PENGANTAR. Latar Belakang Permasalahan. Forum Lingkar Pena ( FLP ) merupakan salah satu satu organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR. Latar Belakang Permasalahan. Forum Lingkar Pena ( FLP ) merupakan salah satu satu organisasi"

Transkripsi

1 PENGANTAR Latar Belakang Permasalahan Forum Lingkar Pena ( FLP ) merupakan salah satu satu organisasi dakwah yang bergerak dalam bidang kepenulisan yang diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang produktif dalam menghasilkan tulisan. Budaya menulis dalam kalangan umat Islam pada dasarnya bukanlah sesuatu yang baru sebagaimana pernah dilakukan juga oleh generasi-generasi terdahulu. Namun, jika dalam realitas hari ini dirasakan begitu minimnya produktivitas menulis dikalangan umat islam, maka hal itu pula yang menjadikan umat Islam menjadi stagnan di tengah zaman modern sekarang ini, maka di tengah keterasingan tersebut sudah selayaknya umat islam mengambil jalan dakwah yaitu dengan membumikan nilai-nilai Islam melalui pengembangan produktivitas menulis ( 25 Oktober 2004) karena pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, sebagai tugas ubudiyah dan bukti keikhlasannya kepada Allah SWT. (Takariawan, 2003). Banyak cara untuk berdakwah dan salah satunya yaitu berdakwah melalui tulisan. Forum Lingkar Pena sebagai organisasi dakwah kepenulisan dimana keanggotaannya bersifat terbuka bagi siapa saja tanpa memandang ras. Para anggota Forum Lingkar Pena memiliki harapan yang sama yaitu membagi seberkas cahaya bagi para pembaca dan menganggap kegiatan menulis adalah bagian dari dakwah. Sejak terbentuk pada tanggal 22 Februari 1997, FLP memiliki anggota sampai dengan 5 ribu orang, yang tersebar pada lebih dari 120 cabang kepengurusan di tingkat wilayah, cabang serta ranting di seluruh 1

2 Indonesia serta beberapa diantaranya berada di wilayah manca negara Seperti Mesir, Singapura, Hongkong dan Amerika ( Rosa, 2003 ) FLP Wilayah Yogyakarta merupakan salah satu Wilayah yang memiliki anggota cukup banyak, sampai sekarang jumlah anggota yang tercatat dan aktif sebanyak 180 orang. FLP Wilayah Yogyakarta resmi terbentuk pada tanggal 24 Agustus 2000 dan telah berkembang menjadi organisasi penulis muslim yang cukup produktif di Yogyakarta. Belum lama Forum Lingkar Pena Yogyakarta berhasil mendapatkan Award FLP Wilayah Terpuji, sebuah penghargaan untuk FLP Wilayah yang menunjukan kemajuan yang signifikan, kemajuan tersebut terlihat dari produktivitas buku-buku yang dihasilkan, program-program yang semakin gencar dilakukan, dan antusiasme masyakarakat terhadap kegiatankegiatan FLP apalagi jika sudah tiba pada masa perekrutan anggota baru yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali, rata-rata jumlah yang mendaftar sebanyak 160 orang sedangkan kuota yang tersedia hanya untuk anggota, antusiasme masyarakat juga terlihat pada event-event tertentu dimana FLP seringkali diminta sebagai juri. Selain itu FLP Yogyakarta juga termasuk FLP yang memiliki kesolidan diantara para anggotanya, hal tersebut yang menjadi pertimbangan diberikannya penghargaan yang diberikan pada silaturahmi nasional pengurus FLP wilayah seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan luar negeri pada tahun (Profil organisasi FLP ) Ada fenomena dalam organisasi FLP Yogyakarta ini yang akhirnya menjadi dasar dilakukannya penelitian ini yaitu meskipun FLP Yogyakarta merupakan sebuah organisasi dakwah kepenulisan tetapi tidak semuanya produktif menulis dan tidak semua anggota FLP Yogyakarta adalah penulis, dalam hal ini produktivitas karya yang dihasilkan, sampai saat ini masih berpusat 2

3 pada beberapa orang anggota saja, padahal idealnya sebagai organisasi dakwah kepenulisan setiap anggotanya diharapkan mampu produktif dalam menghasilkan karya sebagai bentuk kontribusinya terhadap dakwah. Produktivitas yang hanya bertumpu pada beberapa orang ini tentunya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki strategi-strategi khusus sehingga mereka mampu produktif dalam menghasilkan karyanya baik berupa buku maupun tulisan-tulisan lainnya. Kriteria penulis menurut versi Bidang Produksi FLP yogyakarta adalah mereka yang karyanya sudah dibukukan, pernah dimuat dimedia, atau pernah menang lomba penulisan dan yang menjadi penekanan pada penelitian ini adalah anggota yang produktif menulis buku serta ingin mengungkap alasan mengapa mereka produktif menulis buku dan ingin mengetahui strategi strategi yang diterapkan oleh anggota yang produktif serta melihat perbandingannya dengan kelompok lain. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana data yang diperoleh berupa uraian deskripsi. Yang menjadi subjek dalam penelitian adalah anggota dari Forum Lingkar Pena Wilayah Yogyakarta yang produktif menghasilkan buku. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Teknik Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan subjek dengan mendasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat populsi yang sudah diketahui sebelumnya ( Hadi, 1996) 3

4 Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (in depth interview). Pertanyaan mendalam dilakukan melalui pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengarah kepada kedalaman informasi. Hal ini bertujuan untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam. Studi dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Moeloeng, 2002). Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan dari berbagai sumber tertulis seperti Buku Profil Organisasi FLP, Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus FLP serta data anggota FLP yang telah menerbitkan buku dan sebagainya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini diantaranya yaitu melalui proses pengorganisasian data, koding, dan analisis. Organisasi data dilakukan sebagai langkah awal analisis dan pengolahan data. Melalui pengorganisasian data, data akan diorganisasi dengan rapi, sistematik dan lengkap ( Sola, 2004 ). Sebelum melakukan proses wawancara, subjek dalam penelitian ini mengisi interview guide yang terdiri dari 8 pertanyaan, namun pertanyaan yang diajukan tidak hanya mengacu pada interview guide yang telah dibuat tetapi mengalami perkembangan sehingga diperoleh jawaban yang cukup mendalam. Pertanyaan pada interview guide terdiri dari pertanyaan terbuka atau open end item. Pertanyaan dengan open end item ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan secara bebas. 4

5 Kredibilitas menjadi istilah yang paling banyak dipilih untuk mengganti konsep validitas dan reliabilitas, untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini, peneliti melakukan cross check ke lapangan dengan maksud untuk mencocokan data dari subjek kemudian dari tema yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara selalu dikonsultasikan dengan Dosen pembimbing dengan maksud untuk menjaga keakuratan penelitian, kemudian untuk tetap menjaga reliabilitas, peneliti berkali kali melakukan cross check hasil wawancara melalui rekaman kaset, dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar merupakan hasil murni yang didapat dari subjek. HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Wawancara Mendalam Dengan Subjek a. Cara menetapkan arah strategi ( meliputi visi, misi dan nilai yang ingin dikembangkan dari menulis? ) Dari hasil wawancara dengan kelima subjek, diperoleh informasi bahwa subjek yang produktif maupun yang tidak produktif memiliki visi, misi serta nilai yang ingin dikembangkan yang hampir sama, bagi subjek yang produktif visinya yaitu adanya keinginan untuk berdakwah dan mencerahkan, baik mencerahkan diri pribadi, keluarga dan masyarakat luas, selain juga karena melihat fenomena di masyarakat dan pemerintahan yang dilihat tidak ada yang beres yang akhirnya membuat subjek harus melakukan sesuatu yaitu dengan menuliskan apa yang menjadi kegelisahannya, juga adanya harapan untuk membentuk sebuah generasi, sedangkan misinya yaitu dengan menulis apa saja dalam arti 5

6 tidak hanya menulis berupa buku, dan untuk subjek produktif kedua selain adanya harapan untuk mencerahkan umat juga munculnya perasaan bahwa dengan menulis subjek merasa terjaga, merasa bangga, merasa senang, karena semakin banyak bisa berbagi dengan orang lain dan sebagai misinya yaitu keinginan untuk selalu produktif dengan menulis sebaik mungkin, menulis sebaru mungkin, seaktual mungkin dan keinginan subjek untuk menulis sebanyak-banyaknya, Sedangkan visi, misi dan nilai yang ingin dikembangkan dari subjek yang tidak produktif pada dasarnya sama dengan subjek yang produktif yaitu adanya harapan untuk mencerahkan, dan harapan untuk merubah peradaban, sedangkan untuk subjek keempat dikaitkan dengan tanggung jawab sebagai anggota FLP yang berproduk tulisan sehingga subjekpun harus melakukan apa yang menjadi keinginan FLP, sementara subjek lima karena adanya keinginan untuk mengapliksikan ilmu yang dimiliki, dan cara untuk mencapai harapan-harapan tersebut yang dilakukan subjek adalah dengan mencoba melatih dengan menulis setiap hari minimal dengan menuliskan ide setiap harinya b. Analisis SWOT yang diterapkan Masing-masing subjek menerapkan analisis SWOT yang berbedabeda, untuk subjek pertama mencoba untuk mengaplikasikan analisis SWOT yang miliki, dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi subjek dapat berkarya secara maksimal, termasuk didalamnya upaya memaksimalkan kekuatan dan peluang serta upaya untuk mengantisipasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Meskipun anasilis SWOT tersebut diterapkan tidak sejak awal ketika mulai menulis tetapi 6

