BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia
|
|
- Ridwan Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis saat ini telah berubah dengan cepat seiring dengan terjadinya globalisasi yang melanda seluruh negara. Persaingan dirasakan terjadi sangat nyata dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, baik perusahaan yang bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia asuransi saat ini, maka penting bagi perusahaan asuransi untuk selalu berusaha lebih baik sehingga dapat memimpin pasar lebih baik daripada perusahaan kompetitornya, salah satunya dengan cara memiliki sebuah produk ataupun sesuatu yang dapat menjadi unggulan identifikasi perusahaan. Salah satu sumber yang sulit untuk ditiru oleh perusahaan kompetitor adalah brand image sebuah perusahaan ataupun suatu produk yang diciptakan. Menurut Simamora (2003), dalam membentuk brand image, pelaku memasuki dunia persepsi. Image adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Tidak mudah membentuk citra tetapi sekali terbentuk maka tidak mudah pula dalam mengubahnya. Citra yang terbentuk tidak sekedar citra, melainkan citra yang jelas, berbeda, dan secara relatif lebih unggul dibanding pesaing. Inilah yang disebut posisi merek (brand positioning). Proses pembentukannya disebut positioning. Merek yang berhasil adalah yang memiliki posisi yang kuat. Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain dengan produk yang sejenis, 1
2 2 disitulah peran posisi merek. Namun sebelum melakukan posisi merek, harus ciptakan identitas merek (brand identity) terlebih dahulu. Perusahaan harus merancang mau dipandang seperti apa merek yang bersangkutan. Ketika merancang identitas merek, pada saat yang sama kita sebenarnya merancang nilai yang hendak ditawarkan kepada konsumen. Inilah yang disebut value proposition. Hal-hal yang tidak pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Ditengah ketidakpastian, setiap orang ataupun organisasi menginginkan aset kekayaannya selalu terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu sebagian besar orang-orang ataupun organisasi mengikuti asuransi guna mengantisipasi resiko kerugian yang mungkin timbul di masa depan. Salah satu harta benda yang banyak dimiliki setiap orang adalah kendaraan bermotor. Semakin padatnya lalu lintas di berbagai jalan protokol dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa pertumbuhan produksi kendaraan bermotor semakin meningkat seiring laju nya pertumbuhan masyarakat terutama di wilayah Jakarta. Menurut data yang dihimpun oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya bertambah sebanyak hingga unit kendaraan per hari. Angka pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 12% per tahun. Jumlah unit kendaraan bermotor hingga akhir 2014 di Jakarta sebanyak unit yang didominasi oleh kendaraan roda dua dengan jumlah unit. Diikuti dengan mobil pribadi sebanyak unit, mobil barang unit, bus unit, dan kendaraan khusus unit.
3 3 Perlindungan keamanan atas harta benda merupakan kebutuhan yang utama bagi pemiliknya. Maka dari itu asuransi juga bisa dianggap sebagai investasi. Berdasarkan kebutuhan tersebut pemilik harta yang mempunyai kendaraan bermotor mengalokasikan sejumlah tertentu sumber daya keuangannya untuk membayar premi asuransi. Sebagai perusahaan BUMN, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau yang lebih sering disebut dengan PT. Jasindo pun turut meramaikan industri asuransi khususnya dalam asuransi kendaraan bermotor. Produk asuransi kendaraan bermotor yang dimiliki oleh Jasindo adalah Jasindo Oto dan merupakan salah satu produk unggulan Jasindo dari segmen ritel. Segmentasi pasar Jasindo terbagi menjadi dua yaitu ritel dan korporasi, namun dalam sejarah perjalanannya Jasindo lebih dikenal sebagai perusahaan yang meng-cover resiko atas aset-aset perusahaan besar (korporasi). Selama lima tahun terakhir bisnis korporasi selalu diatas 70%. Selama tahun 2015 sebanyak 73% didominasi oleh pasar korporasi dan 27% dari portfolio ritel. Dominasi Jasindo di pasar asuransi korporasi bisa dimungkinkan karena status Jasindo sebagai BUMN menjadikan Jasindo sebagai pilihan tunggal dalam meng-cover resiko atas aset-aset perusahaan milik Negara. Namun saat ini Jasindo berusaha untuk menyeimbangkan portfolio antara bisnis ritel dan korporasi. Potensi pasar ritel sangat besar mengingat pasar ritel bersifat simple risk, sehingga membuat perubahan pandangan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Pengembangan asuransi kerugian ritel ini diperlukan dengan pertimbangan karena jenis asuransi ini mempunyai tingkat kemampuan laba lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi kerugian untuk pasar korporasi.
4 4 Tabel 1.1 Perolehan Premi Segmen Ritel Dari Tahun Class Of Business Growth (%) 2014 Growth (%) 2013 Growth (%) 2012 Growth (%) 2011 Growth (%) Marine Cargo , , , , ,46 Property/Fire , , , , ,06 Marine Hull Motor , , , , ,98 urance Various , , , , ,73 Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (2015) Perolehan total premi untuk segmen usaha ritel pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp57,67 milliar atau sebesar 7,27%. Pertumbuhan premi pada segmen ritel didominasi oleh premi asuransi kendaraan bermotor dengan pencapaian sebesar Rp125 miliar atau 38,54% dari realisasi tahun sebelumnya. Peningkatan premi ini berasal dari sektor pembiayaan (leasing). Pertumbuhan bisnis asuransi umum di masa mendatang diperkirakan akan semakin tinggi dengan didominasi oleh tiga lini usaha, yaitu: asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, serta asuransi kredit. Pada kuartal III tahun 2015, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan bahwa premi bruto asuransi umum meningkat sebesar 18,7%. Secara nominal, pertumbuhan terbesar terdapat pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor yang mencapai Rp 1,2 triliun. Sedangkan lini usaha asuransi kredit merupakan yang tertinggi dalam hal presentase peningkatan premi dengan pertumbuhan sebesar 151,9% atau Rp 881,3 miliar.
5 5 Pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan bermotor dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat Indonesia yang konsumtif meskipun terdapat kenaikan harga kendaraan. Pada awalnya, kenaikan harga kendaraan akan membuat masyarakat cenderung untuk mengurangi pengeluaran dalam bentuk pembelian kendaraan. Namun demikian, hal tersebut tidak berlangsung lama karena masyarakat akan kembali melakukan pembelian kendaraan apalagi dengan adanya kebijakan mobil murah yang mulai diberlakukan pada semester kedua tahun Untuk mengatasi berkurangnya penutupan asuransi melalui perusahaan pembiayaan, perusahaan mengambil langkah - langkah pendekatan kepada agen tunggal pemegang merk (ATPM) guna mendapatkan penutupan asuransi kendaraan atas pembelian kendaraan melalui agen tersebut. Walaupun begitu, melihat dari besarnya peluang di bisnis ini, diharapkan produk unggulan ini dapat lebih bersaing lagi di pasaran. Dibandingkan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yang hampir mencapai 100% setiap tahun nya, maka pertumbuhan premi asuransi Jasindo Oto jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan produksi mobil. Dikhawatirkan pangsa pasar akan turun. Salah satu hambatan terbesar yang dihadapi Jasindo adalah banyaknya pesaing dari perusahaan asuransi lain yang mempunyai produk yang serupa dengan keunggulannya masing-masing. Masih banyak masyarakat yang belum terlalu mengenal produk ini dan lebih memilih produk serupa dari asuransi lain. Brand image yang dimiliki oleh perusahaan dan produk asindo Oto pastinya memberikan dampak yang sangat besar dalam mencapai tujuan perusahaan dalam menyeimbangkan portfolio ritel dan korporasi.
6 6 Tabel 1.2 Posisi Jasindo di Industri Asuransi Kerugian Pada COB Kendaraan Bermotor No Nama % Nama % Nama % Nama % Nama % Nama % 1 Astra Astra Astra Astra Astra Astra Sinar Mas 8.75 Adira 7.78 Sinar Mas 8.25 Sinar Mas Sinar Mas Sinar Mas Adira 7.60 ACA 7.49 Adira 8.08 ACA 7.97 Adira 8.39 Adira ACA 7.60 Adira 7.55 ACA 7.17 ACA Jaya Proteks i 6.61 Sinar Mas 5 ACA 6.14 Raksa 6 Raksa 6.04 Jaya Proteksi 5.66 Jaya Proteksi 5.39 Raksa 4.44 Bina Dana Artha 7 Aswata 5.37 Aswata 3.25 Jasindo 3.70 Raksa 8 Jasindo 4.26 Jasindo 3.94 Allianz 3.54 Jaya Proteksi 9 Mitsui Sumito mo 10 Allianz perusah 5 perusahaan aan Sumber : Bapepam LK Allianz 3.44 Bina Dana Artha 4.27 Bina Dana Artha 4.26 Allianz 3.91 Jaya Proteksi 5.67 Bina Dana Artha Aswata Jasindo 3.99 Raksa 3.58 Raksa Jasindo Jasindo 3.54 Aswata 3.25 Allianz MSIG 2.45 Aswata 3.06 Aswata 2.82 Allianz 2.13 MAG perusahaan perusahaan perusahaan perusahaan Posisi PT. Asuransi Jasindo di pasar umum asuransi sudah bagus dikarenakan posisi Jasindo yang termasuk dalam perusahaan BUMN. Namun hal tersebut belum tentu dapat membentuk brand image yang baik terhadap produk Jasindo Oto menjadi lebih bagus. Berdasarkan penelitian sebelumnya dari Lukitaningsih (2013) disebutkan bahwa secara simultan brand positioning dan persepsi berpengaruh signifikan terhadap niat beli sedangkan secara parsial variabel brand positioning tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hasil penelitian dari Helin (2014) mengatakan brand identity dan brand image berpengaruh terhadap keputusan
7 7 pmbelian konsumen. Disisi, brand identity lebih dominan dari brand image dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Begitu pula dengan Wulandari (2010) menyatakan bahwa identitas merek dan posisi merek memberikan kontribusi secara positif terhadap keputusan pembelian. Dapat diartikan bahwa vaiabel asosiasi merek (Y) benar merupakan variable intervening yang merupakan jembatan untuk mempengaruhi tingkat keputusan pembelian. Pada Tabel 1.2 posisi Jasindo di industri kerugian terutama pada produk asuransi kendaraan bermotor memiliki peringkat yang tidak terlalu baik karena dari tahun hanya berada di kisaran peringkat 7-9. Hal ini tidak sesuai dengan keinginan perusahaan menjadikan Jasindo Oto sebagai top brands asuransi kendaraan bermotor di industri asuransi kerugian Indonesia. Manajemen harus berusaha lebih keras demi mencapai target tersebut. Setidaknya, Jasindo Oto harus bisa menaikkan peringkatnya hingga masuk ke dalam lima besar. Diharapkan sebagai produk unggulan bersaing dapat membantu secara lebih pada peningkatan proporsi bisnis ritel. Sementara itu produk Jasindo Oto ini sendiri tidak jauh berbeda dengan produk serupa dari asuransi umum sehingga penulis tertarik untuk meneliti brand image, brand identity dan brand positioning nya serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. 1.2 Identifikasi, Rumusan, dan Batasan Masalah Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:
8 8 1. Peringkat Jasindo di bidang kendaraan bermotor tidak cukup memuaskan yaitu di kisaran peringkat 7 s/d 9 sedangkan perusahaan menargetkan Jasindo Oto ini bisa menjadi top brands asuransi kendaraan bermotor di industri asuransi kerugian Indonesia. 2. Produk Jasindo Oto sebagai produk ritel unggulan dituntut untuk dapat bersaing dengan produk serupa dari perusahaan kompetitor sehingga dapat berkontribusi besar dalam menyeimbangkan portofolio ritel dan korporasi. Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain dengan produk yang sejenis, maka disitulah peran dari posisi merek. Namun sebelum terciptanya posisi merek, harus dilihat dulu identitas merek nya. Maka dari itu, begitu banyak saingan dengan peringkat yang bagus sedangkan produk yang diciptakan hampir serupa membuat perusahaan seharusnya menelaah kembali identitas merek produk, kemudian posisi merek dan citra merek yang diinginkan. 3. Status Jasindo sebagai perusahaan BUMN nyatanya belum mampu mendongkrak produk unggulannya mendapatkan peringkat yang lebih baik di industri asuransi kerugian pada COB kendaraan bermotor Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruh dari brand identity terhadap keputusan pembelian produk Jasindo Oto?
9 9 2. Adakah pengaruh dari brand positioning terhadap keputusan pembelian produk Jasindo Oto? 3. Adakah pengaruh dari brand image terhadap keputusan pembelian produk Jasindo Oto? Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas, maka penelitian ini akan dibatasi dengan batasan sebagai berikut : 1. Variabel bebas yang digunakan hanyalah mengenai brand identity, brand positioning, dan brand image serta variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. 2. Kuesioner disebarkan kepada nasabah yang menggunakan produk Jasindo Oto di kantor cabang yang ada di Jakarta yaitu KC Pintu Besar, KC Gatot Subroto, KC Menteng, KC Jakarta S. Parman, dan KC Pemuda. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan dari Juni Juli Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan waktu dan dana operasional dalam proses penyelesaian penelitian ini. 1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Dari aspek praktis, penelitian ini dapat memberikan pemahaman bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan evaluasi
10 10 manajemen menyangkut penanganan perbaikan brand identity, brand positioning, dan brand image produk Jasindo Oto. 2. Dari aspek teoritis, penelitian ini dapat memberikan informasi awal bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang dan memberikan informasi mengenai teori-teori dalam bidang manajemen pemasaran khususnya mengenai brand identity, brand positioning, dan brand image yang berdampak pada keputusan pembelian Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengkaji dan menganalisa adanya pengaruh yang signifikan antara brand identity dari keputusan pembelian produk ritel Jasindo Oto 2. Untuk mengkaji dan menganalisa adanya pengaruh yang signifikan antara brand positioning dari keputusan pembelian produk ritel Jasindo Oto 3. Untuk mengkaji dan menganalisa adanya pengaruh yang signifikan dari brand image terhadap keputusan pembelian produk ritel Jasindo Oto
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Biro Pusat Statistik, laju pertumbuhan PDB pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,5% dari tahun 2010, laju pertumbuhan PDB pada sektor jasa mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari hari setiap tindakan manusia dapat menimbulkan resiko. Resiko tersebut tergantung dari berbagai macam atau perbuatan yang dilakukan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai suatunegara kepulauan, sektor maritim merupakan sektor yang signifikan bagi Indonesia, oleh sebab itu transportasi laut merupakan satu hal yang penting. Untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah tidak asing lagi dengan istilah asuransi. Bahkan sebenarnya bisnis asuransi sudah memasuki Indonesia semenjak dari zaman penjajahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 81 perusahaan asuransi umum (General Insurance) bersaing dengan ketat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebanyak 81 perusahaan asuransi umum (General Insurance) bersaing dengan ketat untuk memperebutkan pangsa pasar bisnis asuransi. (Sumber: Media Asuransi Edisi 293 Juni
Lebih terperinci... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com W alaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 lalu hanya sebesar 5,02%, namun industri asuransi Indonesia secara umum
Lebih terperinciINDUSTRI ASURANSI INDONESIA DAN POSISI BUMN ASURANSI
INDUSTRI ASURANSI INDONESIA DAN POSISI BUMN ASURANSI Biro Riset LM FEUI Pemerintah telah menaikkan jumlah modal perusahaan asuransi melalui lalu menerbitkan PP No 39/28 tentang Perubahan Kedua Atas PP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha pada masa globalisasi saat ini sangat ketat di Indonesia. Perkembangan dunia usaha juga semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini industri asuransi tidak kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi tetap mencatat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara
Lebih terperinciBAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan
BAB I A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan informasi yang semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan dalam dunia bisnis dan industri, tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dalam beberapa sisi memiliki dampak positif maupun negatif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen otomotif di Indonesia mengalami petumbuhan yang cukup pesat. Peningkatan konsumen otomotif tidak hanya terjadi pada kendaraan roda dua namun juga pada kendaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha asuransi dewasa ini memberikan bukti yang nyata bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah dihadapkan pada era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan atau kerugian itu merupakan suatu risiko.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan
Bisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan Bisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 21 Premi Dua Perusahaan Tumbuh Stagnan 25/04/2017 Laba Bersih Allianz Indonesia Turun Rp2,51 Miliar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan jumlah konsumen di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan asuransi terbaik tahun 2008 yang merupakan hasil kajian atas 135
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) mengumumkan peringkat perusahaan asuransi terbaik tahun 2008 yang merupakan hasil kajian atas 135 perusahaan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini suatu pertumbuhan dalam dunia usaha membutuhkan beberapa syarat yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat dalam menuju era perdagangan bebas untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, bisnis jasa pengiriman dihadapkan pada persaingan yang begitu ketat dalam menuju era perdagangan bebas untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia tahun 2013 mencapai lebih dari 63 juta polis. Melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin derasnya arus globalisasi dan moderenisasi yang ditandai dengan semakin tingginya daya saing dalam dunia industri dan bisnis, tentunya fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era sekarang, industri asuransi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami kecelakaan, terserang penyakit, dipecat dari pekerjaan yang berdampak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang jasa ataupun barang. Produk-produk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Semua orang menyadari bahwa dalam kehidupan di dunia ini penuh dengan ketidakpastian mengenai kapan dan penyebab ketidakpastian itu akan terjadi, dimana ketidakpastian tersebut terjadi maka akam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin mencapai suatu keberhasilan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan memerlukan strategi untuk menghadapi persaingan yang saat ini semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam melakukan aktivitas untuk memuaskan konsumen, perusahaan menghadapi masalah baik internal maupun masalah eksternal, masalah eksternal dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kehidupan dan tata ekonominya, cara-cara pemasaran dan. yang diperlukan untuk menyusun strategi pemasaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada persaingan bisnis yang semakin tajam di era globalisasi, perusahaan dihadapkan pada tantangan yang lebih berat. Perusahaan dituntut lebih kreatif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara Asia megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi. Namun di Indonesia industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan merupakan hal yang aneh dan mungkin menjadi kebutuhan primer yang wajib dipikirkan untuk keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah : Asuransi kerugian mempunyai sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Riwayat perjalanan sejarah berdirinya asuransi kerugian di Indonesia sama tuanya dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi setiap perusahaan mengharapkan setiap produk yang dijualnya dapat dikategorikan sebagai produk yang unggul dimata konsumen. Berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia akan dihadapkan pada ketidakpastian di masa yang akan datang. Ketidakpastian ini sewaktu-waktu dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian. Risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial (atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan aktivitas perekonomian suatu negara.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti atau substitusi kerugian-kerugian besar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat, terlihat pada banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan untuk dapat mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko
Lebih terperinciASURANSI UMUM & REASURANSI
Market Update ASURANSI UMUM & REASURANSI Triwulan 3 (Jan-Sep) tahun 2017 Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria Jakarta, November 2017 Pengantar Analisa operasional asuransi umum Triwulan 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa maupun produksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi yang semakin modern, persaingan usaha menjadi semakin bebas dan ketat. Persaingan yang terjadi tidak hanya melibatkan pelaku bisnis dalam negeri,
Lebih terperinciBERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Perkuat PertumbuhanBisnis, MPMX Tingkatkan Belanja Modal Tahun 2014 Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di atas industri otomotif, MPMX menaikkan belanja modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal batas-batas antara negara. Hal ini mengakibatkan sektor jasa mengalami perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era perekonomian modern dan era globalisasi, kegiatan pemasaran menjadi sangat penting karena disamping kondisi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu tinggi seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan sepeda motor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Pendapatan Rp 12 Triliun Pada Kuartal III-2014 Bisnis sejumlah anak perusahaan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri masingmasing segmen Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri otomotif di indonesia pada saat ini berjalan dengan pesat, Tidak hanya sekedar pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh segelintir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap aspek pemasaran. Hal ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran industriindustri baru, yang salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu alat berperang yang digunakan untuk mendapatkan pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek merupakan suatu hal yang paling mendasar namun memiliki peranan yang sangat substansial dalam setiap bidang usaha, baik usaha dalam industri barang maupun jasa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing secara ketat. Persaingan datang bukan hanya berasal dari perusahaan dalam negeri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian di Indonesia berkembang secara cepat, karena banyaknya investor-investor asing yang datang dengan menanam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk kepada konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan laba yang akan dicapai
Lebih terperinciBisnis Indonesia 15/07/2016, hal. 7 Asuransi Tawarkan Alternatif EX-CC-AAJI
Bisnis Indonesia 15/07/2016, hal. 7 Asuransi Tawarkan Alternatif EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily 15/07/2016, hal. 23 Semester I, BCA Life Bukukan 70% Target Premi Bisnis Indonesia 15/07/2016, hal. 19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri asuransi di Indonesia meningkat dengan pesat, terutama ditandai dengan meningkatnya Insurance Minded masyarakat Indonesia yang mulai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brand atau merek merupakan nama ataupun simbol yang bersifat membedakan, dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips Kotler dalam penelitian Ian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang, baik produksi maupun jasa. Kondisi tersebut menyebabkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dan persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk mengerahkan lebih banyak sumber daya dan faktor produksi yang dimiliki dalam mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai salah satu entitas pelaku industri asuransi umum di Indonesia, sangat menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan bisnisnya
Lebih terperinciBERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika
Lebih terperinciJumlah kendaraan bermotor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Detikfinance,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang
Lebih terperinci