Ratri Seto Karyaning Utami dan Eko Suprayitno Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya SMK Negeri 10 Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ratri Seto Karyaning Utami dan Eko Suprayitno Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya SMK Negeri 10 Surabaya"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Ratri Seto Karyaning Utami dan Eko Suprayitno Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya SMK Negeri 10 Surabaya ABSTRACT The goal of this study are : 1) to find out the teacher activities by applying the direct learning model in preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer 2) to find out the students activities by applying the direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer 3) to find out the students learning outcome toward the employment of direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer. This class action research (PTK) is done in three cycles. The data collecting technique is done by doing the observation, documentation, test and questionnaire. Based on the collected data and the discussion, it can be concluded that there s an enhancement of the teacher in managing the learning process. From the 1 st, 2 nd and 3 rd cycle with the aspect value 2,8; 3,5; and 4,2, whilst the students activities also increased with the aspect value 2,5; 3,4; and 4. The students learning outcome achievement in the 1 st cycle is 76, and increase in the 2 nd cycle 79,32 and 84 in the 3 rd cycle. From the students response questionnaire, it is found that 71% of the students are agree on the application of the direct learning model in the basic competencies Preparing the Annual Income Tax Individual Tax Payer Key words: Direct learning, Learning outcome. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas SDM dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pembaharuan di bidang pendidikan, antara lain melalui penyediaan pendidikan keterampilan dan kewirausahaan, pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga pendidik, penyempurnaan manajemen pendidikan, penyempurnaan kurikulum, dan efektivitas model pembelajaran. Maka, pengembangan di dunia pendidikan terus menerus dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan, terutama di era perdagangan bebas yang dituntut untuk kreatif dan mempunyai keterampilan yang dibutuhkan. Melalui perubahan kurikulum yang dilakukan terus-menerus dapat diharapkan akan menjadikan dunia pendidikan akan lebih maju dan lebih baik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai masyarakat yang berkualitas dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Agar siswa nantinya dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan di bidangnya masing-masing, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik. 72

2 Berdasarkan hal tersebut, maka peran seorang guru selain membantu siswa dalam pembelajaran juga berusaha agar tujuan pembelajaran dapat terwujud. Maka di dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mencapai pada tujuan yang direncanakan semula. Selain model mengajar yang diterapkan di kelas, media pembelajaran yang digunakan juga berpengaruh terhadap sukses tidaknya kegiatan belajar mengajar di kelas. Di SMK Negeri 10 Surabaya khususnya di kelas XI Ak 3, materi perpajakan merupakan materi yang di anggap baru dan sedikit rumit karena harus mempelajari berbagai pasal-pasal dalam perpajakan misalnya dalam materi pajak penghasilan. Setelah diadakan observasi dan wawancara langsung di kelas XI Ak 3 diketahui bahwa siswa lebih cenderung sebagai penerima informasi dan jarang mengemukakan pendapatnya di kelas. Maka, berdasarkan nilai ulangan sumatif semester gasal siswa yang tuntas hanya sebesar 6 atau 25 siswa sedangkan 13 siswa nilainya belum mencapai KKM mata pelajaran perpajakan. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan kurang bervariasi. Sehingga mengakibatkan interaksi pembelajaran hanya terjadi pada guru dengan siswa, bukan pada siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam mengemukakan pendapatnya karena jarang mendapatkan umpan balik dari guru mata pelajarannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariasi seperti model pembelajaran langsung, karena di dalam model pembelajaran tersebut terdapat berbagai metode pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran perpajakan khususnya pokok bahasan pajak penghasilan orang pribadi. Karena di dalam model pembelajaran langsung, guru dapat mendemonstrasikan pengetahuan awal, dimana langkah awal dalam pokok bahasan tersebut adalah menghitung pajak penghasilan. Sehingga siswa harus dapat memahami pokok bahasan tersebut untuk melanjutkan ke siklus berikutnya seperti menghitung pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 21-26, maka pokok bahasan tersebut mengharapkan siswa untuk melakukan demonstrasi dan praktek. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh siswa melalui prosedur yang benar dan dapat dimengerti. Sehingga materi yang diajarkan nantinya akan dapat diikuti atau dipraktekkan oleh siswa sesuai kemampuannya masing-masing. Dalam hal ini, untuk dapat melaksanakan kegiatan penjelasan lisan dan praktek, maka diperlukan pengetahuan prosedural dan juga diperlukan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Setiap guru selalu menghendaki agar siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil. Pengetahuan prosedural dan deklaratif ini sangat cocok diajarkan dengan langsung (direct instructions), sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kardi & Nur (2005: 5) bahwa model pembelajaran langsung diciptakan secara khusus untuk mempermudah siswa mempelajari pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang direncanakan dengan baik, serta dipelajari secara bertahap. Dimana, model pembelajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Selain itu, model pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur. Guru yang menggunakan model pembelajaran langsung dapat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan 73

3 kepada siswa, memberikan pemodelan atau demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik. Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menyiapkan SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kelas XI Ak 3 SMKN 10 Surabaya Tahun Ajaran 2011/2012. Rumusan masalah penelitian meliputi : (1) Bagaimana kemampuan guru (peneliti) dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dengan menerapakan model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi; (2) Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi; (3) Bagaimana hasil belajar siswa setelah menjalani proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi; (4) Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010 : 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.sedangkan menurut Gagne dalam Slameto (2010 : 13), belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Selanjutnya menurut Anthony Robbins (dalam Trianto, 2010:15) menyatakan bahwa belajar sebagai proses menciptakan hubungan antar sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari uraian beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yaitu perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut antara lain mencakup perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang bersifat berkelanjutan ke arah yang lebih baik Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa memperoleh pengalaman belajar (Sudjana, 2005:22) Kemampuan yang dipeoleh siswa dapat berupa kemampuan yang sifatnya kognitif, afektif dan juga psikomotor. Pencapaian kemampuan siswa dapat dilihat setelah adanya penilaian. Hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran yang diberikan kepada siswa serta nilai-nilai yang terdapat pada kurikulum (Djamarah, 1995:21) Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah nilai yang telah diperoleh siswa setelah melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar mengajar, antara lain meliputi aspek kognitif maupun psikomotorik dalam proses belajar. Hasil belajar dapat diukur melalui skor tes atau bukti lain tentang kemajuan belajar siswa. Pengertian Mengajar Menurut Slameto (2010 : 29) mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita. Adapun definisi lain di negara-negara modern yang sudah maju mengatakan bahwa mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Menurut Slavin (dalam Slameto, 2010:32), mengajar adalah aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (citacita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses yang disengaja dengan melakukan 74

4 kegiatan komunikasi dua arah antar guru dan siswa. Jadi belajar mengajar adalah suatu kegiatan komunikasi dua arah untuk menghasilkan suatu perubahan tingkah laku siswa yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Model Pembelajaran Langsung Menurut Arends (dalam Trianto 2009:41), model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Sependapat dengan Arends, menurut Kardi & Nur (2005) pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang ditujukan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut. Model pembelajaran langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada hasil belajar siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar, 2. sintak atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, 3. sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. (Nur, 2005:3) Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam model pengajaran langsung, guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para siswa sehingga siswa tersebut memahami materi yang dipelajari. Guru juga memberikan kemudahan kepada siswa dalam menemukan konsep pada materi yang dipelajari. Dalam pembelajaran langsung terdapat lima fase atau sintaks yang sangat penting. Langkah-langkah pembelajaran langsung menurut Kardi & Nur (2005:8) sebagai berikut: Tabel 1 Sintaks model pembelajaran langsung Fase Peran Guru Fase 1 Guru menjelaskan Menyampaikan TPK, informasi tujuan dan latar belakang, mempersiapkan pelajaran,pentingny peserta didik a pelajaran, memotivasi siswa untuk belajar. Fase 2 Mendemonstrasika Guru mendemontasikan n pengetahuan atau atau memodelkan keterampilan. keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap Fase 3 : Membimbing pelatihan Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. demi tahap. Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi balik Guru mempersiapkan kesempatan melakukan umpan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan seharihari. Sumber: Kardi dan Nur (2005:8) Materi Pembelajaran Menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi adalah pemahaman istilah-istilah dalam pajak penghasilan dan pemahaman dalam penghitungan pajak penghasilan orang 75

5 pribadi. Beberapa istilah dalam pajak penghasilan antara lain :1. Subjek pajak penghasialan dan pengecualiannya, 2. Objek pajak penghasilan dan pengecualiannya, 3. Biaya-biaya yang boleh dikurangkan dan yang tidak boleh dikurangkan.4. Penghasilan tidak kena pajak, 5. Penghasilan kena pajak, 6. Tarif PPh pasal 17. Tabel 2 Tarif PPh Pasal 17 Penelitian Terdahulu Menurut Anita Yushofah (2006) dengan judul skripsi Penerapan Model Pengajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri Paciran kesimpulannya dengan penerapan model pengajaran langsung hasil belajar siswa mengalami kenaikan. Dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua naik sebesar 50% dan pertemuan kedua ke pertemuan ketiga naik 23,08%. Menurut Rani Novitasari (2008) yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Langsung Mata Diklat Paket Keahlian Penjualan pada Siswa Kelas III Penjualan 1 di SMK Negeri 10 Surabaya. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai pada penerapan model pembelajaran langsung pada mata diklat paket keahlian penjualan sub kompetensi penerimaan dan pemeriksaan barang yang dibeli dapat dikatakan sudah sesuai dengan standar ketuntasan yang telah ditetapkan oleh SMK Negeri 10 Surabaya METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (2006:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah Lapisan Penghasilan Kena Pajak sampai dengan Rp ,00 di atas Rp ,00 s.d Rp ,00 di atas Rp ,00 s.d Rp ,00 Tarif 1 2 di atas Rp ,00 30% tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri atas rangkaian empat kegiatan yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi (evaluasi) dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI AK 3 SMK Negeri 10 Surabaya. Obyek pada penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran langsung (MPL). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 10 Surabaya yang berlokasi di Jalan Keputih Tegal, Sukolilo, Kota Surabaya. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah bulan Maret sampai bulan April tahun ajaran Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan tindakan Sebelum mengadakan penelitian, peneliti membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan meliputi; (a) bagian isi mata pelajaran dan bahan belajarnya; (b) merancang strategi dan skenario pembelajaran sesuai tindakan yang dipilih; serta (c) menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul data. Pelaksanaan tindakan Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara benar tampak berlaku wajar. Pengamatan 76

6 Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Refleksi Merupakan tahapan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Adapun siklus PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Refleksi Refleksi Refleksi Perencanaan Siklus 1 Pengamatan Perencanaan Siklus 2 Pengamatan Perencanaan Siklus 3 Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Sumber : Arikunto (2006:97) Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan (observasi), tes hasil belajar, dan lembar angket respon siswa dijelaskan sebagai berikut :1).Lembar Pengamatan. Lembar pengamatan ini terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa yang digunakan selama kegiatan pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran langsung. 2). Tes. Tes ini digunakan untuk digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada saat penerapan model pembelajaran langsung. Tes yang diberikan berbentuk kuis dan post tes yang dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak 1 (satu) kali, yaitu setiap akhir kegiatan belajar mengajar berupa kuis pada saat siklus pertama dan siklus kedua, sedangkan pada siklus ketiga diberikan post test. 1. Angket Respon Siswa Lembar angket respon siswa ini berisi kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada siswa, dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Tujuannya untuk mengetahui dan memperoleh data tentang tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1) Pengamatan. Pengamatan penelitian ini dilakukan untuk mengamati aktivitas guru selama proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran langsung dan mengamati aktivitas siswa untuk menilai hasil belajar siswa. 2) Dokumentasi. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jadwal pelajaran, jumlah siswa, nilai siswa pada penerapan model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. 3) Tes. Tes dalam penelitian ini akan diberikan kepada siswa pada tiap siklus di akhir kegiatan belajar mengajar. Siswa akan memperoleh lembar soal tes yang berupa kuis maupun bentuk post test mengenai kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. Hasil tes ini yang akan menjadi hasil belajar siswa. 4) Angket. Angket ini langsung diberikan kepada seluruh siswa 77

7 pada akhir pelaksanaan model pembelajaran langsung yaitu pada siklus ketiga atau pada pertemuan ketiga. Tujuannya untuk mendapatkan respon langsung dari siswa mengenai kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran langsung. Untuk menganalisis hasil penilaian yang diberikan pada lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa, pada penerapan model pembelajaran langsung yang diperoleh dari dua pengamat pada setiap aspek dengan menggunakan rating scale dengan rentang 1 sampai 5. Agar hasil pengamatan dapat memberikan perbedaan yang jelas terhadap hasilnya. Kriteria batasan pengelolaan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = cukup baik 4 = baik 5= sangat baik Dari perolehan nilai yang diberikan oleh pengamat maka hasil tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Untuk menganalisis hasil penilaian yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan ketentuan sebagai berikut : Ketentuan untuk menilai rata-rata aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat digunakan kriteria sebagai berikut : 0,50 1,49 = sangat kurang 1,50 2,49 = kurang baik 2,50 3,49 = cukup baik 3,50 4,49 = baik 4,50 5,00 = sangat baik Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa digunakan instrumen tes hasil belajar siswa. Penentuan ketuntasan siswa dan ketuntasan kelas menggunakan acuan sebagai berikut :a). Ketuntasan siswa, di SMK Negeri 10 Surabaya, siswa dikatakan tuntas belajar apabila mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 dari nilai maksimum 100. b)ketuntasan kelas, prosentase ketuntasan kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Untuk memperoleh respon siswa digunakan angket dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk indikator diungkapkan dengan kata-kata Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) dan kemudian dianalisis dengan rumus sebagai berikut : A 100% B Keterangan : P = prosentase respon siswa A = proporsi siswa yang memilih B = jumlah siswa (responden) Untuk penerapan model pembelajaran langsung maka criteria persentase respon siswa adalah sebagai berikut : 0 % - 20 % : sangat tidak setuju 21 % - 40 % : tidak setuju 41 % - 60 % : netral 61 % - 80 % : setuju 81 % % : sangat setuju HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran langsung Pada siklus pertama peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar mengenai istilah-istilah dalam pajak penghasilan seperti, pengertian pajak penghasilan, pengertian subjek pajak penghasilan dan pengecualiannya, juga pengertian obyek pajak dan pengecualiannya dengan model pembelajaran langsung. Berdasarkan pengamatan, aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran mendapat penilaian 2,8 dengan kriteria cukup baik. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar mendapat penilaian 2,5 dengan criteria cukup baik. Adapun kekurangan yang dapat dijadikan dasar perbaikan pada siklus selanjutnya antara lain :a) Fase I pada poin 78

