SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN"

Transkripsi

1 JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan Siliwangi Tasikmalaya, Wendi Hendrina, Herianto, Nina Herlina. 2. Analisis Check Dam Sebagai Bangunan Pengendali Sedimen Pada Sungai Ciliung Dengan Dua Alternatif Debit Banjir, Asep Kurnia Hidayat, Ivan Nurandi. 3. Analisis Potensi Oscilating Water Column (OWC) Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, Abdul Chobir, Nurul Hiron, Empung. 4. Studi Jaringan Tegangan Rendah 380/220 V, Edvin Priatna, Ifkar Usrah, Anang Sudarna. 5. Analisa Konservasi Energi Listrik Dengan Meningkatkan Kualitas Daya Listrik, Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa. 6. Pengaruh Bentuk Geometri Terhadap Kuat Tekan Paving Block, Yusep Ramdani, Iman Handiman, Agus Widodo. 7. Redesign Bentuk Bangunan Di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan, Indra Mahdi 8. Teknologi Sms Pada Monitoring Lingkungan Dengan Wireless Sensor Network (WSN) Asep Andang, Nurul Hiron, Nundang Busaeri. 9. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Penjadwalan Sidang Kerja Praktek/ Tugas Akhir, Yuki Rizki Adam Nugraha, Husni Mubarok, R. Reza El Akbar. 10. Mengukur Tingkat Kepuasan Penghuni Perumahan Menggunakan Cara Servqual, Murdini Mukhsin. 11. Implementasi Sms Gateway Untuk Aplikasi Polling Sms Survey Pemilihan Bupati Di Kabupaten Pangandaran, Acep Irham Gufroni, Cecep Muhamad Sidik R, Hendra Pratama. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2 DAFTAR ISI ANALISA EFEKTIFITAS JALUR PEJALAN KAKI PADA RENCANA PENGEMBANGAN TROTOAR DAN LANDSCAPE JALAN SILIWANGI TASIKMALAYA... 1 ANALISIS CHECK DAM SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN PADA SUNGAI CILIUNG DENGAN DUA ALTERNATIF DEBIT BANJIR ANALISIS POTENSI OSCILATING WATER COLUMN (OWC) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT STUDI JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380/220 V ANALISA KONSERVASI ENERGI LISTRIK DENGAN MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK REDESIGN BENTUK BANGUNAN DI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN TEKNOLOGI SMS PADA MONITORING LINGKUNGAN DENGAN WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJADWALAN SIDANG KERJA PRAKTEK/ TUGAS AKHIR MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN MENGGUNAKAN CARA SERVQUAL IMPLEMENTASI SMS GATEWAY UNTUK APLIKASI POLLING SMS SURVEY PEMILIHAN BUPATI DI KABUPATEN PANGANDARAN... 86

3 ANALISA KONSERVASI ENERGI LISTRIK DENGAN MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK Studi Kasus : Mall Asia Plaza Tasikmalaya Oleh: Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNSIL Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRAK Mall Asia Plaza Tasikmalaya merupakan konsumen energi listrik dengan golongan tarif industri menengah yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk keperluan operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi energi pada sektor Mall atau pusat pembelanjaan cukup berarti dalam usaha penghematan energi listrik, maka perlu Konservasi Energi Listrik diantaranya dengan cara Meningkatkan Kualitas Daya Listrik. Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu tahun dengan periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 didapatkan nilai IKE sebesar 2 7 5, 8 kwh/m²/tahun. Nilai ini termasuk kategori efisien berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia yaitu 330 kwh/m 2 /tahun. Hasil pengukuran frekuensi menunjukkan nilai antara 49,00 Hz 50,21 Hz, tegangan bernilai 382,4 V 406,6 V, faktor daya pada panel MDP bernilai 0,92 0,97 sedangkan pada panel SDP bernilai 0,76 0,93 di bawah standar dan distorsi harmonik arus bernilai 5,3% - 16,5% di atas standar. PKE perbaikan faktor daya dilakukan dengan pemasangan kapasitor bank di Panel SDP 1 dan SDP 2, dan PKE reduksi distorsi harmonik arus dilakukan dengan pemasangan filter harmonik di Panel MDP 1 dan MDP 2. Kata kunci: Konservasi Energi Listrik, IKE, PKE. ABSTRACT Mall Asia Plaza Tasikmalaya is medium industry as electric consumer with use electric much in operation. That is concervation of energy at mall enough to affect in economical effort of elecric, therefore necessary the electric energy concervation among other with increase of electric power quality. Energy Consumption Intensity of Mall Asia Plaza Tasikmalaya at one year with period January to December 2013 is 2 75,8 kwh/m²/year. This is efficient based on research by ASEAN-USAID in 1987 where value of energy consumption intensity for mall in Indonesia is 330 kwh/m 2 /year. Frequency by to measure is 49,00 Hz 50,21 Hz, voltage is 382,4 V 406,6 V, power factor is at panel MDP is 0,92 0,97 and at panel SDP is 0,76 0,93 under standard and harmonic distortion of current is 5,3% - 16,5% upper standard. Energy Conservation Opportunity of power factor is with application of bank capacitors at Panel SDP 1 and SDP 2, and Energy Conservation Opportunity of harmonic distortion is with application harmonic filter at Panel MDP 1 and MDP 2. Keyword: Electric Energy Concervation, ECI, ECO. 35

4 I. PENDAHULUAN Perkembangan Industri Mall sebagai salah satu konsumen energi listrik skala industri di Indonesia dengan segala fenomena kemajuannya tidak dapat lepas dari pemanfaatan energi listrik di dalam produksi maupun operasionalnya. Energi listrik sebagai salah satu energi utama sangat diperlukan dalam kelangsungan operasional suatu Mall sehingga dapat memperoleh keuntungan. Kebutuhan energi tersebut perlu dibarengi dengan konservasi energi sebagai langkah aktif penghematan energi listrik skala perusahaan dan mendukung kebijakan pemerintah dalam melaksanakan manajemen energi nasional secara optimal. Mall Asia Plaza Tasikmalaya adalah suatu tempat yang memberikan fasilitas pembelanjaan terbesar di kota Tasikmalaya, dilengkapi dengan peralatanperalatan elektronika yang modern, dimana peralatan-peralatan elektronika tersebut memerlukan kualitas daya listrik yang baik. Kualitas daya listrik yang jelek menimbulkan rugi-rugi jaringan pada sistem distribusi listrik sehingga menimbulkan pemborosan pada konsumsi energi listriknya. Mall Asia Plaza Tasikmalaya merupakan konsumen energi listrik dengan golongan tarif industri menengah yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk keperluan operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi energi pada sektor Mall atau pusat pembelanjaan cukup berarti dalam usaha penghematan energi listrik. II. LANDASAN TEORI Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui besarnya pemakaian energy pada suatu sistem (bangunan). Intensitas Konsumsi Energi adalah hasil bagi antara konsumsi energy total selama periode tertentu dengan luasan bangunan (kwh/m 2 pertahun). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk Indonesia adalah sebagai berikut: 1. IKE untuk perkantoran(komersil): 240kWh/m 2 pertahun. 2. IKE untuk pusat belanja: 330kWh/ m 2 pertahun. 3. IKE untuk hotel/apartemen: 300kWh/ m 2 pertahun. 4. IKE untuk rumah sakit: 380kWh/ m 2 pertahun Perhitungan dari IKE sebagai berikut: IKE = h.(2.1) Karakteristik Sistem Tiga Fasa Sebuah sistem tiga fasa merupakan kombinasi dari tiga buah sistem satu fasa. Dalam sistem tiga yang seimbang, daya bersumber dari sebuah generator AC yang menghasilkan tiga tegangan terpisah namun 36

5 sama besarnya dimana saling memiliki perbedaan fasa sebesar Sistem tiga fasa dapat dihubungkan dalam hubungan bintang (Y-connected) maupun hubungan segitiga (delta-connected). Pada beban delta seimbang, tegangan line V L dan tegangan fasa V P adalah sama, dan arus linei L adalah 3 kali arus fasa I P. V L = V p..... (2.2) I L = 3 I p... (2.3) Untuk beban bintang seimbang, arus line I L memiliki nilai yang sama dengan arus fasa I p, arus netral I N sama dengan nol, dan tegangan line V L sama dengan 3 kali tegangan fasa V p. I L = I p (2.4) I N= (2.5) V L = 3V p... (2.6) Daya pada tiap kumparan P p adalah : P p= V p I p cos θ... (2.7) Dan daya total P T adalah : P T= 3 V p I p cos θ. (2.8) Pada beban delta seimbang dimana V L= V pdan I p = 3 I L/ 3, daya totalnya adalah : P T= 3 V L I Lcos θ... (2.9) Pada beban bintang seimbang dimana I L= I p dan V p= 3V L / 3, jika disubstitusikan ke persamaan 2.8 akan diperoleh daya total : P T= 3 V L I Lcos θ. (2.10) j P T = 3 V L I Lcos θ..... (2.11) S T= 3 V L I L... (2.12) Q T= 3 V L I Lsin θ... (2.13) Perbaikan Faktor Daya Faktor daya yang tinggi sangat diperlukan dalam konsumsi daya yang besar, semakin tinggi nilai faktor dayanya maka semakin baik alasannya adalah bahwa arus yang diperlukan untuk mengantarkan daya ke beban berbanding terbalik terhadap faktor daya beban sebagaimana persamaan berikut : P = VI cos θ... (2.14) I = P / V cos θ = P / V. PF. (2.15) Sehingga untuk tiap daya P yang diserap dan tegangan V yang digunakan, semakin kecil faktor daya yang digunakan maka akan semakin besar arus I ke beban. Perbaikan faktor daya pada beban membutuhkan penambahan kapasitor untuk menyediakan nilai VAR yang dikonsumsi oleh beban induktif. Q i =P tan θ i.... (2.16) Kemudian menentukan sudut impedansi akhir θ f dari nilai faktor daya yang diinginkan : θ f= cos -1 PF f. (2.17) Sudut ini digunakan pada Q f= P tan θ f (2.18) ΔQ dari kapasitor yang harus disediakan. ΔQ = Q i- Q f (2.19) ΔQ = P[tan(cos -1 PF i) tan(cos -1 PF f)]... (2.20) S Q -j P riil Gambar 2.1. Segitiga daya. Cara kompensasi yang dilakukan: a. Kompensasi Global, Pada konpensasi global, bank kapasitor dipasang parallel pada panel utama. 37

6 b. Kompensasi Sektoral, Pada konpensasi sektoral, kapasitor dipasang pada panel cabang. c. Kompensasi Individual, Pada konpensasi individual, kapasitor dipasang langsung pada terminal beban induktif. Distorsi Harmonik Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonik adalah gejala pembentukan gelombanggelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonik yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonik. h = n F... (2.21) h = frekuensi harmonik orde ke-n F = frekuensi fundamental sistem n = orde harmonik THD dapat dinyatakan sebagai berikut dengan M dapat berupa arus atau tegangan: h 2 THD = h>1 h.. (2.22) 1 Persentasi THD tidak boleh melebihi batas ketentuan yang direkomendasikan dalam standar harmonisa IEEE-159 tahun 1992 yang menetapkan besar THD arus maksimum di jala-jala sistem atau di PCC (point of common coupling) sebesar 20%. Seperti diketahui bahwa adanya distorsi harmonik dapat meningkatkan nilai rms dari tegangan dan arus sesuai dengan rumus berkut : rms = h 2 = M (2.23) h>1 h Sehingga apabila nilai tegangan dan arus rms terukur mengalami peningkatan maka otomatis konsumsi energi dalam hal ini kwh juga mengalami peningkatan, sesuai rumus : kwh = V. I. cos θ. t. (2.24) Nilai rms terukur pada gelombang yang terdistorsi harmonik terdiri dari nilai rms fundamental dan nilai rms harmonik, sesuai rumus berikut : rms terukur = rms fundamental + rms THD... (2.25) Beberapa metode minimisasi harmonik arus pada sistem tenaga listrik: Penggunaan filter fasif L-C Penggunaan filter daya aktif Penggunaan autotrafo penggeser fasa III. METODE PENELITIAN Metode 5W + 1H Metoda 5W+1H digunakan untuk merumuskan dan untuk mencari akar masalah di Asia Mall Tasikmalaya tasikmalaya dan berikut solusinya untuk optimalisasi pemakaiaan energi listrik, sehingga diperoleh solusi yang tepat dalam koservasi energi. Mekanisme pendekatan masalah menggunakan metode 5W+1H. 38

7 Gambar 3.1Metode 5W+1H Metode Pelaksanaan Audit Energi Kegiatan audit secara lokasi dilaksanakan di dua tempat yaitu kegiatan on-site dan kegiatan off-site. Kegiatan onsite dilakukan untuk melaksanakan proses pengukuran, pengujian dan pengumpulan data sekunder dan interview. Sedangkan off-site dilakukan untuk melaksanakan kegiatan penyusunan data lapangan atau data primer dan data sekunder, analisa data serta penyusunan laporan. Visual Inspection Visual inspection dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi kondisi existing dari panel listrik yang diperiksa. listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia yaitu 330 kwh/m 2 pertahun. Frekuensi Berdasarkan hasil pengukuran pada seluruh panel MDP (Main Distribution Panel) yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas kva, diperoleh data frekuensi sistem seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Data pengukuran frekuensi, dan perhitungan prosentase deviasi frekuensi perfasa menunjukkan nilai frekuensi minimum sebesar 49,00 Hz (deviasi -2,00%). Frekuensi maksimum sebesar 50,21 Hz (deviasi +0,42%). Dengan rentang nilai frekuensi minimum dan maksimum tersebut pada seluruh panel MDP yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas kva masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan. IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu tahun dengan periode bulan Januari s/d Desember2013. IKE = k Wh Total sel ama s at u t ahun Luas Bangunan Gambar 4.1. Grafik frekuensi Fasa R, S dan T pada panel MDP 1 dan MDP 2 = ,6 = 275,8 kwh/ m² /Tahun 8.940,29 Nilai ini lebih kecil dari nilai hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN- USAID pada tahun 1987 dimana IKE 39

8 Gambar 4.2 Grafik prosentase deviasi frekuensi Fasa R pada panel MDP 1 dan MDP 2 Data pengukuran diperoleh nilai frekuensi minimum sebesar 49,00 Hz (deviasi -2,00%) yaitu pada titik pengukuran fasa R di SDP 1 pada hari Kamis, Sabtu, Minggu dan SDP Hotel pada hari Kamis serta Sabtu. Frekuensi maksimum sebesar 50,15 Hz (deviasi +0,30%) pada titik pengukuran fasa S dan T di SDP Hotel pada hari Minggu 30 Maret Frekuensi pada panel SDP 1, SDP 2 yang merupakan Sub Panel dari MDP 1 dan SDP Hotel yang merupakan Sub Panel dari MDP 2 juga masih dalam batas toleransi. Berdasarkan hasil pengukuran pada seluruh panel MDP (Main Distribution Panel) yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas kva serta pada panel SDP (Sub Distribution Panel) yaitu panel SDP 1, SDP 2 yang merupakan Sub Panel dari MDP 1 dan SDP Hotel yang merupakan Sub Panel dari MDP 2, diperoleh data-data tegangan sistem yang ditunjukkan oleh Gambar 4.3. Gambar 4.3 Grafik tegangan pada panel MDP 1 dan MDP 2 Hasil pengukuran pada fasa R, S, dan T dari seluruh titik pengukuran di panel MDP 1 sampai dengan panel SDP Hotel yang dilakukan pada waktu beban puncak diperoleh arus terendah pada fasa R untuk MDP 1 sebesar Ampere yaitu pada pengukuran hari Sabtu 29 Maret Sedangkan arus tertinggi pada fasa R untuk MDP 1 sebesar Ampere pada pengukuran hari Jum at 28 Maret Arus terendah pada fasa S untuk MDP 1 sebesar Ampere pada pengukuran hari Sabtu 29 Maret Sedangkan arus tertinggi pada fasa S untuk MDP 1 sebesar Ampere pada pengukuran hari Jum at 28 Maret Arus terendah pada fasa T untuk MDP 1 sebesar Ampere pada pengukuran hari Sabtu 29 Maret Sedangkan arus tertinggi pada fasa T untuk MDP 1 sebesar Ampere pada pengukuran hari Jum at 28 Maret Dilihat dari kesetimbangan beban maka beban dikatakan tidak setimbang karena terdapat arus di netral sistem yang terukur untuk MDP 1 terendah sebesar 405 Ampere pada pengukuran hari Selasa 25 Maret 2014 dan Sabtu 29 Maret 2014 dan tertinggi sebesar 411 Ampere pada pengukuran hari Jum at 28 Maret Ketidakseimbangan beban terjadi akibat pemakaian beban yang tidak merata, sehinggga mengakibatkan munculnya arus dinetral, semakin besar ketidakseimbangan beban akan semakin besar arus di netral. 40

9 Faktor Daya Faktor daya dari sistem kelistrikan Mall Asia Plaza Tasikmalaya diperoleh dari titik pengukuran di masing-masing panel MDP 1 sampai dengan SDP Hotel, khusus untuk panel MDP 1 dan MDP 2 sudah menggunakan kapasitor bank sehingga faktor daya yang diperoleh dari hasil pengukuran tidak kurang dari 0,90. Adapun faktor daya tiap panel MDP dan SDP diperoleh berdasarkan perhitungan total daya aktif dan total daya semu terukur pada tiap titik selama satu minggu periode pengukuran yang dilakukan mulai hari Senin 24 Maret 2014 sampai dengan hari Minggu 30 Maret Data perhitungan menunjukkan faktor daya di masing-masing panel MDP dan SDP pada saat dilakukan pengukuran. Panel SDP 1 memiliki faktor daya terendah dengan nilai 0,78 dan masih bernilai dibawah faktor daya yang disyaratkan oleh PLN yaitu 0,85. Pada panel SDP 2 memiliki faktor daya terendah 0,80 dan tertinggi 0,81. Sedangkan panel MDP 1 memiliki faktor daya tertinggi dengan nilai 0,96 dan sudah memenuhi standar. Begitu pula dengan panel MDP 2 yang memiliki faktor daya 0,94-0,95 dan pada panel SDP Hotel memiliki faktor daya 0,89 sudah memenuhi standar faktor daya yang disyaratkan oleh PLN. Total Harmonic Distortion Arus Dari hasil pengukuran diperoleh nilai THD arus pada titik pengukuran di MDP 1 sampai dengan SDP Hotel memiliki nilai yang melampaui nilai THD arus maksimum yang dianjurkan yaitu 4% sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 tahun 2009 tentang batas distorsi harmonisa arus dan tegangan. Perubahan Konsumsi Energi Konsumsi energi yang dicapai pasca pelaksanaan konservasi energi dapat diperhitungkan sebagai berikut: Konsumsi energi awal = ,6 kwh/ tahun. Konsumsi energi spesifik awal = ,6 kwh : tenant = 1.826,5 kwh/ tenant. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) awal = ,6 kwh : 8.940,29 m 2 = 275,8 kwh/ m². Penghematan energi= ,72 kwh = ,64 kwh/ tahun. Konsumsi energi akhir = ,6 kwh/tahun ,64 kwh/ tahun = ,96 kwh/ tahun. Konsumsi energi spesifik akhir = ,96 : tenant = 1.718,58 kwh/ tenant. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) akhir = ,96 kwh : 8.940,29 m 2 = 259,51 kwh/ m² 41

10 V. PENUTUP Kesimpulan 1. Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu tahun dengan periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 didapatkan nilai IKE sebesar 275,8 kwh/m²/tahun termasuk kategori efisien. 2. Hasil audit energi listrik di Mall Asia Plaza Tasikmalaya diperoleh hasil pengukuran frekuensi menunjukkan nilai antara 49,00 Hz 50,21 Hz, tegangan bernilai 382,4 V 406,6 V, faktor daya pada panel MDP bernilai 0,92 0,97 sedangkan pada panel SDP bernilai 0,76 0,93 di bawah standar yang diperbolehkan yaitu minimum 0,85 dan distorsi harmonik arus bernilai 5,3% - 16,5% di atas standar yang diperbolehkan yaitu maksimum 4%. 3. Peluang Konservasi Energi (PKE) yaitu perbaikan faktor daya dilakukan dengan pemasangan kapasitor bank di Panel SDP 1 dan SDP 2, dan reduksi distorsi harmonik arus dilakukan dengan pemasangan filter harmonik di Panel MDP 1 dan MDP 2. Saran 1. Meningkatkan faktor daya dengan memasang kapasitor bank pada panel SDP 1 dan SDP Mengurangi harmonik arus dengan memasang filter harmonik pada panel MDP 1 dan MDP 2. DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 03 Agustus Waktu 10: Fuller, S. K., Petersen S. R.1995, LIFE-CYCLE COSTING MANUAL for the Federal Energy Management Program, US Department of Commerce. 3. Kementerian Energi dan Sumber Daya Miniral (ESDM) diakses 03 Agustus Waktu 10:05 4. PERRES No.5 Tahun Pusat Studi Teknologi dan Informasi Ketenagalistrikan (PSTIK) UI, Teknik Audit Energi. 6. SNI Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 7. UU Energi No. 30 Tahun

11 43

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 21 ISSN : 1693-967 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN ITROTIKA TEKNIK IPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 IN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah 24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Suatu sistem tenaga listrik dikatakan ideal jika bentuk gelombang arus yang dihasilkan dan bentuk gelombang tegangan yang disaluran ke konsumen adalah gelombang sinus murni.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat penggunaan komponen semi konduktor pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tersedianya tenaga listrik merupakan faktor yang sangat penting pada era modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah menggunakan

Lebih terperinci

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Intensitas Konsumsi Energi ( IKE) kotor pada hotel Lebak Gunung Permai sebesar 149,5 KWh/m

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bersumber dari kualitas daya listrik seperti yang tercantum

BAB II DASAR TEORI. bersumber dari kualitas daya listrik seperti yang tercantum 6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Audit kualitas Energi listrik 2.1.1.Pengertian Audit yang bersumber dari wikipedia dalam arti luas yang bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian pada SDP dan SDP AC gedung KPPN, maka dapat ditarik kesimpulan : a. SDP KPPN Pada SDP KPPN memiliki nilai frekuensi, tegangan, harmonisa

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Wasimudin Surya S 1, Dadang Lukman Hakim 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penulis melakukan beberapa hal yang akan menjadi dasar dari penelitian ini. Dimulai dari studi pustaka, dimana penulis mencari dan mengkaji mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian listrik dari hari ke hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara manual, sekarang

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik

Lebih terperinci

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya sondysuheta@yahoo.com

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI BLOK A GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI BLOK A GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI BLOK A GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7. NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan Oeh : INDRIANA ZELLA MARGARETA D 400 130 001 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada pabrik pengolahan plastik. Penelitian direncanakan selesai dalam waktu 6 bulan dan lokasi penelitian berada

Lebih terperinci

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 1 Senin April 2014 JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS TEKNIK UNERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA NO H A R I WAKTU MATA KULIAH SMT PENGAWAS JURUSAN RUANGAN Jml Mhs Ir.Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penyaluran energi listrik dari tingkat pembangkit sampai tingkat beban, seringkali terdapat gangguan-gangguan yang bisa berupa ketidakseimbangan tegangan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perhitungan dalam analisa data, terlebih dahulu harus mengetahui data data apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan. Data data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik 2.1.1 Energi Listrik Energi didefenisikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Ada berbagai jenis energi, misal energi

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI Irnanda Priyadi, ST, MT Staf pengajar Teknik Elektro UNIB Abstract Harmonics is a phenomenon in power system that

Lebih terperinci

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa Soedibyo dan Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter Mustamam, Azmi Rizki Lubis, Peredaman... ISSN : 598 99 (Online) ISSN : 5 364 (Cetak) Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter Mustamam ), Azmi Rizki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Rumah akit Roemani emarang mendapatkan suplai daya listrik dari PLN dengan sistem tegangan tiga fasa melalui dua buah trafo, yang mempunyai saluran berbeda,

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN

TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA. Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : JUDUL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL TEKNIK ELEKTRO TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4. Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890 ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0 Novix Jefri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Alat Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada sebuah gedung di salah satu kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan teknologi. Dalam bidang elektronika, peralatan seperti TV, komputer, Air Conditioner, ataulampu

Lebih terperinci

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya sondysuheta@yahoo.com

Lebih terperinci

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

Kualitas Daya Listrik (Power Quality) Kualitas Daya Listrik (Power Quality) Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 2745354 giriwiyono@uny.ac.id Perkembangan Teknologi Karakteristik

Lebih terperinci

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA JADWAL UJAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMK 2012/2013 FAKULTAS TEKNK UNERSTAS SLWANG TASKMALAYA NO H A R WAKTU MATA KULAH SMT PENGAWAS JURUSAN RUANG 1 S e n i n 12 Nop 2012 Statika Konsep Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

Lebih terperinci

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN I. TUJUAN 1. Mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada suatu tempat 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan dari pengukuran tahanan pentanahan dan aplikasinya

Lebih terperinci

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem Fasa menggunakan LabVIEW Eti Karuniawati dan Rudy Setiabudy Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia ABSTRAK Program yang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-97 Evaluasi Harmonisa dan Perencanaan Filter Pasif pada Sisi Tegangan 20 Akibat Penambahan Beban pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penyusun dalam melakukan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka, yaitu dengan cara mencari, mempelajari

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta,Abdullah Farid Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian awal sebelum perencanaan bagi pemilik dan penggunanya. Dengan demikian pemilihan peralatan

Lebih terperinci

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA KONSERVASI ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI OTOMOTIF SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA KONSERVASI ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI OTOMOTIF SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA KONSERVASI ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI OTOMOTIF SKRIPSI HADI PRASETIO 040323024Y FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPOK DESEMBER 2008 UNIVERSITAS INDONESIA KONSERVASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Teknik UMY 4.1.1 Sejarah Fakultas Teknik UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M, berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA I Putu Alit Angga Widiantara 1, I Wayan Rinas 2, Antonius Ibi Weking 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass.

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass. ABSTRAK Hotel The Bene Kuta yang berlokasi di jalan Bene Sari Kuta-Bali, memiliki suplai daya terpasang berkapasitas 630 KVA. Beban non linier yang terdapat pada SDP mengakibatkan adanya distorsi harmonisa

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: AGUS WIDODO D 400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia saat ini. Energi Listrik dibangkitkan pada sistem pembangkit disalurkan ke konsumen melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengacu pada prosedur audit energy SNI 6196

Lebih terperinci

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 1 Efisiensi Daya Pada Beban Dinamik Dengan Kapasitor Bank Dan Filter Harmonik Bambang Wahyono ¹, Suhariningsih ², Indhana Sudiharto 3 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r. Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem distribusi umumnya pada ujung-ujung saluran mengalami drop tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban karena terjadinya

Lebih terperinci

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga PENGGUNAAN FILTER HIBRID KONFIGURASI SERI UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA FILTER PASIF DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREDUKSIAN HARMONISA PADA SISTEM KELISTRIKAN DI RSUP SANGLAH Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor

Lebih terperinci

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, * Simulasi Penggunaan Filter Pasif, Filter Aktif dan Filter Hybrid Shunt untuk Meredam Meningkatnya Distorsi Harmonisa yang Disebabkan Oleh Munculnya Gangguan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Beban Linier Beban Non Linier Harmonisa Total Harmonic Distortion (THD)

Beban Linier Beban Non Linier Harmonisa Total Harmonic Distortion (THD) DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii LEMBAR PERSYARATAN GELAR SARJANA... iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: johnycaster@polbeng.ac.id Abstrak Penggunaan alat-alat las di Bengkel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi semakin meningkat. Oleh karena itu para ilmuan berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI 3.1 Gambaran Obyek Audit Energi Padma Hotel Bandung, berada di Jln. Ranca Bentang 56-58 Bandung. Bangunan Padma Hotel Bandung, berlantai 5, lantai dasar 1 dan menghadap

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG DENTFKAS KUALTAS DAYA LSTRK GEDUNG UNVERSTAS PGR SEMARANG Adhi Kusmantoro 1 Agus Nuwolo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGR Semarang Jl. Sidodadi Timur No.4 Dr.Cipto Semarang 1 Email

Lebih terperinci

Analisis Harmonik Pada Lampu Hemat Energi

Analisis Harmonik Pada Lampu Hemat Energi Analisis Harmonik Pada Lampu Hemat Energi Abdul Azim, Amien Rahardjo Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro, Universitas ndonesia e-mail: aziem_e03@yahoo.co.id, Abstrak Program Lampu Hemat Energi (LHE)

Lebih terperinci

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4. ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4. 0 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN Wahri Sunanda 1, Yuli Asmi Rahman 2 1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Lebih terperinci

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3 92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember 2017 Analisis THD dan Peningkatan Arus pada Kawat Netral Akibat Pengoperasian Beban Non Linier yang Tak pada Sistem Tenaga Listrik di RSUD Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26 Januari 2017 dan mengambil tempat di Blok A Gedung Keuangan Negara Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem Hibrid) Pembangkit Listrik Sistem Hibrid adalah pembangkit yang terdiri lebih dari satu pembangkit dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA Sofian Hanafi Harahap, Masykur Sjani Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Gelombang arus dan tegangan pada beban non linier

Gambar 1.1 Gelombang arus dan tegangan pada beban non linier 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sepuluh tahun terakhir ini penggunaan beban non linier berupa komputer semakin banyak, baik di rumah, sekolah, kantor, maupun industri. Penggunaan komputer

Lebih terperinci

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC ) ENGUKURAN TINGKAT HARMONISA ADA BEBERAA MERK JUICER (DENGAN STANDAR ) Vitra Juniva, Rachman Hasibuan Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan suatu sumber energi yang menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia di dunia saat ini. Energi listrik dibangkitkan di pusat pembangkit

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk 6 BAB II DASAR TEORI 2.1. AUDIT ENERGI Audit energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk penghematan. Tujuan suatu audit

Lebih terperinci

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Oleh: Marselin Jamlaay 2211 201 206 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Ir. Mochamad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, permasalahan kualitas daya pada sistem tegangan rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya sistem disebabkan

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Beban Non Linear Terhadap Keberadaan Arus Netral Di Gedung Pusat Komputer Universitas Riau

Studi Pengaruh Beban Non Linear Terhadap Keberadaan Arus Netral Di Gedung Pusat Komputer Universitas Riau Studi Pengaruh Beban Non Linear Terhadap Keberadaan Arus Netral Di Gedung Pusat Komputer Universitas Riau *Yudi Adriko Putra, Edy Ervianto** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT Nama : Andyka Bangun Wicaksono NRP : 22 2 111 050 23 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian analisis Losses dan Derating Akibat Pengaruh THD (Total Harmonic Distortion) Pada Transformator

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR Eka Rahmat Surbakti, Masykur Sj Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1,

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian 1, Joko Prihartono 2, Purwo Subekti 3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah

Lebih terperinci

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10,. 1, April 2012 5 Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi Wahri Sunanda dan Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban Wahri Sunanda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung wahrisunanda@ubb.ac.id Abstract Harmonic is one of sinusoidal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kebutuhan energi listrik untuk rumah tangga dan industri pada umumnya dipenuhi oleh PT. PLN (persero). Akan tetapi pada sistem tenaga listirk banyak terjadi

Lebih terperinci

STUDI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI)

STUDI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI) STUDI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI) Irnanda Priyadi, ST, MT Yenni Suhartini, ST, MT Staf pengajar Teknik Elektro UNIB Abstract Nowadays, the using of energy saving

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 04 PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT Arie Arifin, Margo Pujiantara, dan

Lebih terperinci

PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI JETri, Volume 4, Nomor 1, Agustus 004, Halaman 53-64, ISSN 141-037 PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI Liem Ek Bien & Sudarno* Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Audit Energi Audit energi merupakan teknik yang digunakan untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunann gedung dan mengenali cara-cara penghematannya. Dalam audit energi

Lebih terperinci

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Tarif dan Koreksi Faktor Daya Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.

Lebih terperinci