Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Dye Sensitizer Iftihatur Rofi ah, Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas IPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Gontjang@physics.its.ac.id Abstrak Telah dilakukan fabrikasi DSSC dengan menggunakan dye kulit buah mannggis (Garcinia Mangostana L) dengan variasi elektrolit gel teknik pelapisan spin coating. Variasi elektrolit gel yang digunakan terdiri dari elektrolit A dan B. Elektrolit A dibuat dengan mencampurkan Kalium Iodide 3 gr dan 3 ml Iodine sebagai elektrolit cair, kemudian ditambahkan senyawa pembuat gel menggunakan 3 gr PEG 1 yang dilarutkan kedalam 5 ml klorofom dan distirrer. Dibuat elektrolit B dengan komposisi berbeda dengan mencampurkan 3 gr KI kedalam 5 ml Iodine, kemudian dicampurkan senyawa pembuat gel menggunakan 6 ml PEG 1 yang dilarutkan dalam 6 ml klorofom. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan sumber cahaya lampu halogen. Diperoleh bahwa arus dan tegangan yang dihasilkan elektrolit gel cukup stabil. Arus tertinggi yang dihasilkan DSSC dengan elektrolit A sebesar 12,8 μa sedangkan pada DSSC dengan elektrolit B sebesar 21,4 μa. Pada penelitian ini jika semakin banyak Iodine yang digunakan maka arus yang dihasilkan semakin tinggi. Kata Kunci DSSC, TiO 2, Dye Ekstrak Kulit Manggis, Elektrolit Gel, Spin Coating. I. PENDAHULUAN el surya dalam perkembangannya telah banyak inovasi. Berdasarkan perkembangan teknologi saat ini dan bahan Spembuatannya sel surya dibedakan menjadi dua yaitu pertama, sel surya konvensional yang berbasis silikon. Kedua, advance sel surya yang terbagi atas tiga macam yaitu Thin Film material, Multi junction (Tanden), Dye sensitized Solar Cell (DSSC). Diantara beberapa jenis sel surya tersebut yang mudah untuk difabrikasi dan membutuhkan biaya yang murah adala sel surya jenis DSSC. DSSC sebagai sel surya dengan dye sensitizer dari bahan organik dapat dikembangkan berbiaya murah serta fabrikasi mudah. Pada penelitian sebelumnya oleh Zamroni[1], fabrikasi DSSC masih menggunakan bahan semikonduktor TiO 2 yang berukuran mikro sebagai fotokatalisnya, dan menggunakan dye sensitizer kulit manggis dengan metode pelapisan TiO 2 pada kaca ITO yaitu metode Doctor Blade sehingga diperoleh nilai tegangan DSSC yang besar namun kestabilannya kurang. Penelitian Hidayat[2], mengunakan dye kulit manggis, bahan TiO 2 mikro dengan metode pelapisan Spin Coating dan membandingkan sel yang diberi spacer dan tidak diberi spacer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa DSSC dengan spacer tegangan dan arus yang dihasilkan lebih stabil. Penelitian Romli[3], menggunakan dye yang sama dan metode yang sama dengan penelitian hidayat namun dibuat variasi kecepatan putar Spin Coating, hasilnya menunjukkan efisiensi yang lebih bagus. Berdasarkan referensi di atas, masih perlu inovasi untuk mendapatkan optimalisasi dari fabrikasi DSSC. Maka dari itu diperlukan adanya penelitian yang lebih lanjut agar diperoleh efisiensi DSSC yang tinggi dan menghasilkan daya yang lebih besar. Pada penelitian ini akan digunakan metode Spin Coating untuk pelapisan TiO2. Bahan TiO 2 yang digunakan masih berukuran mikro dan berfasa anatase, bahan dye yang digunakan yaitu ekstrak kulit terluar buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh elektrolit gel terhadap tegangan dan arus yang dihasilkan. Pada dasarnya prinsip kerja DSSC mengkonversi energi cahaya ke listrik dalam skala molekular dalam bentuk reaksi dari transfer elektron. Proses pertama dimulai dengan terjadinya eksitasi elektron pada dye akibat absorbsi foton. Dimana ini merupakan salah satu peran dari sifat TiO2. Ketika foton dari sinar matahari menimpa elektroda kerja pada DSSC, energi foton tersebut diserap oleh dye yang melekat pada permukaan TiO 2. Sehingga dye mendapatkan energi untuk tereksitasi. Dye tereksitasi membawa energi dan diinjeksikan ke pita konduksi pada TiO 2. TiO 2 berperan sebagai akseptor atau kolektor elektron. Molekul dye yang ditinggalkan kemudian dalam keadaan teroksidasi. Selanjutkan elektron akan ditransfer melewati rangkaian luar menuju elektroda pembanding ( elektroda yang mengandung lapisan karbon). Elektrolit (pasangan iodide dan triodide) yang bertindak sebagai mediator elektron sehingga dapat menghasilkan proses siklus dalam sel. Ion Triodide menangkap elektron yang berasal dari rangakaian luar dengan bantuan molekul karbon sebagai katalis. Elektron yang tereksitasi masuk kembali ke dalam sel dan dibantu oleh karbon sehingga dapat bereaksi dengan elektrolit yang menyebabkan penambahan ion iodide pada elektron. Kemudian satu ion iodide pada elektrolit mengantarkan elektron yang membawa energi menuju dye teroksidasi. Elektrolit menyediakan elektron pengganti untuk molekul dye teroksidasi. Sehingga dye kembali ke keadaan awal[2]. Secara umum, Gambar 1 menunjukan DSSC terdiri dari dye-sensitized yang terbuat dari bahan organik, lapisan TiO2 nanokristal, larutan elektrolit yang mengandung pasangan redoks I - /I 3- dan substrat kaca ITO sebagai elektoda kerja. Faktor luar area dan ketebalan lapisan semikonduktor yang mengatur peningkatan beban dye, kemudian kerapatan optis yang menghasilkan efisiensi penyerapan cahaya. Kerapatan optis menyatakan ukuran transmisi suatu elemen optik dengan panjang gelombang tertentu. Jika dihubungkan dengan pemberian radiasi pada suatu objek, maka kerapatan optisnya merupakan perbandingan antara intensitas awal dan intensitas transmisi.

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) Gambar 1 Skema DSSC DSSC berbentuk struktur sandwich, dimana dua elektroda yaitu elektroda TiO 2 dengan dye dan elektroda pembanding yang terbuat dari kaca ITO dilapisi karbon yang mengapit elektrolit membentuk sistem sel fotoelektrokimia. Elektroda pembanding terbuat dari kaca ITO yang dilapisi dengan karbon karena memiliki konduktivitas yang cukup dan resistansi panas dan aktivitas elektrokatalitik dari reduksi triiodide. TiO2 adalah material fotokatalis yang memiliki daya oksidasi yang kuat, photostabilitas yang tinggi dan selektivitas redoks. Syarat penting untuk meningkatkan aktivitas katalis dari TiO 2 adalah meningkatkan luas permukaan dari TiO 2 yang bergantung pada ukuran kristalnya. Sifat fisis dan kimia dari TiO2 bergantung pada ukuran, morfologi dan struktur kristalnya. TiO 2 memiliki tiga bentuk kristal yaitu anatase, rutile, dan brookite. Kristal TiO 2 fase anatase memiliki kemampuan yang lebih aktif daripada rutile. Anatase dianggap sebagai fase yang paling menguntungkan untuk fotokatalisis dan konversi solar energi. TiO 2 hanya mampu menyerap sinar ultraviolet (35-38 nm). Untuk meningkatkan serapan spektra TiO 2 di daerah tampak, dibutuhkan lapisan zat warna yang akan menyerap cahaya tampak. Zat warna tersebut berfungsi sebagai sensitizer. Buah manggis merupakan buah yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan buah lainnya. Bagian kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai penghasil zat warna alami yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan, juga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan, antidiare dan antikanker. Pemanfaatan kulit buah manggis belum maksimal. Penampilan kulit buah manggis yang berwarna ungu menunjukkan ada pewarna alami yang terkandung didalamnya. Salah satu senyawa flavonoid yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah antosianin[3]. Antosianin merupakan zat warna yang paling penting dan tersebar luas, pigmen memberikan warna pada tumbuhan tinggi dan mudah larut dalam air[4]. Pigmen ini berperan terhadap timbulnya warna pada bunga, daun, dan buah. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut polar seperti etanol, aseton, dan air. Berdasarkan tingkat polaritasnya antara antosiansin sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut tidak seimbang. Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dalam pelarut cair. Diketahuianya senyawa aktif yang dikandung oleh suatu bahan (simplisia) akan mempermudah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi yang tepat[5]. II. METODOLOGI A. Preparasi Elektroda Kerja Elektroda kerja terbuat dari kaca konduktif jenis FTO yang dilapisi dengan pasta TiO 2. Cara membuat pasta TiO 2 yaitu dengan mencampurkan serbuk TiO 2 mikro sebanyak 4 gr dilarutkan dalam 15 ml Asam asetat, distirrer selama 3 menit. Kemudian ditambahkan 1 tetes Triton X-1 dan distirrer kembali selama 1 jam. Pasta TiO 2 yang sudah jadi dideposisikan pada kaca konduktif FTO dengan metode Spin Coating. Kecepatan putar Spin Coating 1, 15 dan 2 masing-masing selama 4 menit. Agar didapatkan hasil deposisi yang baik maka hasil spin coating dikalsinasi pada temperatur 45ºC selama 3 menit dan didinginkan pada suhu 7 ºC agar pada pencelupan dye dapat menempel pada TiO 2.. B. Preparasi Dye Kulit Manggis sebagai fotosensitizer Pewarna yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kulit manggis. Kulit manggis diekstrak dengan membuat bubuk dari kulit manggis yang telah dikeringkan, kemudian bubuk tersebut dilarutkan dengan menggunakan air. Dibuat 5 gr kulit manggis dan dilarutkan dalam 1 ml air. Untuk menguji daya serap dari ekstrak Jahe Merah yaitu dengan menggunakan UV-VIS spektrofotometer. C. Preparasi Larutan Elektrolit Larutan elektrolit yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan redoks iodin dan Iodide (I - /I 3- ) dan akan ibuat gel dengan penambahan beberapa senyawa. Senyawa dalam pembuatan larutan elektrolit ini adalah Kalium Iodida (KI), Iodine, PEG 1 dan Klorofom. Dibuat dua macam elektrolit gel dengan komposisi yang berbeda untuk melihat karakteristik dari masing-masing elektrolit. Prosedur awal pembuatan larutan elektrolit ini adalah untuk elektrolit A dibuat dengan mencampurkan 3gram Kalium Iodide ke dalam 3 ml Iodine dan distrirrer selama 15 menit. Kemudian disiapkan senyawa pembuat gelnya yaitu PEG 1 sebanyak 3 gr dilarutkan dalam 5 ml klorofom, larutan tersebut kemudian dicampurkan apada elektrolit cair dan distirrer selama satu jam. Kemudian disimpan dalam wadah tertutup untuk menghindari penguapan. Elektrolit B dibuat dengan komposisi yang berbeda dari elektrolit A. elektrolit B dibuat dengan mencampurkan 3 gr KI kedalam 5 ml Iodine dan distirrer selama 15 menit dan merupakan elektrolit cair. Sedangkan senyawa pembuat gelnya dibuat dengan melarutkan 6 gr PEG 1 kedalam 6 ml kloroform. Setelah itu dicampurkan pada larutan elektrolit cair dan distirrer selam 1 jam. D. Pembuatan Elektroda Pembanding Elektroda pembanding dibuat dengan kaca FTO yang dilapisi karbon. Pelapisan karbon pada kaca FTO yaitu dengan menggores-goreskan Pensil 8B pada bagian konduktif kaca FTO kemudian dipanaskan di atas nyali api lilin hingga terbentuk lapisan berwarna hitam seperti gambar 3. E. Pembuatan Sandwich DSSC Setelah masing-masing komponen DSSC tersebut siap langkah berikutnya adalah menyusun sandwich DSSC,berikut adalah prosesnya:

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) Elektroda kerja yang telah disiapkan, direndam dalam larutan dye selama 1 hari agar dye dapat emenempel pada lapisan TiO Disiapkan spacer dari selotip plastik dengan ukuran 2 mm dan disesuaikan dengan luasan elektroda TiO2 yang tidak dilapisi pasta. 3. Kemudian larutan elektrolit dioleskan tepat di atas lapisan TiO2. Setelah itu diletakkan elektroda pembanding diatas substrat TiO 2 yang telah diberi spacer tadi, elektroda pembanding dipasang tidak sejajar untuk memudahkan pada saat pengujian. Setelah itu klip kertas dipasang untuk menguatkan kedua elektroda tersebut. F. Pengujian DSSC Pengujian DSSC meliputi tegangan dan arus, dilakukan di dalam ruangan dengan menggunakan cahaya lampu Halogen. Dan diguunakan voltmeter untuk menguukur arus dan tegangan serta rangkaian sebagai beban. gelombang 33, 39, 46 dan 51 nm. Sinar matahari menghasilkan 5% spektra di daerah ultraviolet dan 45% di daerah cahaya tampak(38-78 nm). Dengan kemampuan absorbansi pada rentang panjang gelombang maka kulit manggis memungkinkan untuk menyerap energi sinar matahari sehingga memaksimalakan daya kerja DSSC. Gambar 1 Rangkaian Pengujian arus dan tegangan untuk DSSC III.HASIL DAN PEMBAHASAN G. Hasil Uji Spektrofotometer UV Vis pada Dye Kulit Manggis Semikonduktor TiO 2 hanya mampu menyerap sinar ultraviolet dengan panjang gelombang (35-38 nm). Untuk meningkatkan serapan spektra TiO 2 didaerah tampak, dibutuhkan zat warna yang akan menyerap cahaya tampak, Manggis adalah salah satu buah yang memiliki kandungan zat warna (antosianin). Dalam 1 gram kulit buah manggis terdapat 59,3 mg antosianin. Jika daya serapan dye kulit manggis tinggi maka kemampuan mengabsorb foton yang dipancarkan oleh sinar matahari juga besar sehingga mampu mengeksitasi elektron-elektron yang terdapat pada bahan semikonduktor yaitu TiO 2 dari pita konduksi dan arus yang dihasilkan cukup besar. Untuk mengetahui daya serap dye kulit manggis maka dilakukan uji UV-Vis. Alat yang digunakan untuk uji UV-Vis adalah spektrofotometrer UV-Vis. Prinsip kerja spektrofotometri UV- Vis yaitu interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi dari energi gap TiO2. Cahaya tampak berada pada panjang gelombang antara nm, panjang gelombang tersebut divisualisasikan dengan beberapa macam spektrum warna. Dari hasil uji UV-Vis pada gambar 2 dye kulit manggis mengabsorb pada panjang gelombang cahaya dengan rentang antara nm. Nilai absorbansi maksimum kulit manggis 5, sedangkan puncak absorbansi terjadi pada panjang Gambar 2 Absorbansi Kulit Manggis H. Analisis Elektrolit Gel Pada penelitian-penelitian sebelumnya digunakan elektrolit cair sebagai media transfer elektron. Ketahanan arus dan tegangan yang diperoleh hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu dan harus dilakukan penetesan ulang jika akan dilakukan pengujian lagi. Oleh karena itu penelitian kali ini elektrolit yang digunakan dibuat gel agar dalam penggunaannya DSSC mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa fabrikasi ulang. Larutan elektrolit yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan redoks iodin dan Iodide (I - /I 3- ) dibuat dengan dua macam variasi. Elektrolit A dibuat dengan mencampurkan 3 gram Kalium Iodide (KI) ke dalam 3 ml iodine dan distirrer selama 1 jam. Larutan yang sudah dibuat selanjutnya disimpan pada wadah/botol yang tertutup rapat (menghindari penguapan larutan). Disiapkan PEG 1 sebanyak 3 gr dilarutkan kedalam 5 ml kloroform kemudian dicampurkan kedalam larutan elektrolit yang sebelumnya sudah dibuat dan distrirrer selama 1 jam dengan temperatur pemanasan 6ºC agar PEG 1 cepat larut kedalam larutan tersebut. Untuk elektrolit B dibuat dengan komposisi berbeda dari elektrolit A, pada elektrolit B ini dibuat dengan mencampurkan 3 gr KI kedalam 5 ml Iodine, sebagai pembuat gelnya dicampurkan 6 gr PEG 1 kedalam 6 ml kloroform dan dicampurkan kedalam larutan elektrolit yang sudah dibuat sebelumnya, distrirrer dengan waktu dan temperatur yang sama seperti elektrolit A. Digunakan polimer PEG sebagai senyawa pembuat gel. PEG disini dianalogikan hanya sebagai template dari elektrolit agar tidak mudah menguap sehingga arus dan tegangang yang dihasilkan stabil, jadi PEG tidak megikat senyawa-senyawa