8 menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, guru kurang menjelaskan secara rinci tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan kurang dapat memotivasi siswa. b) Fase IV pada poin menyimpulkan materi pembelajaran guru kurang optimal dalam menyimpulkan materi. Sehingga hanya beberapa murid yang dapat menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diajarkan. C) Dalam pengelolaan kelas, guru belum dapat mengalokasikan waktu dengan tepat sesuai dengan RPP. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam bentuk perencanaan tindakan untuk siklus II. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan setelah refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :a) Fase I pada poin menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, guru harus dapat menjelaskan secara rinci tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan harus dapat memotivasi siswa. b) Fase IV pada poin menyimpulkan materi pembelajaran guru harus dapat menyimpulkan materi secara optimal. Sehingga tidak hanya beberapa murid yang dapat menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diajarkan. c) Dalam pengelolaan kelas, guru harus dapat mengalokasikan waktu pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada siklus kedua peneliti melakukan seperti pada siklus pertama dengan materi biaya-biaya yang boleh dan tidak dibiayakan pada pajak penghasilan umum pribadi. Serta tahap awal untuk menghitung pajak penghasilan umum pribadi Berdasarkan pengamatan, aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan dan mendapat penilaian 3,5 dengan kriteria baik. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa mengalami peningkatan juga dan mendapat penilaian 3,4 dengan kriteria baik. Adapun beberapa kekurangan yang masih terdapat paada siklus kedua yang nantinya dapat dijadikan dasar perbaikan pada siklus selanjutnya antara lain : a) Fase IV pada poin megadakan diskusi kelas, dimana masih terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan pertanyaan maupun pendapat yang diberikan oleh temannya. Sehingga suasana kelas tidak terlalu kondusif. b) Dalam kegiatan akhir guru lebih baik dalam memberikan kesimpulan, sehingga siswa lebih paham dan mengerti mengenai materi yang disampaikan. Namun kemampuan ini tetap harus diperbaiki. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam bentuk perencanaan tindakan untuk siklus kedua. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan setelah refleksi pada siklus kedua adalah sebagai berikut : a) Fase IV pada poin megadakan diskusi kelas, dimana masih terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan pertanyaan maupun pendapat yang diberikan oleh temannya. Sehingga suasana kelas tidak terlalu kondusif. b) Dalam kegiatan akhir guru lebih baik dalam memberikan kesimpulan, sehingga siswa lebih paham dan mengerti mengenai materi yang disampaikan. Namun kemampuan ini tetap harus ditingkatkan kearah yang lebih baik. Pada siklus ketiga peneliti melakukan seperti pada siklus pertama dan siklus kedua dengan materi mengetahui dan memahami tahap-tahap dan cara perhitungan pajak penghasilan umum pribadi. Berdasarkan pengamatan, aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan dan mendapat penilaian 4,2 dengan criteria baik, sedangkan aktivitas siswa mengalami peningkatan juga dan mendapat penilaian 4 dengan kriteria baik. Dari hasil pengamatan pada siklus kedua, maka tidak perlu dilakukan revisi karena hasil yang diperoleh sudah dikatakan baik dilihat dari peningkatan pengelolaan guru dan aktivita siswa. Dari hasil pengamatan pada siklus ketiga, maka tidak perlu dilakukan revisi karena hasil yang diperoleh sudah dikatakan baik dilihat dari peningkatan aktivitas guru dan aktivita siswa. Hasil Belajar Siswa Dari hasil kuis siklus pertama diketahui bahwa ketuntasan belajar secara klasikal di kelas XI AK 3 adalah sebesar 76,32% dengan jumlah 9 orang siswa yang belum tuntas belajar, artinya dari 38 siswa ada 29 siswa yang telah mencapai nilai KKM 75. Dengan demikian hasil tersebut 79

