390 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "390 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman"

Transkripsi

1 390 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman Pembelajaran Kubus dan Balok dengan Pendekatan RME untuk Menumbuhkan Kreativitas Siswa MTs Muhammad Anwarul Huda Pendidikan Matematika-Pascasarjana Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. jps.pascaum@gmail.com Abstrak: Pembelajaran yang diterapkan di madrasah masih terpusat pada guru, siswa tidak bebas mengeluarkan ide-idenya. Pembelajaran matematika yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VIII MTs Miftahul Ulum Desa Kropak Kec. Bantaran Kab. Probolinggo. Subjek wawancara 3 siswa yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 1 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Pemilihan subjek wawancara berdasarkan hasil tes awal dan pertimbangan siswa-siswa tersebut mudah diajak berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran kubus dan balok dengan pendekatan RME dapat menumbuhkan kreativitas siswa kelas VIII MTs Miftahul Ulum Desa Kropak Kec. Bantaran Kab. Probolinggo. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes, sebagaian besar siswa telah tumbuh kreativitasnya tentang materi kubus dan balok. Kata kunci: pembelajaran, realistic mathematics education, kreativitas Menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal merupakan tujuan pendidikan. Pendidikan juga akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional, telah dilakukan pengkajian ulang terhadap kurikulum. Sehingga terjadi penyempurnaan kurikulum dari waktu ke waktu. Salah satunya dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami lingkungan sekitar. Diberlakukannya KTSP di sekolah menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi pelajaran yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran yang terjadi siswa diposisikan sebagai pendengar ceramah guru, akibatnya pembelajaran menjadi verbalistis dan mekanistis yang dalam pendi- dikan tersebut, anak banyak mengenal dan menghafal rumus-rumus dan simbol-simbol tanpa memahami makna dan kegunaannya. Dunia sekolah menjadi kehilangan makna. Pendidikan yang diharapkan dapat melahirkan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif digantikan oleh generasi ABS (asal bapak senang), tidak punya pemikiran kreatif, dan seterusnya. Berkenaan dengan pendidikan di Indonesia, Supriadi (dalam Rahmawati & Kurnia, 2010) berpendapat bahwa salah satu penyebab rendahnya kreativitas anak Indonesia adalah lingkungan yang kurang menunjang, anak-anak dituntut untuk dapat mengekspresikan kreativitasnya, khususnya di lingkungan sekolah dan keluarga. Oleh sebab itu, guru dan orang tua harus pandai-pandai dalam memperhatikan perkembangan kreativitas anak sehingga anak mempunyai daya pikir kreatif yang tinggi. Berpikir kreatif harus dipupuk sejak dini karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa menjadi fleksibel, lancar, dan asli. Ini yang menjadi harapan setiap guru. Guru juga harus mempunyai kemampuan dalam menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif agar siswa tertarik ingin lebih mengetahui materi, senang menanyakan, dan berani me- 390