7 setelah subjek memiliki buku, dan untuk subjek kedua, subjek tidak menerapkan analisis SWOT, karena bagi subjek menulis adalah hobi, sehingga tidak memperhatikan hal teknis yang baku, menulis bagi subjek tidak kemudian berpikir dulu baru menulis tetapi mengalir begitu saja, kemudian untuk subjek ketiga tidak pernah secara detail menerapkan analisisi SWOT, begitupun dengan subjek kelima kesadaran subjek terhadap SWOT itu sendiri baru subjek sadari ketika wawancara berlangsung, yaitu ketika peneliti menanyakan setiap point dari SWOT tersebut dan ketika subjek sadar bahwa dirinya memiliki impian untuk memiliki buku, baru kemudian subjek menerapkan SWOT tersebut. Namun untuk subjek keempat setelah lama berkecimpung dan melihat bahwa produk dari FLP adalah tulisan, sehingga subjek pun belajar untuk menulis dan mulai menerapkan SWOT, meskipun hasilnya belum maksimal. c. Cara mengembangkan alternatif strategi Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek diperoleh informasi bahwa subjek pertama mengembangkan alternatif strateginya yaitu dengan menggunakan berbagai cara untuk mengembangkan tulisan, subjek juga terbiasa membeli biografi penulis produktif, dengan maksud mendapat ilmu dan informasi tambahan sehingga membantu subjek untuk semakin produktif menghasilkan tulisan kemudian subjek juga terbiasa mencari-cari alasan yang membuat subjek marah dengan tujuan membangkitkan motivasi diri bahwa memang dalam kehidupan ini tidak ada yang beres, sehingga subjek selalu merasa tergerak menuliskan apa yang menjadi kegelisahannya, kemudian alternatif strategi yang dikembangkan oleh subjek kedua yaitu dengan menulis keroyokan dalam arti menulis satu buku yang terdiri dari 7

8 beberapa penulis dan menulis apa saja dalam arti tidak hanya menulis buku, sementara alternatif strategi yang dilakukan oleh subjek yang ketiga dan keempat cara mengembangkannya yaitu berubah-ubah seiring berjalannya waktu, seiring pengalaman subjek yang bertambah dan otomatis bertambah pula bagaimana cara menghasilkan tulisan, juga dari pengalaman orang dan baca buku kemudian diterapkan untuk diri subjek sendiri. Bagi subjek keempat biasa mengikuti pelatihan-pelatihan kepenulisan, sementara subjek kelima cara mengembangkannya yaitu dengan membiasakan diri dengan bergaul dengan penulis lain. d. Bagaimana cara memilih strategi yang tepat? Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek didapatkan informasi bahwa ada perbedaan cara pemilihan strategi yang selama ini diterapkan oleh subjek produktif dan yang tidak produktif. Subjek yang produktif menetapkan cara memilih strategi yaitu mengalir seiring berjalannya waktu, learning by doing, ditambah dengan banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis, kemudian mengambil strategi penulis lain yang telah banyak menghasilkan karya, ini menunjukan bahwa subjek terbiasa menggunakan berbagai cara untuk menulis, sedangkan subjek kedua cara memilih strategi yang tepat yaitu sama artinya dari awal menulis sampai sekarang ketika telah menghasilkan banyak buku cara yang digunakan sama yaitu dengan menuliskan ide-ide yang ada dikepala kemudian menambah informasi dari sumber lain serta membangun komunitas penulis, alasan mengapa subjek memilih strategi tersebut karena subjek mengetahui kondisi yang dihadapi dan dirasakan sehingga mengharuskan mengambil strategi tersebut sedangkan untuk subjek yang tidak produktif cara pemilihan 8

9 strateginya yaitu hampir sama dengan subjek yang pertama yaitu berubahubah, selalu melakukan uji coba, seiring berjalannya waktu, seiring banyaknya pengalaman yag diperoleh otomatis bertambah pula ilmu untuk menghasilkan tulisan, dan cara pemilihan strategi yang dilakukan oleh subjek kelima yaitu dengan memiliki suami yang juga seorang penulis. e. Sejauh mana lingkungan bepengaruh Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek diperoleh keterangan bahwa lingkungan FLP memberikan pengaruh yang cukup besar untuk produktifitas subjek, hanya parameter pengaruh tersebut berbeda-beda. Subjek produktif pertama merasa bahwa karena terbatas oleh intensitas interaksi akhirnya subjek membiasakan untuk membuat lingkungan sendiri dalam arti subjek biasa mencari komunitas melalui milling list, atau menjalin komunikasi via SMS dengan penulis lain untuk sekedar meminta motivasi, kemudian subjek produktif kedua merasa dengan adanya klub FLP subjek merasa termotivasi, klub yaitu kelompok kecil yang terdiri dari 5-8 orang, dimana setiap satu satu minggu sekali setiap anggota dari klub ini mengadakan pertemuan untuk mengetahui perkembangan produktivitas karya dari setiap anggota FLP. Subjek merasa bahwa peranan klub sangat besar, karena subjek merupakan salah satu dari koordinator klub tersebut sehingga otomatis ketika anggota yang lain melaporkan perkembangan tulisannya sedangkan subjek sendiri tidak menulis maka subjek akan merasa tertinggal dan merasa mengalami kemunduran. Sedangkan untuk subjek yang belum produktif hampir sama dengan subjek yang produktif artinya komunitas FLP sangat memberi pengaruh dalam memberi motivasi, namun pada kasus yang dialami oleh seorang subjek dimana intensitas kehadiranpun sangat berpengaruh bagi 9

10 produktifitasnya, karena memang subjek tidak dapat secara intens hadir pada setiap forum forum yang diadakan oleh FLP, ditambah dengan tidak dilontarkannya sindiran-sindiran dari sesama teman di FLP sebenarnya cukup memberi masukan motivasi namun kembali kepada sikap subjek yang kadang-kadang tidak peduli dengan sindiran-sindiran tersebut. D. Pembahasan Hasil analisa dari wawancara mendalam dengan subjek menunjukan bahwa subjek produktif memiliki strategi strategi tertentu dalam upaya membantu meningkatkan produktivitasnya dalam menghasilkan tulisan berupa buku. Strategi, seperti yang dikemukakan oleh Porter dkk ( 2003 ) harus mengacu pada konsistensi, keserasian, keunggulan kompetitif dan fisibilitas. Strategi yang terungkap dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori utama yaitu strategi internal yaitu strategi yang berasal dari dalam diri individu dan strategi eksternal yaitu stretagi yang berasal dari luar diri individu. Strategi internal yang dimiliki oleh subjek produktif diantaranya yaitu fokus dan berusaha konsentrasi ketika menulis, konsentrasi ini diterapkan subjek karena dengan konsentrasi yang bagus maka subjek dapat melakukan aktivitas menulis dengan waktu yang relatif lebih singkat dan lebih efektif, kemudian untuk menjaga konsentrasi tersebut subjek terbiasa melatihnya dengan cara berlatih khusu ketika sholat dimana aplikasi dari khusu tersebut ditransformasikan ketika sedang menulis, kemudian memperluas wawasan diantaranya dengan banyak membaca dan membeli buku biografi penulis produktif lain, subjek juga selalu berupaya untuk memunculkan ide dan menuliskan ide-ide yang didapatnya. Cara memunculkan ide yaitu dengan peka 10

11 terhadap lingkungan dan peka melihat fenomena disekitar kemudian ide-ide yang telah diperoleh langsung ditulisakannya. Strategi berikutnya yaitu selalu membawa buku catatan, sehingga subjek dapat menulis hal-hal kecil yang dialaminya kapanpun dan dimanapun subjek berada, selanjutnya yaitu selalu menjaga motivasi dengan cara memperkuat, memperbanyak dan memperluas motivasi yang dimiliki, kemudian mengembalikan motivasi ketika turun, dimana ketika subjek merasa bahwa semangat menulisnya surut maka subjek akan melakukan berbagai upaya agar semangat menulisnya muncul kembali diantaranya yaitu dengan membuat dirinya marah misalnya menonton TV atau jalan-jalan ke toko buku, dengan jalan-jalan ke toko buku dan melihat banyaknya buku yang dinilai tidak mendidik sehingga membuat subjek ingin terus menulis sebagai bentuk perlwanan terhadap buku-buku yang tidak mendidik tersebut. Strategi internal yang terakhir yaitu subjek memiliki target meskipun target tersebut sifatnya abstrak misalnya subjek memiliki target prestasi dan target bahwa hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin. Kategori berikutnya yaitu strategi eksternal yaitu strategi yang banyak melibatkan faktor dari luar diri individu, diantaranya yaitu bergabung dengan komunitas penulis, menjalin hubungan dengan penulis lain dan menjalin hubungan / link dengan penerbit sehingga memudahkan mereka dalam mempublikasikan dan menerbitkan tulisan-tulisan mereka. Selain adanya strategi yang diterapkan oleh subjek produktif untuk meningkatkan produktivitas menulis dalam penelitian ini juga diperoleh informasi dari subjek yang tidak produktif sebagai bahan pembanding, untuk subjek yang tidak produktif mereka juga memiliki strategi dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis. Strategi yang selama ini diterapkan oleh subjek 11