9 belum memenuhi kriteria ketuntasan kelas (klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar 8. Hasil kuis siklus kedua dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar secara klasikal di kelas XI AK 3 adalah sebesar 86,84% dengan jumlah 5orang siswa yang belum tuntas belajar, artinya dari 38 siswa ada 33 siswa yang telah mencapai nilai KKM 75. Dengan demikian hasil tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan kelas (klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar 8 Hasil post test siklus ketiga dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar secara klasikal di kelas XI AK 3 adalah sebesar 94,74% dengan jumlah 2 siswa yang belum tuntas belajar, artinya dari 38 siswa ada 36 siswa yang telah mencapai nilai KKM 75. Dengan demikian hasil tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan kelas (klasikal) yang ditetapkan yaitu sebesar 8. Hasil rekapitulasi nilai kuis 1, kuis 2 dan post test dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Rekapitulasi Hasil belajar Siswa No Keterangan Kuis 1 Kuis 2 Post Test 1 Jumlah siswa Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal 76, 32 % 86, 84 % 94, 74 % 5 Rata-rata hasil belajar 76 79, Respon Siswa Tabel 4 Rekapitulasi Angket Respon Siswa Penilaian No. STS TS RR S SS 1 1 siswa 3% 2 1 siswa 3% 3 1 siswa 3% 4 2 siswa 5 2 siswa 6 2 siswa 7 4 siswa 11% 8 2 siswa 9 2 siswa 10 2 siswa 11 2 siswa 12 2 siswa 13 2 siswa 14 1 siswa 3% 15 2 siswa 2 siswa 29 siswa 76% 3 siswa 30 8% siswa 79% 1 siswa 28 3% siswa 74% 30 siswa 79% 27 siswa 71% 3 siswa 25 8% siswa 66% 30 siswa 77% 3 siswa 26 8% siswa 68% 2 siswa 25 siswa 66% 28 siswa 74% 5 siswa 7 siswa 20 13% 18% siswa 53% 3 siswa 5 siswa 21 8% 13% siswa 5 4 siswa 29 11% siswa 76% 3 siswa 31 8% siswa 82% 5 siswa 27 13% siswa 71% 6 siswa 16% 4 siswa 11% 8 siswa 21% 6 siswa 16% 9 siswa 24% 8 siswa 21% 8 siswa 20, 7 siswa 18% 9 siswa 24% 8 siswa 21% 4 siswa 11% 7 siswa 18% 3 siswa 8% 3 siswa 8% 4 siswa 11% Pendapat siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model langsung sebagian besar menjawab setuju. Jadi dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran langsung mendapat respon positif dari siswa. 80

10 Rata-rata Aspek Persentase (%) Rata-rat Aspek Pembahasan Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran langsung Berdasarkan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran langsung, selama 3 siklus dapat diambil kesimpulan terjadi peningkatan dalam pengelolaannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 1 Peningkatan Aktivitas Guru Aktivitas Guru Aktivitas 0 Berdasarkan grafik diatas Guru dapat dilihat bahwa 1 2 pada 3 siklus 1 guru memperoleh nilai rata-rata 2,8 dengan Siklus kategori cukup baik. Hasil dari siklus 1 direfleksi dan direvisi pada siklus 2. Pada siklus 2 kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran langsung semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata para siklus 2 sebesar 3,5 dengan kategori baik. Sedangkan untuk siklus 3 kemampuan guru mengelola pembelajaran langsung mendapatkan nilai rata-rata meningkat menjadi 4,2 dengan kategori baik. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung yang dilaksanakan pada siklus pertama, kedua dan ketiga terdapat peningkatan. Peningkatan sebesar 2 terjadi pada siklus 1 ke siklus 2, sedangkan peningkatan dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 20% Aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran langsung Grafik 2 Peningkatan Aktivitas siswa Aktivitas Siswa Siklus Aktivitas Siswa 81 Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat peningkatan aktivitas siswa yang terjadi selama tiga siklus. Pada siklus 1 nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,5 pada siklus kedua sebesar 3,4 dan pada siklus ketiga sebesar 4. Peningkatan aktivitas guru dan siswa ini terjadi disebabkan karena setiap putaran terdapat refleksi dan revisi sebagai tindakan perbaikan dalam pengelolaan pembelajaran langsung. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas ssiwa dalam penerapan model pembelajaran langsung yang dilaksanakan pada siklus pertama, kedua dan ketiga terdapat peningkatan. Peningkatan sebesar 36% terjadi pada siklus 1 ke siklus 2, sedangkan peningkatan dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 17,6%. Hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran langsung Grafik 3 Peningkatan Hasil Belajar Ketuntasan Belajar Klasikal Ketuntasan Belajar Dari 0.00 grafik diatas dapat Klasikal dilihat peningkatan 1rata-rata 2 3hasil belajar dari ketuntasan klasikal, pada siklus 1 ketuntasan klasikalnya Siklus mencapai 76,32 % dimana standart ketuntasan klasikal 8. Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 86,84 % dimana standart ketuntasan klasikal 8. Sehingga kelas tersebut sudah mencapai ketuntasan klasikal walaupun nilai ketuntasan klasikalnya minimum. Sedangkan pada siklus 3 ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 94,74 % dimana standart ketuntasan klasikal 8. Maka kelas tersebut sudah dapat dinyatakan lulus pada materi pajak penghasilan umum pribadi karena ketuntasan klasikalnya lebih besar dari batas minimum ketuntasan.

11 Respon Siswa Pada pernyataan pertama yang menyatakan bahwa dengan langsung dalam mata pelajaran perpajakan dapat meningkatkan motivasi belajar saat menerima materi pembelajaran di kelas sebanyak 6 siswa atau 16% yang menjawab sangat setuju, 29 siswa atau 76% yang menjawab setuju, 2 siwa atau yang tidak berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang menjawab tidak setuju. Pada pernyataan kedua yang menyatakan bahwa dengan langsung dalam mata pelajaran perpajakan dapat membuat suasana kelas menyenangkan dan tidak membosankan saat menerima materi pembelajaran di kelas sebanyak 4 siswa atau 11% yang menjawab sangat setuju, 30 siswa atau 79% yang menjawab setuju, 3 siswa atau 8% yang tidak berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang menjawab tidak setuju Pada pernyataan ketiga yang menyatakan bahwa dengan langsung dalam mata pelajaran perpajakan guru dapat menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas dan mudah dipahami sebanyak 8 siswa atau 21% yang menjawab sangat setuju, 28 siswa atau 74% yang menjawab setuju, 1 siwa atau 3% yang tidak berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang menjawab tidak setuju Pada peryataan keempat yang menyatakan bahwa dengan langsung dalam mata pelajaran perpajakan guru dapat mengalokasikan waktu dengan tepat sebanyak 6 siswa atau 16% yang menjawab sangat setuju, 30 siswa atau 79% yang menjawab setuju, 2 siswa atau yang tidak berpendapat Pada peryataan kelima yang menyatakan bahwa dengan adanya latihan terbimbing pada mata pelajaran perpajakan terbimbing menunjukkan sebanyak 9 siswa atau 24% yang menjawab sangat setuju, 27 siswa atau 71% yang menjawab setuju, 2 siwa atau yang tidak Pada peryataan keenam yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh guru dalam soal evaluasi mudah dipahami. menunjukkan sebanyak 8 siswa atau 21% yang menjawab sangat setuju, 25 siswa atau 66% yang menjawab setuju, 3 siswa atau 8% yang tidak berpendapat dan 2 siswa atau yang menjawab tidak setuju Pada peryataan ketujuh yang menyatakan bahwa guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan menunjukkan sebanyak 5 siswa atau 13% yang menjawab sangat setuju, 29 siswa atau 76% yang menjawab setuju, dan 4 siswa atau 11% yang tidak berpendapat Pada peryataan kedelapan yang menyatakan bahwa pembelajaran mata pelajaran perpajakan yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. menujukkan sebanyak 7siswa atau 18% yang menjawab sangat setuju, 26 siswa atau 68% yang menjawab setuju, 3 siwa atau 8% yang tidak berpendapat dan 2 siswa atau yang menjawab tidak setuju Pada peryataan kesembilan yang menyatakan bahwa pemberian umpan balik setelah kegiatan pembelajaran untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan menunjukkan sebanyak 9 siswa atau 24% yang menjawab sangat setuju, 25 siswa atau 66% yang menjawab setuju, 2 siswa atau yang tidak berpendapat dan 2 siswa atau yang menjawab tidak setuju Pada peryataan kesepuluh yang menyatakan bahwa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa, guru memberikan jawaban yang mudah dipahami oleh siswa menunjukkan sebanyak 8 siswa atau 21% yang menjawab sangat setuju, 28 siswa atau 74% yang menjawab setuju, dan 2 siswa atau yang tidak berpendapat Pada peryataan kesebelas yang menyatakan bahwa dengan guru untuk mengadakan kuis setelah proses 82

