PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA
|
|
- Devi Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA Khairul Hidayat 1, Yani Ridal 2, Arzul 3 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta khidayat87@gmail.com 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Abstract ATS (Automatic Transfer Switch) is an electrical apparatus that serves as a controller of the switching process between the main supply (Perusahaan Listrik Negara) with a backup supply (Generator Set) automatically. ATS is widely used in large power consumers in the three phase system. In its current state, because of frequent problems in the electrical system, the ATS also be a piece of equipment that is needed by a small consumer single phase. But in the stock market for small consumer ATS with single phase is difficult to obtain. In this study, an apparatus designed for a capacity of 32A ATS, where the customers maximum power limit is 4400VA who work on single phase system. Where the generator set is used brands Mikawa Gasoline Generator with 2500VA power capacity. ATS can be operated manually and automatically. Where in the automatic mode, if a blackout on the main supply, there is a time delay for 6 seconds before the ATS turn generator set. With the ATS, it can help consumers in the operation of the generator set automatically when the electricity of goes out. Key words : ats-amf, genset, emergency, keandalan Pendahuluan Latar Belakang Penyaluran daya yang kontinu sangat mutlak dibutuhkan oleh semua tempattempat penting seperti rumah sakit, perhotelan, perindustrian, tak terkecuali rumah tempat kita tinggal. Setiap manusia berhak mendapatkan kenyamanan untuk hidupnya. Tentunya jika sering terjadinya pemadaman pada akan menggangggu kenyamanan kita dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu suplai utama () harus memiliki back-up berupa genset (generator set). Untuk mengatur secara otomatis kapan saat genset mengambil alih suplai daya saat padam atau mengembalikan ke suplai utama kembali jika normal, maka dibutuhkan sistem kontrol otomatis yang disebut ATS (Automatic Transfer Switch). Umumnya di pasaran kebanyakan tersedia panel ATS 3 phasa untuk kapasitas sebesar 10kVA atau lebih. Sedangkan untuk panel ATS 1 phasa rumah tangga tidak banyak dijumpai di pasaran. Hal ini disebabkan karena panel ATS yang diproduksi oleh produsen memakai modul
2 AMF buatan pabrik yang harganya relatif mahal dan jika modul tersebut dipasangkan pada panel ATS rumah tangga, tentu harga jualnya akan mahal. Hal ini berakibat harga panel ATS untuk kapasitas rumah tangga yang ditawarkan oleh produsen menjadi tidak relevan, dan konsumen rumah tangga jadi enggan membeli. Tak heran jika kebanyakan gedung-gedung perkantoran dan tempattempat penting saja yang menggunakan fasilitas ATS-AMF. Untuk mengatasi hal tersebut maka dirancanglah sebuah panel ATS satu phasa dengan batas daya pelanggan maksimum sebesar 4400 VA dimana modul AMFnya akan diganti dengan konfigurasi beberapa komponen relay dan timer sehingga biaya produksi dapat dipangkas, dan konsumen rumah tangga dapat menggunakan fasilitas ATS dengan harga yang cocok dan terjangkau. ke suplai genset atau sebaliknya. Membantu konsumen rumah tangga agar dapat menikmati fasilitas panel ATS-AMF dengan harga yang terjangkau. Metodologi Pada alat ini ada beberapa tahapan perancangan yang dilakukan, yaitu : 1. Tahap pemodelan sistem Untuk memulai perancangan ini, maka terlebih dahulu dibuat pemodelan sistem dari alat tersebut dalam bentuk gambar blok diagram. Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Merancang sebuah sistem atau alat yang dapat memberikan suplai daya yang kontinyu untuk kebutuhan konsumen rumah tangga. Merancang sebuah alat yang dapat mempermudah kerja manusia disaat melakukan switching suplai Gambar 1 Blok diagram perancangan 2. Tahap perancangan cover panel. Pada tahap ini menggunakan dua lembar akrilik untuk sisi luar dan dalam, yang dimana ukurannya adalah panjang 63 cm, lebar 46 cm dengan ketebalan 5 mm. Sedangkan jarak sisi luar dengan sisi dalam adalah 15 cm. 2
3 46 cm 63 cm 5 mm 15 cm Gambar 2 Rancangan ukuran cover panel terpendek kabel agar dapat menghemat pemakaian kabel. Selain itu kabel kabel juga akan lebih terlihat rapi. Tahap wiring yang terlebih dahulu dilakukan adalah wiring rangkaian ATS. Untuk jalur wiring ATS dapat dilihat pada gambar berikut : MAINS GEN L N L N MCB MCB R MC GC LOAD 3. Tahap Pemasangan Duct (Jalur Kabel) Pada tahap pemasangan letak duct ini, harus memperhatikan susunan dari komponen yang akan dipasang di bagian dalam cover panel maupun pada bagian luar box cover panel. Pemasangan duct ini juga memperhatikan rangkaian sehingga memudahkan tahap perakitan selanjutnya yaitu tahap wirring. Selector Selector MOA MOA 1 1 STOP STOP TD1 TD START MC START R GC MC R1 MC S1 S2 TD1 R2 TD2 S3 GC S4 7 7 Gambar 4 Wiring diagram kabel ATS Kedua yang dilakukan adalah wiring rangkaian AMF. Kabel yang digunakan adalah NYY berukuran 1,5 mm². Dimana jalur wiring rangkaian AMF dapat dilihat pada gambar berikut : 13 GC Vdc + MCB MOA (auto) 41 R1 AC (Main) TD1 DC R1 DC TD2 DC GC R2 AC (Gen) TD1 DC R1 DC R2 DC TD1 DC TD2 DC Gambar 3 Pemasangan duct kabel. 4. Tahap Wiring (Pengkabelan) Pada tahap wiring ini yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih jalur Gambar 5 Wiring diagram kabel AMF Selanjutnya adalah pengkabelan terminal kontak genset. Pada tahap ini yang 3
4 dilakukan adalah memanipulasi switch kontak genset sehingga menjadi beberapa terminal diantaranya terminal off, on, dan start yang nantinya akan dikontrol oleh ATS- AMF melalui anak kontak MC, R1 DC dan R2 DC. Kontak ON OFF START Hasil dan Pembahasan Deskripsi Perancangan Dalam penelitian ini, dirancang panel ATS-AMF untuk sistem 1 phasa dengan batas daya pelanggan maksimum 4400VA. Untuk pemasangan daya dari di konsumen rumah tangga dengan daya pelanggan 4400VA, maka ditentukan kapasitas MCB sebagai berikut : - OFF ATS START + - Output Vdc + I = S V 4400 VA = 220 V MC R1 DC R2 DC OFF ON START = 20 A Gambar 6 Wiring diagram terminal switch kontak genset 5. Tahap Pemasangan Komponen Pemasangan komponen dilakukan sesuai dengan gambar rancangan dan alur wirring yang dilakukan. Pada perancangan ini terdapat beberapa komponen yang digunakan, yaitu : - Relay - Timer delay - Kontaktor - MCB - Push button - Pilot lamp - Selektor switch Maka kapasitas MCB yang dipakai adalah 20 A sesuai batasan daya pelanggan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (). Berdasarkan kapasitas MCB tersebut maka daya aktif yang digunakan dengan faktor daya 0,8 diperoleh : P = V. I. Cos = 220 V. 20 A. 0,8 = 3520 Watt Menentukan kapasitas daya genset Untuk menentukan jenis dan kapasitas daya genset, terlebih dahulu ditentukan daya aktif genset yang didapat melalui daya aktif yang digunakan pada rumah. 4
5 P genset = Daya terpakai pada rumah x Faktor keamanan genset P genset = 3520 Watt x 125 % = 4400 Watt Kebutuhan minimum daya aktif genset yang digunaakan setelah melakukan perhitungan adalah 4400 watt. Maka dapat ditentukan kapasitas daya (VA) minimum genset yang akan dipakai. S = = P Cos 4400 Watt 0,8 = 5500 VA Berdasarkan perhitungan kapasitas daya (VA) genset diatas maka yang digunakan adalah genset dengan kapasitas daya diatas 5500 VA. Dalam penelitian ini, digunakan genset merk Mikawa Gasoline Generator 2500 VA. Hal ini telah dipertimbangkan karena harganya yang relatif murah yaitu Rp ,- dan telah memiliki electric start. Menentukan rating kontaktor pada panel ATS-AMF Pada panel ATS-AMF ini terdapat dua buah kontaktor yang akan dipakai, yaitu MC (Main Contactor/ Kontaktor) dan GC ( Contactor). Untuk menentukan rating kontaktor, berpedoman pada kapasitas MCB yang dipakai yaitu 20 A. Maka rating kontaktor diperoleh : I = I MCB 80% = 20 A 80% = 25 A Untuk menentukan rating kontaktor genset, terlebih dahulu ditentukan In genset : In = = VA genset V 5500 VA 220 V = 25 A Berdasarkan In genset 25 A, maka rating kontaktor genset diperoleh : I = In 80% = 25 A 80% = 31,25 A Sesuai rating kontaktor yang diperoleh maka kapasitas kontaktor tidak boleh kurang dari 25A, sedangkan pada kontaktor genset tidak boleh kurang dari 31,25A. Dalam perancangan ATS-AMF ini, penulis menggunakan dua buah kontaktor yang sama untuk kontaktor dan kontaktor genset dengan merk Otto Electrical tipe S-N21 dengan kapasitas kontaktor 32 A. Kapasitas kontaktor tidak kurang dari rating yang telah ditentukan. 5
6 Spesifikasi pengujian Pengujian dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana respon panel ini setelah proses perakitan dilakukan. Panel ATS-AMF ini dinyatakan dapat beroperasi dengan baik bila kerja ATS-AMF sesuai fungsi yang telah direncanakan saat perancangan. Berikut gambar blok pemasangan panel ATS-AMF pada pelanggan : Suplai Generator Set 2500 VA kwh meter Panel ATS-AMF Panel Beban Beban Gambar 7 Blok pemasangan panel ATS-AMF pada pelanggan Pengujian operasi manual Pada pengujian operasi manual ini dilakukan dengan menekan tombol tombol push button yang telah disediakan. Sebelumnya terlebih dahulu memposisikan posisi selector switch pada mode operasi manual. Prosedur pengujian panel ATS-AMF dalam kondisi pengoperasian manual adalah sebagai berikut: 1. Menghidupkan MCB kontrol suplai, MCB kontrol suplai, dan MCB kontrol switch kontak genset. 2. Memposisikan selector switch di panel ATS-AMF pada posisi manual (keadaan ini telah mengindikasikan bahwa suplai utama ready). 3. Menekan tombol push button start pada panel ATS-AMF sehingga mengindikasikan bahwa suplai utama on load. 4. Mematikan / mencabut suplai ( mengindikasikan suplai utama terjadi pemadaman) 5. Memposisikan switch kontak pada genset ke posisi starting hingga genset hidup (keadaan ini telah mengindikasikan bahwa suplai cadangan genset ready). 6. Menekan tombol push button start genset sehingga mengindikasikan bahwa genset on load. 7. Menghubungkan kembali suplai utama (mengindikasikan suplai utama kembali normal) sehingga genset akan mati sendirinya. Gambar 8 Selector switch posisi manual 6
7 Hasil pengujian operasi manual Keadaan dan serta posisi tombol push button pada panel ATS-AMF terhubung, mati / Tombol Stop ditekan terhubung, mati. Lalu tombol Start ditekan dan terputus terputus, hidup / Tombol Stop ditekan terputus, hidup. Lalu Tombol Start ditekan ready (S2) on load ready (S3) on load (S4) (S1) Analisa pengujian operasi manual Dari data hasil pengujian pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa ATS-AMF yang dirakit telah berfungsi dengan baik pada operasi manual. Komponen-komponen daya maupun kontrol pada ATS-AMF dapat disimpulkan bahwa telah bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing karena hasil data menunjukkan lampu menyala sesuai kondisi yang di inginkan pada perencanaan. Dengan data diatas juga dapat disimpulkan bahwa pada saat proses wiring (pengkabelan) dikerjakan telah sesuai dengan gambar rancangan yang dibuat. Sehingga ATS-AMF dinyatakan siap untuk dipasang pada sistem. Pengujian operasi otomatis Pengujian operasi otomatis ini dilakukan untuk menguji proses pemindahan beban dari suplai utama () ke suplai cadangan ( genset ) secara otomatis tanpa menekan tombol apapun pada panel ATS- AMF tersebut. Apabila sumber dari mengalami pemadaman maka ATS-AMF akan melakukan proses starting Engine sampai genset dalam keadaan ready. Operasi ini dilaksanakan dengan memposisikan selector switch pada posisi Auto seperti diperlihatkan pada gambar Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari ATS-AMF ini pada pengoperasian secara otomatis. 7
8 Gambar 9 Selector switch posisi otomatis Prosedur pengujian panel ATS-AMF dalam kondisi pengoperasian otomatis adalah sebagai berikut: 1. Merangkai peralatan seperti gambar 4.1 pengujian ATS-AMF. 2. Menghidupkan MCB kontrol, MCB kontrol, dan MCB kontrol switch genset. 3. Memposisikan selector switch di panel ATS-AMF pada posisi otomatis (keadaan ini telah mengindikasikan bahwa telah ready dan on load). 4. Mematikan / mencabut suplai ( mengindikasikan suplai terjadi pemadaman). Jika relai DC start genset merespon maka ini adalah tanda proses switching otomatis dari suplai utama ke suplai cadangan bekerja seperti yang diharapkan. akan dalam keadaan starting sehingga akan hidup dan dalam keadaan ready. 5. Suplai cadangan dalam keadaan on load setelah terjadi proses starting. 6. Menghubungkan kembali suplai utama (mengindikasikan suplai utama kembali normal). Jika relai DC stop genset merespon maka ini adalah tanda proses switching otomatis dari suplai cadangan ke suplai utama genset dapat bekerja seperti yang diharapkan. Suplai cadangan genset akan mati dan suplai utama dalam kondisi on load. Hasil pengujian operasi otomatis Keadaan suplai dan suplai ready (S2) on load ready (S3) on load (S4) (S1) Suplai terhubung maka suplai mati Suplai padam maka suplai hidup Analisa pengujian otomatis Dari data hasil pengujian pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa panel ATS-AMF yang dirakit telah berfungsi dengan baik pada operasi otomatis, karena lampu 8
9 menyala sesuai dengan kerja komponenkomponen yang dipasang. Komponenkomponen daya maupun kontrol penyusun ATS-AMF juga dapat disimpulkan telah bekerja sesuai dengan fungsinya masingmasing dan wiring yang telah dikerjakan telah sesuai seperti gambar rancangan yang dibuat. Kesimpulan Dari hasil Pengujian ATS (Automatic Transfer Switch) satu phasa dengan batas daya pelanggan maksimum 4400 VA ini, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Kontaktor yang dipakai untuk dan genset adalah kontaktor merk Otto Electric dengan kapasitas 32 A, dan telah mencukupi untuk proses penyaluran ke beban terpakai sebesar 3520 watt untuk suplai dan 4400 watt untuk suplai genset 2. Pada penelitian ini, genset yang dipakai adalah genset merk Mikawa Gasoline Generator dengan kapasitas 2500VA. Dengan faktor daya 0,8, maka beban maksimum genset tersebut adalah 2000 watt. 3. Alat dapat bekerja dengan baik pada proses switching secara manual maupun secara otomatis. 4. Pada saat terjadi pemadaman, terdapat penundaan waktu selama ± 6 detik sebelum genset melakukan starting. Hal ini bertujuan untuk menjaga komponen-komponen agar tidak rusak jika kadang kala terjadi pemadaman sesaat. Daftar Pustaka Panitia PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Yayasan PUIL: Jakarta. Indhana Sudiharto,ST,MT, dkk, (2011), Rancang Bangun Sistem Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) - Berbasis Plc Dilengkapi Dengan Monitoring Jurnal. Surabaya ; Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS. Enggar T. Santosa (2011), Rancangan Dasar Sistem Automatic Main Failure Dan Automatic Transfer Switch Untuk Ruang Pertemuan Gedung 71 Jurnal. Tangerang ; Pusat Reksa Perangkat Nuklir. Hidayah Aprilawati, (2007), Perancangan Unit Instalasi Di Pt Aichi Tex Indonesia Skripsi (tidak dipublikasikan). Bandung ; Politeknik Negeri Bandung
10 Biodata Penulis Penulis lahir di Payakumbuh, 30 oktober Menempuh jalur pendidikan dasar di SD Islam Jihad Padang panjang, SLTPN 1 Bangkinang dan SMKN 1 Bangkinang. Saat ini penulis telah menempuh pendidikan S1 di Teknik Elektro Universitas Bung Hatta Padang. Padang, 10 September
BAB III PERANCANGAN SISTEM
41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan
Lebih terperinciPERANCANGAN KENDALI AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH GENSET 2500 VA BERBASIS MIKROKONTROLER (APLIKASI PLTA SINGKARAK)
PERANCANGAN KENDALI AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH GENSET 2500 VA BERBASIS MIKROKONTROLER (APLIKASI PLTA SINGKARAK) Rachmadani Yasfira 1, NH Kresna 2, Mirzazoni 3 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciProposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung
Proposal Proyek Akhir 2007 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 2007 PERANCANGAN UNIT RANGKAIAN INSTALASI GENSET DI PT AICHI TEX INDONESIA Nama Mahasiswa : Hidayah
Lebih terperinciBAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF)
BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) 4.1 Komponen-komponen Panel ATS dan AMF 4.1.1 Komponen Kontrol Relay Relay adalah alat yang dioperasikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420 Suhanto Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Politeknik Penerbangan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang
BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang telah dijabarkan pada bab III yaitu perancangan sistem ATS dan AMF di PT. JEFTA PRAKARSA PRATAMA dengan mengambil
Lebih terperinciOptimalsasi ATS (Automatic Transfer Switch) pada Genset (Generator Set) 2800 Watt Berbasis TDR
Seminar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4) Institut Teknologi Padang (ITP), Padang, 27 Juli 2017 ISBN: 978-602-70570-5-0 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017 Optimalsasi
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR (APLIKASI KAMPUS PROKLAMATOR II UNIVERSITAS BUNG HATTA)
PERENCANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR (APLIKASI KAMPUS PROKLAMATOR II UNIVERSITAS BUNG HATTA) Samaun Akbar. 1, Ir. Yani Ridal, MT. 2 dan Ir. Arzul, MT.
Lebih terperinciPOWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET
POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET Wandi Perdana 1, Tohari 2, Sabari 3 D3Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jln.
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
PERANCANGAN AUTOMATIC MAIN FAILURE DAN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DI LENGKAPI DENGAN 10 KONDISI DISPLAY DAN 4 KONDISI BACKLIGHTING MENGGUNAKAN ZELIO LOGIC SMART RELAY (SR) Jagra Bagus Haryanto* ), Ir. Tejo
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
PERANCANGAN AUTOMATIC MAIN FAILURE DAN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DI LENGKAPI DENGAN 10 KONDISI DISPLAY DAN 4 KONDISI BACKLIGHTING MENGGUNAKAN ZELIO LOGIC SMART RELAY (SR) Jagra Bagus Haryanto *), Tejo
Lebih terperinciPERANCANGAN SUPLAI TEGANGAN CADANGAN UNTUK MENGANTISIPASI SUPAYA BATERAI UPS DI ELECTRIC ROOM 5 TIDAK KEHABISAN DAYA
POLITEKNOLOGI VOL. 14 NO. 3 SEPTEMBER 2015 PERANCANGAN SUPLAI TEGANGAN CADANGAN UNTUK MENGANTISIPASI SUPAYA BATERAI DI ELECTRIC ROOM 5 TIDAK KEHABISAN DAYA ABSTRAK Narko 1, Fatahula 2 dan Sagi 3 1 Teknik
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN GENSET. Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi
BAB III PERANCANGAN GENSET 3.1 SPESIFIKASI GENSET Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi listrik cadangan adalah terdiri dari 2 ( dua ) unit generating set yang memiliki
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI 3.1 Penjelasan Umum sistem Kelistrikan
BAB III DASAR TEORI 3.1 Penjelasan Umum sistem Kelistrikan Dengan perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini, maka kebutuhan tentang kelistrikan menjadi suatu keharusan, salah satunya unsur menjadi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM ATS-AMF DAN CDC BERBASIS PLC DILENGKAPI SISTEM START-STOP GENSET VIA SMS GSM
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM ATS-AMF DAN CDC BERBASIS PLC DILENGKAPI SISTEM START-STOP GENSET VIA SMS GSM Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem distribusi tenaga listrik di gedung Fakultas Teknik UMY masuk pada sistem distribusi tegangan menengah, oleh karenanya sistim distribusinya menggunakan
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR
PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR I. Tujuan : 1. Mengenal generator 2. Memahami cara kerja generator dan pengaturannya II. Peralatan yang Dibutuhkan : Peralatan keselamatan Modul percobaan Kebel jumper
Lebih terperinciPERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) - AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) PRODUKSI PT. BERKAT MANUNGGAL JAYA
Makalah Seminar Kerja Praktek PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) - AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) PRODUKSI PT. BERKAT MANUNGGAL JAYA Maman Suryawan. 1, Ir. Tejo Sukmadi, MT. 2
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis
BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 4.1 Hasil 4.1.1 Proses Perancangan Diagram Satu Garis Sistem Distribusi Tenaga Listrik Pada Hotel Bonero Living Quarter Jawa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
KARAKTERISTIK SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN KARAKTERISTIK
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING
RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Laporan pemeliharaan
17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM CATU DAYA DENGAN AUTOMATIC MAIN FAILURE UNTUK RUANG PERTEMUAN GEDUNG-71
PEBUATAN SISTE CATU DAYA DENGAN AUTOATIC AIN FAILURE UNTUK RUANG PERTEUAN GEDUNG-71 ABSTRAK R.Enggar Timbul Santosa, aradu Sibarani, Suripto, Rahmad Widodo Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL Secara keseluruhan sistem kontrol yang dibuat terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kontrol 42Vac dan kontrol 5Vdc, bagian kontrol 42Vac untuk mengontrol kontaktor
Lebih terperinciAPLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC
APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC I WAYAN W., ARTADI H.W., ADANG H.G., YONO S., A. MUTALIB
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab ini berisi tentang bagaimana alat ini dapat bekerja sesuai dengan rancang bangun serta simulasi yang di targetkan. Dimana sistem mekanikal, elektrikal dapat dikontrol
Lebih terperinciPengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V
Pengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V Moch. Faishol Yusron ), Joko 2) ) Mahasiswa D3 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro F. Teknik Unesa Surabaya, faishal_yusron@yahoo.com 2) Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS
BAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS 4.1 Genset Sebagai Back Up PLN Genset adalah merupakan sumber energy listrik yang bias digunakan pada peralatan yang memerlukan energy listrik. Pada
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA
32 BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA 4.1 Deskripsi Perancangan Dalam perancangan ini, penulis akan merancang genset dengan penentuan daya genset berdasar beban maksimum yang terukur pada jam 14.00-16.00 WIB
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT
RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto (091321063) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014
2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014 A. Materi Jenis kegiatan yang dilombakan adalah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA
TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA Disusun Oleh : Nama : Adita Kusuma NIM : 41414110126 Jurusan : Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciSOAL PRAKTIK KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA P 3 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Teknik Instalasi
Lebih terperinci(ATS) DAN LAPORAN. Oleh NIM: NIM:
RANCANG BANGUNN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE(AMF) PLN-GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGANN MONITORING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Dalam uji coba ini penulis akan melakukan simulasi alat dari kerja rangkaian sistem pengeruk sampah secara otomatis ini. Pengujian ini dilakukan untuk menguji sekaligus membuktikan
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC
OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)
RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector) Zilman Syarif 1, Duma Pabiban 2, Azwar Anas 3 Abstrak : Lorong merupakan sarana area untuk
Lebih terperinciStandby Power System (GENSET- Generating Set)
DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember Peraturan Umum Instalasi
DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000(PUIL 2000). Jakarta. [2] Mohammad Hasan Basri. 2008. Rancang Bangun Diagram Satu Garis Rencana Sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8 Oleh : Muhamad Novrie Zainuddin 2208039030 Dosen Pembimbing : Suwito, ST. MT. Eko Pujiyatno Matni, S.Pd Program Studi
Lebih terperinciImplementasi Automatic Transfer Switch Berbasis PLC pada Laboratorium Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Implementasi Automatic Transfer Switch Berbasis PLC pada Laboratorium Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung Hendro Utomo 1, Ageng
Lebih terperinciSmart Lighting Berbasis Photocell pada Low Voltage Main Distibusion Panel (Lvmdp) untuk Penghematan Energi
Smart Lighting Berbasis Photocell pada Low Voltage Main Distibusion Panel (Lvmdp) untuk Penghematan Energi Deni Hendarto #1, Padillah #2 #1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Terdapat dua jenis tahap pada perancangan dan pembuatan model sistem pemadam kebakaran dalam tugas akhir ini, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciSISTEM PEMBEBANAN GENERATOR CADANGAN PADA RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR
SISTEM PEMBEBANAN GENERATOR CADANGAN PADA RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Program
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciBAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat
Lebih terperinciGambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift
BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol
Lebih terperinciSWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2
SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2 Dalam sistem pemancar televisi, khususnya yang bersifat relay transmisi, sinyal informasi yang diterima dari sumber akan dikuatkan dan kemudian diteruskan ke tujuan selanjutnya.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS
TUGAS AKHIR AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS DISUSUN OLEH : MULYANA SASTRA BIDAYA 41409120025 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Rancangan Pengujian rancangan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem ini telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, pengujian ini dilakukan
Lebih terperinciJonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN
Hasil Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 PENGOPERASIAN PUSAT TEKNOLOGI SISTEM CATU DAYA LlMBAH RADIOAKTIF Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK Pengoperasian Sistem Catu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi : PT. Kunago Jantan Jl. By Pass Km. 25 Korong Sei. Pinang, Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat). 3.2 Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA
RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.
Lebih terperinciLKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN BIDANG LOMBA: INDUSTRIAL CONTROL LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bekerja sama dengan FT UNY 2014 A. MATERI Jenis kegiatan yang
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini
BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan
Lebih terperinciKiswanto, Teguh Sulistyo, Muhammad Taufiq, Yuyut S
KEHANDALAN SISTEM HIDRAN GEDUNG RSG-GAS DENGAN CARA PENAMBAHAN CATU DAYA LISTRIK DARI DISEL BRV 30 Kiswanto, Teguh Sulistyo, Muhammad Taufiq, Yuyut S Sub Bidang Sistem Elektrik Bidang Sistem Reaktor Pusat
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciPERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN
PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN Triadi desmanto, S.T 1 *, Ir. NH Kresna, M.T. 1, Mirzazoni, ST, M.T 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol
TUGAS AKHIR Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis Dengan Remote Kontrol Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Sudarmanto
Lebih terperinciNama : Widdiyanto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
UNJUK KERJA MESIN PRESS BOTOL PLASTIK 600ml Nama : Widdiyanto NPM : 27411377 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Limbah plastik
Lebih terperinciSolar PV System Users Maintenance Guide
Solar PV System Users Maintenance Guide Solar Surya Indonesia Komplek Ruko GreenVile Blok A No 1-2 Jl. Green Vile Raya, Duri Kepa Jakarta Barat 11510 Telp: 021-566.2831 Pedoman Pemilik Solar PV System
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR
RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR TUGAS AKHIR Disusun Oleh: DIANA NUR FITASARI J0D 006 007 PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di dunia, dan mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah tersedianya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AUTOMATIC TRANSFER SWITCH BERBASIS PLC PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG
IMPLEMENTASI AUTOMATIC TRANSFER SWITCH BERBASIS PLC PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG Hendro Utomo 1, Ageng Sadnowo 2, Sri Ratna S 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem pr Bateray/ accu Program Power supply Setting timer maksimal 15 menit Start Atmega 16 Display Driver Lampu Reset Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Accu
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1. Sistem Kelistrikan Dalam mengevaluasi kelistrikan yang ada di gedung PT Sambuja Lestari di jalan Pluit Raya, Jakarta Utara hal yang harus diperhitungkan adalah jumlah
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG
STUDI KELAYAKAN PERALATAN PADA INSTALASI PANEL KONTROL DI BENGKEL TEKNIK LISTRIK, POLITEKNIK NEGERI PADANG Feasibility Study of Control Panel Installation at Electrical Power Laboratorium, Polytechnic
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN INSTALASI
BAB III PERANCANGAN INSTALASI 3.1 Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan adalah untuk untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam merealisasikan ide atau gagasan yang akan dicapai berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciTI-3222: Otomasi Sistem Produksi
TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan
Lebih terperinciTI3105 Otomasi Sistem Produksi
TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin
Lebih terperinciRANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ
1 RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ Ardi Bawono Bimo, Hari Santoso, dan Soemarwanto Abstract Automatic Transfer Switch (ATS) merupakan
Lebih terperinciSOAL PRAKTIK KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA P 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Teknik Instalasi
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pemasangan Genset Emergency Pada Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau
Studi Perencanaan Pemasangan Genset Emergency Pada Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Dekri Septianto*, Firdaus**, Amir Hamzah** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau**Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
37 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan Automatic Spray Control ini menggunakan PLC NAiS buatan Panasonic tipe FP0-C14RS, yang berfungsi untuk mengontrol Counter, Relai, Timer,
Lebih terperinciPERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON
SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma III Politeknik Negeri Medan Oleh : ADI PUTRA
Lebih terperinciMAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)
MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge
Lebih terperinci