Lampiran 1. Bagan prosedur isolasi DNA
|
|
- Verawati Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Bagan prosedur isolasi DNA gr daun segar digerus dgn nitrogen cair,sambil digerus masukkan 0.1 gr PVPP sampai menjadi tepung. Lalu masukkan dalam tube 2 ml yng telah berisi 1 ml CTAB 2% dan 10 ul B-merkapto, bolak balik tube sampai homogen Vortex sampel sampai homogen, panaskan dalam waterbath suhu 65 selama 60 menit (setiap 10 menit angkat lalu dibolak-balik). Setelah dingin masukkan KIAA 1ml per sampel, lalu sentrifuse rpm selama 15 menit. Pindahkan bagian atas ke tube 2ml yang baru lalu tambahkan KIAA lagi 1 ml per sampel. Ambil bagian atas (supernatant) lalu pindahkan ke tube ukuran 1.5 ml. Masukkan isopropanol dingin + sodium asetat, dibolak balik, lalu diamkan di dalam kulkas -20 C diinkubasi selama 1 malam. Dikeluarkan dari kulkas lalu disentrifuse rpm 20 menit, akan keliatan pellet pada bagian dasar tube, bagian atas (supernatant) dibuang lalu dan dikering-anginkan. Setelah itu dimasukkan buffer TE 100 ul, dispin manual hingga homogen. Setelah homogen ditambahkan Sodium asetat + etanol (100%) dingin, diinkubasi di dalam kulkas selama 3 jam pada -20 C Dikeluarkan dari kulkas lalu disentrifuse rpm 15 menit, akan keliatan pellet pada bagian dasar tube, bagian atas (supernatant) dibuang lalu. Lalu dibasuh dengan etanol 70% sebanyak 200 ul lalu etanol dibuang. Tube berisi pellet dikering-anginkan sampai tidak terdapat gelembung cairan. Setelah kering ditambahkan buffer TE sebanyak 100 ul, disimpan pada -20 ºC menjadi STOK DNA
2 Lampiran 2. Siklus PCR Tahap Suhu Waktu Jumlah Siklus Denaturasi awal 94ºC 2 menit 1 siklus Denaturasi 94ºC 1 menit 45 siklus Anealing 36ºC 1 menit 45 siklus Ekstension 72ºC 2 menit 45 siklus Ekstension akhir 72ºC 10 menit 1 siklus Kondisi akhir PCR 4ºC tak terbatas Setting PCR PCR (Thermal Cycler) Applied Biosystems
3 Lampiran 3. Data distance DIS 30 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 Sim1 Sim2 Sim3 DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 Srg1 Srg2 Srg3 Srg4 Srg5 Lkt1 Lkt2 Lkt3 Lkt4 Lkt5 Lkt6 Lkt7 Lkt8 Lkt9 Lkt10 Lkt11 TS TS TS TS Sim Sim Sim DS DS DS DS DS Srg Srg Srg Srg Srg Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Lkt Dissimilarity calculated from data file: manggis_30_10primer_kode.var (type:'single') User selection Units: 30/30 and Variables: 80/80 Dissimilarity index: Presence / Absence - Dice Missing data options: No missing data 1000 bootstraps Keterangan TS1 : Tapsel1 DS3 : Deli Serdang3 Lkt3 : Langkat3 Maximum distance : 0.48 TS2 : Tapsel2 DS4 : Deli Serdang4 Lkt4 : Langkat4 Minumum distance : 0.06 TS3 : Tapsel3 DS5 : Deli Serdang5 Lkt5 : Langkat5 TS4 : Tapsel4 Srg1 : Sergei1 Lkt6 : Langkat6 TS5 : Tapsel5 Srg2 : Sergei2 Lkt7 : Langkat7 Sim1 : Simalungun1 Srg3 : Sergei3 Lkt8 : Langkat8 Sim2 : Simalungun2 Srg4 : Sergei4 Lkt9 : Langkat9 Sim3 : Simalungun3 Srg5 : Sergei5 Lkt10 : Langkat10 DS1 : Deli Serdang1 Lkt1 : Langkat1 Lkt11 : Langkat11 DS2 : Deli Serdang2 Lkt2 : Langkat2 Lkt12 : Langkat12
4 Lampiran 4. Hasil uji kuantitas dan konsentrasi DNA manggis populasi Sumatera Utara dengan spektrofotometer/nanophotometer DNA Sampel 1 : TS1 DNA Sampel 2 : TS2 DNA Sampel 3 : TS3 DNA Sampel 4 : TS4 DNA Sampel 5 : TS5 DNA Sampel 6 : Sim1 DNA Sampel 7 : Sim2 DNA Sampel 8 : Sim3
5 DNA Sampel 9 : DS1 DNA Sampel 10 : DS2 DNA Sampel 11 : DS3 DNA Sampel 12 : DS4 DNA Sampel 13 : DS5 DNA Sampel 14 : Srg1 DNA Sampel 15 : Srg2 DNA Sampel 16 : Srg3
6 DNA Sampel 17 : Srg4 DNA Sampel 18 : Srg5 DNA Sampel 19 : Lkt1 DNA Sampel 20 : Lkt2 DNA Sampel 21 : Lkt3 DNA Sampel 22 : Lkt4 DNA Sampel 23 : Lkt5 DNA Sampel 24 : Lkt6
7 DNA sampel 25 : Lkt7 DNA Sampel 26 : Lkt8 DNA Sampel 27 : Lkt9 DNA Sampel 28 : Lkt10 DNA Sampel 29 : Lkt11 DNA Sampel 30 : Lkt12
8 Lampiran 5. Gambar kegiatan elektroforesis Pembuatan agarose Elektroforesis Ethibium bromide (Etbr) UV Tec (Gel Doc)
9 Lampiran 6. Gambar kegiatan di laboratorium Isolasi DNA dengan Nitrogen cair Lysis dinding sel dengan nitrogen cair Proses pemanasan Pada Waterbath Vortex dan Centrifuge Preparasi PCR Alat PCR berisi tube PCR
10 Lampiran 7. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok a. CTAB 5 % Larutan dibuat dengan melarutkan : - NaCl : 2.0 g - CTAB : 5.0 G - Aquades : 100 ml b. Tris HCl 1 M ph 8.0 (100 ml) Bahan yang digunakan adalah : - Tris : g - HCl p.a. : 4.2 ml - Aquades : 80 ml - Larutan dibuat dengan mencampurkan bahan kimia di dalam gelas beaker yang diaduk dengan menggunakan batang pengaduk magnetik di atas hot plate - Volume ditepatkan dengan aquades hingga 100 ml - Larutan disterilisasi dengan autoclave c. Tris HCl 1 M ph 7.4 (50 m) Bahan yang digunakan adalah : - Tris : g - Aquades ditambahkan hingga volume larutan mendekati 50 ml - Pengaturan Ph dilakukan dengan menambahkan NaOH 2.5 M hingga Ph Volume ditepatkan hingga 50 ml - Larutan disterilisasi dengan autoclave d. EDTA O.5 M ph 8.0 (100 ml) Bahan yang digunakan adalah : - NaEDTA : g - NaOH : 2.0 g - Aquades : 80 ml - Larutan dibuat dengan mencampur bahan kimia dalam gelas beaker dan diaduk dengan menggunakan batang pengaduk magnetik - Pengaturan ph dilakukan dengan menambahkan HCl hingga ph Volume ditepatkan dengan aquades hingga 100 ml - Larutan disterilisasi dengan autoclave e. NaCl 5 M ph 7.7 (l00 ml) Bahan yang digunakan adalah : - NaCl : g - Aquades ditambahkan hingga larutan mendekati 100 ml dan diaduk dengan menggunakan batang pengaduk magnetik hingga larut - Pengaturan PH dilakukan dengan menambahkan NaOH hingga ph Volume ditepatkan dengan aquades hingga 100 ml - Larutan disterililasasi dengan autoclave
11 f. Buffer Ekstraksi/CTAB (100 ml) Bahan yang digunakan adalah : - CTAB 2 % : 40 ml CTAB 5 % - NaCl 1,26 M : 25.1 ml NaCl 5 M - EDTA 20 mm : 4 ml EDTA 0.5 M ph Tris HCl ph mm : 10 ml Tris HCl 1 M ph Aquades steril : 20.8 ml g. Buffer TAE 50 X (100 ml) Bahan yang digunakan adalah : - Tris : 24.2 ml ph, Asam Asetat Glasial : 5.7 ml - EDTA 0.5 M PH 8.0 : 10 ml - Aquades ditambahkan hingga olume larutan 100 ml h. Buffer TAE 1X (500 ml) Bahan yang digunakan adalah : - Buffer TAE 50 X : 10 ml - Aquades : 490 ml i. Buffer TE (50 ml) Bahan yang digunakan adalah : - Tris HCl 1 M PH 8.0 : 0.5 ml - EDTA 0.5 M PH 8.0 : 0.1 ml - Aquades : ml - Dimasukkan ke dalam gelas beaker dan diaduk hingga merata j. Kloroform Isoamilalkohol 24 : 1 (50 ml) Bahan yang digunakan adalah : - Kloroform : 48 ml - Isoamilalkohol : 2 ml - Dicampur merata k. Etanol 70 % (100 ml) - Etanol : 70 ml - Aquades : 30 ml
12 Lampiran 8.Peta Lokasi Penelitian Sumatera Utara
13 Lampiran 9. Gambar aksesi manggis TS1 AKSESI 1 TS1 Asal Desa : Napa (Tapsel) Kecamatan : Batang Toru Ketinggian Tempat : 70 mdpl Usia ± 60 tahun Letak : N 0.3º , E 0.99º Lilit Batang : 140 cm
14 Lampiran 10. Gambar aksesi manggis TS2 AKSESI 2 TS2 Asal Desa : Sipenggeng (Tapsel) Kecamatan : Batang Toru Ketinggian tempat : 76 mdpl Usia Tanaman : ± 40 tahun Letak : S 0.1º , E 101º Tinggi Tanaman ± 20 m Lilit Batang : 134 cm
15 Lampiran 11. Gambar aksesi manggis TS3 AKSESI 3 TS3 Asal Desa : Huraba 1 (Tapsel) Kecamatan : Marancar Ketinggian Tempat : 320 mdpl Usia tanaman : ± 40 tahun Letak : S 0.1º , E 101º Tinggi Tanaman :± 10 m Lilit Batang : 110 cm
16 Lampiran 12. Gambar aksesi manggis TS4 AKSESI 4 TS4 Asal Desa : Pangarongan (Tapsel) Kecamatan : Marancar Ketinggian Tempat : 360 mdpl Usia tanaman : ± 40 tahun Letak : S 0.1º , E 101º Tinggi Tanaman :± 15 m Lilit Batang : 112 cm
17 Lampiran 13. Gambar aksesi manggis TS5 AKSESI 5 TS5 Aksesi : Simasom (Tapsel) Kecamatan : Angkola Timur Ketinggian Tempat : 602 mdpl Usia tanaman : ± 50 tahun Letak : N 0.1º , E 099º Tinggi Tanaman :± 15 m Lilit Batang : 140 cm
18 Lampiran 14. Gambar aksesi manggis Sim1 AKSESI 6 Sim1 Aksesi : Sirama 1 Kabupaten : Simalungun Usia ± 100 tahun Tinggi Tanaman : ± 25 m Lilit Batang : 160 cm Letak : N 0.3º , E 099º
19 Lampiran 15. Gambar aksesi manggis Sim2 AKSESI 7 Sim2 Aksesi : Sirama 2 Kabupaten : Simalungun Usia ± 20 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 63 cm Letak : N 0.3º , E 099º
20 Lampiran 16. Gambar aksesi manggis Sim3 AKSESI 8 Sim3 Asal Desa : Petani Timur Kabupaten : Simalungun Usia ± 35 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 140 cm Letak : N 0.3º , E 099º
21 Lampiran 17. Gambar aksesi manggis DS1 AKSESI 9 DS1 Asal Desa : Pancur Batu Kabupaten : Deli Serdang Usia ± 20 tahun Tinggi Tanaman : ± 8 m Lilit Batang : 50 cm
22 Lampiran 18. Gambar aksesi manggis DS2 AKSESI 10 DS2 Asal Desa : Tiang Layar Kabupaten : Deli Serdang Usia ± 40 tahun Tinggi Tanaman : ± 20 m ili
23 Lampiran 19. Gambar aksesi manggis DS3 AKSESI 11 DS3 Asal Desa : Rambung Baru Kabupaten : Deli Serdang Usia ± 40 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 78 cm
24 Lampiran 20. Gambar aksesi manggis DS4 AKSESI 12 DS4 Asal Desa : Bingkawan Kabupaten : Deli Serdang Usia ±40 tahun Tinggi Tanaman : ± 18 m Lilit Batang : 84 cm
25 Lampiran 21. Gambar aksesi manggis DS5 AKSESI 13 DS5 Asal Desa : Sembahe Kabupaten : Deli Serdang Usia ± 40 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 75 cm
26 Lampiran 22. Gambar aksesi manggis Srg1 AKSESI 14 Srg1 Asal Desa : Celawan 1 Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 18 m Lilit Batang : 95 cm
27 Lampiran 23. Gambar aksesi manggis Srg2 AKSESI 15 Srg2 Asal Desa : Celawan 2 Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 20 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m ili
28 Lampiran 24. Gambar aksesi manggis Srg3 AKSESI 16 Srg3 Asal Desa : Besar Terjun Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 45 cm
29 Lampiran 25. Gambar aksesi manggis Srg4 AKSESI 17 Srg4 Asal Desa : Meteran Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 50 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 75 cm
30 Lampiran 26. Gambar aksesi manggis Srg5 AKSESI 18 Srg5 Asal Desa : Firdaus Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 100 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 96 cm
31 Lampiran 27. Gambar aksesi manggis Lkt1 AKSESI 19 Lkt1 Asal Desa : Stabat Lama Kabupaten : Serdang Bedagai (Sergei) Usia ± 15 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m
32 Lampiran 28. Gambar aksesi manggis Lkt2 AKSESI 20 Lkt2 Asal Desa : Stabat Banyumas Kabupaten : Langkat Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 55 cm
33 Lampiran 29. Gambar aksesi manggis Lkt3 AKSESI 21 Lkt3 Asal Desa : Pertumbukan Kabupaten : Langkat Usia ± 40 tahun Tinggi Tanaman : ± 18 m
34 Lampiran 30. Gambar aksesi manggis Lkt4 AKSESI 22 Lkt4 Asal Desa : Stabat Baru Kabupaten : Langkat Usia ± 40 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 135 cm
35 Lampiran 31. Gambar aksesi manggis Lkt5 AKSESI 23 Lkt5 Asal Desa : Stabat Barat -1 Kabupaten : Langkat Usia ± 15 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 28 cm
36 Lampiran 32. Gambar aksesi manggis Lkt6 AKSESI 24 Lkt6 Asal Desa : Stabat Barat-2 Kabupaten : Langkat Usia ± 20 tahun Tinggi Tanaman : ± 8 m Lilit Batang : 30 cm
37 Lampiran 33. Gambar aksesi manggis Lkt7 AKSESI 25 Lkt7 Asal Desa : Stabat Kota Kabupaten : Langkat Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 14 m Lilit Batang : 65 cm
38 Lampiran 34. Gambar aksesi manggis Lkt8 AKSESI 26 Lkt8 Asal Desa : Hulu Berayun Kabupaten : Langkat Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 12 m Lilit Batang : 45 cm
39 Lampiran 35. Gambar aksesi manggis Lkt9 AKSESI 27 Lkt9 Asal Desa : Namo Cengkeh Kabupaten : Langkat Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 14 m Lilit Batang : 30 cm
40 Lampiran 36. Gambar aksesi manggis Lkt10 AKSESI 28 Lkt10 Asal Desa : Tanjung Keliling Kabupaten : Langkat Usia ± 30 tahun Tinggi Tanaman : ± 16 m Lilit Batang : 25 cm
41 Lampiran 37. Gambar aksesi manggis Lkt11 AKSESI 29 Lkt11 Asal Desa : Namo Datok Kabupaten : Langkat Usia ± 25 tahun Tinggi Tanaman : ± 15 m Lilit Batang : 64 cm
42 Lampiran 38. Gambar aksesi manggis Lkt12 AKSESI 30 Lkt12 Asal Desa : Sukatani Kabupaten : Langkat Usia ± 15 tahun Tinggi Tanaman : ± 10 m Lilit Batang : 48 cm
43
LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. LARUTAN STOK CTAB 5 % (100 ml) - Ditimbang NaCl sebanyak 2.0 gram - Ditimbang CTAB sebanyak 5.0 gram. - Dimasukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer 1. Pembuatan Larutan Stok a. CTAB 5 % Larutan dibuat dengan melarutkan : - NaCl : 2.0 gr - CTAB : 5.0 gr - Aquades : 100 ml b. Tris HCl
Lebih terperinciAsam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml
36 Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. Pembuatan Larutan Stok Tris HCL 1 M ph 8.0 (100 ml) : Timbang Tris sebanyak 12,114 g. Masukkan Tris ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7 individu udang Jari yang diambil dari Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Lebih terperinciPRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR
PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR Tujuan: i) Mengerti metode umum mengisolasi DNA ii) Mengisolasi DNA dari buah dan sel-sel epithelial mulut iii) Mengerti dan mempraktek teknik PCR dengan sempel DNA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sampel DNA koleksi hasil
Lebih terperinciLampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid
LAMPIRAN 9 Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid Satu ruas tungkai udang mantis dalam etanol dipotong dan dimasukkan ke dalam tube 1,5 ml. Ruas tungkai yang telah dipotong (otot tungkai)
Lebih terperinciPembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA
LAMPIRAN 15 15 Lampiran 1 Tahapan penelitian Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri Isolasi DNA kromosom bakteri Pemotongan DNA dengan enzim restriksi Kloning DNA Isolasi DNA plasmid hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii R.Br dan Rafflesia
Lebih terperinciIII. Bahan dan Metode
III. Bahan dan Metode A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei-Juli 2011 yang dilakukan di LPPT UGM Yogyakarta. B. Bahan Penelitian Sampel yang digunakan
Lebih terperinci4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel
7 IV. METODE PENELITIAN Ikan Lais diperoleh dari hasil penangkapan ikan oleh nelayan dari sungaisungai di Propinsi Riau yaitu S. Kampar dan S. Indragiri. Identifikasi jenis sampel dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Autentikasi Bahan Baku Ikan Tuna (Thunnus sp.) dalam Rangka Peningkatan Keamanan Pangan dengan Metode Berbasis DNA dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Survei penyakit klorosis dan koleksi sampel tanaman tomat sakit dilakukan di sentra produksi tomat di daerah Cianjur, Cipanas, Lembang, dan Garut. Deteksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengangkat fenomena alam sebagai salah satu masalah dalam penelitian. Penelitian ini dapat menerangkan
Lebih terperinciFAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI
ISOLASI TOTAL DNA TUMBUHAN DENGAN KIT EKSTRAKSI DNA PHYTOPURE Halaman : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk mengisolasi DNA dari sampel jaringan tumbuhan, dapat dari daun, akar, batang,
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di
II. MATERI DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di enam desa yaitu tiga desa di Kecamatan Grokgak dan tiga desa di Kecamatan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Peralatan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel, beaker glass, cool box, labu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah D-loop
Lebih terperinciLaporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose
Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 1 November dan 22 November 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Jekson Martiar Siahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengangkat fenomena alam sebagai salah satu masalah dalam penelitian, sehingga dapat menerangkan arti
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode III.1 Bahan III. 2 Alat
Bab III Bahan dan Metode III.1 Bahan Pada penelitian ini, sampel yang digunakan dalam penelitian, adalah cacing tanah spesies L. rubellus yang berasal dari peternakan cacing tanah lokal di Sekeloa, Bandung.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling
16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling sel folikel akar rambut. Sampel kemudian dilisis, diamplifikasi dan disekuensing dengan metode dideoksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah HVI mtdna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang dibuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang digunakan hanya primer GE 1.10 dengan suhu annealing sebesar 49,5 o C yang dapat dianalisis
Lebih terperinciVISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum
VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum Pendahuluan Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah suatu teknik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu
10 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai Februari 2016. Isolasi dan visualisasi RNA Colletrotichum dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit
Lebih terperinciLaporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose
Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 28 April - 09 Juni 2016 Nama Praktikan : Binayanti Nainggolan Yuliandriani Wannur Azah Pukul : 10.00
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode penelitian deskriptif. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
9 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai dengan Juli 2012. Kegiatan ekstraksi DNA sampai PCR-RFLP dilakukan di laboratorium Analisis
Lebih terperinciGambar Penerapan metode..., Anglia Puspaningrum, FMIPA UI, 2008
Gambar 52 Gambar 1. Hasil elektroforesis Escherichia coli ATCC 25922 yang diisolasi menggunakan CTAB dan diamplifikasi dengan PCR [lajur 1 dan lajur 2]. 650 pb 500 pb Gambar 2. Hasil elektroforesis sampel
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Biokimia, Program Studi Kimia, Institut Teknologi Bandung. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN Penelitian penanda genetik spesifik dilakukan terhadap jenis-jenis ikan endemik sungai paparan banjir Riau yaitu dari Genus Kryptopterus dan Ompok. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengamplifikasi Gen STX1A. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Waktu dan Lokasi Penelitian D. Alat dan Bahan Rizki Indah Permata Sari,2014
34 BAB III METODE A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni atau pure research yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan
39 Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan buffer Asetat 20 mm ph 5,4. Larutan buffer asetat 10
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap penyiapan templat mtdna, amplifikasi fragmen mtdna pada daerah D-loop mtdna manusia dengan teknik PCR, deteksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah berlangsung sejak bulan Januari 2012 - Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi, Lab. Optik, Lab. Genetika dan Lab. Biologi Molekuler Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR
II. BAHAN DAN METODE Ikan Uji Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila hibrida hasil persilangan resiprok 3 strain BEST, Nirwana dan Red NIFI koleksi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Sempur, Bogor.
Lebih terperinciKUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI. Disusun Oleh: Nama : Anatasia NIM : Kelompok : Selasa Asisten : Nimas Ayu
KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI Disusun Oleh: Nama : Anatasia NIM : 125040200111140 Kelompok : Selasa 09.15-11.00 Asisten : Nimas Ayu UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinci1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
PERBANDINGAN BEBERAPA METODE ISOLASI DNA UNTUK PENENTUAN KUALITAS LARUTAN DNA TANAMAN SINGKONG (Manihot esculentum L.) Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai macam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel, lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh, amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, TEKNIK PCR, DAN ELEKTROFORESIS AGAROSE
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, TEKNIK PCR, DAN ELEKTROFORESIS AGAROSE Nama : T.M. Reza Syahputra Irma Yanti Dinno Rilando Tgl Praktikum : Kamis, 2 Juni 2016 Tujuan Praktikum : 1. Mengerti metode umum mengisolasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode penelitian deskriptif. B. Objek Penelitian Empat spesies burung anggota Famili
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode penelitian deskriptif. 3.2 Objek Penelitian Tujuh puluh tiga kultivar mangga (Mangifera
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel
16 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menggambarkan tahapan penelitian yang terdiri dari pengambilan sampel, penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel, amplifikasi D-loop mtdna dengan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012, yang bertempat di Laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler Jurusan Biologi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium BIORIN (Biotechnology Research Indonesian - The Netherlands) Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB. Penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara
LAMPIRAN I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara 87 2. Proses Leaching dari Abu Layang Batubara 10,0028 gr abu Layang yang telah dicuci - dimasukkan ke dalam gelas beker - ditambahkan 250 ml larutan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Suhu Annealing pada Program PCR terhadap Keberhasilan Amplifikasi DNA Udang Jari (Metapenaeus elegans) Laguna Segara Anakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green House dan Laboratorium Genetika dan Molekuler jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan. 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional molekuler. Data yang diperoleh berasal dari pemeriksaan langsung yang dilakukan peneliti sebanyak
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mutu STIP-AP PRODI TPHP MEDAN. Waktu penelitian 5 bulan dari Maret sampai Juli 2017. 3.2 Bahan dan Peralatan 3.2.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode deskriptif (Nazir, 1983). B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Rotofor
Lampiran 1 Prosedur Rotofor Kalibrasi Membran Ion Membran ion terdiri dari membran kation yang berkorelasi dengan elektrolit H 3 PO 4 0,1 N terpasang pada elektroda anoda sebagai pembawa ion positif, sedangkan
Lebih terperinciMETODOLOGI. Gambar 1 Bahan tanaman : (a) Tetua IR64; (b) tetua Hawarabunar, dan (c) F 1 (IRxHawarabunar) c a b
METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu penanaman padi dan analisis fisiologi dan marka molekuler. Penanaman padi secara gogo pada tanah masam dilakukan di rumah kaca Cikabayan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2010 di Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciDATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6
DATA PENGAMATAN Data uji gugus karboksil ph Waktu ( menit ) Uji Gugus Karboksil Volume titran ( ml ) 1 2 3 30 0,5 0,4 0,5 6 60 0,3 0,5 0,7 90 0,5 0,6 0,6 120 0,5 0,5 0,6 30 0,5 0,5 0,6 7 60 0,6 0,5 0,7
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : peralatan
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis fitokimia
113 Lampiran 1 Analisis fitokimia a. Uji alkaloid Satu gram sampel daun digerus dan ditambahkan 1.5 ml kloroform dan tiga tetes amoniak. Fraksi kloroform dipisahkan dan diasamkan dengan lima tetes H 2
Lebih terperinciPengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri
Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur Pemurnian isolat bakteri Karakteriasi isolat bakteri pengoksidasi
Lebih terperinciLampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE
LAMPIRAN Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Medium kultur DMEM merupakan medium Dulbecco s Modified Eagle s Medium (DMEM; Sigma) yang telah dimodifikasi dengan penambahan asam amino non-esensial (AANE;
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dua faktor yaitu faktor kombinasi larutan enzim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2010 Agustus Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2010 Agustus 2011. Penelitian ini bertempat di Laboratorium Analisis Genetika, Departemen Silvikultur,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Isolasi Aktinomiset
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari bulan Februari sampai dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang Karakterisasi genetik Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) hasil tangkapan dari Laguna Segara Anakan berdasarkan haplotipe
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciBAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September
BAB III BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September tahun 2011 di Laboratorium Riset kimia makanan dan material, untuk
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and
23 BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and Cancer Biology of the University of Indonesia (IHVCB-UI), Jl. Salemba
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan
65 LAMPIRAN Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan Tabel Sequence primer ISSR yang digunakan No Primer Sequence primer Tm 1 SBLT 2 (AG)8T 52 2 SBLT 3 (AG)8C 50 3 SBLT 5 (GA)8C 53 4 SBLT 8 (CT)8G
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Untuk keperluan Analisis digunakan Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tabel 2. Rincian pengambilan contoh uji baik daun maupun kayu jati
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Dalam penelitian ini contoh uji yang digunakan dibedakan atas contoh uji daun dan kayu. Penelitian terhadap daun dan kayu dilakukan di Ruang Analisis Genetika, Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi fosfor dalam media kultur
Lebih terperinciAPPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA
APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA 1. Pembuatan sodium Sitrat (C 6 H 5 Na 3 O 7 2H 2 O) 0,1 M 1. Mengambil dan menimbang sodium sitrat seberat 29.4 gr. 2. Melarutkan dengan aquades hingga volume 1000
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciLampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)
36 LAMPIRAN 37 Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005) Nilai toksisitas Non-Manusia : Rat LD50 oral 5,3 g / kg; Mouse LD50 oral 2 g / kg; Ip Mouse LD50 0,9-1,3 g / kg; LD50
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2006 sampai dengan bulan April 2007. Penelitian dilakukan di rumah kaca, laboratorium Biologi Molekuler Seluler Tanaman, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk
56 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengamplifikasi Gen FNBP1L. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
Lebih terperinci