PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Transkripsi

1 PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE Susi 1, M Chamdani 2, Triyono 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen susidanupradana@gmail.com Abstract: The use of Think Pair Share Technique In Improving Social Studies Learning IV Grade Student SDN 1 Sidogede. The purpose of this study is to describe the steps in an effort to increase social studies learning, the increase in learning social studies, and to discover the problems and solutions. The research was conducted in three cycles with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. The subjects were fourth grade students. Sources of data used in this study were students, teachers, and observers. The validity of the data using triangulation techniques and triangulation of data collection techniques. The conclusions of this study are learning social studies in the fourth grade students of SD Negeri 1 Sidogede academic year 2013/2014 can be enhanced through cooperative model think pair share technique. Keywords: think pair share, learning, Social studies Abstrak: Penggunaan Teknik Think Pair Share Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Sidogede Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah dalam upaya peningkatan pembelajaran IPS, mengetahui peningkatan pembelajaran IPS, dan untuk menemukan kendala dan solusi. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan observer. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sidogede tahun pelajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan melalui model kooperatif teknik think pair share. Kata kunci: think pair share, pembelajaran, IPS PENDAHULUAN Dalam lembaga formal proses memproduksi sistem nilai dan budaya ini dilakukan terutama dengan mediasi proses pembelajaran sejumlah mata pelajaran di kelas. Salah satu mata pelajaran yang turut berperan penting dalam pendidikan wawasan, keterampilan, dan sikap sejak dini bagi siswa adalah mata pelajaran IPS. Pembelajaran IPS (Social Studies) sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena dunia sekarang

2 telah mengalami perubahanperubahan yang sangat cepat di segala bidang. Berdasarkan pengamatan, dalam proses pembelajaran IPS terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa sekolah dasar. Dalam penyampaian materi, guru hanya menggunakan metode ceramah, di mana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Sehingga suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif, siswa menjadi pasif, dan hasil belajar peserta didik masih rendah/kurang maksimal. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan model dan teknik pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Teknik Think Pair Share (TPS) Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sidogede Tahun Pelajaran 2013/2014. Terkait belum optimalnya proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN 1 Sidogede maka peneliti berupaya untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu pendekatan pembelajaran cooperative Learning teknik Think Pair Share, yang berarti berpikir-berpasangan-berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Siswa kelas IV sekolah dasar digolongkan kedalam stadium operasional konkrit, anak mampu melakukan aktivitas logis, mampu menyelesaikan masalah dengan baik tetapi masih sulit mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi. Anak sudah mulai terdorong untuk berpikir, serta mengkomunikasikan temuan-temuannya untuk dibagikan kepada teman-temannya, oleh karena itu dalam penelitian tentang peningkatan hasil belajar IPS ini akan digunakan model yang sesuai dengan perkembangan anak kelas IV yaitu menggunakan model Think Pair Share. Menurut Nurhadi (2011: 4) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Suprijono (2009: 54) menyatakan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Menurut Suprijono (2009) bahwa Thinking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik, Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasangpasangan, Sharing, hasil diskusi inter subjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas (hlm. 91). Menurut Isjoni (2009) langkah-langkahnya dalam Think Pair share adalah seperti namanya Thinking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran

3 untuk dipikirkan oleh peserta didik, guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan, beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya. Hasil diskusi intersubjektif ditiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas, tahap ini dikenal dengan Sharing (hlm. 91). Sedangkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share dalam penelitian ini yaitu: 1) menyampaikan tujuan pembelajaran, 2) membagi LKS kepada seluruh siswa, 3) mengerjakan LKS secara individu/mandiri (think), 4) berkelompok secara berpasangan, 5) berdiskusi dengan pasangannya tentang jawaban yang telah dikerjakan (pair) 6) mempresentasikan hasil diskusi (share), 7) melakukan refleksi/evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah, 8) membuat kesimpulan bersama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana Ajaran 2013/2014?, 2) apakah Ajaran 2013/2014?, 3) apakah kendala serta solusi dari penggunaan model pembelajaran teknik Think Pair Share (TPS) dalam Ajaran 2013/2014? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah: 1) mendiskripsikan langkah-langkah Ajaran 2013/ ) mengetahui Ajaran 2013/ ) mendiskripsikan kendala serta solusi dari teknik Think Pair Share (TPS) dalam Ajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sidogede, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sidogede yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 9 siswa perempuan dan 7 siswa lakilaki. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai bulan April tahun Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sumber data dalam penelitian Validitas data

4 menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. ini adalah siswa, guru, dan observer. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara ber-samaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data. Miles dan Huberman menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2009: 337). Indikator kinerja penelitian yang diharapkan adalah proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share 85% dengan KKM 75. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap perencanan, peneliti menyusun skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif teknik think pair share. Peneliti juga menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk pengamatan proses pembelajaran berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tiap pertemuan, hasil akhir siklus I-III adalah sebagai berikut: Berdasarkan tabel 1 hasil observasi pada aktivitas guru, selama pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif teknik think pair share setiap siklus mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator kinerja penelitian sebesar 85% pada siklus III. Tabel 1. Hasil Observasi pada Guru skor Persentase Kategori I 2,8 70% C II 3 75% C III 3,5 87,5% B Tabel 2. Hasil Penilaian Proses skor Persentase Kategori I 2,8 70% C II 3,1 77,5% C III 3,6 90% B Berdasarkan tabel 2 hasil penilaian proses bahwa setiap siklus aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut menandakan perbaikan-perbaikan setiap komponen dilaksanakan dengan baik dan telah mencapai indikator kinerja penelitian sebesar 85%. Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Ketuntasan Kelas Ket I 64 25% - II 75 44% Meningkat III 81,3 87,5% Meningkat Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama tiga siklus yang dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, secara keseluruhan upaya peningkatan pembelajaran IPS melalui model kooperatif teknik think pair share pada siswa kelas IV SDN 1 Sidogede dinyatakan telah berhasil dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran

5 IPS menggunakan model kooperatif teknik think pair share dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) menyampaikan tujuan pembelajaran, b) membagi LKS kepada seluruh siswa, c) mengerjakan LKS secara individu/mandiri(think), d)berkelompok secara berpasangan, e) berdiskusi dengan pasangannya tentang jawaban yang telah dikerjakan (pair), f) mempresentasikan hasil diskusi, g) melakukan refleksi/evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah, h) membuat kesimpulan bersama. (2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV. (3) Kendala dalam kooperatif teknik think pair share antara lain: a) Siswa bermain-main pada saat pembelajaran berlangsung, b) mengejek teman lain yang sedang diskusi berpasangan, (c) siswa mengeluhkan pasangan-pasangan kelompoknya karena merasa malu berkelompok dengan lawan jenisnya d) pada saat pembentukan pasangan siswa ramai berebut pasangannya masing-masing. Adapun solusi dari kendala yang dihadapi dari kooperatif teknik think pair share yaitu: (a) peneliti harus lebih menegaskan siswa untuk tidak bermain-main pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, (b) memberikan pengarahan kepada siswa untuk tidak lagi melontarkan ejekan-ejekan kepada kelompok lain, (c) memberikan motivasi kepada siswa ataupun kelompok yang masih malu dengan lawan jenisnya agar mau berdiskusi, (d) peneliti membuat berbagai aturan tentang pembentukan pasangan. Berdasarkan simpulan tersebut, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: (1) Guru hendaknya mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut persiapan dan peralatan sehingga pembelajaran berjalan dengan baik. (2) Siswa juga diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran agar hasil belajar yang dicapai maksimal (3) hendaknya sekolah menginspirasi guru-guru untuk selalu melaksanakan proses belajar siswa aktif seperti teknik Think Pair Share. DAFTAR PUSTAKA Huda, M. (2011). Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurhadi. (2011). Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif gan Menyenangkan. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, A. (2009). Cooperative Leraning (Teori dan Aplikasi Paikem). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.