Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BANDULAN MALANG Muhammad Sulthoni 1 Suyono 2 Msultoni22@yahoo.co.id Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dan kualitas berpikir kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil Penelitian ini ada dua. Pertama, mendeskripsikan tentang persentase siswa yang tidak mampu, kurang mampu, cukup mampu, mampu membaca kritis dalam menemukan ide pokok, menemukan informasi faktual, merevisi/menyunting bacaan, membuat kesimpulan. Kedua, mendeskripsikan tentang persentase siswa tidak kritis, kurang kritis, cukup kritis, kritis dalam menganalisis, mengevaluasi, berkreasi. Kata kunci: berpikir kritis, membaca kritis, pembelajaran membaca. Abstract: This research is aimed to descriptive the critical reding and critical thinking quality of six graders of islamic elementary school Miftahul Huda Bandulan Malang. It is descriptive quantitative research which describes: first, the percentage of not-capable, less capable, quite-capable, able to, and those who are capable of critical reading consisting of finding factual information, finding main message, revising, and making a conclusion; second, it describes the persentage of not critical students, less critical students, quite- critical students, critical students, and those who are critical in analyzing, evaluating, and creating. Keyword: critical thinking. critical reading, learning to read. Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut diajarkan pada setiap jenjang pendidikan yang pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Setiap keterampilan tersebut sangat erat hubungannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Dalam hal membaca kritis, siswa tidak hanya sekedar membaca saja, namun siswa harus membaca secara kritis terhadap bacaan yang dibacanya agar siswa memahami isinya. Berpikir kritis merupakan salah satu tujuan pendidikan yang 33 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

2 memerlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini. Dewey (dalam Fisher, 2009 :2) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara aktif, terus-menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan yang menjadi kecenderungannya. Dalam definisi tersebut, berpikir kritis dimaknai sebagai sebuah proses yang aktif, terus-menerus, dan teliti tentang sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan dengan berfokus pada pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas pemikirannya. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan kemampuan membaca kritis dan kualitas kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kemampuan membaca kritis, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, merevisi/menyunting bacaan, dan membuat kesimpulan bacaan. Pada kemampuan berpikir kritis, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menemukan informasi faktual dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis; menilai dengan cara merevisi/menyunting bacaan yang termasuk indikator mengevaluasi; membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. METODE Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif sedangkan metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena menggunakan angka-angka dalam pengolahan data penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, Arikunto (20 09:27) telah memberikan batasan bahwa penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain. Pendekatan kuantitatif dipilih karena digunakan untuk mendapatkan skor dalam (a) kemampuan membaca kritis siswa yang terungkap melalui kemampuan membaca (b) kualitas kemampuan berpikir kritis yang terungkap melalui kemampuan membaca. Lokasi penelitian ini di MI Miftahul Huda Malang. Objek penelitian atau sumber data adalah siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan yang terdiri dari 24 siswa. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan disusun oleh peneliti dengan jumlah soal 30, dengan jenis tes pilihan ganda. Soal yang diberikan adalah tes menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis, menilai dengan teknik merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi, dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Langkah penskoran tes untuk soal-soal bentuk objektif 34 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

3 adalah setiap item diberikan poin 1 (bagi item yang dijawab benar) dan poin 0 (bagi item yang dijawab salah). Sebelum soal digunakan untuk mengambil data, soal diuji cobakan kepada kelavi MI An-Nur Bokor Kec. Turen Kab. Malang tahun ajaran 2012/2013. Uji coba soal digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat kesukaran soal yang telah disusun yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Tingkat kesukaran menggunakan rumus sebagai berikut. (Surapranata, 2009:12) p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran x = kesukaran banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Tingkat kesukaran merupakan nilai rata-rata dari kelompok peserta tes. Menurut Arikunto (2009:207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif berupa persentase. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca. Tahap-tahap kegiatan analisis data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. Pertama, mengelompokkan data sesuai dengan aspek keterampilan membaca kritis yang diteliti, yaitu ( 1) menemukan informasi faktual, (2) menemukan ide pokok yang tersirat, ( 3) merevisi, dan ( 4) membuat kesimpulan bacaan. Kedua, mengelompokkan data sesuai dengan aspek kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca, yaitu menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis, menilai dengan cara merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi, dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Ketiga, memberikan penskoran terhadap masing-masing setiap indikator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Keempat,menjumlah skor untuk masingmasing indikator kemampuan membaca kritis dan berpikir kritis.kelima, memberikan penilaian dengan rentang 0-100% untuk masing-masing setiap indikator berpikir kritis dan aspek membaca kritis dengan menggunakan rumus: Persentase (%) = skor perolehan X 100% skor maksimum 35 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013 (Arikunto, 2009:236) Tabel 1 : Kriteria Persentase Keterlaksanaan Tes Kemampuan Membaca Kritis

4 HASIL No Persentase Klasifikasi 1. 81% - 100% Mampu sekali 2. 66% - 80% Mampu 3. 56% - 65% Cukup mampu 4. 41% - 55% Kurang mampu 5. 0% - 40% Tidak mampu Sumber: adaptasi dari Arikunto (2009:236) Tabel 2 : Kriteria Persentase Keterlaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis No Persentase Klasifikasi 1. 81% - 100% Kritis sekali 2. 66% - 80% Kritis 3. 56% - 65% Cukup kritis 4. 41% - 55% Kurang kritis 5. 0% - 40% Tidak kritis Sumber: adaptasi dari Arikunto (2009 : 236) Paparan hasil penelitian mencakup (1) kemampuan membaca kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dan (2) kualitas kemampuan berpikir kritis yang terungkap melalui kemampuan membaca siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang. Paparan tersebut dijelaskan sebagai berikut. Analisis Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang Pertama, analisis kemampuan siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam menemukan menemukan informasi faktual. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam menemukan informasi faktual yaitu soal nomor (3) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26, soal nomor (5) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (18) dengan perolehan skor 9 siswa menjawab benar dengan nilai 30, soal nomor (23) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23. Keempat soal tersebut merupakan jumlah skor siswa yang menunjukkan pemahaman siswa dalam menemukan informasi faktual. Analisis pemahaman soal tersebut diperoleh skor total rata-rata sebesar 9,25 dan total nilai rata-rata 30,5. Kedua, analisis kemampuan siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam menemukan ide pokok yang tersirat. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam menemukan ide pokok yaitu soal nomor (1) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (10) dengan perolehan skor 20 siswa menjawab benar dengan nilai 66,6, soal nomor (15) dengan perolehan skor 16 siswa menjawab benar dengan nilai 53, soal nomor (22) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan nilai 50, soal nomor (27) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 36 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

5 46,6, soal nomor (30) dengan perolehan skor 1 2 siswa menjawab benar dengan nilai 40. Keenam soal tersebut merupakan jumlah skor siswa yang menunjukkan pemahaman siswa dalam menemukan ide pokok yang tersirat. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor total rata-rata sebesar 14 dan total nilai rata-rata 47. Ketiga, analisis Kemampuan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam Merevisi/Menyunting Bacaan. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam menemukan ide pokok yaitu soal nomor (6) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (7) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (8) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (11) dengan perolehan skor 9 siswa menjawab benar dengan nilai 30, soal nomor (12) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (13) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (16) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 46,6, soal nomor (17) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (21) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor ( 24) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan nilai 50. Kesepuluh soal tersebut merupakan jumlah skor siswa yang menunjukkan pemahaman siswa dalam merevisi/menyunting bacaan. Hasil pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor total rata-rata sebesar 9 dan total nilai rata-rata 30,2. Keempat, analisis Kemampuan Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam Membuat Kesimpulan Bacaan. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam membuat kesimpulan bacaan yaitu soal nomor (2) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 46,6, soal nomor (5) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (9) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan nilai 50, soal nomor (14) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (19) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (20) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (25) dengan perolehan skor 11 siswa menjawab benar dengan nilai 36,6, soal nomor ( 26) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor ( 28) dengan perolehan skor 11 siswa menjawab benar dengan nilai 36,6, soal nomor ( 29) dengan perolehan skor 17 siswa menjawab benar dengan nilai 56,6. Kesepuluh soal tersebut merupakan jumlah skor siswa yang menunjukkan pemahaman siswa dalam membuat kesimpulan. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar 12,8 total nilai rata-rata 30,2. Analisis Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang 37 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

6 Pertama, kualitas kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator menganalisis. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator menganalisis yaitu soal nomor (1) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (10) dengan perolehan skor 20 siswa menjawab benar dengan nilai 66, soal nomor (15) dengan perolehan skor 16 siswa menjawab benar dengan nilai 53, soal nomor (22) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan nilai 50, soal nomor (2 7) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 46,6, soal nomor ( 30) dengan perolehan skor 12 siswa menjawab benar dengan nilai 40, soal nomor ( 3) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26, soal nomor (5) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (18) dengan perolehan skor 9 siswa menjawab benar dengan nilai 30, soal nomor (23) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23. Berdasarkan data tersebut, terdapat 10 soal yang menunjukkan tingkat kemampuan berpikir kritis untuk indikator menganalisis. Kualitas kemampuan berpikir kritis untuk indikator menganalisis diperoleh skor rata-rata sebesar 12,2 dan total nilai rata-rata 40,48. Kedua, kualitas kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator mengevaluasi. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator mengevaluasi yaitu soal nomor (6) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor ( 7) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (8) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (11) dengan perolehan skor 9 siswa menjawab benar dengan nilai 30, soal nomor (12) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (13) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor ( 16) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 46,6, soal nomor ( 17) dengan perolehan skor 7 siswa menjawab benar dengan nilai 23, soal nomor (21) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (2 4) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan nilai 50. Berdasarkan data tersebut terdapat 10 soal yang menunjukkan tingkat kualitas kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengevaluasi. Kualitas kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar 9 dan total nilai rata-rata 30,2. Ketiga, kualitas kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator membuat/mengkreasi. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan siswa MI Miftahul Huda Bandulan Malang dalam indikator mengevaluasi yaitu soal nomor (2) dengan perolehan skor 14 siswa menjawab benar dengan nilai 46,6, soal nomor (5) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (9) dengan perolehan skor 15 siswa menjawab benar dengan 38 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

7 nilai 50, soal nomor (14) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (19) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (20) dengan perolehan skor 13 siswa menjawab benar dengan nilai 43, soal nomor (25) dengan perolehan skor 11 siswa menjawab benar dengan nilai 36,6, soal nomor (26) dengan perolehan skor 8 siswa menjawab benar dengan nilai 26,6, soal nomor (28) dengan perolehan skor 11 siswa menjawab benar dengan nilai 36,6, soal nomor (29) dengan perolehan skor 17 siswa menjawab benar dengan nilai 56,6. Berdasarkan Tabel 9, terdapat 10 soal yang menunjukkan tingkat kemampuan berpikir kritis untuk indikator membuat/mengkreasi. Kualitas kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar 12,8 dan total nilai skor 42,5. PEMBAHASAN Pada bagian ini dipaparkan pembahasan tentang (1) kemampuan membaca kritis siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang dan (2) kualitas kemampuan berpikir kritis yang terungkap melalui kemampuan membaca siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang. Adapun rincian pembahasannya adalah sebagai berikut. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang Hasil peenelitian menunjukkan bahwa kemampuan seluruh siswa kelas VI MI Miftahul Huda dalam membaca kritis yang dijabarkan melalui persentase yakni tidak mampu (24 %), kurang mampu (46 %), cukup mampu (14 %), Mampu (16 %). Pem bahasan lebih detail tentang hasil membaca kritis akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini. Menurut Nurhadi (2009:76) membaca kritis adalah usaha untuk mencari kebenaran yang hakiki melalui interaksi antara pembaca dan penulis. Pembaca tidak menerima apa yang dikatakan pengarang, sebelum teruji benar apa yang dikatakannya. Senada dengan pendapat tersebut, Soedarso (2002:71) menyatakan bahwa membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi bersamasama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis merupakan interaksi antara penulis dan pembaca, kedua belah pihak saling mempengaruhi hingga terbentuk pengertian baru. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan membaca kritis yang berbeda. Kemampuan dalam membaca kritis terdiri atas lima tingkatan, yaitu mampu sekali, mampu, cukup mampu, kurang mampu, dan tidak mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca kritis siswa tersebut. Subketerampilan membaca kritis diperoleh berdasarkan pemahaman bacaan yang terdiri atas, menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, merevisi/menyunting bacaan, dan membuat kesimpulan bacaan. Kemampuan membaca kritis siswa dinyatakan kurang mampu dalam menemukan informasi faktual dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 43% dan dinyatakan tidak mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 26,3%. Jenis 39 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