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) lain dari komposisi elektrolit. Dalam penggunaannya, PEG sering digunakan untuk sebagai campuran kosmetik maupun obat-obatan. Jenis PEG sendiri bervariasi sesuai dengan berat molekulnya. Untuk penelitian kali ini digunakan PEG 1 yang berbentuk kristalin putih dan berminyak, dengan bentuk tersebut PEG perlu dilarutkan ke dalam senyawa lain agar mudah untuk dicampurkan pada pasangan larutan KI dan I. Pelarut yang digunakan adalah senyawa kloroform, dipilih senyawa tersebut karena sifat dari kloroform biasanya sangat baik digunakan sebagai pelarut organik, dan juga non polar, sebagai pelarut minyak dan lemak. Dari sifat-sifat tersebut maka dipilhlah kloroform sebagai pelarut PEG. Dari sintesis elektrolit yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada penelitian kali ini berat molekul PEG yang digunakan untuk membuat gel mempunyai berat molekul minimal sebesar 1 agar elektrolit dapat berubah menjadi gel dengan struktur yang lebih kental. Semakin banyak Iodine yang digunakan maka senyawa pembuat gelnya juga semakin banyak agar elektrolit dapat terbentuk gel. I. Pengujian DSSC Pengujian DSSC dilakukan di laboratorium optoelektronika fisika ITS Surabaya. Pengujian DSSC dilakukan dibawah sinar lampu halogen dengan jarak 3 cm dan intensitasnya 864 lumen/m 2. Permukaan sisi elektroda kerja TiO 2 berada dibagian yang disinari oleh halogen, data yang akan diambil adalah arus dan tegangan pada hambatan minimum sekitar 18 Ω dan hambatan maksimum 413 KΩ. Digunakan dua macam variasi elektrolit gel dengan 2 sampel DSSC yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan peralatan resistor jenis potensio Ω 1 k sebanyak 4 buah yang dirangkai paralel, kabel penjepit buaya, PCB yang nantinya dibuat rangkaian sebagai beban pada DSSC, seperti yang terlihat pada gambar 3, multimeter 2 buah yang berfungsi untuk mengukur arus dan tegangan yang dihasilkan. hambatan oleh karena itu jika hambatan yang diberikan minimum maka akan diperoleh arus yang besar. sedangkan jika hambatan yang diberikan pada rangkaian maksimum maka arus tidak terbaca, faktor tersebut dikarenakan arus yang dihasilkan sangat kecil sehingga alat ukur yang digunakan tidak mampu membaca besarnya arus yang dihasilkan. Untuk pengujian pada hambatan maksimum yaitu 413 KΩ akan terukur tegangan yang dihasilkan oleh DSSC, pada saat ini alat ukur berada pada rangkaian paralel dengan DSSC itu sendiri sehingga akan menghasilkan tegangan yang besar. J. Pengujian Arus yang Dihasilkan Oleh DSSC Ketika cahaya berupa foton yang berasal dari halogen menumbuk elektroda kerja, terjadi eksitasi elektron yang berasal dari dye akibat absorbsi foton. Elektron tereksitasi dari ground state ke excited state kemudian terinjeksi menuju band gap TiO 2 sehingga molekul dye teroksidasi. Dengan adanya donor elektron dari elektrolit (I - ) maka molekul dye kembali ke keadaan awal dan mencegah penangkapan kembali elektron oleh dye teroksidasi. Setelah mencapai elektroda kerja elektron mengalir menuju elektroda karbon melalui rangkaian eksternal. Dengan adanya katalis pada elektroda karbon yaitu karbon itu sendiri, elektron diterima oleh elektrolit sehingga hole yang terbentuk pada elektrolit (I - 3 ), akibat donor elektron pada proses sebelumnya berekombinasi dengan elektron sebelumnya membentuk Iodide (I - ). Iodide ini digunakan untuk mendonor elektron kepada dye yang teroksidasi sehingga terbentuk siklus transport elektron dan menghasilkan arus. Arus yang dihasilkan oleh elektrolit gel ini berupa arus stabil, hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4, gambar tersebut menunjukkan grafik yang dihasilkan oleh elektrolit A pada pengukuran dengan resistansi rangkaian sebesar 18Ω dan resistansi kaca sebesar 5KΩ. Pengambilan data dilakukan tiap menit untuk mengamati perubahan arus. Diperlihatkan bahwa kestabilan arus membutuhkan waktu sekitar 4 menit dari waktu awal pengukuran. Arus awal didapatkan 12,8 μa, perubahan saat menuju stabil dalam tiap menitnya mengalami penurunan drastis, hingga pada menit ke-4 arus menunjukkan perubahan yang stabil seiring berjalannya waktu. Pada penelitian ini arus yang dihasilkan tidak pernah nol, terbukti pada pengukuran setelah 2 jam arus stabil sekitar 4,2 μa sehingga dapat dipastikan arus tidak pernah hilang karena elektrolit yang digunakan tidak mudah menguap, sehingga proses siklus DSSC masih tetap berjalan untuk menghasilkan Gambar 3 Proses Pengujian DSSC Pada pengujian DSSC, jika hambatan rangkaian yang dihasilkan potensiometer minimum maka akan timbul arus besar yang diperoleh dari DSSC, sesuai dengan hukum ohm yaitu tegangan diperoleh dari hasil perkalian arus dan hambatan, dari sini dapat diketahui bahwa hubungan antara hambatan dan tegangan adalah berbanding lurus, sedangkan arus sendiri merupakan hasil bagi antara tegangan dan

