HUBUNGAN PELATIHAN PRIMARY SURVEY DENGAN PERILAKU PERAWATDALAM PENANGANAN TRAUMADI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
|
|
- Devi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PELATIHAN PRIMARY SURVEY DENGAN PERILAKU PERAWATDALAM PENANGANAN TRAUMADI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN *Lindawati F. Tampubolon, *Ledy Gresia Sihotang Staff Pengajar STIKes Santa Elisabeth Medan ABSTRACT Backgroud: The primary survey training is one of the action or an approach for the client to get the former skill analysis as airway, breathing, circulation to prevent the life threat. Behave is asimultaneous to attract and do the interaction to the environment rapidly therefore someone will have a good skill to handling. Goals: This research is aim to identify the correlation of primary survey training to the nursery behave in traumatic handling in emergency room in Santa Elisabeth Hospital Medan. Methods: Research design that apply is using correlation method within using cross sectional technique and has taken in August 2015 in Emergency room in Santa Elisabeth Medan. The number of sampling that apply in this research is 16 nurses and it uses total sampling. Result: The research finding is the nurse that has good enough capability in primary survey training (62,5 %), meanwhile the nurse that has good attitude (56,3%), the test result that using Fisher s Exact Test is about 0, 035 (p 0,05) that can give an great correlation between primary survey training to the nursery behave in traumatic handling in emergency room in Santa Elisabeth hospital in Medan. Conclusion: Nurses in emergency room can increase their understanding to handle the patient and keep their good behave to control the traumatic patient in Emergency Room in Santa Elisabeth Hospital in Medan. Keywords: Primary Survey, Nursery Behave, Traumatic Handling PENDAHULUAN Trauma secara umum didefenisikan sebagai kecederaan yang tidak sengaja dan juga merupakan cedera fisik dan psikis yang kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul (90%). Trauma yang sering terjadi di lapangan adalah trauma muskuloskeletal, trauma kapitis, trauma toraks, trauma abdomen, trauma medulla spinalis, dan luka bakar (Rab Tabrani, 2007). World Health Organization (WHO) melaporkan angka kematian pada tahun 2008 mencapai 90% dari seluruh kematian di dunia yang disebabkan oleh trauma toraks dan di Amerika Serikat < angka kematian per tahun terjadi. Ruslan,dkk (2014) menyatakan bahwa trauma
2 kepala merupakan trauma yang paling sering dijumpai di unit gawat darurat rumah sakit. Setiap tahun di Amerika Serikat mencatat 1,7 juta kasus trauma kepala, pasien meninggal dan selebihnya di rawat inap. Di Indonesia, trauma merupakan penyebab kematian nomor empat, tetapi pada kelompok umur tahun, trauma merupakan penyebab kematian utama. Triono & Murinto (2015) menyatakan bahwa sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi adalah trauma musculoskeletal yaitu fraktur pada bagian ektermitas bawah. Angka kematian itu terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan petugas kesehatan dalam menangani penderita pada fase gawat darurat dalam hal seperti: tingkat keparahan, kurang memadainya peralatan, belum adanya sistem yang terpadu dan keterampilan yang masih minim (Lontoh C,dkk, 2013). Suriyandi (2015) menyatakan bahwa perilaku perawat dalam melakukan prosedur tindakan tidak sesuai dengan dasar pengkajian kegawatdaruratan dalam menangani pasien trauma dan tanpa menerapkan keterampilan pengkajian dasar primary survey.fathoni,dkk (2014) mengatakan bahwa perilaku perawat IGD dalam pelaksanaan primary survey yang terampil sebanyak 18 orang (90%) dan perilaku perawat IGD dalam pelaksanaan primary survey yang tidak terampil sebanyak 2 orang (10%). Perilaku merupakan suatu stimulus atau tindakan yang dapat diamati dan hasil pengalaman proses interaksi dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan/ keterampilan. Perilaku perawat sangat dibutuhkan dalam penanganan yang dilakukan dalam suatu asuhan keperawatan kegawatdaruratan dan suatu proses penanganan pasien dengan konsep penyelamatan jiwa pasien. Keterampilan petugas kesehatan IGD sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan klinis agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pemilahan pasien (Sary Reny,dkk, 2014).Data yang didapatkan dari rekam medis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2014 bahwa pasien yang mengalami trauma sebanyak 817 orang dengan indikator pasien di antar ke ruangan dan meninggal, data pasien yang mengalami trauma pada tahun 2014 sebanyak 907 orang dengan indikator di antar ke ruangan dan meninggal. Survei awal yang dilakukan peneliti di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, jumlah perawat sebanyak 16 orang, semuanya sudah mengikuti pelatihan BHD dan PPGD. Untuk memberikan proses keperawatan yang cepat dan tepat dibutuhkan perilaku perawat yang terampil dalam penanganan trauma dengan melakukan pengkajian awal berupa primary survey. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. METODE PENELITIAN
3 Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu mengkaji hubungan korelatif antara pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di Ruangan Instalasi Gawat Darurat.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 16 respondendi ruangan IGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner tentang pelatihan primary survey dan lembar observasi perilaku dalam penanganan trauma. Analisis univariat dilakukan untukmendeskripsikan setiap variabel yang diteliti dalam penelitian, yaitu dengan melihat distribusi data pada semua variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan kedua variable (independent dan dependen) (Notoatmodjo, 2007). Adapun uji yang digunakan yaitu menggunakan uji Exact Fisher s dimana p < 0,05. HASIL PENELITIAN Karakteristik responden di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan meliputi umur, jenis kelamin, status karyawan, pendidikan terakhir, lama kerja, dan jenis pelatihan dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data Demografi Responden Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Karakteristik Umur remajaakhir (17-25 tahun) dewasaawal (26-35 tahun) dewasaakhir (36-45 tahun) Frekue nsi (f) Persent ase (%) 18, ,25 JenisKelamin Perempuan Laki-laki ,5 12,5 Status Karyawan Tetap Tidaktetap ,8 31,2 PendidikanTe rakhir Diploma/Akade mik Sarjana 12 75,0 4 25,0 Lama Kerja < 1 tahun 4 25, tahun 10 62,5 < 11 tahun 2 12,5 JenisPelatihan PPGD BLS BTCLS ,0 12,5 12,5 a. Pelatihan Primary Survey Dalam Penanganan Trauma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
4 Hasil penelitian tentang pelatihan primary survey dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.2. Distribusi Frekuensi Pelatihan Primary Survey Di Instalasi Gawat Darurat RSE Medan Pelatihan Primary Survey Tidak terampil Terampil Frekuensi (f) 6 10 Persentase (%) 37,5 62,5 Berdasarkan tabel1.2, didapatkan bahwa dari 16 responden di ruangan IGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yang memiliki pelatihan primary survey yang terampil sebanyak 10 orang (62,5%) dan pelatihan pelatihan primary survey yang tidak terampil sebanyak 6 orang (37,5 %). b.perilaku Perawat Dalam Penanganan Trauma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Hasil penelitian tentang perilaku perawat dalam penanganan trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dapat dilihat pada tabel 1.3. berikut ini. Tabel 1.3. Distribusi Frekuensi Perilaku Perawat Dalam Penanganan Trauma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Perilaku Frekuensi Persentase Perawat (f) (%) Cukup Baik ,7 56,3 Berdasarkan hasil analisa data penelitian yang dilakukan kepada 16 responden diperoleh bahwa perilaku perawat dalam penanganan trauma yang baik sebanyak 9 orang (56,3%) dan perilaku perawat yang cukup sebanyak 7 orang (43,8%). c. Hubungan pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Hasil analisis kedua variabel penelitian terdapatpada tabel 1.4, diperoleh bahwa analisis antara hubungan pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menunjukkan bahwa dari 16 orang, memiliki pelatihan primary survey yang tidak terampil dengan perilaku perawat yang cukup sebanyak 5 orang dan pelatihan primary survey yang tidak terampil dengan perilaku perawat yang baik sebanyak 1 orang sedangkan 10 responden, memiliki pelatihan primary survey yang terampil dengan perilaku perawat yang cukup sebanyak 2 orang sedangkan responden yang memiliki pelatihan primary survey yang terampil dengan perilaku perawat yang baik sebanyak 8 orang. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Fisher's Exact test didapatkan hasil p value 0,035 dimana p < 0,05 maka Ha diterima,
5 berarti ada hubungan pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun Tabel 1.4. Hasil Tabulasi Silang Antara Hubungan Pelatihan Primary Survey Dengan Perilaku Perawat Dalam Penanganan Trauma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Pelatihan Primary Survey Perilaku Perawat Total P Fisher's Exact test Cukup Baik F % F % f % Tidak terampil 5 31,3 1 6,2 6 37,5 0,035 Terampil 2 12,5 8 50, ,5 Total 7 43,8 9 56, ,0 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis tabel 1.4 diperoleh bahwa hasil analisis antara hubungan pelatihan primary survey dengan perilaku perawat dalam penanganan trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menunjukkan bahwa perawat yang memiliki pelatihan primary survey yang terampil dengan perilaku yang baik sebanyak 8 orang. Iswanto (2009) dalam Fathoni (2014) tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Basic Life Support (BLS) Dengan Perilaku Perawat Dalam Pelaksanaan PrimarySurvey mengatakan pelatihan gawat darurat untuk perawat bertujuan untuk meningkatkan skill dan pemahaman perawat dalam prinsip, prosedur, etika kerja dan kerja sama tim dalam penanganan trauma yang harus diterapkan sebagai karyawan. Semakin banyak pelatihan (PPGD, BLS, BTLS, BTCLS) yang diikuti maka pengetahuan yang didapatkan semakin baik dalam melakukan penanganannya. Pelatihan BLS dapat meningkatkan kesiapan seseorang dalam melakukan tindakan seperti penanganan cardiac arrest serta meningkatkan keterampilan dan melatih sikap agar semakin terampil dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik. Pelatihan PPGD, BLS, BTLS, BTCLS merupakan bagian dari pelatihan primary survey (Hernando,dkk, 2014).Banyaknya jenis pelatihan gawat darurat yang diikuti perawat dapat menambah informasi penting dan terbentuknya persepsi seseorang. Presepsi yang baik akan menyebabkan sikap dan perilaku yang baik dalam menyerap informasi yang diterima (Santosa,dkk, 2014). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas perawat Instalasi Gawat Darurat telah mengikuti pelatihan PPGD yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perawat dalam pengkajian awal penanganan trauma. Tingkat pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang primary survey dapat juga dipengaruhi oleh
6 beberapa faktor yaitu dari segi lama bekerja dan dari segi banyaknya jenis pelatihan yang diikuti oleh perawat. Semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin banyak pengetahuan yang didapatkan tentang kesehatan. Lama bekerja juga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan suatu tindakan. Semakin lama perawat bekerja di ruangan gawat darurat maka semakin banyak pengalaman yang didapatkan dan semakin terlatih untuk berpikir kritis dalam memberikan suatu penanganan awal pada pasien yang mengalami gangguan pada airway, breathing, dan circulation. Perilaku seseorang merupakan hasil dari pengetahuan serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam tindakan dan respon yang berupa pasif dan aktif ( Mangole,dkk, 2013). Perilaku juga terbentuk dalam perkembangan individu oleh beberapa faktor yaitu pengalaman dan keterampilan seseorang. Perilaku yang baik disertai pengalaman yang banyak akan menunjukkan ketepatan dalam melakukan penanganan awal pada pasien gawat darurat. Karena perilaku yang baik merupakan suatu respon dalam melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang baik (Walgito, 2003 dalam Fathoni 2014). Perilaku yang baik,juga mampu meningkatkan kesadaran seseorang dalam pengaplikasian dari pengetahuan dan ilmu yang diperoleh dari suatu kegiatan contohnya sosialisasi SOP APD (Alat Pelindung Diri) dalam melaksanakan tindakan keperawatan (Sary Reny,dkk, 2014). Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memenuhi hidup dasar dalam kegawatdaruratan. Keterampilan seseorang didasari dari apa yang didapat baik berupa informasi ataupun pelatihan. Proses pengembangan keterampilan harus dimulai dari apa yang dikuasai sampai ke keterampilan yang belum dikuasainya ( Turambi,dkk, 2014). Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan skill dalam diri seseorang. Ini sangat diperlukan oleh perawat apalagi yang berkaitan dengan pelatihan primary survey. Pelatihan ini akan memberikan efek yang baik terhadap kemampuan perawat dalam meningkatan kinerja di Instalasi Gawat Darurat dan dapat dilakukan dalam penanganan pasien yang lebih cepat, tepat, dan efisien di lapangan kerja (Basri & Rusdiana, 2015). Pelatihan atau seminar yang diikuti oleh perawat dapat menambah pengalaman dalam menerapkan primary survey saat melakukan penanganan pda pasien trauma. Semakin banyak pengalaman perawat maka semakin terlatih dan terampil dalam melakukan primary survey, sehingga dapat membantu perawat untuk mencapai hasil yang baik dengan perilaku yang baik.seorang perawat yang telah mengikuti pelatihan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan khususnya dalam hal penanganan pasien trauma yang dapat memperbaiki kondisi pasien.ruangan IGD Rumah Sakit Elisabeth telah mempunyai standar kompetensi
7 perawat gawat darurat yang harus memiliki kemampuan menguasai basic assessment primary survey dan secondary survey, mampu menguasai triase dan mampu melakukan tindakan keperawatan dengan cepat dan tepat. Perawat dengan skill yang baik dalam penanganan trauma akan lebih cekatan atau terampil dalam hal kegawatdaruratan serta perawat gawat darurat harus memenuhi standar praktik keperawatan gawat darurat dengan kompetensi yang dimiliki mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk menerapkan primary survey dalam penanganan trauma.jika semakin banyak pelatihan yang diikuti berkaitan dengan primary survey maka akan semakin baik perilaku perawat dalam memberikan penanganan awal pada pasien trauma, sehingga pasien trauma akan semakin banyak datang ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dan akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan khususnya di ruangan Instalasi Gawat Darurat akan meningkat. Perilaku perawat yang baik perlu ditingkatkan dan dipertahankan untuk meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat supaya pasien merasa puas akan pelayanan dan tanggapan perawat dalam melakukan tindakan. KESIMPULAN 1. Perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan mayoritas telah mendapatkan pelatihan primary survey dan terampil (62,5%). 2. Perilaku perawat dalam penanganan trauma di ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan mayoritas baik (56,3%). 3. Hasil uji Fisher s Exact test di dapatkan p value = 0,035 (p<0,05) yang berarti Ha diterima sehingga ada hubungan pelatihan primary survey dengan Perilaku perawat dalam penanganan trauma di ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. SARAN 1. Bagi STIKes Santa Elisabeth Medan diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi bagi mahasiswa/i khususnya dibidang keperawatan dan pentingnya pengaplikasian pelatihan gawat darurat yang berhubungan dengan perilaku penanganan agar lebih mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada pasien jika sudah berada di lahan praktik. 2. Bagi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medandiharapkan agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan agar lebih meningkatkan pelatihan Primary Survey sehingga meningkatkan mutu/kualitas pelayanan seperti perilaku perawat dalam memberikan penanganan trauma pada pasien di rumah sakit. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan masukan agar bisa meneliti di tempat yang berbeda dalam waktu relatif lama dan sampel lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA
8 Amalia & Yulia. (2014). Kompetensi Perawat Dalam Penanganan Gangguan Jalan Nafas Di Ruangan Gawat Darurat, (Online),( /naskahringkas/201409//s Dede%20Amalia, diakses 15 Febuari 2015) Arikunto. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta Dahlan Sopiyudin. (2012). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Fahiqi N. (2014). Hubungan Pelatihan Perawat Dengan Profesionalisme Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten Jember, (Online),(file:///C:/Users/acer/D ownloads/ M.%20Nurhamzah%20Fahiqi- 1-65%20(1).pdf, diakses 15 Febuari 2015) Fathoni,dkk. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Basic Life Support (BLS) Dengan Perilaku Perawat Dalam Pelaksanaan Primary Survey Di RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO Kabupaten Wonogori, (Online), ( /digilib/files/disk1/12/01-gdlaziznurfat skripsi-z.pdf, diaskes 9 Desember 2014 ) Hernando,dkk. (2014). Pengaruh Pelatihan Basic Life Support Terhadap Tingkat Kesiapan Melakukan Cardiopulmonary Resuscitation Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta, (Online), ( 91/, diakses 12 Febuari 2015) Kartika Dewi. (2011). Buku ajar dasar dasar keperawatan gawat darurat. Jakarta: Salemba Medika Krisanty,dkk. (2013). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: CV. Trans Info Media Kurniati Amelia. (2015). Kompetensi & Lisensi Perawat Gawat Darurat. Jakarta Lontoh C,dkk. (2013). Pengaruh Pelatihan Teori Bantuan Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru Siswa- Siswi Sma Negeri 1 Toili, (Online),( c.id/index.php/jkp/article/view/2 173, diakses 15 Febuari 2015) Mangole, dkk. (2015). Hubungan Perilaku Perawat Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Cardiovaskular And Brain Center RSUP PROF.DR.R.DKandouManado,( Online),( aruda.org/article.php?articlehu BUNGANPERILAKUPERAW ATDENGANPENDOKUMEN
9 TASIANASUHANKEPERAW ATANDICARDIOVASKULAR ANDBRAINCENTERRSUP.PR OF.DR.R.D.KANDOUMANA DO, diakses 20 Maret 2015) Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat.Yogyakarta: Nuha Medika Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Panacea, Tim Bantuan Medis. (2012). Basic Life Support. Edisi 13. Jakarta: EGC Purwadianto & Sampurna. (2013). Kedaruratan Medik Disertai Contoh Kasus Klinis. Tanggerang Selatan: Bina Aksara Rab Tabrani. (2007). Agenda Gadar (Critical Care) Jilid 3. Bandung: PT. Alumni Ruslan,dkk. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Dalam Penanganan Pasien Trauma Kapitis Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD H Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta Triono & Murinto. (2015). Aplikasi Pengolahan Citra Untuk Mendeteksi Fraktur Tulang Dengan Metode Deteksi Tepi Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar, (Online), ( s/z2015/12/18/4jt67wtyec/ a74a89d85cae6a078af5fff 7c.pdf, diaskes 17 Desember 2014) Santosa W. (2014). Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Pemberian Label Triase Dengan Tindakan Perawat Berdasarkan Label Triase Di IGD Rumah Sakit Petrokimia Gresik, (Online), d/download-fullpaperscmsnj320c19e6e12full.pdf, diaskes 28 april 2015) Sartono,dkk. (2014). Basic Cardiac Life Support (BTCLS). Bekasi: GADAR Medik Sary, dkk. (2014). Pengaruh Sosialisasi Sop Apd Dengan Perilaku Perawat Dalam Penggunaan Apd (Handscoon, Masker, Gown) Di Rsud Dr. H. Soewondo,(Online),( nal.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ilmukeperawa tan/article/viewfile/280/305, diakses pada tanggal 15 Febuari 2015) Canny, (Online), ( hp/jifo/article/view/2966/1721, Turambi, dkk. (2014). Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Bhd) Terhadappeningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Siswakelas Xi Dan Xii Sma Negeri 2 Langowan, (Online),
10 ( d/index.php/jurnalprint/article/vi ew/222/211, di akses pada tanggal 10 Januari 2015).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR Umi Nur Hasanah 1), Yeti Nurhayati 2), Rufaida Nur Fitriana 3)
Lebih terperinciOleh. Lila Fauzi, Anita Istiningtyas 1, Ika Subekti Wulandari 2. Abstrak
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 FAKTOR FAKTOR INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN CEDERA KEPALA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KARANGANYAR
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK Wieji Santosa*, Abu Bakar**, Erna Dwi Wahyuni** *Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga pemerintah telah mencanangkan visi dalam bidang pelayanan kesehatan yaitu bertekad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala istilah antara lain Traumatic Brain Injury adalah suatu cedera akut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala istilah antara lain Traumatic Brain Injury adalah suatu cedera akut pada susunan saraf pusat, selaput otak, saraf cranial termasuk fraktur tulang kepala,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penanganan gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving it s Live
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penanganan gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving it s Live Saving. Artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka. Menurut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena kecelakaan lalu lintas sampai saat ini belum mendapatkan perhatian masyarakat sebagai penyebab kematian yang cukup besar. Setiap tahunnya di seluruh dunia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan basic life suport, perilaku perawat, primary survey.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PRIMARY SURVEY DI RSUD DR.SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI Aziz Nur Fathoni 1),
Lebih terperinciHUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.
HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO RELATIONSHIP WITH KNOWLEDGE MANAGEMENT NURSE PATIENT HYPOVOLEMIC SHOCK IN EMERGENCY UNIT OF GENERAL HOSPITAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak 17,3 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegawatadaruratan dapat terjadi kapan saja dan umumnya mendadak serta tidak terencana, gawat adalah kondisi yang mengancam nyawa dan darurat adalah perlunya tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan hak asasi sekaligus kewajiban yangharus diberikan perhatian penting oleh setiap orang (Depkes RI, 2004). Pemerintah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan utama yang sering terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEGAWATDARURATAN PASIEN DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KEGAWATDARURATAN PASIEN DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: MAHYAWATI 201110201030 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan dan peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun. Saat ini petugas kesehatan seperti
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I
KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I 1. PENDAHULUAN Puskesmas rawat inap merupakan organisasi fungsional dalam upaya kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciAhmad Farizal Lutfi 1, Cipto Susilo 2, Nikmatur Rohmah 3 Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
HUBUNGAN LAMA MASA KERJA TENAGA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN TRIASE HOSPITAL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. ABDOER RAHEM SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO Ahmad Farizal Lutfi 1, Cipto Susilo 2, Nikmatur
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciRelationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar
Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,
Lebih terperinciRESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION
RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION Sri Hartati 1 ; Halimuddin 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. SCIENTIA JOURNAL Vol.2 No.1 Mei 2013 STIKes PRIMA JAMBI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENANGANAN KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT DAERAH KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2011
Lebih terperinciE-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RUANG SARAH RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciMardiati Barus *(1), Hendri Apul Panggabean, *(2), Staff Pengajar STIKes Santa Elisabeth Medan ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP TINGKAT MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENOLONG PASIEN HENTI JANTUNG PADA MAHASISWA PRODI NERS TINGKAT III STIKES SANTA ELISABETH MEDAN ` Mardiati Barus *(1),
Lebih terperinciPENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan darurat untuk mencegah kematian biologis dengan tujuan mengembalikan keadaan henti jantung dan napas (kematian klinis) ke
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN JURNAL. Yang Berjudul
LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL Yang Berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tanggap Penanganan Pasien Cedera Kepalaa di Instalasi Gawat Darurat RSUD Provinsi Gorontalo Oleh MERLIN DOMILI NIM: 841
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serangan jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa serangan jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 % dari
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016 TENTANG PELAYANAN PENANGANAN HENTI JANTUNG (RESUSITASI) DI RS.MITRA HUSADA DIREKTUR RS.MITRA HUSADA Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ataupun belum terdiagnosis penyakit jantung (AHA, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit jantung khususnya penyakit jantung koroner memiliki tingkat kegawatdaruratan paling tinggi dibanding penyakit tidak menular lainnya. Henti jantung adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan sudah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan sudah menjadi tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Tidak menutup kemungkinan
Lebih terperinciHubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III
Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III M.Kustriyani 1), N.Rohana 2), T.S. Widyaningsih 3) F.S Sumbogo 4) 1,2,3) Dosen PSIK STIKES Widya Husada
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi semakin berkembang khususnya dalam bidang transportasi, masyarakat modern menempatkan transportasi sebagai kebutuhan
Lebih terperinciGAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
Buletin Sariputra, Juni 2017 Vol. 7 (2) HUBUGA KUALITAS PELAYAA KEPERAWATA DEGA KEPUASA PASIE RAWAT IAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHO THE RELATIOSHIP BETWEE URSIG CARE QUALITY AD PATIET SATISFACTIO I BETHESDA
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA Nurul Nuryani 1, Dwi Dahlia Susanti 2 1 Staf RS Tasik Medika Citratama, 2 Dosen Program
Lebih terperinciPENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)
48 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) NURSES KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION (Study at
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Kegawatdaruratan, Sikap Posdaya, Trauma
PENGETAHUAN KEGAWATDARURATAN TRAUMA DAN SIKAP POSDAYA DALAM MERENCANAKAN TINDAKAN TRAUMA Martono Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstraction: Knowledge, Kegawatdaruratan,
Lebih terperinciOleh : DARIEL R SELVARAJAH
1 KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Pengetahuan Pekerja Hotel pada Manajemen Internasional dan Lokal tentang Bantuan Hidup Dasar Oleh : DARIEL R SELVARAJAH 100100316 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, A Definisi dan Jenis Pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A. 2008. Definisi dan Jenis Pengetahuan. http://www.referensiassyariabdullah.com diakses tanggal20 Desember 2010 Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Lebih terperinciPERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.
Volume 3, 2, Desember, 2010 PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS. BAPTIS BATU Erlin Kurnia Diba Yusanto ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang mengandung berbagai dampak negatif terhadap semua komponen yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan yang mana dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat komplek, terdapat ratusan
Lebih terperinciABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA
THE CORRELATION OF KNOWLEDGE STUDENTS 4 th SEMESTER ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA 2013 1 Nedy Malvirani Awuy 2 Farida Kartini 3 ABSTRACT
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Penjelasan tentang Penelitian. Lembar Penjelasan Tentang Penelitian
Lampiran 1 Lembar Penjelasan tentang Penelitian Lembar Penjelasan Tentang Penelitian Judul : Sikap dan Keterampilan Perawat dalam Penerapan Triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan. Peneliti : Rica Lestari
Lebih terperinciPromotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciHUBUNGAN BERPIKIR KRITIS DAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DENGAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA.
HUBUNGAN BERPIKIR KRITIS DAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DENGAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA. TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Kemampuan Perawat dalam Pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru di Ruang Icu Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar
ABSTRAK Gambaran Kemampuan Perawat dalam Pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru di Ruang Icu Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar Irma Hadi Surya 1, Sri Syatriani 21, Suarni 1 1 SekolahTinggiIlmuKesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Unit Gawat Darurat menurut Australlian College For Emergency Medicine
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Unit Gawat Darurat menurut Australlian College For Emergency Medicine (ACEM) adalah unit klinis inti dalam rumah sakit yang menangani keadaan pasien di instalasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciMoh. Fachrizal Rosyid 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Maryah Ardiyani 3) ABSTRAK
PERBEDAAN PEMBERIAN PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU TERHADAP SKILL RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN HENTI JANTUNG DI SMK PERTANIAN PEMBEMBANGUNAN WIYATA BAKTI SENGKALING Moh. Fachrizal Rosyid 1),
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA WAKTU TANGGAP DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN Arif Mahrur 1 Isma Yuniar 2 Sarwono 3 1, 2, 3Jurusan Keperawatan
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan menjadi penyebab tertinggi kematian manusia pada usia 15-29 tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun, dan menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VENDRHA ZANI ZEGAL 000064 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ini angka lalu lintas semakin tinggi. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian urutan ke 9 terbanyak di dunia, data WHO menunjukan
Lebih terperinciWindi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.
HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND
Lebih terperinciHUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT PADA TRIASE MERAH DI IGD RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT PADA TRIASE MERAH DI IGD RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Dewi Efasusanti Purba Lucky T Kumaat Mulyadi Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Sutrisno Aswad Mulyadi Jiil J. S. Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PETUGAS DALAM PELAKSANAAN TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD WATES
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 2, Agustus 2015 69 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PETUGAS DALAM PELAKSANAAN TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD WATES Renny Martanti 1,Muhamat Nofiyanto
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Trifena Rumagit Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: LAILATUL HASANAH 201110201103 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN
PENELITIAN PERBEDAAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Arif Rahman Hakim*, Idawati Manurung**, Yuniastini** Salah satu pembinaan manajemen dengan membuat standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
Lebih terperinciMedical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM)
Medical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM) Medical Emergency Response Plan merupakan bagian integral dari tanggap darurat keseluruhan, bertujuan mengurangi dampak penyakit mendadak
Lebih terperinciPatria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...
9 PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PEMBERIAN TERAPI ORAL DAN INJEKSI DENGAN TERAPI INJEKSI SAJA Differences in Perception Of Patients on Giving Oral Treatment And Injection With Injection Therapy Only
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN DAN SIMULASI BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMAN 9 KOTA MANADO. *Mulyadi
PENGARUH PENYULUHAN DAN SIMULASI BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMAN 9 KOTA MANADO *Mulyadi *Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SERVICE WITH THE
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM SEARCH AND RESCUE TENTANG BASIC LIFE SUPPORT. Naskah Publikasi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM SEARCH AND RESCUE TENTANG BASIC LIFE SUPPORT Naskah Publikasi Diajukan Untuk memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Fakultas Kedokteran dan
Lebih terperinciPENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PADA SISWA ANGGOTA HIZBUL WATHAN DI SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG
PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PADA SISWA ANGGOTA HIZBUL WATHAN DI SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG Hendri Tamara Yuda 1, Putra Agina WS 2 1,2 Jurusan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Lebih terperinciejournal keperawatan (e-kp) Volume: 1. Nomor: 1. Agustus 2013
PENGARUH PELATIHAN TEORI BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP PENGETAHUAN RESUSITASI JANTUNG PARU SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 TOILI Christie Lontoh Maykel Kiling Djon Wongkar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciMUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK
MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.
Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu
Lebih terperinciKhodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013
1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Lebih terperinciWAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN PASIEN TRAUMA DAN NON TRAUMA DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN PASIEN TRAUMA DAN NON TRAUMA DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NUR DAHLIANA 201110201037 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, penurunan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian mendadak hingga saat ini masih menjadi penyebab utama kematian. WHO menjelaskan bahwa sebagian besar kematian mendadak dilatarbelakangi oleh penyakit kardiovaskuler
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR Fence Ishak Hinadaka¹, Eddyman W. Ferial², Suhartatik³ ¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ² Universitas
Lebih terperinciDwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL (INOS) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN INOS DI RUANG BEDAH RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskuler masih mendominasi sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia (WHO, 2012) dan kematian akibat kecelakaan di jalan raya pada remaja usia
Lebih terperinciRelationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At
Lebih terperinciKata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90
PENGARUH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAWI KABUPATEN NGAWI Erwin Kurniasih, Hamidatus Daris Sa adah Akademi Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES
122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT
PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT Dewi Andriani* *Akademi Keperawatan Adi Husada, Jl. Kapasari No. 95 Surabaya. Email : andridewi64@gmail.com. ABSTRAK Pendahuluan:
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinci