Gambaran Komunikasi Interpersonal pada Pasangan yang Menikah Beda Agama. Oleh : Alfi Reza Brilliyanto

Transkripsi

1 Gambaran Komunikasi Interpersonal pada Pasangan yang Menikah Beda Agama Oleh : Alfi Reza Brilliyanto

2 BAB I PENDAHULUAN Salah satu gejala modern dalam masalah pembentukan keluarga adalah adanya keinginan individu menikah dengan orang yang beda agama (Pearson, 1997) Alasan menikah beda agama: kecocokan pada hal lain, pemberontakan, pencapaian tujuan pribadi, menikah terpaksa, dan keengganan serta ketidaksabaran untuk menanti (Duval dan Miller dalam Paramita, 2002).

3 BAB 1 PENDAHULUAN Masalah nikah beda agama: hubungan dengan keluarga, pelaksanaan ibadah, anak, seksualitas, kehidupan sehari-hari, dan menghadapi masa sulit (Paramita, 2002).

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pernikahan beda agama menurut Handrianto (dalam Retnosari, 2011) adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita yang masing-masing berbeda agamanya dan mempertahankan perbedaannya itu sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Alasan menikah beda agama: kecocokan pada hal lain, pemberontakan, pencapaian tujuan pribadi, menikah terpaksa, dan keengganan serta ketidaksabaran untuk menanti (Duval dan Miller

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Masalah nikah beda agama: hubungan dengan keluarga, pelaksanaan ibadah, anak, seksualitas, kehidupan sehari-hari, dan menghadapi masa sulit (Paramita, 2002). Untuk meminimalisir dan mengatasi konflik yang ada pada pasangan yang menikah beda agama, maka dibutuhkan komunikasi interpersonal.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal (Mulyana, 2000). Seseorang yang mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik yaitu mampu menyatakan pendapat pribadi tanpa disertai emosi, marah atau sikap kasar, bahkan harus bisa mencoba menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu konflik (Tedjasaputra, 2005). Jika seseorang tidak mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik, maka individu tersebut akan menjadi agresif, senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental, dan mengalami flight syndrome (ingin melarikan diri dari lingkungan) (Packard, 1974).

7 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Kualitatif B. Subjek penelitian Sepasang suami istri yang menikah beda agama selama 5 tahun dan berdomisili di Bekasi, serta 1 significant other. C. Tahap-tahap Penelitian : persiapan dan pelaksanaan peneitian

8 BAB III (METODE PENELITIAN) D. Teknik Pengumpulan Data : a. Observasi Partisipan b.wawancara dengan Pedoman Terstandar Terbuka E. Alat Bantu Penelitian : Pedoman Observasi, Wawancara,Alat Perekam, dan Alat Tulis

9 BAB III (METODE PENELITIAN E. Keakuratan Penelitian : Trianggulasi sumber, metode, pengamat, serta teori F. Teknik Analisis Data : mengkoordinasikan data, mengelompokkan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban, menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data, mencari

10 BAB III (METODE PENELITIAN) alternatif penjelasan bagi data serta menganalisa hasil penelitian.

11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN A. Hasil Penelitian PEMBAHASAN 1. Alasan Menikah Beda Agama yaitu cinta, dimana subjek suami dan istri sudah saling mencintai, keduany saling cocok, saling menyayangi diantara keduanya, sopan da santun baik ke keluarga suami

12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN maupun istri, baik, menarik hati subjek, pilihan subjek sendiri, sehidup semati, mempererat hubungan keduanya, sudah saling sayang dan mempercayai, bahkan ada juga teman dan paman subjek yang memotivasi subjek untuk menikah beda agama, baik, pilihan subjek sendiri, pertama kali bertemu langsung suka

13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B. Gambaran Komunikasi Interpersonal : Subjek saling terbuka ke pasangan, berempati ke pasangan, saling mendukung aktifitas masingmasing, bersikap positif ke pasangan, dan pasangan subjek sangat berharga.

14 BAB 5 PENUTUP Simpulan 1. Alasan subjek menikah beda agama adalah cinta, dimana subjek suami dan istri sudah saling mencintai, keduanya saling cocok, saling menyayangi diantara keduanya, sopan dan santun baik ke keluarga suami maupun istri, baik, menarik hati subjek, pertama kali bertemu subjek suami langsung suka ke istri, pilihan subjek sendiri, sehidup semati, mempererat hubungan keduanya, sudah saling sayang dan mempercayai,

15 BAB V PENUTUP bahkan ada juga teman dan paman subjek yang memotivasi subjek untuk menikah beda agama. 2. Gambaran Komunikasi Interpersonal pada Subjek : Subjek saling terbuka ke pasangan, berempati ke pasangan, saling mendukung aktifitas masing-masing, bersikap positif ke pasangan, dan pasangan subjek sangat berharga.