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) arus Arus (μa) Gambar 4 Grafik hubungan Arus terhadap Waktu DSSC dengan elektrolit gel A pada hambatan 18 Ω dan resistansi kaca 5KΩ dengan waktu pengujian 2 jam Sampel berikutnya adalah sel DSSC dengan menggunakan elektrolit B. Pada pengujiannya dilakukan sama seperti sampel pada elektrolit A namun resistansi kaca konduktif pada sampel B ini lebih besar dari sampel A yaitu sekitar 38KΩ. Terlihat dari gambar 5 bahwa arus yang dihasilkan pun masih kecil. Arus ini mencapai keadaan stabil dalam waktu sekitar 5 menit. Berbeda dengan sampel A, pada sampel B didapatkan arus tertinggi 21,4 μa. Akan tetapi tegangan yang dihasilkan lebih kecil dari sampel DSSC elektrolit A Arus (μa) Gambar 4.5 Grafik hubungan Arus terhadap Waktu DSSC dengan elektrolit B pada hambatan 18 Ω dan resistansi kaca 38 KΩ dengan waktu pengukuran 2 jam Arus (μa) I(μA) Elktrolit A I(μA) Elektrolit B Gambar 6 Grafik perbandingan Arus pada DSSC elektrolit A dan B terhadap waktu pada hambatan 18Ω Dari sini dapat kita bandingkan kedua sampel tersebut. Dari grafik 6 diperlihatkan bahwa arus yang dihasilkan oleh elekrolit B lebih besar dari elektrolit A. Penggunaan Iodine sangat berpengaruh terhadap arus yang dihasilkan, pada penelitian ini semakin banyak Iodine yang digunakan maka arus yang dihasilkan semakin tinggi akan tetapi dalam kasus lain penggunaan Iodine yang terlalu banyak dapat mengurangi daya yang dihasilkan oleh DSSC. Selain itu kestabilan yang dihasilkan pun berbeda, semakin banyak kandungan Iodine maka waktu yang dibutuhkan menuju stabil pun semakin lama, karena pada penelitian ini stabil pada arus kecil. Jadi jika arus yang dihasilkan tinggi maka proses menuju stabil pun lama. Pada DSSC dengan elektrolit A pada menit ke-4 arus sudah mulai stabil. sedangkan pada DSSC dengan elektrolit B arus mulai stabil pada menit ke-6. K. Pengujian Tegangan yang dihasilkan DSSC Pengukuran tegangan dilakukan pada hambatan maksimum yang dihasilkan oleh potensiometer yaitu sekitar 413 Ω, K pada hambatan ini arus tidak terbaca dikarenakan alat ukur yang digunakan tidak mampu membaca arus yang sangat kecil. Berbeda dengan tegangan, hambatan berbanding lurus dengan tegangan sehingga jika hambatannya besar maka tegangan yang dihasilkan pun cukup besar. Tegangan yang dihasilkan DSSC berasal dari beda potensial antar energi fermi TiO 2 dengan potensial reduksi elektrolit. Jika ukuran partikel TiO 2 lebih kecil maka energi ferminya lebih besar sehingga tegangan yang dihasilkan juga lebih besar.

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 1, (213) Tegangan (mv) Gambar 4.7 Grafik hubungan Tegangan terhadap waktu DSSC dengan elektrolit A pada hambatan 413 Ω Krsistansi kaca 5K Ω dengan waktu pengujian 2 jam Pengukuran tegangan pada sampel B menunjukkan tegangan yang stabil pula. Pada sampel ini tegangan tidak lebih besar dari sampel A, hanya berkisar 12,1-147,9 mv. Perbedaan ini disebabkan oleh resistansi kaca yang digunakan. Untuk DSSC sampel resistansi kacanya sekitar 38 Ω. K Pengujian dilakukan selama 2 jam dan diamati tegangan yang dihasilkan setiap menitnya. Dapat dilihat dari gambar 4.8 bahwa tegangan yang dihasilkan awalnya mengalami kenaikan kemudian penurunan pada menit 1 dan mulai stabil pada menit ke 8. Tegangan (mv) tegangan dan arus tanpa fabrikasi lagi. DAFTAR PUSTAKA [1] Zamroni, 213, Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Ekstraksi Kulit Buah Manggis Sebagai Dye Sensitizer Dengan Metode Ddoctor Blade, Departemen FISIKA FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. [2] Rahman, hidayat, 213, Pengaruh Pemberian Space (Bantalan) Untuk Mendapatkan Kestabilan Arus Dan Tegangan Prototipe Dssc Dengan Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Dye Sensitizer, Departemen FISIKA FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. [3] Purwanto, Romli, 213, Variasi Kecepatan Putar Dan Waktu Pemutaran Spin Coating Dalam Pelapisan Tio 2 Untuk Pembuatan Dan Karakterisasi Prototipe Dssc Dengan Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garciniamangostana L.) Sebagai Dye Sensitizer, Departemen FISIKA FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. [4] Nasori, (212), Pengembangan dan fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell berbasis jahe Merah Dengan metode deposisi Spin Coating dan Docot Blade. Thesis, Jurusn Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITS Surabaya. [5] Durst, R. W., & Wrolstad, R. E., 25. Unit F1.2: Characterization and Measurement of Anthocyanins by UV visible Spectroscopy. In R. E. Wrolstad (Ed.), Handbook of analytical food chemistry (pp ). NewYork: John Wiley & Sons. [6] Treyball, R.E., (1981), Mass-Transfer Operations, 3rd ed, Mc Graw- Hill, New York, hal [7] O regan dan Gratzel, M. A low Cost, High Efficiency Solar Cell [8] Based On Dye Sensitized Colloidal TiO 2 Films. Nature Vol.353. Issue 6346, kimia/kimia material/fotokatalis pada permukaan tio2/diakses 11 Januari 213 [9] Sastrohamidjojo, H, 1991,Spektroskopi. Yogyakarta.: Liberty [1] H. Zhang, J.F. Banfield. Understanding Polymorphic Phase Transformation Behavior during Growth of Nanocrystalline Aggregates: Insights from TiO2, J Phys Chem B, vol. 14, pp [11] M. Hatta, Agus, dkk., 25, Fabrikasi Devais Fotonik Berbasis Polimer PMMA dengan Metode Spin Coating, Jurnal Fisika dan aplikasinya, ITS Surabaya. [12] Spiro, M., Kandiah, M. and Price, W., (199), Extraction of ginger rhizome: kinetic studies with dichloromethane, ethanol,2-propanol and acetone water mixture, International Journal of Food Science and Technology, 25, hal Gambar 4.8 Grafik hubungan Tegangan terhadap Waktu DSSC dengan elektrolit B pada hambatan 413 KΩ resitansi kaca 38 KΩ dengan waktu pengukuran 2 jam IV. KESIMPULAN Telah berhasil dibuat sel surya tipe DSSC menggunakan variasi elektrolit gel dengan komposisi yang berbeda. Arus maksimum yang dihasilkan elektrolit A sebesar 12,8 μa sedangkan arus maksimum yang dihasilkan elektrolit B sebesar 21,4 μa. Dalam penggunaannya elektrolit gel mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama untuk menghasilkan

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan STUDI AWAL FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU SEBAGAI DYE SENSITIZERS DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC Surabaya 27 Januari 2012 Perumusan Masalah B Latar

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-15 Fabrikasi Dssc dengan Dye Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Linn Var. Rubrum) Variasi Larutan T i o 2 Nanopartikel

Lebih terperinci

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MENGGUNAKAN EKTRAKSI DAGING BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI DYE SENSITIZER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan eksperimental yang dilakukan di laboratorium Fisika Material, Jurusan pendidikan fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Energi cahaya matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui suatu sistem yang disebut sel surya. Peluang dalam memanfaatkan energi matahari masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karena tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi tanpa energi matahari maka sebenarnya pemanfaatan energi matahari sudah berusia setua kehidupan itu sendiri.

Lebih terperinci

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING DALAM PELAPISAN TiO 2 UNTUK PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PROTOTIPE DSSC DENGAN EKSTRAKSI KULIT BUAH MANGGIS (Garciniamangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITIZER

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) 2301-928X 1 Pembuatan Dan Karakterisasi Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Ekstraksi Kulit Buah Manggis Sebagai Dye Sensitizer Dengan

Lebih terperinci

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH Iwantono *), Erman Taer, Rika Taslim dan Lutfi Rindang Lestari Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya λ Panjang Gelombang 21 ω Kecepatan Angular 22 ns Indeks Bias Kaca 33 n Indeks Bias Lapisan Tipis 33 d Ketebalan Lapisan Tipis 33 α Koofisien Absorpsi 36 Frekuensi Cahaya 35 υ BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) B- Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fisika Material, Jurusan Pendidikan Fisika, laboratorium Mikrobiologi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi merupakan masalah terbesar pada abad ini. Hal ini dikarenakan pesatnya pertumbuhan ekonomi dunia sehingga kebutuhan manusia akan sumber energi pun meningkat.

Lebih terperinci

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) Dwi Susmiyanto, Nur Aji Wibowo,2, Adita Sutresno,2,* Progam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU (HIBISCUS ROSA SINENSIS L) SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI DYE Henni Eka Wulandari, Drs. Gontjang

Lebih terperinci

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Perkembangan sel surya atau photovoltaic menjadi penelitian yang dikembangkan pemanfaatannya sebagai salah satu penghasil energi. Salah satu

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) B-5 Pengaruh Penggunaan Gel-Electrolyte pada Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) berbasis TiO2 Nanopartikel dengan Ekstrak Murbei (Morus) sebagai Dye Sensitizer pada Substrat Kaca ITO Irmayatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi, sudah seharusnya Indonesia memanfaatkannya sebagai energi listrik dengan menggunakan sel surya.

Lebih terperinci

Kata kunci: Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Sensitizer, Fourine doped-tin Oxide (FTO), Klorofil, Spin Coating

Kata kunci: Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Sensitizer, Fourine doped-tin Oxide (FTO), Klorofil, Spin Coating PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN BINAHONG (BASSELA RUBRA LINN) SEBAGAI ZAT PEKA CAHAYA TiO2-NANO PARTIKEL DALAM DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Hardani 2, Hendra 2, Muh. Iman Darmawan 2, Cari 1, Agus Supriyanto

Lebih terperinci

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL 4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL 21 Pendahuluan Sel surya hibrid merupakan suatu bentuk sel surya yang memadukan antara semikonduktor anorganik dan organik. Dimana dalam bentuk

Lebih terperinci

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes L.Benth ) Dan Mawar Merah ( Rosa Damascena Mill ) Muhammad Tamlicha, Dahlang

Lebih terperinci

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 12, NOMOR 3 OKTOBER 2016 Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan Hardani, Hendra, Muh. Iman

Lebih terperinci

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI WULANDARI HANDINI 04 05 04 0716 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan energi matahari di muka bumi sangat besar yakni mencapai 3x10 24 J/tahun atau sekitar 10.000 kali lebih banyak dari energi yang dibutuhkan makhluk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Katalis merupakan suatu zat yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Katalis yang digunakan merupakan katalis heterogen. Katalis heterogen merupakan katalis yang dapat digunakan

Lebih terperinci

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL Faqih Abdul Bashir*, Ade Febri, Aulia Tri Hidayah, Niken Rizky Amalia Nuraini, Novi Wulandari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Material yang digunakan berupa pasta TiO 2 produksi Solaronix, bubuk Dyesol

Lebih terperinci

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE Rizqon Natullah, dan Gatut Yudoyono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 - Juni 2011 di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Fisika Lanjut, Departemen Fisika IPB.

Lebih terperinci

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Jurnal Sainstek Vol. VI No. 2: 148-157, Desember 2014 ISSN: 2085-8019 PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Retno Damayanti, Hardeli,

Lebih terperinci

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis 11 HASIL DAN PEMBAHASAN Kultivasi Spirulina fusiformis Pertumbuhan Spirulina fusiformis berlangsung selama 86 hari. Proses pertumbuhan diketahui dengan mengukur nilai kerapatan optik (Optical Density).

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY Mochamad Choirul Misbachudin 1,2, Suryasatriya Trihandaru 1,2, Adita Sutresno 1,2 1 Progam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V. 10 larutan elektrolit yang homogen. Pada larutan yang telah homogen dengan laju stirring yang sama ditambahkan larutan elektrolit KI+I 2 sebanyak 10 ml dengan konsentrasi 0.3 M tanpa annealing. Setelah

Lebih terperinci

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi Dwi Susmiyanto 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* * E-mail : adita@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan sumber energi merupakan masalah yang harus segera diselesaikan oleh masing-masing negara termasuk Indonesia. Untuk itu perlu dikembangkan suatu teknologi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan gas alam menjadi pendorong bagi manusia untuk mencari sumber energi alternatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel surya merupakan suatu piranti elektronik yang mampu mengkonversi energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan dampak buruk terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di Indonesia. Pada tahun 2000 hingga tahun 2004 konsumsi energi primer Indonesia meningkat

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM Oleh: M. Choirul Umam 1, Erna Hastuti 2 ABSTRAK: Sel surya merupakan energy alternatif yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Oleh : Rafika Andari Jurusan Teknik Elektro,Institut Teknologi

Lebih terperinci

Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell

Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 10, NOMOR 2 JUNI 2014 Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell Amalia Puji Winarni, Kusumandari, dan Ari Handono Ramelan Jurusan

Lebih terperinci

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT SKRIPSI Oleh Wawan Badrianto NIM 101810301039 JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel Pembuatan TCO Pembuatan pasta ZnO dan TiO2 Pembuatan elektrolit

Lebih terperinci

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA Rita Prasetyowati, Sahrul Saehana, Mikrajuddin Abdullah (a), dan Khairurrijal Kelompok Keahlian Fisika Material

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spektrum Radiasi Matahari Spekrum radiasi elektomagnetik terdiri atas radiasi dengan beberapa panjang gelombang mulai dari yang sangat pendek sampai sangat panjang. Cahaya tampak

Lebih terperinci

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 181 Oktober 2013 Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki abad 21, persediaan minyak dan gas bumi semakin menipis. Sementara kebutuhan akan energi semakin meningkat, terutama dirasakan pada negara industri. Kebuthan

Lebih terperinci

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL Uji Beda Kestabilan Tengan. (Danang Mohamat Yuri) 318 UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL DIFFERENCE

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas mengenai preparasi ZnO/C dan uji aktivitasnya sebagai fotokatalis untuk mendegradasi senyawa organik dalam limbah, yaitu fenol. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Dody Fanditya Rakhman, Sholeh Hadi Pramono dan Eka Maulana. Abstrak Dye-Sensitized Solar cell (DSSC) merupakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC) PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC) Ferri Rusady Saputra 1,2, Ferdy Semuel Rondonuwu 1,2, Adita Sutresno 1,2

Lebih terperinci

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 13, NOMOR 2 JUNI 2017 Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella Rafika Andari Jurusan Teknik Elektro,Institut

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan 29 III. PROSEDUR PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan Desember 2012, di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung. Karakterisasi

Lebih terperinci

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN: STUDI PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAUN PEPAYA TERHADAP SIFAT OPTIK DAN LISTRIK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LAPISAN TIPIS Ummu kalsum 1, Iqbal 2 dan Dedy Farhamsa 2 1 Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

J. Sains Dasar (1) 1-7

J. Sains Dasar (1) 1-7 J. Sains Dasar 2017 6 (1) 1-7 STUDI PREPARASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA BERBASIS TITANIA MELALUI PENYISIPAN LOGAM TEMBAGA (CU) DENGAN BERBAGAI VARIASI MASSA PADA LAPISAN AKTIF TITANIA EFFECT OF CU INSERTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk mendukung hampir seluruh aktifitas manusia. Seiring dengan perkembangan dunia industri dan pertumbuhan ekonomi di

Lebih terperinci

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp Cari 1, Agus Supriyanto 1, Muh.Iman Darmawan 2, Hardani 2, Hendra Darmaja 2

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC 2.1.1 Efek Photovoltaic Photovoltaic (PV) adalah suatu sistem atau cara langsung (direct) untuk mentransfer radiasi matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia menyebabkan beberapa perubahan yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Energi

Lebih terperinci

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA) Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol. 01, No. 02 (2017) 61 71 Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen secara kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian ini menjelaskan proses degradasi fotokatalis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Prodi Fisika, Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Fisika, dan Laboratorium Terpadu Gedung

Lebih terperinci

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) Ari Diana, Hermansyah Aziz, dan Admin Alif Laboratorium Foto/Elektrokimia, Jurusan Kimia FMIPA,

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (21) 2337-32 (231-928X Print) B-26 Ekstrak Buah Murbei (Morus) sebagai Sensitizer Alami Dye-Sensitized Solar Cell (Dssc) Menggunakan Substrat Kaca Ito dengan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang berbentuk kristal tunggalatau kristal jamaktelah mapan dan mempunyai efisiensi berkesan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini diulas dalam tiga subbab. Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam, yaitu SEM-EDS, XRD dan DRS. Karakterisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. Data dan grafik hasil FTIR dari ekstrak daun Hemigraphis colorata 2. Tabel Daerah Gugus Fungsi pada IR : 3. Tabel Data UV-Vis dari Dye Ekstrak Daun Hemigraphis colorata dengan Pelarut Methanol

Lebih terperinci

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF Rita

Lebih terperinci

SKRIPSI DELOVITA GINTING

SKRIPSI DELOVITA GINTING PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL DENGAN DYE KLOROFIL BAYAM MERAH SKRIPSI DELOVITA GINTING 070801040 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran DAFTAR ISI Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Halaman i ii iii v vi vii x xi xiii Bab 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan

Lebih terperinci

Fabrikasi DSSC ( Dye Sensitized Solar Cell) dengan Teknik Pelapisan Spin Coating

Fabrikasi DSSC ( Dye Sensitized Solar Cell) dengan Teknik Pelapisan Spin Coating 1 Fabrikasi DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Teknik Pelapisan Spin Coating Menggunakan Kaca ITO dan FTO sebagai Substrat dan Variasi Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum) sebagai Dye Sensitiser

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sel surya tersensitisasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan jenis sel surya generasi ketiga yang banyak dikembangkan karena efisiensinya yang tinggi,

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI

PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains DESI SUSANTHY NIM. 05085/2008 PROGRAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah berkembang suatu mekanisme fotokatalis yang menerapkan pemanfaatan radiasi ultraviolet dan bahan semikonduktor sebagai fotokatalis, umumnya menggunakan bahan TiO2

Lebih terperinci

PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN THE EFFECT OF INSERTION OF IRON METALSON TITANIA ACTIVE LAYERTO THE MORPHOLOGICAL STURCTURE AND RESISTANCE OF

PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN THE EFFECT OF INSERTION OF IRON METALSON TITANIA ACTIVE LAYERTO THE MORPHOLOGICAL STURCTURE AND RESISTANCE OF Pengaruh Penyisipan Logam. (Winda Setya Ningtias) 1 PENGARUH PENYISIPAN LOGAM BESIPADA LAPISAN AKTIF TITANIA TERHADAP STRUKTUR MORFOLOGI DAN RESISTANSI LAPISAN AKTIF TiO2 SERTA PERFORMANSI SEL SURYA YANG

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SPACE

PENGARUH PEMBERIAN SPACE JURNAL SANS DAN SEN POMTS ol. 1, No.2, (2013) 2301-928X 1 PENGARUH PEMBERAN SPACE (BANTALAN) UNTUK MENDAPATKAN KESTABLAN ARUS DAN TEGANGAN PROTOTPE DS DENGAN EKSTRAKS KULT BUAH MANGGS (Garcinia mangostana

Lebih terperinci

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION Yolanda Oktaviani, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: vianyolanda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L)

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L) Jurnal Sainstek Vol. VI No. 2: 158-167, Desember 2014 ISSN: 2085-8019 PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L) Anna Maulina, Hardeli,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis. 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi TiO2 Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis. TiO2 dapat ditemukan sebagai rutile dan anatase yang mempunyai fotoreaktivitas

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Proses pembangunan disegala bidang selain membawa kemajuan terhadap kehidupan manusia, tetapi juga akan membawa dampak negative bagi lingkungan hidup. Industrialisasi

Lebih terperinci

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO Grafik Chrono Amperometry pada berbagai pontensial (-0,5 V hingga -1,5V vs Ag/AgCl) Grafik Chrono Amperometry Elektrodeposisi ITO Glass pada pontensial -0,5 V hingga-1,5v

Lebih terperinci

TiO 2 jatuh pada 650 nm sedangkan pada kompleks itu sendiri jatuh pada 600 nm, dengan konstanta laju injeksi elektron sekitar 5,5 x 10 8 s -1 sampai

TiO 2 jatuh pada 650 nm sedangkan pada kompleks itu sendiri jatuh pada 600 nm, dengan konstanta laju injeksi elektron sekitar 5,5 x 10 8 s -1 sampai BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Transfer elektron antara material semikonduktor nanopartikel dengan sensitiser, yaitu suatu senyawa berwarna (dye) yang didopingkan pada semikonduktor merupakan subyek

Lebih terperinci

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015, Uji Kinerja Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Lapisan Capacitive Touchscreen Sebagai Substrat dan Ekstrak Klorofil Nannochloropsis Sp. Sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi Ketebalan Pasta TiO2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri yang pesat akan mendorong peningkatan kebutuhan energi. Konsumsi energi manusia di dunia mencapai sekitar 88% bahan bakar fosil

Lebih terperinci

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL Muhammad Salahuddin 1, Suryajaya 2, Edy Giri R. Putra 3, Nurma Sari 2 Abstrak:Pada penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating Fitriani *, Sri Handani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Titanium dioksida (TiO 2 ) sejak beberapa tahun terakhir banyak digunakan dalam berbagai bidang anatas anatara lain sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rencana Penelitian Penelitian mengenai DSSC ini secara umum dibagi dalam 3 tahap besar. Tahapan pertama adalah pembuatan kaca konduktif sebagai substrat semikonduktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Secara umum penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan: 1. Tahapan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT)

PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) SKRIPSI PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) RIZAL FUADHI NRP. 1405.100.068 Dosen Pembimbing Prof.Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc JURUSAN KIMIA Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

SINTESIS SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA (SSTP) EKSTRAK ANTOSIANIN BUAH DELIMA (Punica granatum) DENGAN METODE SOL-GEL-SPIN COATING

SINTESIS SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA (SSTP) EKSTRAK ANTOSIANIN BUAH DELIMA (Punica granatum) DENGAN METODE SOL-GEL-SPIN COATING SINTESIS SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA (SSTP) EKSTRAK ANTOSIANIN BUAH DELIMA (Punica granatum) DENGAN METODE SOL-GEL-SPIN COATING Okti Mulyani, Astuti Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Peranan Elektrolit Pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT)

Peranan Elektrolit Pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT) Peranan Elektrolit Pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT) Lidya Pancaningtyas dan Syafsir Akhlus Laboratorium Kimia Fisik FMIPA ITS, Kampus ITS Keputih-Sukolilo Surabaya 60111 e-mail: lidyapancaningtyas@gmail.com

Lebih terperinci

Spektrofotometer UV /VIS

Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia. Sehingga para peneliti terus berupaya untuk mengembangkan sumber-sumber energi

Lebih terperinci

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS 1 Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Fenol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (OH) yang terikat pada atom karbon pada cincin benzene dan merupakan senyawa yang bersifat toksik, sumber pencemaran

Lebih terperinci