3 METODE Rancangan Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3 METODE Rancangan Penelitian"

Transkripsi

1 Peningkatan kesadaran perusahaan terhadap perlunya perilaku tanggung jawab sosial terjadi secara global. Para pengambil kebijakan di perusahaan semakin menyadari bahwa tujuan tanggung jawab sosial adalah turut serta dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam panduan ISO 26000, dinyatakan bahwa bisnis yang berkelanjutan dari suatu perusahaan tidak hanya berarti menyediakan produk dan jasa yang memuaskan konsumen dan tidak membahayakan lingkungan, tetapi juga berarti beroperasi dalam perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. Perilaku tanggung jawab sosial yang diterapkan oleh banyak perusahaan timbul karena tekanan dari berbagai pihak seperti pelanggan, konsumen, pemerintah, LSM dan masyarakat secara umum. Prinsip-prinsip tanggung jawab sosial semakin banyak dideklarasikan oleh berbagai perusahaan. Intinya adalah bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip ini ke dalam praktek perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam dokumen ISO dinyatakan bahwa karakteristik inti dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah memasukkan pertimbangan sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam implementasinya, tang ung jawab sosial sering dilekatkan dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini karena tanggung jawab sosial dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. 3 METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat serta bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan fenomena yang diselidiki (Nazir 1999). Sumanto (1995) menyatakan bahwa penelitian deskriptif berusaha mendeskripsi dan menginterpretasi apa yang ada, misalnya tentang kondisi yang ada, pendapat yang sedang tumbuh atau proses yang sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahapan penelitian sebagai berikut : 1. Tahap awal Kegiatan pada tahap awal meliputi persiapan untuk mendapatkan data awal yang lengkap dalam rangka mendukung penyusunan penelitian. Pada tahap awal ini kegiatan yang dilakukan meliputi : 1) Survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian dan permasalahan yang terjadi secara umum, baik melalui informasi formal maupun informal. Survei pendahuluan ini juga menjadi dasar untuk menyusun strategi pengumpulan data yang meliputi penentuan wilayah yang akan diteliti, penentuan obyek yang akan disurvei, dan penyusunan teknik survei yang akan digunakan. 2) Penyusunan usulan (proposal) penelitian; 3) Mengidentifikasi kebutuhan data yang diperlukan dalam penelitian ini kemudian mengelompokkannya menjadi data primer, sekunder dan literatur; 4) Menyusun teknik pelaksanaan survei lanjutan dalam rangka pengumpulan data penelitian; dan 5) Melakukan perizinan dalam rangka survei dan pengumpulan data.

2 2. Tahap pelaksanaan penelitian Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan instrumen dan pengumpulan data. 3. Tahap akhir Setelah data diperoleh dan dikelompokkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data. Langkah ini meliputi : 1) Editing, yaitu memilih data yang lengkap dan valid; 2) Tabulasi, yaitu kegiatan mengelompokkan data sesuai kategori dan kebutuhannya untuk mempermudah proses analisis; 3) Klasifikasi, yaitu data dipilih sesuai kebutuhan analisis; 4) Analisis, merupakan kegiatan perhitungan olahan data berdasarkan metode yang telah disusun dan sesuai dengan tujuan penelitian; 5) Sintesis, yaitu menggunakan hasil analisis data untuk kemudian dijadikan dasar pembuatan program sesuai dengan tujuan penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kawasan PT. Pusri Palembang. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) karena merupakan kawasan yang dianggap memiliki fasilitas dan sumber daya yang sesuai untuk kegiatan wisata pendidikan lingkungan. Pupuk merupakan komponen yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian dan perkebunan. Pengenalan terhadap pupuk dan manfaatnya perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. PT. Pusri Palembang merupakan industri terbesar di kota Palembang yang menjadi ikon kota. Anakanak perlu mengetahui ruang lingkup dan aktivitas pabrik yang berada di kotanya agar memahami kontribusi yang diberikan PT. Pusri dan bahwa aktivitasnya tidak membahayakan lingkungan pabrik. Akses menuju lokasi sangat mudah dicapai dari berbagai penjuru kota. Pengambilan data dimulai dari bulan Desember 2012 sampai dengan April Populasi dan Contoh Lokasi sekolah yang siswanya menjadi contoh dibatasi pada ring I Pusri, yaitu pada kelurahan yang berbatasan langsung dengan lokasi penelitian yang meliputi SD yang terdapat di Kelurahan 1 Ilir, Kelurahan 3 Ilir, Kelurahan Sungai Buah, dan Kelurahan Sungai Selayur, Palembang. Pembatasan ini karena perencanaan program ini masih merupakan aktivitas pendahuluan dalam penyusunan program wisata pendidikan yang berbasis kebutuhan anak usia SD. Daftar sekolah yang menjadi contoh disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Daftar sekolah contoh No. Nama Sekolah Jumlah Contoh 1 SD YSP PUSRI 15 2 SDN SDN SDN SDN SDN

3 Lanjutan. 7 SDN SDN Total 120 Penentuan contoh dilakukan dengan teknik pengambilan purposive sampling, yaitu anak yang telah dipilihkan oleh sekolah masing-masing. Banyaknya contoh yang dijadikan contoh penelitian didasarkan pada tingkat representatif dan heterogenitas yang diharapkan dari populasi penelitian. Ketersediaan waktu, biaya dan tenaga juga dijadikan pertimbangan dalam menentukan jumlah contoh. Penentuan jumlah contoh penelitian menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: n = { N/[1 + N(e) 2 ]}, dimana n = ukuran contoh N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian ditentukan sebesar 9 persen. Dari sekolah-sekolah contoh diperoleh jumlah populasi sebanyak 2586 anak. Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah contoh sebagai berikut : n = { 2586/[ (0,09) 2 ]} n = 2586/21,9466 n = 117,83 Mengingat bahwa yang menjadi contoh adalah anak usia SD, maka jumlah angket yang disebar dibulatkan menjadi 120 angket untuk mengantisipasi angket rusak. Pada kategori kelas, anak dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok anak kelas 1-3 dan kelompok kelas 4-6. Pembagian ini untuk mempermudah pengumpulan data sekaligus untuk melihat apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi antara anak kelas 1-3 dan kelas 4-6. Pengelompokan contoh juga dilakukan dalam kategori jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi terhadap lingkungan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Pengumpulan Data Data Data merupakan hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka (Arikunto 2006). Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata, baik tentang suatu keadaan, proses, peristiwa atau kejadian yang ada. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka sebagai hasil observasi atau pengukuran (Widoyo 2012). Berdasarkan cara pengumpulannya, data yang diambil di lapangan dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap. Data primer diperoleh antara lain langsung dari siswa contoh melalui angket dan wawancara. Data dari

4 sumber lain (informan kunci) seperti guru di sekolah diperoleh melalui wawancara. Cakupan data primer berupa data kuantitatif, yaitu jawaban yang berbentuk angka atas pertanyaan terstruktur pada angket, serta data kualitatif yaitu data penjelas yang diamati dari contoh dalam bentuk penjelasan atau keterangan. Data kualitatif digolongkan dalam tiga kategori, yaitu 1) hasil pengamatan; 2) hasil wawancara mendalam; dan 3) bahan tulisan berupa petikan atau keseluruhan dari dokumen atau kasus historis. Data sekunder diperoleh dari instansi seperti Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang ada pada wilayah penelitian serta dari manajemen (Humas, Litbang dan Yayasan Pendidikan) PT. Pusri untuk mengetahui data tentang kawasan, kebijakan dan SDM. Data dan informasi yang dibutuhkan antara lain mengenai karakteristik anak usia SD, persepsi mereka tentang lingkungan dan preferensi mereka terhadap pendidikan lingkungan secara rinci disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Data primer Variabel Aspek yang dikaji Sumber data Metode Karakteristik contoh - Usia - Jenis kelamin - Kelas - Nama Sekolah Siswa SD Angket Persepsi preferensi tentang lingkungan dan Potensi sumber daya PT. Pusri - Persepsi - Preferensi - Kelebihan dan kekurangan - Manfaat bagi program Siswa SD Siswa SD, Humas & Litbang Angket, wawancara Studi pustaka, angket, observasi Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain adalah kebijakan PT. Pusri terkait dengan pendidikan lingkungan, dan pelaksanaan PLH di sekolah yang berada dalam lingkup batasan penelitian seperti yang terdapat dalam Tabel 8. Tabel 8 Data sekunder Variabel Aspek yang dikaji Sumber data Metode Kebijakan PT.Pusri PLH di sekolah Kebijakan terkait pendidikan lingkungan - Kurikulum - Pelaksanaan PLH di sekolah Manajemen Dinas Dikpora, Guru Studi pustaka, wawancara Wawancara, studi pustaka Untuk memperoleh data yang diinginkan maka pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Pengisian angket

5 Pengumpulan data dengan metode angket dilakukan untuk mengetahui sosok diri para siswa, menggali pemahaman para siswa mengenai lingkungan serta mengetahui preferensi mereka. Pemberian angket kepada para contoh dibedakan dalam dua kelompok, yaitu kelompok kelas 1-3 SD dan kelas 4-6 SD. Pembagian contoh ke dalam dua kelompok ini dimaksudkan untuk mempermudah pemanduan terhadap siswa. Mengingat pemahaman siswa kelas rendah terhadap angket masih kurang, maka peneliti membacakan butir-butir pernyataan angket kepada contoh kelompok kelas 1-3. Sementara contoh kelompok kelas 4-6 mengerjakan angket secara mandiri. 2. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah atau guru yang dianggap kompeten. Metode ini menggunakan panduan wawancara terstruktur dimana daftar pertanyaan dengan jawaban terbuka telah disiapkan oleh peneliti. Bentuk pertanyaan yang diajukan terkait dengan pendapat atau nilai sehingga jawaban yang akan diberikan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peneliti mengenai hal yang dipikirkan terhadap pendidikan lingkungan. 3. Pengamatan Lapangan Untuk mengumpulkan data mengenai potensi kawasan PT. Pusri sebagai destinasi wisata pendidikan lingkungan, maka dilakukan juga pengamatan langsung terhadap kawasan. Melalui metode ini akan diperoleh informasi tentang aksesibilitas, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi obyek yang akan menjadi bagian dari program wisata pendidikan lingkungan. 4. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah ada dalam dokumen. Telaah pustaka dan dokumen dilakukan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kondisi PT. Pusri serta kebijakan perusahaan terkait tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar. Metode ini juga digunakan untuk mengidentifikasi jumlah sekolah yang menjadi sasaran penelitian beserta lokasinya. Upaya untuk lebih mendalami tingkat persepsi anak terhadap lingkungan juga dilakukan melalui angket. Butir pertanyaan pada angket yang terkait dengan kognisi dikembangkan dengan mengacu pada kawasan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom. Menurut Bloom yang diacu oleh Uno et al. (2001), kawasan kognisi merupakan kawasan yang membahas tentang tujuan yang berkenaan dengan proses mental secara hirarkis berurut dari yang paling rendah yaitu pengetahuan hingga yang paling tinggi yaitu evaluasi. Dari tingkatan kognisi ini, angket disusun berdasarkan lima tingkatan, yaitu : 1) Pengetahuan, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengingat kembali atau mengulang kembali suatu informasi yang pernah diterimanya; 2) Pemahaman, diartikan sebagai kemampuan seseorang mengartikan, menafsirkan, atau menyakatan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya; 3) Analisis, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah; 4) Sintesis, mengacu pada penggalian mengenai kemampuan seseorang mengaitkan dan menyatukan berbagai unsur pengetahuan yang ada hingga terbentuk pola baru yang menyeluruh; 5) Evaluasi, yaitu kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

6 Butir pertanyaan pada kawasan afeksi pada angket diukur dalam lima subskala, yaitu 1) kemauan menerima, merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, 2) kemauan menanggapi, merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, 3) berkeyakinan, dimaksudkan sebagai sikap yang berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri individu. Misalnya menunjukkan kepercayaan atau apresiasi terhadap sesuatu, 4) mengorganisasi, berkaitan dengan penerimaan terhadap berbagai nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai yang lebih tinggi, 5) pembentukan pola, merupakan tingkatan afeksi tertinggi (Uno et al. 2001). Sementara butir pertanyaan pada aspek konasi difokuskan pada impuls untuk berbuat sesuatu yang mendukung pelestarian lingkungan. Validitas dan Reliabilitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid juga. Widoyoko (2012) mengatakan bahwa untuk instrumen non tes yang mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk (construct validity). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana instrumen mengukur suatu konsep dari teori yang menjadi dasar pengukuran instrumen. Untuk itu dibutuhkan pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur. Setelah itu dirumuskan definisi konseptual dan definisi operasional, kemudian indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut akan dijabarkan menjadi butir-butir instrumen dalam bentuk pernyataan ataupun pertanyaan. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan pendapat para ahli, dalam hal ini Komisi Pembimbing. Setelah pengujian konstruk oleh para ahli maka dilakukan uji coba di lapangan. Contoh uji coba berjumlah 30 siswa dari salah satu sekolah yang karakternya mendekati karakter sekolah contoh. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen penelitian dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila diujikan berkali-kali. Pada penelitian ini, baik uji validitas maupun uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dengan menggunakan SPSS, analisis dapat dilakukan untuk validitas dan reliabilitas instrumen sekaligus. Sebelum melakukan analisis, instrumen telah disusun berdasarkan teori tentang variabel yang akan diteliti. Urutan langkah analisis menggunakan SPSS adalah : 1) membuka program; 2) memasukkan data; 3) mengolah data; dan 4) menganalisis output. Sebelum melakukan penelitian, angket yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan uji validitas dan Cronbach Alpha. Berdasarkan output hasil analisis validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS, jika indeks korelasi masing-masing butir terhadap skor total lebih besar daripada standar minimal (0,3) maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan adalah valid (Widoyoko, 2012). Dalam uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh skor untuk masing-masing butir lebih besar dari 0,3 maka semua butir instrumen adalah valid. Sementara untuk reliabilitas instrumen, standar minimal Cronbach s Alpha adalah 0,7 (Widoyoko, 2012). Karena nilai indeks alpha pada uji reliabilitas ini lebih besar dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.

7 Analisis Data Analisis data merupakan usaha memilih, memilah, membuang, menggolongkan data untuk menjawab pertanyaan pokok. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008), ada tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu 1) identifikasi apa yang ada dalam data; 2) melihat pola; 3) membuat interpretasi. Data utama yang terkumpul diolah melalui proses tabulasi dan pengelompokan data untuk dijadikan sumber data. Lalu data tersebut dianalisis secara deskriptif melalui penyajian dalam bentuk tabel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Analisis Daya Tarik Wisata Pendidikan Lingkungan PT. Pusri Sumber daya yang ada di PT.Pusri dianalisis secara deskriptif kualitatis berdasarkan data hasil observasi dan wawancara. Data diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan jalurnya, manfaat dan kegunaan, peran serta informasi penting lainnya yang disesuaikan dengan kategori usia anak. Selain itu, potensi sumber daya ini juga dikelompokkan dalam kategori sumber daya utama, dan sumber daya penunjang. Hasil dari analisis ini digunakan untuk menyusun perencanaan program wisata pendidikan lingkungan. Analisis Persepsi dan Preferensi Anak Usia SD Untuk mengetahui persepsi dan preferensi anak usia SD tentang lingkungan dilakukan analisis deskriptif kuantitatif. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang tentang suatu variabel (Djaali dan Muljono, 2004) dengan menggunakan model empat pilihan (skala 4). Pemilihan model skala 4 dilakukan mengingat contoh adalah siswa SD sehingga diharapkan agar angket mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap contoh. Selain itu model 4 pilihan untuk menghindari kecenderungan contoh memilih jawaban ragu-ragu atau netral (Widoyoko 2012). Setiap pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban. Jawaban anak kemudian ditabulasi. Tabel menyajikan persentase contoh yang memilih tiap alternatif untuk setiap butir pernyataan. Jawaban contoh dikelompokkan dalam tiga kategori persepsi dan preferensi, yaitu : 1. Baik; jika skor jawaban berada pada selang atas 2. Sedang; jika skor jawaban berada pada selang tengah 3. Rendah; jika skor jawaban berada pada selang bawah Penentuan selang dilakukan mengacu pada Nazir (1999) dengan cara sebagai berikut : ST = skor min + skor max-skor min ± SD 2 SA SB = > ST s.d. skor max = < ST s.d. skor min Keterangan : ST = selang tengah Skor min = jumlah skor terendah dari semua butir jawaban angket

8 Skor max = jumlah skor tertinggi dari semua butir jawaban angket SA = selang atas SB = selang bawah SD = standar deviasi = simpangan baku SD = S 2 dimana n S 2 = X 2 - (X) 2 n X n = jumlah skor tiap contoh = jumlah contoh Jawaban anak juga akan dianalisis untuk melihat apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi anak berdasarkan kelompok kelas dan berdasarkan jenis kelamin. Uji beda yang digunakan mengacu pada Nazir (1999), yaitu uji beda t dengan dua mean independen dengan rumus : Keterangan : X a = rata-rata kelompok a X b = rata-rata kelompok b S p = standar deviasi gabungan S a = Standar deviasi kelompok a S b = Standar deviasi kelompok b n a = banyaknya sampel di kelompok a n b = banyaknya sampel di kelompok b df = n a + n b -2 Hipotesis yang diterapkan pada penelitian ini adalah : Hipotesis 1 (persepsi): H 0 = tidak terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6. H 1 = terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6. H 0 = tidak terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak laki-laki dengan anak perempuan. H 1 = terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Hipotesis 2 (preferensi) : H 0 = tidak terdapat perbedaan preferensi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan peraturan yang terdapat dalam penelitian (Masyhuri dan M. Zainuddin, 2008 : 91). Menurut Sulistyo-Basuki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang berupaya mengutamakan prinsip tanggung jawab sosial dengan mendorong perkembangan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, merupakan tipe keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. penelitian deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. penelitian deskriptif kuantitatif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. penelitian deskriptif kuantitatif adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari menghimpun data, menyusun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menjelaskan explanatory research yaitu penelitian

Lebih terperinci

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif non hipotesis. Artinya bahwa penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya 33 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta karena telah merealisasikan program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) bagi penyandang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar yang menonton sinetron Raden Kian Santang. Berdasarkan objek penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang 54 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Waktu penelitian ini adalah pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012 : 43) explanatory research dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Sugiyono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) yang bertempat di Jl. Way Pengubuan No.3 Pahoman, Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korealasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif 1 yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini berangkat dari adanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian menurut M. Nazir (1999:51) adalah urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat yang digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif, yaitu metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kawasan Mangrove Karangsong yang berlokasi di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru yang diperkirakan selama 3 bulan, mulai dari bulan januari 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi No 182, Teluk Betung Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN Metoda penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengidentifikasi suatu masalah atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII Laboratorium Percontohan UPI Bandung sebanyak 3 kelas semester 1. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci