THE USE OF DYE MANGOSTEEN RIND (Garcinia mangostanal.) IN FORMULA HAIR COLORING PREPARATIONS. Richa Yuswantina, Dian Oktianti, Deita Habikusuma

Transkripsi

1 THE USE OF DYE MANGOSTEEN RIND (Garcinia mangostanal.) IN FORMULA HAIR COLORING PREPARATIONS Richa Yuswantina, Dian Oktianti, Deita Habikusuma ABSTRACT Mangosteen fruit (Garcinia mangostana L) is a tropical fruit that has many advantages over other fruits, one of them is the skin of the fruit. The mangosteen rind contains natural dye which is anthosianin pigments. The purpose of this research was to determine the color change of gray hair produced by the dye powder of mangosteen rind and to determine the stability of the dye powder of mangosteen peel for washing and the influence of sunlight as a hair dye. Mangosteen rind was extracted with soxhletasi method by using 70% ethanol : water (4:1). Hair dye was made in the form of A, B, C, and D formulas in which the concentration of each formula consists of pirogalol 2%, copper (II) sulfate and 1.6%, dye powder of mangosteen rind of A, B, C, and D formulas where are 2.4%, 4.9%, 7.3% and 9.7% respectively. The coloring was performed by soaking gray hair for 3 hours then comparing among the formulas. The observation was made to change hair color after coloring test and stability test was of hair color toward the washing as well as the influence of direct sunlight, patch test was then performed on 5 volunteers. The results showed that the A, B, C, and D formulas could change the color of gray hair from white to dark brown until black medium. The results of nonparametric statistical test showed significant differences where the best formula was D formula with 9.7% of concentration. In the stability test showed that the hair color remained stable for up to 6 times washing with a significance value of (p> 0.05) which mean that there was no significant difference between before and after the washing. The formula was created safely to be used as a hair dye because of the patch test reaction did not cause irritation. Key words:mangosteen rind, soxhletasi, pyrogalol, copper (II) sulfate 61

2 PENGGUNAAN ZAT WARNA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM FORMULA SEDIAAN PEWARNA RAMBUT Richa Yuswantina, Dian Oktianti, Deita Habikusuma INTISARI Buah manggis (Garcinia mangostana L) adalah buah tropis yang mempunyai banyak keunggulan dibanding buah lainnya diantaranya adalah kulit buahnya.kulit manggis mengandung zat pewarna alami yaitu pigmen anthosianin.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan warna rambut uban yang dihasilkan oleh zat warna kulit buah manggis dan untuk mengetahui kestabilan zat warna kulit buah manggis terhadap pencucian dan pengaruh sinar mataharisebagai pewarna rambut. Kulit buah manggis diekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan etanol 70%:air (4:1). Sediaan pewarna rambut dibuat dalam formula A,B,C, dan D dimana konsentrasi masing-masing formula A,B,C, dan D terdiri dari pirogalol 2%, tembaga(ii)sulfat 1,6% dan serbuk zat warna kulit buah manggis dengan formula A,B,C, dan D secara berturut-turut adalah 2,4%, 4,9%, 7,3% dan 9,7%. Pewarnaan dilakukan dengan cara merendam rambut uban selama 3 jam kemudian membandingkan hasil antar formula. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan warna rambut setelah uji pewarnaan dan uji stabilitas warna rambut terhadap pencucian serta pengaruh sinar matahari langsung, selanjutnya dilakukan uji tempel terhadap 5 orang sukarelawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula A,B,C, dan D dapat mengubah warna rambut uban dari warna putih menjadi coklat gelap sampai hitam sedang. Hasil uji statistik nonparametrik menunjukkan perbedaan bermakna tiap formula dimana formula yang paling bagus adalah formula D dengan konsentrasi 9,7%. Pada uji kestabilan menunjukkan semua formula dapat menghasilkan warna rambut yang tetap stabil hingga 6x pencucian dengan nilai signifikansi 1,000 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pencucian. yang dibuat aman digunakan sebagai pewarna rambut karena hasil uji tempel tidak menyebabkan reaksi iritasi. Kata kunci : Kulit buah manggis, soxhletasi, pirogalol, tembaga (II) sulfat PENDAHULUAN Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit, tumbuh sebagai batang-batang tanduk dan tersebar hampir di seluruh kulit tubuh, anggota-anggota tubuh, wajah dan kepala.rambut dikenal sejak zaman dahulu dengan julukan mahkota bagi wanita (Rostamailis, dkk., 2008).Selain berfungsi sebagai mahkota kecantikan, rambut juga berfungsi sebagai pelindung terhadap bermacam-macam rangsang seperti rangsang fisik, mekanis dan kimia.pewarnaan rambut (hair colouring) adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memberi warna baru atau mengubah warna rambut 62

3 asli menjadi warna yang baru (Bariqina dan Ideawati, 2001). Penelitian sebelumnyatelah dilakukan dengan menggunakanbiji kesumba kelingmengenai pewarnaan rambut (Zahniar, 2011), menunjukkan bahwa perubahan warna rambut sudah terlihat jelas pada formula yang terdiri dari zat warna biji kesumba keling 1%, pirogalol 1%, dan tembaga (II) sulfat 1,6%. Sediaan ini menghasilkan warna rambut dari cokelat terang sampai hitam terang. Kulit manggis mempunyai pigmen yang cocok untuk dijadikan sebagai pewarna alami yaitu antosianin.antosianin adalah pigmen yang larut dalam air.secara kimia dikelompokkan dalam flavonoid dan phenolic. Zat tersebut berperan dalam pemberian warna terhadap bunga atau bagian tanaman lain dari warna merah, biru sampai ungu (Samsudin, A.M., dan Khoiruddin, 2009). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui perubahan warna rambut uban yang dihasilkan oleh serbuk zat warnakulit buah manggisdalamformulasi larutan pewarna rambut dan untuk mengetahui kestabilan serbuk zat warna kulit buah manggisdalam formulasi larutan pewarna rambut terhadap pencucian dan pengaruh sinar matahari. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bekker glas, alat soxhletasi, pinset, batang pengaduk, freezee dryer, waterbaths dan cawan penguap. Bahan-bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, pirogalol, tembaga (II) sulfat, etanol 70%, aquadest, sampo dan uban. Cara Penelitian Determinasi tanaman dilakukan untuk memperoleh kepastian bahwa tanaman yang akan digunakan pada penelitian ini berasal dari tanaman yang dimaksud sehingga kemungkinan timbulnya kesalahan dalam pengumpulan bahan penelitian dapat dihindari. Pembuatan ekstrak dan serbuk zat warna, simplisia kulit manggis yang telah kering dibuat menjadi serbuk dengan cara diblender dan diayak dengan ayakan nomor 30. Ekstrak zat warna kulit manggis diperoleh dengan metode ekstraksi secara soxhletasi. Serbuk kulit manggis yang telah dibungkus dengan kertas saring dimasukkan kedalam alat soxhletasi lalu ditambah dengan etanol 70%. Proses soxhletasi dilakukan penggantian sampel setiap 8 jam sekali, hasil dari soxhletasi ini berupa cairan berwarna coklat pekat yang kemudian dipekatkan dengan waterbath sampai diperoleh ekstrak kental kulit manggis. Ekstrak kental kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan ekstrak kering dengan alat freeze dryer Pembuatan formula dengan menyederhanakan berdasarkan formula standard yang terdiri dari pirogalol, tembaga (II) sulfat, serbuk zat warna kulit manggis, aquadest yang terdapat pada rium Kosmetika Indonesia dan dibagi menjadi formula A,B,C dan D. 63

4 Uji pewarnaan dilakukan dengan cara sejumlah rambut uban yang sudah dicuci dengan sampo, dimasukkan ke dalam masingmasing formula pewarna rambut. Waktu perendaman tersebut disesuaikan dengan hasil uji pendahuluan percobaan di atas. Perubahan warna rambut yang terjadi pada masing-masing formula diamati dan dievaluasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara visual dan skoring pewarnaan menurut Natural Hair Colour Levels. Pengamatan stabilitas warna dilakukan dengan cara memperhatikan stabilitas terhadap pencucian dan stabilitas warna terhadap sinar matahari. Uji selanjutnya adalah uji iritasi uji tempel ini dilakukan terhadap 5 orang sukarelawan. Kulit sukarelawan yang akan diuji terlebih dahulu dibersihkan dan dilingkari dengan spidol dengan diameter kurang lebih 3 cm pada kulit bagian belakang telinga. Pengamatan dilakukan dengan batasan waktu selama 24 jam dengan diamati setiap 4 jam sekali apakah terjadi eritema, papula, vesikula, dan edema. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil determinasi tumbuhan manggis Garnicia mangostana L sebagai berikut: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a, Golongan 10. Tanaman dengan daun tunggal, berhadapan. 239a, 240a, Famili 80 : Guttiferae (Clusiaceae), Genus 1. Garnicia mangostana L. (Manggis). Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Garnicia mangostana L atau tumbuhan manggis. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui waktu pemberian formula larutan pewarna rambut yang menghasilkan pewarnaan yang optimal, selanjutnya akan digunakan untuk penelitian yang lebih lanjut. Gambar 1. Perendaman Dengan Masing- Masing Bahan ( Uji Pendahuluan) Dari uji pendahuluan dapat diketahui waktu perendaman yang optimal adalah 3 jam yang digunakan untuk perendaman rambut uban pada formula A, B, C dan D. Mula-mula mencampur terlebih dahulu serbuk zat warna biji pepaya, pirogalol dan tembaga (II) sulfat dengan komposisi sesuai formula rambut yang akan dibuat yaitu dengan memvariasikan konsentrasi serbuk kulit buah manggis dengan formula A,B,C, dan D secara berturut-turut adalah 2,4%, 4,9%, 7,3%, dan 9,7%. Gambar 2. Hasil Pewarnaan A 64

5 baik yaitu menjadi rambut berubah menjadi hitam sedang sampai hitam gelap. Gambar 2. Hasil Pewarnaan B Gambar 3. Hasil Pewarnaan C Gambar 4. Hasil Pewarnaan D Repl ikasi I II III IV V Tabel I. Hasil Pengamatan Perubahan Warna Rambut Uban A Hasil Uji Kestabilan B C D HItam Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk formula A rata-rata terjadi perubahan warna rambut uban menjadi coklat gelap. B menunjukkan perubahan warna rambut coklat gelap sampai hitam terang dan formula C menunjukkan perubahan warna rambut menjadi hitam terang sampai hitam sedang. Pada formula D menunjukkan perubahan warna rambut yang paling Tabel II. Hasil Pengamatan Pengujian Kestabilan Setelah Pencucian Repl ikasi I II III IV V A Hasil Pewarnaan B C D HItam Hasil pengujian kestabilan pewarnaan rambut dapat dilihat pada tabel II. Berdasarkan tabel di atas, masing-masing formula tidak terjadi perubahan warna yang signifikan.warna rambut yang sebelumnya telah dilakukan pewarnaan dengan formula A, B, C dan D rata-rata tetap stabil walaupun telah mengalami 6x pencucian dan terkena sinar matahari ± 5 jam. Hal ini diperkuat dengan hasil uji analisa statistik terhadap uji pewarnaan dan uji kestabilan bahwa nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan diantara formula uji pewarnaan dan uji kestabilan. 65

6 Tabel V. Data pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan Sukarelawan No Penilaian I III III IV V 1 Eritema Eritema dan papula Eritema, papula, dan vesikula 4 Edema dan vesikula Keterangan: 0 = Tidak ada reaksi + = Eritema ++ = Eritema dan Papula +++ = Eritema, Papula, dan Vesikula ++++ = Edema dan Vesikula (Depkes RI, 1985). Dari hasil uji iritasi tersebut dapat menunjukkan bahwa formula yang digunakan tidak mengakibatkan iritasi pada kulit sehingga aman digunakan sebagai pewarna rambut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Serbuk zat warna kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)dalam formulasi larutan pewarna rambut dapat mengubah warna rambut uban putih menjadi warna coklat gelap hingga hitam sedang dan stabil hingga 6x pencucian serta pengaruh sinar matahari secara langsung. Saran Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk mengetahui tingkat kestabilan pencucian hingga terjadi pelunturan warna yang signifikan dan memanfaatkan zat warna kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)dalam berbagai aspek seperti zat pewarna makanan, zat pewarna kain, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA 1. Rostamailis, Hayatunnufus, dan Yanita, M., 2008, Tata Kecantikan Rambut Jilid 3, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 2. Bariqina, E., Ideawati, Z., 2001, Perawatan & Penataan Rambut, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta. 3. Zahniar, 2011, Penggunaan Serbuk Zat Warna Biji Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Dalam Sediaan Pewarna Rambut Bentuk Larutan, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan 4. Samsudin, A.M., dan Khoiruddin, 2009, Ekstraksi, Filtrasi Membran Dan Uji Stabilitas Zat Warna Dari Kulit Manggis (Garcinia mangostana L), Penelitian, Universitas Diponegoro, Semarang 5. Dalton, J.W., 1985, The Professional Cosmetologist, West Publishing Company, United States of America 6. Departemen Kesehatan RI, 1985, rium Kosmetik Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 66