HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013
|
|
- Veronika Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013 Ridwan Nurhakim 1, Solikin 2, Sukarlan 3 INTISARI Jainuddin 1, Imanuddin 2, Rifqah Ihdayati 3 Penyakit infeksi berangsur turun di ikuti dengan meningkatnya penyakit degenerative. Menurut World Health Organization (WHO), terdapat hampir sekitar 17 juta orang meninggal akibat penyakit degeneratif setiap tahun, salah satunya adalah penyakit Stroke dan Diabetes Mellitus. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat Diabates Mellitus dengan kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Desain penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian sebanyak 86 orang dan Sampel penelitian adalah pasien penderita stroke dengan riwayat DM dan tidak dengan riwayat DM dari bulan Januari sampai Juli tahun 2013 dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat dengan nilai α sebesar 5%. Adanya kecendrungan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2013 dengan nilai P sebesar 0,003. Kata kunci: Riwayat Diabetes Mellitus, Stroke 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 3 RSU dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
2 2 THE RELATION BETWEEN DIABETES MELLITUS HISTORY AND STROKE OCCURENCE AT DR. H. MOCH. ANSARI SALEH HOSPITAL BANJARMASIN 2013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2 Firdaus 3 Ridwan Nurhakim 1, Solikin 2, Sukarlan 3 ABSTRACT Infection disease gradually decreases followed by the increase of degenearative disease. According to World Health Organization (WHO), there are nearly 17 millions people die because of degenerative disease, one of them is stroke and diabetes mellitus The objective of this study is to know the relation between diabetes mellitus history and stroke occurence at Dr. H. Moch. Ansari Saleh Hospital Banjarmasin. This research used observational analytical with cross sectional design. The population was 86 people and the sample was patients who had stroke with diabetes mellitus history and without diabetes mellitus history from January tojuly 2013 using total sampling technique. Data collection technique used documentation. Data analysis used Chi Square with value α 5%. There was a tendency of diabetes mellitus history with stroke occurence without bleeding of brain blood tissue at Dr. H. Moch Ansari Saleh Hospital Banjarmasin 2013 with P value 0,003. Key words: Diabetes Mellitus history, Stroke 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin 3 RSU dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
3 3 PENDAHULUAN Terjadinya pergeseran pola hidup masyarakat yang berdampak terhadap pola penyakit di Indonesia. Penyakit infeksi berangsur turun di ikuti dengan meningkatnya penyakit degenerative atau tidak menular. Menurut World Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat hampir sekitar 17 juta orang meninggal akibat penyakit degeneratif setiap tahun, satunya adalah penyakit Stroke dan Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus (DM) atau disingkat Diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. (Bustan, 2007, p. 100). Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan komplikasi, yaitu beresiko untuk terserang stroke. Hal tersebut terjadi karena kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes untuk waktu yang lama akan meningkatkan perlekatan komponen lemak di dalam dinding pembuluh darah. Lemaklemak di dalam pembuluh darah tersebut akan mempengaruhi aliran darah dan meningkatkannya risiko terjadinya penyumbatan serta pergeseran pembuluh darah (atherosclerosis). Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah di otak akan menghambat pengaliran darah dan oksigen ke otak sehingga menimbulkan terjadinya stroke. Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambat aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau kematian. (Junaidi, 2011) Stroke telah menjadi momok bagi masyarakat luas. Kita tahu bahwa stroke berarti terjadinya kelumpuhan setengah badan secara mendadak yang disertai dengan gangguan bicara. Stroke akut merupakan suatu serangan mendadak pada otak, yang menyebabkan bisa karena pendarahan atau sumbatan arteri otak. Stroke pendarahan sendiri umumnya disebabkan oleh aneurisme (pelebaran setempat pembuluh darah), angioma (neoplasma jinak pembuluh darah), lesi aterosklerotik, dan trauma kepala. Sedang untuk stroke iskemik umumnya disebabkan sumbatan trombosis aliran darah ke otak karena proses pembentukan plak arteri (aterosklerosis). Penyakit stroke (cerebroscascular accident) belakangan ini bukan hanya menyerang kelompok usia di atas 50 tahun, melainkan juga terjadi pada kelompok usia produktif di bawah 45 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga. Bahkan dalam sejumlah kasus, penderita penyakit stroke masih berusia di bawah 30 tahun. (Junaidi, 2011) Untuk kawasan Asia khusunya Asia Tenggara prevalensi Stroke sebesar jiwa dengan peringkat pertama di duduki oleh Indonesia dengan jumlah prevalensi sebesar jiwa. Penderita stroke di negeri ini terus meningkat, bahkan angkanya semakin fantastis. Yayasan stroke Indonesia (Yastroki) menyebutkan angka kejadian stroke menurut data dasar rumah sakit sekitar 63 per penduduk usia di atas 65 tahun terserang stroke. Sedangkan
4 4 jumlah penderita yang meninggal dunia lebih dari jiwa per tahun, kejadian stroke semakin mengkhawatirkan, apalagi penderita di Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia khususnya di Kalimantan prevalensi rate penderita stroke dari laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar National (RISKESDAS) tahun 2007 ditemukan Prevalensi stroke dengan catatan terdiagnosa oleh petugas medis berjumlah 4,6 per 1000 populasi di wilayah Kalimantan Barat, 5,3 per 1000 populasi di Kalimantan Tengah, 5,0 per 1000 populasi di Kalimantan Timur dan 7,9 per 1000 populasi di Kalimantan Selatan. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 januari 2013 di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin berdasarkan keterangan dari petugas pencatatan tidak pernah dilakukan perhitungan terhadap penyakit stroke di kota Banjarmasin. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani pengobatan rawat inap dengan kriteria pasien yang memiliki riwayat stroke telah terdata di rekam medik berjumlah 86 orang di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari sampai Juli tahun dan Sampel penelitian adalah pasien penderita stroke dengan riwayat DM dan pasien penderita stroke tidak dengan riwayat DM yang telah terdata di rekam medik dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun Dengan teknik total sampling yaitu: semua populasi yang menderita stroke berjumlah 86 orang dengan riwayat DM dan tidak dengan riwayat DM dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2013, penelitian diawali dengan studi pendahuluan pada bulan Januari April 2013, penyusunan proposal pada bulan Mei Dilanjutkan dengan sidang proposal pada bulan Juli Penelitian ini lokasi, pengumpulan data, analisa data, penulisan laporan dilakukan pada bulan Agustus 2013, dan seminar hasil pada bulan September Intrumen pengumpulan data dalam penelitian mengunakan Lembar catatan perawatan (status pasien). Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Editing, Coding, Entry dan Tabulating. Analisis Univariat ialah analisis data untuk mendapatkan gambaran data distribusi frekuensi masing-masing variabel. Untuk variabel riwayat diabetes mellitus dan kejadian stroke adalah disajikan dengan bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis Bivariat ialah analisis data untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat atau X 2 dimana syarat uji ini adalah frekuensi responden atau sampel yang di gunakan besar yaitu pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 86 orang. nilai α sebesar 5%. HASIL
5 5 Setelah semua data terkumpul dilakukan analisa data sebagai berikut: Analisis Univariat Riwayat diabetes mellitus di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan riwayat DM di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Riwayat diabetes mellitus berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 86 orang responden yang telah mengalami stroke dengan tidak menderita riwayat DM sebelumnya dan menderita DM sebelumnya di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin responden yang paling banyak dengan tidak menderita DM sebelumnya sebesar 50 orang (58,1%). Kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin No 1 2 Kejadian Stroke Tidak terjadi pendarahan pembuluh darah otak Terjadi pendarahan pembuluh darah otak Orang Jumlah Persentasi (%) 62 72, ,9 Jumlah Kejadian stroke berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 86 orang respoden yang mengalami stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang paling banyak kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak sebanyak 62 orang (72,1%).\ Analisis Bivariat Hubungan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013 Tabel 3. Analisis hubungan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2013 No Riwayat DM Tidak memiliki riwayat DM Memiliki Kejadian Stroke Tidak terjadi pendarahan pembuluh darah otak Freku ensi Terjadi perdarahan pembuluh darah otak % Freku ensi % Jumlah Fre kue nsi % riwayat DM,9,1 Jumlah X 2 P = 0,003 < α = 0, Hasil analisis dengan menggunakan uji statistic Chi Square menunjukkan nilai p sebesar 0,003 nilai tersebut secara statistic bermakna (p < 0,05) hal ini menunjukkan bahwa dengan kecenderungan adanya riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak di RSUD Dr. H. Moch Ansari No 1 2 Jumlah Riwayat DM Orang Persentasi (%) Tidak Menderita DM 50 58,1 sebelumnya Menderita DM 36 41,9 sebelumnya Jumlah Saleh Banjarmasin Tahun PEMBAHASAN
6 6 a. Riwayat Diabetes Mellitus di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Hasil penelitian dilihat pada data tabel 9 di atas menunjukkan bahwa riwayat diabetes mellitus di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin dari 86 orang responden yang telah mengalami stroke dengan tidak menderita riwayat DM sebelumnya dan menderita DM sebelumnya di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin responden yang paling banyak dengan tidak menderita DM sebelumnya sebesar 50 orang (58,1%). Diabetes Mellitus (DM) atau disingkat Diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. (Bustan, 2007, p. 100) Penderita diabetes dimana didapatkan jumlah insulin yang berkurang atau pada keadaan kualitas insulin tidak baik (resistensi insulin), meskipun insulin ada dan reseptor juga ada, tepi karena ada kelainan di dalam sel itu sendiri pintu masuk sel tetap tidak dapat terbuka tetap tertutup hingga glukosa tidak dapat masuk kedalam sel untuk dibakar (dimetabolisme). Akibatnya glukosa tetap berada di luar sel, hingga kadar glukosa dalam darah meningkat. (Soegondo et al. Eds., 2011) b. Kejadian Stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Hasil penelitian dilihat pada data tabel 10 di atas menunjukkan bahwa kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin bahwa dari 86 orang respoden yang mengalami stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang paling banyak kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak sebanyak 62 orang (72,1%). Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambat aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau kematian. (Junaidi, 2011). Stroke iskemik merupakan suatu penyakit yang diawali dengan terjadinya serangkaian perubahan dalam otak yeng terserang yang apabila tidak ditangani dengan segera berakhir dengan kematian bagian otak tersebut. Kejadian stroke iskemik sekitar 70-85% dari total kejadian stroke. Stroke iskemik terjadi karena aliran darah ke otak berkurang karena sumbatan sehingga oksigen yang sampai ke otak juga berkurang atau tidak ada tergantung berat ringannya aliran darah yang tersumbat. Sumbatan oleh kerak (plak) aterosklerosis, thrombus (pecahan bekuan darah/plak), emboli (udara, lemak) pada arteri otak yang bersangkutan, merupakan sumbernya. Iskemik otak terjadi bila aliran darah ke otak kurang dari 20 ml per 100 gram otak per menit. Plak penyebab sumbatan terbentuk karena adanya proses aterosklerosis yang diperkuat dengan hadir berbagai factor resiko. (Junaidi, 2011) c. Hubungan antara riwayat Diabetes mellitus dengan kejadian stroke di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013
7 7 Hasil analisis dengan menggunakan uji statistic Chi Square menunjukkan nilai p sebesar 0,003 nilai tersebut secara statistic bermakna (p < 0,05) hal ini menunjukkan bahwa dengan kecenderungan adanya riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun DM akan lebih tampak kerusakannya ketika DM memasuki tahapan komplikasi. DM dapat menyerang hampir seluruh system tubuh manusia. salah satu komplikasinya ialah pada System kardiovaskuler: Hipertensi, infark miokard, insufiensi koroner. Komplikasi kronik berhubungan dengan kerusakan dinding pembuluh darah yang menimbulkan atherosclerosis khas pada pembuluh darah kecil di bagian ujung organ yang disebut mikroangiopati. (Bustan, 2007). Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada factor- faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan local (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosclerosis sering/cenderung sebagai faktor penting dari otak, thrombus dapat berasala dari plak atherosclerosis, atau darah dapat beku pada area yang stenosis (penyempitan pembuluh), dimana aliran darah akan lambat atau terjadi terbulunsi. Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Thrombus mengakibatkan ; (1). Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh bersangkutan (2). Edema dan kongesti (bendungan, adanya darah dalam jumlah berlebih dalam pembuluh darah suatu jaringan) disekitar area. (Muttaqin, 2005: 106) (Misbach, 2011). Dapat diambil kesimpulan dari uraian diatas bahwa adanya kecenderungan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. penyakit diabetes mellitus sangat erat hubungannya dengan gangguan pada pembuluh darah terutama kecenderungan terjadinya stroke non hemoragic. Telah dijelaskan dari uraian di atas bahwa komplikasi jangka panjang penderita diabetes mellitus apabila tidak dapat mengontrol kadar gula darah menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis baik pada pembuluh darah kecil maupun pembuluh darah besar diseluruh pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan termasuk pembuluh darah jantung dan otak.. Ketika viskositas darah menjadi kental mengakibatkan aliran darah yang tinggi, apalagi pasien DM yang sudah memiliki riwayat hipertensi akan semakin menyebabkan tekanan bertambah tinggi. Karena visikositas darah yang tinggi menyebabkan tekanan yang dihasilkan tidak maksimal sehingga aliran darah menjadi melambat.
8 8 Ketika di pembuluh darah otak telah terjadi oklusi ataupun aterosklerosis sehingga terjadi bendungan sehingga sirkulasi darah yang menuju ke otak berkurang, dikarenakan terdapat sumbatan ataupun block yang terjadi di pembuluh darah otak sehingga suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah ke otak tidak maksimal. Kondisi ini lama ke lamaan kemungkinan besar akan menyebabkan blocking atau penyumbatan yang disebabkan atheroma, emboli dan thrombus khususnya di otak akan semakin mengalami pengurangan oksigenasi sehingga akan terjadinya reperfusi kondisi ini lah yang menyebabkan kecenderungan bisa menyebabkan kejadian stroke non hemoragic. KESIMPULAN 1. Riwayat Diabetes Mellitus di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yang paling banyak dengan tidak menderita DM sebelumnya sebesar 58,1%. 2. Kejadian Stroke di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang paling banyak dengan kategori tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak sebesar 72,1%. 3. Adanya kecenderungan Riwayat Diabetes Mellitus dengan Kejadian Stroke dengan tidak terjadi perdarahan pembuluh darah otak di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun SARAN 1. Perlu dipertimbangkan penelitian lanjutan mengenai klasifikasi Diabetes Mellitus tipe I atau II yang dapat mempengaruhi kejadian stroke di Indonesia. DAFTAR RUJUKAN Bustan, M. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: RINEKA CIPTA. Hidayat, A. A. (2012). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi II. Jakarta: Salemba Medika. Hidayati, U., Syafwani, M., & Eds. (2012). Buku Panduan Skripsi Program Studi S.1 Keperawatan. Banjarmasin: Pusat Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (P4M). Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: ANDI. Misbach, J. (2011). Stroke Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta: FKUI. Muttaqin, A. (2005). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan System Saraf. Jakarta: Salemba Medika. Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Edisi II. Yogyakarta: Graha Ilmu Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., & Eds. (2011). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit Buku FKUI.
9 9
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia modern di abad ke 21 ini, banyak kemajuan yang telah dicapai, baik pada bidang kedokteran, teknologi, sosial, budaya maupun ekonomi. Kemajuan-kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini stroke semakin menakutkan karena frekuensi kejadian yang semakin meninggi serta menjadi momok bagi masyarakat karena tingkat kesembuhannya yang rendah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus
Lebih terperinci*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENDERITA DAN KADAR GULA DARAH DENGAN TERJADINYA ULKUS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Saifudin Zukhri* ABSTRAK Latar Belakang : Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penyakit jantung koroner (CHD = coronary heart desease) atau penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan ancaman kesehatan. Penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD
1 HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD dr SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA (Studi Di Wilayah Kerja RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004). Diabetes Mellitus merupakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinya pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab timbulnya penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM). Diabetic foot adalah infeksi, ulserasi, dan atau destruksi jaringan ikat dalam yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization [WHO], 2014). Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak, berlangsung
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H
HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suriani Ginting, Wiwik Dwi Arianti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia telah membuat kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping berhasilnya pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah untuk dinding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit degeneratif tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang jantung. Organ tersebut memiliki fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kelainan pada organ tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan, fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit stroke umumnya merupakan penyebab kematian nomer tiga pada kelompok usia lanjut, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke masih merupakan penyebab utama
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinci*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Al-Kahfi 1, Adriana Palimbo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis telah menjadi beban besar sebagai suatu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena morbiditas DM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu jenis penyakit menahun, yang angka kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberhasilan pembangunan diikuti oleh pergeseran pola penyakit yang ada di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular dan infeksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai dengan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan gangguan pada pembuluh darah koroner berupa penyempitan atau penyumbatan yang dapat mengganggu proses transportasi bahan-bahan
Lebih terperinciHUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Oleh: NAMA :Twenty
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang perekonomian sebagai dampak dari pembangunan menyebabkan perubahan gaya hidup seluruh etnis masyarakat dunia. Perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak bisa menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen stroke initiative (2003),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama di mana setiap rumah sakit bertanggung jawab terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2010 menjelaskan bahwa gambaran masyarakat di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi penyebab kematian yang lebih umum bila dibandingkan dengan penyakit akibat infeksi di negara sedang berkembang. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM sudah banyak dicapai dalam kemajuan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU
1 PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologis) akibat terhambatnya aliran darah karena perdarahan ataupun sumbatan
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016 Basit, e.t al., Hubungan Lama Kerja dan Pola Istirahat HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular terus berkembang dengan semakin meningkatnya jumlah penderitanya, dan semakin mengancam kehidupan manusia, salah satu penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun. Prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes adalah suatu penyakit kronis yang terjadi akibat kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang saat ini dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga menghadapi dampak perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindroma gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan disebabkan oleh defisiensi absolut atau relatif dari sekresi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi di dunia. Stroke merupakan penyakit neurologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.... iv ABSTRAK v ABSTRACT. vi RINGKASAN.. vii SUMMARY. ix
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh koroner. Penyumbatan atau penyempitan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kardiovaskuler merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan bekerja menyerupai otot polos, yaitu bekerja di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO I KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO I KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2012 penyakit kardiovaskuler lebih banyak menyebabkan kematian daripada penyakit lainnya. Infark miokard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada banyak sekali definisi tentang stroke. Salah satunya, stroke adalah sindrom kilnis yang ditandai oleh serangan akut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung dan stroke yang tergolong dalam penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012
Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke... HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012 Muh. Anwar Hafid* *Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan
21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan sosioekonomi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus. Penyakit serebrovaskular ini merupakan salah satu penyebab utama kecacatan fisik dan kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perhatian terhadap Penyakit Tidak Menular semakin hari semakin meningkat karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu penyakit cerebrovascular dimana terjadinya gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak (Wardhani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke sebagaimana pernyataan Iskandar (2004) Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial, serta membutuhkan
Lebih terperincidan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya tingkat sosial dalam kehidupan masyarakat dan ditunjang pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berdampak pada peningkatan usia harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang akan menimbulkan perubahan yang permanen pada kehidupan setiap individu (Stuart & Sundeen, 2005). Diabetes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan dengan Penyakit Gula karena memang jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebihi
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Stroke adalah gangguan fungsi otak, fokal maupun global, yang timbul mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam disebabkan kelainan peredaran darah otak. Stroke merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum, dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler adalah gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya penyempitan pembuluh darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan semakin mendapat perhatian luas diseluruh dunia, dimana perubahan cara pandang dari yang semula melihat kesehatan dari sesuatu yang konsumtif menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) sering juga dikenal dengan nama kencing manis atau penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih merupakan kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diabetes mellitus (DM) yang dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang terus mengalami peningkatan prevalensi dan berkontribusi terhadap peningkatan angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hipertensi merupakan peningkatan dari tekanan darah systolik diatas standar. Hipertensi termasuk penyakit dengan angka kejadian (angka prevalensi) yang cukup tinggi
Lebih terperinci