BAB I PENDAHULUAN. tari. Tari tradisional merupakan karya anak bangsa yang harus dilestarikan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Tari tradisional merupakan karya anak bangsa yang harus dilestarikan dan harus dikenalkan kepada generasi penerus bangsa, dengan tujuan agar karya yang menjadi salah satu kekaya negera Indonesia itu akan selalu dikenal oleh rakyat Indonesia dan akan menumbuhkan rasa cinta tanah air pada diri individunya. Tari tradisional sebaiknya dikenalkan kepada anakanak sejak dini, untuk memupuk rasa cinta tanah air dengan dimulai dari menumbuhkan rasa cinta budayanya, salah satunya yakni berupa kecintaan terhadap tarian tradisional melalui pengenalan tarian tradisional dari daerahnya sendiri maupun dari daerah lain di Indonesia. Pengenalan tari tradisional dapat melalui jenjang pendidikan formal, salah satunya yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI). Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga pendidikan formal yang setara dengan sekolah dasar yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementrian Agama, hal ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 90 tahun 2013 pasal 1 butir 4 yang berbunyi Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disingkat MI adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 (enam) tingkat pada pendidikan dasar. Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa 1

2 2 Madrasah Ibtidaiyah pada dasarnya sama dengan lembaga pendidikan formal Sekolah Dasar yang terdiri dari 6 tingkatan yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V dan kelas VI, hanya saja di Madrasah Ibtidaiyah memiliki kekhasan Islami, dimana nilai-nilai Islam menjadi hal yang wajib untuk diajarkan dan ditanamkan pada diri setiap peserta didik. Kurikulum yang ada di Madrasah Ibtidaiyah pada dasarnya sama dengan kurikulum yang ada di sekolah dasar, hanya saja pada Madrasah Ibtidaiyah terdapat porsi lebih banyak mengenai Pendidikan Agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana Sekolah Dasar, juga ditambah dengan mata pelajaran seperti : Al-Quran dan Hadist, Aqidah dan Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam, jadi lebih tepatnya Madrasah Ibtidaiyah berusaha mendidik peserta didiknya bukan hanya cerdas, namun juga islami dalam segala hal, namun pada kenyataannya Madrasah Ibtidaiyah bukan hanya mengutamakan hal-hal tersebut, Madrasah Ibtidaiyah juga berusaha membekali peserta didiknya dengan ketrampilanketrampilan lain seperti ketrampilan menari melalui pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional di sekolah. Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga pendidikan formal yang bernafaskan Islam, jadi segala kegiatan baik dalam proses pembelajaran formal maupun proses pembelajaran non formal seperti kegiatan ektrakurikuler harus terbiasa dan akan selalu berpegang teguh kepada nilainilai keislaman termasuk ketika pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional berlangsung.

3 3 Seni tari tradisional yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yakni tari tradisional yang Islami, merupakan tari yang tumbuh dan berkembang di suatu masyarakat tertentu, sifatnya turun-temurun namun dalam pelaksanaannya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islami, seperti behijab khusus penari putri, berpakaian yang menutup aurat serta longgar sehingga tidak membentuk badan, gerak tari tidak erotis, namun tetap indah apabila dipandang. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga & Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2015: 60) yaitu adapun larangan-larangan Islam terhadap kesenian tertentu seperti seni patung, seni lukis yang porno, seni tari yang menampakkan aurat dan lainnya. Jadi jelas bahwa Islami membolehkan adanya seni tari namun harus tetap sesuai dengan aturan berkesenian dalam Islam, Islam melarang adanya seni tari yang menampakkan aurat, gerakan erotis dan lain sebagainya. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada 17 Januari 2017 di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah SDW, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah KDW, dan Madrasah Ibtidaiyah PTJ diperoleh informasi bahwa di MIM SDW telah melaksanakan kegiatan seni tari tradisional melalui kegiatan ektrakurikuler dengan mengundang pelatih tari. Informasi awal yang diperoleh salah satu guru di MIM KDW bahwa MIM KDW pada saat itu tidak melaksanakan kegiatan seni tari tradisional karena pernah menerima teguran mengenai gerakan-gerakan yang ditampilkan yang akhirnya melarangan adanya kegiatan seni tari tradisional di MIM

4 4 KDW, namun setelah pergantian Komite Sekolah, pada awal semester 2 di tahun 2017, MIM KDW mendapat ijin pelaksanaan dari Komite untuk mengadakan kegiatan seni tari tradisional melalui kegiatan ektrakurikuler seni tari tradisional yang Islami dengan mengundang pelatih tari. Informasi awal yang diperoleh ketika peneliti melakukakan wawancara guru sekaligus pelatih tari di MIM PTJ menjelaskan bahwa MIM PTJ melaksanakan kegiatan seni tari tradisional melalui kegiatan ektrakurikuler seni tari tradisional yang Islami. Berdasarkan informasi yang didapat sebagai data awal bagi peneliti maka perlu dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan, faktor penghambat dan faktor pendukung serta peran kegiatan seni tari tradisional yang Islami di MIM se-upk Patikraja, B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka inti dari permasalahan pokok yang harus ditemukan jawabannya dalam penelitian ini adalah : 1. Pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-upk Patikraja. 2. Faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami di MIM Se-UPK Patikraja. 3. Peran kegiatan seni tari tradisional yang Islami bagi siswa di MIM Se- UPK Patikraja.

5 5 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-upk Patikraja. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendukung pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional di MIM Se-UPK Patikraja. 3. Untuk mengetahui peran kegiatan seni tari tradisional yang Islami bagi siswa-siswa di MIM Se-UPK Patikraja D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dan menjadi referensi dalam memahami pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang islami di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain : a. Bagi peserta didik Mengembangkan bakat dan potensi diri peserta didik melalui pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional khususnya tari Islami sekaligus penanaman nilai-nilai Islami pada diri peserta didik. b. Bagi kepala sekolah Memahami dengan baik pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami, hingga dapat meminimalisir hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami.

6 6 c. Bagi guru Guru yang berperan sebagai penanggung jawab kegiatan di tiap Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-upk Patikraja dapat melaksanakan kegiatan seni tari tradisional yang islami dengan lebih baik, sesuai dengan tuntutan dan ajaran agama Islam, sehingga dapat meminimalisir hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan seni tari tradisional yang Islami. d. Bagi peneliti 1. Sebagai upaya menghasilkan informasi yang berguna bagi peneliti untuk dijadikan bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan ektrakurikuler tari tradisional dengan tetap menanamkan nilai-nilai Islami saat kegiatan ektrakurikuler tari tradisional berlangsung di sekolah ketika sudah menjadi seorang guru, 2. Mengetahui kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi, sehingga dapat meminimalisirnya lebih dini, 3. Memahami peran seni tari tradisional yang Islami bagi peserta didik.