2 Huda, Pembelajaran Kubus dan Balok dengan Pendekatan RME ngajukan pendapat, serta melakukan percobaan yang menuntut pengalaman baru. Hal ini penting bagi guru dalam kegiatan belajar-mengajar dengan harapan siswa mendapat kesempatan untuk mengukir prestasi secara optimal (Heru, 2010). Prestasi siswa akan optimal jika kreativitas siswa baik. Sebaliknya, prestasi siswa tidak akan optimal jika kreativitas siswa rendah (Rahmawati & Kurnia, 2010:4). Hal seperti inilah yang dirasakan pada pembelajaran matematika di MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran, Probolinggo. Di sekolah tersebut terdapat beberapa masalah, di antaranya yaitu kreativitas siswa masih rendah sehingga berdampak terhadap kemampuan yang kurang optimal. Sebagai indikatornya adalah siswa tidak mempunyai ide kreatif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru maupun pada saat diskusi. Fenomena ini menjadi keluhan para guru matematika MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran. Rendahnya ide kreatif siswa dalam mengerjakan soal menjadi sorotan para guru MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran dan akan dicari penyebabnya. Berdasarkan observasi awal di MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran, didapatkan bahwa kebanyakan siswa kelas VIII mengalami kesulitan memahami materi matematika misalnya, garis singgung dua persekutuan. Kesulitan tersebut diketahui dari hasil beberapa tes siswa yang diadakan oleh guru. Setiap pelaksanaan tes terdapat beberapa siswa yang mendapatkan skor tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan. Siswa yang ikut tes remedial pernah mencapai 75%. Nilai ulangan harian siswa kelas VIII semester II tahun pelajaran 2009/2010 menunjukkan nilai ratarata matematika pada materi volume kubus dan balok masih perlu untuk ditingkatkan. Dari 34 siswa, hanya 16 siswa yang mencapai nilai di atas rata-rata, yaitu 66. Hal ini berarti hanya ada 47% siswa yang mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan, berdasarkan persentase tingkat ketercapaian hasil belajar siswa, yang mengacu pada teori belajar tuntas (mastery learning), bahwa siswa harus menguasai sekurangkurangnya 65% dari kompetensi dasar yang ditetapkan. Dari hasil wawancara terbatas yang dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan siswa MTS Miftahul Ulum Kropak Bantaran Probolinggo ditemukan beberapa faktor penyebab rendahnya nilai ulangan harian siswa antara lain: (1) kurangnya semangat siswa dalam mencari buku pelajaran/referensi lain, (2) siswa berpendapat bahwa dalam menyelesaikan soal-soal ulangan berpedoman pada contoh-contoh soal yang diberikan pada saat belajar dalam kelas, (3) guru mendominasi dalam penyampaian materi ajar. Hasil wawancara dengan guru matematika di MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran menunjukkan guru berpendapat bahwa rasa keingintahuan siswa rendah dan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari soal-soal, khususnya di kelas VIII MTs Miftahul Ulum Kropak Bantaran. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan siswa memandang bahwa kompetensi dasar volume kubus dan balok khususnya serta matapelajaran matematika pada umumnya sebagai sesuatu yang menyusahkan, membosankan, dan kurang bermanfaat. Bila hal ini dibiarkan, maka kondisi kreativitas siswa dikhawatirkan akan semakin memburuk. Berdasarkan permasalahan seperti yang telah disebutkan, diperlukan solusi untuk mengatasi rendahnya keingintahuan siswa dalam pembelajaran matematika. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa mewujudkan kreativitas yaitu dengan melatih keterampilan siswa sesuai dengan minat pribadi siswa. Selain itu, siswa juga perlu diberi kesempatan mengembangkan bakat mereka. Tak hanya itu, pendidik, terutama orang tua, perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif siswa, serta menyediakan sarana prasarana untuk mendorong terbentuknya minat belajar (Munandar 2009:77). Dalam pembelajaran matematika, minat belajar siswa tentang volume kubus dan balok kurang bagus. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain kurangnya keingintahuan siswa tentang matematika untuk mewujudkan gagasan-gagasan baru, sehingga siswa mempunyai sikap yang negatif terhadap pembelajaran, misalnya takut dimarahi guru jika salah mengerjakan soal, takut gagal, dan sebagainya. Berkaitan dengan sikap yang berasal dari luar, Rahmawati & Kurnia (2004:10) mengungkapkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah guru. Selama ini, guru keliru dalam menghimpun pengetahuan, yaitu dengan belajar menghapal, tanpa pemahaman sehingga siswa merasa bosan untuk mengetahui hal-hal yang baru disebabkan pembelajaran di sekolah terkesan menoton dan cenderung membuat siswa pasif. Hal ini membuat siswa tidak tertarik lagi untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Terlebih lagi, pelajaran matematika yang berkaitan dengan konsep-konsep abstrak membutuhkan daya nalar tinggi untuk memahami materi pelajaran matematika. Oleh kare-

3 392 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman na itu, metode pembelajaran guru yang demikian menyebabkan siswa merasa bosan dan menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Salah satu pembelajaran yang dianggap sulit oleh siswa adalah pembelajaran geometri. Pembelajaran ini sebenarnya tidak sulit seperti yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Namun, yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah rasa malas dan kurangnya usaha dalam mengerjakan soal-soal baru. Permasalahan ini harus diatasi sehingga siswa tidak merasa bahwa pembelajaran geometri sulit. Penyelesaian masalah tersebut sekaligus dilakukan untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Penyelesaian dapat dilakukan dengan menemukan cara-cara baru sehingga siswa mempunyai keterampilan berpikir lancar serta keterampilan berpikir asli dan fleksibel, siswa tidak malu bertanya dan suka mengemukakan pendapat (Munandar, 2009:28). Selama ini, ada beberapa pendekatan yang ditawarkan untuk mengatasi rendahnya kreativitas siswa. Pendekatan tersebut diantaranya open-ended, CTL, penemuan terbimbing, dan realistitic mathematics education (RME). Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah RME karena sesuai dengan situasi keseharian siswa atau masalah yang dapat diimajinasikan oleh siswa (realistic problem). Selain itu, RME juga merumuskan peran guru dalam pembelajaran, yaitu guru bertindak sebagai fasilitator belajar dan harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya (Suryanto, dkk., 2010). Dengan demikian RME merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam matematika dan membantu siswa agar lebih aktif dan kreatif mengikuti pembelajaran. Salah satu cara agar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan menemukan kembali konsepkonsep matematika, khususnya konsep kubus dan balok adalah dengan menerapkan beberapa karakteristik RME yaitu interaksi. Interaksi dimaksudkan untuk saling berbagi strategi dan penemuan oleh siswa. Dengan mendengarkan apa yang ditemukan orang lain dan mendiskusikannya, siswa mendapatkan ide untuk memperbaiki strateginya. Interaksi dapat menghasilkan refleksi yang memungkinkan siswa meraih tahap pemahaman yang lebih tinggi sehingga kreativitas siswa dapat ditumbuhkan dengan sendirinya. Pembelajaran konsep kubus dan balok merupakan salah satu bentuk masalah realistik yang diasumsikan tepat untuk diselesaikan dengan pendekatan RME. Dengan mengajukan masalah realistik, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan realistik, yakni persoalan yang berkaitan dengan realitas atau situasi yang dapat dibayangkan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutawidjaja (2001:3) yang menyatakan bahwa dalam membelajarkan matematika, siswa perlu diajak bermatematika dalam konteks kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, guru bertugas menciptakan sistem lingkungan yang membelajarkan subjek pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang membelajarkan subjek pembelajaran secara optimal adalah dengan merancang dan membangun suasana kelas sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Model pembelajaran yang membantu pengembangan kerjasama dan interaksi antarsiswa salah satunya adalah membelajarkan peserta didik melalui pembelajaran matematika realistik. Soedjadi (dalam Widada, 2004) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika sehingga tujuan pendidikan matematika dapat tercapai lebih baik daripada sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengertian mendalam tentang realitas pembelajaran kubus dan balok dengan menggunakan pendekatan RME. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran kubus dan balok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME untuk dapat menumbuhkan kreativitas siswa. METODE Penelitian ini mengungkapkan pembelajaran volume kubus dan balok untuk menumbuhkan kreativitas siswa dengan pendekatan RME di kelas reguler. Moleong (2005:4) berpendapat bahwa pendekatan penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa katakata yang menjelaskan prosedur pembelajaran volume kubus dan balok. Analisis data dilakukan secara induktif. Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci karena peneliti yang akan melaksanakan, merancang, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik ke-

4 Huda, Pembelajaran Kubus dan Balok dengan Pendekatan RME simpulan, dan membuat laporan. Desain penelitian disempurnakan selama penelitian berlangsung sesuai kenyataan di lapangan. Dengan melihat karakteristik penelitian, maka pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang fenomena yang tampak selama proses pembelajaran berlangsung (Moleong, 2005:6). Fenomena tersebut adalah item-item langkah pembelajaran dalam kelas. Selain itu, penelitian ini membutuhkan data nonverbal. Data diperlukan untuk mengetahui peran siswa sesuai wacana yang telah digunakan dalam pembelajaran, apakah dapat membantu membangun pemahaman siswa terhadap volume kubus dan balok atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah digunakannya prosedur kerja siklus spiral dalam suatu penelitian yang terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflective) (Soedarsono, 1997:16). Dalam PTK, terjadi kerjasama antara peneliti dengan praktisi lapangan (guru). Peneliti dan guru memiliki pemahaman dan seperangkat tujuan yang sama dalam mengadakan perbaikan dan masalah penelitian. Siswa diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan RME, yaitu suatu metode pembelajaran yang mengkaitan materi pembelajaran dengan kenyataan (riil). Perlakuan diberikan oleh peneliti yang berperan sebagai guru selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian diamati oleh observer tentang segi penerapan langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung. Sistem perlakuan pada subjek penelitian semacam ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Soedarsono, 1997:16). Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan instrumen dalam penelitian terdiri atas instrumen utama dan instrumen penunjang. Peneliti merupakan instrumen utama karena peneliti yang merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan membuat laporan. Sedangkan instrumen penunjang adalah alat bantu dalam mengumpulkan dan mengidentifikasi perolehan data penelitian secara tepat, meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), lembar tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, pedoman wawancara, format catatan lapangan, format penilaian keterampilan berpikir kreatif, dan lembar validasi. HASIL Data penelitian menunjukkan bahwa hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh 2 observer selama pembelajaran berlangsung dan analisis data yang dilakukan peneliti terhadap pekerjaan siswa dalam mengerjakan masalah dengan tipe RME, diperoleh persentase keberhasilan kreativitas siswa sebagai berikut: berpikir lancar 31,62% dengan klasifikasi cukup baik, berpikir luwes 31,37% dengan klasifikasi cukup baik, sedangkan berpikir orsinil 29,41% dengan klasifikasi cukup baik. Pada pertemuan II adalah 30,59% dengan klasifikasi cukup baik dan pada pertemuan III adalah 31,18% dengan klasifikasi cukup baik. Sehingga persentase rata-rata keberhasilan kreativitas siswa adalah 31,36% dengan klasifikasi cukup baik. Sedangkan observasi aktivitas siswa diperoleh total skor yang diperoleh dari observer I pada pertemuan pertama adalah 49 dari skor maksimal 52, persentase rata-ratanya adalah 94,2% sehingga berada pada kriteria sangat baik. Sedangkan total skor yang diperoleh dari observer II pada pertemuan pertama adalah 48 dari skor maksimal 52, persentase rataratanya adalah 92,3% sehingga berada pada kriteria sangat baik, begitu juga pada pertemuan kedua, observer I adalah 45 dari skor maksimal 52, persentase rata-ratanya adalah 86,5% sehingga berada pada kriteria sangat baik. Sedangkan total skor yang diperoleh dari observer II pada pertemuan kedua adalah 47 dari skor maksimal 52, persentase rata-ratanya adalah 90,4% sehingga berada pada kriteria sangat baik, dan pada pertemuan ketiga adalah 49 dari skor maksimal 52, persentase rata-ratanya adalah 94,2% sehingga berada pada kriteria sangat baik. Sedangkan total skor yang diperoleh dari observer II pada pertemuan ketiga adalah 50 dari skor maksimal 52, persentase rata-ratanya adalah 96,1% sehingga berada pada kriteria sangat baik. Setelah observasi perlu dilakukan refleksi dengan harapan untuk mengkaji suatu tindakan yang telah dilakukan. Refleksi tindakan I dilakukan untuk menentukan apakah tindakan siklus I telah berhasil atau tidak, setelah data-data terkumpul selanjutnya peneliti melakukan refleksi. Hasil refleksi pada tindakan siklus I adalah sebagai berikut. (1) Peneliti sebagai guru telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan rencana pembelajaran realistik. (2) Hasil observasi pembelajaran pada siklus I dapat diketahui bahwa aktivitas guru sebesar 86,3% dan aktivitas siswa sebesar 92,28% terlaksana sesuai rencana pembelajaran. Hal ini telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian. (3) Dari tes hasil belajar

5 394 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman diketahui bahwa siswa yang telah mencapai skor 75 atau lebih adalah 85,29% dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus I memenuhi kriteria keberhasilan. Berdasarkan format yang telah diisi oleh observer pada setiap pertemuan diperoleh informasi sebagai berikut. (1) Siswa menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh peneliti dengan berkelompok. (2) Siswa lebih berani mengemukakan pendapat dan bertanya apabila ada permasalahan yang dihadapinya. (3) Perhatian siswa tidak terfokus pada guru sehingga suasana pembelajaran terlihat aktif dan siswa antusias menyelesaikan tugas-tugas yang ada pada lembar kerja siswa. (4) Pada dasarnya, siswa memiliki motivasi yang tinggi sehingga hasil belajarnya juga tinggi. (5) Pemberian skor oleh guru dapat menumbuhkan gairah siswa untuk memperoleh skor yang lebih baik. Pemberian skor juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. (6) Pembelajaran dengan pendekatan RME memenuhi kriteria pembelajaran aktif kreatif, efektif, dan menyenangkan. PEMBAHASAN Pembelajaran dengan pendekatan RME mencerminkan cara memandang matematika mengenai bagaimana anak belajar matematika dan bagaimana matematika harus diajarkan kepada anak. Pandangan ini tercermin pada enam prinsip yang diturunkan dari lima kaidah yang dikemukakan Treffers (1987), yaitu prinsip kegiatan, prisip nyata, prinsip bertahap, prinsip saling menjalin, prinsip interaksi, dan prinsip bimbingan. Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut. (1) Kegiatan awal. Kegiatan pada tahap a- wal adalah membuka pelajaran dengan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran, pemberian motivasi tentang pentingnya volume kubus dan balok, dan mengingatkan kembali materi prasyarat. Tahap awal diakhiri dengan siswa menerima LKS dan alat peraga. (2) Kegiatan inti. Kegiatan pada tahap inti adalah proses penemuan konsep dan menghitung volume kubus dan balok. Proses penemuan konsep dan menghitung volume kubus dan balok dilaksanakan dengan diskusi yang dibantu penggunaan LKS dan alat peraga. Diskusi kelas bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir lancar (fluency), kemampuan berpikir luwes (flexibility), dan kemampuan berpikir original (originality). Tahap inti diakhiri dengan laporan tiap kelompok dari hasil diskusi. (3) Kegiatan akhir. Kegiatan pada tahap akhir adalah menyimpulkan hasil pembelajaran dan melakukan evaluasi dengan membagikan pekerjaan rumah. Dari data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, terlihat bahwa aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran volume kubus dan balok dengan pendekatan RME menunjukkan kategori sangat baik. Kebahagiaan siswa juga terlihat ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan benda konkret sehingga mereka terlihat seperti sedang bermain, tetapi serius dalam bekerja. Misalnya kegiatan menjumlah kubus-kubus satuan ke dalam kubus dan balok, serta pada kegiatan memasukkan pasir dan bola. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudojo (1988:7) yang menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih menarik dengan penggunaan media. Siswa juga merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan, karena adanya kerja sama kelompok dalam menyelesaikan tugas. Dalam kelompok, peran siswa dihargai oleh siswa lain. Penghargaan yang diberikan siswa lain ini menimbulkan perasaan senang pada diri siswa. Siswa menyatakan bahwa mereka senang belajar dengan metode penemuan berkelompok karena adanya kerja sama, saling menghormati, dan saling menghargai. Hal ini sesuai dengan pendapat Eggen & Kauchak (1996:281) bahwa proses kerja sama dalam kelompok dapat menimbulkan motivasi intrinsik pada siswa. Pembelajaran volume kubus dan balok dengan pendekatan RME dalam penelitian ini secara umum telah berjalan sesuai dengan rencana dan dikatagorikan berhasil, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang perlu segera diselesaikan agar tidak menghambat penelitian. Kendala penelitian dan solusinya seperti dalam Tabel 1. SIMPULAN & SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. (1) Pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa MTs Miftahul Ulum Probolinggo kelas VIII berhasil menumbuhkan kreativitas siswa pada materi volume kubus dan balok melalui pendekatan RME. Hasil refleksi siklus I telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal, 85,29 % siswa telah mencapai skor hasil belajar 80 atau lebih. (2) Pembelajaran volume kubus dan balok melalui melalui pendekatan RME memungkinkan guru dan siswa aktif melakukan aktivitas belajar dan kreativitas siswa tumbuh dengan sendirinya dalam

6 Huda, Pembelajaran Kubus dan Balok dengan Pendekatan RME Tabel 1. Kendala Penelitian dan Solusinya Kendala Penelitian 1. Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga membutuhkan waktu yang lama. 2. Ruang kelas yang ada agak sempit dan belum memenuhi kreteria ukuran ideal. Akibatnya jarak antar kelompok saling berdekatan sehingga memungkinkan terjadi kerjasama antar kelompok. 3. Observer belum benar-benar memahami tugasnya sehingga membantu siswa dalam mengerjakan LKS. pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif, serta suasana belajar lebih menyenangkan. (3) Penerapan pendekatan RME memberikan hasil yang baik, karena siswa dapat merasakan pembelajaran matematika yang tidak kaku dan berorientasi pada realita. Pendekatan ini dapat dijadikan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk melaksanakan pembelajaran matematika di sekolah. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut. (1) Bagi siswa-siswa yang masih kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dan belum mencapai target yang diharapkan, sebaiknya guru/peneliti memberikan program perbaikan sebelum siswa-siswa tersebut melanjutkan ke materi berikutnya, meskipun penelitian telah mencapai target keberhasilan dan penelitian sudah selesai. (2) Jika akan melaksanakan pembelajaran secara kelompok, perlu diketahui bahwa penempatan kelompok jangan hanya berdasarkan tes awal saja, namun memperhatikan faktor lain, misalnya nilai raport, dan lain-lain sehingga terlaksana diskusi kelompok dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Heru, Perkembangan Kreativitas, (online), ( heru.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/2012/ Kreativitas.doc, diakses 10 Agustus 2011). Hudojo, H Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Solusinya 1. Di luar jam pelajaran, guru bersama siswa mengadakan simulasi membentuk kelompok belajar sehingga saat jam pelajaran berlangsung, guru hanya mengarahkan saja. 2. Untuk menghindari kerjasama antarkelompok,guru memberi saran agar tidak bekerjasama dan melakukan pengawasan yang ketat. 3. Memberi pengertian pada observer dan menjelaskan pada siswa bahwa tugas observer adalah mengamati. Jika ada kesulitan siswa diminta mendiskusikannya dan bertanya pada guru. Hudojo, H Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang. Hudojo, H Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan Konstruktivistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika dala Era Globalisasi. Program Pasca Sarjana IKIP Malang. Malang: 4 April. Miles, M.B. & Huberman, A.M Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Munandar, U Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat-Cet.3. Jakarta: Rineka Cipta. Munandar, U Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi para Guru dan Orang Tua-Cet.4. Jakarta: Gramedia. Rahmawati, Yeni. & Kurniati, Euis Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia pada Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Skemp, R.R The Psychology of Learning Mathematics. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher. Slettenhaar Adapting Realistic Mathematics Education in the Indonesian Context. Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia (Prosiding Konferensi Nasional Matematika X ITB, Juli Streefland, L Realistic Mathematics Education in Primary School. Freudenthal Institute. Suryanto Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Jakarta: Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti.

7 396 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman Sutawidjaja Kontruktivisme Konsep dan Implementasi pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya. VIII (khusus). Suwarsono Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika Realistik, (online), ( diakses 20 Oktober 2011). Sudarsono Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: BP3GSD. Widada, W Pendekatan pembelajaran Matematika Berbasis Masalah. Surabaya: Unipa Press. Universitas Negeri Malang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: UM Press.

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG Sarismah (sarismahsyaputri@gmail.com) Pembimbing (I) Santi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP Rohati Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP univ. Jambi Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Km

Lebih terperinci

Lilik Endang Wardiningsih Guru SDN Gajah I Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro

Lilik Endang Wardiningsih Guru SDN Gajah I Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KPK, FPB DAN FAKTORISASI PRIMA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BAGI SISWA KELAS IV SDN GAJAH I BAURENO BOJONEGORO Lilik Endang Wardiningsih Guru SDN Gajah I

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 47 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 3 SALAHUTU Kasman Samin Kamsurya SMP Negeri 3 Salahutu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Desty Indah Puspitaningrum, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP... 1 Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Lesson Study Pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX C SMP Negeri 2 Panti Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com

Lebih terperinci

Penguasaan dan pengembangan Ilmu

Penguasaan dan pengembangan Ilmu 0 Jurnal Pendidikan Sains, Volume, Nomor, Desember 0, Halaman 0- Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik pada Materi Himpunan di SMP Taufik Pendidikan Matematika-Pascasarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SEGI EMPAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas X Semester II SMA Widya Wacana Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh oleh seorang siswa sebagai pelajar, namun tidak sedikit siswa memandang belajar sebagai sesuatu

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Atik Dwi Kurniati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: atikdwi_kurniati@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL Suci Nurwati Program Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA

Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Hudzaifah, Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers... 397 Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Hudzaifah

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Darwis, Gandung Sugita, Anggraini Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO Volume 3 Nomor 1, 2016, Hlm 19-25 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs Nurul Arfinanti ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini

Lebih terperinci

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram 24 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEND ENDED UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPIKIR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X2 MAN I MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indrajaya Staf pengajar

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah* 1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Ria Zuniati, Bambang Priyo Darminto, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN

MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP Riyani; Bambang Priyo Darminto; Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri dari 12 laki-laki

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016 Upi Rosandi 1, Triyono

Lebih terperinci

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU Nur Ain Hasan, Abas Kaluku, Perry Zakaria JURUSAN PENDIDIKSN

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANDA ACEH Suhartati Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah Email: suhartati.mat@yahoo.com ABSTRAK Proses pembelajaran

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT Rizky Ayu Khalistin *), Erry Hidayanto **) Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam dan yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Juweni, Sumadji, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang juweni.dmw@gmail.com ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL)

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-E SMP NEGERI 3 MALINAU BARAT PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN ARTIKEL Oleh: Roy Sepdoni NIM 608311454736

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu kelas VIII pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM (MASALAH TERBUKA) Fatimah 1*) 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 PATEGALAN JATIBANTENG

PENERAPAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 PATEGALAN JATIBANTENG PENERAPAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 PATEGALAN JATIBANTENG Oleh Amirusi (1), Hasan Mochtar Fauzi (2) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Tati Rusmawati 1, Tri Saptuti Susiani 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl.

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS Irene Sofyani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: sofyani.irene@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP N 6 PURWOREJO Anggun Kurnia Wakhidah Program

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

PESTA ULANG TAHUN DAN MODEL PERMEN BATU MEMBANTU MEMPERJELAS KONSEP IRISAN DUA HIMPUNAN. Taufik 1

PESTA ULANG TAHUN DAN MODEL PERMEN BATU MEMBANTU MEMPERJELAS KONSEP IRISAN DUA HIMPUNAN. Taufik 1 PESTA ULANG TAHUN DAN MODEL PERMEN BATU MEMBANTU MEMPERJELAS KONSEP IRISAN DUA HIMPUNAN Taufik 1 Abstrak Pembelajaran matematika yang bermakna sudah banyak dilakukan guru. Tetapi masih banyak siswa yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Sejarah OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Sejarah OLEH: Artikel Skripsi METODE DISKUSI SERAP-OPINI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA (KD1-3) DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS-2 SMA NEGERI 3 JOMBANG

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nur Ngafifah 1, H. Setyo Budi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG Febriyanti Emilia Imam Supeno Lathiful Anwar Jurusan

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci