap dan Aset Lainnya Saldo Aset Tetap dan Aset Lainnya yang disajikan adalah saldo per 30 September Akun Aset Tetap Belum Diregister dan Aset Lainnya Belum Diregister dapat tersaji pada LKKL Triwulan III Komprehensif dengan menjelaskan penyebabnya dalam CaLK. 3

9 m. Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan yang disajikan dalam LKKL Triwulan III Komprehensif adalah akumulasi penyusutan sampai dengan 30 Juni 2017 atau semester I Tahun 2017, kecuali terdapat transaksi BMN yang menimbulkan pergesaran saldo akumulasi penyusutan semester I tahun 2017 n. Akumulasi Amortisasi Akumulasi Amortisasi yang disajikan dalam LKKL Triwulan III Komprehensif adalah akumulasi amortisasi sampai dengan 30 Juni 2017 atau semester I Tahun 2017, kecuali terdapat transaksi BMN yang menimbulkan pergesaran saldo akumulasi amortisasi semester I tahun 2017 o. Uang Muka dari KPPN Saldo Uang Muka dari KPPN yang disajikan adalah saldo per 30 September p. Utang kepada Pihak Ketiga Saldo Utang kepada Pihak Ketiga yang disajikan adalah saldo per 30 September Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksi Utang kepada Pihak Ketiga sampai dengan tanggal 30 September q. Hibah Langsung yang Belum Disahkan Saldo Hibah Langsung yang Belum Disahkan yang disajikan adalah saldo per 30 September r. Belanja yang Masih Harus Dibayar Saldo akun Belanja yang Masih Harus Dibayar adalah saldo per 30 Juni Penyesuaian akan dilakukan pada tanggal 31 Desember s. Pendapatan Diterima di Muka Saldo akun Pendapatan Diterima di Muka yang disajikan adalah saldo per 30 Juni Penyesuaian akan dilakukan pada tanggal 31 Desember t. Pendapatan Saldo akun Pendapatan yang disajikan adalah saldo atas semua transaksi pendapatan sampai dengan tanggal 30 September Penyesuaian akan dilakukan pada tanggal 31 Desember u. Beban Pegawai, Beban Barang dan Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang yang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda, dan Beban Bantuan Sosial Saldo akun beban-beban tersebut di atas yang disajikan dalam LO adalah saldo atas semua transaksi terkait sampai dengan tanggal 30 September Penyesuaian tidak diperlukan atas transaksi beban-beban di atas. Penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember v. Beban Penyusutan Beban Penyusutan yang disajikan dalam LKKL Triwulan III Komprehensif adalah beban penyusutan sampai dengan 30 Juni 2017 atau semester I Tahun 2017, kecuali terdapat 4

10

11 5. Transaksi Eliminasi pada BLU Laporan Keuangan Konsolidasian Tingkat K/L Triwulan III Komprehensif Tahun 2017 Penggabungan Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga agar dilakukan sesuai PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, di mana perlu dilakukan eliminasi terhadap akunakun timbal balik (reciprocal account) yang meliputi: a. Pendapatan dari Alokasi APBN yang tersaji pada Laporan Operasional. b. Penyetoran PNBP oleh BLU ke Kas Negara yang tersaji pada Laporan Operasional. c. Pendapatan dari pelayanan BLU yang berasal dari Entitas Pemerintah Pusat dalam satu Kementerian Negara/Lembaga yang secara organisatoris membawahinya. d. Pendapatan dari pelayanan BLU yang berasal dari Entitas Pemerintah Pusat di Luar Kementerian Negara/Lembaga yang Secara Organisatoris Membawahinya. 6. Lain-lain Hal-hal lain yang harus mendapat perhatian Kementerian Negara/Lembaga dalam penyusunan LKKL Triwulan III Komprehensif, antara lain: a. Memastikan bahwa telah dilakukan jurnal balik (reversing entries) yang benar untuk transaksi penyesuaian tanggal 31 Desember 2016 (Belanja yang Masih Harus Dibayar dan/atau transaksi Pendapatan yang Masih Harus Diterima). Hal ini untuk menghindari adanya pencatatan ganda atas beban dan/atau pendapatan. b. Koreksi harus dilakukan untuk semua transaksi sampai dengan 30 September 2017 yang pencatatan/penjurnalannya tidak tepat, sesuai dengan ketentuan. c. Akun Piutang/Utang Jangka Panjang tidak perlu dilakukan reklasifikasi menjadi Bagian Lancar Piutang/Utang Jangka Panjang. d. Pencatatan seluruh transaksi, termasuk koreksi/perbaikan untuk data sampai dengan 30 September 2017 agar didokumentasikan dengan baik. ---o0o0o--- 6

12

13 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) BLU digabungkan pada laporan keuangan entitas akuntansi/entitas pelaporan yang membawahinya. 2. Seluruh pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada LRA BLU dikonsolidasikan ke dalam LRA entitas akuntansi/entitas pelaporan yang membawahinya. 3. Dalam rangka konsolidasian laporan keuangan BLU ke dalam laporan keuangan entitas yang membawahinya, perlu dilakukan eliminasi terhadap akun-akun timbal balik (reciprocal accounts) seperti pendapatan, beban, aset, dan kewajiban yang berasal dari entitas akuntansi/pelaporan dalam satu entitas pemerintahan kecuali akun-akun pendapatan dan belanja pada LRA yang berasal dari entitas akuntansi/pelaporan berupa pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan. A.3. Penggabungan Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, bahwa eliminasi terhadap akun-akun timbal balik (reciprocal accounts) dilakukan terhadap: 1. Pendapatan dari Alokasi APBN yang tersaji di LO. 2. Penyetoran PNBP oleh BLU ke Kas Negara yang tersaji di LO. 3. Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Berasal dari Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian Negara/Lembaga yang Secara Organisatoris Membawahinya. 4. Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Berasal dari Entitas Pemerintah Pusat di Luar Kementerian Negara/Lembaga yang Secara Organisatoris Membawahinya. 5. Penyisihan piutang tidak tertagih dan beban penyisihan piutang tidak tertagih sehubungan dengan pengakuan piutang BLU atas pendapatan yang bersumber dari entitas pemerintah pusat. A.4. Berdasarkan evaluasi terhadap penerapan PSAP 13 dan PMK Nomor 220/PMK.05/2016 dalam penyusunan Laporan Keuangan BLU periode semesteran tahun 2017, serta Laporan Keuangan Konsolidasian tingkat Kementerian Negara/Lembaga dan tingkat Pemerintah Pusat periode semesteran tahun 2017, bahwa: 1. Konsolidasian dan eliminasian terhadap: pendapatan dari alokasi APBN yang tersaji di LO; Penyetoran PNBP oleh BLU ke Kas Negara yang tersaji di LO; dan/atau Penyisihan piutang tidak tertagih dan beban penyisihan piutang tidak tertagih sehubungan dengan pengakuan piutang BLU atas pendapatan yang bersumber dari entitas pemerintah pusat, sudah dapat dilakukan pada penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian tingkat Kementerian Negara/Lembaga dan tingkat Pemerintah Pusat dengan menggunakan otomasi dan/atau manual aplikasi SAIBA 4.1 dan aplikasi E-REKON&LK. 2. Terdapat kendala dan permasalahan konsolidasian dan eliminasian sehubungan dengan: 2

14 a. Jurnal eliminasi yang digunakan untuk Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Berasal dari Entitas Pemerintah Pusat, sesuai dengan PMK Nomor 220/PMK.05/2016 sulit untuk diidentifikasi dan nilainya dapat diukur secara handal. b. Konsolidasian dan eliminasian terhadap Dana Kelolaan BUN (Bendahara Umum Negara) yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN. A.5. Atas hal tersebut, diperlukan petunjuk teknis konsolidasian dan eliminasian dengan menggunakan sistem aplikasi agar laporan keuangan konsolidasian baik tingkat Kementerian Negara/Lembaga maupun Pemerintah Pusat, dapat menyajikan informasi keuangan sebagai satu kesatuan ekonomi terhadap transaksi dan penyajian: 1. Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Berasal dari Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian Negara/Lembaga yang Secara Organisatoris Membawahinya. 2. Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Berasal dari Entitas Pemerintah Pusat di Luar Kementerian Negara/Lembaga yang Secara Organisatoris Membawahinya. 3. Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN. B. TEKNIS DAN TAHAPAN KEGIATAN TRANSAKSI ELIMINASIAN PENDAPATAN BLU DARI ENTITAS PEMERINTAH PUSAT DAN BELANJA SATKER PEMBERI KERJA BLU MASIH DALAM SATU LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA B.1. BLU Penerima Kerja melakukan identifikasi transaksi terhadap: 1. Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja di tahun 2017 mengenai perikatan antara BLU dengan Satker Pemberi Kerja yang masih dalam satu Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (termasuk Satker bentuk BLU), bahwa perjanjian kerja tersebut mengakibatkan pembebanan pada alokasi DIPA Satker Pemberi Kerja tahun 2017 atas tagihan layanan BLU berupa barang dan/atau jasa yang tidak menghasilkan pengadaan barang milik Negara; 2. Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja sebagaimana angka 1, yang hanya mengakibatkan aliran pembayaran alokasi DIPA Satker Pemberi Kerja kepada BLU; 3. Akun Pendapatan BLU yang digunakan dalam pengesahan kas atas Pendapatan BLU sebagaimana realisasi transaksi perjanjian angka 2 yang dicantumkan dalam SP3B/SP2B BLU; 4. Akun Belanja yang digunakan Satker Pemberi Kerja dalam melakukan realisasi belanja atas tagihan beban dari BLU sebagaimana tercantum dalam Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja, dan/atau konfirmasi kepada Satker 3

15 Pemberi Kerja atas akun Belanja sebagaimana SPM/SP2D dan/atau SP3B/SP2B-BLU atau dokumen belanja BLU; B.2. BLU Penerima Kerja tidak memasukkan dalam identifikasi transaksi eliminasian atas pendapatan BLU yang timbul dari perjanjian kerja yang secara aliran pembayaran dibayarkan oleh pihak ketiga dengan sumber dana yang berasal dari DIPA Satker Pemberi Kerja tahun B.3. BLU Penerima Kerja mengisi format isian data dan transaksi eliminasian transaksi kas hasil identifikasian angka B.1. untuk disampaikan kepada UAPPA Es.1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran pada Eselon I Kementerian Negara/Lembaga). Pengisian format isian data dan transaksi eliminasian transaksi kas jika dan hanya jika untuk transaksi antara BLU dengan Satker Pemberi Kerja tidak memunculkan pengakuan dan penyajian piutang/utang pada masing-masing Neraca. Format isian data dan transaksi eliminasian transaksi kas sebagai berikut (disarankan dalam file format excel): Kontrak Pihak Ke-1 (Satker Pemberi Kerja) Pihak Ke-2 (BLU) Nilai Nilai Kode No. Akun Nilai No. Kode No. Akun Nilai Tgl. SP2B- Tgl Nomor Tgl. SP2D Bruto Pot. Satker SP3B MAP Rupia Satker SP2D MAK Neto BLU (SPM) (SPM) BLU -BLU BLU h (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1. 31/01/17 D /07/17 15 Digit /09/17 15 Digit /07/17 F /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit JUMLAH JUMLAH Keterangan: (1) Diisi nomor urut. (2) Diisi tanggal kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan (hari/bulan/tahun). (3) Diisi nomor kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan. (4) Diisi kode Satker Pemberi Kerja yang hanya dalam satu Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dengan BLU (biasanya dicantumkan dalam kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan). (5) Diisi tanggal SP2D yang diterbitkan KPPN mitra kerja (hari/bulan/tahun). (6) Diisi nomor SP2D yang diterbitkan KPPN mitra kerja (15 digit). (7) Diisi kode akun Belanja yang tercantum dalam SPM/SP2D (6 digit). (8) Diisi nilai rupiah akun Belanja bruto sesuai dengan SPM. (9) Diisi nilai rupiah total potongan sesuai dengan SPM. (10) Diisi nilai rupiah akun Belanja neto sesuai dengan SPM/SP2D. (11) Diisi kode Satker BLU sebagai pihak ke-2 penerima kerja yang hanya dalam satu Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dengan Satker Pemberi Kerja (biasanya dicantumkan dalam kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan) (12) Diisi tanggal SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja (hari/bulan/tahun). (13) Diisi nomor SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja (15 digit). (14) Diisi kode akun Pendapatan BLU yang disahkan sesuai dengan SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja. (15) Diisi nilai rupiah akun Pendapatan BLU yang disahkan sesuai dengan SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja. (16) Dalam hal Satker Pemberi Kerja adalah BLU, informasi heading dokumen belanja atau pengeluaran kas menyesuaikan. B.4. BLU Penerima Kerja dan Satker Pemberi Kerja tidak melakukan perekaman jurnal penyesuaian manual atas format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka B.3., sehingga tidak ada perubahan data dan tidak ada perubahan atas penyajian pos-pos 4

16 Laporan Keuangan BLU maupun Laporan Keuangan tingkat UAKPA (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran) Satker Pemberi Kerja. B.5. Operator UAPPA Es.1 di tingkat Kementerian Negara/Lembaga dan Operator Satker melakukan rekapitulasi format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka B.3. untuk disampaikan kepada Satker Konsolidasian di tingkat Kementerian Negara/Lembaga. No. Rekapitulasi format isian data dan transaksi eliminasian sebagai berikut (disarankan dalam file format excel): Tgl Kontrak Pihak Ke-1 (Satker Pemberi Kerja) Pihak Ke-2 (BLU) Nilai Nilai Kode Nomor Kode Nomor Akun Nilai Tgl. SP2B- Nomor Tgl. SP2D Bruto Pot. Satker SP3B- Satker SP2D MAK Neto BLU (SPM) (SPM) BLU BLU (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1. 31/01/17 D /07/17 15 Digit /09/17 15 Digit /07/17 F /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit /08/17 A /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit /08/17 A /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit /09/17 A /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit Akun MAP BLU Nilai Rupiah JUMLAH JUMLAH Catatan: Menggabungkan beberapa data dan transaksi eliminasian dari format isian yang diterima dari BLU. B.6. Operator UAPPA Es.1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran pada Eselon I Kementerian Negara/Lembaga) tidak melakukan perekaman jurnal penyesuaian manual atas format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka B.5., sehingga tidak ada perubahan data dan tidak ada perubahan atas penyajian pos-pos Laporan Keuangan tingkat UAPPA Es.1. B.7. Operator pada Satker Konsolidasian di tingkat Kementerian Negara/Lembaga melakukan perekaman jurnal penyesuaian manual atas format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka B.5 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat Memo Penyesuaian sebagai dasar perekaman jurnal manual transaksi eliminasian berdasarkan nilai pada rekapitulasi format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka B.5. Ilustrasi format (dapat disesuaikan sesuai kebutuhan) untuk formulir memo penyesuaian sebagai berikut: FORMULIR MEMO PENYESUAIAN Kementerian Negara/Lemabaga : (1) Eselon I : (2) Wilayah : (3) Satuan Kerja : (4) Keterangan : (5) No. Kode Uraian Nama Rupiah Rupiah D/K Jurnal Akun Akun Debit Kredit (6) (7) (8) (9) (10) (11) Dibuat Oleh: (12) Disetujui Oleh: Direkam Oleh: (16) 5

17 (14) Tanggal: (13) Tanggal: (15) Tanggal: (17) Keterangan: (1) Diisi uraian Kementerian Negara/Lembaga (2) Diisi uraian Eselon I (3) Diisi kode wilayah (4) Diisi uraian Satuan Kerja (5) Diisi keterangan terkait penjurnalan transaksi eliminasian transaksi kas atau akrual (6) Diisi nomor urut jurnal yang akan direkam pada kolom isian perekaman jurnal di aplikasi SAIBA (7) Diisi posisi jurnal Debet/Kredit (8) Diisi kode akun (9) Diisi Uraian akun (10) Diisi jumlah rupiah debet (11) Diisi jumlah rupiah kredit (12) Diisi nama petugas yang membuat Memo Penyesuaian (13) Diisi tanggal pembuatan Memo Penyesuaian (14) Diisi nama pejabat yang menyetujui Memo Penyesuaian (atasan petugas pembuat memo) (15) Diisi tanggal persetujuan Memo Penyesuaian (16) Diisi nama petugas yang merekam Memo Penyesuaian pada aplikasi SAIBA (17) Diisi tanggal perekaman Memo Penyesuaian pada aplikasi SAIBA 2. Menjalankan Aplikasi SAIBA untuk perekaman jurnal manual transaksi eliminasian berdasarkan Memo Penyesuaian. a. Setup User Satker Konsolidasian K/L (1) Masuk (login) aplikasi SAIBA dengan user admin (2) Saat berhasil login dengan user admin akan muncul tampilan sebagai berikut 6

18 (3) Lakukan perekaman kode Es1 pada menu Tabel Referensi BA-Es1 (4) Setelah dipilih menu BA-Es1 akan muncul tampilan sebagai berikut (5) Kemudian pilih kode BA yang sesuai, dengan mengarahkan tanda panah hitam pada kode BA. Kemudian Klik UNIT 7

19 (6) Setelah dipilih UNIT akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian klik Tambah (7) Setelah pilih Tambah akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian isi kolom UNIT dengan kode Es1 Satker Konsolidasi dan isi kolom Uraian dengan nama unit Es1 Konsolidasi, kemudian klik Simpan (8) Setelah klik Simpan pastikan kode dan uraian Es1 sudah muncul pada Daftar Bagian Anggaran dan Eselon 1 seperti berikut 8

20 (9) Lakukan perekaman kode Satker pada menu Tabel Referensi Satker (10) Setelah dipilih menu SATKER muncul tampilan sebagai berikut, kemudian klik Tambah (11) Setelah klik Tambah akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian isi kode BA. Es1, Wilayah, Satker, dan Uraian Satker yang sesuai 9

21 (12) Setelah diisi dengan lengkap kemudian pilih Simpan (13) Setelah klik Simpan pastikan data Satker yang sudah diinput muncul pada Daftar Satuan Kerja seperti berikut (14) Lakukan perekaman user pada menu Utility Registrasi User 10

22 (15) Setelah dipilih menu Registrasi User akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian klik Tambah (16) Setelah klik Tambah akan muncul tampilan sebagai berikut Kolom Nama dapat diisi dengan nama Satker dengan maksimal 30 karakter; Nama id dan Password dapat diisi dengan maksimal 15 karakter (buat Nama id dan Password yang mudah diingat); Isi kolom Satker dengan kode Satker yang sesuai; Pilih Jenis Kewenangan Kantor Pusat (KP); Pilih Status Satker Non BLU; Kemudian klik Simpan. (17) Contoh pengisian pada Registrasi User seperti berikut 11

23 (18) Setelah klik Simpan akan muncul lembar yang berisi data Nama id dan Password yang telah kita buat untuk dapat dicetak atau disimpan sebagai arsip (19) Setelah dicetak/disimpan keluar menu Registrasi User. b. Login User Satker Konsolidasian K/L (1) Untuk dapat menggunakan aplikasi SAIBA level User lakukan login ke dalam aplikasi SAIBA mengunakan user dan password yang telah dibuat dengan memilih menu Selesai Log Off 12

24 (2) Masukkan kode User Id dan Password yang sudah dibuat kemudian klik Login (3) Setelah login berhasil pastikan muncul tampilan sebagai berikut c. Perekaman Jurnal Manual Transaksi Eliminasian (1) Perekaman jurnal eliminasi dilakukan pada menu Transaksi Jurnal Umum (2) Setelah dipilih menu Jurnal Umum akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian klik Tambah 13

25 (3) Setelah klik Tambah muncul dialog konfirmasi seperti berikut, kemudian klik Yes (4) Setelah klik Yes muncul tampilan seperti berikut Tanggal perekaman diisi sesuai dengan tanggal akhir periode pelaporan (semesteran atau tahunan); Nomor diisi dengan nomor urut memo penyesuaian; Kode KPPN diisi dengan kode KPPN Konsolidai (555); Kolom akun diisi dengan memilih akun sesuai dengan akun jurnal eliminasi; Kolom Rupiah diisi dengan jumlah rupiah jurnal eliminasi; Kolom Keterangan dapat diisi dengan penjelasan terkait jurnal eliminasi yang dibuat; Kemudian klik Simpan. (5) Perekaman jurnal sesuai dengan memo penyesuaian yang telah dibuat. Formulir Memo Penyesuaian 01 14

26 (6) Perekaman jurnal 001 (7) Setelah klik Simpan muncul dialog konfirmasi kemudian pilih Yes (8) Setelah klik Yes jurnal yang direkam akan tersimpan dan muncul pada daftar Jurnal Umum, kemudian klik Tambah untuk merekam jurnal berikutnya 15

27 (9) Setelah klik Tambah muncul dialog konfirmasi seperti berikut, kemudian klik Yes (10) Perekaman Jurnal 002 (11) Kemudian klik Simpan dan pilih Yes 16

28 (12) Setelah klik Yes jurnal yang direkam akan tersimpan dan muncul pada daftar Jurnal Umum, kemudian klik Keluar (13) Ulangi seluruh proses penambahan jurnal sampai seluruh jurnal dalam memo penyesuaian terekam 17

29 (14) Lakukan perekaman jurnal balik atas pencatatan utang/piutang yang timbul dari Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja antara BLU dengan Entitas Pemerintah Pusat dengan Formulir Memo Penyesuaian 02 18

30 (15) Lakukan perekaman jurnal 006 melalui menu Transaksi Jurnal Penyesuaian (16) Setelah dipilih menu Jurnal Penyesuaian muncul tampilan seperti berikut, kemudian klik Tambah (17) Setelah klik Tambah muncul tampilan seperti berikut Tanggal perekaman diisi sesuai dengan tanggal akhir periode pelaporan (semesteran atau tahunan); 19

31 Nomor diisi dengan nomor urut memo penyesuaian; Kode KPPN diisi dengan kode KPPN Konsolidai (555); Pilih kategori jurnal penyesuaian yang sesuai Kolom akun diisi dengan memilih akun sesuai dengan akun jurnal eliminasi; Untuk jurnal balik kolom Rupiah diisi dengan jumlah rupiah minus; Kolom Keterangan dapat diisi dengan penjelasan terkait jurnal eliminasi yang dibuat; Kemudian klik Simpan. (18) Setelah klik Simpan jurnal yang direkam akan tersimpan dan muncul pada daftar Jurnal Penyesuaian, kemudian klik Tambah (19) Perekaman Jurnal

32 (20) Setelah klik Simpan jurnal yang direkam akan tersimpan dan muncul pada daftar Jurnal Penyesuaian, kemudian klik Tambah untuk merekam jurnal berikutnya (21) Ulangi seluruh proses penambahan jurnal sampai seluruh jurnal dalam memo penyesuaian terekam baik melalui Jurnal Penyesuaian maupun Jurnal Umum. Rekam jurnal melalui menu Jurnal Umum dalam hal kategori jurnal atau referensi akun yang akan dijurnal tidak terdapat pada menu Jurnal Penyesuaian. d. Posting Jurnal Manual Transaksi Eliminasian (1) Lakukan posting atas perekaman jurnal melalui menu Proses Posting 21

33 (2) Lakukan posting untuk periode yang sesuai dengan bulan perekaman jurnal dengan klik pada periode yang diposting (3) Setelah klik periode yang diposting muncul dialog konfirmasi seperti berikut, kemudian klik OK (4) Setelah klik OK pastikan jurnal yang sudah direkam terposting dengan melihat jumlah record pada rekap Informasi 22

34 e. Cetak Laporan atas Posting Jurnal Manual Transaksi Eliminasian Cetak Laporan atas perekaman transaksi jurnal eliminasian pada menu Laporan f. Pembentukan File Data Upload SAIBA Satker Konsolidasian K/L (1) Untuk pembentukan File Data Upload SAIBA yang akan diupload pada aplikasi E- REKON&LK dilakukan melalui menu Utility Pengiriman Ke KPPN (2) Setelah dipilih menu Pengiriman Ke KPPN akan muncul tampilan seperti berikut 23

35 Isi kolom bulan sesuai dengan periode bulan yang akan dikirim; Isi kolom KPPN dengan kode KPPN Konsolidasi (555); Kolom Copy Ke diisi dengan memilih direktori/folder dimana file pengiriman akan disimpan; Kemudian klik Proses (3) Setelah proses kirim selesai muncul lembar Registrasi Pengiriman File Data Upload SAIBA yang berhasil terbentuk (4) Setelah proses kirim selesai pastikan terbentuk File Data Upload SAIBA pada folder yang dituju dengan format SPAN_KP K.zip KP : Kode Kewenangan 015 : Kode BA 55 : Kode Es : Kode Satker 12 : periode bulan pengiriman 17 : tahun

36 3. Menjalankan aplikasi e-rekon&lk untuk penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Tingkat Kementerian Negara/Lembaga a. Login User Satker Konsolidasian K/L (1) Buka alamat aplikasi e-rekon&lk pada browser di kemudian login ke dalam aplikasi (2) Masukkan username, kemudian klik Sign in (3) Setelah klik Sign in, masukkan password dan klik Sign in 25

37 (4) Setelah berhasil login, akan muncul tampilan seperti berikut b. Upload Data SAIBA Satker Konsolidasian K/L (1) Upload Data SAIBA pada menu Upload Rekonsiliasi (2) Setelah klik Rekonsiliasi muncul tampilan seperti berikut 26

38 (3) Pilih periode bulan File Data Upload SAIBA yang akan diunggah (4) Klik Browse File untuk memilih File Data Upload SAIBA yang akan diunggah c. Setelah File Data Upload SAIBA berhasil diupload, oleh sistem akan diproses untuk membentuk Laporan Keuangan. Untuk mencetak Laporan Keuangan pada aplikasi e- Rekon&LK dapat dilakukan pada menu Laporan 27

39 d. Pengunggahan ADK pengiriman satker konsolidasi pada aplikasi e-rekon&lk tidak dalam rangka melakukan rekonsiliasi dengan KPPN tetapi dalam rangka mengunggah jurnal eliminasian pada LKKL Konsolidaisan, sehingga proses upload pada aplikasi e- Rekon&LK tidak sampai pada penerbitan BAR tapi hanya sampai pada status Analisa Hasil Rekon. Monitoring upload data pada aplikasi e-rekon&lk dapat dilihat pada Beranda Monitoring Rekonsiliasi C. TEKNIS DAN TAHAPAN KEGIATAN TRANSAKSI ELIMINASIAN PENDAPATAN BLU DARI ENTITAS PEMERINTAH PUSAT DAN BELANJA SATKER PEMBERI KERJA BLU LINTAS KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA C.1. BLU Penerima Kerja melakukan identifikasi terhadap: 1. Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja di tahun 2017 mengenai perikatan antara BLU dengan Satker Pemberi Kerja yang lintas Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (termasuk Satker bentuk BLU), bahwa perjanjian kerja tersebut mengakibatkan pembebanan pada alokasi DIPA Satker Pemberi Kerja tahun 2017 atas tagihan layanan BLU berupa barang dan/atau jasa yang tidak menghasilkan barang milik negara; 2. Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja sebagaimana angka 1, yang hanya mengakibatkan aliran pembayaran kas secara langsung dari rekening kas negara alokasi DIPA Satker Pemberi Kerja kepada BLU (lintas Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga); 3. Akun Pendapatan BLU yang digunakan dalam pengesahan kas atas Pendapatan BLU sebagaimana realisasi transaksi perjanjian angka 2 yang dicantumkan dalam SP3B/SP2B BLU; 4. Akun Belanja yang digunakan Satker Pemberi Kerja dalam melakukan realisasi belanja atas tagihan beban dari BLU sebagaimana tercantum dalam Surat Perintah Kerja/dokumen yang dipersamakan perjanjian kerja, dan/atau konfirmasi kepada Satker 28

40 Pemberi Kerja atas akun Belanja sebagaimana SPM/SP2D SP2D dan/atau SP3B/SP2B- BLU atau dokumen belanja BLU; C.2. BLU Penerima Kerja tidak memasukkan dalam identifikasi transaksi eliminasian atas pendapatan BLU yang timbul dari perjanjian kerja yang secara kas dibayarkan oleh pihak ketiga dengan sumber dana yang berasal dari DIPA Satker Pemberi Kerja tahun C.3. BLU Penerima Kerja mengisi format isian data dan transaksi eliminasian transaksi kas hasil identifikasian angka C.1. untuk disampaikan kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Ditjen Perbendaharaan selaku Unit Akuntansi Pemerintah Pusat. Format isian data dan transaksi eliminasian transaksi kas sebagai berikut (disarankan dalam file format excel): Kontrak Pihak Ke-1 (Satker Pemberi Kerja) Pihak Ke-2 (BLU) Nilai Nilai Kode No. Akun Nilai No. Kode No. Akun Nilai Tgl. SP2B- Tgl Nomor Tgl. SP2D Bruto Pot. Satker SP3B MAP Rupia Satker SP2D MAK Neto BLU (SPM) (SPM) BLU -BLU BLU h (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1. 31/01/17 D /07/17 15 Digit /09/17 15 Digit /07/17 F /09/17 15 Digit /09/17 15 Digit JUMLAH JUMLAH Keterangan: (1) Diisi nomor urut. (2) Diisi tanggal kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan (hari/bulan/tahun). (3) Diisi nomor kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan. (4) Diisi kode Satker Pemberi Kerja yang lintas Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dengan BLU (biasanya dicantumkan dalam kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan). (5) Diisi tanggal SP2D yang diterbitkan KPPN mitra kerja (hari/bulan/tahun). (6) Diisi nomor SP2D yang diterbitkan KPPN mitra kerja (15 digit). (7) Diisi kode akun Belanja yang tercantum dalam SPM/SP2D (6 digit). (8) Diisi nilai rupiah akun Belanja bruto sesuai dengan SPM. (9) Diisi nilai rupiah total potongan sesuai dengan SPM. (10) Diisi nilai rupiah akun Belanja neto sesuai dengan SPM/SP2D. (11) Diisi kode Satker BLU sebagai pihak ke-2 penerima kerja yang lintas Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dengan Satker Pemberi Kerja (biasanya dicantumkan dalam kontrak atau dokumen perjanjian kerja yang dipersamakan) (12) Diisi tanggal SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja (hari/bulan/tahun). (13) Diisi nomor SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja (15 digit). (14) Diisi kode akun Pendapatan BLU yang disahkan sesuai dengan SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja. (15) Diisi nilai rupiah akun Pendapatan BLU yang disahkan sesuai dengan SP2B-BLU yang diterbitkan KPPN mitra kerja. (16) Dalam hal Satker Pemberi Kerja adalah BLU, informasi heading dokumen belanja atau pengeluaran kas menyesuaikan. C.4. BLU Penerima Kerja, operator pada Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Satker Pemberi Kerja, operator pada UAPPA Es.1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran pada Eselon I Kementerian Negara/Lembaga), dan operator pada UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga tidak melakukan perekaman jurnal penyesuaian manual atas format isian data dan transaksi eliminasian sebagaimana angka C.3. sehingga tidak ada perubahan data dan tidak ada perubahan atas penyajian pos-pos Laporan Keuangan BLU, Laporan Keuangan tingkat UAKPA (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran) Satker Pemberi Kerja, maupun Laporan 29

41 Keuangan tingkat UAPPA Es.1 dan UAPA pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga. C.5. Unit Akuntansi Pemerintah Pusat di tingkat Laporan Keuangan Pemerintah Pusat melakukan eliminasi atas Pendapatan BLU di LO dan Beban di LO sesuai dengan akun dan nilai sebagaimana C.3. D. TEKNIS DAN TAHAPAN KEGIATAN TRANSAKSI ELIMINASIAN DANA KELOLAAN BUN YANG BELUM DIGULIRKAN/DIINVESTASIKAN, INVESTASI NON PERMANEN, DAN UTANG JANGKA PANJANG BLU PADA BUN D.1. Eliminasi Dana Kelolaan BUN (Bendahara Umum Negara) yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN dilakukan dengan ketentuan: 1. Hanya untuk BLU pengelola Dana BUN yang mendapatkan dana BUN dari Bagian Anggaran BUN Pengelolaan Investasi Pemerintah (BA BUN ); 2. BLU pengelola Dana BUN sebagaimana dimaksud angka 1 telah melakukan perekaman dan pencatatan di Neraca BLU dengan menggunakan SAIBA di tahun 2017, baik nilai Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, nilai Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, maupun nilai Utang Jangka Panjang BLU pada BUN. D.2. BLU pengelola Dana sebagaimana dimaksud angka D.1. mengisi format isian data dan transaksi eliminasian Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN untuk disampaikan kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Ditjen Perbendaharaan selaku Unit Akuntansi Pemerintah Pusat. Format isian data dan transaksi eliminasian transaksi BLU dengan BA BUN (disarankan dalam file format excel): No. Kode Satker BLU Kode Satker BUN Neraca Percobaan BLU Neraca Percobaan UAKPA BUN Akun Uraian Debet Kredit Akun Uraian Debet Kredit (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Investasi BLU pengelola Dana Investasi BLU pengelola Dana Investasi Non Permenen Investasi Non Permenen Piutang BLU Pengelola Dana Investasi Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya Dana Kelolaan BLU yang Dana Kelolaan BLU yang Belum Belum Digulirkan Digulirkan Utang Jangka Panjang BLU kepada BUN Jumlah Jumlah Keterangan: (1) Diisi nomor urut. (2) Diisi kode akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN yang tersaji dalam Neraca Percobaan BLU sebagaimana cetakan/tampilan dari aplikasi SAIBA untuk user BLU. 30

42 (3) Diisi uraian akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN yang tersaji dalam Neraca Percobaan BLU sebagaimana cetakan/tampilan dari aplikasi SAIBA untuk user BLU. (4) Diisi nilai rupiah sisi debet akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN yang tersaji dalam Neraca Percobaan BLU sebagaimana cetakan/tampilan dari aplikasi SAIBA untuk user BLU. (5) Diisi nilai rupiah sisi kredit akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, Investasi Non Permanen atau nilai pos aset di Neraca yang diperoleh dan dibiayai dari dana BUN, dan Utang Jangka Panjang BLU pada BUN yang tersaji dalam Neraca Percobaan BLU sebagaimana cetakan/tampilan dari aplikasi SAIBA untuk user BLU. (6) Diisi kode akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, dan Investasi Non Permanen, yang tersaji dalam Neraca Percobaan BUN sebagaimana cetakan/tampilan dari SPAN. (7) Diisi uraian akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, dan Investasi Non Permanen, yang tersaji dalam Neraca Percobaan BUN sebagaimana cetakan/tampilan dari SPAN. (8) Diisi nilai rupiah sisi debet akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, dan Investasi Non Permanen, yang tersaji dalam Neraca Percobaan BUN sebagaimana cetakan/tampilan dari SPAN. (9) Diisi nilai rupiah sisi kredit akun 6 (enam) digit sehubungan dengan Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan, dan Investasi Non Permanen, yang tersaji dalam Neraca Percobaan BUN sebagaimana cetakan/tampilan dari SPAN. D.3. Unit Akuntansi Pemerintah Pusat di tingkat Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Memastikan bahwa Dana Kelolaan BUN yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan dan Investasi Non Permanen, yang disajikan oleh Kementerian Negara/Lembaga yang secara organisatoris membawahi BLU pengelola dana BUN, tidak tercatat dua kali di LKPP. 2. Memastikan bahwa Utang Jangka Panjang BLU pada BUN, yang disajikan oleh Kementerian Negara/Lembaga yang secara organisatoris membawahi BLU pengelola dana BUN, tidak tercatat di LKPP. E. HAL PENTING LAIN-LAIN E.1. BLU Penerima Kerja melakukan konfirmasi kepada Satker Pemberi Kerja dalam pengisian dan penyusunan format isian data dan transaksi eliminasian BLU. E.2. BLU Penerima Kerja menyampaikan format isian data dan transaksi eliminasian BLU kepada entitas/unit konsolidator laporan keuangan setelah disetujui atau ditandatangani oleh pejabat penyusun laporan keuangan. E.3. Format isian data dan transaksi eliminasian BLU dilampirkan sebagai lampiran pendukung Catatan atas Laporan Keuangan pos pendapatan-lo BLU dalam laporan keuangan BLU. E.4. Antisipasi untuk perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban dalam laporan keuangan tahun 2018, antara lain: 1. BLU Penerima Kerja menggunakan pengesahan akun Pendapatan BLU pada SP3B/SP2B BLU yang tepat atas intra-transaksi dengan entitas/satker pemerintah pusat yaitu: 31

43 a. Akun (Pendapatan dari Pelayanan BLU yang bersumber dari Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian Negara/Lembaga) b. Akun (Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas Pemerintah Pusat di luar Kementerian Negara/Lembaga yang membawahi BLU) 2. Satker Pemberi Kerja mencantumkan SPP/SPM/SP2D informasi uraian bahwa transaksi kontrak yang membebani alokasi DIPA Satker Pemberi Kerja merupakan pembayaran tagihan layanan BLU sesuai dengan kontrak perjanjian. 32

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4 Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4 Hal-hal yang Wajib Diperhatikan: 1. Update Aplikasi dan Referensi SAIBA versi 3.4 agar digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tingkat UAKPA

Lebih terperinci

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI EVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 Denpasar, 29 November 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Latar Belakang Implementasi akuntansi berbasis akrual Tahun 2015 Amanat Pasal

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2142, 2016 KEMENKEU. Pelaporan Keuangan. Sistem Akuntansi. BLU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2016 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) Jl. Ampera Raya No.7 Cilandak Jakarta Selatan Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA Oleh: Mukhtaromin (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) A. Gambaran Umum Sistem Akuntansi Tingkat Satuan Kerja UU Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI www.perbendaharaan.go.id PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN PENUGASAN Kewenangan Pusat DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Laporan Keuangan Audited Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jalan Purnawarman Nomor 99, Kebayoran Baru Jakarta DAFTAR ISI Kata

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne No.532, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48

Lebih terperinci

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran Laporan Keuangan BNPB Tahun Anggaran 2012 BA : 103 (Audited) I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

KANTOR WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG - NTT

KANTOR WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG - NTT KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Ja/an Frans Seda Sf (0380) 8553929 Kade Pas 85228 KUPANG - NTT Nomor Lampiran Perihal : KW.20.1I3/KU.0017750/20 15 : 1 (satu) Set : Penyampaian

Lebih terperinci

Apakah Telaah Laporan Keuangan?

Apakah Telaah Laporan Keuangan? Telaah & Analisis Transaksi pada Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Diklat Penyiapan Tenaga Pendamping Penyusunan Laporan Keuangan K/L Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Lebih terperinci

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2 Pencatatan PNBP Pendidikan Tinggi Berdasarkan BAS RAHMAT MULYONO DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN SATKER PT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1785, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Investasi Pemerintah. Akuntansi. Pelaporan Keuangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 209/PMK.05/2015 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.520, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Bagian Anggaran BUN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PMK.05/2017 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB XV TATA CARA PENGINTEGRASIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DALAM LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAB XV TATA CARA PENGINTEGRASIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DALAM LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAB XV TATA CARA PENGINTEGRASIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DALAM LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara membuka koridor baru

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. No.1818, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2015 TENTANG PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

e-rekon&lk G2 04 Januari 2017 Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan

e-rekon&lk G2 04 Januari 2017 Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan e-rekon&lk G2 04 Januari 2017 Topik Sekilas tentang e-rekon&lk G2 Pokok-pokok perubahan Troubleshooting Sekilas Tentang e-rekon&lk G2 e-rekon&lk merupakan sistem berbasis web yang berfungsi sebagai tools

Lebih terperinci

Aplikasi SAIBA 2015 dibangun dengan VFP 7, dan Database Vfp7.

Aplikasi SAIBA 2015 dibangun dengan VFP 7, dan Database Vfp7. ===================================== Aplikasi SAIBA 2015 dibangun dengan VFP 7, dan Database Vfp7. Aplikasi tingkat UAKPA, hanya terdiri 1 Aplikasi, yaitu Aplikasi SAIBA. Aplikasi ini digunakan untuk

Lebih terperinci

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA . Penjelasan atas pospos neraca

Lebih terperinci

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Tingkat Satker (Non BLU)

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Tingkat Satker (Non BLU) KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Tingkat Satker (Non BLU) Periode :... Kode Satker :... Nama Satker :... Nama Eselon 1 :... Nama Kementerian :... Objek Penelaahan Beri tanda centang ( ) sesuai

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.391, 2016 KEMENHUB. Pelaporan Keuangan. Berbasis Akrual. Sistem dan Prosedur Akuntansi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 21 TAHUN

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

Permasalahan Laporan Keuangan

Permasalahan Laporan Keuangan Permasalahan Laporan Keuangan 23 Mei 2017 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI NERACA 2 1. Selalu

Lebih terperinci

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Lebih terperinci

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan. BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2010 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.2139, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Belanja Subsidi. Pelaporan Keuangan. Sistem Akuntansi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist No.2047, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Transfer. Dana Desa. Sistem. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx Kode dan Nama K/L: (... )... Objek Penelaahan Beri tanda centang ( ) sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

Setiap Laporan Keuangan akan disampaikan ke Pihak Lain.

Setiap Laporan Keuangan akan disampaikan ke Pihak Lain. reviu dan telaah 2 Seluruh penyusun Laporan Keuangan Mulai dari level UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, UAPA, hingga penyusun LKPP Pereviu Laporan Keuangan Setiap Laporan Keuangan akan disampaikan ke Pihak Lain.

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Komisi Pemilihan Umum Tahun 2016 (Audited) ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.861, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN, Sistem Akuntansi Hibah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Jin. Frans Seda, TelplFax. (0380) 8553935 Kupang - NTT Webslte:www.ntt.kemenag.go.id Nomor Sifat Lampiran

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited) Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 215 (Audited) RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran Laporan Keuangan BNPB Tahun Anggaran 2012 BA : 103 (Audited) I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang -Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Lebih terperinci

Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014)

Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014) Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Integritas

Lebih terperinci

c. jumlah bagian lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok aset

c. jumlah bagian lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok aset 8. Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak a. piutang penerimaan negara bukan pajak disajikan sebesar nilai tagihan yang belum dibayarkan ditambah denda atas piutang tersebut jika ada. b. piutang dienth

Lebih terperinci

PETUNJUK SINGKAT BERBASIS AKRUAL TINGKAT UNIT AKUNTANSI KEUANGAN PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal Perbendaharaan

PETUNJUK SINGKAT BERBASIS AKRUAL TINGKAT UNIT AKUNTANSI KEUANGAN PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal Perbendaharaan PETUNJUK SINGKAT APLIKASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS AKRUAL TINGKAT UNIT AKUNTANSI KEUANGAN PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) Direktorat Sistem Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN ix RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang -Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: 9 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: a. pencatatan bukti-bukti pembukuan dalam buku jurnal. Transaksi yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2049, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keuangan. Akutansi. Pelaporan. Sistem. Lain-lain. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1256, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Likuidasi. Akuntansi. Pelaporan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198 /PMK.05/2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN Kebijakan implementasi akuntansi berbasis akrual UU No. 1 Tahun 2004 Pasal 70 ayat