12 yang tidak produktif beberapa diantaranya hampir sama dengan strategi yang diterapkan oleh subjek produktif, kesamaan itu terletak pada cara subjek dalam menghasilkan tulisan yaitu dengan memperluas wawasan dengan banyak membaca, menimba ilmu dari orang lain, selalu menuliskan ide, selalu membawa buku catatan, ikut bergabung dengan komunitas penulis dan menjalin hubungan dengan penulis lain sedangkan perbedaan yang sangat terlihat antara subjek yang produktif dengan yang tidak produktif dan merupakan faktor terbesar yang sangat mempengaruhi produktivitas kedua kelompok subjek yaitu dalam hal penjagaan motivasi bagi subjek yang produktif mereka terbiasa menjaga motivasi, sedangkan bagi kelompok subjek yang tidak produktif mereka tidak melakukan strategi tersebut, dalam arti tidak ada upaya agar motivasi yang telah dimilikinya dapat tetap ada, sehingga seringkali motivasi yang naik turun tersebut dibiarkan begitu saja oleh subjek. Strategi yang juga membedakan dengan kelompok subjek produktif yaitu upaya konsentrasi dan fokus ketika menulis, bagi subjek yang tidak produktif mereka tidak pernah melakukan strategi konsentrasi ini kemudian bagi kelompok subjek yang tidak produktif mereka tidak memiliki jaringan dengan penerbit. Beberapa perbedaan tersebut yang kemudian membedakan produktivitas diantara kedua kelompok subjek. Selain adanya strategi yang diterapkan oleh subjek produktif dan subjek tidak produktif dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis buku, dalam penelitian ini juga diperoleh temuan menarik bahwa ternyata subjek produktif memiliki karakteristik-karakteristik positif sehingga sangat membantu produktivitasnya dalam menghasilkan buku. Berbeda halnya dengan subjek yang tidak produktif, mereka tidak memiliki karakteristik positif tetapi justru yang 12

13 mereka miliki adalah beberapa karakter negatif yang cukup menghambat produktivitasnya. Berkaitan dengan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh penulis / subjek produktif diantaranya subjek memiliki semangat menulis yang tinggi, mereka memiliki kemauan yang besar terhadap menulis karena menulis bagi subjek sudah menjadi hobi yang menyenangkan yang didukung dengan perasaan cinta terhadap menulis itu sendiri, subjek merasa bahwa dengan cinta yang dimiliki mereka dapat melakukan aktivitas menulis dengan sangat ringan dan tanpa beban. Karakteristik berikutnya yang dimiliki subjek adalah daya juang yang tinggi, dalam perjalanan karir sebagai seseorang yang ingin menekuni dunia tulis-menulis banyak sekali rintangan yang harus mereka hadapi, mulai dari tulisan yang tidak kunjung dimuat, dan lain sebagainya. Subjek juga memiliki tekad yang tinggi dalam arti subjek selalu meyakinkan dirinya bahwa dia bisa melakukan apapun, bisa menulis apapun asalkan memiliki keinginan dan kemauan yang kuat, kemudian karakteristik yang lain yaitu subjek terbiasa menulis dalam jenis yang berbeda-beda, dalam arti tidak hanya fokus menulis untuk dijadikan sebuah buku namun subjek terbiasa menulis tulisan-tulisan ringan seperti menulis artikel untuk surat kabar, menulis buletin Masjid dan lain sebagainya, meskipun berkaitan dengan waktu khusus yang digunakan untuk menulis ternyata subjek tidak memiliki waktu khusus mereka terbiasa fleksibel menggunakan waktunya untuk menulis. Bagi subjek yang tidak produktif mereka memiliki beberapa karakteristik yang sangat bertolak belakang dengan subjek yang produktif yaitu Moody perasaan malas yang seringkali membuat subjek tidak produktif dalam menghasilkan tulisan dan juga tidak konsisten dengan semangat yang 13

14 dimilikinya, terkadang subjek begitu semangat menulis namun sering juga merasakan kondisi yang sangat tidak bersemangat. Kemudian merasa tidak butuh menulis, sebagian subjek mengatakan bahwa belum ada hal yang mengharuskan dirinya untuk menulis, dalam arti bahwa dengan atau tanpa dia menulis, dia akan tetap survive. Subjek juga belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik, masih sering menunda nunda waktu padahal subjek mengetahui bahwa banyak waktu luang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menulis, subjek juga masih tidak percaya diri dengan tulisan yang telah dihasilkan sehingga mereka membutuhkan proses yang lama untuk mematangkan tulisannya hingga benar-benar puas dengan tulisan yang telah dibuatnya. Strategi lain yaitu subjek juga masih menulis untuk diri sendiri dalam arti menulis tidak untuk dipublikasikan. Berkaitan dengan solusi pemecahan masalah, beberapa diantara subjek mengetahui bahwa mereka bisa berbuat lebih dalam hal produktivitas tulisan, subjek juga mengetahui tips mengatasi masalah namun subjek tidak menerapkan solusi pemecahan masalah tersebut. Kemudian berkaitan dengan kemampuan, beberapa subjek merasa bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi dalam menulis, subjek tidak tahu bagaimana cara menuangkan ide dalam bentuk tulisan dan lain sebagainya. Selain strategi dan karakteristik, dalam penelitian ini juga diperoleh beberapa temuan baru berkaitan dengan beberapa hal yang membedakan antara subjek yang produktif dengan yang tidak produktif, perbedaan tersebut diantaranya yaitu latar belakang subjek masuk FLP dan motivasi yang dimiliki dua kelompok subjek. Latar belakang subjek yang produktif dengan subjek yang tidak produktif bergabung dengan Forum Lingkar Pena ternyata berbeda. Subjek yang 14

15 produktif sebelum bergabung dengan Forum Lingkar Pena adalah penulis yang sudah melakukan aktivitas menulis meskipun belum banyak tulisan yang dipublikasikan, mereka telah mulai menulis sejak kecil karena didasari atas hobi terhadap menulis itu sendiri, sedangkan subjek yang tidak produktif, sense bahwa dirinya ingin belajar menulis dan ingin produktif menulis baru disadari setelah lama bergabung dan berproses di FLP bahkan bagi dua subjek yang tidak produktif awal mereka bergabung dengan FLP pada mulanya bukan karena keinginan untuk belajar menulis namun lebih kepada kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu proses jalannya organisasi FLP tersebut. Berkaitan dengan motivasi untuk menulis, ada beberapa kesamaan motivasi antara subjek yang produktif dengan subjek yang tidak produtif, motivasi yang sama meliputi motivasi spiritual yaitu adanya nilai-nilai keagamaan ( berdakwah ) yang ingin disampaikan kepada masyarakat pembaca, kemudian motivasi sosial, dimana subjek ingin merubah peradaban sekaligus membantu mencerdaskan masyarakat dengan menuliskan buku-buku yang mendidik dan mencerahkan, juga adanya motivasi psikologis dimana menulis bagi subjek dijadikan sebagai ajang katarsis dan sebagai media untuk mengungkapkan apa yang menjadi ganjalan dihati, dan ketika mereka sudah mengungkapkannya dalam bentuk tulisan mereka merasakan kondisi yang lebih baik karena telah membebaskan diri dari salah satu perasaan tersebut, yang pada akhirnya menulis ini dijadikan sebagai alat untuk penyembuhkan diri. Kemudian motivasi kogntif, subjek meyakini bahwa dengan menulis dan buku-bukunya dapat dibaca oleh orang-orang dari segala penjuru dunia maka ide yang dimilikinyat dapat terus mengalir, selama buku itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik tanpa memperdulikan keberadaan si penulis, maka sejauh itulah manfaat yang 15

16 diperoleh, oleh karenanya subjek menganalogikan bahwa menulis dapat dijadikan sebagai media untuk menembus jarak dan waktu. Sementara motivasi yang membedakan dua kelompok penelitian ini adalah motivasi materi, dimana motivasi ini hanya dimiliki oleh subjek yang produktif, karena bagi subjek produktif dari menulis ini dapat membantu secara finansial sedangkan bagi subjek yang tidak produktif menulis bukan merupakan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan, sehingga subjek tidak merasa bahwa secara finansial akan banyak memberikan pemasukan. A. Kesimpulan Hasil analisis yang didapat menunjukkan, antara lain : 1. Subjek yang produktif memiliki beberapa strategi dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis, strategi tersebut diantaranya yaitu adanya upaya konsentrasi ketika melakukan aktivitas menulis, melatih konsentrasi tersebut dengan cara berlatih khusu ketika sholat, berusaha untuk selalu memunculkan ide kemudian menuliskan ide-ide tersebut, menjaga motivasi dan melakukan upaya untuk mengembalikan motivasi ketika turun dan yang terakhir yaitu selalu membawa buku catatan. Strategi yang diterapkan oleh subjek yang tidak produktif juga hampir sama yaitu dengan memperluas wawasan, menuliskan ide-ide, selalu membawa buku catatan, menjalin hubungan dan bergabung dengan komunitas penulis sedangkan strategi yang menjadi kekuatan bagi subjek produktif tetapi tidak dimiliki dan diterapkan oleh subjek yang tidak produktif adalah penjagaan terhadap motivasi, upaya terhadap penjagaan motivasi, konsentrasi ketika menulis, berlatih konsentrasi, dan menjalin hubungan ( Link ) dengan penerbit. 16

17 2. Karakteristik dua kelompok subjek berbeda, bagi subjek produktif mereka memiliki beberapa karakteristik positif sehingga sangat membantu dalam produktivitasnya, karakter tersebut meliputi semangat menulis yang tinggi, memiliki rasa cinta terhadap menulis, daya juang tinggi, memiliki tekad yang tinggi, dan mau menulis apapun. Sedangkan karakteristik yang menonjol dari subjek tidak produktif antara lain moody, semangat yang tidak konsisten, sering merasa malas, tidak percaya diri dengan tulisan yang telah dibuat, menulis hanya untuk dirinya sendiri, tidak memanfaatkan waktu dengan baik, tidak menerapkan solusi pemecahan masalah, tidak merasa butuh menulis, belum memprioritaskan menulis dan merasa tidak memiliki kemampuan menulis. 3. Latar belakang bergabungnya subjek yang produktif dan subjek yang tidak produktif dengan Forum Lingkar Pena ( FLP ) tidak sama, bagi subjek produktif sebelum bergabung dengan FLP adalah penulis-penulis yang telah memulai aktivitas menulis sejak kecil, sedangkan kelompok subjek yang tidak produktif sense terhadap menulis baru disadari setelah lama bergabung dengan FLP. 4. Pada dasarnya motivasi yang dimiliki oleh subjek produktif dan subjek tidak produktif sama, untuk subjek produktif mereka memiliki motivasi yang terbagi kedalam beberapa kelompok motivasi yaitu motivasi spritual, motivasi psikologis, motivasi sosial, motivasi materi, dan motivasi kognitif. Motivasi yang membedakan dengan subjek yang tidak produktif adalah motivasi materi, dimana motivasi materi ini tidak dimiliki oleh subjek tidak produktif. 17

18 B. Saran - saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian, antara lain : 1 Bagi subjek produktif Subjek disarankan dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam menulis sehingga dapat memacu produktivitasnya dalam berkarya dengan harapan semakin banyaknya karya karya islam yang dihasilkan dapat membantu mencerdaskan bangsa dengan memberikan bacaanbacaan yang berkualitas dan mendidik sesuai dengan visi-misi FLP sendiri yaitu menghasilkan tulisan yang mencerahkan. 2. Bagi subjek yang belum produktif Dilihat dari motivasi yang dimiliki dan strategi yang selamai ini diterapkan sebenarnya sudah cukup membantu, hanya saja faktor dari dalam individu sendiri yang kemudian menjadi karakteristik subjek yang harus diminimalisir, karena sebenarnya subjek memiliki potensi sehingga sangat sayang jika tidak dimaksimalkan, oleh karena itu subjek disarankan untuk meminimalisir karakteristik-karakteristik negatif tersebut atau dengan mencontoh beberapa karakteristik positif yang dimiliki oleh subjek produktif. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti topik yang sama disarankan untuk meneliti lebih lanjut dengan subjek penelitian yang lain yaitu lebih memfokuskan pada anggota FLP yang belum produktif, yang lebih mengarah kepada aspek-aspek psikologis yang dialami oleh anggota yang lama bergabung dengan FLP namun belum mampu menghasilkan tulisan. 18

19 DAFTAR PUSTAKA Hadi, S Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. http : // 25 Oktober 2004 Rosa, H. T Segenggam Gumam. Bandung : PT. Syaamil Cipta Media Sola, G.H Isin Sebagai Konrol Moral dan Bentuk Penyesuaian Diri pada Masyarakat Jawa. Skripsi ( Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Profil organisasi FLP

20 IDENTITAS PENULIS Nama : Vivit Tistawaty No. Mahasiswa : Alamat Rumah : PPMi. ASMA AMANINA. Jl. Tasura No. 42. Pugeran No. HP : Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta 20

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga berfungsi sebagai tempat sosial (pusat kebudayaan dan perkembangan umat Islam). Di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang

Lebih terperinci

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan jurnalistik tidaklah dapat berjalan dengan baik bila tanpa menggunakan perantara media massa. Media massa yang digunakan dapat berupa media cetak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak berbagai macam gaya kehidupan yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang perilaku manusia yang tinggal khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas.

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas. BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan lebih dahulu tempat penelitian. Tempat dalam penelitian ini adalah Bank Jateng.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, yang mau tidak mau dituntut untuk giat membangun dalam segala bidang kehidupan. Terutama dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang memiliki ragam budaya, suku, bahasa dan agama. Selama kurang lebih 350 tahun Indonesia mengalami masa penjajahan

Lebih terperinci

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Rizki Fitriani siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar. 2. Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar.

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Rizki Fitriani siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar. 2. Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar. LAMPIRAN 3 PEDOMAN WAWANCARA A. Tujuan Wawancara Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kreativitas siswa menulis narasi di B. Subjek Wawancara 1. Rizki Fitriani siswa 2. Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,

BAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari ketiga subjek, kedua subjek sudah menyadari dan menemukan makna hidupnya sedangkan subjek C belum menyadari dan menemukan makna hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang komunitas klub motor mengingatkan kita kepada orangorang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor ini memang sering

Lebih terperinci

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI MAKALAH BAHASA INDONESIA RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI Oleh : Ita Sulistia Ningsih Nurlita Amril Zain MADRASAH ALIYAH AL-ISHLAH BUNGAH GRESIK Tahun Pelajaran 2014/2015 i Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang telah menikah pastilah mendambakan hadirnya buah hati di tengah-tengah kehidupan mereka, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 140 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta hasil analisis pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan majunya perkembangan dunia pada saat ini diharapkan lahir

Lebih terperinci

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peneletian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang bertempat di Jl. Sidogiri No. 05 Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur. Telp./Fax.0343-417

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,

Lebih terperinci

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) Oleh: Kartika Nur Fathiyah, M.Si Disampaikan dalam acara seminar tentang Revitalisasi Usaha Pedagang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi apapun bentuknya membutuhkan pegawai yang paling ideal untuk mendukung terciptanya pencapaian tujuan organisasi. Pegawai sebagai Man Power

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus informasi mengalir cepat seolah tanpa hambatan, jarak dan ruang yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di belahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan yang ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling kompleks mengutip istilah Brown (2004: 220), mulai dari imitative

BAB I PENDAHULUAN. paling kompleks mengutip istilah Brown (2004: 220), mulai dari imitative 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara berkesinambungan pada jenjang pendidikan formal. Mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 121 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek utama penelitian implementasi kebijakan nasional dan peran pemerintah daerah dalam penghapusan perdagangan anak adalah Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di mana pun berada. Pendidikan sangat penting artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti yang menjadi teori pada umumnya, setiap manusia butuh untuk dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebangkitan peradaban Islam merupakan impian umat Islam di seluruh dunia yang hanya dapat diwujudkan dengan ilmu. Kehidupan umat Islam di dunia tidak lain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh tahun1995 dan hasil Musyawarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kualitatif dengan metode analisis tematik (thematic Analysis). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kualitatif dengan metode analisis tematik (thematic Analysis). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis tematik (thematic Analysis). Menurut Arnold (2006) analisis tematik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,

Lebih terperinci

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensi atau akademiknya saja, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga pengelola wakaf Dompet Dhuafa` Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 29 Jl. Ir. H.

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA. PETUNJUK PENGISIAN Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir demi meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, penulis memohon kesediaan Saudara untuk meluangkan

Lebih terperinci

4 Temperamen Manusia

4 Temperamen Manusia 4 Temperamen Manusia Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan, 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2017 di SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan

Lebih terperinci

ORGANISASI INOVATIF. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

ORGANISASI INOVATIF. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 ORGANISASI INOVATIF Dalam masyarakat modern dan dinamis tempat dimana suatu organisasi berada, pertanyaan tentang apakah perubahan organisasi perlu dilakukan menjadi tidak relevan lagi. Mungkin pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Jadi, variabel adalah

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena selalu hadir di tengah-tengah kita. Seiring dengan kegiatan kegiatan hidup manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuhkan, mengembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu efektivitas pengawasan pemeliharaan sarana dan prasarana di Masjid Agung

menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu efektivitas pengawasan pemeliharaan sarana dan prasarana di Masjid Agung BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif lebih tepat untuk menganalisa

Lebih terperinci

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. (Masyhuri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan seseorang untuk dapat berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan baru terkadang menimbulkan perubahan identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang sudah sangat canggih dengan berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas dan berkompetisi tinggi.

Lebih terperinci

RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON. Umi Magfiroh

RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON. Umi Magfiroh 1 RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON Umi Magfiroh SDN Ngabab 02 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur umiafira@yahoo.com Pengantar Salah

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR Topik Bimbingan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Kompetensi Sasaran Layanan : Mengatasi Penyakit Malas : Bimbingan Belajar : Bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai cara tuna rungu non alat bantu dengar di SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar Indonesia RCTI, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada zaman modern ini merupakan bagian dari kebutuhan primer manusia. Pendidikan mempunyai peran yang semakin penting karena peradaban dunia modern

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Fenomena perempuan bercadar merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita. Fenomena yang terjadi secara alamiah dalam setting dunia

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan besar yang juga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan besar yang juga mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada zaman yang semakin modern seperti sekarang ini perkembangan ekonomi dan pertumbuhan dunia bisnis semakin meningkat pesat dan dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, semuanya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Instansi Sipil, Perusahaan Swasta, atau di Dinas Pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, semuanya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Instansi Sipil, Perusahaan Swasta, atau di Dinas Pemerintahan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai seorang manusia, pada umumnya pasti tidak akan lepas dari yang namanya aktivitas, salah satunya adalah aktivitas bekerja. Ada orang yang bekerja untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN DOKUMENTASI. Sejarah berdirinya Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Arsip-arsip Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta.

PEDOMAN DOKUMENTASI. Sejarah berdirinya Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Arsip-arsip Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Melalui Arsip Tertulis Sejarah berdirinya Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Visi, Misi dan Tujuan didirikannya Panti Sosial Pamardi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas organisasi memerlukan berbagai sumber daya, salah satu diantaranya adalah sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam memegang kunci keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut oleh kasih sayang dan cinta orang tua yang siap berkorban apa saja agar bisa memberi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN 3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN Semua organisasi organisasi yang terlibat dalam kegiatan nuklir jelas memiliki perhatian yang sama terhadap pemeliharaan dan peningkatan keselamatan. Tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dan meningkat menuntut berbagai perusahaan maupun bidang usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru dimana secara sosiologis, remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar belakang Banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dan dijadikan trend bagi masyarakat Indonesia. Kebudayaan yang masuk pun datang dari barat dan timur dunia. Kebudayaan

Lebih terperinci

3. METODE. Universitas Indonesia

3. METODE. Universitas Indonesia 29 3. METODE Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses seorang anak menjadi seorang penulis. Oleh sebab itu, peneliti akan menggali bagaimana awal mereka terjun ke dunia penulisan, apa saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menemukan bahwa. Rizki Fitriani adalah siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menemukan bahwa. Rizki Fitriani adalah siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kepribadian Rizki Fitriani Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menemukan bahwa Rizki Fitriani adalah siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar yang memiliki

Lebih terperinci