PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, UPAH MINIMUM KOTA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, DAN BEBAN/TANGGUNGAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun oleh : DEWI KARTIKA SARI B PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 i 2

3 3

4 iii 4

5 ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, UPAH MINIMUM KOTA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, DAN BEBAN/TANGGUNGAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota, Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah Penduduk dan Beban/Tanggungan Penduduk terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Penelitian ini menggunakan data sekunder dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan berupa data time-series (tahun ) dan data cross-section/silang tempat (9 Kota di Provinsi Jawa Timur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Random Effect Model (REM) adalah model regresi data panel yang terbaik. Berdasarkan uji F variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota, Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah Penduduk dan Beban/Tanggungan Penduduk secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) menunjukkan bahwa variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Upah Minimum Kota berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Jumlah Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dan variabel Beban/Tanggungan Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur. Kata kunci : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota, Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah Penduduk, Beban/Tanggungan Penduduk dan Tingkat Pengangguran Terbuka ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of the Gross Regional Domestic Product (GDP), Minimum Wage Cities, Human Development Index, Population and Expenses / Dependent Population against Unemployment Rate in Cities of East Java Province This study uses secondary data and analytical tools used in this research is the analysis of panel data regression. Data used in the form of time-series data ( ) and a cross-section / cross-point (9 Cities in East Java). The results showed that the Random Effect Model (REM) is a panel data 1

6 regression model the best. Based on F test variables Gross Regional Domestic Product (GDP), Minimum Wage Cities, Human Development Index, Population and Expenses / Dependent Population simultaneously or jointly affect the Unemployment Rate in Cities in East Java province. Based on test validity influence (t test) showed that the variables of Gross Domestic Product (GDP) has positive and not significant to the Unemployment Rate, variable Minimum Wage Cities significant negative effect on the Unemployment Rate, variable Human Development Index is negative and not significant against Unemployment rate, the variable Population significant negative effect on the Unemployment rate and the variable expenses / Dependents Population significant negative effect on the Unemployment rate in Cities in East Java province. Keywords: Gross Domestic Product (GDP), Minimum Wage Cities, Human Development Index, Population, Expenses / Dependent Population and Unemployment Rate 1. PENDAHULUAN Pembangunan nasional memiliki hakekat mewujudkan masyarakat aman, damai dan sejahtera. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terus berupaya melakukan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya yaitu dengan meningkatkan stabilitas nasional. Salah satu cara menjaga stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. Sebagai negara berkembang, Negara Indonesia tak lepas dari masalah pengangguran. Kompleknya masalah pengangguran di Indonesia tak lepas dari banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi dan tidak diiringi dengan peningkatan kesempatan kerja adalah salah satu faktor penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan membuat peningkatan angkatan kerja. Apabila jumlah kesempatan kerja lebih kecil daripada peningkatan angkatan kerja maka jumlah pengangguran akan meningkat. Apabila masalah pengangguran tidak segera diatasi maka akan menimbulkan dampak yang serius seperti kemiskinan. Salah satu faktor yang menentukan kemakmuran seseorang adalah tingkat pendapatannya. Dengan seseorang menganggur maka akan 2

7 mengurangi tingkat pendapatan yang akhirnya akan mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai (Sukirno, 2006). Masalah pengangguran masih menjadi salah satu titik berat dalam pembangunan di Jawa Timur. Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan laju pengangguran, diperlukan indikator-indikator sebagai dasar perencanaan, monitoring, maupun evaluasi program. Informasi tersebut akan banyak memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dalam membuat perencanaan atau kebijakan strategis dalam rangka perluasan kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Badan Pusat Statistik, 2015). Pada Gambar 1 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Timur dan Kota-kota di Provinsi Jawa Timur. Penurunan tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Timur tahun tidak diikuti oleh beberapa Kota di Provinsi Jawa Timur. Tingkat Pengangguran yang cukup tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010, terjadi di Kota Malang dan Kota Madiun, namun pada tahun 2015 tingkat pengangguran tinggi terjadi hanya di Kota Kediri dan Kota Malang. Dibandingkan dengan tingkat pengangguran di Indonesia Provinsi Jawa Timur lebih rendah, namun jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur, Kota-kotanya termasuk yang tertinggi diantaranya Kota Malang, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya. 3

8 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA 2,30 2,43 4,25 4,16 4,93 4,20 5,19 4,66 4,92 5,86 5,15 5,15 4,57 4,12 3,55 3,41 4,34 4,30 4,48 5,12 5,07 5,55 5,41 5,73 5,32 4,47 3,80 4,01 5,57 4,88 5,10 4,29 6,17 4,19 5,71 5,16 6,09 4,42 5,82 7,39 6,66 6,85 7,23 7,52 6,84 7,32 6,71 6,57 7,85 7,68 7,29 7,73 7,66 7,22 6,93 7,28 7,01 8,68 9,52 8,46 Gambar 1 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Jawa Timur dan 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 Provinsi Jawa Timur Tahun (dalam %) Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, Sakernas (data diolah) Tingkat pengangguran terbuka di objek penelitian mengalami fluktuatif dari tahun Tiga Kota (Kediri, Malang, dan Surabaya) dari sembilan Kota di Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan pada tahun Sedangkan Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun dan Kota Batu cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan Gambar 1 diatas, tingkat pengangguran Kota Kediri pada tahun 2015 sebesar 8,46%, meningkat dari tahun 2013 dengan nilai 7,66%. Pada tahun 2015 tingkat pengangguran di Kota Malang sebesar 7,28%, padahal tahun 2014 hanya sebesar 7,22%. Peningkatan pengangguran juga terjadi di Kota Surabaya, pada tahun 2014 sebesar 5,82% dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 7,01%. Pengangguran tertinggi pada tahun 2015 di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur adalah di Kota Kediri. Tentu pola ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran tersebut. Berdasarkan uraian di atas, studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Kota, Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah Penduduk dan Beban/Tanggungan Penduduk terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Jawa Timur Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun

9 2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perpustakaan, jurnal atau penelitian sebelumnya dan dari instansi yang terkait dalam penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Data yang digunakan merupakan penggabungan dari data deret waktu (time series) selama 6 tahun yaitu dari tahun dan silang tempat (cross section) sejumlah 9 Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur yaitu Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Surabaya, dan Kota Batu sehingga menghasilkan 54 observasi. 2.2 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel sebagai alat pengolahan data dengan menggunakan program E-views8. Analisis dengan menggunakan data panel yaitu gabungan antara data deret waktu (time-series data) dan data deret lintang (cross-section data). Dengan kata lain, data panel adalah data yang diperoleh dari data cross section yang di observasi berulang pada unit individu (objek) yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan demikian, akan diperoleh gambaran tentang perilaku beberapa objek tersebut selama beberapa periode waktu (Juanda dan Junaidi, 2012). Analisis data panel merupakan gabungan antara data time-series dan data cross-section. Objek dalam penelitian ini adalah 9 Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun Ada 3 model estimasi dalam data panel yaitu, Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) kemudian diuji untuk pemilihan model yang terbaik melalui Uji Chow dan Uji Hausman. Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota (UMK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Populasi (POP), dan Beban/Tanggungan Penduduk (BTP) Terhadap 5

10 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur Tahun digunakan analisis regresi data panel dengan model sebagai berikut 1 : TPT it = α + β 1 LOG(PDRB) it + β 2 LOG(UMK) it + β 3 IPM it + β 4 LOG(POP) it + β 5 BTP it + u it Dimana : TPT LOG(PDRB) LOG(UMK) IPM LOG(POP) BTP i : Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen) : Produk Domestik Regional Bruto (Miliar Rupiah) : Upah Minimum Kota (Rupiah) : Indeks Pembangunan Manusia (Skala Indeks) : Jumlah Penduduk (Jiwa) : Beban/Tanggungan Penduduk (Persen) : Menunjukkan data cross-section Kota-Kota di Jawa Timur t : Menunjukkan data time series tahun α β u : Koefisien konstanta 3. HASIL DAN PEMBAHASAN : Koefisien slope dan intersep : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati Berdasarkan hasil estimasi data panel untuk memilih model yang terbaik dengan uji Chow dan uji Hausman, maka terpilih model yang terbaik yaitu Random Effect Model (REM). Hasil estimasi metode Random Effect dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut : 1 Replikasi dari Jurnal Tyas Ayu Prasanti, Triastuti Wuryandari dan Agus Rusgiyono. Aplikasi Regresi Data Panel Untuk Permodelan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Gaussian Universitas Diponegoro Semarang, Vol.4, No.3, Tahun 2015, Hlm: ISSN: dan Jurnal Tengkoe Sarimuda RB dan Soekarnoto. Pengaruh PDRB, UMK, Inflasi, dan Investasi Terhadap Pengangguran Terbuka di Kab/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Tahun XXIV, No.2, Agustus Hlm: Model Data Panel lihat Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi 2 Buku 2 (Jakarta: Salemba Empat. 2015). Hlm: dan Model Data Panel dari Juanda, Bambang dan Junaidi. Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi. Cetakan pertama Juni (Bogor: IPB Press. 2012). Hlm:

11 Tabel 1 Model Estimasi Random Effect Model (REM) TPT it = PDRB it UMK it IPM it (0.6284) (0.0137)** (0.8759) POP it BTP it (0.0745)*** (0.0015)* R 2 = ; DW-Stat = ; F-Stat = ; Prob. F-stat = Keterangan : *Signifikansi pada α = 0,01; **Signifikansi pada α = 0,05; ***Signifikansi pada α = 0,10; angka dalam kurung adalah nilai probabilitas t Dari hasil analisis pada Tabel 1 terlihat bahwa variabel upah minimum kota berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur dengan koefisien regresi sebesar Artinya apabila variabel upah minimum kota naik sebesar 1 persen maka tingkat pengangguran terbuka akan mengalami penurunan sebesar persen. Variabel jumlah penduduk berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota- Kota Provinsi Jawa Timur dengan koefisien regresi sebesar Artinya apabila variabel jumlah penduduk naik sebesar 1 persen maka tingkat pengangguran terbuka akan mengalami penurunan sebesar persen. Variabel beban/tanggungan penduduk berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur dengan koefisien regresi sebesar Artinya apabila variabel beban/tanggungan penduduk naik sebesar 1 persen maka tingkat pengangguran terbuka akan mengalami penurunan sebesar persen. 3.1 Produk Domestik Regional Bruto dan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan hasil estimasi data panel Random Effect Model (Tabel 1) menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Hal ini berarti PDRB tidak akan mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur 7

12 karena pertumbuhan PDRB belum bisa menciptakan lapangan kerja untuk pengangguran. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Nyoman Setya Ari Wijayanti dan Ni Luh Karmini (2014) yang berjudul Pengaruh Tingkat Inflasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bali, memperoleh hasil bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka Hal ini diakibatkan oleh tidak semua orang bisa masuk ke dalam kesempatan kerja yang ada. Variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai koefisien yang positif terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Bali yang artinya tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat maka pengangguran juga akan tinggi. Hasil penelitian tidak sesuai dengan studi yang dilakukan oleh ekonom Arthur Okun (Okun s Law) mengindikasikan adanya hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menciptakan sebuah skema pengurangan angka pengangguran. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan akan menciptakan pertumbuhan output, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengejar kapasitas output yang meningkat itu (Arsyad, 2010). 3.2 Upah Minimum Kota dan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan hasil estimasi data panel Random Effect Model (Tabel 1) menunjukkan bahwa upah minimum kota (UMK) mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka. Upah minimum kota (UMK) berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Artinya, semakin tinggi tingkat upah yang ditawarkan, maka tingkat pengangguran di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur cenderung menurun. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tengkoe Sarimuda RB dan Soekarnoto (2014) yang berjudul Pengaruh PDRB, UMK, Inflasi, dan Investasi Terhadap Pengangguran Terbuka di Kab/Kota 8

13 Provinsi Jawa Timur Tahun , memperoleh hasil bahwa UMK berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara UMK dan tingkat pengangguran. Dalam penelitian ini pekerja di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur merasa upah minimum Kota yang ditetapkan sudah memenuhi kebutuhan hidup pekerja sehingga dengan meningkatnya upah minimum akan menarik pengangguran untuk menerima pekerjaan yang ditawarkan dan pada akhirnya akan mengurangi pengangguran itu sendiri. Menurut Tengkoe Sarimuda RB dan Soekarnoto (2014) menyatakan bahwa kenaikan UMK tersebut lebih mendorong tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan dan begitu juga bagi sektor usaha, kenaikan UMK tidak disikapi oleh manajemen perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja tetapi dijadikan sebagai strategi penting dalam meningkatkan kinerja pekerja secara nyata, mendorong terpeliharanya kelangsungan hidup satuan kerja, dan untuk pencapaian sasaran kerja melalui produktivitas yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat pengangguran yang ada. 3.3 Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan hasil estimasi data panel Random Effect Model (Tabel 1) menunjukkan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh besar atau kecil nilai komponen IPM yaitu kesehatan, pendidikan dan kemampuan daya beli terhadap tingkat pengangguran. Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muhamad Burhanudin (2015) yang berjudul Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi Banten Periode , memperoleh hasil bahwa IPM berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran. 9

14 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa dengan teratasinya jumlah pengangguran dan mendapatkan pendapatan yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan manusia melalui peningkatan bagian pengeluaran rumah tangga yang dibelanjakan untuk makanan yang lebih bergizi dan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pengurangan pengangguran dapat kita lihat dari jumlah indeks pembangunan manusia yang mengalami peningkatan (Todaro, 2000). 3.4 Jumlah Penduduk dan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan hasil estimasi data panel Random Effect Model (Tabel 1) menunjukkan bahwa jumlah penduduk mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka. Jumlah penduduk berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Artinya apabila jumlah penduduk semakin meningkat maka tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Jawa Timur cenderung menurun. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riko Anggara (2016) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran di Provinsi Jawa Timur tahun , memperoleh hasil bahwa jumlah penduduk berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara jumlah penduduk dan tingkat pengangguran. Menurut Mulyadi (2003) mengatakan bahwa jumlah penduduk yang makin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang makin besar pula. Ini berarti makin besar pula jumlah orang yang mencari pekerjaan atau menganggur. Agar dapat dicapai keadaan yang seimbang maka seyogyanya mereka semua dapat tertampung dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keinginan serta ketrampilan mereka. Ini akan membawa konsekuensi bahwa perekonomian harus selalu menyediakan lapangan-lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja baru. 3.5 Beban/Tanggungan Penduduk dan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan hasil estimasi data panel Random Effect Model (Tabel 1) menunjukkan bahwa beban/tanggungan penduduk mempengaruhi tingkat 10

15 pengangguran terbuka. Beban/tanggungan penduduk berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun Artinya, apabila beban/tanggungan penduduk semakin tinggi maka tingkat pengangguran terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur akan mengalami penurunan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitra Kincaka Rizka (2007) yang berjudul Analisis Tingkat Pengangguran dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya di Indonesia, memperoleh hasil bahwa variabel beban/tanggungan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara beban/tanggungan penduduk dan tingkat pengangguran. Menurut teori yang diungkapkan oleh B. Maxwell Stamper (dalam Dewi, 2010) yang menyebutkan bahwa tingkat beban/tanggungan penduduk yang rendah akan menyebabkan adanya kecenderungan untuk menabung dan penanaman modal yang tinggi karena penduduk usia non produktif yang ditanggung oleh penduduk usia produktif semakin kecil sehingga muncul tingkat investasi yang meningkat dan peningkatan kesempatan kerja melalui pembukaan lapangan kerja baru. Akibatnya, akan terjadi penurunan pada tingkat pengangguran. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil estimasi data panel untuk memilih model yang terbaik dengan uji Chow dan uji Hausman, maka terpilih model yang terbaik dalam penelitian ini yaitu Random Effect Model (REM). b. Model REM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan uji F, variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota (UMK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Penduduk (POP), dan Beban/Tanggungan Penduduk (BTP) yang terdapat dalam persamaan regresi 11

16 secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur tahun c. Hasil uji koefisien determinasi R-Squared (R 2 ) menunjukkan nilai R 2 sebesar atau 49,72 persen. Artinya variasi variabel Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dapat dijelaskan oleh variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kota (UMK), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Penduduk (POP), dan Beban/Tanggungan Penduduk (BTP) sebesar 49,72 persen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 50,28 persen variasi variabel Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model. d. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) menunjukkan bahwa variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Upah Minimum Kota berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka, variabel Jumlah Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dan variabel Beban/Tanggungan Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur. 4.2 Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Diharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, dalam strategi pembangunan ekonomi di masing-masing Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur perlu ditekankan dengan mengoptimalkan pendekatan ekonomi sektoral, khususnya sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak, seperti; peningkatan pada Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Jasa. Serta 12

17 Pemerintah diharapkan dapat mendirikan industri-industri baru yang bersifat padat karya terutama di Kota-Kota Provinsi Jawa Timur agar tercipta lapangan pekerjaan baru yang akan mengurangi pengangguran. b. Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan untuk pencari kerja. Angkatan kerja memerlukan tambahan keterampilan untuk dapat lebih cepat terserap di pasar kerja. Bentuk keterampilan berupa keahlian yang bersifat aplikatif yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti keahlian komputer, bahasa asing, perbengkelan dll, sehingga tercipta tenaga kerja yang berkualitas dan menambah wawasan bagi calon tenaga kerja agar lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja. c. Diharapkan pihak Perusahaan juga harus bisa berperan aktif dalam menekan jumlah pengangguran yang ada dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui penerimaan magang, job fair atau bursa kerja terbuka. Hadirnya perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat Kota diharapkan mampu memberikan kontribusi riil dalam mengatasi permasalahan nasional yaitu pengangguran. d. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan sektor formal diharapkan mempunyai motivasi, kemampuan dan usaha untuk berwirausaha mandiri pada berbagai bidang yang memiliki prospek perkembangan di sektor informal yaitu dengan mendirikan industri kreatif atau home industry untuk pengembangan UMKM yang akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. e. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel-variabel lain yang mempengaruhi tingkat pengangguran. Oleh karena itu, perlu dikembangkan lagi pembahasan dan penelitian lebih lanjut untuk kesempurnaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ananta, Aris Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Demografi LPFEUI. 13

18 Anggara, Riko Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Provinsi Jawa Timur Tahun Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses tanggal 15 Oktober Arsyad, Lincolin Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE Ekonomi Pembangunan. Edisi 5. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Jawa Timur Tahun Surabaya: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Indeks Pembangunan Manusia 2014 Metode Baru Jakarta: Badan Pusat Statistik Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota Menurut Lapangan Usaha Tahun Surabaya: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun , Data Jumlah Penduduk dan Data Rasio Ketergantungan. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indeks Pembangunan Manusia 2015 Metode Baru Jakarta: Badan Pusat Statistik Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota Menurut Lapangan Usaha Tahun Surabaya: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. Burhanudin, Muhamad Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi Banten Periode Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses tanggal 8 Oktober Ekananda, Mahyus Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta: Mitra Wacana Media. Feriyanto, Nur Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 14

19 Firdaus, M. As ad Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Jawa Tengah Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses tanggal 8 Oktober Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi 5 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Jamaludin, Adon Nasrullah Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV. Pustaka Setia. Juanda, Bambang dan Junaidi Ekonomi Deret Waktu. Bogor: PT Penerbit IPB Press. Kuncoro, Mudrajad Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. Mankiw, N. Gregory Teori Makro Ekonomi Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga Makro Ekonomi Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Makroekonomi. Jakarta: Erlangga. Mulyadi Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mustika CD, Agustina Analisis Tingkat Pengangguran dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kota Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Diakses tanggal 15 Oktober Nanga, Muana Makro Ekonomi Teori, Masalah, & Kebijakan. Edisi 2. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun

20 Nomor 72 Tahun 2014 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Nomor 78 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Nomor 81 Tahun 2011 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Nomor 93 Tahun 2010 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 1 Tahun 2014 Tentang Pengupahan. Peraturan Pemerintah RI Nomor. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Diakses tanggal 1 November Pitartono, Ronny dan Banatul Hayati Analisis Tingkat Pengangguran di Jawa Tengah Tahun Diponegoro Journal Of Economics. Volume 1, Nomor 1 : Prasanti, Tyas Ayu, Triastuti Wuryandari dan Agus Rusgiyono Aplikasi Regresi Data Panel Untuk Pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Gaussian, Volume 4, Nomor 3, hlm: ISSN: Putro, Sis Akbar dan Achma Hendra Setiawan Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Tingkat Upah Minimum Kota, Tingkat Inflasi Dan Beban/Tanggungan Penduduk Terhadap PengangguranTerbuka Di Kota Magelang Periode Tahun Diponegoro Journal Of Economics. Volume 2, Nomor 3 : ISSN: Rizka, Fitra Kincaka Analisis Tingkat Pengangguran dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Samuelson A, Paul dan William D Nordhaus Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi. Sarimuda RB, Tengkoe dan Soekarnoto Pengaruh PDRB, UMK, Inflasi, Dan Investasi Terhadap Pengangguran Terbuka di Kab/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun Jurnal Ekonomi dan Bisinis Universitas Airlangga Surabaya. 16

21 Simanjutak, Payaman J Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE UI. Sriyana, Jaka Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Sukirno, Sadono Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi 3. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Todaro, Michael P Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Erlangga Pembangunan Ekonomi di Dunis Ketiga. Jakarta: Erlangga. Utomo, Yuni Prihadi Eksplorasi Data dan Analisis Regresi Dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Wijayanti, Ni Nyoman Setya Ari dan Ni Luh Karmini Pengaruh Tingkat Inflasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud. 3 [10] : , ISSN: Winarno, Wing Wahyu Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 17

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional memiliki hakekat mewujudkan masyarakat aman, damai dan sejahtera. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terus berupaya melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, UPAH MINIMUM KOTA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, DAN BEBAN/TANGGUNGAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasi analisis data yang dilakukan tentang pengaruh PDRB, Upah Minimum Kabupaten/Kota, Inflasi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap penyerapan tenaga

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR PENENTU JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

STUDI FAKTOR PENENTU JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN STUDI FAKTOR PENENTU JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, INFLASI DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK), DAN PDRB TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK), DAN PDRB TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK), DAN PDRB TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN 2004-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: ANALISA EMPIRIS PENDEKATAN DATA PANEL TERHADAP

ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: ANALISA EMPIRIS PENDEKATAN DATA PANEL TERHADAP ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: ANALISA EMPIRIS PENDEKATAN DATA PANEL TERHADAP 35 KABUPATEN/KOTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU Septa Sunanda 1), Deavid Ricard Pramesha Saputro ), Ir. Maulidyah Indira,M.S 3) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta(penulis 1)

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SULAWESI (TAHUN )

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SULAWESI (TAHUN ) ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SULAWESI (TAHUN 2011-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2006 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: Ari Trisnawati JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: Ari Trisnawati JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh: Ari Trisnawati 201010180312098 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 ANALISIS

Lebih terperinci

EFEK PENINGKATAN UPAH MINIMUM TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN

EFEK PENINGKATAN UPAH MINIMUM TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 1, April 2014, hlm.48-54 EFEK PENINGKATAN UPAH MINIMUM TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN Jihad Lukis Panjawa 1, Daryono Soebagiyo 2 1,2 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dalam proses pembangunan ekonomi, manusia berperan cukup penting

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dalam proses pembangunan ekonomi, manusia berperan cukup penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara maupun suatu daerah terdiri dari berbagai faktor-faktor yang saling berinteraksi antara lain, sumber daya manusia (SDM), sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan. daerah mengalami pertumbuhan ataupun kemunduran.

BAB I PENDAHULUAN. tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan. daerah mengalami pertumbuhan ataupun kemunduran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi (Sukirno, 2008). Salah satu indikator yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (TAHUN )

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (TAHUN ) KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (TAHUN 2011-2014) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kab/Kota (UMK), dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah periode tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: HANDY NUGRAHA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: HANDY NUGRAHA ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN DAN BELANJA DAERAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Disusun Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Disusun Oleh: ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SEKTOR KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

KONTRIBUSI SEKTOR KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH KONTRIBUSI SEKTOR KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan

Lebih terperinci

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA Febriana Nur Rahmawati 14313072 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA (Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pada Tahun 2010-2014) Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- KARISIDENAN SURAKARTA PERIODE TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- KARISIDENAN SURAKARTA PERIODE TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- KARISIDENAN SURAKARTA PERIODE TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan suatu negara diarahkan pada upaya meningkatkan pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator yang digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Todaro (2006), ketimpangan dan memberantas kemiskinan untuk mencapai kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Todaro (2006), ketimpangan dan memberantas kemiskinan untuk mencapai kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Todaro (2006), pembangunan ekonomi merupakan suatu proses

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh : TYAS AYU PRASANTI 24010211130029 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

Oleh: FITRI KHOIRULANA B

Oleh: FITRI KHOIRULANA B ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), UPAH MINIMUM KAB/KOTA (UMK), DAN INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 2011-2015

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI, INVESTASI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI, INVESTASI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI, INVESTASI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh Upah. Minimum Kabupaten/Kota (UMK) riil dan Produk Domestik Regional Bruto

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh Upah. Minimum Kabupaten/Kota (UMK) riil dan Produk Domestik Regional Bruto BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) riil dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2013,

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1997-2010 Ronny Pitartono, Banatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (ANALISA EMPIRIS PENDEKATAN DATA PANEL TERHADAP 5 KABUPATEN/KOTA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program

Lebih terperinci

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Sidoarjo

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Sidoarjo Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Sidoarjo PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN 2004 2015 Satria Julia Boangmanalu Y. Sri Susilo Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan

Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENDIDIKAN, UPAH MINIMUM DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KABUPATEN DAN KOTAPROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010-2014 Trianggono Budi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah di provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 38 kota dan kabupaten yaitu 29 kabupaten dan 9 kota dengan mengambil 25 (Dua

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI YOGYAKARTA TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 2004-2013 (The Analysis Factors That Influenced Unemployment In Jombang District In Periode 2004-2013) Setyo Tri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI SE-KARESIDENAN MADIUN TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progran Studi Strata I Pada Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

Disusun oleh : ANTON HERMAWAN B

Disusun oleh : ANTON HERMAWAN B ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, INFLASI DAN IPM TERHADAP UPAH MINIMUM KABUPATEN DI KARESIDENAN PATI TAHUN 2010 2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH ANALISIS PENGARUH HUMAN CAPITAL INVESTMENT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH Disusun Oleh : NUR KODAR B 300 090 030 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus)

Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus) Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus) ANALISIS PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA TIMUR 2011-2014 Yhoga Bagus Adhikrisna

Lebih terperinci

: FREDILA PUTRI ARUMSARI B

: FREDILA PUTRI ARUMSARI B ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi. Ketika kesempatan kerja tinggi, pengangguran akan rendah dan ini akan berdampak pada naiknya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : LUPI RIYANI B

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : LUPI RIYANI B ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MRMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1991-2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : LUPI RIYANI B 300 100 041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

DisusunOleh : ROSSY AGUSTIN WICAKSANI B

DisusunOleh : ROSSY AGUSTIN WICAKSANI B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR (TAHUN 2011-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 Mangaradot Saur A. Sinaga Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan E-mail : Mangaradot@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE 1 PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE 2000-2014 THE INFLUENCE OF GROSS REGIONAL DOMESTIC

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BANTUL. Elsa Noerjanah.

KEMAMPUAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BANTUL. Elsa Noerjanah. KEMAMPUAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BANTUL Elsa Noerjanah Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia e-mail : 14313091@students.uii.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN.TENAGA.KERJA SEKTOR KONSTRUKSI DI KABUPATEN/KOTA.PROVINSI JAWA.TIMUR TAHUN

ANALISIS PENYERAPAN.TENAGA.KERJA SEKTOR KONSTRUKSI DI KABUPATEN/KOTA.PROVINSI JAWA.TIMUR TAHUN ANALISIS PENYERAPAN.TENAGA.KERJA SEKTOR KONSTRUKSI DI KABUPATEN/KOTA.PROVINSI JAWA.TIMUR TAHUN 2011-2015 Achmad Naufal Fachreza PT. Bank BTPN Syariah Ponorogo naufalfachreza@gmail.com Abstract The purpose

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

Muhammad Nurcholis PT. Blue Birds

Muhammad Nurcholis PT. Blue Birds ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008-2014 Muhammad Nurcholis PT. Blue Birds E-mail: Muhammad20102014@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Rafli Rinaldi

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Rafli Rinaldi ANALISIS PENGARUH KONSUMSI PEMERINTAH, INVESTASI PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL (STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007-2011) JURNAL ILMIAH Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN 1994 2013 Mualif Ainur Rohman, Mamak Moh. Balafif, Susi Tri Wahyuni Prodi Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI WILAYAH SUBOSUKAWONOSRATEN TAHUN

ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI WILAYAH SUBOSUKAWONOSRATEN TAHUN ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI WILAYAH SUBOSUKAWONOSRATEN TAHUN 2006-2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NURUL KASANAH B 300 120 102 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi. Disusun Oleh : Hanim Maksufa

SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi. Disusun Oleh : Hanim Maksufa ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN TERBUKA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Untuk memenuhi Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN

PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN Pengaruh Upah Minimum (Febryana Rizqi Wasilaputri) 243 PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI, PDRB DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PULAU JAWA TAHUN 2010-2014 THE EFFECTS OF THE PROVINCIAL MINIMUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH MINIMUM DAN DISITRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR

PENGARUH UPAH MINIMUM DAN DISITRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR PENGARUH UPAH MINIMUM DAN DISITRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR Satria Yuda Anggriawan PT. Mega Finance Dr. ArisSoelistyo, M.Si Dra. DwiSusilowati, M. M. Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH, TENAGA KERJA DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH, TENAGA KERJA DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH, TENAGA KERJA DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2007-2014 Thomiriano Ramadhanoe Program Studi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM), sumber daya alam (SDA), teknologi, sosial budaya dan lain-lain. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM), sumber daya alam (SDA), teknologi, sosial budaya dan lain-lain. Oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara atau suatu daerah tidak terlepas dari berbagai faktor-faktor yang saling berinteraksi antara lain, sumber daya manusia (SDM), sumber

Lebih terperinci

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran (Studi kasus provinsi-provinsi se-sumatera)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran (Studi kasus provinsi-provinsi se-sumatera) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran (Studi kasus provinsi-provinsi se-sumatera) M. Wardiansyah; Yulmardi; Zainul Bahri Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA DI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS DETERMINAN TINGKAT PENGANGGURAN SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA DI JAWA TENGAH TAHUN 1999-2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT TAHUN PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT TAHUN 2008 2014 JURNAL ILMIAH Disusun oleh: MOCHAMAD ROCHIM 125020101111038

Lebih terperinci

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah, Upah Minimum, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Jawa Timur

Analisis Pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah, Upah Minimum, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Jawa Timur Analisis Pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah, Upah Minimum, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Jawa Timur Deasy Dwi Ramiayu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PDRB, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN

PENGARUH PDRB, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN PENGARUH PDRB, UPAH MINIMUM DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2007-2014 JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Rindi Septian Prenggondani 125020100111021

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Provinsi Jawa Timur terdiri dari

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat adalah variabel angka melek huruf (AMH), rata-rata

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya

Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya Muhammad Arif 1*, Rossy Agustin Wicaksani 2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta *Email:

Lebih terperinci