PENENTUAN HARGA JUAL ROTI RASA COKLAT DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA TOKO ROTI ONGG GIOK

Transkripsi

1 PENENTUAN HARGA JUAL ROTI RASA COKLAT DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA TOKO ROTI ONGG GIOK Nama NPM Jurusan Pembimbing : Senjaya Kertiawan : : Managemen : Irfan Ardiansyah, SE, MM.

2 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah mendapatkan laba yang optimal. Untuk mendapatkan laba yang optimal maka perusahaan harus membuat perencanaan laba yang baik dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas operasional perusahaan yang diantaranya biaya jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu cara untuk mencapai laba yang optimal yaitu dengan menggunakan penentuan harga jual. Karena dengan penentuan harga jual yang tepat dapat meningkatkan jumlah penjualan produk perusahaan. Setelah melihat masalah-masalah yang ada di atas, maka penulis dalam Penulisan Ilmiah ini mengambil judul PENENTUAN HARGA JUAL ROTI RASA COKLAT DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA TOKO ROTI ONGG GIOK.

3 Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas penulis ingin mencari: 1) Bagaimana toko roti ongg giok dalam menentukan harga jual produknya? 2) Bagaimana menentukan harga jual roti rasa coklat dengan metode cost plus pricing? Batasan Masalah Dalam pembahasaan penulisan ilmiah ini, penulis hanya membatasi pada perhitungan harga jual roti rasa coklat pada toko roti ongg giok dengan metode cost plus pricing, yang diambil pada priode produksi bulan april 2013.

4 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1) Untuk mengetahui penentuan harga jual roti rasa coklatpada toko roti ongg giok. 2) Untuk membandingkan penentuan harga jual pada toko roti ongg giok dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing.

5 Metode Penelitian Objek penelitian adalah toko roti ongg giok yang menekuni usaha di bidang penjualan roti dengan beberapa aneka rasa yaitu, roti rasa coklat, roti rasa nanas, roti rasa daging ayam. Usaha ini beralamat di Jl. Raya Babelan Gang Merpati Rt.03 / Rw. 01 No. 2, Bekasi. Tlp (021)

6 Alat Analisis a 1) Rumus Perhitungan Harga Jual Per Unit : Biaya yang berhubungan langsung dengan volume per unit + Persentase mark up 2) Rumus Perhitungan Persentase Mark Up : Laba yang diharapkan + Biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk X 100% Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk

7 Profit Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penentuan harga jual pada toko roti ongg giok. Usaha ini beralamat di Jl. Raya Babelan Gang Merpati Rt.03 / Rw.01 No. 2, Bekasi. Tlp (021)

8 Hasil Penelitian Dan Analisis Pada periode April 2013, memproduksi roti rasa coklat, roti rasa nanas, dan roti rasa daging ayam. Penulisan ilmiah ini, khusus pada penentuan harga jual pada roti rasa coklat. Toko Ongg Giok menetapkan jumlah produksi roti rasa coklat per hari yaitu sebanyak 100 buah. Dalam satu bulan di hitung 24 hari kerja.

9 Total Produksi Toko Roti Ongg Giok Jumlah Produksi Rasa Per hari Per bulan Persentase Coklat 100 buah buah 38,46% Nanas 85 buah buah 32,69% Daging Ayam 75 buah buah 28,85% 260 buah buah 100% Total

10 Perbandingan Perhitungan Harga Jual Isi Coklat Toko Roti Ongg Giok Dengan Metode Cost Plus Pricing Keterangan Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Total Biaya Produksi Biaya Administrasi dan Umum Total Biaya Laba Yang di Harapkan 20% dari total biaya Mark Up Kapasitas Produksi Harga Jual Per Buah Perbandingan Harga Jual Toko Roti Ongg Giok Metode Cost Plus Pricing Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp buah Rp ,9 % 3000 buah Rp

11 Laporan Rugi Laba Toko Roti Ongg Giok Toko Roti Ongg Giok Metode Cost Plus Pricing Rp Rp Persediaan Awal 0 0 Biaya Produksi Rp Rp Biaya Tersedia Untuk Dijual Rp Rp Persedian Akhir 0 0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Laporan Rugi Laba Penjualan Bersih Buah Roti Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya non Produksi Laba Bersih Sebelum Pajak

12 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Terdapat perbedaan harga jual per buah roti isi coklat antara toko roti ongg giok dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Dengan kapasitas produksi sebesar buah roti isi coklat, maka harga jual per buah menurut toko roti ongg giok sebesar Rp dan menurut metode cost plus pricing sebesar Rp

13 Lanjutan No. 12 2) Perbedaan harga jual per buah roti isi coklat tersebut disebabkan karena pada perhitungan menurut toko roti ongg giok hanya memasukkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, pada biaya produksinya. Untuk biaya non produksi, toko roti ongg giok hanya memasukkan biaya administrasi dan umum. Sedangkan dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing, toko roti ongg giok akan menghasilkan harga jual roti isi coklat yang di dalamnya sudah termasuk semua unsur biaya, baik biaya produksi maupun biaya non produksi. Demikian pula untuk biaya non produksi, yang terdiri dari biaya administrasi dan umum sebesar Rp pada toko roti ongg giok sedangkan pada metode cost plus pricing sebesar Rp x 38,46% = Rp Unsur unsur yang dimasukkan dalam perhitungan harga jual roti isi coklat oleh toko roti ongg giok dan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Tetapi untuk biaya listrik sebesar Rp dan biaya telepon Rp dan depresiasi gedung dan mesin pada toko roti ongg giok tidak dimasukkan.

14 Saran Penulis menyarankan agar sebaiknya industri rumah tangga melakukan suatu perubahan terhadap perhitungan harga jual, yaitu dengan cara : 1) Memasukkan semua unsur biaya, yaitu biaya overhead pabrik, dalam hal ini depresiasi dan biaya listrik dalam perhitungan biaya produksi serta memasukkan biaya produksi dengan persentase dari setiap roti yang diproduksi. Toko roti ongg giok lebih baik menggunakan metode cost plus pricing karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dan dapat menghemat pengeluaraannya.

15 Lanjutan No. 14 2) Sebaiknya industri rumah tangga dalam menetapkan harga jualnya mengikuti apa yang ditetapkan dalam prinsip akuntansi, sehingga perhitungan dalam menetapkan harga dapat lebih baik, relevan dan juga diharapkan mampu memaksimalkan laba yang diharapkan.