12 pembelajaran menunjukkan sebanyak 4 siswa atau 11% yang menjawab sangat setuju, 20 siswa atau 53% yang menjawab setuju, 7 siwa atau 18% yang tidak berpendapat, 5 siswa atau 13% yang menjawab tidak setuju dan 2 siswa atau yang menjawab sangat tidak setuju Pada peryataan keduabelas yang menyatakan bahwa dengan adanya pemberian tugas mandiri oleh guru setelah kegiatan pembelajaran. menunjukkan sebanyak 7 siswa atau 18% yang menjawab sangat setuju, 21 siswa atau 5 yang menjawab setuju, 5 siwa atau 13% yang tidak berpendapat, 3 siswa atau 8% yang menjawab tidak setuju dan 2 siswa atau yang menjawab sangat tidak setuju Pada peryataan ketigabelas yang menyatakan bahwa siswa puas dengan nilai evaluasi yang mereka terima. menunjukkan sebanyak 7 siswa atau 18% yang menjawab sangat setuju, 21 siswa atau 5 yang menjawab setuju, 5 siwa atau 13% yang tidak berpendapat, 3 siswa atau 8% yang menjawab tidak setuju dan 2 siswa atau yang menjawab sangat tidak setuju Pada peryataan keempatbelas yang menyatakan bahwa dengan langsung siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga dapat meningngkatan hasil belajar siswa menunjukkan sebanyak 3 siswa atau 8% yang menjawab sangat setuju, 29 siswa atau 76% yang menjawab setuju, 3 siswa atau 8%, yang tidak berpendapat dan 1 siswa atau 3% yang menjawab tidak setuju. Pada peryataan kelimabelas yang menyatakan bahwa siswa setuju langsung dalam mata pelajaran perpajakan menunjukkan sebanyak 4 siswa atau 11% yang menjawab sangat setuju, 27 siswa atau 71% yang menjawab setuju, 5 siswa atau 13% yang tidak berpendapat dan 2 siswa atau yang menjawab tidak setuju SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru selama penerapan model pembelajaran langsung mengalami peningkatan di tiap siklusnya Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan proses pembelajaran langsung aktivitas guru tersebut yang dilakukan oleh pengamat pada tiap-tiap siklus, yaitu pada siklus pertama rata-rata nilai penilaian 2,8 dengan kategori cukup, dan pada siklus kedua rata-rata nilai penilaian yang diperoleh adalah 3,5 dengan kategori baik, dan pada siklus ketiga rata-rata skor penilaian yang diperoleh adalah 4,2 dengan kategori baik. Adanya peningkatan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran tersebut diikuti pula peningkatan nilai ratarata kelas dan nilai ketuntasan klasikal siswa. Sedangkan aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran langsung mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,5 pada siklus kedua sebesar 3,4 dan pada siklus ketiga sebesar 4. Sealin itu pencapaian hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siklus pertama mendapat nilai rata-rata 76 dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,32% dan pada siklus kedua mendapat nilai rata-rata 79,32 dengan ketuntasan klasikal sebesar 86,84% sedangkan pada siklus ketiga nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84 dengan ketuntasan klasikal sebesar 94,74%. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran langsung berpengaruh positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga bisa dikatakan tuntas. Berdasarkan hasil angket respon siswa diketahui bahwa siswa mempunyai respon yang positif terhadap penerapan model pembelajaran langsung pada mata perpajakan Saran Berdasarkan data simpulan diatas, ditemukan bahwa model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar 83

13 siswa pada kompetensi dasar menyiapkan SPTtahunan PPh wajib pajak orang pribadi di kelas XI Ak 3 SMKN 10 Surabaya. Sehingga model pembelajaran langsung dapat diterapkan dalam mata pelajaran perpajakan kompetensi dasar menyiapkan SPT tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. Selain itu model pembelajaran langsung dapat diterapkan sebagai model pembelajaran alternative pada mata pelajaran selain perpajakan khususnya dalam program keahlian akuntansi. dipublikasikan). Surabaya: Universita Negeri Surabaya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur Pembelajaran Langsung. Surabaya: Unesa University Press Novitasari,Rani Penerapan Model Pembelajaran Langsung Mata Diklat Paket Keahlian Penjualan pada Siswa Kelas III Penjualan 1 di SMK Negeri 10 Surabaya. (Skripsi tidak dipublikasikan). Surabaya: Universita Negeri Surabaya. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rieneka Cipta. Sudjana, Nana Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana. Yushofah, Anita Penerapan Model Pengajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri Paciran. (Skripsi tidak 84

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Anis Nur Wahyuni Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG Angela Merici Fina Indriani SMK Negeri 1 Pamekasan xie_sunset@yahoo.com

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING Iyailisa dan Sri Inah Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi -

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi  - PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TERBENTUK HARGA PASAR KELAS VIII-C MTS DARUSSALAM BERMI LOMBOK BARAT Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi E-mail:-

Lebih terperinci

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal 144-151 PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KULIT WAJAH BERMASALAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN 167644 KOTA TEBING TINGGI Rohani Guru SD Negeri 167644 Kota Tebing Tinggi Surel

Lebih terperinci

e-journal. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Agustus 2016, Hal 23-32

e-journal. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Agustus 2016, Hal 23-32 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PROTOTYPE PADA SUB KOMPETENSI MENJAHIT KEBAYA MODIFIKASI SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK 1 SMK NEGERI RENGEL Enik Puji Lestari Mahasiswa S1 Pendidikan

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI SD NEGERI 18 SUMEDANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Susi Yuliani 1, Erman Har

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN 1 PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN Meysi Tri Dasya ¹, Dr. Erman Har, M.Si², Wirnita Eska,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 215 PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya anna_suzan@ymail.com Abstract

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada

Lebih terperinci

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO Afif

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP EKOSISTEM (Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE KUMON PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI SMAN-1 KRIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE KUMON PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI SMAN-1 KRIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE KUMON PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI SMAN-1 KRIAN Ajeng Dewi Arnika 1, Kusrini 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98 PENGGUNAAN MEDIA LECTORA INSPIRE X.6 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK MA ARIF 1 THE USE OF LECTORA INSPIRE X.6 MEDIA TO DEVELOP THE RESULT OF LEARNING ACCOUNTANCY STUDENT IN SMK MA

Lebih terperinci

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 8-16

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 8-16 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MELAKSANAKAN PROSEDUR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) HYGINE SANITASI DI KELAS X SMKN 1 SOOKO MOJOKERTO

Lebih terperinci

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III.A SDN 1 PEKANBARU Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak The application of direct instructional

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Penerapan Metode Pembelajaran (Lingga Jati Nurogo) 481 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN APPLICATION OF PROJECT BASED LEARNING

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KULAWI KECAMATAN SELATAN SUKMAWATI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi

Lebih terperinci

Sakti Windandari, Sutaryadi, Tri Murwaningsih Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS

Sakti Windandari, Sutaryadi, Tri Murwaningsih Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran di Tempat Kerja Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Sakti Windandari, Sutaryadi, Tri Murwaningsih

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 951-956 Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan suatu keterampilan pada siswa yaitu model pembelajaran langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR Religia Banyu Putri Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) COOPERATIVE LEARNING TO IMPROVE LEARNING

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 27 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh: YUSNITA NPM. 1110013411616

Lebih terperinci

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG Eva Chusnul Fitriah S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Noviati 1, Sarwono 2 dan Inna

Lebih terperinci

Jurnal Educational Building Volume 1, Nomor 1, Juni 2015 : 34 44, ISSN : ABSTRAK

Jurnal Educational Building Volume 1, Nomor 1, Juni 2015 : 34 44, ISSN : ABSTRAK Jurnal Educational Building Volume 1, Nomor 1, Juni 2015 : 34 44, ISSN : 2477-4898 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING Setiyabudi 1) dan Agustina Sri Purnami

Lebih terperinci

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan seorang pendidik untuk memahami apa yang terjadi di kelas untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX. SMP N 4 PASAMAN Sudirman ) SMP N 4 Pasaman Email: sudirman@gmail.com Abstract Based on the observations

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Arjasa Semester Genap

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran... Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION Pembelajaran Direct Instruction (Mega Yuliantika) 1 PENINGKATAN SKILL PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SISWA KELAS XI MULTIMEDIA

Lebih terperinci

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PROGRAM LINEAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Langkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN

Langkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN Guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dikelas haruslah dibuat menyenangkan sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menerima pelajaran. Pada mata

Lebih terperinci

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Atik Kurniati Guru SMA Negeri 58 jakarta Abstract. This study is a description research

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

Penggunaan Modul Pembelajaran

Penggunaan Modul Pembelajaran PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN DALAM MODEL DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS V SDN PETEMON KOTA SURABAYA Erita Indah Cumalasari PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN REMEDIAL MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN REMEDIAL MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN REMEDIAL MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA Nisaul Lifty Wardani dan Kasron Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya SMA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID

Lebih terperinci

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Key words: method, activity, achivement i

Key words: method, activity, achivement i PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI SMK AL-MADANI KEPIL WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG Afdanis ¹, Yusrizal ¹, Yulfia Nora ¹ Program studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email: usmiwatiwati@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG OLEH: RAHMA OKTAVIA NPM. 1110013411055 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk membantu seseorang mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR Implementasi Model Pembelajaran... (Dewi Dwi Utari) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR THE IMPLEMENTATION OF FIRING LINE LEARNING MODEL TO IMPROVE FINANCIAL

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL COURSE REVIEW HOREY MEDIA AUDIO VISUAL Triyana Novia Sari, Fitria

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG Vivi Anggraini¹, Muhammad Sahnan¹, Muhammad Tamrin¹ Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING Dewi Putri Gani 1, Gusmaweti 2, Pebriyenni 3 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang pada hakikatnya merupakan penelitian yang dilakukan pada

Lebih terperinci

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani

Lebih terperinci

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI 30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 30-35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI Nafilah Risha,

Lebih terperinci

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR 1 APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR Sukawati, Syahrilfuddin, Hendri Marhadi sukawati@gmail.com, syahrilfuddinkarim@yahoo.com, hendri.m29@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana 1, Sri Sumarni

Lebih terperinci

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN HUNTING TREASURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN HUNTING TREASURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN HUNTING TREASURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI Fitri Nur Jannah Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci