BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
|
|
- Herman Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Sekilas tentang Kota Depok Dinamika Sejarah Lokal Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun diikuti dengan pembangunan kampus Universitas Indonesia. Tahun 1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang diresmikan pada 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri (H. Amir Machmud). Status Depok meningkat dari Kota Administratif yang berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Bogor menjadi Kotamadya Depok yang otonom berlandaskan Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahun Gambaran Fisik Kota Kota Depok secara geografis terletak pada koordinat 6 o sampai 6 o Lintang Selatan dan 106 o sampai 106 o Bujur Timur sehingga Kota Depok termasuk daerah beriklim tropis dengan perbedaan curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Secara umum musim kemarau terjadi antara April sampai dengan September sedangkan musim hujan terjadi antara Oktober sampai dengan Maret. Kota Depok merupakan dataran landai dengan rata-rata ketinggian 121 meter dari permukaan laut dan merupakan daerah resapan air bagi DKI Jakarta. Secara topografis wilayah ini perlu dikendalikan dan direncanakan pembangunannya sehingga tidak mengancam ketersediaan air bagi DKI Jakarta. Berikut batas-batas wilayah Kota Depok secara administratif: Utara : DKI Jakarta dan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang Selatan: Kecamatan Bojong Gede dan Cibinong, Kabupaten Bogor. Barat : Kecamatan Gunung Sindur dan Parung, Kabupaten Bogor. Timur : Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor dan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi.
2 Kondisi geografis Kota Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai dan juga terdapat 25 situ. Data luas situ pada tahun 2005 sebesar 169,68 hektar, dengan kualitas air rata-rata buruk akibat pencemaran. Kondisi topografi berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari selatan menuju utara, yakni Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, dan Kali Cikeas. Undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok, disebutkan pada pasal 3 bahwa wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dengan luas wilayah ,54 hektar meliputi : 1. Kecamatan Beji dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Beji, terdiri dari enam kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa dan luas wilayah 1614 hektar. 2. Kecamatan Sukmajaya, dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Mekar Jaya, terdiri dari 11 kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa dan luas wilayah 3398 hektar. 3. Kecamatan Pancoran Mas, dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Depok, terdiri dari enam kelurahan dan enam desa dengan jumlah penduduk jiwa, luas wilayah 2671 hektar. 4. Kecamatan Limo dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Limo, terdiri dari delapan desa dengan jumlah penduduk jiwa dan luas wilayah 2595,3 hektar. 5. Kecamatan Cimanggis dengan pusat pemerintahan yang berkedudukan di Kelurahan Cisalak terdiri dari satu kelurahan dan 12 desa dengan jumlah penduduk jiwa, luas wilayah 5077,3 hektar. 6. Kecamatan Sawangan dengan pusat pemerintahan yang berkedudukan di Kelurahan Sawangan terdiri dari 14 desa dengan jumlah penduduk jiwa dan luas wilayah 4673,8 hektar.
3 4.1.3 Pemerintahan Selama kurun waktu 17 tahun Kota Depok mengalami pergantian kepemimpinan mulai dari walikota pertama Drs. Rukasah Suradimadja (Alm) ( ), Walikota kedua Drs. H. M.I.Tamdjid ( ), Walikota ketiga Drs. H. Abdul Wachyan ( ), keempat Drs. H. Moch. Masduki ( ), kelima Drs. H. Sofyan Safari Hamim ( ) kemudian kepemimpinan Kota Administratif Depok dijabat oleh Walikota Depok keenam Drs. H. Badrul Kamal ( ) yang pada tanggal 27 April 1999 dilantik menjadi Pejabat Walikotamadya kepala Daerah Tingkat II Depok (bersama dengan Peresmian Kota Depok), serta Walikota Depok Ketujuh dijabat oleh Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, M.Sc. (2006-sekarang) Kependudukan Kota Depok sebagai Kota yang berbatasan langsung dengan ibukota negara, menghadapi berbagai permasalahan perkotaan, termasuk masalah kependudukan, yaitu tekanan migrasi penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kawasan permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa. Jumlah penduduk di Kota Depok tahun 2005 mencapai jiwa, terdiri dari jiwa (50,66 persen) laki-laki dan jiwa (49,34 persen) perempuan, sedangkan luas wilayah hanya 200,29 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Kota Depok adalah 6863 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk tersebut tergolong padat apalagi jika dikaitkan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Dalam kurun waktu lima tahun ( ) penduduk Kota Depok mengalami peningkatan sebesar jiwa. Tahun 1999 jumlah penduduk masih dibawah satu juta jiwa dan pada tahun 2005 telah mencapai jiwa, sehingga perkembangan rata-rata 4,23 persen per tahun. Peningkatan tersebut disebabkan tingginya angka migrasi setiap tahunnya. Tahun 2010, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai jumlah jiwa dan kepadatan penduduk mencapai 7877 jiwa per kilometer persegi. Angka kelahiran penduduk dari tahun 1999 sampai 2004 berkembang secara fluktuatif dan begitu juga dengan angka
4 kematian berfluktuasi hampir mendekati pola angka kelahiran, yakni angka kelahiran sebesar 3713 jiwa dan angka kematian 1962 jiwa pada tahun Meningkatnya jumlah penduduk Kota Depok disebabkan tingginya migrasi penduduk ke Kota Depok sebagai akibat pesatnya pengembangan kota yang dapat dilihat dari meningkatnya pengembangan kawasan perumahan. Angka kepergian penduduk Kota Depok tahun 2004 memperlihatkan pula pola yang berfluktuasi, dimana jumlah penduduk yang datang jiwa dan penduduk yang pergi jiwa, atau rata-rata jumlah pendatang pertahun mencapai jiwa. Berdasarkan perkembangan tersebut diperkirakan jumlah penduduk yang datang ke Kota Depok pada waktu mendatang akan meningkat, seiring dengan semakin banyaknya operasional kegiatan jasa dan niaga yang berkembang pesat. 4.2 Profil Kelurahan Rangkapanjaya Baru Dinamika Sejarah Lokal Rangkapanjaya pada tahun 1950 terdiri dari beberapa desa, diantaranya Desa Kekupu, Desa Parung Bingung, dan Desa Rawadenok, dimana masingmasing desa tersebut terdiri dari Kampung Pitara, Kampung Grogol, dan Kampung Pulo. Tahun 1953, berdasarkan instruksi Pemerintah Kabupaten Dati II Bogor, ketiga desa tersebut disatukan. Hasil musyawarah yang dihadiri oleh Bapak Sutomo selaku narasumber pemberian nama dan perwakilan tokoh masyarakat dari ketiga desa tersebut, maka terbentuklah Rakepan yang merupakan singkatan Ra dari Rawadenok, Ke dari Kekupu, dan Pan dari Parung Bingung. Guna menyempurnakan penyebutannya maka disisipkan kata ng, sehingga menjadi Rangkepan, kemudian sesuai dengan harapan warga agar desa ini bisa menjadi jaya (maju) ditambahkan kata jaya setelah kata Rangkepan, menjadi Rangkapanjaya. Jumlah penduduk pada tahun 1968 menjadi semakin padat, maka berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Desa Rangkapanjaya harus terbagi menjadi dua, yakni Desa Rangkapanjaya dan Desa Rangkapanjaya Baru yang diresmikan pada bulan Mei Desa Rangkapanjaya Baru mengalami perubahan status dari desa ke kelurahan pada tanggal 24 Maret 1994 dan diresmikan oleh Bupati Kabupaten Dati II Bogor.
5 4.2.2 Gambaran Fisik Kelurahan Kelurahan Rangkapanjaya Baru merupakan salah satu dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, dengan luas wilayah 388,375 hektar, yang terdiri dari 15 Rukun Warga (RW) dan 96 Rukun Tetangga (RT). Berikut batas-batas wilayah Kelurahan Rangkapanjaya Baru: Utara : Kelurahan Meruyung (RW 06) Timur : Kelurahan Rangkapanjaya (RW 09) Selatan : Kelurahan Cipayung (RW 01) Barat : Kecamatan Sawangan (RW 03) Kependudukan Kota Depok sebagai daerah penyangga ibukota memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi, perpindahan penduduk cukup sering terjadi, sehingga jumlah penduduk selalu berubah-ubah pada setiap tahunnya. Akhir tahun 2008 tercatat bahwa penduduk Kelurahan Rangkapanjaya Baru sebanyak jiwa, dengan komposisi laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa, sehingga penduduk laki-laki lebih mendominasi di kelurahan ini. Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok antara dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok tahun 2008 No. Komposisi Penduduk Usia Jumlah (jiwa) (tahun) (jiwa) Laki-laki Perempuan Total Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, 2008 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk dengan komposisi terbesar laki-laki (2885 jiwa) dan perempuan (2780 jiwa) adalah usia nol sampai dengan enam tahun, sedangkan usia 25 sampai dengan 55 tahun merupakan jumlah penduduk terbesar kedua dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 2509 jiwa
6 dan perempuan sebesar 2524 jiwa. Penduduk di Kelurahan Rangkapanjaya Baru sebagian besar memeluk agama Islam ( jiwa), kemudian diikuti dengan agama Protestan (1126 jiwa), Khatolik (296 jiwa), Budha (35 jiwa), dan Hindu (20 jiwa) Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Visi Kota Depok adalah menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan, maka upaya untuk menuju ke arah sejahtera tersebut salah satunya dicapai melalui pendidikan. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tercantum dalam Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok tahun 2008 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi Tamat Sarjana 1010 Total 8925 Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, 2008 Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Depok masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan sejumlah 4450 jiwa penduduk tamat SLTP dan 2000 jiwa penduduk tamat SD. Penduduk yang tamat SMA hanya 465 jiwa, namun yang tamat akademi dan sarjana sejumlah 1000 dan 1010 jiwa yang kemungkinan besar didominasi oleh pendatang. Kesehatan masyarakat merupakan bidang yang paling krusial, karena kesehatan masyarakat yang baik tentunya akan sangat menunjang pembangunan yang dilaksanakan di segala bidang. Sarana pendukung kesehatan adalah sarana olahraga seiring dengan gencarnya pemerintah dalam melakukan kegiatan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Kondisi perekonomian masyarakat Kelurahan Rangkapanjaya Baru dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat di Kelurahan Rangkapanjaya Baru yang didukung oleh fasilitas ekonomi dan pembangunan yaitu toko (140 buah), material (4 buah), dan mini market (6 buah).
7 Penduduk di kelurahan ini sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai pedagang yakni sejumlah 691 jiwa, kemudian diikuti dengan petani sejumlah 681 jiwa, pengusaha sejumlah 550 jiwa, tukang bangunan sejumlah 425 jiwa, dan pegawai swasta sejumlah 380 orang. Hal ini disebabkan karena disekitar kompleks perumahan yang dihuni oleh penduduk kota dikelilingi oleh kampung dan areal pertanian (sawah). Data mengenai mata pencaharian penduduk di Kelurahan Rangkapanjaya Baru dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok tahun 2008 No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Pedagang Petani Pengusaha Tukang bangunan Pegawai swasta Pegawai negeri TNI/Polri Pensiunan Pengrajin Sopir Penjahit Bengkel Tukang las Peternak Seniman 2 Total Penduduk 3626 Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kelembagaan Masyarakat a) Karang Taruna Organisasi kepemudaan yang ada di tingkat kelurahan adalah karang taruna yang dibentuk pada 8 April 2005 yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan di tingkat RW dan RT. Organisasi kepemudaan dan kesenian ini dibentuk dalam rangka menyalurkan atau memberdayakan generasi muda agar terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat.
8 b) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK PKK merupakan salah satu wadah organisasi wanita yang berada dibawah kelurahan. Salah satu tujuan PKK adalah memberdayakan kaum wanita agar mampu berdayaguna dan berhasil guna baik bagi diri sendiri, keluarga atau pun masyarakat sekitar. PKK Kelurahan Rangkapanjaya Baru tergolong organisasi yang aktif, hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang telah diraih oleh kader-kader PKK selama tahun 2008, antara lain Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kecamatan, dan Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kota. PKK juga rutin mengadakan kegiatan pembinaan mental spiritual melalui kegiatan pengajian yang diadakan oleh Pokja 1 pada setiap minggu. c) RW, RT, dan LPM Seiring dengan kepadatan penduduk yang terjadi di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, terjadi pemekaran RW tepatnya yaitu RW 15 yang merupakan gabungan dari RW 10 dan RW 3 pada tahun 2008 lalu. Pemekaran wilayah tersebut mengacu pada Perda Kota Depok nomor 10 tahun 2002 tentang Pedoman Pembentukan RT, RW, dan LPM. Lambaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Rangkapanjaya Baru telah mengalami peremajaan pada 15 Januari 2006 dengan pergantian jabatan yang semula dipimpin oleh Bapak Marhasan menjadi dipimpin oleh Bapak Sufyan Suri. Peremajaan tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Camat Nomor 148/340/V/KPTS/HUK/2006 yang dikukuhkan pada 15 Mei 2006 silam. 4.3 Gambaran Umum Perumahan Griya Pancoran Mas Indah (RW 14) Perumahan Griya Pancoran Mas Indah merupakan salah satu perumahan yang terletak di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Awalnya perumahan ini bernama Griya Pasaraya yang dibangun pada tahun 1998 dan perumahan ini diperuntukkan bagi karyawan Pasaraya. Namun pada tahun 2003 pengembang perumahan mengubah nama kompleks menjadi Griya Pancoran Mas Indah. Akses menuju Perumahan Griya Pancoran Mas Indah tergolong baik, karena dapat dilalui oleh angkutan perkotaan nomor 06, namun secara fisik jalan aspal menuju perumahan cukup rusak, sehingga kendaraan roda
9 dua dan juga roda empat harus lebih berhati-hati karena jalanan sudah tidak rata dan berlubang. Berdasarkan peta Kelurahan Rangkapanjaya Baru (Lampiran 8), wilayah RW 14 terletak di bagian selatan kelurahan, dengan batas wilayah sebagai berikut: Utara : RW 01 Timur : Batas Kelurahan Rangkapanjaya Baru Selatan : Batas Kelurahan Cipayung Barat : Batas Kelurahan Pasir Putih Perumahan Griya Pancoran Mas Indah merupakan satu rukun warga yaitu RW 14 yang dihuni oleh 310 rumah tangga dan tersebar dalam tujuh RT. Mayoritas warga RW 14 beragama Islam. Fasilitas pendukung yang ada di RW 14 yaitu sebuah Masjid, dua Musholla (terletak di RT 5 dan RT 7), sebuah lapangan sepak bola, dan pos jaga sekaligus sebagai pos sampah yang terdapat di masingmasing RT. Kebersihan komplek perumahan ini cukup terjaga, karena masing-masing rumah terdapat tempat sampah yang terletak di depan rumah warga. Terdapat petugas kebersihan yang dilengkapi gerobak sampah terpilah mengangkut sampah rumah tangga setiap pagi secara rutin di masing-masing RT. Sampah yang dibawa dari masing-masing RT dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang terletak persis di depan perumahan untuk kemudian diangkut oleh truk-truk Dinas Kebersihan dan Kebersihan Kota Depok dan dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang letaknya tidak jauh dari kompleks Perumahan Griya Pancoran Mas Indah.
V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Kota Depok 5.1.1 Letak dan Keadaan Geografi Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o 19 00 sampai 6 o 28 00 Lintang Selatan dan 106 o 43 00 sampai 106
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE
BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE 5.1 Sejarah Kota Depok Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciKONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok
IV. KONDISI UMUM 4.1 Lokasi Administratif Kecamatan Beji Secara geografis Kecamatan Beji terletak pada koordinat 6 21 13-6 24 00 Lintang Selatan dan 106 47 40-106 50 30 Bujur Timur. Kecamatan Beji memiliki
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kota Depok 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis Kota Depok terletak di antara 06 19 06 28 Lintang Selatan dan 106 43 BT-106 55 Bujur Timur.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok
KEADAAN UMUM Gambaran Umum Kota Depok Kota Depok pada mulanya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bogor, mengingat perkembangannya yang relatif pesat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa
Lebih terperinciPETA SOSIAL DESA CURUG
PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis struktur perekonomian kota Depok sebelum dan sesudah otonomi daerah UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: HARRY KISWANTO NIM F0104064 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciPROFIL KABUPATEN / KOTA
PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DEPOK JAWA BARAT KOTA DEPOK ADMINISTRASI Profil Wilayah Salah satu penyebab Kota ini berkembang pesat seperti sekarang adalah setelah adanya keputusan untuk memindahkan sebagian
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan
24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung
Lebih terperinciBAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN
BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
Lebih terperinciPETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN
35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Secara Geografis Kota Depok terletak di antara 06 0 19 06 0 28 Lintang Selatan dan 106 0 43 BT-106 0 55 Bujur Timur. Pemerintah
Lebih terperinciKONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta
30 KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta Kota Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang dinamis. Setiap waktu fisik kota tampak berubah oleh kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kota seiring pertambahan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Pemerintah Kota Depok Pemerintah Kota Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Gambaran Umum Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada tahun 97 perumahan mulai
Lebih terperinciBAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis
BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat
28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DEPOK DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II CILEGON
UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DEPOK DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari 3.1.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Wilayah Bodetabek Sumber Daya Lahan Sumber Daya Manusia Jenis tanah Slope Curah Hujan Ketinggian Penggunaan lahan yang telah ada (Land Use Existing) Identifikasi Fisik Identifikasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DEPOK DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II CILEGON
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DEPOK DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II CILEGON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA BANJARWARU
BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS
V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciBAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok
BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING 2.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 2.1.1 Keadaan Umum Kelurahan Tugu Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok berada pada koordinat
Lebih terperinciBAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER
BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA
STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang Undang No. 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Uraian Umum Banjir besar yang terjadi hampir bersamaan di beberapa wilayah di Indonesia telah menelan korban jiwa dan harta benda. Kerugian mencapai trilyunan rupiah berupa rumah,
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan
77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA
27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah
Lebih terperinciGambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Kondisi Geografis Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12' Lintang Selatan dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten
47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak pada 140 0 42 0-105 0 8 0 BT dan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PENELITIAN
33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 40 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02
19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Kajian 4.1.1. Keadaan Geografis Kecamatan Pekanbaru Kota merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 20 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 20 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823
IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Kawasan Taman Hutan Raya Pancoran Mas secara administratif terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Luas Tahura Pancoran Mas berdasarkan hasil pengukuran
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari
15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan terletak di timur propinsi Banten dengan titik kordinat 106 38-106 47 Bujur Timur dan 06 13 30 06 22 30 Lintang
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciKOTA DEPOK TH NO. 08 TENTANG PEMBENTU. Menimbang. Pemerintahan. di wilayah. dan. dengan. Mengingat. Lembaran. Negara. Nomor 3828); Negara
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTU UKAN KECAMATAN DI KOTA DEPOK TH. 2007 Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k
13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN
BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga
Lebih terperinciINVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan
78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan
Lebih terperinciPROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi
23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Peneltitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan proses pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
34 BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi hutan kota yang akan dibangun terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, dengan luas 5400 m 2. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari:
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Desa Wayang 1. Kondisi Geografis Desa Wayang merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Luas Desa
Lebih terperinciGambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI
23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. kuning dan bawahnya tanah hitam gambut derajat celcius sampai dengan 34.2 derajat celcius.
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Urung merupakan sebuah desa dari wilayah kecamatan kundur utara kabupaten karimun yang terdiri dari tanah datar dan berbukit.tanah yang ada didesa Urung
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN
43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Kondisi Kebun Buah Mangunan 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan Wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan
Lebih terperinci