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI REVIU LAPORAN KEUANGAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI REVIU LAPORAN KEUANGAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI REVIU LAPORAN KEUANGAN Disampaikan pada SOSIALISASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN Batam, 23 Mei 2017 : 2 LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan yang disusun

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanTahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Lebih terperinci

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN. TINGKAT ESELON 1 SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN. TINGKAT ESELON 1 SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN Kode dan Nama E1 : (... )... Kode dan Nama K/L: (... )... Objek Penelaahan TINGKAT ESELON 1 SEMESTERAN/TAHUNAN TA 20xx Beri tanda centang ( ) sesuai Laporan Keuangan.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB XI AKUNTANSI PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN

BAB XI AKUNTANSI PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN BAB XI AKUNTANSI PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah unit akuntansi pada tingkat Satuan Kerja sebagai entitas akuntansi. Secara definisi, satuan kerja adalah kuasa pengguna

Lebih terperinci

- terbitnya Buletin Teknis SAP berbasis akrual mulai dari Bultek 15-Bultek 19 dan Interpretasi SAP 04;

- terbitnya Buletin Teknis SAP berbasis akrual mulai dari Bultek 15-Bultek 19 dan Interpretasi SAP 04; Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama disusunnya Laporan Keuangan Pemerintah dengan menggunakan basis Akrual dari sebelumnya menggunakan basis kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual). Perbedaan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 59/Permentan/KU.100/12/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan ii Komite Standar Akuntansi Pemerintahan iii DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN - TUJUAN RUANG LINGKUP - ENTITAS AKUNTANSI/ENTITAS PELAPORAN - DEFINISI - TUJUAN LAPORAN

Lebih terperinci

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Jalan Urip Sumoharjo, Km.4 Pampang Makassar 1 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pengembangan

Lebih terperinci

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016 Jln.Raya Kendalpayak km 8,Kotak Pos 66 Malang 65101 Telp.0341-801468, Fax. 0341-801496 e-mail:balitkabi@litbang.pertanian.go.id

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis terkait Solusi Permasalahan pada Aplikasi SIMAK-BMN Tingkat Satker Versi 16.1 dan Versi

Petunjuk Teknis terkait Solusi Permasalahan pada Aplikasi SIMAK-BMN Tingkat Satker Versi 16.1 dan Versi Petunjuk Teknis terkait Solusi Permasalahan pada Aplikasi SIMAKBMN Tingkat Satker Versi 16.1 dan Versi 16.1.2 1. Update Aplikasi SIMAKBMN tingkat satker versi 16.1.2 mencakup perbaikan atas beberapa permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DAFTAR INFORMASI PUBLIK NO NAMA DOKUMEN RINGKASAN ISI DOKUMEN UNIT KERJA/SATKER YANG MENGUASAI INFORMASI PEJABAT PENANGGUNG JAWAB PENERBITAN INFORMASI WAKTU DAN TEMPAT PENERBITAN INFORMASI JANGKA WAKTU

Lebih terperinci

PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU) 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014 Ds. Toyomarto Kec. Singosari Kab.Malang Kotak Pos 8 Singosari 65153 Telp.0341-458359 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan ketentuan yang berlaku. B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan dan laporan BMN entitas akuntansi dan entitas pelaporan telah disusun dan disajikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA BUN DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA BUN DAERAH PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA BUN DAERAH I. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Periode 31 Desember Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PELAPORAN DANA DEKONSENTRASI

PERCEPATAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PELAPORAN DANA DEKONSENTRASI PERCEPATAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PELAPORAN DANA DEKONSENTRASI Oleh Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum BOGOR, 1 FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah

Lebih terperinci

MANUAL APLIKASI SILABI UNTUK BENDAHARA PENERIMAAN

MANUAL APLIKASI SILABI UNTUK BENDAHARA PENERIMAAN MANUAL APLIKASI SILABI UNTUK BENDAHARA PENERIMAAN BAGIAN I PEMBUATAN USER BENDAHARA PENERIMAAN Apabila pada laptop/komputer sudah terinstal aplikasi SPM 2014, lakukan pembuatan user Bendahara Penerimaan

Lebih terperinci

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2017 Jln. Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101 Telp.0341-801468, Fax. 0341-801496 e-mail

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.74,2017 KEMENSOS. Berbasis Akrual. Akuntansi. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori Tinjauan teori adalah landasan yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan. Adapun tinjauan teori tersebut menjelasakan tentang Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 URAIAN CATATAN (Dalam Rupiah) 31-Des-16 % thd TA 2015 ANGGARAN REALISASI Anggaran REALISASI

Lebih terperinci

KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN Lampiran III Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-7628 /PB.6/2016 Tanggal : 27 September 2016 KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TINGKAT UNIT AKUTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) SEMESTERAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 2046, 2014 KEMENKEU. Akutansi. Keuangan. Pusat. Sistem. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT EVALUASI AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN Kebijakan implementasi akuntansi berbasis

Lebih terperinci

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahunan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED LKPP TAHUN 2017 AUDITED MEI 2018 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT 1 of 18 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii Daftar Lampiran ix Daftar Singkatan x Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II.

Lebih terperinci

Aplikasi SPP & SPM 2013

Aplikasi SPP & SPM 2013 Aplikasi SPP & SPM 2013 APLIKASI SPM diskual@yahoo.com Instalasi Database dan Aplikasi 1 2 3 Install_Aplikasi_SPM2013_v13.0.0.exe Install_Database_SPM2013_v13.0.0.exe Install_Service_SPM2013_v13.0.0.exe

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2048, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keuangan. Akutansi. Pelaporan. Sistem. Subsidi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI KEMENTERIAN SOSIAL.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI KEMENTERIAN SOSIAL. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI KEMENTERIAN SOSIAL. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BATAM, MEI 2017 BIRO KEUANGAN DAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

BATAM, MEI 2017 BIRO KEUANGAN DAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURNAL STANDAR DALAM REVIEW LAPORAN KEUANGAN SATKER BATAM, 22-24 MEI 2017 BIRO KEUANGAN DAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 1 REVIEW LAPORAN KEUANGAN KENAPA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Imam Subroto subrotoimam@gmail.com Politeknik Keuangan Negara STAN ABSTRACT The Report of Budget Realization, The Report

Lebih terperinci