8 teks pada soal menemukan informasi faktual bacaan ini adalah deskripsi. Menurut Nurhadi (2010:169) untuk menemukan informasi faktual hendaknya pembaca mampu melihat komponen-komponen atau unsur-unsur yang membentuk sebuah kesatuan. Kesatuan dalam bacaan meliputi gagasan utama, pernyataan dsb., lalu pembaca diharap melihat fakta-fakta, detail-detail penunjang, atau unsur pembentuk yang lain yang tak tersebutkan secara eksplisit. Kemampuan membaca kritis siswa dinyatakan mampu menemukan ide pokok yang tersirat dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 66,6%, dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 49,8%, dan dinyatakan tidak mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 33,3 %. Jenis teks pada soal menemukan ide pokok yang tersirat dalam bacaan ini adalah narasi dan deskripsi. Menurut Nurhadi (2010:169) Menemukan ide pokok bila dihubungkan dengan kemampuan menganalisis, pembaca hendaknya mampu melihat komponenkomponen atau unsur-unsur yang membentuk sebuah kesatuan. Kesatuan dalam bacaan meliputi gagasan utama, pernyataan dsb., lalu pembaca diharap melihat fakta-fakta, detail-detail penunjang, atau unsur pembentuk yang lain yang tak tersebutkan secara eksplisit. kemampuan membaca kritis siswa dinyatakan kurang mampu dalam merevisi dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 48,3%, dan dinyatakan tidak mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 25,6%. Jenis teks pada soal merevisi dalam bacaan ini adalah narasi dan deskripsi. Menurut Nurhadi (2010:180) dalam merevisi/menyunting bacaan seorang pembaca kritis harus mampu mengadakan penilaian-penilaian terhadap keseluruhan isi bacaan dengan mempertimbangkan, menilai itu sendiri, dan menentukan keputusan-keputusan. Kemampuan membaca kritis siswa dinyatakan cukup mampu dalam membuat kesimpulan dengan perolehan nilai 56,6%, dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata 44,7%, dan dinyatakan tidak mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 33,2%. Jenis teks pada soal membuat kesimpulan dalam bacaan ini adalah narasi, deskripsi dan argumentasi. Menurut Nurhadi (2010: 176) membuat kesimpulan adalah kemampuan pembaca melihat kesatuan gagasan melalui bagian-bagiannya. Sebuah teks bacaan, apapun bentuknya, biasanya merupakan sebuah kesatuan. Keadaannya tidak selalu jelas benar. Artinya, tidak selalu sosok gagasan utamanya tertulis secara tersurat. Keadaan demikian memaksa pembaca untuk menggalinya sendiri. Oleh karena itu, kemampuan pembaca dalam membuat kesimpulan isi bacaan sangat diperlukan. Berdasarkan kemampuan membaca kritis siswa yang sudah dipaparkan di atas, disimpulkan bahwa terdapat empat kategori kemampuan membaca kritis siswa, yaitu pertama, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan tidak mampu membaca kritis dengan perolehan nilai ratarata sebesar 24,2%. Kedua, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 46,4%. Ketiga. siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 14,15%. Keempat. siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 16,65 %. 40 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

9 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Kemampuan Membaca Siswa Kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang bernilai dan akan selalu membantu dalam banyak hal, seperti meningkatkan pemahaman apabila terbiasa. Oleh karena itu, perlu dibiasakan berpikir secara kritis, pendeknya menjadi seorang pemikir yang kritis. Kualitas tingkat berpikir kritis siswa terdiri atas lima tingkatan, yaitu kritis sekali, kritis, cukup kritis, kurang kritis, dan tidak kritis. Kemampuan berpikir kritis ini adalah interpretasi dari kemampuan membaca kritis yang terdiri atas menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis; menilai untuk merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi; dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Kualitas kemampuan berpikir kritis yang pertama adalah menganalisis. Menurut Pickard (2007:48) pertanyaan menganalisis menuntut siswa untuk mengidentifikasi langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga sampai pada suatu kesimpulan; mengenali, mengidentifikasi, membedakan pesan/informasi tertentu dalam wacana. Siswa dinyatakan tidak kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 29,12%, siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 48,15%, dan siswa dinyatakan kritis dengan perolehan nilai sebesar 66,6%. jenis teks pada soal menemukan informasi faktual bacaan ini adalah deskripsi dan narasi. Kualitas kemampuan berpikir kritis yang kedua adalah indikator mengevaluasi. Pickard (2 007:49) menyatakan bahwa mengevaluasi menuntut siswa/pembaca memberikan penilaian tentang sesuatu nilai atau validasi yang diukur, yang berkaitan dengan suatu informasi tertentu dari wacana yang dibacanya dengan menggunakan standar tertentu. Siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 48,3%, dan siswa dinyatakan tidak kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 25,6 %. Pada indikator mengevaluasi terdiri atas subindikator menilai. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas merevisi. Jenis teks pada soal merevisi dalam bacaan ini adalah deskripsi dan narasi. Kualitas kemampuan berpikir kritis ketiga adalah indikator berkreasi/membuat. Pickard (2007:49) menyatakan bahwa pertanyaan berkreasi menuntut siswa untuk mampu menghubungkan dan atau menggeneralisasikan halhal, konsep-konsep, masalah-masalah atau pendapat-pendapat yang terdapat dalam wacana. Siswa dinyatakan cukup kritis untuk indikator mengkreasi/membuat dengan perolehan nilai sebesar 56,6 %, siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 38,3%, dan siswa dinyatakan tidak kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 33,2%. Pada indikator mengkreasikan/membuat terdiri atas subindikator membuat. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas membuat kesimpulan. Jenis teks pada soal membuat kesimpulan dalam bacaan ini adalah deskripsi, narasi dan argumentasi. Berdasarkan kualitas kemampuan berpikir kritis siswa yang sudah dipaparkan, disimpulkan bahwa terdapat empat kategori kualitas kemampuan berpikir kritis siswa, yaitu pertama, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai ratarata sebesar 20%. Kedua, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang 41 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

10 secara keseluruhan dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 40%. Ketiga, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 19%. Keempat, siswa kelas VI MI Miftahul Huda Bandulan Malang secara keseluruhan dinyatakan kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 21%. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan seluruh siswa kelas VI MI Miftahul Huda dalam membaca kritis yang dijabarkan melalui persentase yakni tidak mampu (24 %), kurang mampu (46 %), cukup mampu (14 %), Mampu (16 %). Berdasarkan keterangan di atas kemampuan membaca siswa yang paling dominan adalah kurang mampu (46%). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang mampu dalam membaca kritis. Kedua, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas seluruh siswa kelas VI MI Miftahul Huda dalam berpikir kritis yang dijabarkan melalui persentase yakni tidak kritis (20 %), kurang kritis (40 %), cukup kritis (19 %), kritis (21%). untuk kemampuan berpikir kritis siswa yang dominan adalah kurang kritis (40%). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang kritis dalam kemampuan berpikir kritis. SARAN Pertama, saran yang dapat diberikan bagi guru bahasa Indonesia dari hasil penelitian ini, yaitu dapat dijadikan masukan untuk menambah pengetahuan dan kreativitas guru dalam menerapkan dan meningkatkan pemahaman bacaan membaca kritis dalam pembelajaran di sekolah. Misalnya, guru dapat memvariasikan jenis teks menemukan informasi faktual dari tabel, gambar, atau diagram sehingga siswa dalam membaca lebih teliti dan kritis terhadap bacaan tersebut. Semua hal tersebut penting dilakukan karena kemampuan berpikir kritis memerlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir kritisnya. Kedua, Kemampuan membaca kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca siswa dapat dijadikan sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Peneliti lain, juga dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ataupun mengembangkan teks pemahaman bacaan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. 42 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

11 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Fisher, Alec Berpikir Kritis (Sebuah Pengantar). Jakarta: Erlangga. Nurhadi Dasar-dasar Teori Membaca. Malang: JePe Press Book. Nurhadi Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Pickard, M.J The new Bloom s Taksosnomi: an Overview Family and Consumer Sciences. Journal of family and consumer sciences education.(online). 25 ((1): diakses tanggal 20 September Soedarso Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Surapranata, Sumarna Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 43 JPBSIOnline, Volume 1, Nomor 1, April 2013

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG Dewi Nurnika Sari 1 Nurchasanah 2 Email: Nicha.aja@gmail.com Universitas Negeri

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 Maret 2017 HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 September 2017 HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG 1) Faricha Alfin Afdila adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh: Bambang Riadi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang

Lebih terperinci

LENI EXTRISNAWELI NPM

LENI EXTRISNAWELI NPM KEMAMPUAN MENULIS PESAN SINGKAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW ARTIKEL ILMIAH LENI EXTRISNAWELI NPM 10080337

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KORRY MARLINA NIM 09038820173 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs

KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs Kusumawati, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Email:Kusumawati624@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X-IPA 3 SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH Nurti Aslindiˡ, Hasmunir²,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP ARTIKEL ILMIAH WENTRI GUNAWAN NPM. 09080076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Masyrifatul Khairiyyah 1 ) Heri Suwignyo 2 ) Imam Agus Basuki E-mail: risma.aries@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG Isnaini Diah Purnama 1, Syofiani 2, Gusnetti 2 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH DEWINTA PITRIA MAHARANI NPM 11080032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman Oleh, Yeli Yudersam 1, Wirsal Chan 2, Upit Yulianti DN 3. 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM 10080166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG Kiki Calista 1), Syaiful Imam 2), Endang Setyo Winarni 2)* Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH YUNITA WIDIA ASTUTI NPM 10080031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA NYARING WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMBACA NYARING WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MEMBACA NYARING WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WIDININGSIH NIM 090388201347 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. ABSTRACT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh Rifera Listianda 1, Nursaid 2, Ramadansyah

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA NEGERI I RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM 09080072

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan quasi eksperimen dengan menggunakan desain pretest-postest group. Penelitian ini

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH PESI TAMARISKA NPM 10080328 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA K Lidia, Sugiatno, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : lidiadebora96@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh Rizky Prima Elisa Galuh Salsabila NIM 080210102030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA Adelia Alfama Zamista 1*), Ida Kaniawati 2 1 Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung, 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA Nurmiati, Kaswari, Asmayani Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN Email: myanurmiati@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E JOURNAL Oleh Murdi NIM 080320717149 JURUSAN

Lebih terperinci

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar. Sujono, Dewimaharani; Pengaruh Penerapan Pembelajaran Open Ended Terhadap Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kompetensi Kejuruan Basis Data di Kelas XII TKJ PENGARUH PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis cerita pendek masih menjadi sesuatu hal yang sulit untuk siswa. Menulis cerita pendek merupakan satu keterampilan yang membutuhkan

Lebih terperinci

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III.A SDN 1 PEKANBARU Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak The application of direct instructional

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai salah Satu

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA Oleh Poppy Ayu Marisca Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: poppymarisca@ymail.com Abstract The skill of writing

Lebih terperinci

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1) KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF INDUKTIF MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM 11080230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION MATERI ENERGI UNTUK MENDIAGNOSIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Firda Fauziah 1, Muhardjito, dan Asim Jurusan Fisika, FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi KORELASI ANTARA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG Oleh: Eria Tiffany.B 1, Dra. Emidar,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA Fitriani *1, Wiwik Novitasari 2 1,2 Program Studi Pendidikan a, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1,2

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG Oleh: Wenni Melasari 1, Abdurahman 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Siti Mundziroh, Andayani, Kundharu Saddhono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (3) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PUZZLE Pingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menyusun tes matematika. Dengan demikian jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG Zakariya Firasyan Syah 1, Suripto 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII Laboratorium Percontohan UPI Bandung sebanyak 3 kelas semester 1. Sampel

Lebih terperinci

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 4 MENGEMBANGKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT SEBAGAI ALAT EVALUASI MISKONSEPSI MATERI OPTIK Sri Lestari Handayani, Ani Rusilowati dan Sugianto Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PURWOREJO KECAMATAN BRUNO KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dhian Eka Henry Siadi

Lebih terperinci

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Tri Desmiani¹, Indriani Nisja², Upit Yulianti DN²

Lebih terperinci

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad

Lebih terperinci

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah... 1 Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember (Identification of Students Critical Thinking in Mathematical Problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI Oleh: Oktavia Andrika 1, Atmazaki 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS

Lebih terperinci

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION 1 THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION Erlina¹, Abdul Razak², Hermandra³ Email: erlinaerlina94@gmail.com, encikabdulrazak25@gmail.com,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM 10080398 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci