ABSTRAK. Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta."

Transkripsi

1 1 ABSTRAK BudiHermawan. MENGEMBANGKAN SIKAP DISIPLIN ANAK DENGAN LAYANAN INFORMASI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH PADA ANAK TK AISYIYAH III SEMANGGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi, Surakarta, Maret Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta. Abstrak Disiplin diri merupakan aspek utama dan esensial dalam pendidikan. Anak TK dalam rentang usia antara 4 sampai 5 tahun merupakan saat yang tepat untuk menanamkan sikap disiplin. Penerapan sikap disiplin di TK Aisyiyah III Semanggi Pasar Kliwon,Surakarta belum berjalan maksimal karena masih adanya anak yang terlambat masuk sekolah dan anak tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah secara tertib. Dengan layanan informasi tentang tata tertib diharapkan anak dapat memahami tata tertib di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman sikap disiplin anak dengan layanan informasi tentang tata tertib di TK Aisyiyah III Semanggi Pasar Kliwon,Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai Februari Subyek penelitian adalah Guru dan anak kelompok A2 dan B1, sedangkan Informan adalah Kepala Sekolah, TK Aisyiyah III Semanggi Pasar Kliwon,Surakarta. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumen. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan informasi tentang tata tertib dapat mengembangkan sikap disiplin di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, tahun pelajaran 2015/2016. Melalui layanan informasi kepada anak dapat menumbuhkan sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Dengan layanan informasi juga menumbuhkan sikap tanggung jawab pada kegiatan yang diberikan oleh guru. Pemberian layanan informasi tentang disiplin pada anak sangat dibutuhkan, karena dengan layanan informasi bertujuan agar anak mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri sesuai dengan aturan atau tata tertib yang berlaku, dan sebagai pondasi awal untuk pembentukan sikap disiplin pada usia remaja dan dewasa kelak. Kata Kunci : Sikap Disiplin Anak, Layanan Informasi, Tata Tertib Sekolah.

2 2 1. Pendahuluan Tujuan pendidikan menurut para ahli pendidikan tidak mungkin tercapai hanya dengan upaya mengajar siswanya atau upaya tenaga kependidikan membelajarkan peserta didiknya, tetapi diperlukan pula layanan administrasi dan bantuan pribadi dalam bentuk program bimbingan. Disiplin diri merupakan aspek utama dalam esensial pada pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua. Saat ini semakin banyak pelanggaran moral dikalangan masyarakat, hal ini menunjukan rendahnya disiplin diri. Agar anak memiliki dan mengembangkan dasar-dasar disiplin diri, diperlukan dasar teoritis dan praktek yang dijadikan acuan oleh orangtua dan guru. Anak TK dalam rentang usia antara 4 sampai 5 tahun, merupakan saat yang tepat untuk menanamkan sikap disiplin. Mengembangkan sikap disiplin sejak dini akan kuat tertanam sehingga akan terus berlanjut sampai dewasa. Dengan layanan informasi tata tertib di sekolah yang disertai contoh dan pembiasaan diharapkan anak dapat memahami tata tertib yang berlaku di sekolah seperti, tidak terlambat datang ke sekolah, anak memakai seragam sesuai ketentuan, menerima pelajaran di sekolah dengan tertib, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Layanan informasi yang diberikan pada anak bermaksud untuk membantu anak mengembangkan sikap disiplin sehingga anak dapat tumbuh secara optimal. Layanan informasi yang diberikan adalah mengenai tata tertib yang berlaku di sekolah yang harus dipatuhi oleh anak-anak, seperti datang ke sekolah tidak terlambat, memakai seragam sesuai ketentuan sekolah, tertib saat menerima pelajaran di kelas, tertib saat masuk kelas, berdoa sebelum dan sesudah epelajaran, tertib mengerjakan tugas dari sekolah. Kajian hasil penelitian sebelumnya yang relevan adalah penelitian dari Nur Kholishoh. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas X TKR 2 SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012, Universitas Muria Kudus. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah bagi siswa kelas X TKR 2 SMK Wisudha Karya Kudus, Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi pra tindakan kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah dalam hal masuk sekolah tepat waktu, rajin masuk sekolah, taat mengikuti pelajaran, kesopanan terhadap warga sekolah, dan kerapian dalam berseragam dan berpenampilan.

3 Dari hasil observasi yang dilakukan di awal pada umumnya anak-anak masih belum berlaku tertib, misalnya masih berebut mainan ketika istirahat, masih berebut tempat saat berbaris, ada yang tidak mau mengembalikan mainan setelah bermain dan setelah diberikan informasi mengenai tata tertib di sekolah maka yang terlihat adalah anak-anak menjadi lebih tertib, seperti mau mengerjakan tugas yang diberikan, berbaris dengan rapi tidak berebut, datang ke sekolah tidak terlambat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka perlu diteliti tentang Mengembangkan Sikap Disiplin Anak Dengan Layanan Informasi Tentang Tata Tertib Sekolah pada Anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: a) Adanya anak yang kurang disiplin di sekolah b) Adanya kebutuhan untuk mengembangkan sikap disiplin pada anak TK dengan layanan informasi. c) Adanya beberapa orang tua yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan sikap disiplin pada anak. Sedangkan Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah : Mengembangkan Sikap Disiplin Anak Dengan Layanan Informasi Tentang Tata Tertib Sekolah pada Anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016 Kajian hasil penelitian sebelumnya yang relevan adalah penelitian dari Nur Kholishoh. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas X TKR 2 SMK Wisudha Karya Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012, Universitas Muria Kudus. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah bagi siswa kelas X TKR 2 SMK Wisudha Karya Kudus, Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi pra tindakan kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah dalam hal masuk sekolah tepat waktu, rajin masuk sekolah, taat mengikuti pelajaran, kesopanan terhadap warga sekolah, dan kerapian dalam berseragam dan berpenampilan. Untuk perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana layanan informasi tentang tata tertib sekolah dapat mengembangkan sikap disiplin pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana layanan informasi tentang tata tertib sekolah dapat mengembangkan sikap disiplin pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan khasanah ilmu bimbingan khususnya mengenai layanan informasi dalam hubunganya dengan mengembangkan sikap disiplin anak. Sedangkan Manfaat dalam penelitian ini adalah : 3

4 4 a) Untuk Sekolah Diharapkan dapat memberi masukan kepada sekolah tentang pentingnya layanan informasi tata tertib sekolah untuk pengembangan sikap disiplin anak. b) Untuk Guru Dapat memberikan wawasan bagi guru untuk meningkatkan pemberian layanan informasi tentang tata tertib sekolah pada anak sebagai upaya mengembangkan sikap disiplin. c) Untuk Orang Tua Dapat membantu orang tua untuk mengajarkan pada anak tentang sikap disiplin. d) Untuk Anak Dapat mengembangkan sikap disiplin dan melaksanakan tata tertib sekolah dengan kesadaran tanpa paksaan. data yang dipergunkan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif-kualitatif dengan teknik analisis interaktif. Adapun alasan penelitian kualitatif di atas dimaksudkan untuk lebih mementingkan proses pengumpulan data beragam dan disusun sebagai kekhususan untuk dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data secara teliti serta saling berkaitan (bottom up grounded theory). Analisis ini dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan di lapangan yang disusun secara lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah : a) Kepala TK Aisyiyah III Semanggi. b) Guru TK Aisyiyah III Semanggi. 2. Metodologi Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif, maksudnya adalah mendiskripsikan tentang Mengembangkan sikap disiplin anak dengan layanan informasi tentang tata tertib sekolah pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi tahun pelajaran 2015/2016. Sumber data pokok diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru kelas, dan anak didik / siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah anak TK Aisyiyah III Semanggi, Obyek penelitian ini adalah mengembangkan sikap disiplin anak dengan layanan informasi tentang tata tertib sekolah pada anak TK Aisyiyah III Semanggi. Teknik pengumpulan c) Anak didik / siswa Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen sekolah atau catatancatatan penting yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan siswa TK yang diteliti Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah bagaimanakah pengaruh layanan informasi tentang tata tertib sekolah dapat mengembangkan sikap disiplin pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a) Wawancara Jenis teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara

5 langsung. Alasan pemilihan jenis teknik wawancara langsung tersebut didasarkan pada alas an bahwa teknik wawancara langsung lebih efektif untuk mengumpulkan data dan mengungkap data penelitian. b) Observasi Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peran bimbingan konseling dan pelanggaran tata tertib sekolah oleh siswa. c) Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk melihat data tentang pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan oleh siswa Untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik trianggulasi sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh.pada penelitian ini penulis menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode dan informan review. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif-kualitatif dengan teknik analisis interaktif. Adapun alasan penelitian kualitatif di atas dimaksudkan untuk lebih mementingkan proses pengumpulan data beragam dan disusun sebagai kekhususan untuk dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data. Analisis ini dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan di lapangan yang disusun secara lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik trianggulasi sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh.pada penelitian ini penulis menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode dan informan review. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Teknik analisis interaktif ini memiliki tiga komponen analisis yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan secara urut dan tersusun menurut sistematika yang lazim digunakan. Sesuai rencana yang telah di tetapkan bahwa penelitian ini selain telah dijelaskan mengenai teori yang melatar belakangi pada pelaksanaan penelitian juga telah dijelaskan metode penelitian sebagai pertanggung jawabanya terhadap metodelogi penelitian yang telah dilaksanakan tersebut. Untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas meengenai subjek yang diteliti, maka perlu diuraikan mengenai gambaran umum TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Di lihat dari letaknya TK Aisyiyah III Semanggi, berada di sisi timur dari kecamatan Pasar Kliwon tepatnya berada di tengah desa Sampangan yang mempunyai batas sebagai berikut : Sebelah utara : Berbatasan dengan Rumah Warga Sebelah timur : Berbatasan dengan Rumah Warga Sebelah selatan : Berbatasan dengan Rumah Warga 5

6 6 Sebelah barat : Berbatasan dengan Masjid Sampangan Proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak berbeda dengan proses belajar mengajar yang dilaksanakan disekolah setingkat SD dan yang lebih tinggi, karena program pendidikan di TK bukan sekedar mengajarkan hal-hal yang tertera dalam kurikulum. Pendidikan TK tidak terlepas dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian belajar. Pelaksanaan program kegiatan belajar seperti yang tercantum dalam GBPKB TK dilaksanakan secara bertahap dan berulang sesuai dengan kemampuan anak. Tugas Guru di sekolah adalah pelayanan bantuan anak peserta didik baik secara perseorangan ataupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai jenis pelajaran dan kegiatan lainya. Tugas guru di sekolah diantaranya berusaha untuk memahami faktor-faktor yang menjadi penyebab permasalahan anak itu muncul. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah bagaimanakah pengaruh layanan informasi tentang tata tertib sekolah dapat mengembangkan sikap disiplin pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi Tahun Pelajaran 2015/2016. Permasalahan tersebut dikemukakan berdasar studi kelayakan, setelah diteliti lebih lanjut permasalahan tersebut dapat dibuktikan secara empirik. Dimana dalam penelitian ini didapat beberapa temuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Permasalahan yang muncul diantaranya adalah sebagai berikut: a) Permasalahan Peranan Layanan Informasi tentang Tata Tertib Terhadap Pengembangan Sikap Disiplin Anak Pelaksanaan penerapan layanan informasi bertujuan agar anak mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri sesuai dengan aturan atau tata tertib yang berlaku sehingga tumbuh rasa tanggung jawab pada anak. b) Penerapan layanan informasi dalam penelitian ini menitik beratkan pada disiplin anak dalam memahami dan menerapkan tata tertib yang berlaku di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Sesuai dengan rencana penelitian layanan informasi tentang tata tertib terhadap pengembangan sikap disiplin anak yang dilakukan maka tindakan yang akan dikaji dalam pelaksanaan ini yaitu, penerapan layanan informasi pada anak untuk mengubah prilaku kurang disiplin dalam menaati tata tertib di sekolah seperti datang terlambat, tidak memakai seragam sesuai jadwal, dan tidak mengikuti jalanya proses pembelajaran secara baik, menjadi prilaku yang disiplin dalam menaati peraturan di sekolah. Informasi diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan dengan prilaku subjek penelitian. Informasi di peroleh dari guru

7 kelompok A2 dan guru kelompok B1 dimana subjek pengamatan berada di kelas tersebut. Kegiatan ini didasari atas masukan yang diperoleh dari diskusi antara guru dan peneliti. Dalam diskusi diperoleh masukan bahwa terdapat beberapa anak yang masih kurang disiplin dalam penerapan tata tertib sekolah di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Pelaksanaan Kegiatan Observasi dan Interview sebagai berikut : a) Kegiatan Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui indikator penelitian yaitu sikap kurang disiplin oleh subjek penelitian yang dilakukan sebelum diberi layanan informasi. Sikap yang dijadikan indikator untuk observasi dalam penelitian ini Anak datang terlambat ke sekolah, anak tidak mau ikut berbaris rapi sebelum masuk kelas, anak tidak mau ikut berdoa, hafalan dan bernyanyi bersama-sama, anak tidak mau mengembalikan sendiri mainan di tempatnya setelah selesai bermain, dan anak tidak mau mengembalikan sendiri buku pelajaran ke loker yang telah disediakan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak dan sering perilaku kurang disiplin yang dilakukan oleh subjek penelitian sebelum diberikan layanan informasi. Cara yang ditempuh adalah dengan mengamati dan mencatat indikator-indikator yang muncul selama kegiatan observasi berlangsung. Observasi yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kekurangankekurangan serta kemajuan yang dicapai selama proses penelitian dan rencana apa yang perlu diambil untuk mengatasinya.observasi yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 5 Januari 2016, bertujuan untuk mengetahui kekurangankekurangan yang dicapai selama proses pemberian layanan informasi. b) Kegiatan Interview Hasil interview dengan guru kelompok A2 dan B1 sebelum pemberian layanan informasiada beberapa anak yang kurang disiplin dalam mematuhi tata tertib, anak datang terlambat ke sekolah, anak tidak mau ikut berbaris rapi sebelum masuk kelas, anak tidak mau ikut berdoa, hafalan dan bernyanyi bersama-sama, anak tidak mau mengembalikan mainan di tempatnya setelah selesai bermain, anak tidak mau mengembalikan buku pelajaran ke loker yang telah disediakan. Untuk mengurangi dan memberi pengetahuan tentang perilaku yang sesuai dengan tata tertib sekolah, guru kelompok A2 bersama guru kelompok B1 memberi bimbingan berupa layanan informasi. Hasil penelitian sebelum pemberian layanan informasi pada anak adalah: a) Anak datang terlambat ke sekolah 7

8 8 b) Anak tidak mau ikut senam dan berbaris rapi sebelum masuk kelas c) Anak tidak mau ikut berdoa, hafalan dan bernyanyi bersama-sama d) Anak tidak mau mengembalikan sendiri mainan di tempatnya setelah selesai bermain e) Anak tidak mau mengembalikan sendiri buku pelajaran ke loker yang telah disediakan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin anak dalam mentaati tata tertib sekolah masih kurang, sehingga perlu diberi bantuan melalui bimbingan dan layanan informasi pada anak-anak. Setelah pemberian layanan informasi oleh guru pada anak didik maka diperoleh hasil terdapat perbedaan terhadap anak yang sebelumnya tidak diberikan layanan informasi dari guru dan diberikan layanan informasi dari guru dimana anak datang lebih awal dan tidak terlambat masuk ke sekolah, anak mengikuti baris, dan senam sebelum masuk ke kelas dengan baik, anak mengikuti kegiatan pembuka (menyanyi, berdoa dan hafalan) dengan baik, anak selesai bermain mengembalikan sendiri mainan ketempat mainan yang telah disediakan dengan rapi, anak megembalikan sendiri buku dengan rapi di loker masing-masing. Dari hasil penelitian diperoleh temuan hasil studi yang berhubungan dengan kajian teori sebagai berikut: kecakapan dan kompetensi guru memegang peran penting dalam pelaksanaan pemberian layanan informasi dalam pengembangan sikap disiplin anak tentang tata tertib yang berlaku, upaya penanaman sikap disiplin sangat diperlukan seperti, Memberikan contoh pada anak tentang sikap disiplin dan membiasakan anak untuk menerapkan sikap disiplin dengan memberi pengertian tentang kedisiplinan di kelas, memberi hukuman yang mendidik bagi anak yang kurang disiplin serta memberi penghargaan/reward pada anak yang telah menerapkan sikap disiplin untuk memotivasi anak yang lain, memberi layanan informasi dengan metode klasikal dan dengan metode bercerita tentang tema disiplin., menjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan anak untuk mempermudah dalam pemberian layanan bimbingan. Kemudian upaya untuk menanamkan sikap disiplin pada anak : a) Memberikan contoh pada anak tentang sikap disiplin. b) Membiasakan anak untuk menerapkan sikap disiplin dengan memberi pengertian tentang kedisiplinan di kelas. c) Memberi hukuman yang mendidik bagi anak yang kurang disiplin. d) Memberi penghargaan/reward pada anak yang telah menerapkan sikap disiplin untuk memotivasi anak yang lain. e) Memberi layanan informasi dengan metode klasikal dan dengan metode bercerita tentang tema disiplin. f) Menjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan anak untuk mempermudah dalam pemberian layanan bimbingan.

9 Dari hasil observasi dan interview maka guru perlu memberikan layanan informasi untuk menanamkan sikap disiplin tentang tata tertib pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Setelah pemberian layanan informasi pada anak maka diperoleh hasil : a) Anak datang lebih awal dan tidak terlambat masuk ke sekolah. b) Anak mengikuti baris, dan senam sebelum masuk ke kelas dengan baik. c) Anak mengikuti kegiatan pembuka (menyanyi, berdoa dan hafalan) dengan baik. d) Anak selesai bermain mengembalikan sendiri mainan ketempat mainan yang telah disediakan dengan rapi. e) Anak megembalikan sendiri buku dengan rapi di loker masing-masing Sedangkan hasil Interview sebagai berikut : a) Hasil interview dengan guru kelompok A2 Setelah diberikan layanan informasi dengan menggunakan metode yang menarik, anak lebih teratur dan tumbuh sikap disiplin untuk mematuhi tata tertib sekolah. Anak datang tidak terlambat datang ke sekolah, dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, dan tumbuh juga sikap tangung jawab pada anak. b) Hasil interview dengan guru kelompok B1, setelah diberikan layanan informasi tentang sikap disiplin, anak lebih teratur dalam mengikuti kegiatan di sekolah, bersemangat ikut berdoa, bernyanyi dan hafalan. Adanya rasa tanggung jawab yang tumbuh terhadap kegiatan yang telah dilakukan seperti mengembalikan sendiri buku dan mainan ke tempatnya setelah selesai digunakan. Kemudian upaya yang dilakukan oleh guru dalam upaya menanamkan sikap disiplin pada anak yaitu: a) Memberikan contoh pada anak tentang sikap disiplin dan membiasakan anak untuk menerapkan sikap disiplin dengan memberi pengertian tentang kedisiplinan di kelas. b) Memberi hukuman yang mendidik bagi anak yang kurang disiplin serta memberi penghargaan/reward pada anak yang telah menerapkan sikap disiplin untuk memotivasi anak yang lain. c) Memberi layanan informasi dengan metode klasikal dan dengan metode bercerita tentang tema disiplin. d) Menjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan anak untuk mempermudah dalam pemberian layanan bimbingan. 9

10 10 Layanan informasi tentang tata tertib yang diberikan bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap anak tentang hal-hal yang berhubungan dengan tata tertib yang berlaku di sekolah. Diharapkan melalui layanan informasi ini anak dapat lebih mampu mengenal diri dan lingkungan sekitarnya sehingga dapat tumbuh sikap disiplin dan tanggung jawab sebagai dasar pembentukan sikap pada usia dewasa kelak. Dalam dunia pendidikan, anak didik adalah subjek yang bersifat unik yang mencapai kedewasaaan secara bertahap. Masing-masing anak memiliki kekhasan tersendiri, memiliki kemampuan yang berbeda tiap induvidu. Anak didik hendaknya diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, anak dengan kekhasan perilaku masing-masing akan melewati proses yang panjang, masing-masing mampu mengambil sikap tertentu secara pribadi dan masing masing memiliki hubungan yang khusus dengan penciptanya. Upaya yang dilakukan dalam membantu anak dalam mengembangkan sikap disiplin yang dapat diterapkan oleh guru adalah: a) Perilaku yang patut dicontoh. Artinya, setiap perilaku harus didasarkan pada kesadaran bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniruan dan identifikasi bagi anak, oleh karena itu pengaktualisasianya harus senantiasa ditujukan pada ketaatan nilai moral. b) Menularkan kebiasaan perilaku keseharian yang taat pada nilainilai moral. c) Komunikasi yang intens dengan anak didik dalam upaya memberi pengetahuan dan informasi tentang sikap disiplin. Anak yang berdisiplin memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturanaturan pergaulan, pandangan hidup, dan sikap yang bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat bangsa dan negara. Dari hasil temuan tentang layanan informasi yang telah diberikan pada anak di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, dapat disimpulkan bahwa : a) Menurut Ibu Tutik Setyowati SPd Aud, selaku Guru kelompok A2 di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, bahwa pelaksanaan layanan informasi di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, terutama di kelas A2 berjalan dan berhasil dengan baik. Hal ini terbukti setelah diberikan layanan informasi, anak terlihat adanya perubahan perilaku yang

11 semula tidak disiplin menjadi disiplin, seperti: anak ikut berbaris dan senam sebelum masuk kelas, mengikuti kegiatan bernyanyi, berdoa dan hafalan dengan baik, mengembalikan sendiri buku dan mainan ke tempat semula. (Wawancara, 19 Januari 2016) b) Menurut Ibu Ziadah SPd Aud, selaku Guru kelompok B1 di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, bahwa pelaksanaan layanan informasi di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, dinilai berhasil dengan baik, ini terlihat dari anak yang kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan sehari-hari, sekarang terlihat adanya perubahan sikap kearah yang positif, dan tumbuh rasa tanggung jawab selama mengikuti kegiatan sehari-hari di sekolah. Jarang ditemuinya anak-anak yang sering terlambat masuk kelas merupakan indikator keberhasilan penerapan layanan informasi selanjutnya. c) Hasil observasi dan wawancara pada anak setelah diberikan layanan informasi tentang sikap disiplin terhadap tata tertib sekolah berupa anak lebih bersemangat bangun pagi agar tidak terlambat masuk sekolah, anak berbaris rapi dan mengikuti senam pagi sebelum masuk kelas, anak aktif mengikuti kegiatan bernyanyi, berdoa dan hafalan dalam kegiatan pembuka dan penutup, anak mau mengembalikan sendiri buku dan 11 mainan yang telah digunakan ketempat yang sesuai. 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan informasi tentang tata tertib dapat mengembangkan sikap disiplin di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, tahun pelajaran 2015/2016. Melalui layanan informasi kepada anak dapat menumbuhkan sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Dengan layanan informasi juga menumbuhkan sikap tanggung jawab pada kegiatan yang diberikan oleh guru.hal tersebut harus didukung oleh kecakapan dan kompetensi guru sebagai pendidik di sekolah yang memegang peran penting dalam pelaksanaan pemberian layanan informasi dalam pengembangan sikap disiplin anak. Pemberian layanan informasi tentang disiplin pada anak sangat dibutuhkan, karena dengan layanan informasi bertujuan agar anak mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri sesuai dengan aturan atau tata tertib yang berlaku, dan sebagai pondasi awal untuk pembentukan sikap disiplin pada usia remaja dan dewasa kelak. b. Saran 1) Bagi Sekolah Hendaknya Sekolah sebagai sarana pendidikan untuk memperbanyak lagi informasi tentang tata tertib yang di pasang di tempat-tempat strategis dengan

12 12 harapan orang tua bisa mengetahui dan membaca tata tertib yang berlaku di TK Aisyiyah III Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta 2) Bagi Guru Guru sebagai pendidik hendaknya menguasai teknik-teknik bimbingan konseling yang berguna untuk memberi layanan pada anak, dan guru hendaknya memperbanyak metode penyampaian layanan pada anak sehingga anak tidak jenuh dan menjadi tertarik mengikuti layanan bimbingan. 3) Bagi Anak Didik Hendaknya anak selalu dibekali dan diberikan informasi tentang pendidikan moral sebagai bekal di usia dewasa, serta untuk selalu diawasi perilaku sehari-hari di sekolah dengan harapan tidak ditemukanya hal yang menyimpang pada anak.

13 Daftar Pustaka (1) Abu Ahmadi, Psikologi Sosial. Jakarta : PT Rineka Cipta. (2) Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Yogyakarta : Andi Offset. (3) Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta. (4) Henry A. Paul, Konseling dan Psikoterapi Anak. Yogyakarta : Idea Publishing (5) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. (6) Mungin Edi Wibowo, Layanan Orientasi, Informasi, dan Penempatan / Penyaluran, Makalah, Semarang. (7) Poerwadarminta, W. J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 13

Oleh NUR KHOLISHOH NIM

Oleh NUR KHOLISHOH NIM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh NUR KHOLISHOH NIM 200831168 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR (Studi Kasus pada SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A NASKAH PUBLIKASI PERANAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI I SAWAHAN, NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas VII di SMP Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU Mega Yulianti 1 ABSTRAK Pengembangan nilai moral adalah pembentukan perilaku anak melalui pembiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 199

BAB 1 PENDAHULUAN. Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 199 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin adalah proses mengarahkan, mengabdikan kehendakkehendak langsung, dorongan dorongan, keinginan atau kepentingankepentingan, kepada suatu cita cita atau

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010 90 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat

Lebih terperinci

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan yang fundamental dalam pendidikan, dimana dalam belajar terjadi tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan siswi di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen sangat tertib. melihat rata-rata siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen

BAB I PENDAHULUAN. dan siswi di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen sangat tertib. melihat rata-rata siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan, penulis melihat bahwa perilaku siswa dan siswi di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen sangat tertib terutama dalam hal menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan proses belajar mengajar tertib dan lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Disiplin adalah fungsi operatif ke enam manajemen sumber daya manusia yang merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan semakin

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Oleh: Suyanti. Kata kunci : Layanan Informasi, Penyimpangan perilaku, Studi kasus.

Oleh: Suyanti. Kata kunci : Layanan Informasi, Penyimpangan perilaku, Studi kasus. EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI TENTANG PENDIDIKAN SEKS UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Suyanti Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin dalam belajar merupakan hal yang penting di dalam pendidikan. Dengan menjalankan disiplin akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Disiplin belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan kesehatan mental dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia di masa depan. Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup dengan berbagai komponen kehidupannya. Belajar merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia. Manusia akan mengalami proses belajar sejak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang unik. Keunikan tersebut karena melibatkan subjek berupa manusia dengan segala keragaman dan ciri khasnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Salah satunya adalah aturan sekolah yang disebut

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan di Indonesia bertujuan membentuk manusia yang berkualitas bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter individu, dan hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hendak dilakukan pihak lain. Ini dimulai ketika anak masuk kelompok

BAB I PENDAHULUAN. hendak dilakukan pihak lain. Ini dimulai ketika anak masuk kelompok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harta yang paling berharga sekali, dengan hadirnya seorang anak didalam keluarga terasa sudah lengkap dengan itu pastinya kita sebagai orang tua ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bangsa yang unggul adalah bangsa yang dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dengan baik bagi kesejahteraan rakyatnya serta memiliki sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar eksistensi suatu masyarakat yang dapat menentukan struktur suatu masyarakat dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin dalam belajar merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap siswa agar dapat tercapai tujuan belajar di sekolah. Akan tetapi pelanggaran

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian

BAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya kepadatan lalu lintas yang disebabkan mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang lebih lambat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang 1 I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas harus berlandaskan tujuan yang jelas, sehingga dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) dewasa ini semakin mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini ditandai dengan banyak bermunculan pendidikan pra

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tata Tertib Sistim Poin 1. Pengertian Tata Tertib Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga (2007) tata tertib berasal dari dua kata yaitu tata dan tertib, tata adalah

Lebih terperinci

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran harus diterima siswa, maupun sarana dan prasarana.

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran harus diterima siswa, maupun sarana dan prasarana. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang mana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan bagi bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya para orang tua siswa sangat setuju dengan peran guru dalam menyisipkan pendidikan nilai, etika, moral dan sopan santun, tentunya orang tua siswa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN PATRIOTISME DALAM GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya keberhasilan belajar, dalam hal ini prestasi belajar ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan

Lebih terperinci

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, perbincangan tentang pendidikan akan tetap

Lebih terperinci

[VOLUME 4 NOMOR 2, OKTOBER] 2017

[VOLUME 4 NOMOR 2, OKTOBER] 2017 UPAYA MENGATASI KETERLAMBATAN SISWA MASUK KELAS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MANAJEMEN WAKTU Nur Chasanah SMK Negeri Tembarak Email: nurchasanah.dra@gmail.com ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE Sapni 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan perkembangan moral anak melalui cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik. Suasana sekolah yang penuh dengan kedisiplinan, kejujuran, kasih

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KRISTANTI NIM. 11502098 Pembimbing : Drs. Fadjeri,

Lebih terperinci

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan berada dalam

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kendari) Suhendri Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Penegasan Isilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tata tertib sekolah bukan hanya sekedar kelengkapan dari sekolah, tetapi merupakan kebutuhan yang harus mendapatkan perhatian dari semua pihak yang terkait,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan dibidang pendidikan di Indonesia adalah meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal. Sekolah

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena

BAB I PENDAHULUAN. semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah kedisiplinan yang selalu menjadi harapan dan keinginan dari semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena hal ini juga menjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK Ernalis 1 ABSTRAK Dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul dan mempunyai kepribadian yang baik, pendidikan karakter sudah harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang besifat kualitatif. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan rendahnya disiplin diri, barangkali para remaja menganggap banyak

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan rendahnya disiplin diri, barangkali para remaja menganggap banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kian maraknya pelanggaran moral oleh remaja dapat dipandang sebagai perwujudan rendahnya disiplin diri, barangkali para remaja menganggap banyak hal yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang Perkembangan moral anak usia pra sekolah berada pada tingkat paling dasar, yaitu kurang memperdulikan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Mereka berperilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dan berpotensi tinggi untuk

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap warga negara. Baik itu pendidikan formal melalui lembaga resmi seperti sekolah ataupun pendidikan di luar sekolah. Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kepramukaan menjadi salah satu bagian penting dalam insan pendidikan Indonesia yang berwujud pada gerakan pramuka. Gerakan pramuka adalah lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang hendak peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan turun langsung

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dari kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri, karena tanpa pendidikan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan anak usia 0-8 tahun. PAUD

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan anak usia 0-8 tahun. PAUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan anak usia 0-8 tahun. PAUD bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratanguna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya

Lebih terperinci

ELINDA FEBRIANI SETYANINGSIH NIM: Pembimbing : Dra. Lydia Ersta K, S.P.d. M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

ELINDA FEBRIANI SETYANINGSIH NIM: Pembimbing : Dra. Lydia Ersta K, S.P.d. M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK PENGARUH EFEKTIFITAS KERJASAMA GURU BK DENGAN PEMBINA PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENTAATI TATA TERTIB DI SEKOLAH SMK PGRI 4 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ELINDA FEBRIANI SETYANINGSIH

Lebih terperinci

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA. (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1. Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013)

IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA. (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1. Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013) IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan. PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Negara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PERANAN KEGIATAN MORNING SPIRITUAL GATHERING (MSG) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PADA GURU DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan seorang guru tidak lepas dari yang namanya peserta didik hal inilah yang menyebabkan adanya interaksi antara keduanya karena saling membutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Pada penelitian lapangan, peneliti secara

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU Renfiani Dulyantina Surel : dra.renfiani.dulyantina@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena pendidikan pada masa tersebut merupakan landasan atau fondasi bagi anak untuk mempersiapkan

Lebih terperinci