METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober Penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober Penelitian ini"

Transkripsi

1 21 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Simandar, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah alat tulis, kamera digital, pisau, plastik bening, kertas label, tali rafia, tali pita, kalkulator, meteran dan GPS (Global Positioning System). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70 %, dan tally sheet. Prosedur Penelitian 1. Aspek Pengetahuan Lokal Data primer akan dikumpulkan dengan teknik observasi atau survei langsung kelapangan dan melakukan wawancara dengan pengenal jenis tanaman hias khusus yang tumbuh di kawasan hutan tentang jumlah dan jenis-jenis tumbuhan hias. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan kajian pustaka tentang keadaan umum kawasan penelitian dan penelitian-penelitian yang mendukung. Informan kunci yang didapat dalam penelitian ini adalah pemandu lapangan lokal, opsir tanaman di kawasan hutan, dan pegawai di UPT Dinas Kehutanan Dairi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama informan kunci ditabulasikan dan dianalisa secara deskriptif. 2. Aspek Keanekaragaman Pengumpulan data analisis vegetasi tumbuhan hias di lapangan menggunakan metode sampling plot berbentuk petak persegi, dimana penentuan

2 22 titik awal dilakukan dengan secara purpossive sampling yaitu berdasarkan tempat yang dianggap banyak tanaman hiasnya (Soetarhardja, 1997). Luasan total dari Kawasan Hutan Lindung Simandar, Kabupaten Dairi adalah 6.517,98 Ha dengan intensitas sampling sebesar 0,1 %. Sampling plot yang dibuat adalah berbentuk petak persegi berukuran 20 m 20 m dengan luas sebesar 400 m² tiap plotnya. Sehingga jumlah plot yang dibuat sebanyak 162 plot dan luas areal penelitian adalah 6,48 ha. Pengamatan tanaman hias dilakukan secara eksploratif sepanjang jalur pengamatan (Permenhut, 2006). 60 m 20m x 20m 20m x 20m JalurPengamatan 20m x 20m 40 m Gambar 1. Desain Plot Penelitian 3. Analisis Data Dari hasil inventarisasi yang telah dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode sampling sistematis. Data tersebut akan ditabulasikan dalam bentuk tabel, kemudian akan dihitung kerapatan dan frekuensinya dengan menggunakan rumus :

3 23 a. Kerapatan suatu jenis (K) K = Individu suatu jenis Luas plot b. Frekuensi suatu jenis (F) F = plot ditemukan suatu jenis Seluruh plot 4. Harga Pasar Tumbuhan Hias Informasi harga tanaman hias yang ditemukan di lapangan didapatkan berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa pedagang atau pengusaha tanaman hias di Tongkoh, Brastagi dan di Gang Mardisan Desa Bangun Sari Tanjung Morawa. Informasi harga tanaman hias yang didapat kemudian dirata-ratakan menjadi harga tanaman hias per satuannya. Informasi yang diambil meliputi harga tanaman hias dan volume penjualan.

4 24 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aspek Pengetahuan Lokal Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan, maka diperoleh 8 jenis tumbuhan hias yang tersebar di kawasan Hutan Lindung Simandar Kabupaten Dairi. Dasar penentuan jenis tumbuhan hias ini berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P-35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu dan berdasarkan Balai Penelitian Tanaman Hias. Data jenis tumbuhan hias dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Jenis jenis tumbuhan hias yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Simandar. No Nama Lokal Nama Latin Habitus Ragam Hias 1. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Herba dan Bunga meumpang (epifit) 2. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Herba dan Bunga menumpang (epifit) 3. Hanjuang merah Cordyline fruticosa Herba dan tegak Daun 4. Kadaka Asplenium nidus Herba dan Daun menumpang 5. Monstera Monstera deliciosa Herba dan Daun menjalar 6. Nampu Hijau Allocasia cucculata Herba dan tegak Daun 7. Pacar Air Impatiens balsamina Herba dan tegak Bunga 8. Pakis haji Cyathea contaminans Pohon dan tegak Daun B. Deskripsi Tumbuhan Hias yang Ditemukan di Hutan Lindung Simandar Jenis-jenis tumbuhan hias yang ditemukan dari penelitian yang dilakukan di Hutan Lindung Simandar ada 8 jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan hias yang telah ditemukan dari lokasi penelitian kemudian dideskripsikan sebagai berikut.

5 25 1. Anggrek Sayar-sayar (Eria cymbidifolia) berikut: Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan anggrek Sayar-sayar adalah sebagai Kingdom Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Family Sub family Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Angiosperm : Monocots : Asparagales : Orchidaceae : Epidendroideae : Eria : Eria cymbidifolia Gambar 2. Tumbuhan Anggrek Sayar-sayar (Eria cymbidifolia) Jenis anggrek Sayar-sayar yang ditemukan di lapangan berdasarkan hasil pengamatan anggrek ini termasuk jenis anggrek epifit atau menempel pada batang kayu besar atau batang kayu yang sudah mati, hidup berkelompok, jenis anggrek herba, hidup dibawah naungan, serta memiliki daun yang panjang serta berwarna

6 26 kehijauan. Anggrek ini sangat berpotensi dijadikan sebagai tanaman hias dan sudah banyak dibudidayakan serta diperjual belikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Puspitaningtyas (2009) yang menyatakan bahwa habit tumbuhan ini berupa herba dan memiliki umbi semu yang berukuran kecil, tertutup oleh pangkal daun dan arah tumbuh menggantung. Daun berbentuk memanjang, ujung meruncing, permukaan licin, tepi rata, warna daun hijau muda. Tangkai daun tidak ada sedangkan perbungaannya aksilar dan majemuk. Tangkai bunga berbentuk bulat, permukaan berbulu berwarna putih, warna putih kekuningan. Bunga memiliki kelopak dan mahkota berwarna putih, bibir mahkota bunga berwarna putih dengan bercak merah. Habitat dan ekologinya epifit, ditemukan di hutan yang teduh dan terbuka. Kebanyakan menempel batang pohon yang besar. Distribusinya bisa ditemukan di Sumatera dan Borneo. 2. Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii) Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan anggrek Tubi-tubi Manuk adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Angiospermae : Liliopsida : Lilidae : Orchidales : Orchidaceae : Bulbophyllum : Bulbophyllum lobii

7 27 Gambar 3. Tumbuhan Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii). Tumbuhan anggrek jenis Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii) yang ditemukan di lapangan belum berbunga dan tanamannya pendek. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan tumbuhan ini hidup menumpang atau epifit pada tumbuhan lain, pangkal daunnya berbentuk bulat dan berwarna kekuningan, ditemukan pada daerah lembab dan bersuhu rendah serta hidup berkelompok. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Comber (2001) yang menyatakan bahwa ciri-ciri dari anggrek ini adalah batangnya berbentuk bulat dan sering sekali ditemukan pada tempat yang bersuhu rendah. Anggrek ini juga sering ditemukan menumpang pada batang pohon yang tinggi. Pangkal daun anggrek ini berwarna kekuning-kuningan berbentuk bulat dan halus sewaktu muda, permukaan licin, dan terdiri dari satu helai daun. Daun berbentuk lonjong lanset, berwarna hijau pudar, permukaan licin, tepi rata, tebal, ujung runcing dan tidak memiliki tangkai daun. Pembungaan muncul dari samping bulbnya, bunga berbentuk sepal lateral dengan bibir bunga berwarna kuning. Anggrek Tubi-tubi Manuk (Bulbophyllum lobii) memiliki batang yang merupakan tempat bunga yang memuat satu atau banyak bunga dengan ukuran bunga yang bervariasi dari kecil hingga besar. Anggrek ini sering dijumpai pada

8 28 dataran tinggi dan pegunungan dan pusat distribusinya adalah Benua Asia. Keunikan bunga anggrek ini menjadikannya sangat potensial dikembangkan sebagai tanaman hias (Nyoman dan Mudiana, 2000). 3. Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa) Klasifikasi ilmiah tumbuhan Hanjuang Merah adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Liliales : Liliaceae : Cordyline : Cordyline fruticosa Gambar 4. Tumbuhan Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa) Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tumbuhan Hanjuang Merah merupakan tumbuhan yang hidup soliter, dengan ciri batang dan pangkal daun yang berwarna kemerahan, daun hanjuang merah berwarna kehijauan dan bentuknya panjang. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Dalimartha (2006) yang

9 29 menyatakan bahwa tanaman Hanjuang Merah atau sering juga disebut andong merah biasa di tanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman atau kuburan, dipakai sebagai tanaman pagar atau pembatas di perkebunan teh. Tanaman andong merah termasuk perdu tegak, jarang bercabang, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin. Daun tunggal dengan warna hijau ada juga yang berwarna merah kecoklatan. Letak daun tersebar pada batang, terutama berkumpul di ujung batang. Helaian dan panjang berbentuk lanset. Ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, pertulangan menyirip dan tangkai daunnya berbentuk talang. Tanaman hanjuang merah diketahui mengandung saponin, tannin, flavonoida, polifenol, steroida, polisakarida, kalsium oksalat dan zat besi. Masyarakat sering memanfaatkan tanaman selain menjadi tanaman hias juga dimanfaatkan sebagai obat karena berkhasiat untuk menghentikan perdarahan, menghancurkan darah beku pada memar, obat luka dan wasir. 4. Kadaka (Asplenium nidus) Klasifikasi dari tumbuhan Kadaka adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus Spesies : Pteridophyta : Pteridopsida : Polypoditae : Polypodiales : Aspleniaceae : Asplenium : Asplenium nidus

10 30 Gambar 5. Tumbuhan Kadaka (Asplenium nidus). Tumbuhan jenis Kadaka atau sering juga disebut Paku Sarang Burung (Asplenium nidus) berdasarkan hasil pengamatan di lapangan memiliki ciri sebagai tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain atau disebut epifit biasanya pada batang pohon yang tinggi, hidup soliter, bentuknya menyerupai sarang burung. Tumbuhan ini juga hidup di bawah naungan dengan suhu yang rendah, memiliki daun yang panjang serta berwarna hijau. Hal ini juga dikatakan oleh Aththorick (2007) yang menyatakan bahwa tumbuhan Kadaka adalah tumbuhan yang tumbuh di batang pohon, di hutan lebat. Tumbuh di tempat tempat terlindung atau terang. Daun tunggal, ujung runcing, tepi bergelombang, permukaan daun licin, hijau muda dan mengkilap. Tumbuhan Kadaka (Asplenium nidus) memiliki akar rimpang dan menempel pada tumbuhan inang. Batangnya tidak nyata karena menyatu dengan tulang daun, terletak melingkar berbentuk keranjang (sarang burung). Memiliki sorus yang melekat pada garis-garis anak tulang daun dibawah daun, warna coklat muda dan berbentuk bangun garis. Habitatnya tumbuh epifit di bawah naungan. Sering dimanfaatkan dan sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat sebagai

11 31 tanaman hias di dalam ruangan ataupun sebagai tanaman hias penghias taman (Kinho, 2008). 5. Tanaman Monstera (Monstera deliciosa) Klasifikasi ilmiah dari tanaman Monstera dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Kingdom Divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae : Angiospermae : Monocotiledonae : Alismatales : Araceae : Monstera : Monstera deliciosa Gambar 6. Tumbuhan Monstera Enak (Monstera deliciosa) Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tumbuhan Monstera ini merupakan tumbuhan yang epifit atau menempel pada batang pohon berukuran besar, habitnya berupa perdu, hidup di bawah naungan dengan suhu yang rendah, memiliki daun menjari dan besar serta berwarna hijau mengkilap serta batang tumbuhan ini mengeluarkan akar-akar yang menempel pada pohon.

12 32 Morfologi tumbuhan Monstera (Monstera deliciosa) ini adalah daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan cangap-cangap di sisi daunnya. Bunga yang berisi bunga jantan dan betina dan buah berbentuk bulat telur sampai lonjong yang duduk pada tongkol buah. Tumbuhan ini tumbuh dengan membelit dan memanjat pada batang pohon-pohon besar. Tanaman Monstera Enak merupakan tanaman yang tergolong kedalam tanaman merambat atau memanjat dan batangnya mengeluarkan akar. Sebagian akar merentang hingga ke tanah, sedangkan akar lain bergantung di udara. Akar-akar yang sampai ke tanah bias menunjang kesuburan tanaman dan menopang berdirinya tanaman. Bentuk daun bulat berukuran besar, tetapi seperti robek robek dan berwarna hijau. Setiap varietas pola robeknya berbeda dan tidak menentu. Tanaman ini sering dimanfaatkan dan dibudidayakan sebagai tanaman hias dalam ruangan atau di taman (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2014). 6. Nampu hijau (Allocasia cucculata) Klasifikasi ilmiah tumbuhan Nampu Hijau yang ditemukan di lapangan ini adalah sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledoneae : Arales : Araceae : Alocasia : Alocasia cucculata

13 33 Gambar 7. Tumbuhan Nampu Hijau (Alocasia cucculata). Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan tumbuhan Nampu Hijau yang ditemukan merupakan tumbuhan jenis herba, memiliki daun berbentuk jantung dengan ujung yang meruncing, batang dan daun berwarna kehijauan, tumbuh soliter di tempat terbuka dan bersuhu rendah. Septian (2008) yang menyatakan bahwa tumbuhan Nampu Hijau bisa ditemukan tumbuh liar di gunung, pinggiran sungai, tepi danau, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman obat yang diketahui dapat mengobati radang dan menurunkan panas, tumbuhan ini hidup pada tempat-tempat yang agak terlindung. Habitusnya terna, menahun, berumbi, dan tegak. Batangnya semu, merupakan pelekatan pelepah daun. Daun tumbuhan Nampu Hijau bersifat tunggal, helaian bentuk bangun jantung, ujung meruncing, pangkal membulat atau bertoreh, tepi rata, permukaan licin, pertulangan daun tegas, warna hijau mengkilat. Bunga tumbuhan ini tunggal, muncul dari ketiak daun, bentuk lonjong, tangkai silindris, mahkota bunga berwarna putih. Buahnya bentuk lanset, kecil, dan berwarna merah. Memiliki biji yang bulat, keras, juga berwarna hitam. Jenis akar tumbuhan ini adalah serabut.

14 34 7. Pacar Air (Impatiens balsamina) Klasifikasi ilmiah tumbuhan Pacar Air adalah sebagai berikut Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Genus Jenis : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Geraniales : Balsaminaceae : Impatiens, : Impatiens balsamina Gambar 8. Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina) Tumbuhan Pacar Air yang ditemukan di lapangan hidup berkelompok, memiliki batang berwarna kecoklatan, daunnya kecil serta berwarna hijau, banyak ditemukan di tempat terbuka tetapi lembab atau bersuhu rendah juga hidup diatas serasah ataupun tanah. Tumbuhan ini memiliki bunga berukuran kecil dan berwarna merah jambu. Dalimartha (2003) menyatakan tumbuhan ini merupakan tanaman terna semusim, berakar serabut, berbatang basah, bulat, licin, tegak, bercabang, warnanya hijau kekuningan. Biasa ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau

15 35 tumbuhan liar ditempat yang cukup mendapat air dan sinar matahari. Daun tunggal, bertangkai, bentuk lanset memanjang, tepi bergerigi tajam, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, warna hijau muda. Bunga tungal, keluar dari ketiak daun, warnanya cerah (ada yang merah, orange, ungu, dan putih). Buahnya buah kendaga, berbentuk telur, elips, berambut, warna hijau, bila masak akan pecah membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Bijinya bulat, kecil, hitam. Pacar air memiliki kandungan kimia pada bunga diantaranya antosianin dan kamperol, pada biji mengandung saponin dan fixel oil dan pada akarnya mengandung sianidin dan monoglikosida. Masyarakat juga sering memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat seperti radang kulit dan bisul. Tanaman Impatiens termasuk dalam famili Balsaminaceae, merupakan genus yang terdiri atas 1000 spesies. Tersebar mulai dari belahan bumi utara sampai daerah tropis. Nama umumnya adalah "touch-me-not", dan di Indonesia dikenal dengan nama pacar air (Balithi, 2016). 8. Pakis Haji (Cyathea contaminans) Klasifikasi ilmiah tumbuhan Pakis Haji adalah sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Pteridophyta : Pteridopsida : Cyatheatae : Cyatheales : Cyatheaceae : Cyathea : Cyathea contaminans

16 36 Gambar 11. Tumbuhan Pakis Haji Cyathea contaminans Tumbuhan Pakis Haji atau yang sering disebut dengan Pakis Pohon yang ditemukan di lapangan beragam dari anakan hingga dewasa. Berdasarkan pengamatan di lapangan tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup soliter dan berbentuk pohon, batangnya berbulu dan berwarna kecoklatan. Pakis Haji ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias di taman juga digunakan sebagai media tempat hidup anggrek. Tumbuhan Pakis Haji ini memiliki akar serabut dan batang yang merupakan paku tiang atau paku yang berbentuk pohon sehingga batangnya tegak, berwarna hitam, permukaan kasar. Daunnya majemuk, sisik pada pangkal daun berwarna agak keunguan dan berduri, helaian daun bertoreh atau terdapat lekukan hingga ke tulang daun. Sorus terletaknya di antara tulang daun, berkelompok dan bentuknya bulat. Habitatnya teresterial bercampur dengan jenis paku yang lain, di temukan pada daerah lereng yang terbuka maupun yang terlindung. Manfaat atau potensi yang sering dimanfaakan oleh masyarakat sebagai tanaman hias. Tunas, daun, dan batang Pakis Haji mengandung polifenol, daun dan batangnya mengandung flavonoida, disamping itu batang dan tunasnya juga mengandung saponin. Tangkai daun muda dan pucuk/umbut pakis haji dapat dijadikan bahan

17 37 makanan dengan cara direbus bebarapa kali dan dibuang airnya rebusannya (Kinho, 2012). Jenis tumbuhan Pakis haji ini berbentuk pohon, berperawakan ramping yang tingginya dapat mencapai 10 m atau lebih. Batang bagian bawah tumbuhan ini berwarna hitam karena ditutupi oleh akar-akar serabut hitam, kasar, rapat, dan tebal. Pada batang yang sudah tua terdapat lekukan-lekukan dangkal yang merupakan bekas tangkai daun yang sudah lepas (Handayani dan Hartini, 2003). C. Tingkat keanekaragaman Tumbuhan Hias di Kawasan Hutan Lindung Simandar Dairi. Jenis tumbuhan hias yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar ada sebanyak 8 jenis. Data analisis tumbuhan hias ini terdapat dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Analisis Tumbuhan Hias di Kawasan Hutan Lindung Simandar. No Jenis Nama Latin Klasifikasi K (Ind/ha) F 1. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Herba 1,08 0,03 2. Kadaka Asplenium nidus Herba 29,62 0,23 3. Hanjuang merah Cordyline fruticosa Herba 5,09 0,10 4. Pacar air Impatiens balsamina Herba 42,90 0,11 5. Nampu hijau Allocasia cucculata Herba 11,88 0,12 6. Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Herba 1,38 0,04 7. Pakis haji Cyathea contaminans Pohon 14,50 0,14 8. Monstera enak Monstera deliciosa Herba 10,95 0,14 Total 117,4 0,91 Keterangan : K = Kerapatan suatu jenis F = Frekuensi suatu jenis Luasan penelitian adalah 6,48 Ha dengan total luas dari kawasan Hutan Lindung Simandar 6.517, 98 Ha dan intensitas sampling sebesar 0,1 %.

18 38 Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa kerapatan tertinggi terdapat pada tumbuhan jenis Pacar air (Impatiens balsamina) dengan nilai 42,90 individu per hektar, sedangkan tingkat kerapat terendah terdapat pada jenis tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) dengan nilai 1,08 individu per hektar. Kerapatan suatu jenis dipengaruhi oleh banyaknya jumlah suatu jenis per satuan luas. Semakin besar kerapatan suatu jenis maka semakin banyak pula jumlah individu per satuan luas. Kerapatan suatu jenis menunjukkan jumlah individu spesies dengan satuan luas tertentu, maka nilai kerapatan merupakan gambaran tentang bagaimana distribusi dan pola penyebarannya, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Arrijani (2006). Tumbuhan Pacar air (Impatiens balsamina) adalah jenis tumbuhan yang paling sering dijumpai pada saat melakukan analisis vegetasi di lapangan, sedangkan jenis tumbuhan anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) adalah jenis tumbuhan yang jarang ditemukan pada saat analisis vegetasi. Frekuensi merupakan besarnya intensitas ditemukannya suatu spesies dalam pengamatan keberadaannya pada suatu komunitas. Jenis tumbuhan yang memiliki nilai frekuensi tertinggi adalah tumbuhan Kadaka (Asplenium nidus) dengan nilai frekuensi sebesar 0,23 sedangkan jenis tumbuhan dengan frekuensi terendah adalah tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) dengan nilai frekuensi masing-masing adalah sebesar 0,03. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan jumlah plot pengamatan di lapangan, pada jenis tumbuhan Kadaka (Asplenium nidus) ini terdapat jumlah plot pengamatan sebanyak 38 plot sedangkan pada jenis tumbuhan anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) hanya ditemukan pada 5 plot saja. Frekuensi ini ditentukan oleh banyaknya

19 39 jumlah plot suatu jenis ditemukan dari keseluruhan jumlah plot pengamatan. Hal ini menunjukkan penyebaran individu suatu jenis yang berbeda-beda pada suatu luasan areal lahan. Jenis yang menyebar secara rata mempunyai nili frekuensi yang besar sedangkan jenis yang memiliki nilai frekuensi yang rendah mempunyai daerah sebaran yang tidak terlalu luas. Frekuensi kehadiran tumbuhan dapat dinyatakan sesuai dengan konstansinya. Frekuensi atau frekuensi kehadiran organisme dapat dikempokkan atas empat kelompok yaitu jenis aksidental atau sangat jarang ( frekuensi 0-25%), jenis assesori atau jarang (25-50%), jenis konstan atau sedang (50-75 %), dan jenis absolut ( diatas 75%) hal ini sesuai dengan pernyataan dari Suin (2002). Berdasarkan hasil perhitungan nilai frekuensi yang diperoleh dari tabel 2 tersebut maka dapat dilihat bahwa tumbuhan hias di kawasan Hutan Lindung Simandar dengan total nilai frekuensi sebesar 0,91 tergolong kedalam jenis frekuensi aksidental atau sangat jarang dengan nilai frekuensi 0-25 %. Hal ini menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan tersebut penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja yang sesuai dengan syarat tempat tumbuhnya jenis tersebut. D. Harga Pasar Jenis Tumbuhan Hias yang Ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Simandar. Informasi mengenai harga-harga tumbuhan hias yang ditemukan pada saat penelitian diperoleh dengan wawancara kepada beberapa pelaku usaha-usaha dagang kebun bunga dandi kawasan Tongkoh, Brastagi dan pengusaha tanaman hias di Gang Madirsan Tanjung Morawa. Kemudian informasi harga tanaman hias yang didapat dari masing-masing usaha dagang bunga akan dirata-ratakan untuk mendapatkan harga tumbuhan hias per satuannya kemudian dilakukan

20 40 perhitungan total keseluruhan harga tumbuhan hias. Harga jenis tumbuhan hias dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Harga-harga jenis tanaman hias yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Simandar. No Jenis Nama Latin Satuan Harga (Rp) Harga 2. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Pot Kadaka Asplenium nidus Pot Hanjuang merah Cordyline fruticosa Pot Pacar air Impatiens balsamina Pot Nampu hijau Allocasia cucculata Pot Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Pot Pakis haji Cyathea contaminans Pot Monstera enak Monstera deliciosa Pot Hasil yang didapatkan pada tabel 3 merupakan informasi harga-harga tanaman hias yang sudah dirata-ratakan dari hasil wawancara beberapa usaha dagang tanaman hias, diketahui dari hasil wawancara bahwa harga tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pakis Haji (Cyathea contaminans) dengan harga Rp , sedangkan tumbuhan hias dengan harga terendah terdapat pada tumbuhan hias Pacar air (Impatiens balsamina) dengan harga sebesar Rp Tumbuhan Pakis haji memiliki harga yang tinggi disebabkan ketersediaannya yang sedikit sedangkan permintaan konsumen lumayan tinggi, sedangkan Pacar air memiliki harga yang rendah disebabkan ketersediaannya yang banyak dan mudah dibudidayakan. Hasil wawancara dengan pemilik usaha dagang bunga dapat diketahui bahwa ada tumbuhan hias yang tidak memiliki satuan harga yang tetap. Harga tanaman hias dipengaruhi oleh ketersediaan tanaman hias, permintaan konsumen terhadap suatu tanaman hias, tingkat kesulitan budidaya, ukuran tanaman hias,

21 41 dan tren dikalangan konsumen atau masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sudaryanto (2007) yang menyatakan bahwa harga jual tanaman hias banyak dipengaruhi oleh tren, harga jenis tanaman hias juga dipengaruhi tingkat kesulitan budidaya dan pengembangannya, semakin sulit suatu tanaman hias dibudidayakan maka harga jualnya semakin mahal. Tren jenis tanaman hias yang sedang berkembang di pasar adalah semakin banyaknya konsumen yang berminat membeli jenis tanaman hias daun, masyarakat atau konsumen menilai tanaman hias daun lebih menarik. Konsumen banyak mencari tanaman hias daun karena tampilan dan bentuk yang menarik dengan beraneka ragam warna daun dan pola bentuk daun sehingga memiliki nilai lebih dari jenis tanaman hias yang lainnya (Sudaryanto, 2007). Sumberdaya hutan khususnya pada tanaman hias mempunyai nilai sumberdaya yang cukup tinggi, khususnya bagi pedagang bunga yang sudah menjadi mata penaharian setiap harinya. Hasil penjualan tanaman hias membantu pendapatan pedagang dengan volume penjualan tanaman hias setiap harinya tidak menetap, volume penjualan tanaman hias bisa mencapai ratusan pot tanaman hias dalam sehari. Konsumen yang menjadi peminat tanaman hias ini berasal dari dalam dan luar daerah Sumatera Utara, ada juga konsumen bunga yang merupakan borongan dari perusahaan seperti hotel ataupun pemerintahan. Pedagang tanaman hias biasanya membeli bibit tanaman hias untuk selanjutnya diperbanyak dengan dibudidayakan. Hasil analisis harga per hektar berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap 8 jenis tumbuhan hias yang didapatkan di Hutan Lindung Simandar terdapat pada Tabel 4 berikut.

22 42 Tabel 4. Analisis harga tanaman hias per hektar yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar. No Jenis Nama Latin Jumlah Harga (Rp) 1. Anggrek tubi-tubi manuk Bulbophyllum lobii Kadaka Asplenium nidus Hanjuang merah Cordyline fruticosa Pacar air Impatiens balsamina Nampu hijau Allocasia cucculata Anggrek sayar-sayar Eria cymbidifolia Pakis haji Cyathea contaminans Monstera enak Monstera deliciosa Berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh dari Tabel 4, harga tumbuhan hias tertinggi per hektar terdapat pada jenis tumbuhan Pakis Haji (Cyathea contaminans) dengan total harga per hektar adalah Rp Hal ini disebabkan tumbuhan ini memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran dan cukup banyak ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar sedangkan harga tumbuhan hias terendah per hektar terdapat pada jenis Anggrek Tubi-tubi manuk (Bulbophyllum lobii) dengan harga per hektar Rp Hal ini disebabkan karena jenis anggrek ini memiliki harga yang cukup murah dan sedikit ditemukan di kawasan hutan. Penentuan harga pada tumbuhan hias dapat didasarkan dari tren tumbuhan hias, keunikan tumbuhan hias, warna tumbuhan hias dan nilai kemewahan tumbuhan hias tersebut. Penentuan harga pada tumbuhan hias juga dapat terlihat dari perbandingan harga yang ada di pasaran umum. Untuk menghasilkan produk tanaman hias yang bersaing tinggi maka diperlukan cara untuk mempetinggi kuantitas dan kualitas dari tanaman hias tersebut secara rasional, efisien dan ekonomis.

23 43 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Jenis tumbuhan hias yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Simandar ada 8 jenis yaitu tumbuhan Anggrek Tubi-tubi Manuk, Kadaka, Hanjuang Merah, Pacar Air, Nampu Hijau, Anggrek Sayar-sayar, Pakis Haji, dan Monstera Enak,. 2. Kerapatan tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pacar air (Impatiens balsamina) dengan nilai 42,90 individu per hektar, sedangkan tingkat kerapat terendah terdapat pada jenis tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk dengan nilai 1,08 individu per hektar. Nilai frekuensi tertinggi terdapat pada tumbuhan Kadaka dengan nilai frekuensi sebesar 0,23 sedangkan jenis tumbuhan dengan frekuensi terendah adalah tumbuhan Anggrek Tubi-tubi manuk ( Bulbophyllum lobii ) dengan nilai frekuensi sebesar 0, Harga tumbuhanhias tertinggi terdapat pada tumbuhan hias jenis Pakis Haji dengan harga Rp , sedangkan tumbuhan hias dengan harga terendah terdapat pada tumbuhan hias Pacar Air dengan harga sebesar Rp Saran Dibutuhkan penelitian eksplorasi lebih lanjut pada daerah lain agar dapat menemukan jenis tumbuhan hias lainnya yang belum diteliti.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu 44 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Lokasi a. Letak dan Luas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike secara administratif berada di Dusun Pancur Nauli Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi Propinsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw. DESKRIPSI TANAMAN Acriopsis javanica Reinw. Marga : Acriopsis Jenis : Acriopsis javanica Reinw Batang : Bulat mirip bawang Daun : Daun 2-3 helai, tipis berbentuk pita, menyempit ke arah pangkal Bunga :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Lokasi penelitian pada sisi sebelah timur kawasan hutan Kelurahan. Kanarakan dekat pemukiman masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Lokasi penelitian pada sisi sebelah timur kawasan hutan Kelurahan. Kanarakan dekat pemukiman masyarakat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Pengambilan sampel tumbuhan makroepifit di kawasan hutan Kelurahan Kanarakan dilakukan pada empat lokasi yang berbeda. Adapun lokasinya yaitu : 1.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo' Media Konservasi Edisi Khusus, 1997 : Hal. 10 5-109 105 SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Oleh : Haryanto dan Siswoyo'" PENDAHULUAN Menurut Muntasib dan Haryanto

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat yang berperan sangat penting bagi kehidupan. Kerapatan hutan disebabkan oleh adanya

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Kecicang PENCIPTA : Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn., M.Sn PAMERAN International Exhibition International Studio for Arts & Culture FSRD ALVA Indonesia of

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan USU Tahura Desa Tongkoh Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 10 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan warga di Kecamatan Jumantono, Kecamatan Karanganyar dengan dua jenis tanah yang berbeda yaitu tanah Latosol (Desa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dalam dunia tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisio Pteridophyta (pteris : bulu burung, phyta : tumbuhan ) yang diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

Amomum cardamomum Willd

Amomum cardamomum Willd Amomum cardamomum Willd Kapulaga Sinonim Amomum kapulaga Sprague Amomum compactum Solad ex Maton Alpinia striata Horst. Cardamomum minum Rumph Elettaria cardamomum Maton Elettaria major Smith Familia Zingiberaceae

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian. 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi lokasi penelitian Deskripsi masing-masing jenis tumbuhan paku yang ditemukan pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. Penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasisitusi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Plantae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Famili Araceae Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba terestrial (darat), seperti jenis-jenis Homalomena dan Schismatoglottis, mengapung

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai bentuk dan penampilan yang indah (Iswanto, 2002). Tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Utara Danau Limboto Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana luasnya tetapi lebih besar dari situs. Kawasan adalah istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan 6 2.1 Kawasan Timur Danau Limboto BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kawasan danau mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan manfaat,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Rotan Akar tanaman rotan mempunyai sistem perakaran serabut, berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman rotan berbentuk memanjang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan

Lebih terperinci

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Disusun oleh: Yulianus Kotouki Nim : 10414003 Prodi : Biologi PROGRAM STUDY BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI INTERNASIONAL WOMEN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Dalam taksonomi tumbuhan, tebu tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Glumaceae, Famili Graminae, Genus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saninten (Castanopsis argentea Blume A.DC) Sifat Botani Pohon saninten memiliki tinggi hingga 35 40 m, kulit batang pohon berwarna hitam, kasar dan pecah-pecah dengan permukaan

Lebih terperinci

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bambu tali (G. apus (Schult.f.) Kurz) yang terdapat di pinggiran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta). BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di kawasan hutan Kelurahan Kanarakan Tangkiling Kota Palangka Raya ditemukan 21 jenis tumbuhan makroepifit yang

Lebih terperinci

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997). II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

Perbedaan antara ordo

Perbedaan antara ordo Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tentang karakteristik habitat Macaca nigra dilakukan di CA Tangkoko yang terletak di Kecamatan Bitung Utara, Kotamadya Bitung, Sulawesi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Candida albicans 1. Klasifikasi Berdasarkan toksonomi menurut Dumilah (1992) adalah sebagai berikut : Divisio Classis Ordo Familia Sub Familia Genus Spesies : Eumycotina : Deuteromycetes

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci