PENERAPAN TEKNIK MORPHING EKSPRESI WAJAH PADA PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN TEKNIK MORPHING EKSPRESI WAJAH PADA PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNIK MORPHING EKSPRESI WAJAH PADA PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Adi Heru Utomo, Veramita Rutvani Politeknik Negeri Jember Abstrak Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian mudah dan menyenangkan. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang dapat mempersingkat produksi lebih cepat. Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan ekspresi wajah, terdapat teknik untuk menyelesaikan produksinya secara mudah, yaitu dengan menggunakan teknik morphing ekspresi. Teknik ekspresi morpher adalah teknik yang dapat mentransisikan dari ekspresi satu ke ekspresi yang lainnya secara halus. Pada penelitian ini dibuat film animasi 3D Iklan Layanan Masyarakat (ILM) tentang anti korupsi ini dibuat agar lebih menarik serta komunikatif untuk semua kalangan dengan durasi 60 detik. Iklan ini dibuat menggunakan software 3D Studio Max 9. Metode pembuatan film animasi 3D ILM ini meliputi langkah-langkah analisis, desain, dan implementasi. Tahap analisis merupakan tahap untuk menentukan konsep dan ide cerita dari iklan yang akan dibuat. Tahap desain meliputi pembuatan sinopsis, treatment, outline scene/scene plot, storyboard, stock shoot, dan skenario. Hasil dari penelitian ini adalah hasil sebuah film animasi 3D ILM tentang anti korupsi yang dibuat dengan menggunakan 3D Studio Max 9 dengan penerapan teknik morphing ekspresi dan dilakukan editing menggunakan Sony Vegas Pro 8 dan dirender dengan format mpeg. Kata kunci: iklan layanan masyarakat, korupsi, animasi. 35

2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian mudah dan menyenangkan. Perkembangan teknologi tersebut yang mudah ditemui, yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang dapat mempersingkat produksi lebih cepat. Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan ekspresi wajah, terdapat teknik untuk menyelesaikan produksinya secara mudah, yaitu dengan menggunakan teknik ekspresi morpher. Teknik ekspresi morpher adalah teknik yang dapat mentransisikan dari ekspresi satu ke ekspresi yang lainnya secara halus. Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memerangi korupsi di negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam keberhasilan program pemerintah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberi pengetahuan tentang korupsi adalah dengan menggunakan ILM. Pembuatan ILM anti korupsi dibuat agar masyarakat sadar akan bahaya korupsi dan membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya yang mengancam keselasan dan kehidupan umum. Pada penelitian ini dibuat film animasi 3D ILM tentang anti korupsi multimedia dengan animasi kartun ini dibuat agar lebih menarik serta komunikatif untuk semua kalangan dengan durasi 60 detik. Iklan ini dibuat menggunakan software 3D Studio Max 9 dengan penerapan morphing ekspresi wajah dari tiap karakter. Penggunaan morphing ekspresi wajah ini bertujuan agar pembuatan ekspresi wajah dan transisinya dapat dilakukan secara mudah, 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat ekspresi wajah dengan menggunakan teknik morphing ekspresi. 36

3 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah membuat ILM dengan menggunakan 3D Max 9 dengan animasi physique dan morphing ekspresi wajah dari tiap karakter. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan ILM yang telah dibuat dapat mendorong masyarakat semakin kritis terhadap masalah korupsi yang melanda negeri ini, serta mengingatkan kepada penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap koruptor. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Iklan dan Periklanan Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku di Indonesia dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia. Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah 'menggiring orang pada gagasan'. Adapun pengertian iklan seeara komprehensif adalah "semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu..." Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.. istilah iklan juga sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut dengan advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang Ada beberapa definisi tentang iklan, antara lain : 1. Menurut Tilman dan Kirkpatrick: iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa. 2. Menurut Wright: iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang nonpersonal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat. 3. Manurut Suhandang : iklan dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis teknik komunikasi massa yang membayar ruangan atau waktu yang membayar untuk menyiarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan. 2.2 Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk 37

4 membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau nom profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.3 Pengertian Animasi Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut bisa berupa orang, benda, atau tulisan. 2.4 Sejarah Perkembangan Animasi Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertama kalinya di negara Amerika. Teknik pembuatan animasi pada jaman dahulu tidak menggunakan komputer. Teknik animasi yang umum dilakukan adalah sebagai berikut: seorang animator menciptakan suatu rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambargambar menggunakan pensil perframenya. Jika hasil gambar memuaskan, gambar dipindahkan pada lembar seprai seluloid, dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar yang tebal, gambar diperhalus dengan tinta acetate-adhering (tinta yang digunakan untuk proses penggambaran pada jaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang pelukis memberikan warna dengan cat vinil. Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut di shooting secara cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame/detiknya. Pada tahun 1986 Vinston studio dari negara Polandia menghasilkan suatu karya animasi 3D berjudul California Kismis yang pembuatannya menggunakan figur boneka tanah liat yang digerakkan dan difoto secara beruntun, hingga menghasilkan suatu gerakan animasi. Beberapa film animasi juga menggunakan teknik sejenis untuk menghasilkan suatu karya film animasi. Dari pemikiran inilah nanti muncul animasi 3 dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer. Sesuai dengan namanya, teknik animasi ini menggunakan komputer sebagai alat bantu. Teknik ini sedemikian canggih dan modern sehingga banyak dikenal dan diminati masyarakat. Dalam teknik animasi komputer, proses pembuatan animasi banyak dilakukan oleh komputer, seperti proses penggambaran, pemberian warna, animasi, pengisian suara, hingga membentuk suatu keping VCD. Dan pembuatan animasi kini tidak perlu dilakukan di studio dengan biaya mahal, pembuatan animasi dapat dilakukan di rumah dengan komputer pribadi. Jenis animasi komputer yang banyak dikenal adalah animasi 2D dan 3D. Perbedaan dari animasi 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya. Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, Sedangkan animasi 3D menggunakan, koordinat x, y, dan z yang memungkinkan untuk dapat dilihat dari sudut pandang objek secara lebih nyata. Walaupun teknologi perkembangan animasi 3D telah berkembang, namun bukan berarti animasi 2D ditinggalkan, karena sebagian masyarakat beranggapan keindahan goresan animasi 2D lebih mempunyai ekspresi objek yang tegas dibandingkan animasi 3D. Hal itu dibuktikan oleh animator-animator Jepang dan Amerika yang hingga saat ini tetap menggunakan teknik animasi 2D dalam membuat karya-karya animasi terbaru. 38

5 2.5 Animasi morpher Morpher dipergunakan untuk membuat animasi morphing atau perubahan bentuk dari beberapa objek yang ada. Harus tersedia lebih dari satu obyek agar animasi morphing dapat terlaksana. Prinsip dasar dari animasi morphing adalah transformasi terjadi perlahan-lahan antara obyek asal ke obyek tujuan dalam satu durasi tertentu. Hal yang sangat penting dalam menerapkan teknik morphing untuk membuat animasi adalah jumlah face dan fertex dari dua obyek yang akan dilakukan morphing haruslah sama, tidak boleh ada satupun dalam perbedaan jumlah. Gambar 2.1 Animasi Morpher III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Kegiatan Metode pembuatan film animasi 3D ILM anti korupsi ini meliputi langkahlangkah analisis, desain, dan implementasi. Tahap analisis merupakan tahap untuk menentukan konsep dan ide cerita dari iklan yang akan dibuat. Tahap desain meliputi pembuatan sinopsis, treatment, outline scene/scene plot, storyboard, stock shoot, dan skenario. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap analisis Pada tahap analisis ditenrukan terlebih dahulu ide cerita dari iklan yang akan dibuat, identifikasi dari iklan serta alat dan bahan yang akan digunakan Ide Cerita Membuat iklan yang bertema iklan layanan masyarakat dengan judul anti korupsi sebagai penyampaian pesan moral terhadap masyarakat. Iklan ini dibuat karena semakin maraknya korupsi di Indonesia dan upaya pemberantasan korupsi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengembalikan ekonomi Indonesia yang sempat sekarat, dan juga merusak pembangunan sosial dan ekonomi, serta menghancurkan keadilan Identifikasi iklan Identifikasi dari pembuatan iklan layanan masyarakat anti korupsi antara lain adalah: 1. Judul iklan : Anti korupsi 39

6 2. Tema iklan : Korupsi 3. Jenis iklan : Iklan layanan masyarakat 4. Style : Humor 5. Durasi : 1 menit 6. Segmentasi : Semua kalangan dan status social 8. Range usia : Usia 9 tahun sampai tidak terbatas 9. Penokohan karakter : bapak bapak dan anak kecil 4.2 Tahap Desain Pada tahap desain meliputi pembuatan synopsis, treatment, outline, story board sebagai berikut Sinopsis Seorang ayah menyuruh anaknya membeli Koran. Harga Koran tersebut 3000, tetapi sang ayah memberi uang lebih kepada anaknya seperti / Tetapi sang anak tidak pernah memeberikan kembalian Koran, karena selalu dia habiskan untuk membeli ice cream kesukaannya. Pada saat hari ulang tahunnya sepulang dari membelikan koran ayahnya sang anak mendatangi bapaknya untuk meminta kado berupa tas baru. Tetapi sang ayah tidak membelikannya karena si anak telah sering mengkorupsi uang kembalian koran Treatment Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya. 1. Tokoh Iklan layanan masyarakat yang berjudul anti korupsi sejak dini menggunakan 3d max terdiri dari 2 tokoh yaitu Ucil dan ayah Ucil. 2. Setting latar Semua adegan terjadi di rumah ucil tepatnya di ruang tamu. 3. Karakter dari tokoh Ucil adalah anak kecil yang polos, tidak jujur karena sering mengkorupsi uang kembalian Koran untuk membeli ice cream. Sedangkan ayah wataknya sabar tetapi ia tegas Outline scene/scene plot 1. Ayah sedang duduk di ruang tamu dan memanggil ucil yang berada dikamar. 2. Ucil menghampiri ayah di ruang tamu 3. Ayah menyerahkan selembar uang 5000an kepada Ucil. 4. Ucil pergi meninggalkan ayah untuk membelikan Koran. 5. Ucil menyerahkan Koran dengan menjilati ice cream di ruang tamu. 6. Ayah meminta kembalian uang koran tetapi ucil menghiraukannya dan pergi meninggalkan ayah menuju kamar Ucil. 7. Keesok harinya ayah membaca koran di ruang tamu. 8. Ucil keluar dari kamar menuju ayah yang sedang duduk di ruang tamu untuk dibelikan tas baru. 40

7 9. Ayah menasehati dan tetap membaca Koran sambil menyindir ucil agar bukunya dibungkus pake Koran saja karena Ucil selalu mengambil uang kembalian Koran Storyboard Begitu ide cerita selesai dicatat dan dikembangkan, dibuatlah storyboard dari iklan tersebut.storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. 1. Suasana perumahan di rumah ucil pada waktu pagi hari Gambar 4.1 introduction 2. Ayah duduk diruang tamu dan kemudian memanggil ucil untuk membelikan koran Gambar 4.2 ayah memanggil ucil 3. Ucil keluar dari pintu kamar untuk membelikan ayah koran Gambar 4.3 ucil menghampiri ayah 4. Ayah berdiri dari tempat duduk dan menyerahkan selembar uang lima ribuan kepada ucil. Gambar 4.4 menyerahkan uang 41

8 5. Ucil masuk pintu rumah menuju ayah sepulang membeli Koran dengan membawa Koran ditangan kananya dan ice cream di tangan kirinya. Gambar 4.5 ucil pulang 6. Ucil menyerahkan Koran yang baru saja ia beli kepada ayahnya dengan tetap menjilati ice cream. Gambar 4.6 ucil menyerahkan Koran 7. Ayah menanyakan uang kembalian ice cream kepada ucil tetapi ucil menghiraukanya dan beranjak pergi. Gambar 4.7 ucil menuju kamar 42

9 Keeseok harinya ayah membaca Koran di ruang tamu. 8. Ucil keluar dari kamar dan menghampiri ayah untuk meminta di belikan tas baru karena tasnya sudah rusak. Gambar 4.8 ucil keluar kamar 9. Ucil tetap membujuk ayah agar di belikan tas, tetapi sang ayah menghiraukannya dan menasehati ucil karena tidak pernah mengembalikan uang kembalian Koran. Gambar 4.9 Ayah membaca Koran 10. Pesan dari iklan ada di balik koran (track in Koran) Gambar 4.10 track in koran 43

10 4.2.5 Stock Shoot Stock shoot merupakan kumpulan gambar atau video ditinjau dari sudut pandang kamera. Untuk iklan Layanan Masyarakat Anti Korupsi Sejak Dini stock shootnya antara lain : Stock shoot Keterangan gambar 1.Kamera seolah olah mata (track in ) Situasi perumahan (jalanan rumah) 2. middle bapak ucil Situasi di ruang tamu ucil 3. middle ucil Di kamar ucil 4. middle bapak ucil (ucil seolah olah Saat ucil menghampiri bapak kamera 8. Full shoot Ucil masuk pintu Ucil memasuki rumah 9. Back shoot punggung bapak dan Saat ucil memberikan koran middle si ucil 10.Close up bapak Bapak terdiam 11. Close up ucil Saat ucil makan ice cream dan berkata pak belikan ucil tas baru 12. Full shoot si bapak dan ucil( Bapak berkata bukunya di bungkus aja bersama) sama koran cil! Kan uang kembalian koran uda kamu abisin. 13. Middle ucil Ucil mengaruk garuk kepala 14. middle si bapak dan ucil( bersama) Bapak berkata Makanya jangan korupsi duit kembalian koran. 15. Full shoot bapak Bapak duduk sambil membaca koran 16. track in pesan Ada dibalik koran yang bapak baca (hentikan korupsi sejak dini) Keterangan : Angle adalah sudut pengambilan gambar. penentuan angle yang tepat akan menghasilkan shot yang baik. Angle dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton karena sifat yang dihasilkan bisa bersifat objektif, subjectif atau merupakan sudut pandang tokoh dalam film. Berdasarkan ketinggian kamera dari subyek, angle dibedakan menjadi: Hight angle : pengambilan gambar dari atas. Full shoot : pengambilan gambar obyek secara menyeluruh atau obyek ditampilkan secara utuh. Close up : pengambilan gambar atau bagian khusus dari obyek. Low angle : pengambilan gambar dari bawah. Middle : pengambilan gambar setengah badan atau setengah dari obyek. Fade to black : perpindahan gambar ke warna hitam Skenario Sceen I Waktu Tempat kegiatan yang terjadi : pagi hari yang sejuk : di rumah ucil 44

11 Tokoh / karakter : 1. Ayah Ucil 2. Ucil Kegiatan yang terjadi : Ayah ucil yang sedang duduk di ruang tamu memanggil ucil. Ucil yang sedang duduk di kamar beranjak pergi mendatangi ayah diruang tamu. Ayah memberikan uang kepada ucil dan menyuruh ucil untuk membeli Koran. Ucil pergi meninggalkan Ayahnya untuk membeli koran. Script /Skenario : Ayah : sini cil. Ucil : ada apa yah?. Ayah : seperti biasa. Ucil : ok dedy!. Sceen II Waktu Tempat kegiatan yang terjadi Tokoh / karakter : pagi hari : di ruang tamu rumah ucil : 1. Ayah Ucil : 2. Ucil Kegiatan yang terjadi : Di ruang tamu rumah ucil,ucil memberikan koran kepada ayahnya sambil menjilati ice cream. Ayah mengambil Koran dan membaca Koran tersebut. Ucil keluar dari kamar dan meminta tas baru. Ayah tetap membaca Koran dan menghiraukan ucil. Ayah mengingatkan ucil tentang kembalian Koran dan menasehati ucil. Script /Skenario : Ayah : mana kembalianya cil..? Ucil : hmmmmm enyakkk enyaak ( menikmati es krimnya tanpa menghiraukan ayahnya dan beranjak pergi). di ruang tamu tampak ayah yang sedang duduk sambil membaca Koran yang baru saja dibelinya. Ucil : yah yah tas ucil rusak. Ayah : heem?. ( tetap membaca Koran) Ucil : beliin tas baru yah.? Ayah : pake apa beli tasnya krucil?. Ucil : Pake uang ayah Ayah : kan uangnya tiap hari sudah di korupsi sama kamu buat beli ice cream. Ucil :.. (sambil garuk-garuk kepala) Ayah : di bungkus saja bukumu pake Koran.! Ucil : loh pake Koran.(dengan garuk garuk kepala). 4.2 Tahap implementasi Tahap ini merupakan tahap pembuatan animasi atau pembuatan objek yang terdiri dari modeling pada 3d max, editing pada sony vegas dan finishing. 45

12 Modelling 3d max Editing Sony vegas finishing Vo dan sound a. Morphing wajah Gambar 4.11 Tahap implementasi 1.) Copy objeck yang akan dimorphing sebanyak yang diinginkan. Gambar 4.12 copy objek 46

13 2.) Pilih salah satu objek dan ubanama sesuai dengan ekspresi yang diinginkan dan kemudian convet to editable poly. Gambar memilih objek acuan 3.) Aplikasikan morpher pada modifer list objek master Gambar 4.14 pengaplokasian morpher 4.) Kembali ke objek master, masuk ke modify dan di channel list klik morpher di rool out di channel list pada kotak empty dan klik kanan dan pilih pick from sceen 47

14 Gambar 4.15 memilih objek acuan untuk dimorpher 5.) Semua objek acuan selesai di morpher Gambar 4.16 morpher siap di gerakkan 6.) Jika semua objek, tokoh, karakter dan animasi telah selesai, proses selanjutnya yaitu proses rendering. Proses rendering merupakan proses akhir dari pembuatan animasi atau gambar. Pengetian proses rendering dalam 3ds max adalah proses akhir perubahan format file dari project mentah 3ds menjadi format file gambar diam atau gambar bergerak (video). Tekan F10 atau Rendering > Render Setup. Pada Common Parameter aktifkan Active Time Segment. Pada Output Video pilih PAL D-1 (Video), klik 720x576. Pada Render Output klik Files untuk tempat penyimpanan. Pada View pastikan yang diaktifkan Perspective dan terakhir klik Render. 48

15 . Gambar 4.17 Proses Rernder. a. Tabulasi pada iklan layanan masyarakat anti korupsi sejak dini Tabulasi berikut merupakan rincian dari pembuatan iklan setelah dirender pada software 3d max sebelum memasuki tahap editing. no Objek Keterangan Frame Size File name output 1 Introduction iklan Mb Take 1 avi 2 Saat memasuki rumah ucil atau kamera target standar menuju ruang tamu Mb Sceen 1 take 2. S1. Avi 3 Ayah duduk di 10.3 Mb Sceen 1 49

16 ruang tamu dan memanggil ucil dengan menoleh ke arah pintu kamar ucil 200 take 3. S2. avi 4 Ayah tetap memanggil ucil dan menoleh pintu ruang tamu Mb Sceen 1 take 4. S3.avi 5 Morphing wajah ucil di kamar Mb Sceen 1 take 5. S4.avi 6 Ucil untuk koran mengiyakan membeli Mb Sceen 1 take 6. S5.avi 7 Ucil membuka Mb Sceen 1 50

17 pintu take 7. S6.avi 8 Pengaplikasian morphing dan physique ayah dan ucil Mb Sceen 1 take 8. S7.avi 9 Ayah berdiri dan menyerahkan uang kepada ucil Mb Sceen 1 take 9. S8.avi 10 Ucil datang dari membeli Koran dan berjalan menuju ayah 14.82Mb Sceen 2 take 10. S9.avi 11 Ucil menyerahkan Mb Sceen 2 take 11. S10.avi koran 51

18 12 Ucil pegi meninggalkan ayah sambil menjilati ice cream Mb Sceen 2 take 12. S11.avi 13 Ayah membaca Koran di ruang tamu dan ucil menghampiri ayah Mb Sceen 2 take 13. S12.avi 14 Ucil meminta dibelikan tas baru dan ayah menasehati ucil Mb Sceen 2 take 14. S13.avi 15 Ucil mengaruk garuk kepala karena binggung Mb Sceen 2 take 11. S10.avi b. Proses Editing pada Sony Vegas Pro 8 1). Buka program aplikasi Sony Vegas Pro 9 52

19 Gambar 4.18 Tampilan awal Sony Vegas Pro 9 2). Tampilan awal Sony Vegas Pro 9 Gambar 4.19 Tampilan layar Sony Vegas Pro 9 3). Untuk mengambil video yang akan di edit. File > open > pilih folder penyimpanan atau dengan cara drag video dan letakkan pada timeline Vegas Pro 9. Tampilan video yang sudah dibuka, pastikan videonya berada pada timeline Vegas Pro 9. 53

20 Gambar 4.20 Video pada Timeline Vegas Pro 9 1.) Tambahkan file Voice Over (VO) dengan cara yang sama pada saat membuka video. File VO berupa file *mp3 karena pada laporan ini penulis menggunakan musik pendek sebagai pengisi suara dan VO juga dapat berupa naskah yang dibacakan serta direkam oleh pembaca narasi yang lebih dikenal dengan sebutan dubber. 2.) Gambar 4.21 Video Pada Timeline Vegas Pro 9 (lihat garis merah) Selanjutnya menyesuaikan morpher dengan suara. 3.) Jika proses editing selesai maka yang terakhir adalah pemberian creditrool (nama nama orang yang berada di balik layar). Langkah awal saat pembuatan creditrool yaitu klik Media Generators >Text pilih Solid Bakground. Drag Solid Bakground dan letakan pada timeline Vegas Pro 9. 54

21 Gambar 4.22 Sample Text pada Media Genarator 4.) Ketik nama > klik close. Klik Event Pan / Crop > pada Movi Freely (X or Y), pilih Move Y in only, atur posisi tulisan sesuai yang di inginkan > klik tombol close. Gambar 4.23 Hasil Creditrool 5.) Selanjutnya proses rendering yaitu proses untuk merubah project menjadi ekstensi video dan file render berupa file avi. Disimpan dalam bentuk format avi agar gambar yang dihasilkan lebih padat sesuai dengan file aslinya. Gambar Proses Rendering (lihat garis merah) 4.3 Finishing/ Testing Hasil akhir dari iklan ini terdiri dari 2 Scene dengan durasi 60 detik yang sudah di render menggunakan sony vegas pro 9 dengan format mpeg dimana hasil akhirnya merupakan hasil dari penggabungan beberapa animasi menjadi satu kesatuan sehingga hasil akhirnya memberikan makna tertentu. Testing dari pembuatan iklan layanan masyarakat anti korupsi sejak 55

22 dini ini dari tiap tahap pembuatan diulai dari pada software 3d max sampai editing sony vegas. V. KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik morphing ekpresi dapat digunakan untuk mempermudah pembuatan ekspresi pada film animasi 3D tentang iklan layanan masyarakat anti korupsi. 5.2 Saran Di dalam pembuatan film animasi sangat dibutuhkan sinematografi yang bagus untuk mendapatkan hasil film yang berkualitas untuk itu hal yang perlu di perhatikan dalam sinematografi yaitu tentang penangkapan pantulan cahaya yang mengenai benda-benda dan pengambilan sudut pandang dari kamera tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Andi Adobe Premiere Pro 0.2, Andi Publiser, Yogyakarta. [2] Andi, Membuat Desain Animasi 3D dengan AutoCAD 2005 dan 3D Studio Max 6D. LPKBM MADCOMS, Yogyakarta. [3] Chandra Handi Animasi Dinamis 3ds Max 6 dan 7. Maxikom, Palembang. [4] Divisi Penelitian dan Pengembangan D Studio Max 7. Andi dan MADCOMS, Yogyakarta. [5] Handi Chandra Membuat Animasi Profesional dengan 3D Studio Max 3.1. [6] Kristiawan Michael Panduan Praktis Mendesain Rumah Minimalis dengan AutoCAD dan 3D Studio Max. Media Kita, Jakarta Selatan. [7] M. Suyanto dan Aryanto Y Merancang Film Kartun Kelas Dunia. [8] Munarianto Novi Sosialisasi Undang-Undang No 8 Thn ( 20 Januari [9] Santosa Soewigno Teknik Penciptaan Animasi Menggunakan Macromedia Flash. [10] Soma Aulia ds Max EXPRESS. Andi Publichser.com, Yogyakarta. 56

FILM ANIMASI 3D KASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK TUHAN DENGAN TEKNIK EKSPRESI MORPHER. Naskah Publikasi. Disusun Oleh :

FILM ANIMASI 3D KASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK TUHAN DENGAN TEKNIK EKSPRESI MORPHER. Naskah Publikasi. Disusun Oleh : FILM ANIMASI 3D KASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK TUHAN DENGAN TEKNIK EKSPRESI MORPHER Naskah Publikasi Disusun Oleh : Muhammad Didit Afrianto Wibowo 07.01.2182 Winarja 07.01.2187 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA Oleh : Sutandi, ST, M.Pd Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 23 BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI Proses produksi adalah proses pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan script

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Finanta Panji Radika 10.21.0475 kepada SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX. Naskah Publikasi

IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX. Naskah Publikasi IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX Naskah Publikasi diajukan oleh Yosep Irawan Hindriatmoko 10.21.0536 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Stop Motion Dalam pembuatan animasi ini maka akan ada penggabungan antara stop motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil dan

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING. Naskah Publikasi

ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING. Naskah Publikasi ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING Naskah Publikasi disusun oleh : Tedi Kisworo 07.01.2161 Aditya Wicaksono 07.01.2174 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. gambar terangkai dan berhubungan, jika hasil gambar sudah memuaskan, satu per satu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. gambar terangkai dan berhubungan, jika hasil gambar sudah memuaskan, satu per satu BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam merancang suatu animasi sebelum system computer dikenal, seorang animator melakukan desain animasi secara manual. Pada saat animasi itu dengan membuat

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Memamahi Adobe Premiere : Tools, Offline Editing, Video Transition, Audio Transition, Video Effect dan Audio Effect Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS SEPTIAN DWI PRAKOSO Program Studi Teknik Informatika D3, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Modul Praktikum Dasar Broadcasting

Modul Praktikum Dasar Broadcasting Modul Praktikum Dasar Broadcasting Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere adalah aplikasi editing video yang sesuai dengan standar penyiaran. Hadirnya modul ini diharapkan dapat memberikan panduan dasar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Dalam dunia periklanan, animasi sudah mulai menjadi salah satu bidang yang digunakan selama beberapa tahun terakhir. Iklan animasi bisa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu pra produksi yang meliputi kegiatan-kegiatan penentuan ide dan konsep video yang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK UVW MAPPING UNTUK TEXTURING PADA FILM ANIMASI 3D KATAK TERBANG. Naskah Publikasi

IMPLEMENTASI TEKNIK UVW MAPPING UNTUK TEXTURING PADA FILM ANIMASI 3D KATAK TERBANG. Naskah Publikasi IMPLEMENTASI TEKNIK UVW MAPPING UNTUK TEXTURING PADA FILM ANIMASI 3D KATAK TERBANG Naskah Publikasi Disusun oleh: Winarja 10.21.0553 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

( Word to PDF - Unregistered ) Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM

( Word to PDF - Unregistered )  Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Word to PDF - UnRegistered http://www.word-to-pdf.abdio.com/ ( Word to PDF - Unregistered ) http://www.word-to-pdf.abdio.com/ Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Soal objektif : 1. Setting ukuran video

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL No. LST/EKA/PTI 236/13 Revisi: 01 Mei 2011 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dasar video editing, transisi, sampai proses rendering untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN

SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN SOAL KKMM-06 PENGAJAR : JULHAM AFANDI.,S.KOM SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN www.smksalaman.blogspot.com 1. Setting ukuran video Mpg untuk PAL DVD mempunyai ukuram frame sebesar? a.352 x 288 b.720 x 576 c.720

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter Ludruk Irama Budaya. Dalam implementasi karya ini, terdapat tiga proses utama yang dilakukan, yaitu produksi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89 SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89 Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar

Lebih terperinci

Memberi Efek Transisi

Memberi Efek Transisi MODUL III VIDEO (Part 2) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan efek transisi, efek video dan teknik editing tingkat lanjut B. TEORI dan PRAKTEK Memberi Efek Transisi Transisi video adalah efek yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui fasilitas dari SONY VEGAS 6.0 v Mengetahui cara pengunaan SONY VEGAS 6.0

Tujuan : v Mengetahui fasilitas dari SONY VEGAS 6.0 v Mengetahui cara pengunaan SONY VEGAS 6.0 Tujuan : v Mengetahui fasilitas dari SONY VEGAS 6.0 v Mengetahui cara pengunaan SONY VEGAS 6.0 36 PENGENALAN SONY VEGAS Software pengeditan video memiliki banyak jenis dan berbagai karakteristik pengeditannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14.17601/ Animasi 3D 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot

Lebih terperinci

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix DAFTAR ISI Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix Modul 1 Mengenal Video... 1 1.1 Video Digital vs Analog...1 1.2 Format Video Broadcast...3 1.3 Perbedaan PAL, NTSC, dan SECAM...4 1.4 Aspect Ratio...5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal dekade millenium ketiga ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian pesatnya sehingga menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL,

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL, MODUL IV EFEK VIDEO Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premiere Pro juga dilengkapi dengan fasilitas Visual Effects. Kita dapat mengaplikasikan efek-efek visual yang menarik pada clip-clip yang

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana 1. Prosedur Pengembangan Produksi Video/Film 2. Konsep Editing Video Digital 3. Hardware & Software Pendukung 4. Langkah Kerja dan Terminologi Editing

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami konsep transisi editing, 2. Mahasiswa mampu melakukan editing transisi antar frame dalam sebuah video. Metode pemberian transisi

Lebih terperinci

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Mengenalkan dan mendetugas Akhirkan tentang konsep 3D Animasi Holographic display Xperia Z3 yang digunakan sebagai terobosan baru dalam tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat,

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN. III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN. III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN III.1. Desain Objek Simulasi Pemilihan Umum Presiden Dalam pembuatan simulasi Pemilihan Umum Presiden Berbasis 3D ini ada dua tahap yang dilakukan, yaitu desain (modelling)

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi. BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab implementasi ini peneliti akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya yang terdiri dari beberapa tahapan hingga menjadi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BATASAN MASALAH

BATASAN MASALAH 1. PENDAHULUAN Listrik adalah suatu sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan energi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Dalam dunia simulasi, animasi sudah mulai menjadi salah satu bidang yang digunakan selama beberapa tahun terakhir. Simulasi bisa menimbulkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI 4.1 Tahap Produksi Dalam pembuatan program siaran radio, produksi rekaman adalah hal yang paling penting setelah naskah dan script selesai. Disini penulis mengambil

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan dalam pembuatan video klip Blood Angel yang berjudul Perjalanan Cinta adalah dengan menggunakan teknik chroma

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Masalah Proses editing video sebelum adanya teknologi Multimedia, membutuhkan ruang dan waktu yang sangat besar. Belum lagi biaya yang cukup besar pula

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini akan menjelaskan mengenai hasil karya yang berasal dari rancangan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai tahap produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil berikut ini adalah tampilan hasil dan pembahasan dari aplikasi kacang dua kelinci. IV.1.1. Tampilan Video Utama Tampilan video utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film sekarang jelas tampak dengan penggunaan teknologi, dulu film hanya berupa gambar hitam putih dan bisu, lambat laun film pun berkembang sesuai

Lebih terperinci

Yudi Adha.

Yudi Adha. Yudi Adha yudiadha@yahoo.com Apa Itu Animasi? Animasi adalah susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak itulah yang disebut animasi ANIMASI Tulisan yang

Lebih terperinci

Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro

Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro A. Tujuan: Mahasiswa mampu melakukan proses editing, pemberian efek transisi, dan memproduksi file video dengan menggunakan Premiere Pro. B. Langkah Dasar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 9

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 9 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 9 Dasar Animasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil perancangan Animasi 3D Rumah Ramah Lingkungan ini dibuat dalam bentuk video dengan resolusi gambar 800 x 600 pixel. Selain ditampilkan dalam bentuk video disini

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Tahap Produksi Proses produksi adalah proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu pada tahap pra produksi. Dalam hal ini

Lebih terperinci

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

MEMBUAT IKLAN TELEVISI MEMBUAT IKLAN TELEVISI MUHAMAD HUSNI MUBAOK, S.PD., M.IKOM Dari berbagai Sumber Online TELEVISI DAN IKLAN TELEVISI MERUPAKAN MEDIA AUDIOVISUAL YANG CANGGIH. DENGAN MENGGUNAKAN DUA ELEMEN KEKUATAN SEKALIGUS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Aplikasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti spesial efek dari film-film

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar

Lebih terperinci

7.3 Animasi Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup,

7.3 Animasi Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga menuntut kita untuk mendapatkan informasi cepat dan mudah dalam segala hal, dalam perkembangannya informasi yang cepat dan mudah di berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Perancangan animasi 3D simulasi penyelamatan kecelakaan pada kapal laut dengan menggunakan 3D Max ini, dengan resolusi 800 x 600 pixel, yang dimana pada saat desain

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Pengenalan Adobe Premiere Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Adobe Premiere Adobe Premiere

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

MODUL 3 MENGOLAH VIDEO

MODUL 3 MENGOLAH VIDEO 1 Modul Ajar Praktikum Multimedia 3 MODUL 3 MENGOLAH VIDEO A. KOMPETENSI DASAR Mengenalkan dasar-dasar yang terkait pengolahan video Mengenalkan fasilitas-fasilitas pendukung pengolahan audio-video pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Editing Video

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB X. AUDIO TREATMENT Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL VI AUDIO TREATMENT Adobe Premiere Pro mendukung berbagai format file audio,

Lebih terperinci

Menguasai Dasar Animasi Stop-Motion (Bidang Datar)

Menguasai Dasar Animasi Stop-Motion (Bidang Datar) Menguasai Dasar Animasi Stop-Motion (Bidang Datar) 6.23 Membuat Film animasi Kali ini kita akan mencoba menerapkan praktek membuat film animasi sederhana dengan menilik dari materi-materi yang telah diberikan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu perkembangan yang menarik dari dunia komputer adalah pada bidang grafika dan multimedia. Perkembangan komputer grafis, terutama 3D Studio saat ini mengalami

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3

Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3 Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3 Tito Sugiharto Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan Kuningan, Indonesia Email : tito@uniku.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT

PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT Tujuan Paktikum: 1. Mahasiswa mengetahui konsep ADC (audio to digital converter) serta berbagai format data audio, 2. Mahasiswa mampu mengedit video dengan mengatur audio beserta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan (Harsokusoemo, 2000) Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan

Lebih terperinci

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Animasi Komputer Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Tujuan Pembelajaran Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami pengertian animasi komputer Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil

Lebih terperinci