BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Devi Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi masalah jika tidak tersedia dalam kondisi yang layak, baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut data WHO tahun 2000, terdapat 2 miliar orang yang menyandang risiko menderita penyakit disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak setiap tahun. Sumber-sumber air dicemari oleh limbah industri atau tercemar karena penggunaannya yang melebihi kapasitas untuk dapat diperbaharui. Jika tidak dilakukan upaya perubahan dalam cara memanfaatkan air, mungkin saja suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa pengolahan khusus yang biayanya melewati jangkauan sumberdaya ekonomi bagi kebanyakan negara (Midleton, 2004). Sumber kehidupan ini persediaannya terbatas dan semakin hari semakin tercemar oleh kegiatan manusia sendiri, namun masih banyak orang yang tidak mempunyai akses ke air. Konsumsi air telah meningkat dua kali lipat dalam 50 tahun terakhir air, sedangkan air merupakan sumberdaya yang terbatas, sehingga terjadi penurunan mutu air. Kesenjangan antara tingkat pemakaian air di negaranegara maju dan negara-negara berkembang semakin jauh. Dewasa ini 1,2 milyar penduduk dunia tidak mempunyai akses ke air bersih dan hampir dua kali dari jumlah itu tidak mempunyai fasilitas sanitasi dasar yang memadai. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya air bersih yang terbatas. Air bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, industri, kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar baku mutu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia termasuk kegiatan pembangunan. Beberapa kegiatan
2 2 manusia menyebabkan sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, ketersediaan air sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Salah satu sumberdaya air yang berpotensi sebagai sumber air bersih adalah air sungai. Sungai adalah salah satu dari sumberdaya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga pemanfaatan air di hulu dapat berpengaruh terhadap pemanfaatan air di hilir. Pencemaran di hulu sungai akan menimbulkan biaya sosial di hilir (extematily effect) pelestarian di hulu memberikan manfaat di hilir. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia, dan tidak kalah pentingnya bagi biota air, yang memerlukan kualitas air yang lebih baik. Untuk menjaga atau mencapai kualitas air agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya pelestarian dan pengendalian sumberdaya air. Pelestarian kualitas air merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada kondisi alamiah. Sungai Enim adalah sungai yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, dan merupakan salah satu anak Sungai Musi di Kota Palembang. Sebelum tahun 2000, kualitas air Sungai Enim masih sangat baik, yang diindikasikan oleh masih mungkinnya cahaya matahari masuk ke dasar sungai yang berubah menjadi energi panas untuk kelangsungan metabolisme organisme sungai, tingkat keasaman air masih termasuk netral, kadar besi tidak tinggi (sebesar 0,1 1 ppm), sehingga kondisi air masih jernih. Pepohonan terdapat di pinggir sungai, dan organisme di sungai masih sangat banyak, tidak aneh jika warga di sekitar sungai yang memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Sungai Enim sangat membantu aktivitas masyarakat sekitar, banyak warga yang memanfaaatkan sungai untuk dikonsumsi, mandi, mencari ikan, dan tempat wisata. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran air, yaitu dengan upaya memelihara fungsi air, sehingga kualitas air memenuhi baku mutu. Salah satu daerah yang memiliki sungai dengan peranan yang sangat tinggi bagi masyarakat adalah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya air permukaan, Muara Enim mendapat tantangan tersendiri dalam menyikapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan pada aliran sungai.
3 3 Menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1 ayat (7) menyatakan bahwa, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan menurun atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Air dinyatakan tercemar apabila air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya. Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal akibat terkontaminasi oleh material atau partikel, dan bukan dari proses pemurnian. Air sungai dinyatakan tercemar apabila badan air tersebut tidak sesuai lagi dengan peruntukannya dan tidak dapat lagi mendukung kehidupan biota yang ada di dalamnya (Effendi 2003). Terjadinya suatu pencemaran di sungai umumnya disebabkan oleh adanya masukan limbah ke badan sungai Perumusan Masalah Berbeda dengan kondisi saat ini, bahwa air Sungai Enim yang dulu masih jernih sekarang sudah berwarna coklat, hitam dan kotor. Di pinggir sungai sudah sedikit pepohonan dan digantikan dengan rumah-rumah warga, sehingga banyak sampah di pinggir sungai yang berasal dari limbah rumah tangga. Kualitas air Sungai Enim semakin memburuk, yang disebabkan oleh limbah rumah tangga dan semakin banyaknya aktivitas perusahaan penambangan maupun perusahaan lainnya yang berada di hulu sungai. Hal ini dapat diketahui pada saat air sungai yang digunakan sebagai air baku PDAM Lematang Enim diduga telah tercemar. Air di sungai tersebut telah berubah menjadi keruh dan bercampur minyak. Perubahan warna air tersebut tidak seperti hari biasanya, perubahan warna terjadi terutama setiap sehabis hujan deras. Akibat kondisi sungai yang kotor membuat warga atau masyarakat menjadi khawatir untuk menggunakan air sungai, terutama untuk dikonsumsi, sebab diperkirakan mengandung limbah logam berat yang membahayakan kesehatan bagi masyarakat. Organisme yang terdapat di Sungai Enim sudah sangat sedikit. Seperti yang diketahui semakin banyak muatan suspensi yang masuk kedalam air, akan mengganggu organisme plankton dan kehidupan makhluk hidup perairan, diantaranya ikan. Selain sebagai produsen primer, plankton golongan fitoplankton
4 4 melalui proses fotosintesis, menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan makhluk hidup lainnya, sehingga jika fitoplankton terganggu, oksigen yang dihasilkan untuk keperluan makhluk hidup lainnya juga akan terganggu. Contohnya, ikan Baung (Macrones nemurus) sebagai ikan lokal Sumatera Selatan membutuhkan oksigen ppm, ph 6.5 untuk dapat berkembang biak, ikan Patin (Pangasius djambal), membutuhkan oksigen 3-6 ppm untuk dapat hidup. Berdasarkan latar belakang dan fakta yang ditemukan di lapangan, maka dapat dirumuskan permasalahan berikut ini. (1) Faktor-faktor atau sumber-sumber yang menyebabkan pencemaran di lingkungan perairan Sungai Enim? (2) Seberapa tinggi tingkat pencemaran yang telah terjadi di lingkungan perairan Sungai Enim? (3) Bagaimanakah rumusan atau rekomendasi strategi pengelolaan lingkungan permasalahan pencemaran lingkungan perairan di Sungai Enim? Untuk mengungkap permasalahan yang telah dirumuskan tersebut, maka penting untuk dilakukan kajian tentang pencemaran lingkungan dengan mengetengahkan judul, Kajian Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Enim di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan 1.3. Keaslian Penelitian Penelitian-penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi sekaligus sebagai perbandingan untuk menunjukkan keaslian penelitian. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Azwir dan Dany Trofisa dengan rencana penelitian pada Sungai Tapung Kiri dan Sungai Ciliwung,. Pada penelitian Arie Herlambang, hanya menekankan pada strategi pengendalian pencemaran lingkungan saja, sedangkan pada rencana penelitian ada tiga fokus yang menjadi permasalahan. Penelitian yang dilakukan oleh Yusnitati yaitu mengenai pencemaran lingkungan, berikut ini disajikan dalam Tabel 1.1.
5 5 Tabel 1.1. Perbandingan Rencana Penelitian dengan Penelitian Terdahulu No Peneliti, Tahun, Judul Tujuan Utama Metode Hasil 1. Azwir, 2006 Mengetahui beban pencemaran Pengambilan sampel secara purposif limbah Industri kelapa sawit sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan terhadap Sungai Tapung Kiri dan pertimbangan tertentu Analisa data mengevaluasi daya tampung dengan mengklasifikasikan data dalam beban pencemaran Air tabel, membuat grafik dan menghitung Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri Kelapa Sawit PT. Peputra Masterindo Di Kabupaten Kampar 2. Herlambang, 2006 Pencemaran Air Dan Strategi Penggulangannya 3. Trofisa, 2011 Kajian Beban Pencemaran Dan Daya Tampung Pencemaran Sungai Ciliwung Di Segmen Kota Bogor 4. Yusnitati, 2010 Aspek Pencemaran Lingkungan Dari Pabrik Pencairan Batubara Strategi Pengendalian pencemaran lingkungan Mengidentifikasi sumber-sumber pencemar di DAS Ciliwung Segmen Kota Bogor, mengevaluasi perkembangan kondisi mutu air Sungai Ciliwung dari hulu ke hilir di segmen Kota Bogor, menghitung besar beban pencemaran setiap sumbersumber pencemar. Gambaran secara detail tentang aspek pencemaran dari pabrik batubara cair di Indonesia. 5 Tika Mustika Effendi (2012) 1. Mengetahui kualitas air Sungai Cileungsi dari hulu sampai hilir secara matematis serta membuat simulasi. Sampel dilakukan secara purposif sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan adanya beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti yakni pertimbangan sumber kegiatan. Pengumpulan data terdiri atas data spasial dan data atribut. Data spasial diperoleh dari pengolahan peta-peta tematik dan penginderaan jauh,data atribut, yaitu data dalam bentuk tulisan ataupun angkaangka. Evaluasi aspek pencemaran pabrik batubara cair, dilaksanakan mengacu pada data-data enjiniring dari pengoperasian pilot plant 50 t/d yang dibangun di Australia. Purposive Sampling dan wawancara Pengaruh limbah PT Peputra Masterindo tidak terlalu signifikan terhadap kualitas air sebelum dan setelah kontak dengan limbah. Berdasarkan Kriteria Pencemaran, Sungai Tapung Kiri termasuk kriteria cemaran ringan Pengendalian pencemaran dilakukan dengan perlindungan sumber air dengan cara menata tata ruang yang berwawasan lingkungan dan dilindungi oleh undang-undang yang berlaku Terdapat sumber- sumber pencemar di DAS Ciliwung Kota Bogor seperti limbah dari domestik, industri, peternakan dan pertanian. Kualitas air mengalami penurunan dari hulu ke hilir ditandai dengan peningkatan BOD dan COD yang melebihi baku mutu air. Status mutu air tergolong kategori sedang-buruk. Cara yang paling tepat menangani plant teknologi batubara bersih adalah mengontrol pendayagunaan input secara efisien, meminimumkan dampak terhadap ekosistem, dan mengontrol pembuangan polutan 1. Sungai Cileungsi semakin ke hilir semakin
6 6 Kajian Penemaran Sungai Cileungsi oleh llimbah industri dan strategi pengelolaannya di Kabupaten Bogor 6 Estevez et al, 2008) The mobility and degradation of pesticides in soils and The pollution of groundwater Resources sungai 2. mengetahui tingkat pencemaran sungai data pengaruh dari karakteristik fisik dan kimia dari degradation of pesticides and their access to groundwater and surface waters mengalami kecenderungan penurunan kualitas air 2.Status mutu air sungai Cileungsi berada pada kondisi tercemar ringan sampai sedang Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dilapangan 7 Daam et al, 2013 Preliminary aquatic risk assessment of imidacloprid after application in an experimental rice plot Penelitian dilakukan di plot sawah, Kota Alcaer do sal, Portugal. Penggunaan pestisida untuk pengendalian gulma (Heteranthera spp) dan kepik (aphid insects) Purposive Sampling Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan 100 gram/liter/ha atau setara 300 liter/ha volume spray di plot sawah, sebagai standar nilai PECs (Predicted environmental concentrations) sebesar 30 μg/l dan US-EPA (United State Environmental Protection Agency) sebesar 78 μg/l. pengaruh toxicity (racun) dari imidacloprid terhadap alga hijau (The Green algae) seperti P.subcapitata dan themacrophyte L Ozturk, et al.., 2009 A chemical substitution study for a wet processing textile mill in Turkey 8 Khusnul Muassiroh, 2014 Kajian Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Enim Di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Menganalisis kualitas air pada limbah tekstil Seberapa tinggi tingkat pencemaran, Faktor- yang menyebabkan pencemaran dan rekomendasi strategi Purposive Sampling Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposif sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu Dari hasil penelitian, adanya sulphida yang sangat beracun dapat di reduksi menggunakan biodegradable agent Adanya penurunan kualitas air sungai Enim dari hulu ke hilir akibat dari berbagai aktifitas domestic, industry, pertanian, dll di sungai Enim, Kabupaten Muara Enim Sumber : Telaah Pustaka dan Perumusan ( 2014)
7 Batasan Penelitian Dalam membatasi penelitian karena mengingat penelitian ini dapat sangat luas cakupannya, maka perlu batasan-batasan tertentu dalam peneliti ini, dengan demikian penelitian akan dibatasi oleh lokasi penelitian dan pembahasan, sehingga tidak melebar dan menciptakan persepsi yang berbeda. Lokasi penelitian diambil di Sungai Enim, Kabupaten Muara Enim dari hulu hingga hilir yang melewati 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lebak Budi, Tanjung Agung dan Kecamatan Muara Enim. Pengukuran kualitas air sungai dibatasi pada pengukuran kualitas air sungai menggunakan parameter fisik dan kimia, kemudian dibandingkan dengan baku mutu air. Parameter tersebut menunjukkan karakteristik kualitas air sungai yang dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber air oleh masyarakat dan secara tidak langsung dapat menimbulkan permasalahan lingkungan di masyarakat. Pengukuran kualitas air sungai dibatasi pada lokasi yang telah ditentukan, menggunakan parameter fisik dan kimia yang kemudian dibandingkan dengan baku mutu air. Parameter tersebut digunakan sebagai penentu karakteristik kualitas air sungai dan indikasi permasalahan sosial yang terkait dengan aktivitas dan perilaku masyarakat di sekitar aliran sungai Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan batasan obyek maupun lingkup kajian penelitian yang didukung oleh konsep teori yang ada, maka dapat ditetapkan beberapa tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji komponen faktor dan sumber yang menyebabkan pencemaran lingkungan pada perairan Sungai Enim; dan (2) mengkaji tingkat pencemaran lingkungan pada perairan Sungai Enim; (3) merumuskan rekomendasi strategi pengelolaan lingkungan pencemaran lingkungan pada perairan Sungai Enim.
8 Manfaat Penelitian Sasaran utama dalam penelitian ini adalah seberapa tinggi tingkat pencemaran lingkungan yang telah terjadi pada perairan Sungai Enim, faktor-faktor atau sumber-sumber yang menyebabkan pencemaran, serta rumusan atau rekomendasi strategi penanganan permasalahan pencemaran lingkungan pada perairan Sungai Enim. Oleh karena itu manfaat penelitian ini lebih mengarah kepada manfaat praktis, sebagai berikut ini. (1) Faktor-faktor atau sumber- sumber yang menyebabkan pencemaran lingkungan pada perairan Sungai Enim sehingga dapat dilakukan upaya penanggulangan. (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat pencemaran lingkungan yang telah terjadi pada perairan Sungai Enim, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah yang tepat dalam rangka pengendalian pencemaran. (3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap pencemaran yang terjadi di perairan Sungai Enim maupun di daerah lain dengan adanya rekomendasi strategi pengelolaan pencemaran. (4) Secara teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori lebih lanjut tentang tingkat pencemaran lingkungan perairan dengan buktibukti ilmiah yang lebih rinci serta faktor-faktor penyebab pencemaran, sehingga penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum, khususnya ilmu Teknik Lingkungan atau pengelolaan lingkungan.
I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai adalah sumber daya alam yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi. Manusia menggunakan air untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko mudah tercemar, jika pengelolaan
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Umar Ode Hasani Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO Email : umarodehasani@gmail.com Ecogreen Vol. 2 No. 2, Oktober
Lebih terperincimemenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber daya alam untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang keberadaannya sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Surakarta sebagai kota metropolitan didukung oleh 6 wilayah hinterland yang memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Secara karakteristik bentanglahan, bentanglahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan bagi hajat hidup manusia dan mahluk hidup lainnya, untuk itu maka perlu menjaga kualitas air agar air dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini masyarakat mulai melupakan pentingnya menjaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini masyarakat mulai melupakan pentingnya menjaga kebersihan daerah aliran sungai. Membuang limbah padat dan cair dengan tidak memperhitungkan dampak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, karena selain dikonsumsi, juga digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan seperti memasak, mandi, mencuci, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air laut merupakan suatu medium yang unik. Sebagai suatu sistem, terdapat hubungan erat antara faktor biotik dan faktor abiotik, karena satu komponen dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, karena selain dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, juga dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas perairan sungai sangat tergantung dari aktivitas yang ada pada daerah alirannya. Berbagai aktivitas baik domestik maupun kegiatan Industri akan berpengaruh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH
IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH Rezha Setyawan 1, Dr. Ir. Achmad Rusdiansyah, MT 2, dan Hafiizh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Salah satu sumber daya alam yang pokok dalam kehidupan adalah air. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri atas air. Metabolisme yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin besarnya limbah yang di hasilkan dari waktu ke waktu. Konsekuensinya adalah beban badan air selama
Lebih terperinciNama:Rendra Styawan NIM: PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN Pencemaran Lingkungan Baik disini saya akan membahas masalah pencemaran lingkungan. Tidak heran di Indonesia saat ini banyak sekali pencemaran lingkungan baik yang disadari ataupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan pesisir dikenal sebagai ekosistem perairan yang memiliki potensi sumberdaya yang sangat besar. Wilayah tersebut telah banyak dimanfaatkan dan memberikan sumbangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang merupakan salah satu DAS pada DAS di Kota Bandar Lampung. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen sumber daya alam yang paling dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko mudah tercemar,
Lebih terperinciKUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR Tabel Hasil Pengamatan Sampel Warna Endapan Suhu ph Ikan Jumlah gerak mulut ikan dalam 1 menit Keadaan akhir Jernih Tidak Tanpa 25-7 35-75 Hidup sumur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sungai Cidurian merupakan salah satu sungai strategis di Provinsi Banten yang mengalir dari hulu di Kabupaten Bogor, dan melewati Kabupaten Lebak, perbatasan Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laut Indonesia sudah sejak lama didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama pemanfaatan sumberdaya hayati seperti ikan maupun sumberdaya non hayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air dipergunakan oleh manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Namun demikian, air akan berdampak negatif apabila tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Air Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi mahluk hidup dan tanpa air maka tidak akan ada kehidupan. Dalam Pasal 5 UU No.7 tahun 2004 tentang sumberdaya air
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam yang mutlak diperlukan untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya diantaranya adalah air. Selain itu, air merupakan komponen penyusun terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun
Lebih terperinciBAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
186 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Secara umum suhu air perairan Teluk Youtefa berkisar antara 28.5 30.0, dengan rata-rata keseluruhan 26,18 0 C. Nilai total padatan tersuspensi air di
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan
BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran
Lebih terperinciKata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang
Kata Pengantar Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan Rahamat-Nya lah penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini secara khusus penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat. Pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan industri dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga tidak jarang merugikan masyarakat, yaitu berupa timbulnya pencemaran lingkungan
Lebih terperinciBAB. II TINJAUAN PUSTAKA
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Teluk Youtefa Teluk Youtefa adalah salah satu teluk di Kota Jayapura yang merupakan perairan tertutup. Tanjung Engros dan Tanjung Hamadi serta terdapat pulau Metu Debi
Lebih terperinciPolusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat
Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem terumbu
Lebih terperinciAkuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan Volume 10. Nomor. 1. Tahun 2016
Akuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan Volume 10. Nomor. 1. Tahun 2016 21 ISSN 1978-1652 PENGARUH BUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI MABAT KABUPATEN BANGKA The Effect of
Lebih terperinciSINKRONISASI STATUS MUTU DAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI METRO
SINKRONISASI STATUS MUTU DAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI METRO Hery Setyobudiarso, Endro Yuwono Program Studi Teknik Lingkungan - Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Bendungan Sigura-gura
Lebih terperinciSungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):
44 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi Sungai Aspek ekologi adalah aspek yang merupakan kondisi seimbang yang unik dan memegang peranan penting dalam konservasi dan tata guna lahan serta pengembangan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Air sungai mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. laju pembangunan telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungannya. Secara alamiah, hubungan timbal balik tersebut terdapat antara manusia sebagai individu dan manusia sebagai
Lebih terperinciPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan Arsitektur Ekologi dan Berkelanjutan Minggu ke 4 By : Dian P.E. Laksmiyanti, St, MT Email : dianpramita@itats.ac.id http://dosen.itats.ac.id/pramitazone Ini yang sering nampak Pencemaan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan expost facto yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari dinamika hubungan atau korelasi atau pengaruh antara faktor-faktor terukur yaitu jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencemaran Organik di Muara S. Acai, S. Thomas, S. Anyaan dan Daerah Laut yang Merupakan Perairan Pesisir Pantai dan Laut, Teluk Youtefa. Bahan organik yang masuk ke perairan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi
PENDAHULUAN Latar Belakang Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi dalam suatu media air pada wilayah tertentu. Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi, jika terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara kita semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di negara kita semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju pembangunan ini menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dielakkan (inevitable) terhadap kualitas
Lebih terperinciOleh: ANA KUSUMAWATI
Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Waduk adalah genangan air besar yang sengaja dibuat dengan membendung aliran sungai, sehingga dasar sungai tersebut yang menjadi bagian terdalam dari sebuah waduk. Waduk
Lebih terperinciGeografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Menurunnya kualitas lingkungan hidup di wilayah aliran Sungai Enim
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Sejarah awal kota Muara Enim di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan kondisi geografisnya yang terletak di daerah tepian pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar dalam pembangunan
Lebih terperinci1.2 Perumusan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka pemakaian sumberdaya air juga meningkat.
37 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang menjabarkan pembangunan sesuai dengan kondisi, potensi dan kemampuan suatu daerah tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda
Lebih terperinciJURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
PENENTUAN PENCEMARAN AKIBAT LIMBAH LOGAM DI BATANG AIR BY PASS KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET DAN ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY (AAS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah atau kepuasan batiniah saja akan tetapi juga keseimbangan
Lebih terperinciANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS
ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS Daud Satria Putra, Ardian Putra Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Air dan Sungai 1.1 Air Air merupakan komponen lingkungan hidup yang kondisinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Penurunan kualitas air akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TOPIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TOPIK Sungai Ciliwung, merupakan sungai yang memiliki fungsi yang sangat strategis dan penting karena melalui wilayah Jakarta, Depok, Kotamadya Bogor dan
Lebih terperinciNama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.
Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : 35410453 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.T TUGAS AKHIR USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktivitas industri akan memberikan dampak terhadap kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapannya sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI PEMALI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPEMODELAN PREDIKSI ALIRAN POLUTAN KALI SURABAYA
PEMODELAN PREDIKSI ALIRAN POLUTAN KALI SURABAYA oleh : Arianto 3107 205 714 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah Sungai Kali Brantas mempunyai luas cacthment area sebesar 14.103 km 2. Potensi air permukaan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bekasi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di sebelah timur Jakarta. Batas administratif Kota bekasi yaitu: sebelah barat adalah Jakarta, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Air yang baik adalah air yang memenuhi kriteria standar
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.
NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan
Lebih terperinciUJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM
UJI KADAR MERKURI PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY Fitrianti Palinto NIM 811409073 Dian Saraswati, S.Pd,. M.Kes Ekawaty Prasetya, S.Si., M.Kes JURUSAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehingga kualitas airnya harus tetap terjaga. Menurut Widianto
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. Presiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.
PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu senggangnya (leisure time), dengan melakukan aktifitas wisata (Mulyaningrum, 2005). Lebih
Lebih terperinciSOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA
SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban
Lebih terperinciPengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
MITL Media Ilmiah Teknik Lingkungan Volume 1, Nomor 2, Agustus 2016 Artikel Hasil Penelitian, Hal. 35-39 Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan
Lebih terperinciSTUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH
STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH Rika Aziima Anugrawati dan Sri Widya Ningsih * I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sumber daya alam yang sangat mudah kita dapatkan. Air adalah sumber mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia, dan manusia selama hidupnya selalu membutuhkan air. Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir bisnis dan investasi pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah terjadi booming. Permintaan atas minyak nabati dan penyediaan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak laporan yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan apa adanya (langsung tanpa pengolahan tertentu), dengan begitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi manusia, air sangat esensial untuk proses pencernaan, absorpsi dan ekskresi, tetapi air juga rentan terhadap kontaminasi dan pencemaran. Kebanyakan manusia memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017
PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017 1. Latar belakang Air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Air diperlukan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, pengairan dalam bidang pertanian
Lebih terperinciJUDUL OBSERVASI ALIRAN DAS BRANTAS CABANG SEKUNDER BOENOET. Disusun oleh : Achmad kirmizius shobah ( )
JUDUL OBSERVASI ALIRAN DAS BRANTAS CABANG SEKUNDER BOENOET Disusun oleh : Achmad kirmizius shobah (115100901111013) Layyin Yeprila Ningrum (115100900111039) Puji sri lestari (115100907111004) Rizki dwika
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Danau Maninjau merupakan danau yang terdapat di Sumatera Barat, Kabupaten Agam. Secara geografis wilayah ini terletak pada ketinggian 461,5 m di atas permukaan laut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan pada tahun 2010 menyebutkan bahwa Sungai Kampung Bugis/Karang Anyar dimanfaatkan sebagai air baku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke perairan yang menyebabkan pencemaran. Limbah tersebut
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO. Ningsih Abdullah Rany Hiola
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO 1 Ningsih Abdullah, 2 Rany Hiola, 3 Ekawaty Prasetya 1 1 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo,
Lebih terperinciPemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan
Pendahuluan 1.1 Umum Sungai Brantas adalah sungai utama yang airnya mengalir melewati sebagian kota-kota besar di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya. Sungai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan industri merupakan salah satu kegiatan di sektor ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana didalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan luas ,30 ha. Tujuan penetapan kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 670/Kpts-II/1999 telah mengukuhkan kawasan register 9 dan sekitarnya sebagai Taman Nasional Way Kambas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik yang saling terkait satu sama lain. di bumi ada dua yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Kedua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan gabungan dari Kecamatan Tanjungkarang dan Kecamatan Telukbetung. Bandar Lampung merupakan daerah
Lebih terperinci