BAB III HASIL PENELITIAN. yang didirikan PT Media Televisi Indonesia. PT Media Televisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN. yang didirikan PT Media Televisi Indonesia. PT Media Televisi"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Sejarah Metro TV Metro TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang didirikan PT Media Televisi Indonesia. PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, yaitu suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh. Metro TV mendapatkan izin penyiaran tanggal 25 Oktober Metro TV mulai mengudara pertama kali tanggal 25 November 2000, disiarkan di 7 kota. 1 April 2001 Metro TV menayangkan program acaranya selama 24 jam non-stop. Metro TV mendirikan biro di wilayah Jawa Timur yang bertempat di kota Surabaya. Sebelum namanya menjadi Metro TV Jawa Timur, awalnya bernama Metro TV biro Surabaya, yang kemudian bisa menayangkan program siaran berita khusus daerah Jawa Timur secara live dan berubah menjadi stasiun TV lokal bernama Metro TV Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyiarkan berita yang mengupas berita hard news khusus daerah lokal Jawa Timur saja dan berita soft news seperti pariwisata, kuliner yang selama ini belum pernah tergali dan diketahui oleh masyarakat Jawa Timur. Metro TV mengudara pertama kali pada tanggal 25 November 2009 dengan memiliki beberapa program-program andalan seperti Dialog Titik Tengah, Jurnal Pagi Jatim, Buletin Bisnis dan Buletin Jatim. Kini Metro TV Jawa Timur terus memberikan 68

2 69 kontribusi berita yang memang memiliki kualitas yang dikemas oleh tim biro Surabaya dan kontributor yang tersebar di kabupaten dan kota di Jawa Timur khususnya di kota Surabaya dan sekitarnya yang mencakup gerbang kertasusila. Biro Surabaya memiliki crew peliputan dan empat kontributor yang dikendalikan oleh seorang koordinator liputan/korlip. Selain itu, Biro Surabaya juga memiliki mobil SNG (Satellite News Gathering) dengan teknologi canggih yang dapat menyiarkan langsung peristiwa dari lokasi kejadian. 2. Latar Belakang Metro TV Jawa Timur Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tentang berbagai hal yang bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut mak Metro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan program yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang. Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keanekaragaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan berpendapat pada masyarakat. Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan

3 70 terpercaya. Dengan mengangkat sisi kedekatan dan juga budaya khas Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur hadir di tengah masyarakat Jawa Timur dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan modernisasi dan kemajuan dibidang teknologi dan informasi. 3. Visi dan Misi Metro TV a. Visi Menjadi televisi berita yang paling konkrit di Indonesia dengan cakupan Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah channel televisi yang mendidik dan dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. b. Misi Misi dari Metro TV yaitu : a. Tempat bagi gagasan dan aspirasi masyarakat, untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. b. Menjadi televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di Indonesia. c. Menjadi satu-satunya televisi berita di Indonesia yang dapat membawa nama Indonesia di mata Internasional.

4 71 d. Membantu Indonesia dalam mendidik masyarakat melalui program-program yang aktual, dan informatif baik dibidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta nilai-nilai moral. e. Menstabilkan kondisi dalam Negeri dan meningkatkan kepercayaan dari Negara lain. 4. Logo Metro TV Jawa Timur Gambar 3.1 Logo Metro TV Jawa Timur Logo Metro TV Jatim dirancang sama dengan logo Metro TV, hanya saja yang membedakan adalah adanya tambahan tulisan JAWA TIMUR di bagian kiri bawah. Logo ini tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Komposisi visualnya merupakan gabungan tekstual (diwakili dengan huruf M-E-T-R-T-V) dan juga gambar (diwakili simbol elips emas dan kepala elang). Elips emasdengan kepala Elang di dalam diposisikan dengan huruf O, dengan pertimbangan adanya kesamaan antara huruf O dan juga bidang elips. Selain itu untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya. Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri

5 72 pertelevisian. Logo Metro TV dalam rancang bentuk berlandaskan halhal berikut: 1. Simpel, tidak rumit 2. Memberi kesan global dan modern 3. Menarik dan mudah diingat 4. Dinamis dan lugas 5. Berwibawa namun familiar 6. Memberi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis 7. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif. Selain terdapat huruf dan teks dalam logo Metro TV, terdapat pula simbol gambar lain, yaitu bidang elips dan kepala burung Elang yang bermakna: Bidang Elips Emas sebagai latar dasar teraan dasar kepala burung Elang, proses metamorphosis atau beberapa dasar bentuk, yaitu : a. Bola Dunia : Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi b. Komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV. c. Telur Emas : Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan aetistic, sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak kualitas.

6 73 d. Elips : Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat kaitannya dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran. e. Elang sebagai simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas, namun penuh keagungan dalam gerak hidupnya. 5. Konsep Program Metro TV Jawa Timur Metro TV Jawa Timur terbentuk pada 25 November 2009 yang memiliki program acara andalan yang dikemas secara menarik, aktual, dan terpercaya sekitar Jawa Timur. Sejak berdirinya Metro TV Jawa Timur hingga sekarang Metro TV Jawa Timur telah mengalami banyak perombakan program acara. Saat ini Metro TV Jawa Timur mempunyai 4 program acara berita, yaitu: a. Jurnal Pagi Jatim Gambar 3.2 Bumper Jurnal Pagi Jatim Sumber: Metro TV Jawa Timur

7 74 Jurnal pagi adalah program acara berita yang menyajikan informasi kepada pemirsa khususnya wilayah Jawa Timur. Program ini tayang mulai pukul WIB dengan durasi 60 menit. Program ini memiliki produser Lukman Arief sedangkan dalam editor gambar adalah Agung dan Hari. Presenter dari acara Jurnal Pagi memiliki 4 orang yakni Herma Prabayanti, Jasmine Alvina, dan Eva Wondo. b. Buletin Bisnis Gambar 3.3 Bumper Buletin Bisnis Sumber: Metro TV Jawa Timur Buletin Bisnis adalah Program berita mingguan di siang hari menyajikan tema pemberitaan bidang Ekonomi. Pada program Buletin bisnis, berita dihimpun dari berita-berita tayang pada program berita Buletin Jatim dalam tema pemberitaan Ekonomi meliputi perkembangan usaha yang menjanjikan dan menganalisis bagaimana perkembangan pasar. Program buletin bisnis ditayangkan pada setiap

8 75 hari Jumat pada pukul WIB. Pada tayangan ini jadwal tayangan dilakukan secara live di studio. c. Buletin Jatim Gambar 3.4 Bumper Buletin Jatim Sumber: Metro TV Jawa Timur Buletin Jatim adalah Program acara ini yang mengawali berdirinya Metro TV Jawa Timur. Acara ini mengudara pada hari senin-jumat pada pukul WIB. Buletin Jatim merupakan program berita yang mengulas berita terupdate di Jawa Timur dan sekitarnya. Program Buletin Jatim memiliki produser Herma Prabayanti sedangkan dalam editor gambar adalah Lukman dan Yaki. Presenter dari acara Buletin Jatim memiliki 4 orang yakni Herma Prabayanti, Jasmine Alvina, Eva Wondo dan Dade Salampessy. Program ini menghadirkan berita seputar Jawa timur dan ada beberapa pengulangan berita yang diambil dari program Jurnal Pagi Jatim yang layak untuk mendapatkan perhatian lebih.

9 76 d. Titik Tengah Gambar 3.5 Bumper Buletin Jatim Sumber: Metro TV Jawa Timur Titik Tengah merupakan program dialog interaktif, Program ini mengangkat tema/ topik yang berbeda pula setiap harinya. Program Titik Tengah lebih banyak mengulas seputar topik yang sedang hangat dibicarakan saat ini dengan menghadirkan narasumber-narasumber. Program ini ditayangkan setelah program Buletin Jatim, setiap hari Senin Kamis tepatnya pukul WIB. Program ini dibagi menjadi tiga segment dengan setiap segment memiliki durasi 8 menit. 6. Struktur Organisasi Metro TV Jawa Timur Nama Lembaga Penyiaran Nama Perusahaan Alamat PT Metro Televisi Lestari Satu (Anak Perusahaan Media Group) Metro TV biro Jawa Timur Telpon (031) Faksimili Jl. Ketampon Kompl. Ruko Permata Bintoro Kav , Surabaya (031) (General) (031) (Redaksi)

10 77 Website Berikut ini gambaran dari struktur organisasi PT. Media Televisi Indonesia Lestari Satu (Metro TV Jawa Timur).

11 78 Kepala Stasiun Akhsanul Ato Produser Herma Prabayanti Lukman Arief Teknik Wuriyanto Sekretariat Dian Pratiwi Indah Koordinator Peliputan Rangga Subhan Ali Marketing Ade Mahardika Aries Hermawan Video Editor Yaki, Lukman, Ag ung, Hari SNG Wuri, Simin, M. Syakik Driver Puguh, Virgian Reporter/presenter Rifai P, Eva Wondo Administrasi Nia Hanida Program Director Yaki, Agung, Luk man, Hari Camstore Haryadi Security Tim Security Campers Mahmud, Kharris Traffic/ library/ Playout TVC Euis F. IT/ Broadcast Wuriyanto Grafis/Playout news Eko News Studio/MCR Vacant/Magang Campers studio Vacant/Magang CG Operator Vacant/Magang Audioman Vacant/Magang Gambar 3.6 Struktur Perusahaan Metro TV Jawa Timur Sumber: Metro TV Jawa Timur

12 79 B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah seluruh pemberitaan pada program acara berita Buletin Jatim dalam kurun waktu mulai 1 Oktober Desember Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, yaitu ragam berita apa yang paling sering muncul dalam program berita Buletin Jatim Metro TV maka peneliti melakukan unit pencatatan (recording unit) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 1. Perhitungan Frekuensi Berita Tayang Program acara berita Buletin Jatim tayang pada setiap hari Senin Jumat pukul berdurasi 30 menit beserta jeda iklan komersial. Pada perhitungan berita tayang perharinya terlihat jumlah dan rata-rata perbulan. Tanggal Hari Jumlah Berita 01 Oktober 2015 Kamis Oktober 2015 Jumat Oktober 2015 Senin Oktober 2015 Selasa Oktober 2015 Rabu Oktober 2015 Kamis Oktober 2015 Jumat Oktober 2015 Senin Oktober 2015 Selasa Oktober 2015 Rabu Oktober 2015 Kamis Oktober 2015 Jumat Oktober 2015 Senin Oktober 2015 Selasa Oktober 2015 Rabu Oktober 2015 Kamis Oktober 2015 Jumat Oktober 2015 Senin Oktober 2015 Selasa Oktober 2015 Rabu Oktober 2015 Kamis Oktober 2015 Jumat 10

13 80 Jumlah 241 Rata-rata 10,95 Tabel 3.1 Jumlah berita tayang Oktober 2015 Pada Tabel berita tayang Oktober 2015 dipaparkan setiap hari berita tayang sesuai dengan jumlah rata-rata per harinya. Sedikitnya berita tayang sejumlah 10 berita perhari. Jumlah seluruh berita pada Oktober 2015 adalah 241 berita tayang. Tanggal Hari Jumlah Berita 02 November 2015 Senin November 2015 Selasa November 2015 Rabu November 2015 Kamis November 2015 Jumat November 2015 Senin November 2015 Selasa November 2015 Rabu November 2015 Kamis November 2015 Jumat November 2015 Senin November 2015 Selasa November 2015 Rabu November 2015 Kamis November 2015 Jumat November 2015 Senin November 2015 Selasa 9 25 November 2015 Rabu 8 26 November 2015 Kamis November 2015 Jumat November 2015 Senin 11 Jumlah 226 Rata-rata Tabel 3.2 Jumlah berita tayang November 2015 Pada tabel berita tayang November 2015 dipaparkan sejumlah 226 berita tayang dengan rata-rata perhari sedikitnya 10 berita tayang.

14 81 Tanggal Hari Jumlah Berita 01 Desember 2015 Selasa Desember 2015 Rabu Breaking News 03 Desember 2015 Kamis Breaking News 04 Desember 2015 Jumat Desember 2015 Senin Breaking News 08 Desember 2015 Selasa Desember 2015 Rabu Breaking News 10 Desember 2015 Kamis 9 11 Desember 2015 Jumat Desember 2015 Senin Breaking News 15 Desember 2015 Selasa Desember 2015 Rabu Breaking News 17 Desember 2015 Kamis Desember 2015 Jumat Desember 2015 Senin Desember 2015 Selasa Desember 2015 Rabu Desember 2015 Kamis Desember 2015 Jumat 6 28 Desember 2015 Senin Desember 2015 Selasa Desember 2015 Rabu Desember 2015 Kamis 8 Jumlah 179 Rata-rata Tabel 3.3 Jumlah berita tayang Desember 2015 Pada tabel berita tayang Desember 2015 terdapat 179 berita dengan rata-rata 10 berita tayang per harinya. Breaking news yang disiarkan siaran nasional Metro TV tidak dapat dialihkan ke siaran lokal. Jika terdapat Siaran Live Event dan Breaking News pada waktu bersamaan dengan waktu tayang program acara siaran lokal Metro TV Jawa Timur, maka stasiun televisi biro Metro TV Jawa Timur harus mengalah dan tidak mengalihkan siaran nasional ke lokal.

15 82 2. Perhitungan Frekuensi Ragam Berita Tayang Dalam bagian recording unit analisis kuantitatif yang kemudian digunakan untuk mendeskripsikan kecenderungan ragam berita di setiap hari tayang yang diteliti. Untuk melihat tingkat persentase tema berita dalam aspek apa yang sering tayang, maka peneliti melampirkan tabel frekuensi secara keseluruhan setiap hari tayang. Tabel 3.4 Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Pemberitaan NO Program Berita Buletin Jatim tayang 1. Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Unit Analisis Berita tayang Jenis Berita Frekuensi (%) Persentase Berita ringan 9 3.7% Cuaca 0 0.0% Ekonomi % Hukum dan peradilan % IPTEK % Keadaan Darurat % Keamanan % Kecelakaan % Kriminal % Lingkungan % Olahraga 0 0.0% Pemerintahan 4 1.7% Pendidikan 6 2.5% Perayaan 9 3.7% Peristiwa % Pilkada % Politik 4 1.7% Seni dan Budaya 6 2.5% Sosial 4 1.7% Jumlah 242 Berdasarkan pada tabel 3.4 dapat diketahui bahwa tema-tema berita adalah tema tentang politik, ekonomi, pemerintahan, kriminal, kecelakaan, keamanan, hukum dan peradilan, pendidikan, peristiwa,

16 83 perayaan, pilkada, kesehatan, sosial, seni dan budaya, cuaca dan berita lain. Pada tabel 3.4 tema berita yang masuk dalam kategori bidang peristiwa, hukum dan peradilan dan pilkada pada program berita Buletin Jatim memiliki frekuensi tertinggi. Hal ini menandakan bahwa masalah yang terjadi di masyarakat disebut juga peristiwa, hukum dan peradilan meliputi peradilan terhadap pelaku, pilkada mengenai sosialisasi pilkada yang gencar dilakukan pada waktu pra pilkada banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan, terutama hukum dan peradilan selalu hangat dan menarik untuk dibicarakan. Tema berita peristiwa paling sering tayang dalam kurun waktu tersebut sejumlah 35 berita dengan persentase 14,5%. Tema berita peristiwa yang sering dibicarakan mengenai laporan peristiwa perkembangan kasus pengeroyokan aktivis anti tambang pasir ilegal yang terjadi di Lumajang Jawa Timur pada akhir September 2015 meliputi perkembangan kondisi korban pengeroyokan hingga pemulangan korban dari rumah sakit. Tidak hanya pemberitaan mengenai pengeroyokan di Lumajang Jawa Timur, berita mengenai pengunggah foto hewan satwa dilindungi yang termasuk kategori bidang berita peristiwa yang berlangsung selama satu periode juga menarik perhatian. Kedua berita ini tidak hanya menjadi berita lokal, melainkan menjadi berita nasional. Urutan kedua tema berita frekuensi tertinggi adalah kategori hukum dan peradilan. Pemberitaan selama Oktober 2015 bertema hukum dan peradilan mengenai pemberitaan penyelesaian konflik tambang pasir

17 84 ilegal di Lumajang Jawa Timur meliputi berbagai pemeriksaan saksi yang mengetahui aksi pengeroyokan, keterlibatan kepala desa dalam kasus, adanya dugaan aliran dana ke sejumlah pejabat, penangkapan pelaku tambang ilegal bahkan hingga pemberitaan sidang kasus. Pendaftaran pasangan calon kepala daerah pilkada serentak 9 Desember sudah dibuka sejak pertengahan Juli Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan di Indonesia tidak menjaminkan pemberitaan mengenai pilkada menjadi topik utama yang menarik banyak perhatian pemirsa. Pada Oktober 2015, tema pemberitaan pilkada tayang 27 kali dengan persentase 11,2% meliputi pemberitaan pasangan calon kota Surabaya, sosialisasi pilkada, pemasangan alat peraga kampanye, hingga kampanye pilkada yang dilakukan beberapa paslon di Jawa Timur Peristiwa Hukum dan peradilan Pilkada Ekonomi Kriminal 0 Oktober 2015 Grafik 3.1 Tema Pemberitaan Berita Tayang Frekuensi Tertinggi Oktober 2015 Dari tabel 3.4, seluruh frekuensi pemberitaan pada Oktober 2015 diringkas dalam perangkingan lima pemberitaan dengan frekuensi

18 85 tertinggi. Pada Oktober 2015, tema pemberitaan peristiwa sangat menarik untuk disajikan sebagai berita penting. Satu unsur nilai berita sudah cukup menjadi berita, ditemukan dua atau lebih dari satu unsur dalam sebuah peristiwa, bertambahlah nilai kelayakan peristiwa menjadi berita. Berita besar adalah dengan mencari kejadian atau peristiwa yang memiliki banyar unsur kelayakan berita untuk ditayangkan. Dari sisi unsur human interest, tema peristiwa memberikan sentuhan perasaan bagi pemirsa, kejadian yang menyangkut orang biasa seperti konflik tambang pasir ilegal yang berakibat pengeroyokan warga anti tambang. Berita yang menampilkan sisi manusiawi ini umumnya cenderung menarik minat pemirsa untuk mengetahui karena pemirsa menyukai informasi yang menyentuh sisi kemanusiaan. Tabel 3.5 Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Pemberitaan NO Program Berita Buletin Jatim tayang 2. Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Unit Analisis Berita tayang Jenis Berita Frekuensi (%) Persentase Berita ringan 6 2.7% Cuaca 4 1.8% Ekonomi % Hukum dan 15 peradilan 6.7% IPTEK 4 1.8% Keadaan 8 Darurat 3.6% Keamanan % Kecelakaan % Kriminal % Lingkungan 1 0.4% Olahraga 2 0.9% Pemerintahan 4 1.8% Pendidikan 6 2.7%

19 86 Perayaan 6 2.7% Peristiwa % Pilkada % Politik 3 1.3% Seni dan 7 Budaya 3.1% Sosial 1 0.4% Jumlah 224 Dalam tabel nomer 2 program acara berita televisi tayang November 2015 bentuk berita yang ditampilkan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa tema berita yang paling sering tayang dalam kurun waktu tersebut adalah berita tentang Pilkada sejumlah 58 berita dengan persentase 25,9%, berita tentang Keamanan sejumlah 29 dengan persentase 12.9% dan 23 pemberitaan Peristwa dengan persentase 10.3%. Pada November 2015 menandakan dekatnya waktu pilkada serentak menuntut media berlomba-lomba menyajikan berita terbaru pilkada setiap harinya. Pada program Buletin Jatim, pemberitaan pilkada sedikitnya 2 pemberitaan perhari. Tema pemberitaan pilkada pada kurun waktu tersebut menyorot mengenai DPT bermasalah, alat peraga kampanye rusak, penertiban alat peraga kampanye, target kemenangan partai politik, debat calon kepala daerah, diskualifikasi paslon yang terjadi di Mojokerto Jawa Timur hingga adanya dugaan pelanggaran kampanye. Urutan kedua tema berita dengan frekuensi tertinggi adalah tema pemberitaan Keamanan. Tingginya pemberitaan tentang keamanan pada program berita Buletin Jatim berarti semakin mengkhawatirkan tingkat keamanan yang terjadi di masyarakat. Pemberitaan keamanan meliputi

20 87 suasana pasca konflik tambang pasir ilegal, beberapa razia dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, aktivitas pendakian di gunung semeru kembali dibuka sebelumnya ditutup akibat kebakaran hutan selama dua bulan, sejumlah bandara di Banyuwangi Jawa Timur ditutup akibat erupsi gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat. Tema pemberitaan Peristiwa masih menjadi topik yang menarik untuk ditayangkan. Pada periode ini, tema pemberitaan peristiwa meliputi terungkapnya video rekaman aksi pengeroyokan yang terjadi di Lumajang Jawa Timur, tenggelamnya kapal, berita duka korban, prediksi kebanjiran yang akan datang sebagai bentuk antisipasi penanganan banjir, publikasi identitas kabupaten dan penghargaan untuk kabupaten Pilkada Keamanan Peristiwa Kriminal Hukum dan peradilan 0 November 2015 Grafik 3.2 Tema Pemberitaan Berita Tayang Frekuensi Tertinggi November 2015

21 88 Dari tabel 3.5, seluruh frekuensi pemberitaan pada November 2015 diringkas dalam perangkingan lima pemberitaan dengan frekuensi tertinggi. Pada November 2015, tema pemberitaan pilkada sangat menonjol untuk disajikan sebagai berita penting. Tema pemberitaan menjadi menarik dalam periode November 2015 menandai semakin mendekat menuju pilkada yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember Kebutuhan informasi pilkada sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih. Pemberitaan mengenai pilihan calon kepala daerah bervariasi sebagai referensi bagi pemilih. Berbagai sosialisasi pilkada dipublikasikan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pilkada dalam penyebarluasan informasi mengenai tata cara pilkada yang dilaksanakan. Memanfaatkan media secara maksimal untuk menyosialisasikan semua aktivitas KPU sehingga bisa diketahui oleh umum. Dengan adanya pemberitaan pilkada, masyarakat bisa mengetahui sistematika aturan pilkada, pelanggaran dan masa tenang pilkada. Masyarakat juga menggunakan sumber informasi untuk mengetahui karakter calon kepala daerah seperti apa yang akan mereka pilih. Tabel 3.6 Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Pemberitaan Program NO Berita Buletin Jatim tayang 3. Pemberitaan Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Unit Analisis Berita tayang Jenis Berita Frekuensi (%) Persentase Berita ringan % Cuaca 2 1.1% Ekonomi % Hukum dan peradilan 6 3.4%

22 89 IPTEK 2 1.1% Keadaan Darurat 1 0.6% Keamanan % Kecelakaan % Kriminal % Lingkungan 5 2.8% Olahraga 0 0.0% Pemerintahan 5 2.8% Pendidikan 1 0.6% Perayaan 3 1.7% Peristiwa % Pilkada % Politik 3 1.7% Seni dan Budaya 0 0.0% Sosial 1 0.6% Jumlah 179 Dalam tabel 3.6 tema pemberitaan pada program acara berita televisi tayang Desember 2015 menunjukkan bahwa tema berita yang paling sering tayang dalam kurun waktu tersebut adalah pemberitaan Keamanan sejumlah 30 dengan persentase 16.8%, berita tentang Pilkada sejumlah 28 dengan persentase 15.6% dan 28 pemberitaan Peristwa dengan persentase 15.6%. Jumlah berita pada Desember Tema pemberitaan Keamanan pada Desember 2015 memiliki frekuensi tertinggi. Tema pemberitaan Keamanan dalam kurun waktu tersebut menyorot mengenai beberapa razia dilakukan kepolisian, yakni peningkatan peredaran uang palsu, status aktivitas gunung Bromo dari level waspada ke level siaga, kesiapan tim SAR untuk antisipasi segala kemungkinan seiring meningkatnya aktivitas vulkanik gunung Bromo razia narkoba dan minuman keras sebagai antisipasi pesta remaja di akhir

23 90 tahun, razia kelayakan sarana prasarana transportasi menjelang liburan akhir tahun. Urutan kedua tema berita dengan frekuensi tertinggi adalah tema pemberitaan pilkada. Bertolak belakang dengan digelarnya pesta demokrasi pilkada serentak 9 Desember 2015, program Buletin Jatim menyajikan lebih sedikit pemberitaan pilkada dibandingkan dengan November 2015 dikarenakan pemberitaan pilkada difokuskan pada program berita siaran nasional. Pada waktu berlangsungnya pilkada 9 Desember, program Buletin Jatim tidak tayang pada hari yang sama karena siaran nasional memiliki program Breaking News sebagaimana disebutkan siaran nasional tidak dapat dialihkan ke stasiun lokal. Frekuensi tema pemberitaan Peristiwa jumlahnya berbanding sama dengan tema pemberitaan Pilkada pada November Pada November 2015 berita tema Peristiwa yang sangat mencolok mengenai pemberitaan bayi kembar dempet Ivanna dan Ivonne ditangani di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya, pemberitaan peristiwa mengenang setahun tragedi kecelakaan pesawat Air Asia, pemberitaan kendala ratusan penumpang transportasi pada jelang liburan, pemberitaan dampak vulkanis gunung Bromo.

24 Keamanan Pilkada Peristiwa Ekonomi Kecelakaan 5 0 Desember 2015 Grafik 3.3 Tema Pemberitaan Berita Tayang Frekuensi Tertinggi Desember 2015 Dari tabel 3.6, seluruh frekuensi pemberitaan pada Desember 2015 diringkas dalam perangkingan lima pemberitaan dengan frekuensi tertinggi. Pada Desember 2015, tema pemberitaan keamanan sangat menarik untuk disajikan sebagai berita penting. Dalam pemberitaan program berita Buletin Jatim pasca pilkada terhitung 2 pasangan calon (paslon) yang mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi tentu saja menjadi perhatian sendiri untuk dikelola agar persidangan aman dan lancar. Hal ini terindikasi sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap hasil pilkada. Adanya dugaan money politic pada beberapa paslon yang disinyalir dilakukan mulai muncul dengan pemberitaan ditemukannya jaringan uang palsu. Pada periode Desember pula terjadi beberapa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang cukup menonjol yang menimbulkan ancaman yang berdampak pada

25 92 keamanan, baik di dalam dan luar negeri dengan munculnya pemberitaan ditemukannya terduga teroris. Mengingat akhir tahun berbagai antisipasi gangguan keamanan dilakukan untuk menjaga stabilitas negara tersendiri. Berbagai razia dilakukan mengurangi pelanggaran. Penertiban ini dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. 3. Perhitungan Frekuensi Ragam Teaser Teaser adalah penyela antar segmen pada program acara, teaser sebagai pemancing minat pemirsa untuk terus mengikuti jalannya program acara pada segmet selanjutnya. Pada perhitungan teaser akan diketahui bagaimana Metro TV Jawa Timur dalam menyajikan teaser sebagai bentuk persuasi. Teaser pada umunya berisi cuplikan-cuplikan dari materi berita yang menarik dan membuat orang penasaran. Dengan menampilkan cuplikan atau potongan gambar diharapkan dapat menahan pemirsa agar tidak mengganti channel mereka. Tabel 3.7 Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Tema Teaser Program NO Berita Buletin Jatim tayang 1. Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Unit Analisis Indikator Frekuensi (%) Persentase Teaser Berita ringan 2 2.3% Cuaca 0 0.0% Ekonomi % Hukum dan 18 peradilan 20.9% IPTEK 0 0.0% Keadaan 2 darurat 2.3% Keamanan 7 8.1% Kecelakaan 7 8.1% Kriminal 7 8.1% Lingkungan 5 5.8%

26 93 Olahraga 0 0.0% Pemerintahan 0 0.0% Pendidikan 2 2.3% Perayaan 6 7.0% Peristiwa % Pilkada 5 5.8% Politik 2 2.3% Seni dan 1 Budaya 1.2% Sosial 0 0.0% Dalam tabel 1 dipaparkan tema teaser program Buletin Jatim tayang Oktober 2015 yang memiliki frekuensi tertinggi, yakni tema teaser Hukum dan peradilan sejumlah 18 teaser dengan persentase 20.9%, tema teaser Peristiwa sejumlah 13 teaser dengan persentase 15.1% dan 9 teaser mengenai bidang Ekonomi dengan persentase 10.5% Hukum dan peradilan menarik untuk dijadikan teaser sebagai penyela antar segment pada program berita Buletin Jatim Oktober Teaser tema hukum dan peradilan hampir setiap hari tayang pada 1 Oktober hingga 14 Oktober. Teaser hukum dan peradilan pada Oktober 2015 meliputi teaser pemberitaan laporan peradilan mengenai kasus konflik pengeroyokan aktivis tambang pasir ilegal di Lumajang Jawa Timur. Pemberitaan konflik tambang pasir ilegal sering tayang pada program Buletin Jatim tidak hanya mendapat perhatian lebih masyarakat lokal saja, pemberitaan tersebut menjadi bahan berita pada program acara berita siaran nasional Metro TV, tidak heran jika pemberitaan tambang pasir ilegal menarik untuk dijadikan teaser.

27 Oktober 2015 Hukum dan peradilan Peristiwa Ekonomi Kriminal Keamanan Grafik 3.4 Tema Teaser Frekuensi Tertinggi Oktober 2015 Hukum dan peradilan menjadi tema menarik teaser pada bulan Oktober Ketegangan kelanjutan tindakan hukum atas konflik tambang pasir ilegal hingga muncul pro dan kontra di kalangan masyarakat dalam menanggapi hal tersebut. Pemirsa akan bertanya-tanya keputusan apa yang akan dijatuhkan dalam pengadilan kasus pembunuhan sadis tersebut. Media harus berhasil bagaimana membuat pemirsa juga merasakan bahwa hal yang ingin disampaikan media itu memang penting untuk dibagi kepada orang lain. Tabel 3.8 Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Tema Teaser Program NO Berita Buletin Jatim tayang 2. Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Unit Analisis Indikator Frekuensi (%) Persentase Teaser Berita ringan 0 0.0% Cuaca 2 2.4% Ekonomi 4 4.9% Hukum dan peradilan 3 3.7%

28 95 IPTEK 2 2.4% Keadaan darurat 1 1.2% Keamanan 7 8.5% Kecelakaan 2 2.4% Kriminal % Lingkungan 1 1.2% Olahraga 1 1.2% Pemerintahan 2 2.4% Pendidikan 4 4.9% Perayaan 4 4.9% Peristiwa % Pilkada % Politik 2 2.4% Seni dan Budaya 4 4.9% Sosial 1 1.2% Dalam tabel 2 dipaparkan tema teaser program Buletin Jatim tayang November 2015 yang memiliki frekuensi tertinggi, yakni tema teaser Peristiwa sejumlah 19 teaser dengan persentase 23.2%, tema teaser Pillkada sejumlah 14 teaser dengan persentase 17.1% dan 9 teaser mengenai bidang pemberitaan Kriminal dengan persentase 11.0% Tabel 3.9 Tayangan teaser program acara Buletin Jatim 19 November 2015 Judul Berita Ringkasan Tema Antisipasi Sungai mengantisipasi terjadinya luapan yang Peristiwa Meluap berakibat banjir sekitar seribu orang dari berbagai lapisan masyarakat di jember bergotong-royong membersihkan aliran Demo Sopir Angkot Ikon Baru Bojonegoro Bakso Gratis Untuk Agus sungai. puluhan sopir angkutan kota di surabaya melakukan aksi penyisiran dan menurunkan penumpang di tengah jalan. kabupaten bojonegoro memiliki ikon baru, seperti apa?. saksikan hanya dalam Buletin Jatim. strategi pemasaran usaha kuliner unik mampu mendongkrak penjualan. Peristiwa Peristiwa Peristiwa

29 96 Pada tayangan program acara berita 19 November 2015, seluruh teaser sejumlah 4 teaser menggunakan tema pemberitaan Peristiwa. Tema pemberitaan peristiwa menjadi menarik karena pada tayangan 19 November 2015 terdapat 2 berita dengan tema keamanan, 3 berita pilkada, 1 berita IPTEK dan 4 berita Peristiwa. Selain berita tema Peristiwa memiliki frekuensi tertinggi, berita tersebut menarik untuk dijadikan teaser Peristiwa Pilkada Kriminal Keamanan Ekonomi 2 0 November 2015 Grafik 3.5 Tema Teaser Frekuensi Tertinggi November 2015 Tema peristiwa menjadi teaser yang memiliki frekuensi tertinggi tidak berbanding nilai dengan frekuensi berita tayang yang mencolok yaitu berita tayang tema pilkada. Karena berita pilkada sudah harus disajikan kepada pemirsa tanpa harus diberikan pancingan cuplikan berita pilkada. Dalam pra-pilkada ini, berita pilkada selalu mendapatkan porsi tertinggi dalam program berita di berbagai media.

30 97 Keresahan masyarakat menjadi pesan utama tema pemberitaan peristiwa. Tidak semua berita tema peristiwa terliput oleh media massa. Tidak menutup kemungkinan berbagai media meliput materi informasi yang sama hanya saja cara menyajikan informasi tersebut yang membuat berbeda. Dalam tema pemberitaan peristiwa, tidak banyak media yang menugaskan reporter khusus untuk meliput peristiwa yang tidak diduga itulah keunikan sajian informasi yang membuat berbeda program berita pada media televisi. Tabel 3.10 Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Tema Teaser Program NO Berita Buletin Jatim tayang 3. Tema Teaser Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Unit Analisis Indikator Frekuensi (%) Persentase Teaser Berita ringan 4 6.3% Cuaca 0 0.0% Ekonomi 3 4.7% Hukum dan peradilan 1 1.6% IPTEK 1 1.6% Keadaan darurat 0 0.0% Keamanan % Kecelakaan % Kriminal 4 6.3% Lingkungan 0 0.0% Olahraga 0 0.0% Pemerintahan 2 3.1% Pendidikan 0 0.0% Perayaan 3 4.7% Peristiwa % Pilkada % Politik 1 1.6% Seni dan Budaya 0 0.0% Sosial 0 0.0% Dalam tabel 3.10 dipaparkan tema teaser program Buletin Jatim tayang Desember 2015 yang memiliki frekuensi tertinggi, yakni tema

31 98 teaser Peristiwa sejumlah 22 teaser dengan persentase 34.4%, tema teaser Keamanan sejumlah 8 teaser dengan persentase 12.5% dan 8 teaser mengenai bidang pemberitaan Pilkada dengan persentase 12.5%. Pada Desember 2015 terdapat pesta demokrasi Pilkada serentak 2015 tidak menjadikan tema teaser pilkada memiliki frekuensi tertinggi dalam program berita Buletin Jatim. Pada Desember 2015, program berita Buletin Jatim mengusung tema peristiwa menjadi tema menarik untuk dijadikan teaser Peristiwa Pilkada Keamanan Kecelakaan Kriminal 0 Desember 2015 Grafik 3.6 Tema Teaser Frekuensi Tertinggi Desember 2015 Dari tabel 3.10, seluruh frekuensi teaser pada November 2015 diringkas dalam perangkingan lima tema pemberitaan dengan frekuensi tertinggi. Pada Desember 2015, tema pemberitaan peristiwa sangat menonjol untuk disajikan sebagai teaser. Pemilihan tema teaser yang tepat karena banyaknya pilihan berita yang sedang hangat. Tetapi yang paling utama dalam program berita

32 99 NO adalah menghasilkan program yang dapat diterima oleh pemirsa yang berkualitas, mendidik dan sesuai dengan target pemirsa Metro TV Jawa Timur. 4. Perhitungan Sumber Berita Sumber berita adalah orang yang mengetahui atas suatu fakta, peristiwa atau kejadian atau informasi yang bernilai berita. Sumber berita dapat memberikan keterangan atau pendapat yang menyangkut kejadian baik dari segala segi bidang pemberitaan. Sumber berita harus memberikan pernyataan yang berkesinambungan dengan bidang pemberitaan yang dibicarakan. Dalam penyajian berita pada program Buletin Jatim tidak semua berita tayang memiliki sumber berita, dengan ketersediaan penampilan gambar dan unsur suara yang mendukung sesuai dengan tema pemberitaan tanpa sumber berita sudah bisa ditayangkan sebagai sajian berita tayang pada program acara berita. Semakin banyak narasumber untuk sebuah berita akan lebih baik sebab kemungkinan akan lebih beragam versi yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan. Idealnya satu berita banyak narasumber, bukan sebaliknya satu narasumber banyak berita. Tabel 3.11 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang Unit Analisis 1. Penyajian Berita Sumber Berita Indikator Sumber Berita Atas Frekuensi (%) Persentase %

33 100 Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 Nama Pribadi Sumber Pribadi Atas Nama % Kelompok Sumber Berita Organisasi/ % Lembaga/ Instansi Jumlah 249 Pada tabel penyajian berita berdasarkan sumber berita pada program berita Buletin Jatim tayang Oktober 2015 menunjukkan dalam pengumpulan fakta, reporter Metro TV Jawa Timur sering memilih kategori sumber berita atas nama pribadi sebagai sumber berita pada liputan berita tayang sebanyak 162 narasumber dengan persentase 65.1%. Sumber berita berkesinambungan dengan tema pemberitaan bisa dipaparkan pada rangkuman berita berikut ini. Judul Berita : Budi Daya Kelinci Lokal Tayang : 8 Oktober 2015 Seorang mahasiswa di lamongan menekuni pekerjaan dengan melakukan budi daya kelinci lokal. Dalam satu minggu peternak kelinci bisa menjual ratusan kelinci dan omzet yang didapat 1 juta per transaksi. Narasumber : Iswandi - Peternak Budi Daya Kelinci Hal ini menunjukkan bahwa pemberitaan yang ditayangkan pada program acara berita Buletin Jatim pada Oktober 2015 didominasi dari hasil wawancara dengan sumber berita atas nama pribadi yang berkompeten mengenai peristiwa yang terjadi.

34 101 Tabel 3.12 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber NO Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang 2. Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang November 2015 Unit Analisis Sumber Berita Indikator Frekuensi (%) Persentase Sumber Berita Atas % Nama Pribadi Sumber Pribadi Atas Nama % Kelompok Sumber Berita Organisasi/ % Lembaga/ Instansi Jumlah 194 Pada tabel penyajian berita berdasarkan sumber berita pada program berita Buletin Jatim tayang November 2015 menunjukan dalam pengumpulan fakta, reporter Metro TV Jawa Timur sering memilih kategori sumber berita atas nama pribadi sebagai sumber berita pada liputan berita tayang sebanyak 108 narasumber dengan persentase 55.7%. Wawancara dilakukan untuk memenuhi syarat faktual berita dengan menggali informasi sumber berita agar menjadi berita yang layak tayang pada media massa. Jumlah sumber berita pada bulan November tidak jauh berbeda dengan jumlah berita tayang, hal ini menandakan lebih dari 50% berita tayang menyertakan sumber beritanya untuk kefaktualan berita layak tayang pada program berita.

35 102 Tabel 3.13 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Penyajian Berita Berdasarkan Sumber NO Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang 3. Penyajian Berita Berdasarkan Sumber Berita pada Program Berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 Unit Analisis Sumber Berita Indikator Frekuensi (%) Persentase Sumber Berita Atas % Nama Pribadi Sumber Pribadi Atas Nama % Kelompok Sumber Berita Organisasi/ % Lembaga/ Instansi Jumlah 172 Pada tabel penyajian berita berdasarkan sumber berita pada program berita Buletin Jatim tayang Desember 2015 menunjukan dalam pengumpulan fakta, reporter Metro TV Jawa Timur sering memilih kategori sumber berita atas nama pribadi sebagai sumber berita pada liputan berita tayang sebanyak 101 narasumber dengan persentase 58.7%.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL UJI RELIABILITAS Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada penafsiran antara satu coder dengan coder yang lain. Reliabilitas ini melihat apakah alat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah METRO TV JATIM PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari Media Group,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah melatih kerja secara langsung di sebuah perusahaan, yaitu PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 Jl. Basuki Rachmat No. 106 128 Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING...

PERSETUJUAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Sejarah Metro TV Secara Umum METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. METRO TV merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana (BIOS TV) Surabaya. Telepon : / /

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana (BIOS TV) Surabaya. Telepon : / / 8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada Bab II, penulis akan mencantumkan data-data yang berkaitan dengan profil perusahaan beserta keterangan-keterangan terperinci tentang seluk beluk perusahaan. 2.1.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran media di tengah-tengah masyarakat, membuat kita dapat memperoleh informasi dengan mudah. Media mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa ini perkembangan teknologi komunikasi telah berkembang sehingga membuat sebuah informasi bertumbuh pesat, hal ini membuat kebutuhan setiap individu terhadap

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dewasa ini mulai berkembang ke arah masyarakat informasi. keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga dengan demikian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang cerdas dan mau membuka diri terhadap perkembangan zaman. Teknologi yang semakin canggih tidak lepasnya sebagai pendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Character Generator Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga 1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota /2015

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota /2015 KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota-012.329521/2015 TENTANG MEKANISME PENYELENGGARAAN DEBAT PUBLIK ATAU DEBAT TERBUKA ANTAR PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DALAM PEMILIHAN

Lebih terperinci

ANALISIS ISI RAGAM BERITA PADA PROGRAM KABAR MALAM DI STASIUN tvone

ANALISIS ISI RAGAM BERITA PADA PROGRAM KABAR MALAM DI STASIUN tvone ANALISIS ISI RAGAM BERITA PADA PROGRAM KABAR MALAM DI STASIUN tvone Abstrak Shaula Paramita Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Tujuan penelitian : Untuk mengetahui berapa banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi saat ini sangat berkembang. Media televisi berita bermanfaat bagi masyarakat. Dalam televisi berita disampaikan berita-berita yang terjadi dilingkungan

Lebih terperinci

Penulisan Naskah Berita Televisi

Penulisan Naskah Berita Televisi Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Live on tape dan Live Report Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Live on tape Live on tape adalah

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015 TENTANG MEKANISME PENYELENGGARAAN DEBAT PUBLIK ANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci