Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Tiongkok Ke Tiongkok Beijing, Mei 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Tiongkok Ke Tiongkok Beijing, Mei 2016"

Transkripsi

1 Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Tiongkok Ke Tiongkok Beijing, Mei 2016 I. Pendahuluan A. Dasar Pengiriman Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen adalah Alat Kelengkapan DPR RI (AKD) yang memiliki tugas dalam lingkup diplomasi parlemen. Hal ini tertuang dalam Pasal 116 ayat (1) UU No 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) yang menerangkan bahwa tugas BKSAP antara lain: membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain. Dalam pelaksanaan tugasnya, BKSAP membagi wilayah kerjanya menjadi tiga: pelaksanaan tugas secara multilateral melalui organisasi internasional dan organisasi regional, serta dalam hal pelaksanaan tugas secara bilateral melalui peningkatan hubungan persahabatan dan kerja sama antarparlemen. Dalam konteks pelaksanaan tugas secara bilateral, BKSAP dapat membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) sebagaimana diatur dalam Pasal 76 ayat 1 (e) Peraturan DPR No 1/2014 tentang Tata Tertib. Per 2015, DPR RI telah memiliki 49 GKSB 1

2 dengan Parlemen negara sahabat salah satunya adalah GKSB DPR RI dengan Parlemen Republik Rakyat Tiongkok. Untuk mendukung peningkatan hubungan bilateral, GKSB melakukan berbagai kegiatan dalam kerangka bilateral termasuk dengan mengunjungi negara terkait. Pada 2016 ini, BKSAP melakukan kunjungan GKSB ke Tiongkok. Selama di Tiongkok, delegasi GKSB DPR RI mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemangku kepentingan di Tiongkok, di antaranya: Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional, dan China Railway Corporation. Selain itu, delegasi GKSB DPR RI juga melakukan kunjungan ke perusahaan swasta semisal China Three Gorges Corporation dan Lanfang Guan Industry Park. Adapun Pengiriman delegasi GKSB DPR RI ke Republik Rakyat Tiongkok didasarkan atas Surat Keputusan Ketua DPR Nomor: 149/PIMP/IV/ tanggal 11 mei B. Susunan Delegasi Susunan delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Tiongkok adalah sebagai berikut: 1. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH, Ketua GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Komisi II yang membidangi dalam negeri, sekretariat negara, dan pemilu. 2. Siti Hediati Soeharto, SE, Wakil Ketua GKSB dari Fraksi Partai Golkar, pimpinan Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan 3. Ir. Rendy M. Affandy Lamadjido, MM, MBA, Fraksi PDIP, Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan. 2

3 4. Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM, Fraksi PDIP, Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan 5. Ir. H. Azhar Romli, M.Si., Fraksi Partai Golkar, Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan 6. Irma Suryani, Fraksi Partai Nasdem, Komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan 7. Ir. Nurdin Tampubolon, Fraksi Partai Hanura, Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi Maksud dan tujuan kunjungan delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok adalah untuk: a. Untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara DPR RI dan Parlemen Tiongkok (National People s Congress). Sejalan dengan visi DPR yang ingin membangun parlemen modern dengan penguatan fungsi lembaganya, GKSB dapat mengolah beragam informasi yang ada di Parlemen Tiongkok untuk penguatan kelembagaan. b. Untuk memperbarui komitmen Indonesia terhadap penguatan dan peningkatan kerja sama Indonesia-Tiongkok di berbagai bidang. Kunjungan GKSB ini juga mempererat hubungan diplomatik kedua negara melalui jalur diplomasi parliament-to-parliament. c. Untuk menjajaki lebih lanjut secara konkret peluang penguatan dan peningkatan kerja sama di berbagai bidang dengan Tiongkok, termasuk dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, hingga kerja sama pendidikan dan kebudayaan. d. Untuk bertukar pandangan (sharing best practices) dengan Parlemen Tiongkok terkait tugas-tugas keparlemenan, yakni: legislasi, anggaran, dan pengawasan. 3

4 e. Untuk mempererat tali persahabatan serta saling mendorong upaya peningkatan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara (antar-parlemen, antar-pemerintah, antar-bisnis, dan antarmasyarakat). D. Misi Delegasi Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Beijing menjadi vocal point dalam peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan kunjungan GKSB ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara secara umum baik dalam bidang ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial budaya dan untuk menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters bagi kedua Negara. Melalui kegiatan kunjungan GKSB ini, DPR RI dapat menyampaikan kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjunginya. E. Persiapan Pelaksanaan Tugas Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan GKSB ke Negara Sahabat, Delegasi melakukan pertemuan dengan pihak Kedutaan RRT dengan tujuan untuk mendapatkan informasi/masukan mengenai isu-isu penting/pending matters terkait hubungan bilateral Indonesia Republik Rakyat Tiongkok. 4

5 II. Isi Laporan A. Letak Geografis Tiongkok Republik Rakyat Tiongkok 1 adalah negara berdaulat yang terletak di Asia Timur. Secara geografis, RRT menghadap ke Samudera Pasifik. Batas-batas dengan negara lain sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Republik Rakyat Mongolia. Sebelah Timur adalah Laut Cina timur, dan Laut Kuning. Sebelah Selatan dalah Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Sebelah Barat adalah Pakistan dan Afganistan. Secara garis besar, Bentang alam Tiongkok dapat dibagi menjadi dua yaitu: Tiongkok utara yang wilayahnya relatif datar dan tanahnya berdebu, dan Tiongkok selatan yang reliefnya relatif kasar dan banyak pegunungannya. Iklim RRT adalah sub-tropis, yang bagian pedalamannya dingin dan kering, sementara tenggaranya lebih basah karena masih dipengaruhi oleh iklim laut. Jika menilik luas wilayahnya yang mencapai km 2 atau mil 2, RRT merupakan negara terluas ketiga di dunia setelah Rusia dan Kanada. Jumlah penduduk RRT saat ini adalah miliar. 2 Melihat data tersebut, RRT adalah negara berpenduduk terbesar di dunia saat ini. B. Sejarah Tiongkok Tiongkok mempunyai sejarah panjang yang terbentang mulai dari zaman kekaisaran yang diperintah oleh beragam dinasti yang berbeda-beda hingga berdiri sebagai sebuah negara modern. Tiongkok yang berdiri kini adalah hasil pertikaian dua ideologi: nasionalisme dan komunisme. Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Tiongkok antara Partai 1 Penyebutan nama negara ini dalam bahasa Indonesia menimbulkan problematika peristilahan dan sejarah. Istilah Cina sering dipertukarkan dengan China, Tionghoa, dan Tiongkok. TOR GKSB ini menggunakan istilah Tiongkok yang merujuk pada negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 12/ 2014 tentang pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni Dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 itu, maka dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan istilah orang dari atau komunitas Tjina/China/Cina diubah menjadi orang dan/atau komunitas Tionghoa, dan untuk penyebutan negara Republik Rakyat Cina diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok

6 Komunis Tiongkok dan Partai Nasionalis Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Tiongkok Daratan dan Kuomintang mengundurkan diri ke pulau Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok dan mendirikan sebuah negara komunis. Bentuk negara RRT adalah kesatuan. Secara administratif, RRT dibagi menjadi 23 provinsi, lima daerah otonomi yang berpenduduk etnis minoritas (Xinjiang, Tibet atau Xizang, Mongolia Dalam, Guangxi Zhuang dan Ningxia), empat kotamadya setingkat provinsi yaitu Beijing, Shanghai, Tianjin dan Chongqing, serta dua daerah administrasi khusus yakni Hong Kong dan Macao. 3 Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi sosialis. RRT menganut sistem parlemen bersistem unikameral. Lembaga negara tertinggi adalah Kongres Rakyat Nasional (National People s Congress) yang bertindak sebagai badan legislatif (biasanya didominasi oleh Partai Komunis Tiongkok). Dengan 2987 anggota pada tahun 2016, 4 Kongres Rakyat Nasional adalah parlemen terbesar di dunia. Di bawah Konstitusi Tiongkok sekarang, Kongres Rakyat Nasional berstruktur sebagai lembaga legislatif unikameral, dengan kekuasaan untuk membuat peraturan perundang undangan, mengawasi pekerjaan pemerintah, dan memilih sebagian besar pejabat negara. Kepala Negara RRT dijabat oleh seorang presiden, Presiden Tiongkok saat ini adalah Xi Jinping, yang juga adalah Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok dan Ketua Komisi Militer Pusat. Ini membuat dirinya menjadi pemimpin tertinggi Tiongkok. Menurut Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok saat ini, Presiden haruslah seorang warga negara Tiongkok dengan hak memilih penuh yang telah mencapai umur 45 tahun. Masa jabatan Presiden sama dengan masa jabatan Kongres Rakyat Nasional (saat ini 5 tahun), dan baik Presiden maupun Wakil Presiden dapat menjabat selama dua kali masa jabatan Lihat 6

7 Sementara itu, Dewan Negara (the State Council) adalah otoritas administratif utama Republik Rakyat Tiongkok, dipimpin oleh Perdana Menteri dan mencakup pemimpin dari setiap departemen dan lembaga pemerintahan. Saat ini, Dewan Negara memiliki 35 anggota, yang terdiri dari: Perdana Menteri, satu Wakil Perdana Menteri Utama, tiga Wakil Perdana Menteri, lima Anggota Dewan Negara (dua diantaranya juga sebagai menteri), dan 25 menteri tambahan dan beberapa kepala lembaga tinggi pemerintahan. Dalam politik Republik Rakyat Tiongkok, Dewan Negara membentuk salah satu dari tiga kekuatan pemerintahan yang saling mengunci, selain Partai Komunis Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat. Dewan Negara secara langsung mengawasi berbagai Pemerintahan Rakyat di setiap provinsi di bawahnya, dan dalam prakteknya mengurus keanggotaan dengan level tertinggi Partai Komunis Tiongkok. Kekuasaan yudikatif (Badan kehakiman) dipegang oleh Pengadilan Agung Rakyat (The Supreme People's Court). Salah satu tugas Pengadilan Agung Rakyat adalah mensupervisi pengadilan di tingkat bawah: Pengadilan Lokal Rakyat dan Pengadilan Khusus Rakyat. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh Pengadilan Rakyat di bawah pimpinan Pengadilan Agung Rakyat Republik Rakyat Tiongkok. Sistem kenegaraan RRT menganut model kediktatoran negara organis tenaga kerja (organic labour state). Negara semacam ini diorganisasi secara ketat oleh partai. Dalam konteks ini, hubungan antara partai dan negara adalah hubungan yang sifatnya subordinatif: negara tunduk pada partai. Situasi ini membuat partai menjadi bagian integral dari negara. Artinya, partai tidak terpisahkan dari pemerintah. Pengalaman menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok berperan besar dalam pengisian jabatan tinggi di pemerintahan Tiongkok. 5 5 I. Wibowo, Negara dan Masyarakat; Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal

8 C. Program Kegiatan 1. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok dengan KBRI di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia, 18 Mei 2016 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Soegeng Rahardjo dan jajaran menyambut kedatangan delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok di KBRI Beijing. Dalam sambutannya, Duta Besar Soegeng Rahardjo atas nama seluruh staf KBRI, menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan delegasi GKSB DPR RI ke Beijing. Duta Besar Soegeng Rahardjo menginformasikan bahwa KBRI di Beijing mempunyai cakupan wilayah kerja Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia. KBRI di Beijing sampai saat ini mempunyai 40 diplomat yang bertugas. Duta Besar Soegeng Rahardjo menjelaskan ke-40 diplomat tersebut kini sedang berbagi tugas di enam acara berbeda di Beijing yang dihadiri delegasi Indonesia. Selain GKSB DPR RI, terdapat enam delegasi Indonesia di RRT dan Mongolia, di antaranya: 1. Delegasi Kementerian Pariwisata yang menghadiri UN WTO di Beijing 2. Delegasi TNI yang menghadiri latihan tempur bersama di Mongolia 3. Delegasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang sedang melakukan promosi investasi dan perdagangan di Lan Fang 4. Delegasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 5. Delegasi Indonesia di forum negara-negara G Delegasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Dalam sambutannya, Duta Besar Soegeng Rahardjo mengemukakan setidaknya terdapat tiga mekanisme yang dicanangkan KBRI dalam mempererat dan mengembangkan kerjasama bilateral RI-RRT: (1) high-level economic dialog; (2) high-level billateral dialog in politics and security; (3) high level on people to people exchanges. Ketiga mekanisme ini adalah sinergi yang saling memperkuat satu sama lain. Lebih lanjut, Duta Besar Soegeng Rahardjo 8

9 memberi penekanan bahwa parlemen merupakan salah satu pilar yang berkontribusi dalam hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok. Oleh karenanya, Duta Besar Soegeng Rahardjo memberi apresiasi kepada delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok yang bertujuan mempererat hubungan bilateral RI-RRT. Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Duta Besar Soegeng Rahardjo dan jajaran KBRI yang telah memfasilitasi dan membantu terselenggaranya pertemuan delegasi GKSB DPR RI dengan beberapa pihak di Tiongkok. Selanjutnya, Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok memperkenalkan delegasi satu persatu. Dalam sambutannya, Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH menginformasikan bahwa pada 2015 DPR RI telah membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI dengan 49 parlemen negara sahabat termasuk dengan Parlemen RRT. GKSB ini diharapkan jadi focal point khususnya dalam peningkatan hubungan bilateral antara DPR RI dengan parlemen negara sahabat, dan secara umum diharapkan berkontribusi dalam mempromosikan hubungan bilateral baik itu Government to Government, Business to Business, ataupun Parliament to Parliament, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, atau bidangbidang strategis lainnya. Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok memaparkan maksud dan tujuan kunjungan delegasi GKSB DPR RI ke Tiongkok. Maksud dan tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara DPR RI dan Parlemen Tiongkok (National People s Congress). Sejalan dengan visi DPR yang ingin membangun parlemen modern dengan penguatan fungsi lembaganya, GKSB dapat mengolah beragam informasi yang ada di Parlemen Tiongkok untuk penguatan kelembagaan. 9

10 Ia melanjutkan kunjungan GKSB DPR RI ke Tiongkok adalah juga untuk memperbarui komitmen Indonesia terhadap penguatan dan peningkatan kerja sama di berbagai bidang. Kunjungan GKSB ini juga mempererat hubungan diplomatik kedua negara melalui jalur diplomasi parliament-toparliament. Menurut Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok, kunjungan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok untuk menjajaki lebih lanjut secara konkret peluang penguatan dan peningkatan kerja sama di berbagai bidang dengan Tiongkok, termasuk dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, hingga kerja sama pendidikan dan kebudayaan. Selain hal-hal di atas, kunjungan GKSB adalah untuk bertukar pandangan (sharing best practices) dengan Parlemen Tiongkok terkait tugas-tugas keparlemenan, yakni: legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dalam penutup kata sambutannya, Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Duta Besar Soegeng Rahardjo dan seluruh jajaran KBRI yang banyak membantu GKSB DPR RI selama di Tiongkok. Gbr.1. Ketua Delegasi memberikan sambutan di KBRI Beijing 2. 10

11 Gbr.2. Ramah Tamah Delegasi GKSB DPR RI dengan seluruh jajaran KBRI Tiongkok 2. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dengan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Tiongkok, Beijing, 19 Mei 2016 Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok disambut hangat oleh Wakil Ketua Komite Tetap National People s Congress Qiangba Puncog di Balai Agung Rakyat (People s Great Hall). Sebagai informasi, Balai agung Rakyat adalah pusat kegiatan politik dan diplomatik pemerintah RRT, termasuk diselenggarakannya sidang-sidang Kongres Rakyat Nasional, penerimaan tamu-tamu kenegaraan serta kegiatan-kegiatan nasional lainnya. Wakil Ketua Qiangba Puncog melihat kecenderungan kerjasama tingkat tinggi antara Indonesia dan Tiongkok meningkat. Di bidang politik, kunjungan pejabat tinggi kedua negara ke Jakarta dan Beijing juga meningkat. Pada Maret 2015, pada saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tiongkok saya sempat bertemu dan melakukan dialog. Pada bulan Oktober 2015 diadakan acara jamuan oleh Persatuan Persahabatan Indonesia dan Tiongkok 11

12 bekerjasama dengan KBRI Beijing. Jamuan tersebut dihadiri oleh 400 orang peserta. Qiangba Puncog menilai bahwa terselenggaranya acara di atas berjalan sukses dan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini juga telah disampaikannya kepada Duta Besar RI untuk RRT. Indonesia dan Tiongkok sekarang sudah memiliki mekanisme setingkat wakil perdana menteri di bidang politik, keamanan, sosial, dan kebudayaan. Beberapa proyek yang sedang dijalankan sebagai hasil kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok menunjukkan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok. Indonesia dan Tiongkok juga sudah menjalin kerjasama di bidang antariksa, kemaritiman, sains dan teknologi, serta sosial dan budaya. Kerjasama di atas diharapkan bermanfaat dan menguntungkan generasi sekarang dan generasi masa depan dari kedua bangsa. Indonesia dan Tiongkok juga saling mendukung di forum regional dan internasional untuk menciptakan nilai-nilai kedamaian di kawasan dan global. Hal ini mengingat Indonesia dan Tiongkok adalah negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia di mana Tiongkok menempati posisi nomor satu populasi dunia sedangkan Indonesia menempati posisi keempat populasi dunia. Selain itu, Indonesia dan Tiongkok adalah negara anggota G-20 yang turut menggerakkan ekonomi dunia. Kerjasama Indonesia dan Tiongkok menunjukkan kepentingan istimewa yang saling bermanfaat satu sama lain. Kebijakan luar negeri Tiongkok, menurut Qiangba Puncog, menempatkan Indonesia di tempat prioritas. Oleh karena itu, kerjasama Indonesia dan Tiongkok terus meningkat di berbagai dimensi dan cakupan yang luas. Hubungan bilateral antara Parlemen Indonesia dan Parlemen Tiongkok juga menunjukkan signifikansi yang berarti. Hubungan ini di samping membawa manfaat persahabatan bilateral kedua negara juga memperkokoh landasan sosial politik, kebudayaan serta persahabatan rakyat kedua negara. 12

13 Menurutnya, hubungan antara DPR RI dan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok berjalan sangat baik sekarang. Terdapat banyak kunjungan di antara kedua parlemen ke negara masing-masing. Qiangba Puncog juga mengetahui bahwa delegasi yang dipimpin Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH sering menerima kunjungan delegasi Kongres Rakyat Nasional yang berkunjung ke Jakarta. Tiongkok telah lama menerapkan sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum. Hal ini berimplikasi terhadap banyaknya pekerjaan rumah yang harus dilakukan Kongres Rakyat Nasional dalam pembuatan peraturan perundang-undangan. Tiongkok melihat DPR RI sangat berpengalaman dalam pembuatan aturan legislatif di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Qiangba Puncog ingin belajar dan berbagi pengalaman dengan DPR RI terkait dengan fungsi legislasi parlemen kedua negara. Dalam pikiran Qiangba Puncog, hubungan bilateral kedua parlemen tidak saja melalui kunjungan ke negara masing-masing namun dapat ditingkatkan menjadi pertukaran anggota komisi dan alat kelengkapan terkait. Ia juga berpandangan agar kerjasama kedua parlemen dapat lebih ditingkatkan, pertukaran antaranggota parlemen daerah di kedua negara dapat segera diwujudkan ke depan. Di akhir sambutannya, Qiangba Puncog juga mengharapkan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok dapat memainkan peranan penting sebagai jembatan persahabatan kedua negara di berbagai bidang. Ia melihat GKSB DPR RI- Parlemen Tiongkok sebagai pilar yang berkontribusi terhadap penguatan kerjasama bilateral kedua negara. Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Qiangba Puncog atas perkenannya menerima delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengapresiasi Wakil Ketua Komite Tetap NPC tersebut dapat bertemu dan mengadakan pembicaraan serta bertukar pandangan dengan Kongres Rakyat Nasional RRT. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH 13

14 memperkenalkan satu-persatu delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok yang datang dari lintas komisi dan fraksi yang ada di DPR RI. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH menginformasikan kepada Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional bahwa DPR RI telah membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Indonesia dengan 49 parlemen negara sahabat termasuk dengan Parlemen RRT. GKSB ini diharapkan jadi focal point khususnya dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua parlemen, dan secara umum diharapkan berkontribusi dalam mempromosikan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok baik itu Government to Government, Business to Business, ataupun Parliament to Parliament, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, atau bidang-bidang strategis lainnya. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengharapkan kedatangan delegasi GKSB DPR RI ke Tiongkok dapat meningkatan kerja sama dengan RRT yang akan difokuskan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kedua negara dan dilandaskan kepada kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Menurut Ketua GKSB DPR RI Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH, dalam perspektif keparlemenan, Indonesia dan Tiongkok perlu berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam tugas, peran dan fungsi parlemen kedua negara. Di samping fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan, DPR RI kini telah mempunyai fungsi baru yakni mendukung Pemerintah RI dalam menjalankan politik luar negeri. Kerjasama keparlemenan menjadi penting dikemukakan dalam forum ini mengingat Kongres Rakyat Nasional adalah parlemen terbesar di dunia dengan kekuasaan untuk membuat peraturan perundangundangan, mengawasi pekerjaan pemerintah, dan memilih sebagian besar pejabat negara. Di akhir sambutan, Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengharapkan kunjungan balasan pimpinan dan anggota Kongres Rakyat Nasional RRT ke 14

15 DPR RI di Jakarta. Ia juga berharap, hubungan dan kerjasama bilateral DPR RI- Kongres Rakyat Nasional RRT dapat diimplementasikan secara konkret. Menyambut sambutan Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH, Qiangba Puncog menuturkan bahwa Indonesia dan Tiongkok telah mencapai banyak konsensus di berbagai bidang. Ia juga menyimak bahwa delegasi GKSB DPR RI- Parlemen Tiongkok terdiri dari lintas komisi dan fraksi yang ada di DPR RI. Komisi tersebut membawahi berbagai bidang yang sangat luas mulai dari: politik, ekonomi, industri, pertanian, dan perhubungan. Ia mengapresiasi Ketua GKSB DPR RI yang telah membawa anggota lintas komisi dan fraksi ke dalam kelompok persahabatan Parlemen Tiongkok. Baginya, kondisi ini menguntungkan karena dapat menjajaki kerjasama yang lebih luas dengan pihak-pihak di Tiongkok. Menurut Qiangba Puncog, pada prinsipnya, Tiongkok menyutujui kerjasama ekonomi dan bidang-bidang lainnya yang saling menguntungkan kedua belah pihak serta tidak merugikan kedua belah pihak. Indonesia dan Tiongkok perlu mensinergikan konsep masing-masing negara untuk akselerasi percepatan pertumbuhan. Tiongkok mempunyai konsep jalur sutra dunia, sementara Indonesia mencanangkan diri sebagai Poros Maritim Dunia. Kedua konsepsi ini harus berjalan seiring sehingga kita dapat menyiapkan platform di bidang-bidang tersebut. Qiangba Puncog menyetujui ide GKSB DPR RI bahwa anggota parlemen Indonesia dan parlemen Tiongkok tidak hanya menjalankan fungsi tradisional parlemen yakni legislasi dan pengawasan namun seyogyanya dapat berperan lebih besar dalam bidang ekonomi dengan menciptakan landasan hukum yang kukuh dan kebijakan publik yang aman bagi investasi di negara masingmasing. Pengalaman 30 tahun Tiongkok membuktikan bahwa pembangunan menjadi prioritas nomor satu bahkan menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Qiangba Puncog berbagi pengalaman Tiongkok tentang 15

16 prasyarat pembangunan. Menurutnya, pembangunan nasional suatu bangsa mensyaratkan sejumlah hal seperti: lingkungan yang harmonis dan kondisi yang stabil. Tidak mungkin ada pembangunan nasional dengan kondisi yang rawan bencana alam maupun bencana konflik. Indonesia dan Tiongkok, dalam penilaian Qiangba Puncog, berada dalam kondisi stabil untuk melaksanakan pembangunan. Qiangba Puncog juga meyakini bahwa konstitusi Indonesia dan Tiongkok memberikan tanggung jawab kepada DPR RI dan Kongres Rakyat Nasional untuk menjaga lingkungan masing-masing demi suksesnya pembangunan nasional. Dengan kerjasama kedua belah pihak, rasa persahabatan kedua bangsa akan terus ditingkatkan dan mempunyai landasan yang lebih kokoh di masa yang akan datang. Qiangba Puncog mengharapkan kehadiran GKSB DPR RI lebih sering ke Tiongkok mengingat provinsi di Tiongkok sangat banyak dengan kondisi yang berbeda-beda. Qiangba Puncog mengucapkan terima kasih atas undangan DPR RI untuk berkunjung ke Jakarta. Dia akan mempertimbangkan dengan situasi dan kondisi serta jadwal Kongres Rakyat Nasional. Dia minta saran dan masukan konstruktif untuk Tiongkok. Wakil Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok asal Fraksi Partai Golongan Karya Siti Hediati Soeharto, SE memberikan perspektif kesejarahan dalam melihat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Menurutnya, hubungan Tiongkok dan Nusantara telah berlangsung selama ribuan tahun. Hubungan Tiongkok-Nusantara mencapai puncaknya saat Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran ke beberapa tempat di Nusantara. Hubungan erat Indonesia dan Tiongkok dalam konteks modern, menurutnya, tidak terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini saja. Presiden Soeharto berperan besar dalam melakukan normalisasi hubungan bilateral kedua negara dan membawa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok ke arah baru. Dia masih mengingat betul kemesraan yang ditunjukkan oleh Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Li Peng kala itu. Dia mengharapkan 16

17 hubungan kedua negara di bawah Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping bertambah semakin erat. Terkait dengan Komisi IV DPR RI (membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan) yang dipimpinnya, Siti Hediati Soeharto, SE menyatakan kekagumannya atas prestasi Tiongkok di bidang pertanian. Menurutnya, Tiongkok sukses dalam mengatasi konsumsi pangan 1,4 miliar penduduknya. Sebagai negara dengan penduduk 250 juta penduduk, Indonesia patut bertanya kepada Tiongkok bagaimanakah program swasembada pangan dijalankan di Tiongkok? Siti Hediati Soeharto, SE menyambung pembicaraan terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Menurutnya, dalam ikut mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Working Group) SDGs. Panja SDGs DPR RI telah berperan aktif dalam mensosialisasikan SDGs ke anggota parlemen dan pemerintah pusat dan daerah. DPR RI mendorong kebijakan baik legislasi maupun anggaran untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan. Berkaitan hal tersebut, ia menanyakan bagaimana Parlemen Tiongkok berperan aktif dalam mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam kesempatan tersebut, Siti Hediati Soeharto, SE menyampaikan undangan DPR RI kepada Kongres Rakyat Nasional Tiongkok untuk menghadiri World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals yang akan dilaksanakan pada bulan September 2016 di Bali. Ia mengatakan bahwa DPR RI menginisiasi World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals sebagai forum yang bertujuan untuk memudahkan berbagi analisis kebijakan, pengalaman dan praktik cerdas dari lintas negara maupun lintas sektor, serta membahas kesiapan dan juga memperdalam pemahaman parlemen di setiap negara untuk mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam kesempatan pertemuan nanti di Bali, Siti Hediati 17

18 Soeharto, SE mengharapkan masukan-masukan dan peran aktif dari Parlemen Tiongkok. Qiangba Puncog mengapresiasi hubungan baik Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Li Peng. Ia terlihat bahagia demi mendengar Siti Hediati Soeharto, SE ikut dalam pertemuan bersejarah antara Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Li Peng serta ikut berpose bersama di Forbidden City. Terkait pertanian, Qiangba Puncog mengakui bahwa populasi Tiongkok adalah yang terbesar di dunia, oleh karenanya Tiongkok harus mewujudkan swasembada pangan untuk memberi makan 1,4 miliar penduduknya. Jika Tiongkok mengandalkan pangan impor tentu keadaan ini akan menyulitkan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok juga mewujudkan suatu rencana pembangunan berkesejahteraan komprehensif dalam jangka lima tahun atau dalam bahasa mandarin disebut sebagai Shiaw Kang. Dalam rencana pembangunan lima tahun tersebut, Qiangba Puncog mengakui bahwa pertanian beserta industrinya adalah masalah pelik yang harus diatasi. Meski pangan di Tiongkok masih dalam kondisi aman saat ini, Tiongkok harus tetap menjaga keamanan pangan di masa mendatang. Melihat pengalaman dalam kurun 30 tahun pembangunan, Tiongkok sempat mengalami masalah pertanian. Menyinggung masalah pembangunan berkelanjutan, Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping memperkenalkan pembangunan berkelanjutan dengan lima prinsip: (1) inovasi/ kreatif; (2) berkelanjutan; (3) terbaik; (4) terbuka/ terkoordinasi; (5) nikmati bersama. Qianba Puncog merinci filosofi dari kelima prinsip. Prinsip (1) memperlihatkan penyelesaian masalah yang senantiasa dinamis, sementara prinsip (2), (3), dan (4) memperlihatkan koordinasi antarpemangku kepentingan. Prinsip (5) memperlihatkan tujuan bersama suatu bangsa. Ini menunjukkan pembangunan berkelanjutan amat diperhatikan oleh Tiongkok. Menurut Konstitusi Tiongkok, Kongres Rakyat Nasional, atas dukungan Partai Komunis Tiongkok, mempunyai empat fungsi, yakni: (1) legislasi; (2) 18

19 pengawasan; (3) pengambilan keputusan tingkat tinggi Tiongkok; (4) pengisian jabatan-jabatan penting di pemerintahan. Kongres Rakyat Nasional telah memainkan peran besar dalam empat fungsi di atas. Qiangba Puncog menyambut baik undangan DPR RI yang akan mengadakan Parliamentary Forum on Sustainable Development di Bali. Ia meyakini bahwa forum tersebut akan saling menguntungkan kedua negara serta akan meningkatkan peluang kerjasama Tiongkok dengan negara-negara lain. Ia meminta DPR RI mengirimkan surat undangan resmi agar Kongres Rakyat Nasional Tiongkok dapat mengatur persiapan-persiapan teknis menuju Bali. Anggota GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ir. Rendy M. Affandy Lamadjido, MM, MBA mengatakan bahwa kedatangan GKSB ke Tiongkok mewakili secara resmi parlemen Indonesia, oleh karena itu dia mengharapkan GKSB dapat dijadikan forum kerjasama bilateral kedua negara. Ia menyampaikan harapan DPR RI dapat mendukung investasi Tiongkok di Indonesia, begitu pula sebaliknya Kongres Rakyat Nasional dapat mendukung investasi Indonesia di Tiongkok. Qiangba Puncog menyetujui pandangan Ir. Rendy M. Affandy Lamadjido, MM, MBA menyangkut investasi dan perdagangan kedua negara. Menurutnya, Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia. Tiongkok bahkan menjadi negara dengan investasi 10 besar di Indonesia. Kedua parlemen diharapkan dapat menciptakan kepastian hukum agar iklim investasi meningkat di masing-masing negara. Irma Suryani, anggota GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat, berpandangan Tiongkok adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat dengan industri kreatifnya yang maju. Dia ingin berdiskusi tentang strategi Tiongkok dalam memajukan industri kreatifnya sehingga dapat bersaing di level global. Ia ingin berbagi informasi tentang peran Parlemen Tiongkok untuk pembangunan industri kreatif. Terkait dengan 19

20 pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sangat mengesankan, Irma Suryani menanyakan bagaimana peran parlemen Tiongkok dalam mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Tiongkok? Ia ingin mendengar lebih jauh pandangan dari pihak parlemen Tiongkok mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok dalam upaya menurunkan kesenjangan ekonomi? Qiangba Puncog menjawab pertanyaan di atas dengan mengafirmasi pandangan bahwa Kongres Rakyat Nasional amat berperan dalam perencanaan dan pengawasan perekonomian Tiongkok. Dalam peran dan fungsinya, Kongres Rakyat Nasional baru saja mengesahkan Rencana Pembangunan Strategis lima tahunan yang memasuki edisi ke-13. Di dalam Rencana Pembangunan itu dibahas rancangan strategis beserta rincian ke dalam aturan-aturan yang lebih detil. Karena ikut merencanakan pembangunan nasional Tiongkok, maka dapat dikatakan Kongres Rakyat Nasional ikut berperan dalam perekonomian negara. Qiangba Puncog berbagi pengalamannya 65 tahun bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus Tibet. Setelah masuk NPC, ia bekerja dalam komisi yang secara khusus mengurusi suku-suku minoritas di Tiongkok yang jumlahnya mencapai 55 suku bangsa. Ia menyadari bahwa karena kondisi geografis dan bentang alam yang sedemikian luas, suku-suku minoritas menjadi ketinggalan dibandingkan suku-suku mayoritas semisal Han. Tugas komisi yang saya masuki sungguh berat, karenanya kami banyak melakukan penelitian di bidang anggaran dan legislasi bekerja sama dengan komisi terkait untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tertinggal agar mampu melesat maju ke depan. Tentang ekonomi kreatif, Qiangba Puncog menjelaskan awal mula pemikiran yang melatarbelakangi pentingnya ekonomi kreatif. Dulu Tiongkok amat bergantung dengan investasi asing. Lambat laun Tiongkok memikirkan ketergantungan ekonomi terhadap investasi asing akan membuat tidak sehat perekonomian sebuah negara. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, 20

21 Tiongkok mencoba menerapkan ekonomi kreatif guna memecahkan masalah daya dukung pembangunan perekonomian negara. Ekonomi kreatif, masih menurut Qiangba, akan melahirkan inovasi yang sangat bermanfaat dalam membuka lapangan pekerjaan yang besar. Menurutnya, Tiongkok memfokuskan dua hal dalam pembangunan: (1) kestabilan moneter; (2) membuka lapangan pekerjaan. Kedua hal ini terus ditingkatkan di Tiongkok untuk memajukan kesejahteraan penduduk Tiongkok. Anggota GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ir. H. Azhar Romli, M.Si. menginformasikan kepada Qiangba Puncog bahwa Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok Zhang Gaoli pada 9 Mei 2016 lalu berkunjung ke Jakarta menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas kerjasama ekonomi yang lebih luas. Bersamaan dengan kedatangan Zhang Gaoli, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendirikan China Desk khusus bagi investor Tiongkok untuk mempermudah komunikasi di antara dua negara. Ia menyambut baik ide Badan Koordinasi Penananam Modal Indonesia. Sebagai perwakilan rakyat, ia berpandangan bahwa usaha kedua pemerintah kita harapkan dapat meningkatkan investasi dan perdagangan kedua negara. Ir. H. Azhar Romli, M.Si menanyakan Bagaimana pendapat NPC dengan didirikannya China desk bagi para investor China tersebut? Ia menanyakan juga sikap NPC tentang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apakah Tiongkok memandang MEA sebagai mitra atau rival? Qiangba Puncog merespons pertanyaan tersebut dengan keyakinan bahwa mekanisme kerjasama ekonomi di tingkat wakil perdana menteri akan mendorong kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Kerjasama Tiongkok dengan ASEAN sudah diwadahi melalui mekanisme ASEAN+1 ataupun ASEAN+3 (meliputi RRT, Korsel, dan Jepang). Qiangba meyakini bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi lokomotif ekonomi negara-negara di Asia Tenggara. Ia menambahkan bahwa Indonesia akan 21

22 menjadi pemain utama di ASEAN demi terjalinnya kerjasama bilateral antara Indonesia-Tiongkok dan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN lainnya. Qiangba Puncog menutup pertemuan dengan harapan GKSB DPR RI sukses mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Tiongkok. Ia mengapresiasi undangan GKSB DPR RI kepada dirinya untuk berkunjung ke Jakarta. Ia berharap dapat melakukan kunjungan ke Indonesia mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau dengan pemandangan yang indah dan mempesona. Gmbr 3. Diskusi Ketua dan Wakil Ketua GKSB dengan Wakil Ketua NPC Tiongkok 22

23 Gmbr 5. Diskusi Delegasi GKSB dengan NPC Tiongkok Gmbr 6. Foto bersama Delegasi GKSB dengan NPC Tiongkok 23

24 3. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok dengan Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional Tiongkok, 19 Mei 2016 Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional Baige Zhao menyambut kedatangan delegasi GKSB DPR RI di Kantor Komisi Hubungan Luar Negeri NPC. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat Research and Development Internasional (RDI). RDI adalah lembaga konsultan yang didirikan oleh Chinese Academy of Social Sciences. Lembaga ini berpartisipasi dalam bentuk pelayanan kebijakan publik dan konsultasi bagi partai, pemerintah, parlemen, BUMN, lembaga keuangan, perusahaan swasta, organisasi internasional, dan media. Pihak Komisi Hubungan Luar Negeri NPC dipimpin oleh Baige Zhao, dan dihadiri oleh: 1. Naizhen Zhu (Kepala Divisi Pertukaran Internasional Komisi Hubungan Luar Negeri NPC) 2. Zhihua Ke (Direktur Jenderal China Internasional Cooperation Center) 3. Songqiang Zhu (Kepala Teknik Zhejiang Provincial Energi Group) 4. Xuebin Wang (General Manajer Divisi Internasional, China Railway 17 Bureau Group, co, Ltd) 5. Kaicai Jiang (General Manager Divisi Internasional, China Railway Airport Construction Group, co., Ltd) 6. Weilei Shang (Wakil General Manager Departemen Pertanian, Ping An Property & Casualty Insurance Company of China, Ltd) 7. Tan Lu (Manajer Perdagangan Internasional, TBEA Xinjiang Sunoasis Co., Ltd.) 8. Jing Geng (Direktur China Culture Heritage Foundation) 9. Qianjun Chen (Direktur Eksekutif RDI) 10. Keren Zhu (Direktur Hubungan Internasional RDI) 24

25 Baige Zhao mengucapkan selamat datang kepada delegasi GKSB DPR RI ke kompleks Parlemen Tiongkok. Ia merasa sangat senang dapat mengadakan pertemuan dan bertukar pikiran dengan delegasi DPR RI. Baige Zhao merasa mempunyai kedekatan dengan Indonesia. Ia seringkali mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan pelbagai pemangku kepentingan. Ia menjelaskan bahwa dirinya sangat akrab dengan anggota DPR RI Tantowi Yahya. Oleh karena itu, Indonesia bukan lagi negara asing baginya. Dalam pembukaan sambutannya ia mengapresiasi beragam kerjasama yang kini tengah dilaksanakan oleh Indonesia dan Tiongkok seraya berharap bahwa kerjasama kedua negara dapat lebih ditingkatkan lagi ke depan. Baige Zhao menekankan pentingnya parlemen dalam proses legislasi di suatu negara. Namun, parlemen saja tidak cukup. Ia menambahkan parlemen harus bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyerap aspirasi mereka, salah satunya adalah perusahaan. Ia meyakini perusahaan banyak meluncurkan inisiatif-inisiatif demi mencapai kemajuan dan kesuksesan. Oleh karena itu, dalam kesempatan pertemuan tersebut Baige Zhao mengajak sejumlah pengusaha untuk ikut serta dalam pertemuan bilateral antara GKSB DPR RI dan Komisi Hubungan Luar Negeri NPC. Baige Zhao mengharapkan pertemuan bilateral antara GKSB DPR RI dan NPC nantinya akan diserap serta ditindaklanjuti oleh kedua belah untuk dicarikan solusi dan membuka peluang kerjasama baru antara kedua belah pihak. Tindak lanjut dari pertemuan bilateral GKSB DPR RI-Komisi Hubungan Luar Negeri NPC menjadi momentum kedua negara untuk memperluas area kerjasama. Di pihak GKSB DPR RI, Wakil Ketua GKSB DPR RI Siti Hediati Soeharto, SE, memimpin pertemuan antara GKSB DPR RI dan Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komisi Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional RRT atas perkenannya menerima delegasi Grup Kerjasama Bilateral 25

26 (GKSB) DPR RI-Kongres Rakyat Nasional RRT. Ia merasa senang dapat bertemu dan mengadakan pembicaraan serta bertukar pandangan dengan Komisi Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional RRT. Selanjutnya ia memperkenalkan ketua dan anggota delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok yang datang dari lintas komisi dan fraksi yang ada di DPR RI. Siti Hediati Soeharto, SE memulai sambutan dengan memberikan informasi bahwa pada tahun lalu DPR RI telah membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Indonesia dengan 49 parlemen negara sahabat termasuk dengan Parlemen RRT. GKSB ini diharapkan jadi focal point khususnya dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua parlemen, dan secara umum diharapkan berkontribusi dalam mempromosikan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok baik itu Government to Government, Business to Business, ataupun Parliament to Parliament, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, atau bidang-bidang strategis lainnya. Siti Hediati Soeharto, SE juga menjelaskan tautan historis antara Indonesia dan Tiongkok. Menurutnya, hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok secara resmi telah berlangsung sejak Namun, jauh sebelum itu Tiongkok dan Nusantara telah menjalin hubungan diplomasi, budaya, dan perdagangan. Hubungan Tiongkok dengan Nusantara mencapai puncaknya dengan dilakukannya pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara. Ia berharap kedatangan delegasi GKSB DPR RI dapat meningkatan kerja sama dengan RRT yang akan difokuskan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kedua negara dan dilandaskan kepada kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Siti Hediati Soeharto, SE juga meyakini GKSB ini dapat berperan mengurai tantangan-tantangan yang ada terkait kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok serta untuk memperkuat koordinasi antarkedua negara, terutama dalam konteks bertukar pandangan dalam fungsi-fungsi keparlemenan. GKSB juga dapat berperan lebih jauh dalam menggalang kerja 26

27 sama bilateral bagi penyelesaian berbagai isu regional dan global. Peningkatan kerja sama akan difokuskan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kedua negara dan dilandaskan kepada kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Dalam penutup sambutannya, ia mengatakan Indonesia dan Tiongkok mempunyai persamaan misi untuk meningkatkan hubungan dengan mitra regional. Dalam ikut mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Working Group) SDGs. Panja SDGs DPR RI telah berperan aktif dalam mensosialisasikan SDGs ke anggota parlemen dan pemerintah pusat dan daerah. DPR RI mendorong kebijakan baik legislasi maupun anggaran untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan. Dalam kesempatan itu, Siti Hediati Soeharto, SE menyampaikan undangan DPR RI kepada Kongres Rakyat Nasional Tiongkok untuk menghadiri World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals yang akan dilaksanakan pada bulan September 2016 di Bali. DPR RI menginisiasi World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals sebagai forum yang bertujuan untuk memudahkan berbagi analisis kebijakan, pengalaman dan praktik cerdas dari lintas negara maupun lintas sektor, serta membahas kesiapan dan juga memperdalam pemahaman parlemen di setiap negara untuk mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs). Siti Hediati Soeharto, SE mengharapkan masukan-masukan dan peran aktif dari Parlemen China dalam forum tersebut. Baige Zhao membuka diskusi dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaan itu dilandasi dua pemikiran utama: (1) kepentingan nasional Indonesia dengan konsep Poros Maritim Dunia, (2) slogan Tiongkok One Road One Belt yang merepresentasikan kepentingan politik Tiongkok. Pertanyaan pertama adalah bagaimana sebetulnya Orang Indonesia memandang Tiongkok? Pertanyaan ini penting baginya karena Indonesia berbagi sejarah dan budaya yang sangat 27

28 panjang dengan Tiongkok. Dalam konteks modern, kedua negara memiliki kepentingan nasional masing-masing. Pada pokoknya, bagaimana kedua negara dapat mensinergikan dua kepentingan nasional yang berbeda. Siti Hediati Soeharto, SE mengungkapkan bahwa Tiongkok adalah mitra penting dan strategis Indonesia. Dari sisi geografis, Tiongkok adalah tetangga dekat Indonesia. Tiongkok telah bertransformasi menjadi negara besar dengan kekuatan penting ekonomi dunia. Indonesia membutuhkan banyak investasi untuk membangun infrastruktur dan sarana transportasi. Pembangunan infrastruktur kini tengah menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Siti Hediati Soeharto, SE menginformasikan bahwa Pemerintah Indonesia berencana membangun jalan sepanjang kilometer dan jalan tol sepanjang kilometer. Selain itu, hingga 2019, 15 bandar udara dan 24 pelabuhan juga akan dibangun di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga tengah mengusung toll-road maritime di pentas dunia. Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga mencanangkan proyek listrik 35 ribu megawatt untuk meningkatkan rasio penggunaan listrik. Sejalan dengan pembangunan infrastruktur, Indonesia membutuhkan Tiongkok lebih dari tetangga dekat. Siti Hediati Soeharto, SE menekankan pentingnya bagi kedua negara untuk mensinergkan Poros Maritim dan One Road One Belt. Merespons ide Baige Zhao, anggota GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM ingin memberikan opini yang jujur tentang hubungan Indonesia-Tiongkok. Dalam pandangannya, hubungan erat antara Indonesia dan Tiongkok terjadi pada tingkat tinggi pemerintah dan pada tingkat formal. People to people contact antar kedua negara masih belum menunjukkan peningkatan berarti. Menurut dia, relasi people to people to contact rakyat kedua negara harus lebih ditingkatkan. Salah satu cara meningkatkan kepedulian publik Indonesia pada Tiongkok adalah pemberian beasiswa Pemerintah Tiongkok kepada siswa dan 28

29 mahasiswa Indonesia untuk berstudi di Tiongkok. Sekitar 55 % populasi penduduk Indonesia adalah anak muda berusia tahun. Dengan latar belakang Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan, Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM menyoroti aspek hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok. Ia mengakui di pihak Indonesia terjadi defisit perdagangan dengan Tiongkok. Ia menyatakan masalah defisit ini harus segera ditanggulangi dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan bilateral kedua negara. Ia juga mengakui bahwa investasi di bidang infrastruktur di Indonesia masih menjadi masalah besar. Seperti diketahui bahwa Indonesia mendapatkan pinjaman dari China Development Bank untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Untuk mengatasi masalah pembiayaan proyekproyek infrastruktur, kita perlu memikirkan pembiayaan berkelanjutan. Terkait One Road One Belt, Tiongkok membangun jalan darat panjang yang menghubungkan Kamboja, Vietnam, dan Tiongkok. Berhubung Tiongkok dan Indonesia dipisahkan laut, maka ia mengusulkan agar ada kerjasama penguatan kualitas layanan port to port di Indonesia dan Tiongkok. Ia menyetujui ide untuk sinergi konsep One Road One Belt dan Poros Maritim Dunia. Baige Zhao mengapresiasi atas dialog yang terjadi antara delegasi GKSB DPR RI dan Komisi Hubungan Luar Negeri NPC. Menurutnya, dialog penuh persahabatan dan keterbukaan. Generasi muda kita saat ini sangat memuja Amerika, hal ini tentu menjadi persoalan bersama yang harus kita pecahkan secara resiprokal untuk peningkatan kegiatan saling mendekatkan kedua generasi muda. Di Tiongkok terdapat 250 pelajar Indonesia yang menerima beasiswa belajar. Baige Zhao menerangkan bahwa barang-barang produksi Tiongkok seperti tekstil, elektronik, dan alat-alat berat mempunyai harga murah namun dengan kualitas fantastis. Untuk mengatasi masalah pembiayaan infrastruktur, ia mengemukakan gagasan untuk mengintegrasikan 29

30 semua pemangku kepentingan baik itu pemerintah, parlemen, dan perusahaan untuk investasi pembiayaan infrastruktur. Ia memastikan bahwa dialog tingkat tinggi antara Indonesia dan Tiongkok harus tetap dipertahankan sementara dialog people to people harus ditingkatkan. Anggota GKSB DPR RI dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat Ir. Nurdin Tampubolon berpandangan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia dan Tiongkok berjalan dengan sangat baik. Yang perlu dipikirkan kedua negara dalam menjalin kerjasama ke depan adalah menciptakan pola kerjasama jangka panjang. Dalam mengembangkan perekonomian negara investasi adalah hal perlu ditingkatkan. Saat ini, dalam catatan Ir. Nurdin Tampubolon, investasi Tiongkok di Indonesia membiayai 20 proyek. Ia mengharapkan investasi dalam 20 proyek tersebut akan memberikan keuntungan dan manfaat bagi kedua negara. Terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan Tiongkok di Indonesia tersebut, ia juga memberi masukan dan saran kepada pihak Tiongkok untuk mengirimkan tenaga kerja terlatih saja ke Indonesia. Tiongkok tidak perlu mengirimkan tenaga kerja kasar ke Indonesia karena dikhawatirkan akan berbenturan dengan tenaga kerja lokal mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencari kerja sangat tinggi. Terkait perdagangan, Ir. Nurdin Tampubolon mengakui ekspor Indonesia ke Tiongkok lebih kecil ketimbang impor Indonesia dari Tiongkok. Ini menunjukkan posisi defisit di pihak Indonesia. Kondisi perdagangan ini berbeda dengan kondisi tiga tahun lalu yang menunjukkan neraca perdagangan kedua negara mencapai keseimbangan. Untuk mengatasi defisit perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok, ia mempunyai ide agar peralatan, produk dan manufaktur untuk keperluan proyek-proyek yang sedang dikerjakan Tiongkok agar dapat diproduksi di Indonesia. Persoalan lain dalam kerjasama bilateral kedua negara adalah alih teknologi Tiongkok dalam proyek-proyek yang dikerjakan di Indonesia. Proses alih teknologi ini patut kita pikirkan bersama untuk kepentingan kerjasama jangka panjang. 30

31 Ir. Nurdin Tampubolon juga menyinggung masalah kualitas investasi energi Tiongkok. Dia mempunyai catatan bahwa tiga tahun yang lalu terdapat perusahaan RRT yang berinvestasi di Indonesia pada bidang pembangkit tenaga listrik 10 ribu Megawatt. Namun, pembangkit listrik yang dibangun sering mati dan tidak menghasilkan daya listrik. Ia meminta Komisi Hubungan Luar Negeri NPC untuk mendiskusikan masalah ini bersama-sama. Xuebin Wang, General Manager Divisi Internasional, China Railway 17 Bureau Group, co, Ltd, mengatakan bahwa perusahaannya pernah membangun pembangkit tenaga listrik di Bali. Proyek tersebut melibatkan 780 orang pekerja lokal dan 200 orang pekerja terlatih dari Tiongkok. Ini memperlihatkan bahwa perusahaan Tiongkok mempertimbangkan komposisi pekerja lokal dan asing. Kami mempunyai prinsip kemitraan untuk memberdayakan penduduk setempat dalam mengerjakan proyek. Kemitraan dan pemberdayaan adalah prinsip utama yang dipegang oleh perusahaanperusahaan Tiongkok. Jika tidak demikian maka kami tidak akan bertahan lama dalam persaingan global. Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menginvestasikan dana di luar negeri, semisal di Pakistan dan Iran, juga memberdayakan penduduk lokal dalam pengerjaan proyek. Xuebin Wang juga mengemukakan permasalahan yang dihadapi perusahaan Tiongkok di Indonesia. Masalah izin kerja dan izin tinggal yang rumit dan panjang. Izin kerja atau visa kerja bervariasi antara 6, 9, hingga 12 bulan. Dia juga mengeluhkan biaya izin yang terlalu tinggi. Setahu dia biaya izin kerja di Indonesia bervariasi antara juta rupiah. Jumlah itu menurutnya terlalu tinggi. Ia meminta bantuan kepada GKSB DPR RI untuk menginformasikan kepada pemerintah Indonesia mengenai pembiayaan investasi atau proyek yang terlalu tinggi. Merespons hal tersebut, Siti Hediati Soeharto, SE mengatakan bahwa tenaga kerja asal Tiongkok kini tengah menjadi isu besar di Indonesia. Semua orang membicarakannya bahkan banyak juga yang mencurigai kedatangan 31

32 tenaga kerja asal Tiongkok ke Indonesia. Menurutnya, kedua pemerintah perlu membicarakan masalah ini. Tiongkok perlu menjelaskan kenapa mengirim tenaga kerja sedemikian banyak ke Indonesia, demikian pula masalah visa kerja, Tiongkok dapat meminta penjelasan dari pemerintah Indonesia mengenai harga visa kerja yang terlalu tinggi. Mengurai masalah tersebut, pejabat KBRI di Beijing Soegeng Wahono menyampaikan bahwa persoalan-persoalan ekonomi-politik dari kerjasama Indonesia-Tiongkok selalu mendapat pemberitaan yang luas dari media-media di Indonesia. Tahun lalu, Indonesia kedatangan 25 ribu tenaga kerja asal Tiongkok. Hal ini mendapat sorotan yang luas dari media-media Indonesia. Mereka mempertanyakan kebijakan pemerintah Indonesia yang membuka kesempatan bagi pekerja kasar asal Tiongkok untuk bekerja di Indonesia. Selain masalah itu, kompetisi bisnis di antara perusahaan lokal dan asing juga kadang meletupkan propaganda di media. Dalam kasus politik, insiden Laut China Selatan juga tidak lepas dari sorotan media Indonesia. Mengenai masalah tenaga kerja, kedua belah pihak menyepakati saling pengertian bahwa Indonesia menerapkan visa kerja yang ketat bagi pekerja asing. Masalah ketenagakerjaan perlu diselesaikan aturan dalam kontrak investasi, sehingga hanya tenaga kerja skilled dan profesional asal Tiongkok yang dapat dikaryakan pada proyek-proyek di Indonesia. Selebihnya dapat dan perlu menggunakan tenaga kerja Indonesia. Menanggapi masalah pembangkit tenaga listrik, Manajer Perdagangan Internasional, TBEA Xinjiang Sunoasis Co., Ltd Tan Lu mengaku mengetahui persis masalah pembangkit tenaga listrik di Indonesia yang dikerjakan perusahaan Tiongkok. Menurutnya, secara umum kualitas pembangkit tenaga listrik Tiongkok bagus. Tingkat kestabilan operasinya mencapai 92 %. Tan Lu juga menginformasikan bahwa dalam setahun hanya 0,5 pembangkit tenaga listrik buatan Tiongkok yang mati atau tidak beroperasi, suatu jumlah yang rendah. Ia juga menginformasikan bahwa perusahaannya juga menerapkan 32

33 perlindungan terhadap lingkungan sehingga emisi listrik dapat ditekan hingga level terendah sama dengan emisi gas bumi. Ia berharap dapat berinvestasi di bidang perlindungan lingkungan di Indonesia serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Perusahaannya kini tengah mengembangkan inovasi teknologi serta alih teknologi di bidang energi air laut. Ir. Nurdin Tampubolon mengharapkan proyek kerjasama Indonesia- Tiongkok dapat mempertimbangkan komposisi antara pekerja Tiongkok dan pekerja lokal. Komposisi ini akan menjadi perimbangan yang adil antara lokal dan asing. Menurutnya, ketidakadilan komposisi akan menciptakan bom waktu. Menyambung pernyataan di atas, Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM mengatakan bahwa masalah tenaga kerja menjadi persoalan kritis. Kasus Indonesia mungkin hanyalah fenomena gunung es. Dirinya berpengalaman bekerja di perusahaan Tiongkok dan perusahaan asing lainnya. Perusahaan asing mempunyai standard operating procedure (SOP) yang mudah dipahami, sementara perusahaan-perusahaan Tiongkok mempunyai SOP yang minim. Sehingga pegawai sedikit yang memahami aturan baku perusahaan. Dia menyarakan kendala bahasa harus diatasi mengingat ini adalah masalah utama dalam komunikasi kedua belah pihak. Selanjutnya ia menekankan sebelum pengerjaan proyek dimulai, pihak Indonesia dan Tiongkok harus duduk bersama membincang secara detil dan teknis poin-poin kesepakatan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari. Baige Zhao menyarankan agar grup GKSB DPR RI dapat menjadi leading group yang menangani informasi dan komunikasi antara Indonesia dan Tiongkok sehingga masalah-masalah yang muncul dapat ditanggulangi dan diselesaikan dengan baik. Selain itu, ia meyakinkan pihak GKSB DPR RI bahwa Tiongkok tidak pernah bermain-main dengan kualitas. Oleh karena itu, pertemuan ini dapat dijadikan bahan pertanggungjawaban untuk diteruskan kepada pihak-pihak terkait. 33

34 Siti Hediati Soeharto, SE mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga matahari, angin, dan air. Kita ingin mengembangkan kerjasama terkait bidang energi tersebut dengan Tiongkok. Belajar dari swasembada pangan yang sukses diterapkan Tiongkok, Indonesia mempelajari suatu hal bahwa teknologi pertanian perlu dikembangkan untuk menyongsong ketahanan pangan suatu negara. Indonesia juga perlu mengembangkan teknologi alat-alat pertanian dari Tiongkok. Indonesia mengharapkan dalam kerjasama nanti terjadi transfer teknologi Tiongkok ke Indonesia sehingga Indonesia dapat secara mandiri mengembangkan teknologinya. Siti Hediati Soeharto, SE juga menyampaikan mengenai penghapusan visa bagi turis Tiongkok yang mengunjungi Indonesia. Ia juga mengharapkan kebijakan resiprokal dari Tiongkok untuk menghapuskan visa bagi turis Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata kedua negara. Jing Geng, Direktur China Culture Heritage Foundation, menyampaikan kepada delegasi GKSB DPR RI bahwa yayasan yang dipimpinnya berkomitmen kepada kebudayaan. Ia juga mengusulkan program pertukaran pemuda Indonesia dan Tiongkok dapat terus dijalankan agar pemuda kedua bangsa dapat saling mengenal kebudayaan tetangganya. Ia juga menyampaikan bahwa yayasannya dapat membawa seni pertunjukan kesenian ke Indonesia, begitu pula sebaliknya kesenian Indonesia dapat dipertunjukkan ke Indonesia melalui yayasannya. Menanggapi hal tersebut, Siti Hediati Soeharto, SE yang juga Ketua Yayasan Senirupa Indonesia bergembira jika Indonesia dapat memperoleh banyak beasiswa buat pemuda Indonesia belajar di Tiongkok. Terkait kerjasama internasional Tiongkok dengan negara lain, Direktur Jenderal China Internasional Cooperation Center Zhihua Ke menyampaikan bahwa lembaga yang dipimpinnya bekerja di bidang budaya internasional. Ia berpendapat betapa pentingnya kerjasama budaya kedua negara. Menurutnya, budaya terkait dengan banyak aspek seperti tenaga kerja yang 34

35 dibicarakan di atas. Lembaganya telah membuat tiga buku tentang kerjasama Indonesia-Tiongkok. Telah tiga tahun ini lembaganya mempelajari Indonesia. Untuk mempelajari budaya Indonesia, dirinya acapkali berkunjung ke Indonesia setidaknya lima kali dalam setahun. Ia memberi informasi kegiatan seni-budaya Indonesia-Tiongkok tiga tahun terakhir. Pada kunjungan Presiden Xi Jinping ke Indonesia tahun 2013, lembaganya mengadakan pameran seni kaligrafi tradisional Tiongkok di Museum Nasional Indonesia. Pada 2014 lembaganya menginisiasi kolaborasi seniman Indonesia dan seniman Tiongkok menampilkan budaya Asia pada perhelatan seni di Prancis. Kolaborasi tersebut mendapat penghargaan tinggi dari Prancis. Presiden Joko Widodo juga menulis surat menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kolaborasi seniman kedua negara. Pada tahun 2015, untuk memperingati 65 tahun hubungan Indonesia-Tiongkok, lembaganya bekerjasama dengan KBRI di Beijing menghelat pameran lukisan di Museum Central Tiongkok. Zhihua Ke menginginkan adanya inovasi bentuk dan formula dalam pertukaran kebudayaan kedua bangsa. Lembaganya juga membantu pihak Indonesia untuk mencatatkan rekor pertunjukan angklung dengan pemain terbanyak di Beijing ke dalam Guiness Book of Record. Zhihua Ke juga merencanakan kerjasama yang luas antara Indonesia dan Tiongkok di bidang pendidikan, penerjemahan, pembuatan film, bahasa, dan penerbitan. Siti Hediati Soeharto, SE menutup pertemuan dengan ucapan terima kasih disertai harapan bahwa kerjasama Indonesia-Tiongkok dapat meningkat di tahun-tahun mendatang. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa hasilhasil pembicaraan kedua belah pihak akan diimplementasikan secara konkret 35

36 Gmbr.7. Diskusi Delegasi GKSB DPR RI dengan Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional Tiongkok Gmbr.8. Delegasi GKSB DPR RI dengan Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres Rakyat Nasional Tiongkok 36

37 4. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dan China Three Gorges Corporation, Beijing, Kamis 19 Mei 2016 Delegasi GKSB DPR RI melakukan kunjungan ke China Three Gorges Corporation, salah satu BUMN Tiongkok. Delegasi mendapat penjelasan dan presentasi dari deputi kerjasama internasional China Three Gorges Corporation (CTG) Chang Yung. China Three Gorges Corporation adalah BUMN Tiongkok yang didirikan pada tahun BUMN ini mempunyai profit USD 24 miliar. Total aset China Three Gorges Corporation mencapai USD 70 miliar dengan jumlah pegawai mencapai orang. Kini CTG menggarap 80 jenis investasi dan proyek di 40 negara. China Three Gorges Corporation berkantor di tiga kota: (1) Beijing sebagai kantor pusat; (2) Sanghai sebagai pusat pembangkit tenaga listrik; dan (3) Yichang sebagai pusat listrik dan perlengkapan. China Three Gorges Corporation mengklaim bahwa perusahaannya merupakan pusat pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia. Fokus bisnis China Three Gorges Corporation mencakup tiga hal, yakni: pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga terbarukan, dan investasi luar negeri. Proyek ambisius yang dilakukan oleh China Three Gorges Corporation adalah membangun Bendungan Tiga Jurang atau Bendungan Tiga Ngarai (three gorges dam) yang terletak di Sungai Yangtze (sungai ketiga terpanjang di dunia) di Sandouping, Yichang, provinsi Hubei, Tiongkok. Konstruksi yang membentang sepanjang 2,3 km dimulai pada Bendungan ini menjadi bendungan hidroelektrik (bendungan sekaligus pembangkit listrik tenaga air) terbesar di dunia ketika diselesaikan pada tahun Penampungan ini memulai pengisian pada 1 Juni 2003, dan menempati wilayah Tiga Jurang yang indah, antara kota Yichang, Hubei, dan Fuling, Chongqing. Pengendalian banjir merupakan alasan utama dibangunnya Three Gorges Dam ini. Terhitung selama abad ke-20 saja telah terjadi lima kali banjir besar yang menewaskan total jiwa, menghancurkan lebih dari 3 juta hektar lahan pertanian, rumah-rumah penduduk dan jutaan penduduk terkena dampak banjir 37

38 tersebut. Bendungan ini terbukti dapat mengendalikan banjir, tidak ada lagi kerugian materi dan biaya jutaan dollar yang harus dikeluarkan untuk perbaikan pasca banjir. Disamping Bendungan terbesar didunia, The Three Gorges Hydropower Plant (TGHP) merupakan yang terbesar di dunia, menghasilkan listrik dengan kapasitas 22,500 MW, mengalahkan pembangkit listrik Itaipu di perbatasan Brazil-Paraguay (12,500 MW) yang selama ini menyandang predikat yang terbesar di dunia. Berikutnya yang termasuk jajaran lima besar pembangkit listrik terbesar di dunia adalah Guri di Venezuela (10,300 MW), Grand Coulee di U.S. (6,809 MW) dan Sayano-Shushensk di Russia (6,400 MW). Dengan kapasitas sebesar itu, TGHP akan memasok kurang lebih 10% dari total ketersediaan energi di Tiongkok. Dibandingkan dengan pembangkit listrik batubara dengan kapasitas daya listrik yang sama, TGHP akan mengurangi emisi 100 juta ton CO2, 2 juta ton SO2, 0.37 juta ton NOx dan beberapa partikulat lainnya. Hal ini akan mencegah hujan asam dan mengurangi efek rumah kaca di Asia Timur dan Central Cina. Listrik tenaga air yang dihasilkan dari TGHP setiap tahunnya akan menggantikan 50 juta ton batubara mentah yang digunakan dalam pembangkit listrik batubara. Kerugian jutaan dollar akibat banjir dapat dihindari dengan adanya bendungan tiga jurang ini. Tidak hanya itu, dengan adanya pasokan listrik dari pembangkit listrik ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota-kota yang tersuplai listrik dari Three Gorges Dam Hydropower Plant. Saat ini, listrik TGHP dikirim tanpa henti ke Central Cina, Cina Timur, Guangdong, dan Chongqing dengan jangkauan transmisi maksimum 1000 km. Selain hal tersebut di atas, pembangunan The Three Gorges Dam juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di sungai Yangtze, memperluas jangkauan pengiriman barang dan rute pelayaran ke daratan Cina. TGD juga akan menciptakan akses langsung dari Samudra Pasifik ke daratan Tiongkok, sehingga kapalkapal besar akan dapat langsung menuju daratan Tiongkok dengan populasi yang besar sehingga pada akhirnya akan menyebabkan munculnya pasar baru, penciptaan lapangan kerja, dan vitalitas ekonomi. 38

39 China Three Gorges Corporation mempunyai 24 grup di seluruh dunia dengan proyek tenaga listrik di beberapa kawasan: Asia, Afrika, Amerika, Eropa dengan nilai kontrak USD 15 miliar. Kapasitas yang sudah terpasang di kawasan tersebut mencapai MW dengan jumlah modal mencapai USD 10 miliar. Di Indonesia, China Three Gorges Corporation membangun tiga proyek pembangkit listrik tenaga air: (1) proyek PLTA di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 480 MW, (2) proyek PLTU di Bali dengan kapasitas 2831 GW, dan (3) proyek PLTA di Jatigede dengan kapasitas 110 MW Sejauh ini proyek utama yang dikerjakan China Three Gorges Corporation adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Terdapat lima PLTA yang dikelola kelompok usaha China Three Gorges Corporation dan meraih prestasi sebagai pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia. (1) PLTA Yichang sebagai pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia; (2) PLTA Yenzia sebagai PLTA terbesar kedua di dunia; (3) PLTA Shiloto sebagai PLTA terbesar keempat di dunia; (4) PLTA Sihiteng sebagai PLTA terbesar kelima di dunia; (5) PLTA Qudungtse sebagai PLTA terbesar ke-8 di dunia. China Three Gorges Corporation saat ini sedang gencar mengembangkan pembangkit listrik energi terbarukan di Tiongkok. Sampai saat ini China Three Gorges Corporation telah membangun 37 pembangkit listrik tenaga angin, dan 30 pembangkit listrik tenaga surya. Pembangkit tenaga listrik energi terbarukan di atas mempunyai 126 peralatan di atas MW. Beberapa masalah terkait energi listrik di Indonesia menjadi agenda pembahasan utama antara GKSB DPR RI dan China Three Gorges Corporation. Indonesia saat ini tengah mengembangkan pembangkit tenaga listrik berkapasitas MW. Indonesia memerlukan transfer teknologi dari Tiongkok untuk mengembangkan teknologi dengan kapasitas sebesar itu. Dengan masih kurangnya pencapaian kapasitas MW, Indonesia harus mengundang investasi di bidang energi terbarukan seperti tenaga angin dan tenaga surya. Kecepatan angin di Indonesia bervariasi antara knot. Harus diakui tenaga angin belum populer di Indonesia sedangkan pengembangan tenaga surya membutuhkan lahan yang besar. 39

40 Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kemungkinan Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir mengingat Indonesia kaya akan uranium dan berbiaya murah. Namun, selain itu risiko bencana juga berdampak besar terhadap penduduk. Tiongkok sendiri belum membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Gmbr. 9 Foto bersama Delegasi GKSB DPR RI ke China Three Gorges Corporation 40

41 5. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dan China Railway Corporation Kamis, 19 Mei 2016 Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok mengadakan pertemuan dengan China Railway Corporation. Mantan Minister of Railways of China, Sheng Guangzu menyambut kedatangan delegasi GKSB DPR RI. Dalam kesempatan itu, delegasi GKSB DPR RI mendapatkan paparan terkait perkembangan teknologi perkeretaapian di Tiongkok. Dalam paparan China Railway Corporation, delegasi GKSB DPR RI mendapatkan informasi sejarah perkembangan perkeretaapian di Tiongkok. Pada awal 1948, rel membentang sejauh km, dibandingkan pada tahun 2015 rel membentang sejauh km dengan pengguna mencapai 2,5 miliar orang yang memanfaatkan moda transportasi kereta api untuk bepergian. Dalam paparan tersebut juga diungkap akselerasi pertumbuhan kereta cepat untuk beberapa rute perjalanan. Rute Beijing-Shanghai dapat dilalui kereta cepat dengan kecepatan mencapai 486,1 km/jam. Sementara jalur Beijing-Ghuangzhou dan Guangzhou-Urugi dapat dilalui kereta cepat dengan kecepatan 350 km/ jam. Sheng Guangzu memulai pertemuan dengan sambutan selamat datang kepada delegasi GKSB DPR RI ke kantor pusat China Railway Corporation. Ia memulai paparan dengan mengatakan bahwa Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara besar di Asia. Ia mendengar Indonesia mencanangkan Poros Maritim Dunia sebagai kebijakan negara. Ia pun menyambut baik ide tersebut diimplementaskan secara konkret. Salah satu strategi mewujudkan poros maritime dunia adalah membangun infrastruktur kereta api di seluruh Indonesia. Tiongkok dan Indonesia kini sedang merancang kerjasama pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Tanpa ada dukungan pemerintah kedua negara tidak mungkin kerjasama RI-RRT dapat terwujud. Kereta api menjadi salah satu hal yang cepat direformasi oleh Tiongkok. Reformasi kereta api di Tiongkok diarahkan pada peningkatan kecepatan kereta dan daya angkut kereta. Tiongkok dalam kurun 10 41

42 tahun ini telah membangun rel kereta api cepat sepanjang km. Pihaknya memastikan bahwa teknologi kereta api cepat Tiongkok adalah nomor satu di dunia. Kini Tiongkok mengoperasikan kereta api cepat penumpang sebanyak 7000 unit per hari dan unit per hari kereta api cepat barang. Jika dikalkulasi, kereta api cepat Tiongkok dapat mengangkut 2,5 miliar orang per hari dan 2,7 ton barang per hari. Tiongkok kini telah mempunyai hak cipta teknologi kereta api cepat, dan hal ini telah diakui dunia. Pertukaran teknologi kereta api cepat di Tiongkok merupakan yang paling maju di antara Eropa dan Amerika. Kami juga mengembangkan teknologi dari vendor ternama semisal Siemens, General Electric dan lain-lain. Kereta api cepat buatan Tiongkok mempertimbangkan adaptasi terhadap cuaca, topografi tanah, temperatur, dan suhu. Kereta api cepat Tiongkok dapat beroperasi di dataran tinggi maupun rendah dengan temperatur mulai dari -40 derajat celcius hingga 40 derajat celcius. Tiongkok akan menerapkan standar teknologi tinggi dalam pembangunan kereta api cepat jalur Jakarta-Bandung dengan memperhatikan cuaca dan kondisi tanah Indonesia. Dia juga memastikan bahwa peralatan, bahan baku dan suku cadang kereta akan dibuat di Indonesia. Ini dilakukan agar terjadi alih-teknologi. Tiongkok juga siap dengan pekerjaan merehabilitasi jalur lama maupun membangun jalur baru. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Sheng Guangzu sehingga pertemuan delegasi GKSB DPR RI dan China Railway Corporation dapat terlaksana. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH kemudian memperkenalkan satu persatu anggota delegasi GKSB DPR RI. Ia mengakui bahwa kereta api Indonesia ketinggalan dibanding dengan kereta api Tiongkok. Perkembangan teknologi perkeretaapian Tiongkok yang dapat membelah gunung dan jurang menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Ia berharap bahwa semua wilayah Indonesia dapat dilalui kereta api sehingga konektivitas antarwilayah Indonesia dapat diwujudkan. Ia berharap proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dapat direalisasikan segera. Di akhir sambutan Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH mengungkapkan 42

43 pikirannya akan kerjasama Indonesia-Tiongkok yang dilandaskan atas kepercayaan dapat ditingkatkan di masa depan. Siti Hediati Soeharto, SE berkesan dengan perkembangan kereta api Tiongkok. Indonesia membutuhkan sarana transportasi untuk mempermudah pergerakan orang, barang, dan jasa. Menurutnya, tanah di Indonesia dimiliki oleh masyarakat dan swasta sehingga Indonesia menghadapi kendala pembebasan lahan untuk pengerjaan proyek. Ia juga meminta kepada Tiongkok untuk menjelaskan kepada publik mengenai pemilihan kereta api cepat jalur Jakarta-Bandung. Sheng Guangzu mengucapkan terima kasih atas perhatian delegasi GKSB DPR RI atas perkembangan kereta api Tiongkok. Ia mengatakan permasalahan lahan di Tiongkok untuk sarana dan prasarana publik adalah koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Secara umum tanah di Tiongkok dimiliki oleh pemerintah. Ia mengilustrasikan ketika jalur sudah diputuskan oleh undang-undang, maka aparatur harus segera membebaskan lahan dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Pengalaman Tiongkok membuktikan bahwa pembangunan kereta api memerlukan dukungan politik yang besar. Dalam pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, Presiden Joko Widodo amat menaruh minat pada jalur ini. Dalam upacara peresmian peletakan batu pertama proyek tersebut, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk membantu kelancaran jalannya proyek ini. Tiongkok membutuhkan dukungan politik yang besar dari DPR RI untuk pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Sheng Guangzu juga menegaskan bahwa Tiongkok berkomitmen terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pemilihan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung berdasarkan kecepatan operasi. Apabila proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini berhasil, tidak tertutup kemungkinan akan berlanjut ke jalur Jakarta-Surabaya. Ia mengharapkan kereta api cepat dapat diselesaikan pada Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM berujar bahwa Indonesia tidak meragukan teknologi Tiongkok. Menurutnya, permasalahan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung 43

44 bukan terletak pada tataran teknis, melainkan terletak pada komunikasi publik tentang kelayakan ekonominya. Yang tidak kalah penting dari kontroversi proyek tersebut adalah konsep business to business dan peran BUMN Indonesia di dalamnya. DPR RI sebagai wakil rakyat perlu mengetahui konsep kelayakan ekonomi proyek Jakarta- Bandung agar dapat dikomunikasikan ke publik. Oleh karena itu, DPR RI perlu data dan informasi agar kecurigaan publik dapat dijawab. Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM menyarankan agar GKSB DPR RI dimanfaatkan sebagai jembatan komunikasi antara Indonesia dan Tiongkok. Ia, mengutip Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyebutkan untuk menurunkan biaya logistik kita harus mengintegrasikan transportasi udara-laut-darat. Pembangunan kereta api merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari slogan One Road-One Belt. Ir. H. Azhar Romli, M.Si menyampaikan pendapat bahwa Indonesia membutuhkan angkutan massal yang dapat memindahkan arus manusia, barang dan jasa secara cepat. Transportasi massal seperti kereta api amat dibutuhkan Indonesia. Jika perlu Jawa-Sumatra perlu dibangun jalur kereta api cepat. Indonesia mengharapkan kepada Tiongkok untuk memberikan kualitas terbaik dengan harga terjangkau kepada Indonesia. Lebih lanjut ia ingin mengetahui perbandingan harga antara rehabilitasi jalur lama dan pembuatan jalur baru. Sementara Irma Suryani mengatakan bahwa kerjasama pembangunan kereta api cepat antara Indonesia dan Tiongkok harus dilandaskan pada rasa saling percaya kedua belah pihak. Dalam forum itu, ia menanyakan nilai keuntungan dari semua aspek pengadaan kereta api cepat Indonesia-Bandung. Ia mengharapkan adanya alih teknologi dalam proyek pengadaan kereta cepat Jakarta-Bandung. Alih teknologi tersebut amat penting agar Indonesia dapat mandiri membangun industri perkeretaapian. Ir. Rendy M. Affandy Lamadjido, MM, MBA menyampaikan bahwa pembangunan kereta api cepat sudah dicanangkan sejak zaman mantan Presiden Soeharto hingga sekarang zaman Presiden Joko Widodo. Pembangunan kereta api cepat memang sudah sangat mendesak untuk Indonesia. Dia mengapresiasi Presiden 44

45 Joko Widodo akhirnya memutuskan untuk berinvestasi kereta api cepat Indonesia. Dulu banyak yang mempertanyakan masalah harga yang lebih mahal dari investasi Tiongkok di Iran, tapi sekarang penjelasan Presiden Joko Widodo dapat diterima publik. Ia menyetujui dukungan politik yang besar bagi pembangunan kereta api cepat ini salah satu alasan yang dapat dikemukakan adalah kereta cepat akan mendukung kinerja anggota parlemen. Ir. Nurdin Tampubolon menyebut bahwa proyek kereta api cepat Jakarta- Bandung membutuhkan investasi yang besar. Berhubung besarnya investasi ini, publik bertanya-tanya tentang untung-rugi bagi perekonomian negara. Secara prinsip ia menyetujui pembangunan kereta cepat ini namun ia juga mempertanyakan apakah skala prioritas pengerjaan proyek ini sudah tepat sasaran. Sebagai representasi rakyat, Ir. Nurdin Tampubolon juga mempertanyakan revenue pembayaran investasi serta defisitnya. Menurutnya Indonesia sangat membutuhkan penguatan ketahan pangan dan energi. Sheng Guangzu senang dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan delegasi GKSB DPR RI. Ia mengapresiasi GKSB DPR RI karena peduli dengan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Jika mendengar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan delegasi GKSB DPR RI, ia menilai anggota DPR RI sangat profesional dalam menguasai permasalahan yang ada. Ia berpendapat Indonesia adalah negara besar yang tergabung dalam G-20, selain itu Indonesia juga negara maritim besar sehingga sudah selayaknya Indonesia mengembangkan proyek kereta cepat. Ia mengingatkan bahwa infrastruktur akan mendorong perekonomian negara. Kereta api cepat adalah harapan rakyat Indonesia. Sheng Guangzu juga meyakinkan delegasi GKSB DPR RI bahwa proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung mempunyai skema Business to Business hasil investasi konsorsium usaha Indonesia dan Tiongkok. Ia menjamin hasilnya tidak akan merugikan negara. Sheng Guangzu menjelaskan bahwa teknologi kereta api cepat paling maju secara teknologi dan paling murah secara finansial. Ia menceritakan bahwa Inggris sudah berkoordinasi dengan Tiongkok untuk mengembangkan kereta api cepat di 45

46 Inggris. Menurut suatu survei, kereta api cepat Tiongkok adalah kereta api yang paling aman dengan tingkat kecelakaan paling rendah di dunia. Organisasi kereta api dunia yang berpusat di Prancis menyebut bahwa harga kereta api cepat buatan Tiongkok lebih rendah 20 % dari harga dunia. Ia menyebut masalah lima tenaga kerja Tiongkok yang masuk pangkalan militer Halim Perdanakusumah sebagai ketidaktahuan dan kesalahpahaman semata. Kini kelima orang tersebut sedang dalam pemeriksaan imigrasi Indonesia. Pihaknya meminta bantuan kepada GKSB DPR RI untuk memastikan hal tersebut. Ia menjamin bahwa seluruh staf dan tenaga kerja Tiongkok yang terlibat proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung akan mematuhi semua peraturan perundang-undangan Indonesia. Sheng Guangzu menyampaikan kepada GKSB DPR RI bahwa proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung merupakan bentuk kerjasama yang tulus Tiongkok agar Indonesia secara mandiri dapat mengembangkan teknologi kereta api cepat. Ia mengatakan bahwa teknologi kereta api Tiongkok adalah buatan sendiri yang terjamin kualitas dan keamanannya. Kereta api cepat Jakarta-Bandung membutuhkan rehabilitasi jalur lama dan pembangunan jalur baru beserta elektrifikasi jalur. Ia menyebut kecepatan kereta api cepat Jakarta-Bandung di batas 360 km/ jam. Salah satu alasan adalah untuk menekan biaya pemeliharaan kereta api cepat. Ia menjamin kereta api cepat Jakarta-Bandung akan berjalan stabil dalam skala kecepatan 360 km/ jam. Dr. H. Sareh Wiyono M., SH, MH menutup pertemuan dengan ucapan terima kasih disertai harapan hasil-hasil pembicaraan kedua pihak dapat diimplementasikan ke dalam tataran yang lebih konkret. 46

47 Gmbr. 10. Delegasi GKSB DPR RI mendengarkan pemaparan dari pihak China Railway Corporation 47

48 6. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok Dan China Fortune Land Development (CFLD Co., Ltd) Guan, Jum at 20 Mei 2016 Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Tiongkok mengadakan kunjungan ke Kompleks Industri Gu an di Provinsi Hebei yang berlokasi sekitar 50 km dari Beijing. Delegasi disambut oleh Presiden China Fortune Land Development Co., Ltd. (CFLD) Max Yang. CFLD adalah operator kawasan industri Gu an. Gu an, pada awalnya, adalah daerah miskin yang tidak cocok dengan pertanian. Banyak petani di Gu an tidak dapat mengandalkan pertanian sebagai mata pencarian utama. Pada Juni 2002, kawasan industri Gu an didirikan dan dibuka untuk publik. Adalah CFLD yang memulai industri suku cadang mobil, namun dalam jangka 10 tahun CFLD telah berinvestasi teknologi tinggi. Didirikan pada tahun 1998, China Fortune Land Development Co, Ltd (CFLD) adalah operator kota industri baru terkemuka China. Pada akhir 2015, aset CFLD telah mendekati RMB 170 miliar. Dengan kota-kota industri baru "pembangunan ekonomi, harmoni sosial dan kebahagiaan rakyat" sebagai produk inti, CFLD menjunjung tinggi konsep "empat bertahan" dalam pengembangan sistematis kota industri baru, yaitu "bertahan dalam mengambil ekologi hijau sebagai dasar, bertahan dalam mengambil kota kebahagiaan sebagai pembawa, bertahan dalam mengambil inovasi sebagai dorongan, dan bertahan dalam mengambil kluster industri sebagai titik awal." CFLD mengeksplorasi dan menyadari perkembangan ekonomi perkotaan ini dan secara efektif meningkatkan nilai komprehensif pembangunan daerah. CFLD memiliki tim profesional dan sistem organisasi yang efisien. Pada akhir Desember 2015, CFLD telah memiliki sekitar personil bisnis utama dengan ratarata usia 33 tahun, termasuk hampir orang dengan gelar Master atau di atas. Beberapa anggota tim eksekutif datang dari 500 perusahaan Top di dunia. Pada bulan Juli 2015, pengalaman dan praktek yang baik dan sukses oleh Gu'an Provinsi Hebei dan CFLD yang aktif menjelajahi PPP (kerja sama antara modal 48

49 pemerintah dan modal swasta) dipuji oleh Dewan Negara dan digunakan sebagai referensi di semua provinsi (daerah otonom dan kota) dan departemen Dewan Negara. Pembangunan Gu an sebagai kawasan industri telah disetujui pemerintah pusat Tiongkok atas persetujuan PBB. CFLD membangun Gu an dengan konsep keseimbangan industri-perumahan. CFLD bekerjasama dengan Universitas Chung Hwa banyak mengembangkan teknologi tinggi di kompleks industri Gu an. Maka, di kawasan industri Gu an tumbuh pesat perusahaan ritel internet terbesar di Tiongkok seperti TC Com, perusahaan pembuat layar ELD. Dengan kata lain, kompleks Gu an adalah penyedia logistik terbesar. CFLD mengundang investasi untuk membangun sarana dan prasarana yang lengkap di Gu an. Keterpaduan dan integrasi kawasan ini disadari oleh CFLD mengingat jarak Gu an-beijing mencapai 50 km. CFLD membangun sekolah, rumah sakit, universitas, apartemen, perumahan, dan shopping center. Pihak CLFD juga telah berhasil bekerjasama dengan sekolah nomor 8 di Beijing untuk membangun cabangnya di Gu an. Sekolah ini dibuka untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA. Ini dilakukan agar para pimpinan serta staf dan pegawai yang bekerja di lingkungan Gu an dapat tinggal nyaman di Gu an dan bekerja dengan sungguh-sungguh. CFLD turut mengembangkan pembangunan masyarakat lokal melalui pembiayaan CSR. CFLD juga turut melibatkan penduduk lokal dalam industri dan pengembangan Gu an. Untuk turut memperkaya wawasan penduduk Gu an, CFLD telah membangun perpustakaan daerah yang besar yang dapat diakses semua penduduk Gu an. Melalui teknologi, kawasan Gu an yang tadinya gersang dan sulit untuk ditumbuhi tanaman pangan kini berubah menjadi kawasan pemasok pangan di Tiongkok. Di area Gu an juga dikembangkan kebun pertanian dengan teknologi tinggi. Di Gu an juga terdapat pusat pembibitan tumbuh-tumbuhan baru. Di kawasan Gu an juga dikembangkan kawasan untuk pembibitan sayuran organik. 49

50 Gmbr.11. Foto bersama Delegasi GKSB DPR RI di China Fortune Land Development (CFLD Co., Ltd.) Gmbr 12. Miniatur/maket rencana pengembangan Kota terpadu Quan city 50

51 Gmbr.13. Delegasi GKSB DPR RI melakukan kunjungan lokasi pembibitan tanaman organic di China Fortune Land Development (CFLD Co., Ltd.) Gmbr.14. Pertukaran Cinderamata Delegasi GKSB DPR RI Pejabat China Fortune Land Development (CFLD Co., Ltd.) 51

52 Gmbr.15. Pertukaran Cinderamat Delegasi GKSB DPR RI Pejabat China Fortune Land Development (CFLD Co., Ltd. 52

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016 LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016 I. PENDAHULUAN A. Pengiriman Delegasi Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor :... 2016. /PIMP/ /2015-2016

Lebih terperinci

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Peran DPR RI dalam Agenda 2030 melalui Panja SDGs Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Dasar Keterlibatan DPR dalam SDGs UUD 1945 dengan Perubahannya DPR memegang

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

"One Belt One Road" Sebuah Orkestra "Angklung" Antara Tiongkok dan Indonesia

One Belt One Road Sebuah Orkestra Angklung Antara Tiongkok dan Indonesia "One Belt One Road" Sebuah Orkestra "Angklung" Antara Tiongkok dan Indonesia 2017-05-09 09:45:17 CRI http://indonesian.cri.cn/201/2017/05/09/1s165475.htm "One Belt One Road" Sebuah Orkestra "Angklung"

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN KOREA SELATAN KUNJUNGAN KENEGARAAN KE KOREA

Lebih terperinci

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE LAPORAN KEGIATAN BKSAP DPR RI MENJADI NARA SUMBER DALAM SEMINAR INTERNASIONAL : PROSES DAN TUJUAN DENGAN TEMA CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE TANGGAL 10-11 JUNI 2013,

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU Kamis, 29 Desember 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT...

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Kolom IBRAHIM ISA Kemis, 03 Oktober 2013 -------------------- HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Hubungan dua negeri Asia: -- Indonesia dan Tiongkok--, Yang satu negeri kepulauan terbesar

Lebih terperinci

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 PERNYATAAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN FEDERASI RUSIA KEDIAMAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT TERBATAS TERKAIT SURAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1361, 2016 DPR. Prolegnas. Penyusunan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013 Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN JALAN TOL NUSA DUA - NGURAH RAI

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan APMC on Public Private Partnerships, 15 April 2010 Kamis, 15 April 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan APMC on Public Private Partnerships, 15 April 2010 Kamis, 15 April 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan APMC on Public Private Partnerships, 15 April 2010 Kamis, 15 April 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PEMBUKAAN ASIA PACIFIC MINISTERIAL

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN. BAB V KESIMPULAN Kebangkitan ekonomi Cina secara signifikan menguatkan kemampuan domestik yang mendorong kepercayaan diri Cina dalam kerangka kerja sama internasional. Manuver Cina dalam politik global

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 Yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Yang terhormat Presiden Republik

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA-PACIFIC ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA Yang Mulia Presiden ASEAN Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK KOREA, YANG MULIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR Rl PADA RAPAT PAR1PURNA DPR-RI PEMBUKAAN MASA PERSIDAN(3AN I TAHUN SIDANX3 201D-2011 SENIN,16AGUSTUS2010 Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI RAPAT KONSULTASI REGIONAL (KONREG) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015 DUKUNGAN DPR RI TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT JAKARTA, 21 APRIL 2015 MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015 PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2015-2016 SENIN, 16 NOVEMBER 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011 Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011 Senin, 14 Februari 2011 PIDATO DR. R.M MARTY M. NATALEGAWA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Delegasi GKSB DPR-RI Parlemen Rumania telah melakukan kunjungan kerja persahabatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PETIKAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA AFRIKA TAHUN 2015 DALAM RANGKA PERINGATAN KE-60 KONFERENSI ASIA AFRIKA

Lebih terperinci

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan pada Acara Rapat Kerja Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Jakarta, 26 November 2010

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia 90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA.

COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA. COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA. Pada pertemuan ini, delegasi menyampaikan salam dari Ketua DPR RI, Dr. Ade Komarudin kepada Ketua State

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 Yth. Gubernur DI Yogyakarta, atau yang Mewakili, Yth.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRASETYA PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. timur China yang beribu kotakan di Taipei. Secara resmi memang banyak negara belum

BAB V KESIMPULAN. timur China yang beribu kotakan di Taipei. Secara resmi memang banyak negara belum BAB V KESIMPULAN Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasan Asia. Negara yang memisahkan diri dan merdeka dari China ini merupakan sebuah pulau di sebelah timur China yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * Era perdagangan bebas di negaranegara ASEAN tinggal menghitung waktu. Tidak kurang dari 2 tahun pelaksanaan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia SIARAN PERS Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia Pada Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia (EIBD) keempat yang

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA DR. DARMIN NASUTION PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH 2011 JAKARTA, 16 MARET 2011 Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian Jakarta, 31 Juli 2015

Kementerian Perindustrian Jakarta, 31 Juli 2015 SAMBUTAN Acara Courtessy Call South East Asia Canada Business Councill Kepada Menteri Perindustrian Kementerian Perindustrian Jakarta, 31 Juli 2015 Yang terhormat, 1. Ms. Carmelita Salonga Tapia - Ketua

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Yang saya hormati: Tanggal, 19 Juni 2008 Pukul 08.30 W IB

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1124 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. Program Legislasi Nasional. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang Bab V KESIMPULAN Dalam analisis politik perdagangan internasional, peran politik dalam negeri sering menjadi pendekatan tunggal untuk memahami motif suatu negara menjajaki perjanjian perdagangan. Jiro

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN MEI 2012

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN MEI 2012 TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN 20 26 MEI 2012 I. Latar Belakang Hubungan bilateral Indonesia-Jerman dimulai sejak tahun 1952. Salah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat untuk membentuk koalisi berbasis platform

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010 Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Nasional (Prolegnas). Prolegnas ini disusun bersama oleh DPR, DPD, dan Pemerintah yang dikoordinasi oleh alat Kelengkapan DPR yang khusus menangani

Nasional (Prolegnas). Prolegnas ini disusun bersama oleh DPR, DPD, dan Pemerintah yang dikoordinasi oleh alat Kelengkapan DPR yang khusus menangani LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PENYERAPAN ASPIRASI PROLEGNAS PRIORITAS 2017 KE KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR TANGGAL 26-28 OKTOBER 2016 A. Latar Belakang Pada Masa Persidangan

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA INDONESIA-AUSTRALIA ANNUAL

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

Kemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013

Kemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013 Kemitraan Dalam Membangun Masa Depan BERSAMA di Asia Ringkasan Laporan 2012/2013 YAYASAN TEMASEK Yayasan Temasek adalah organisasi kemanusiaan Singapura yang didirikan oleh Temasek, sebuah perusahaan Asia

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perekonomian Indonesia pada dekade 70-an hingga 80-an mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perekonomian Indonesia pada dekade 70-an hingga 80-an mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri dalam perekonomian suatu negara sudah lama dikenal sebagai salah satu motor penggerak pembangunan ekonomi, hal ini sudah sejak lama menjadi perhatian

Lebih terperinci

merupakan salah satu anomali mengingat beberapa prasyarat tidak terpenuhi di Kashgar. Kashgar merupakan prefektur kecil di bagian selatan Xinjiang,

merupakan salah satu anomali mengingat beberapa prasyarat tidak terpenuhi di Kashgar. Kashgar merupakan prefektur kecil di bagian selatan Xinjiang, BAB V PENUTUP Kebijakan pintu terbuka pada akhir 1978 menjadi awal keterbukan Cina atas berbagai peraturan yang bersifat lebih liberal terhadap pasar. Kawasan ekonomi khusus (Special Economic Zones, SEZ)

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN p PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis rapat Hari/tanggal P u k u l T e m p a t A c a r a Ketua Rapat Sekretaris Hadir LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA

Lebih terperinci

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015) MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015) Oleh: Sudirman (Rektor UHT) KATA KUNCI: 1.NEGARA KEPULAUAN

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE MEMBER STATES OF ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (ASEAN) AND

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci