BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul ini merupakan panduan Peserta diklat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bekerja dengan menggunakan Mesin bubut CNC. Kompetensi ini merupakan gabungan beberapa kompetensi dasar diantaranya : mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar) yang meliputi memahami instruksi kerja dari lembar kerja, memasang fixture/perlengkapan/alat pemegang sesuai tuntutan, menentukan keperluan pekerjaan sesuai gambar, melakukan pemeriksaan awal dan prosedur keselamatan kerja, Pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/computer numerical control) terhadap tuntutan operational dan spesifikasi, memberikan instruksi kepada operator mesin dan mengganti tooling yang retak/rusak berdasarkan SOP. mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC yang meliputi memahami instruksi kerja dari lembar kerja, memasang fixture/perlengkapan/alat pemegang sesuai tuntutan, mengatur tool offset pada pengontrol mesin, menentukan keperluan pekerjaan sesuai gambar, mengujicoba program NC/CNC dan mengedit program sesuai tuntutan pekerjaan, memberikan instruksi kepada operator mesin dan mengganti tooling yang retak/rusak berdasarkan SOP. Dan memprogram mesin NC/CNC (dasar) yang meliputi kegiatan mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC pada pengontrol mesin, menulis dasar program mesin NC/CNC dalam format kode standar, lembar penulisan operasi NC/CNC dihasilkan sesuai SOP, mencoba program dan mengdit program sesuai tuntutan pekerjaan. 1

2 B. PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini Peserta diklat terlebih dahulu harus memiliki dasar: 1 Mengukur Menggunakan ALat Ukur 2 Membaca Gambar Teknik 3 Mengoperasikan dan Mengamati Mesin/Proses 4 Bekerja dengan Mesin Umum C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk bagi Guru a. Ciptakanlah suasana kelas yang cocok untuk memulai pelajaran b. Siapkanlah peralatan yang diperlukan sesuai petunjuk modul c. Jelaskanlah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Peserta diklat d. Awasi kegiatan, dan bantulah Peserta diklat yang mengalami kesulitan e. Berilah tes kepada Peserta diklat pada setiap akhir kegiatan belajar f. Berikanlah umpan balik kepada Peserta diklat berdasarkan hasil tesnya g. Buatlah catatan yang diperlukan untuk penyempurnaan modul. 2. Petunjuk bagi Peserta diklat a. Teliti kelengkapan halaman modul, jika tidak lengkap konfirmasikan kepada guru b. Pelajari modul ini, dimulai dengan membaca kegiatan belajar 1 terlebih dulu. Apabila menemui kesulitan dalam memahaminya bertanyalah kepada guru. c. Cocokkan informasi yang ada dalam modul dengan mesin CNC d. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada dalam modul, sampai anda yakin bahwa tugas tersebut telah dapat diselesaikan dan dipahami dengan baik dan benar. 2

3 e. Jangan berpindah ke kegiatan belajar berikutnya jika satu kegiatan belajar belum dikuasai dengan baik f. Bertanyalah kepada guru apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami modul ini. D. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan mesin bubut CNC yang meliputi memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengeset mesin, memprogram, menjalankan program dan mengawasi proses produksi. 3

4 E. KOMPETENSI KOMPETENSI SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP MATERI POKOK PEMELAJARAN BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Mengoperasikan mesin NC/CNC dasar 1. Memahami instruksi kerja - Lembar kerja atau perintah sejenis dapat dipahami dan diterapkan/ - Instruksi kerja - Memahami instruksi kerja 2. Melakukan pemeriksaan awal 3. Mengoperasikan mesin CNC/NC - Pemeriksaan awal dilakukan sesuai prosedur operasi standar. - Prosedur keselamatan kerja diamati dan peralatan keselamatan kerja untuk operasional diperiksa. - Program NC/CNC yang terpasang dengan instruksi kerja dipilih dan dipastikan pemakaiannya. - Mesin NC/CNC dioperasikan dengan aman untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi menurut prosedur operasi standar. - Kesalahan fungsi mesin diidentifikasi dan dilaporkan - Pemeriksaan contoh benda yang diproduksi untuk pemeriksaan berdasar spesifikasi dilakukan berdasarkan operasi standar. - Pemeriksaan awal - Keselamatan dan kesehatan kerja - Memeriksa program NC/CNC - Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. - Identifikasi kesalahan fungsi mesin yang terdeteksi berdasarkan prosedur operasi standar. - Pemeriksaan benda hasil pekerjaan - Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. - Memahami pemeriksaan awal. - Memahami keselamatan dan kesehatan kerja - Memahami cara memeriksa program NC/CNC - Mengidentifikasi kesalahan fungsi mesin berdasarkan prosedur operasi standar. - Memahami pemeriksa-an benda hasil pekerjaan. - Melaksakan pemeriksaan awal - Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. - Melaksanakan pemeriksaan benda hasil pekerjaan 4

5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 4. Pengawasan mesin/proses - Keausan alat, dan bila diperlukan, penggantian perkakas, mengidentifikasi tools offsets pada program NC/CNC dan disesuaikan atau tindakan koreksi lainnya berdasarkan prosedur operasi standar dapat diawasi. - Deviasi produk dari spesifikasi dilaporkan berdasarkan prosedur operasi standar dapat dilaporkan. - Pengawasan keausan alat - Penggantian perkakas - Identifikasi tools offsets - Memperbaiki kesalahan - Deviasi benda hasil pekerjaan - Memahami keausan alat - Memahami pengganti-an perkakas - Mengidentifikasi tools offsets - Memahami perbaikan kesalahan program - Memahami deviasi benda hasil pekerjaan - Mengganti perkakas - Memperbaiki kesalahan program dan penyetelan alat 2. Mengeset mesin dan program mesin NC dan CNC 1. Memahami instruksi kerja Lembar kerja dan dokumen sejenis lainnya dipahami dan diikuti Perkakas untuk pengesetan awal dipasang pada mesin sesuai tuntutan Fixture/perlengkapan/ pencekam diatur pada mesin berdasarkan tuntutan menggunakan prosedur operasi standar. Pengaturan tool offsett atau data diidentifikasi/- dipastikan terhadap lembar kerja menggunakan prosedur operasi standar. Program NC/CNC yang dimasukkan, dipilih dan diresifikasi sesuai dengan instruksi kerja. Instruksi kerja pengesetan awal pada mesin NC/ CNC Fixture/perlengkapan/pencekam pada mesin Pengaturan tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar Program NC/CNC dan instruksi kerja Pemahaman urutan proses pengerjaan Pemahaman nama/ nomor fixture Memperhatikan petunjukpetunjuk yang tertera pada gambar Memahami instruksi kerja Memahami cara pengesetan awal pada mesin NC/CNC Memahami cara pemasangan fixture/ perlengkapan/ pencekam pada mesin sesuai prosedur Memahami cara mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar Memahami cara me-masukkan program pada mesin NC / CNC Mengeset perlengkapan mesin NC/CNC Mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operas standar Memasukkan program pada mesin NC/CNC 5

6 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2. Melakukan pemeriksaan awal Tanggung jawab pemeriksaan awal berdasarkan prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan kerja dan perlengkapan operasi diamati dan diperiksa dengan tepat. Pemeriksaan awal pada mesin NC/ CNC Perlengkapan keselamatan kerja sesuai prosedur Pemahaman istilah-istilah pada mesin NC/CNC Memahami istilah-istilah pada mesin NC/ CNC Memahami prosedur keselamatan kerja Memeriksa alat keselamatan kerja 3. Pengaturan mesin NC/CNC. Pengaturan/penyesuaian mesin disesuai dengan persyaratan operasional dan spesifikasi. Contoh produksi diperiksa sesuai spesifiksi menggu-nakan prosedur operasi standar. Pengaturan operasional mesin dan spesifikasi Contoh hasil produksi sesuai standar Pengenalan tombol-tombol dan istilahistilah. Jangan menjalankan mesin tanpa didampingi supervisor /instruktur. Pemahaman gambar kerja. Memahami pengaturan operasional mesin dan spesifikasi Memahami contoh produksi sesuai spesifikasi dan standar Melakukan pengaturan operasional mesin dan spesifikasi 4. Menginstruksi operator mesin Operator diberi instruksi untuk memastikan bahwa prosedur dan peralatan keselamatan kerja ada ditempat kerja. Instruksi tentang operasi, prosedur keamanan kerja dan prosedur operasi standar Pemahaman prosedur keselamatan kerja Memahami cara memberikan instruksi 5. Mengganti tooling yang retak/rusak Preset tool diganti, tool offset disesuaikan atau diperbaiki berdasarkan prosedur operasi standar. Perbaikan dan penggantian tool sesuai prosedur Pemahaman istilahistilah khusus Memahami cara penggatian preset tool dan perbaikan tool offset Melakukan penggantian preset tool dan tool offset 6

7 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 6. Melakukan pemeriksaan awal Tanggung jawab pemeriksaan awal berdasarkan prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan kerja dan perlengkapan operasi diamati dan diperiksa dengan tepat. Pemeriksaan awal pada mesin NC/CNC Perlengkapan keselamatan kerja sesuai prosedur Pemahaman istilahistilah pada mesin NC/CNC Memahami istilahistilah pada mesin NC/ CNC Memahami prosedur keselamatan kerja Memeriksa alat keselamatan kerja 3. Memprogram Mesin CNC dasar 1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC Elemen program yang sesuai yang dipilih untuk pengontrol mesin. Pengenalan program mesin CNC Pemilihan program yang sesuai Memahami program mesin CNC Memahami pemilihan program yang sesuai 2. Menulis dasar program mesin NC/CNC Gambar teknik dan memahami arti fungsi dasar mesin dan bentuk-bentuk gerakan perkakas dapat dimengerti. Koordinat dihitung untuk lintasan perkakas sederhana atau fungsi dasar permesinan Program dalam standar kode format yang sesuai dengan pro-sedur operasi standar ditulis. Identifikasi gambar kerja Identifikasi bentuk gerakan alat potong Menulis program operasi mesin. Menentukan koordinat untuk membuat program. Penulisan Program NC/CNC dengan standar kode format pada prosedur Memahami gambar kerja ram dengan for- Membuat prog- Memahami bentuk gerakan alat operasi standar mat dan prosedur potong Menulis program operasi mesin. Memahami cara menentukan koordinat untuk membuat program. Memahami penulisan program NC/ CNC dengan standar kode format pada prosedur operasi standar. operasi standar. 7

8 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3. Lembar penulisan operasi NC/CNC Lembar operasi dihasilkan sesuai dengan spesifikasi berdasarkan dengan prosedur operasi standar. Menulis informasi dalam lembar operasi NC/CNC. Memahami cara menyusun informasi dalam lembar operasi NC/CNC. 4. Mencoba program Mesin dioperasikan dengan cara manual untuk mesin NC/CNC se- Mengoperasikan Memahami cara mengoperasikan mesin NC/CNC mengetest dan membuktikan suai manual sesuai manual program sesuai per- Mengedit program Memahami editsuai syaratan NC/CNC sesuai ing program NC/ CNC sesuai standar prosedur. Program diedit untuk penyetelan standar prosedur. operasi sesuai Pemeriksaan Memahami peme- persyaratan. komponen mesin riksaan komponen mesin Komponen komponen diperiksa untuk kesesuaian terhadap spesifikas sesuai persyaratan. Mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai manual Melaksanakan pemeriksaan komponen mesin 8

9 F. CEK KEMAMPUAN Berilah tanda (v ) pernyataan pada kolom 3 dan 4 dalam Tabel Cek Kemampuan dengan sejujurnya untuk mengetahui kemampuan awal anda sebelum mempelajari modul ini. Kompetensi Sub Kompetensi Pernyataan 1. Mengopeasikan mein NC/CNC dasar 2. Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC 3. Memprogram mesin CNC dasar Memahami instruksi kerja Melakukan pemeriksaan awal Mengoperasikan Mesin CN/CNC Pengawasan mesin/proses Mengenal dasar dasar pemrograman Unsur Pelayanan dalam Pemrograman Menulis dasar program mesin NC/CNC Mencoba program Saya memahami dasardasar operasional mesin NC/CNC Saya dapat melakukan pemeriksaan awal sebeum mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai SOP Saya dapat mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai SOP Saya dapat membedakan jenis-jenis tool terhadap kemungkinan aus dan penggunaannya. Saya dapat menyebutkan dasar-dasar dalam pemrograman Saya dapat menyebutkan unsur-unsur dalam pemrograman Saya dapat menulis dasar pemrograman mesin NC/CNC Saya dapat menjalankan program pada mesin NC/CNC Saya dapat melakukan pekerjaan ini dengan kompeten Ya Tidak Bila Anda menjawab YA kerjakan Tes formatif 1 Tes formatif 2 Tes formatif 3 Tes formatif 4 Tes formatif 5 Tes formatif 6 Tes formatif 7 Tes formatif 8 Apabila jawaban anda TIDAK pada salah satu pernyataan cek kemampuan di atas, maka pelajarilah modul ini. 9

10 BAB II PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT Kompetensi : Bekerja dengan Mesin Bubut CNC Rencana belajar untuk mencapai kompetensi disusun menggunakan acuan mesin CNC merk EMCO tipe training (TU-2A). Materi kegiatan belajar terlihat sebagai berikut : Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Mengenal mesin CNC Mengeset cekam dan mengeset benda kerja Mengeset pahat Mengoperasikan mesin CNC Mengatur mesin NC/CNC Mengenal dasardasar pemrograman Unsur-unsur pelayanan dalam pemrograman Membuat program Menjalankan program Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 10

11 B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 Pengelan Mesin CNC TU-2A a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 Setelah memperlajari materi ini Peserta diklat memiliki kompetensi : 1) Menjelaskan elemen utama mesin CNC TU-2A 2) Memahami bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 3) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 4) Melaksanakan isntruksi kerja memasang cekam sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. 5) Melaksanakan instruksi kerja memasang benda kerja sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 1 1) Elemen Utama Mesin CNC TU-2A Elemen mesin TU-2A terdiri dari : a) Motor utama Motor utama berfungsi menggerakkan sumbu. Motor ini digerakkan oleh motor arus searah magnet permanent, dengan jenjang putaran 1 : 7. Jenjang putaran rpm. Motor dilindungi dari over load dengan cara membatasi arus yang masuk maksimum 4A. Jika terjadi kelebihan beban, dapat menyebabkan motor terbakar. b) Sabuk penggerak puli. Puli penggerak sumbu utama terdiri dari 6 tingkatan yang memungkinkan pengaturan kecepatan putaran sumbu utama. Memindahkan sabuk dilakukan dengan cara : 11

12 - Kendorkan mur segi enam (1). - Angkat motor - Pasang sabuk ke puli yang diinginkan. - Tekan motor kebawah dan kecangkan mur yang tadi dikendorkan. c) Penggerak eretan Eretan pada mesin CNC TU-2A digerakkan oleh motor langkah. Seperti namanya, putaran motor ini dibagi dalam langkah-langkah. Satu putaran pada motor compact 5 CNC terbagi dalam 72 langkah. Ini berarti setiap langkah membentuk sudut putar 5 o. Data Teknis : - Kecepatan gerakan eretan memanjang 700 mm/menit, jenjang asutan variable (pelayanan manual) mm/menit dan kecepatan asutan yang dapat diprogram (pelayanan CNC) atau setara dengan 0,002-0,499 mm/menit - Jalan eretan terkecil 0,0138 mm terbaca 1. - Gerakan eretan memanjang maksimum 300 mm - Gerakan eretan melintang maksimum 50 mm. - Daya asutan pada eretan ± 1000 watt. Jika eretan digerakkan sampai pada batas maksimum, pada posisi akhir disaat gerakan eretan tertahan, akan terdengar bunyi tak-tak. Ini disebabkan karena motor menerima pulsa putaran, sementara eretan tidak lagi dapat bergerak. Untuk itu hentikan asutan. Jika pada pelayanan CNC, hentikan sementara program. 12

13 Langkah (Sudut motor langkah) 1. langkah (5 0 ) 2. langkah (10 0 ) 3. langkah (15 0 ) 4. langkah (20 0 ) 5. langkah (25 0 ) 6. langkah (30 0 ) 7. langkah (35 0 ) 8. langkah (40 0 ) 9. langkah (45 0 ) Jalannya gerakan 0,0138 0,0277 0,0416 0,0555 0,0694 0,0833 0,0972 0,1110 0,1250 Penunjukkan (1/100 mm) d) Pemegang pahat Pemegang pahat dapat dipasang didepan atau dibelakang eretan melintang. Penampang pahat yang dapat dipasang maksimum 12 x 12 mm. e) Kepala lepas Kepala lepas berfungsi sebagai pendukung benda kerja dengan menggunakan senter. Pada keadaan tertentu dapat juga untuk pekerjaan pengeboran. Bor yang dapat digunakan maksimum 8 mm. Jika lebih besar dari itu harus menggunakan pemegang. f) Revolver pahat Revolver adalah pemegang pahat yang dapat berputar. Pada revolver pahat TU-2A dapat dipasang 3 pahat untuk pengerjaan luar dan 3 pahat untuk pengerjaan dalam secara bersamaan, termasuk bor. 13

14 2) Unsur-unsur Pelayanan Mesin CNC Perhatikan diagram mainboard dari mesin CNC TU-2A, pada diagram tersebut terdapat 16 unsur pelayanan yaitu : (1) Saklar utama berfungsi sebagai saklar pemutus dan penghubung arus dari sumber tegangan. Putar kunci ke kanan, mesin dan pengendali akan bekerja karena arus sudah mengalir dengan ditandai oleh lampu indicator (2) yang menyala. (2) Lampu control saklar utama. (3) Saklar untuk menggerakkan sumbu utama. (4) Tombol untuk mengatur putaran sumbu utama. (5) Penunjukan jumlah putaran sumbu utama. (6) Tombol untuk pengaturan asutan. Dalam arah sumbu Z (eretan memanjang) dapat diatur kecepatan asutan dari mm/menit. (7) Lampu kontrol pelayanan manual. Pada posisi ini eretan dapat digerakkan secara manual. (8) Tombol asutan arah X dan Z sesuai dengan penunjukan. (9) Tombol gerak cepat. Jika tombol ini ditekan dan dikombinasikan dengan tombol asutan arah X atau Z, maka eretan akan bergerak dengan cepat sesuai dengan arah asutan yang ditekan (memanjang atau melintang). 14

15 (10) Sajian yang menunjukkan arah gerakkan asutan sumbu X atau sumbu Z dalam per seratus mm. Tanda minus dalam sajian ditampilkan dengan tanda titik. (11) Tombol penglihan dari pelayanan manual ke CNC atau sebaliknya. Jika tombol ini ditekan, lampu indikator akan berpindah dari lampu dibawah gambar tangan yang hidup ke lampu di atas tombol ini, atau sebaliknya. (12) Amperemeter. Amper ini merupakan penunjukan pemakaian arus actual dari motor penggerak sumbu utama untuk melindungi motor terhadap beban berlebih. Pemakaian arus tidak boleh melebihi 2 amper pada pengerjaan secara terus menerus. Beban dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman pemotongan, asutan atau menukar posisi sabuk pada puli penggerak. (13) Tombol darurat. Tombol ini digunakan pada keadaan darurat dengan jalan ditekan. Jika tombol ditekan, arus ke motor penggerak, motor asutan dan unit pengendali akan terputus. Untuk melepas tombol darurat, putar tombol ke kiri. Dan untuk menghidupkan kembali putar ke kanan kunci pada saklar utama. (14) Tombol DEL berfungsi untuk menghapus sajian jalannya sumbu X atau sumbu Z. (15) Tombol berfungsi untuk mengalihkan sajian dari X ke Z dan seterusnya. (16) Tombol INP berfungsi sebagai tombol memori. (17) Sabuk penggerak puli. 15

16 3) Pelayanan Manual. Dengan pelayanan manual memungkinkan melakukan pembubutan tanpa melalui pemrograman. Asutan dapat diatur dengan menekan tombol X atau Z sesuai dengan arah yang dikehendaki. Jika mesin dihidupkan, sajian menunjukkan angka 0, jika ditekan salah satu tombol X atau Z, lampu indicator akan menyala dan setelah tombol dilepas akan muncul penunjukkan baru. Titik awal dan referensi untuk menunjukkan ± adalah selalu posisi eretan ketika mesin dihidupkan. Jika pergerakan menuju arah positif, dalam sajian tertulis angka tanpa ada tanda titik di depannya dan jika pergerakan menuju arah negative, pada sajian terdapat tanda titik didepan angka. Pengalihan penunjukan juga dapat dilakukan tanpa harus menggerakkan eretan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi eretan saat ini. Penunjukan dapat dilakukan dengan menekan tombol. Jika tombol tersebut ditekan, secara otomatis lampu indicator akan berpidah ke kanan dan pada sajian muncul angka yang menunjukkan posisi bagian sesuai lampu yang menyala. Dengan pelayanan manual juga dapat digunakan untuk mengubah posisi eretan (nol) eretan baik terhadap sumbu X maupun terhadap sumbu Z. Hal ini dilakukan untuk mengeset atau menentukan titik nol (referensi) benda kerja dengan jalan menekan tombol DEL pada posisi yang dikehendaki. Pelayanan manual dapat digunakan untuk menggerakkan eretan dengan harga tertentu. Misalnya eretan akan digerakkan dari posisi 0 ke posisi 1 sejauh X± 3,25 mm. Langkah yang harus dilakukan adalah : a) Lampu X harus menyala. b) Tekan tombol INP, lampu X akan berkedip. c) Masukkan nilai 3,25 dengan menekan tombol 3, 2, dan 5 secara berurutan. d) Tekan tombol INP lalu gerakkan eretan menuju arah X. Jika telah mencapai tempat yang dituju, sajian akan menunjukkan angka 0. 16

17 Jika yang akan dimasukkan berharga negative, lakukan hal yang sama seperti pada langkah kerja di atas. Setelah memasukkan angkanya dan sebelum menekan tombol INP, tekan dulu tombol ( - ). Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan gerakkan ini adalah : jika gerakan yang diinginkan searah sumbu X maka lampu indokator X harus menyala dan jika yang diinginkan gerakan searah sumbu Z maka lampu indicator Z juga harus menyala. 4) Mengatur motor asutan tidak berarus. Bila mesin dihidupkan, seluruh motor dan unit pelayanan akan dialiri oleh arus listrik. Ini ditandai dengan aktifnya beberapa indicator, diantaranya lampu akan menyala, dan motor berdengung.jika ini dibiarkan terlalu lama, motor akan panas dan dapat terbakar. Untuk menghindari kejadian itu, dapat dilakukan dengan menginput perintah G 64. Perintah G 64 dimaksudkan untuk memutus arus yang masuk ke motor. Langkah yang dilakukan : a) Jika berada pada pelayanan manual, pindahkan operasional pelayanan ke CNC dengan menekan tombol H/C b) Tekan tombol panah ( ) hingga lampu G menyala. c) Tekan angka 6 dan 4 sehingga angkanya muncul pada sajian. d) Tekan tombol INP. Perintah G 64 merupakan fungsi pengatur asli, perintah ini tidak tersimpan pada memori mesin. Untuk itu setiap dibutuhkan, perintahnya harus dimasukkan terlebih dahulu. c. Rangkuman 1 1) Elemen utama mesin CNC terdiri dari : motor utama, sabuk penggerak puli, penggerak eretan, pemegang pahat/revolver pahat dan kepala lepas. 2) Unsur pelayanan mesin CNC meliputi : tombol-tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan dan mengendalikan mesin CNC baik secara manual maupun terprogram (program CNC). 3) Pelayanan manual adalah unsure pelayanan yang memungkinkan dapat mengoperasikan mesin CNC secara manual. Pelayanan ini dapat 17

18 dilakukan apabila lampu indikator pelayanan manual dalam keadaan menyala. d. Tugas 1 Perhatikan gambar berikuti ini : Tuliskan nama komponen dan fungsinya dari gambar di atas 18

19 2. Tuliskan nama dan fungsi dari tombol-tombol yang tertera pada gambar mainboard diatas 3. Tuliskan langkah kerja mengoperasikan mesin CNC secara manual. e. Tes Formatif 1 1. Yang tidak termasuk komponen utama pada mesin CNC adalah a. motor utama d. kepala lepas b. penggerak eretan e. revolver pahat c. unit kontrol 2. Motor yang digunakan untuk menggerakkan mesin CNC dinamakan motor a. motor AC d. motor langkah b. motor DC e. motor rotari c. Motor listrik 3. Revolver pahat pada mesin TU-2A dapat dipasangi tools. a. 1 d. 4 b. 2 e. 6 c. 3 19

20 4. Saklar utama berfungsi untuk a. menggerakkan sumbu utama b. memutus atau menghubungkan sumber arus c. mengatur putaran sumbu utama d. menggerakkan eretan e. mengatur kecepatan asutan 5. Tombol untuk mengalihkan dari pelayanan CNC ke pelayan manual atau sebaliknya digunakan tombol a. H/C d. FWD b. INP e. c. REV 6. Untuk menggerakkan/mengalihkan kursor dari fungsi N ke fungsi G, X, Z dan seterusnya digunakan tombol a. H/C d. FWD b. INP e. c. REV 7. Jika terjadi permasalahan pada saat mengoperasikan mesin CNC yang berakibat dapat terjadi kerusakan pada mesin atau benda kerja (kecelakaan kerja), langkah yang harus dilakukan adalah a. berteriak minta tolong b. memutus sumber arus c. melarikan diri d. mematikan mesin dengan saklar utama e. mematikan mesin dengan tombol darurat 20

21 8. Yang berfungsi sebagai tombol memori (penyimpanan) adalah tombol a. DEL d. FWD b. INP e. - c. REV 9. Untuk menggerakkan eretan mendekati kepala tetap (cekam), tombol yang ditekan adalah a. X+ d. Z- b. X- e. c. Z+ 10. Gerak cepat eretan secara manual akan terjadi apabila ditekan tombol X atau Z yang dikombinasikan dengan menekan tombol a. REV d. b. FWD e. c. 21

22 f. Kunci Tes Formatif 1 1. c 2. d 3. e 4. b 5. a 6. e 7. d 8. b 9. d 10. e g. Lembaran kerja Instruksi Mengoperasikan Mesin CNC secara Manual 1. Hidupkan mesin dengan memutar kunci saklar utama ke kanan, amati apa yang terjadi. Catat perubahan yang terjadi pada mesin. 2. Tekan tombol H/C, perhatikan apa yang terjadi. Lakukan beberapa kali, tuliskan pembelajaran yang Anda peroleh. 3. Alihkan pelayanan CNC ke pelayanan manual. 4. Tekan tombol Z+ beberapa saat amati apa yang terjadi. 5. Tekan tombol Z- beberapa kali apa yang terjadi, kombinasikan dengan tombo. Catat perbedaannya 6. Tekan tombol X+, ke mana arah pergerakan eretan. 7. Tekan tombol X- beberapa kali, kombinasikan dengan tombol, apa perbedaannya. 8. Perhatikan diagram mainboard! Putar tombol no. 3 ke kanan, lalu putar tombol no. 4 secara perlahan ke kanan. Amati apa yang terjadi. 9. Tekan tombol darurat. Apa yang terjadi. 10. Hidupkan kembali mesin. 22

23 2. Kegiatan Belajar 2 Instruksi memasang cekam dan benda kerja mesin bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2 Setelah mempelajari kompetensi ini diharapkan Peserta diklat mampu : 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 3) Melaksanakan instruksi kerja memasang cekam sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan 4) Melaksanakan instruksi kerja memasang benda kerja sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 2 1) Cekam Mesin Bubut Berdasarkan jumlah rahangnya, cekam dibedakan menjadi 2 yaitu cekam rahang tiga, dan cekam rahang empat (lihat gambar 1). Cekam rahang tiga, memiliki rahang memusat, disebut cekam universal (universal chuck). Cekam rahang empat terdiri dari dua jenis, yaitu cekam rahang memusat, dan cekam tidak memusat yang tiap rahangnya bisa digerakkan sendirisendiri. Cekam rahang empat tidak memusat disebut cekam bebas (independent chuck). Gambar 1. Jenis-jenis Cekam 23

24 2) Nama-nama bagian cekam dan fungsinya Bagian utama cekam (lihat Gambar 2) adalah: -Rumah (silinder) cekam - Rahang (dalam/luar) -Plat/piring penggerak rahang -Gigi pinion -Baut pengikat Rumah (silinder) cekam Rahang dalam Rahang luar Plat penggerak rahang Gigi pinion Baut pengikat Gambar 2. Bagian-bagian Utama Cekam 3) Cara memasang cekam Cekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang berputar mengikuti putaran poros utama. Cekam dipasang pada poros utama mesin bubut. Pemasangan cekam dilakukan dengan cara mengencangkan baut-baut pengikatnya yang tertanam pada cekam, terhadap lubang-lubang baut pada poros utama menggunakan mur segi enam. Cekam harus terpasang pada poros utama dengan kuat agar tidak terjadi penyimpangan putar baik aksial maupun radial. 24

25 4) Cara memasang benda kerja pada cekam Benda kerja pendek Benda kerja panjang Penjepitan rahang luar Penjepitan rahang dalam c. Rangkuman 2 1) Cekam terdiri dari: a) cekam rahang tiga dan cekam rahang empat memusat (cekam universal) b) cekam rahang empat tidak memusat (cekam rahang bebas) 2) Rahang cekam terdiri dari: a) rahang dalam dan b) rahang luar 3) Cara memasang cekam adalah dengan mengikatkan cekam pada poros utama menggunakan baut pengikat. Pemasangan cekam yang baik adalah terikat kuat pada posisi dan dudukannya dengan benar. 25

26 d. Tugas 2 1. Ambil salah satu cekam yang ada dihadapan anda. Amati dan coba gerakkan rahangnya. Termasuk jenis apakah cekam yang sedang anda amati? 2. Ambil kembali cekam yang lain, lakukan seperti tugas nomor (1). 3. Ambil salah satu cekam rahang tiga. Identifikasi jenis rahangnya. Bertanyalah kepada guru apakah fungsi tiap jenis rahang tersebut. e. Tes Formatif 2 1. Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk : a. memasang benda kerja b. menjepit benda kerja c. memutar benda kerja d. menjepit pahat e. memutar pahat 2. Cekam universal (universal chuck) adalah; a. cekam dengan rahang memusat b. cekam dengan rahang tidak memusat c. cekam rahang empat d. cekam rahang empat tidak memusat e. cekam rahang tiga tidak memusat 3. Cekam rahang bebas (independent chuck) adalah; a. cekam dengan rahang memusat b. cekam dengan rahang tidak memusat c. cekam rahang empat d. cekam rahang tiga e. cekam rahang dua 4. Bagian-bagian dari cekam adalah a. rumah b. rahang c. rahang lunak (reversible jaw) d. piringan pengerak rahang e. baut pengikat 26

27 5. Untuk memasang cekam pada poros utama dilakukan dengan dengan cara a. mengencangkan baut pengikatnya dengan mur segi enam. b. mengikatnya dengan pasak c. mengikatnya dengan bantuan piring terhadap kedudukannya d. mengikatkannya pada ulir yang terdapat pada sumbu utama e. mengikatnya dengan penjepit 6. Untuk mengikat benda kerja yang berdiameter besar digunakan cekam a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 7. Untuk mengikat benda kerja yang tidak beraturan digunakan cekam a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 8. Pada saat memasang benda kerja yang panjang, agar tidak melentur sebaiknya digunakan a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. kaca mata jalan d. pahat setinggi senter e. senter kepala lepas 9. Untuk mengikat benda kerja dengan diameter kecil digunakan cekam a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 10. Pada bagian-bagian cekam, yang diputar dengan kunci cekam pada saat menjepit atau melepaskan benda kerja adalah a. rumah cekam d. gigi pinion b. rahang penjepit e. baut pengikat c. pelat penggerak rahang 27

28 f. Kunci jawaban tes formatif 2 1. b 2. a 3. b 4. d 5. c 6. a 7. d 8. e 9. b 10. d g. Lembar Kerja 2 Instruksi Memasang Cekam dan Benda Kerja 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a. Cekam universal (rahang tiga atau rahang empat) b. Kunci pas 17/19 c. Palu plastik d. Benda kerja (pendek, panjang) e. Kunci cekam f. Kain pembersih (lap) g. Papan kayu 20 x 50 x 2 mm 2. Keselamatan Kerja a. Pada saat memasang cekam, mesin harus dalam keadaan mati (saklar utama pada posisi off) b. Gunakan palu plastik untuk melepaskan cekam dari dudukan c. Bersihkan bagian cekam yang menyatu dengan poros utama dari beram dan kotoran lain sebelum dipasang 3. Langkah Kerja Memasang Cekam a. Siapkan peralatan yang akan digunakan b. Siapkan cekam yang akan dipasang, dan bersihkan dengan kain lap bagian yang dipasang bersatu dengan poros utama c. Pasang cekam pada poros utama dengan cara memasukkan baut pengikat yang tertanam, pada lubang baut poros utama 28

29 d. Pasang mur segi enam pada baut pengikat e. Keraskan mur segi enam dengan kunci pas bergantian secara merata dan seimbang untuk setiap baut f. Tes ketepatan posisi pemasangan cekam dengan mengamati adakah penyimpangan putar saat poros utamam diputarkan 4. Langkah Kerja Memasang Benda Kerja a. Ambil benda kerja diameter 29 mm panjang 130 mm b. Ambil kunci cekam c. Cekam benda kerja dengan didukung senter (lihat gambar) d. Cek kesenteran putaran benda kerja, dengan cara: 1) Putar benda kerja pada putaran yang direncanakan 2) Pegang senter kepala lepas 3) Jika terasa goyang (oleng), lepas kembali benda kerja dan ubah atau perbaiki posisi penjepitan. 29

30 3. Kegiatan Belajar 3 Instruksi Memasang Pahat pada Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3 Setelah mempelajari modul ini, Peserta diklat mampu 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 3) Melaksanakan instruksi kerja memasang berbagai pahat bubut sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan b. Uraian Materi 3 1) Jenis-jenis pahat bubut Sesuai dengan bentuk dan fungsinya, pahat bubut dibedakan menjadi 6 macam yaitu; pahat rata kanan, pahat rata kiri, pahat netral, pahat ulir luar kanan/ulir dalam kanan, pahat alur/pahat potong dan pahat dalam (lihat gambar). 30

31 2) Cara memasang pahat bubut pada revolver Pada revolver pahat dapat dipasang 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat dalam. Pemasangan pahat luar: Pasang pahat dan atur tepat setinggi senter menggunakan plat (ganjal pahat). Variasi ketebalan plat 0,2 mm, 0,5 mm, dan 1 mm. Jepit pahat dengan bagian menonjol keluar maksimum 13 mm. Mata pahat setinggi senter Pemasangan pahat dalam: a) Gunakanlah lubang yang sesuai b) Ujung pahat harus setinggi senter c) Untuk mengatur ketinggian pahat gunakan benda kerja yang terpasang pada cekam. Pahat dalam setinggi senter 31

32 Susunan pahat dan letak pemasangan pahat pada revolver diperlihatkan gambar samping. Apabila ujung mata potong pahat dalam tidak setinggi senter, atur ketinggian dengan mengendorkan tiga buah baut pemegang revolver. c. Rangkuman 3 1) Pahat bubut terdiri dari: a) Pahat sisi kanan c) Pahat netral e) Pahat alur b) Pahat sisi kiri d) Pahat Ulir f) Pahat dalam 2) Pemasangan pahat bubut a) Pahat luar Pahat luar harus dipasang setinggi senter. Untuk mengatur tinggi pahat digunakan plat penyisip (ganjal pahat) dengan variasi tebal 0,2 mm; 0,5 mm, dan 1 mm. Pahat luar dijepit dengan bagian menonjol maksimum sepanjang 13 mm. b) Pahat dalam Pahat dalam dipasang pada lubang pahat yang sesuai. Ujung pahat dalam juga harus setinggi senter. Untuk mengatur ketinggian pahat dalam gunakan benda kerja yang terpasang pada cekam. 3) Apabila ujung mata potong pahat dalam (mata bor) tidak setinggi senter, atur ketinggian dengan mengendorkan tiga buah baut pemegang revolver. 32

33 d. Tugas 3 1. Ambilah beberapa buah pahat bubut yang berbeda, amati dan tentukan termasuk jenis pahat apakah masing-masingnya? 2. Bertanyalah kepada guru jika Anda tidak menemukan perbedaan dari masing-masing pahat tersebut. e. Tes Formatif 3 1. Pahat bubut luar adalah pahat a. menyayat dari dalam ke luar d. dengan sisi potong ke luar b. menyayat bagian luar e. letaknya di luar c. dengan sisi potong di luar 2. Pahat bubut dalam adalah pahat a. menyayat bagian dalam d. dengan sisi potong ke dalam b. menyayat dari luar ke dalam e. letaknya di dalam c. dengan sisi potong di dalam 3. Pahat sisi kanan adalah a. pahat dengan sisi potong di sebelah kanan b. pahat dengan gerak penyayatan dari kanan c. pahat dengan gerak penyayatan ke kanan d. pahat untuk ulir kanan e. pahat untuk rata kanan 4. Pahat sisi kiri adalah; a. pahat dengan sisi potong di sebelah kiri b. pahat dengan gerak penyayatan dari kiri c. pahat dengan gerak penyayatan ke kiri d. pahat untuk ulir kiri e. pahat untuk rata kiri 33

34 5. Dari gambar di bawah ini, yang merupakan pahat netral adalah a. b. c. d. e. 6. Yang merupakan pahat ulir adalah a. b. c. d. e. 7. Pahat dengan konstruksi seperti tergambar digunakan untuk a. mengalur d. bubut luar b. mengulir e. bubut dalam c. bubut rata 8. Mengatur pahat dalam agar setinggi senter dilakukan dengan a. mengendorkan tiga baut d. menukar pahat yang lain b. menambah plat penyisip e. menambah dengan pemegang c. memutar pemegang pahat 9. Pahat dengan bentuk seperti tergambar digunakan untuk a. mengalur d. bubut luar b. mengulir e. bubut dalam c. bubut rata 10. Mengatur pahat sisi kanan agar setinggi senter dilakukan dengan a. mengendorkan tiga baut d. mengganti pahat yang lain b. menambah plat penyisip e. diberi pegangan c. memutar pemegang pahat 34

35 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3 1. b 2. a 3. b 4. b 5. e 6. d 7. e 8. a 9. b 10. b g. Lembar Kerja 3 Instruksi Memasang Pahat Bubut 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut : a. pahat sisi kanan, pahat alur, pahat ulir luar, pahat dalam, mata bor b. Kunci L ukuran 5 mm dan 3 mm c. Senter tetap d. Benda kerja dengan ukuran 10 cm dan 15 cm e. Kunci cekam f. Kain pembersih (lap) 2. Keselamatan Kerja a. Jangan memegang pahat pada bagian yang tajam. b. Jangan gunakan kunci L yang sudah rusak bentuk sudutnya c. Bersihkan pemegang pahat dan dudukan pemegang pahat pada revolver dari beram dan kotoran lain sebelum dipasang 3. Langkah Kerja Mengeset pahat a. Siapkan peralatan yang akan digunakan b. Siapkan pahat yang akan dipasang, dan bersihkan pemegang dan dudukan pahat dengan kain lap c. Pasang pahat pada dudukannya di revolver kemudian keraskan baut penekan menggunakan kunci L 35

36 d. Cek ketinggian pahat apakah sudah setinggi senter e. Jika belum tepat perbaiki pemasangannya dengan menambah atau mengurangi ketebalan plat penyisip (ganjal pahat) f. Cek kembali ketinggian pahat, jika sudah tepat keraskan baut pengikatnya 36

37 4. Kegiatan belajar 4 Instruksi Pengoperasian Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4. Kegiatan belajar 4 bertujuan agar Peserta diklat mampu : 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi pengoperasian mesin bubut CNC dengan benar 3) Melaksanakan instruksi pengoperasian mesin bubut CNC sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan 4) Menggunakan instruksi pengoperasian mesin bubut CNC sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 4 Instruksi Pengoperasian Pengoperasian mesin bubut CNC dilakukan dengan saklar-saklar dan tomboltombol yang terpasang pada panel pengendali mesin. Secara garis besar saklar dan tombol-tombol itu dibedakan atas 3 kelompok yaitu : 1) Jenis tombol dan saklar pada papan pengendali seperti : Saklar utama berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin. Saklar utama pada posisi off arus listrik dari sumber ke mesin CNC tidak tersambung (mesin 37

38 dalam keadaan mati), sedang pada posisi on arus listrik dari sumber ke mesin CNC tersambung atau mesin siap dioperasikan (ready). Tombol darurat (emergency stop) berfungsi untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat apabila terjadi sesuatu yang mungkin dapat membahayakan keselamatan operator, mesin, maupun benda kerja. Saklar penggerak sumbu utama berfungsi untuk memutarkan dan menghentikan putaran sumbu utama. Tombol pengatur putaran sumbu utama berfungsi sebagai pengatur jumlah putaran sumbu utama. Putaran sumbu utama dihitung dalam satuan putaran per menit (rpm). Tombol pengatur asutan (feeding) berfungsi mengatur kecepatan gerak translasi eretan mesin bubut. Kecepatan gerak diukur dalam satuan mm/menit. Tombol pemilih pelayanan H/C berfungsi untuk memilih mode pelayanan/operasi, mode manual atau CNC 2) Tombol pelayanan manual. Tombol ini berfungsi untuk menggerakkan eretan secara manual. Tombol-tombol pelayanan manual terdiri dari : - Tombol X+ -Tombol Z- -Tombol X- -Tombol ~ -Tombol Z+ Dengan menekan tombol pelayanan manual eretan akan bergerak ke arah yang dipilih. Tombol pelayanan manual terutama digunakan untuk mengeset posisi titik nol. Kecepatan gerak eretan dapat diatur dengan menggunakan tombol pengatur kecepatan asutan. 3) Tombol pelayanan CNC Tombol-tombol pelayanan CNC Berfungsi untuk: (a) memasukkan dan program CNC secara manual ke dalam memori mesin (b) menyenting (editing) program, (c) mengubah (modifikasi), dan (d) mengatur operasi mesin pada waktu program CNC dijalankan. 38

39 Tombol pelayanan CNC meliputi : (a) Tombol untuk memasukkan program, terdiri dari: (1) Tombol-tombol huruf dan angka (alphanumeric) (2) Tombol minus -. Tombol-tombol tersebut sama fungsinya dengan tombol pada papan ketik, yaitu untuk menuliskan program CNC langsung di atas mesin. (b) Tombol untuk penyuntingan (editing) program, meliputi: (1) Tombol INP berfungsi untuk memasukkan data ke memori mesin (2) Tombol DEL berfungsi untuk menghapus karakter (huruf atau angka) yang telah tertulis (3) Tombol REV berfungsi untuk menggerakkan kursor mundur dari satu blok/baris ke blok/baris sebelumnya (4) Tombol FWD berfungsi untuk menggerakkan kursor maju dari satu blok/baris ke blok/baris berikutnya (5) Tombol Berfungsi menggerakkan kursor ke kanan dalam satu blok/baris (6) Tombol ~ + INP berfungsi untuk menyisipkan blok/baris (7) Tombol ~ + DEL berfungsi untuk menghapus blok/baris (8) Tombol INP + DEL berfungsi untuk menghapus program (c) Tombol pengendalian meliputi : (1) Tombol pada mesin bubut berfungsi untuk melakukan uji jalan program secara matematis apabila tombol tersebut ditekan pada saat kursor berada pada awal program (blok 00). (2) Tombol START berfungsi untuk mulai menjalankan mesin CNC dengan program yang dipilih. Hal ini dapat dilakukan apabila fungsi pelayanan berada pada fungsi CNC bukan pada fungsi manual. (3) Tombol INP + FWD berfungsi untuk menghentikan sementara jalannya eksekusi program (3) Tombol INP + REV berfungsi untuk menghentikan/ membatalkan eksekusi program yang sedang berjalan. 39

40 Ringkasan tombol pelayanan CNC c. Rangkuman 4 Untuk mengoperasikan mesin CNC dilakukan melalui tombol-tombol yang ada pada unit pengendali. Secara garis besar tombol-tombol tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1. Jenis tombol dan saklar, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin. 2. Tombol pelayanan manual, berfungsi untuk mengoperasikan mesin (menggerakkan eretan) secara manual. 3. Tombol pelayanan CNC, berfungsi : a. memasukkan program b. menyetting (editing) program c. mengubah (modifikasi) program d. mengatur operasi mesin pada saat program CNC dijalankan. 40

41 d. Tugas 4 1. Hidupkan mesin dengan cara memutar saklar utama ke kanan. 2. Pilih system operasi pada pelayanan manual. 3. Catat angka yang tertera pada sumbu X dan sumbu Z. 4. Gerakkan eretan searah sumbu Z dengan menekan tombol Z+ sampai mencapai angka Ke mana arah pergerakan eretan tersebut, berapa millimeter pergerakan secara aktual. 5. Gerakkan eretan searah sumbu X dengan menekan tombol X+ sampai pada sajian menunjukkan angka Ke mana arah pergerakan eretan tersebut, berapa millimeter pergerakan eretan secara aktual. 6. Sesuai dengan perintah no. 4 dan 5, dari mana jarak yang tertera pada sajian itu diukur? 7. Putar saklar penggerak sumbu utama, atur kecepatannya hingga 700 rpm. Setelah putaran tercapai, hentikan. 8. Pindahkan system operasi pada pelayanan CNC. 9. Mintalah contoh lembaran program kepada guru, lalu inputlah contoh program tersebut kedalam mesin. 41

42 e Tes Formatif 4 1. Fungsi utama pelayanan manual adalah untuk a. mengerjakan benda kerja secara manual b. menempatkan alat potong pada awal pemrograman c. latihan awal mengoperasikan mesin CNC d. menggerakkan pahat searah sumbu X e. menggerakkan pahat searah sumbu Z 2. Yang tidak termasuk fungsi pelayanan CNC adalah untuk a. memasukkan program ke memori b. mengedit program c. menghentikan jalannya program d. menjalankan program e. menggerakkan eretan 3. Untuk menghentikan sementara jalannya eksekusi program CNC dapat dilakukan dengan menekan tombol a. INP + DEL d. + INP b. INP + REV e. + DEL c. INP + FWD 4. Untuk menghapus baris digunakan tombol a. INP + DEL d. + INP b. INP + REV e. + DEL c. INP + FWD 5. Untuk menyisipkan satu blok pemrograman digunakan tombol a. INP + DEL d. + INP b. INP + REV e. + DEL c. INP + FWD 6. Yang akan terjadi apabila tombol DEL ditekan kemudian diiringi dengan menekan tombol INP adalah a. tersisip blok baru pada program b. terhapus program c. terhapus satu blok program 42

43 d. terhapus angka dalam sajian e. berhenti antara 7. Untuk memulai eksekusi program tombol yang ditekan adalah tombo a. INP d. START b. REV e. minus (-) c. FWD 8. Untuk menggerakkan kursor ke satu baris diatasnya digunakan tombol a. INP d. START b. REV e. minus (-) c. FWD 9. Untuk menggerakkan kursor ke satu baris dibawahnya digunakan tombol a. INP d. START b. REV e. minus (-) c. FWD 10. Untuk menghapus alarm digunakan tombol a. INP + DEL d. + INP b. INP + REV e. + DEL c. INP + FWD 43

44 f. Jawaban Tes Formatif 4 1. b 6. b 2. e 7. d 3. c 8. b 4. a 9. c 5. d 10. b g. Lembaran Kerja 4 Instruksi Pengoperasian Manual Mengatur Posisi Pahat pada Awal Pemrograman. 1. Persiapan Siapkan peralatan sebagai berikut : a. Benda kerja alumunium φ 22 mm dan panjang 100 mm. b. Kunci cekam c. Kain pembersih d. Pahat bubut 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah alat-alat keselamatan kerja pada saat melakukan praktek. b. Pastikan bahwa mesin pada kondisi aman untuk dioperasikan, cek kelengkapannya. c. Gunakan kecepatan minimum pada saat pahat akan mencapai benda kerja. d. Menyentuhkan pahat ke benda kerja dilakukan pada saat benda kerja berputar. 3. Langkah Kerja Menentukan Titik Referensi Benda Kerja. Menentukan X = 0 pada benda kerja. a. Pasang benda kerja pada cekam, lalu kencangkan. b. Pasang pahat yang akan digunakan pada revolver, lalu kencangkan baut pengikatnya. c. Hidupkan mesin, alihkan pada pelayanan manual. d. Putar benda kerja dengan kecepatan sedang ( ) rpm 44

45 e. Gerakkan eratan secara perlahan mendekati permukaan benda kerja dengan menekan tombol X-. Anda dapat menggunakan kombinasi tombol jika pahat masih jauh dari benda kerja. Tombol gerak cepat ini tidak boleh digunakan apabila pahat sudah dekat dengan benda kerja (lihat gambar). f. Sentuhkan pahat terhadap benda kerja secara perlahan dengan menekan tombol X- satu per satu. Setelah tersentuh, lihat pada sajian. g. Hapus angka yang tertera pada sajiana dengan menekan tombol DEL. Dengan demikian titik nol benda kerja terhadap sumbu X sudah ditemukan. Menentukan Z = 0 pada benda kerja. h. Tarik pahat menjauh dari benda kerja, kemudian arahkan menuju ujungnya (lihat gambar). i. Usahakan mata pahat berada dihadapan benda kerja. Gerakkan secara perlahan mendekati ujung benda kerja dari arah depan dengan menekan tombol Z- satu persatu sampai menyentuh. Gbr : Cara Menyentuhkan pahat untuk mendapatkan X =0 Gbr : Cara Menyentuhkan pahat untuk mendapatkan Z =0 j. Setelah tersentuh, hapus angka yang tertera pada sajian dengan menekan tombol DEL. Dengan demikian X = 0 dan Z = 0 sudah ditemukan, untuk seterusnya titik tersebut dijadikan sebagai titik referensi. Hal ini dapat dilakukan sepanjang mesin tidak dimatikan atau titik referensi diganti. 45

46 5. Kegiatan belajar 5 Mengenal Dasar-dasar Pemrograman CNC TU-2A a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5. Kegiatan belajar 5 bertujuan agar Peserta diklat mampu : 1) Mengenal format pemrogram mesin CNC TU-2A 2) Memahami isi pemrograman mesin bubut CNC dengan benar b. Uraian Materi 5 1) Program dan Bagian Program CNC Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat khusus untuk suatu mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program CNC di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F. Ini disebut adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka (kombinasi huruf dan angka) disebut kata (word). Gabungan dari beberapa kata disebut blok. Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan perintah, misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati sumbu dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam sebuah program CNC satu tahapan perintah ditulis dalam satu baris, berarti blok adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam satu baris program. Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program per blok, bukan per kata. 46

47 2) Sistem Persumbuan Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan DIN Untuk berbagai macam mesin, system penentuan sumbunya mengikuti kaedah tangan kanan. Telapak tangan kanan pada posisi menghadap ke atas, jari tengah diatur diatur arahnya tegak lurus bidang telapak tangan, jari telunjuk searah dengan telapak tangan dan ibu jari diatur tegak lurus dengan telunjuk serta sebidang dengan telapak tangan. (lihat gambar) Sumbu Z adalah sumbu referensi dan selalu diorientasikan sebagai sumbu poros utama. Untuk mesin freis vertikal, posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y arah melintang dari meja, dan sumbu X adalah arah memanjang meja Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang (lihat gambar) 47

48 3) Metoda pemrograman Metoda pemrograman terdiri dari 2 macam yaitu : a) Pemrograman harga Absolut Pada pemrograman harga absolute, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari 1 titik nol. Perhatikan gambar berikut, ini merupakan salah satu contoh penentuan titik koordinat yang harus dicapai oleh pahat dengan metode absolute. b) Pemrograman harga Inkremental Pada pemrograman harga incremental, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari beberapa titik nol (referensi). Titik akhir pergerakan setiap pahat merupakan titik referensi untuk gerakanberikutnya. Perhatikan gambar berikut, ini merupakan salah satu contoh penentuan titik koordinat yang harus dicapai oleh pahat dengan metode inkremental. 48

49 c. Rangkuman 5 1) Program CNC adalah urutan perintah yang disusun dalam kode-kode perintah yang bisa dimengerti unit kontrol mesin. 2) Program CNC tersusun dari bagian-bagian program yang disebut blok, kata (word), dan adres. Blok terdiri dari beberapa kata, dan ditulis dalam satu baris program. 3) Sistem persumbuan pada mesin CNC distadarisasi menurut ISO 841 dan DIN Untuk menentukan sumbu X, Y, dan Z dugunakan kaidah tangan kanan, jari tengah sumbu Z, jari telunjuk sumbu Y, dan ibu jari sumbu X. 4) Metoda pemrograman terdiri dari metoda harga absolut dan metoda inkremental. d. Tugas 5 1. Ambil dokumen gambar kerja. Pelajarilah informasi yang ada di dalamnya. Catat persyaratan pengerjaan, toleransi ukuran, posisi, dan ukuran bahan 2. Ubahlah penunjukan ukuran gambar kerja tersebut menurut pengkuran absolut. Adakah perubahan harga penunjukan ukuran? 3. Ambil gambar kerja sejenis. Susunlah penunjukan harga ukurannya menjadi penunjukan inkremental. 49

50 e. Tes Formatif 5 1. Yang dimaksud dengan pemrograman CNC adalah a. urutan perintah yang tersusun dari kode-kode b. urutan huruf dan angka c. susunan kata-kata d. gabungan antara blok dan baris e. perintah melalui fungsi-fungsi 2. Program CNC terdiri dari a. sejumlah blok program d. sejumlah alamat b. sejumlah huruf e. terdiri dari huruf dan angka c. sejumlah kata 3. Gabungan beberapa buah kata yang ditulis dalam satu baris program memiliki satu arti perintah dinamakan a. instruksi d. blok b. perintah e. baris c. kata (word) 4. Simbol notasi huruf dalam pemrograman CNC dinamakan a. kata d. kolom b. blok e. adres c. baris 5. Gabungan antara huruf dan angka dalam pemrograman CNC dinamakan a. kata d. kolom b. blok e. adres c. baris 6. Sumbu yang terdapat pada mesin bubut CNC adalah a. X dan Z d. X, Y dan Z b. X dan Y e. X, Y dan G c. Y dan Z 50

51 7. Pemrograman absolute memiliki cirri-ciri a. titik referensi pada pahat sebagai titik nol b. titik referensi selalu berubah c. langkah terakhir dari pergerakan tool sebagai titik nol d. titik nol lebih dari satu e. titik nol tetap 8. Pemrograman incremental memiliki cirri-ciri a. titik referensi pada pahat sebagai titik nol b. titik nol diambil dari mesin c. titik nol referensi selalu berubah d. titik nol lebih dari satu e. titik nol tetap 9. Sistem persumbuan pada mesin bubut CNC ada a. 2 d. 6 b. 3 e. 8 c Program CNC dapat digunakan pada a. semua jenis mesin b. mesin CNC jenis tertentu c. mesin CNC merk tertentu d. mesin CNC dengan jenis dan merk tertentu e. semua produk permesinan 51

52 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. a 6. a 2. b 7. e 3. d 8. c 4. e 9. a 5. a 10. d g. Lembaran Kerja 5 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a. Gambar kerja d. pensil b. Lembar latihan e. Penggaris c. kertas millimeter 2. Keselamatan Kerja a Hati-hati terhadap bagian yang tajam pada benda kerja b. Gunakan kain/kuas untuk membersihkan benda kerja c. Jangan meletakkan alat ukur saling ditumpangkan atau ditindih dengan benda keras lain 4. Langkah Kerja a. Ambil gambar kerja Identifikasi persyaratan kualitas produk yang meliputi: 1) Toleransi ukuran 2) Toleransi posisi 3) Standar kehalusan permukaan b. Ambil lembar tugas, tentukan titik koordinat X dan Z dengan sistem absolut! c. Buatlah tabel untuk memudahkan bekerja, lalu pindahkan gambar kerja pada kertas millimeter. d. Tentukan titik-titik pembentuk kontur benda kerja dimulai dari titik referensi (0), koordinat X dan Z pada posisi (0, 0). e. Lanjutkan titik berikutnya : 1, 2, 3, dan seterusnya. 52

53 f. Isikan koordinat yang diperoleh ke dalam tabel yang telah disiapkan. Titik X Z dst g. Buatlah satu tabel lagi, isi dengan system absolut Titik X Z dst 53

54 6. Kegiatan Belajar 6 Unsur Pelayanan dalam Pemrograman Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 6 Tujuan kegiatan belajar ini agar peserta diklat mampu : 1) Mengetahui unsur-unsur yang digunakan dalam pemrograman mesin bubut CNC TU-2A 2) Memahami format penulisan kode pemrograman mesin bubut CNC 3) Menuliskan kode-kode pemrograman pada lembaran program CNC dengan benar dan sesuai standar b. Uraian Materi 6 1) Unsur Pelayanan dalam Pemrograman CNC TU-2A Program CNC didalamnya terdiri dari sejumlah kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf dan angka yang dinamakan adres. Adres pada pemrograman mesin CNC TU-2A terdiri dari : a) Adres N : adres ini merupakan urutan blok (nomor blok) yang berjumlah 222 blok yaitu dari blok b) Adres G : Adres ini merupakan fungsi jalan yang terdari G 00 G 95 c) Adres X : adres ini merupakan penunjukan koordinat jalannya gerakan arah X dalam per seratus mm, angka yang dapat dimasukkan dari atau gerakan maksimum setara dengan 59,99 mm. d) Adres Z : adres ini merupakan penunjukan koordinat jalannya gerakan arah Z dalam per seratus mm, angka yang dapat dimasukkan dari atau gerakan maksimum setara dengan 327,60 mm. e) Adres F : adres ini merupakan kecepatan asutan. Angka yang dapat dimasukkan dari Jika dalam pemrograman digunakan G 94, maka kecepatan asutan dihitung dalam mm/menit dan jika digunakan G 95, kecepatan asutan dihitung dalam 1/1000 mm/putaran. 54

55 f) Adres H : adres H didefinisikan berdasarkan perintah yang diikutinya yaitu : (1) parameter pembagian pemotongan (1/100 mm), (2) parameter lebar pahat (1/100 mm) dan (3) parameter keluaran pulsa g) Adres M : adres ini merupakan fungsi tambahan yang terdiri dari M 00 M 99. h) Adres I : adres ini merupakan koordinat titik pusat lingkaran terhadap X, angka yang dapat dimasukkan dari i) Adres K : adres ini merupakan koordinat titik pusat lingkaran terhadap Z, angka yang dapat dimasukkan dari j) Adres L : adres ini merupakan fungsi untuk melompat dari satu blok ke blok lainnya. Angka yang dapat dimasukkan sejumlah nomor blok yaitu dari k) Adres K : adres ini akan muncul apabila di-input-kan perintah G 33 atau G 78, merupakan kisar pada proses pembuatan ulir. Angka yang dimasukkan dari l) Adres T : adres ini merupakan urutan alat potong yang digunakan. Angka yang dapat dimasukkan dari

56 Ringkasan unsur pelayanan dalam pemrograman CNC TU-2A ditampilkan oleh tabel di bawah ini 56

57 Jika ada data yang masuk dan disimpan pada unit pelayanan CNC yang tidak dikenal oleh computer, maka pada sajian akan muncul alarm dengan kode AL yang diikuti oleh angka. Istilah dari kode tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : 57

58 C. Rangkuman 6 Unsur pelayanan dalam dalam pemrograman CNC terdiri dari huruf dan angka. Huruf terdiri dari huruf utama N, G, X, Z, F dan H dan huruf tambahan M, I, K, L, K dan T. Disini huruf K sebagai fungsi tambahan ada 2, K yang pertama merupakan parameter lingkaran searah Z, letaknya dibawah Z dan K yang kedua meruapakan besaran kisar apabila menginput fungsi pemrograman ulir letaknya dibawah F. Sedangkan untuk angka, angka yang digunakan sebagai parabeter perintah terdiri dari dua digit yang dimulai dari 00 sampai 99 misalnya perintah gerak G00, G01, G03, G84, M99 dan sebagainya. Dan angka yang menunjukkan besaran nilai atau urutan digitnya dibatasi sampai nilai tertinggi yang disyaratkan dari mesin misalnya nomor blok N0, N01, N1100, X2700, Z-7800 dan sebagainya. d. Tugas 6 1. Ambil dokumen gambar kerja yang sederhana. Pelajarilah informasi yang ada di dalamnya. Catat persyaratan pengerjaan, toleransi ukuran, posisi, dan ukuran bahan 2. Pilihlah salah satu medota pemrograman yang Anda anggap lebih mudah, lalu pidahkan ke kertas millimeter. 3. Susunlah langkah kerja pembuatan benda tersebut menurut ketentuan pemrograman CNC. e. Tes Formatif 6 1. G00 adalah perintah untuk melakukan gerakan a. gerakan melingkar d. gerakan cepat tanpa menyayat b. gerakan cepat dan menyayat e. gerakan siklus c. gerakan dengan penyayatan cepat 2. Perintah G00 terutama digunakan untuk a. gerak pengeboran d. gerak penguliran b. gerak penyayatan e. gerak pemosisian c. gerak yang memerlukan program kecepatan 58

59 3. Perintah G01 adalah perintah yang berarti a. gerak lurus ke segala arah d. gerak lurus tanpa penyayatan b. gerak penyayatan lurus e. gerak lurus cepat c. gerak lurus dan interpolasi 4. Format perintah G01 adalah; a. N / G01 / X / Z / F / H d. N / G01 / X / Z b. N / G01 / X / Z / F e. N / G01 / X c. N / G01 / X / Z / K 5. Perintah G02 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif a. membentuk sudut d. melingkar searah jarum jam b. lurus melintang e. membentuk lingkaran c. melingkar berlawanan arah jarum jam 6. Perintah G03 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif a. membentuk sudut d. melingkar searah jarum jam b. lurus melintang e. membentuk lingkaran c. melingkar berlawanan arah jarum jam 7. Perintah G78 adalah perintah untuk; a. siklus penguliran d. siklus reamer b. siklus pembubutan memanjang e. siklus pembuatan alur c. siklus pengeboran 8. Perintah G84 adalah perintah untuk; a. siklus penguliran d. siklus reamer b. siklus pembubutan memanjang e. siklus pembuatan alur c. siklus pengeboran 9. Jika memprogram gerak melingkar yang kurang dari 90, maka setelah memasukkan memasukan perintah gerak (G ) makan harus dimasukkan perintah a. M 03 d. M 64 b. M 17 e. M 99 c. M Untuk menghindari motor asutan mengalami panas yang berlebih, maka pada saat memasukkan program sebaiknya diinput perintah a. M 03 d. M 64 b. M 17 e. M 99 c. M 30 59

60 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 6 1. d 6. c 2. e 7. a 3. b 8. b 4. b 9. e 5. d 10. d g. Lembar Kerja 6. Latihan menulis program mesin bubut CNC 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a) Lembar program b) Buku petunjuk pemrograman EMCO TU-2A c) gambar kerja d) Kertas milimeter 2. Keselamatan kerja a. Pelajari ukuran dan informasi lain dalam gambar kerja dengan teliti b. Perhatikan kedalaman penyayatan (depth of cut) maksimum yang diijinkan c. Perhatikan besarnya asutan (feeding), jangan sampai diprogram melebihi nilai yang diijinkan. d. Perhatikan dan ikuti format pemrograman seperti yang diminta dalam buku petunjuk pemrograman 3. Langkah kerja latihan menulis program a. Siapkan lembar program yang belum digunakan b. Buatlah pemrograman G00 pada titik 1, 2, 3, 4, dan 5, pada lembar program yang ada. 60

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta CNC Intruksi pengoperasian Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan belajar Instruksi Pengoperasian Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran. Kegiatan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Pada Mesin Bubut CNC

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Pada Mesin Bubut CNC KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Pada Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Instruksi memasang cekam dan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan belajar Instruksi Pengoperasian Mesin Freis CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

Memprogram Mesin CNC (Dasar) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN Memprogram Mesin CNC (Dasar) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat Pada Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Instruksi Memasang Pahat pada Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017/2018

Lebih terperinci

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MESIN CNC TU-2A & TU-3A, UNTUK GURU-GURU SMK PEMBANGUNAN 1 KUTOWINANGUN, JAWA TENGAH Tanggal 3 s.d. 6 Agustus 2015 BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-2A

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC 1. Kegiatan Belajar MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Instruksi memasang cekam dan benda kerja mesin freis

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY . MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY 1. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program) MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program) Oleh Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pengertian pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin untuk membuat bentuk benda

Lebih terperinci

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

Prinsip Kerja dan Pengoperasian MATERI KULIAH CNC Prinsip Kerja dan Pengoperasian Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta A. Prinsip kerja dan tata nama sumbu koordinat Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang

Lebih terperinci

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu : MESIN CNC TU-3A 1. Pengertian Mesin CNC TU 3A Mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) adalah suatu mesin yang merupakan perpaduan dari teknologi komputer dan teknologi mekanik, dimana system pengoperasiannya

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

Persiapan Kerja Bubut

Persiapan Kerja Bubut MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Persiapan Kerja Bubut Kegiatan Belajar Dwi Rahdiyanta FT-UNY Persiapan-persiapan sebelum pekerjaan a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Mahasiswa mampu memahami langkah

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi KODE : M12.3A DURASI PEMELAJARAN : 80 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 1 1 2 1 1 1 1 KONDISI KINERJA 1. Kegunaan

Lebih terperinci

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR Teknik Pemesinan 310 erkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Kegiatan Belajar MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Dwi Rahdiyanta FT-UNY Membubut Komplek : Ulir, Tirus, Eksentrik, dan Membubut Benda a. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT 1 BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT PENGERTIAN Membubut adalah proses pembentukan benda kerja dengan mennggunakan mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk benda kerja dengan gerak utama berputar.

Lebih terperinci

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya.

Lebih terperinci

Mesin frais CNC TU-3A

Mesin frais CNC TU-3A Mesin frais CNC TU-3A Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang sering digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN

Lebih terperinci

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MODUL MESIN CNC-3 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi ke tiga ini siswa diharapkan mampu

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR OLEH Sarwanto,S.Pd.T 085643165633 1 P a g e MESIN CNC MILLING Mesin Frais CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah perangkat mesin perkakas jenis frais/milling

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC) BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC) Memrogram mesin NC/CNC adalah memasukan data ke komputer mesin NC/CNC dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh mesin.

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.Pd. 085736430673 1. Gambar berikut yang menunjukkan proyeksi orthogonal. A. D. B. E. C. 2. Gambar

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Materi 3 Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Memasang benda kerja di mesin frais CNC Memilih alat

Lebih terperinci

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1) PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A Aep Surahto 1) 1) Program Studi TeknikMesin Universitas Islam 45,Bekasi aep.surahto@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 SOAL NAS: F018-PAKET A-08/09 1. Sebuah poros kendaraan terbuat dari bahan St

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR KODE MODUL M.7.32A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan : Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memilki kompetensi melakukan seting benda kerja, pahat dan zerro offset mesin bubut

Lebih terperinci

MODUL BUBUT CNC. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MODUL BUBUT CNC. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY 1. KEGIATAN BELAJAR MODUL BUBUT CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR I : Mendiskripsikan mesin bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi satu peserta didik diharapkan mampu mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan

Lebih terperinci

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling Mesin Milling CNC Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code.

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018 MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin Mesin CNC (jelaskan) 1.2 Tahap Perencanaan Proses Pemesinan Pemesinan adalah proses produksi yaitu

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pendahuluan Pengertian pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin untuk membuat bentuk benda

Lebih terperinci

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut PBAB II MESIN BUBUT 2.1 Pengertian Mesin Bubut Mesin Bubut adalah suatu mesin yang umumnya terbuat dari logam, gunanya membentuk benda kerja dengan cara menyanyat, dengan gerakan utamanya berputar. Proses

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan : 5.1. Pengujian Alat BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian alat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak. 5.1.1. Tempat dan Peralatan Tempat Melakukan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC MODUL CNC- 4 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC A. Tujuan umum pembelajaran Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan akan mampu melakukan pemrograman

Lebih terperinci

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A Lembar Petunjuk: 1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan lembar evaluasi. b. Pembelajaran

Lebih terperinci

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU2A MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU2A Lembar Petunjuk: 1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk,

Lebih terperinci

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A Lembar Petunjuk: 1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan lembar evaluasi. b. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta Pendahuluan Mesin CNC TU-3A, adalah merupakan mesin milling CNC Training Unit dengan 3 sumbu (axis), yang dipergunakan untuk latihan dasar-dasar

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS Disusun oleh : Nama : M. Fatkhul Amin No Mhs. : 111.33.1044 Jurusan : T. Mesin (D-3) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 15, No. 2, November 2015, 100-210 TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI Anhar Khalid (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor 3. Mesin Bor 3.1 Definisi Dan Fungsi Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan).

Lebih terperinci

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat Materi 1 Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat Tujuan Setelah mempelajari Materi 1 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Dapat

Lebih terperinci

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT Oleh : Purgiyanto JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain: Cara Kerja Mesin Sekrap (Shaping Machine) Mesin Skrap atau biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara horizontal.

Lebih terperinci

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e. SOAL PILIHAN GANDA 1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e. Tekan tombol S 2. Berapakah harga mode parameter

Lebih terperinci

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Pada saat sekarang ini, perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Sehingga membutuhkan tenaga ahli untuk dapat menggunakan alat-alat teknologi

Lebih terperinci

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat) SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat) A. Seting titik nol benda kerja Setelah kita bisa menggerakkan pahat, maka berikutnya melakukan seting titik nol

Lebih terperinci

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Materi 4 Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Tujuan Setelah mempelajari materi 4 ini mahasiswa memiliki kompetensi : Memahami dasar-dasar program CNC untuk mesin

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 PSOAL: F018-PAKET B-08/09 1. Sebuah batang bulat dengan diameter 20 mm harus

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. PEMROGRAMAN CNC DEFINISI; Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. Permograman adalah pemberian sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY A. Prinsip kerja dan tata nama sumbu koordinat Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas

Lebih terperinci

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Materi 2 Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Tujuan Setelah mempelajari materi 2 ini mahasiswa memiliki kompetensi mampu mengikuti instruksi kerja cara menghidupkan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.Pd. 085749055673 2010 UN Paket: B 2010 1. Gambar pandangan dengan metode proyeksi sudut ketiga

Lebih terperinci

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST 3.1 Langkah Proses Pembuatan Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda kerja yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir,

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 9 Macam-macam bor Dibuat dari baja karbon tinggi

Lebih terperinci

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

c. besar c. besar Figure 1

c. besar c. besar Figure 1 1. Yang termasuk jenis pahat tangan adalah. a. pahat tirus. d. pahat perak b. pahat alur e. pahat intan c. pahat chamfer 2. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan agar pemasangan kepala palu agar kuat

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA ) MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA ) Topik Modul : Membubut Ulir Segitiga luar dan Ulir

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR Untuk membuat spare parts yang utuh, diperlukan komponen-komponen steam joint stand for bende tr yang mempunyai fungsi yang berbeda yang kemudian

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/MES322/24 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 6 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : CNC DASAR : MES322 (3 SKS, 1 TEORI + 2 PRAKTIK) : III : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian 135 LAMPIARN 1.4 SOAL TEST UJI COBA INSTRUMEN Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu : 60 menit Sifat Ujian : Tutup Buku PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, dan kelas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOBSHEET CNC DASAR. No. JST/MES/MES322/ 07 Revisi : 02 Tgl : 16 Agustus

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOBSHEET CNC DASAR. No. JST/MES/MES322/ 07 Revisi : 02 Tgl : 16 Agustus FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOBSHEET CNC DASAR SEM III PROSES PEMESINAN CNC DASAR CNC 3A 4X Menit No. JST/MES/MES3/ 07 Revisi : 0 Tgl : 16 Agustus 013 1 - R 0 Contoh Program N G X Y Z

Lebih terperinci

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI Oleh : Fajar Herlambang 11320006.p UNIVERSITAS IBA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN 2013 BAB I MESIN BUBUT Gambar 1. Mesin bubut Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

Lebih terperinci

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING 5.1 Definisi Mesin Milling dan Drilling Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor adalah

Lebih terperinci

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC MODUL CNC-2 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah peserta didik mempelajari materi menghidupkan mesin bubut CNC diharapkan akan mampu menghidupkan

Lebih terperinci

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur) MATERI PPM MATERI BIMBINGAN TEKNIS SERTIFIKASI KEAHLIAN KEJURUAN BAGI GURU SMK PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta, M.Pd. Dosen Jurusan PT. Mesin FT-UNY 1. Proses membubut

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: MESIN BUBUT KONVENSIONAL

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A MODUL 2 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A Lembar Petunjuk: 1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan lembar evaluasi. b. Pembelajaran bersifat

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut PROSES PRODUKSI Jenis-Jenis Mesin Bubut Disusun Oleh : UUN HARHARA Fakultas Sains dan Teknologi, Teknik Mesin Universitas Islam As-Syafi iyah 2014 Proses Produksi, Jenis-Jenis Mesin Bubut. Fst-UIA 1 Daftar

Lebih terperinci

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC MODUL CNC- 5 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi mengoperasikan mesin bubut CNC diharapkan peserta didik akan mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

BAB VI Mesin Shaping I

BAB VI Mesin Shaping I BAB VI Mesin Shaping I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin shaping. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin shaping. 3. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86)

MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86) A. Pendahuluan MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pengertian dari pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/STM 344/38 Revisi : 00 Tgl : 1 April 8 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : CNC LANJUT : STM 344 (3 SKS, 1 TEORI + 2 PRAKTIK) : GENAP : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Proses Produksi Oleh : Akmal Akhimuloh 1503005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINNGI TEKNOLOGI GARUT

Lebih terperinci