Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga. Indonesia Ke Jepang (Tahun )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga. Indonesia Ke Jepang (Tahun )"

Transkripsi

1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga Indonesia Ke Jepang (Tahun ) Ditulis Oleh : Nama : Samijan Agus Purnomo Nomor Mahasiswa : Jurusan : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2016 i

2 ii

3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga Indonesia Ke Jepang (Tahun ) Samijan Agus Purnomo Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam kategori negara yang perekonomiannya terbuka. Sebagai negara yang perekonomiannya terbuka, Indonesia sering berpartisipasi dalam pasar Internasional, sehingga keterlibatan Indonesia dalam perdagangan tidak asing lagi dalam hubungan antar negara. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadikan ekspor sebagai penerimaan utama serta merupakan tumpuan bagi perekonomian Indonesia, maka sangat penting bagi Indonesia untuk lebih mempebaiki serta mengembangkan komoditi - komoditi yang memiliki daya jual tinggi supaya kestabilan perekonomian serta kestabilan dalam penerimaan dapat terjaga. Salah satu komoditi ekspor non-migas Indonesia adalah biji tembaga Indonesia, biji tembaga merupakan salah satu komoditi terbaik Indonesia dalam mendukung perekonomian Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahunan dari tahun Data bersumber dari BPS, Kementian Perdagangan serta Worldbank. Analisis yang digunakan adalah analisis ekonometrika model Regresi Linier Berganda dengan pengujian statistik meliputi uji t, uji f, R 2 (koefisien determinan) serta uji asumsi klasik yaitu Multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel PDB Jepang tidak berpengaruh terhadap ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang, sedangkan variabel kurs dollar dan varibel harga berpengaruh terhadap ekspor bijih tembaga Indonesia ke Jepang. Kata kunci : PDB, Kurs, Harga iii

4 PENDAHULUAN Perdagangan adalah salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara, dengan cara menjual atau membeli sebuah barang maupun jasa, dimana kerjasama ini dilakukan oleh negara berkembang dengan negara maju dengan harapan saling mengutungkan dan saling melengkapi satu sama lain. Perdagangan juga dapat berdampak baik dan buruk terhadap perekonomian dimana dampak baik apabila perdagangan tersebut menguntungkan bagi negara dan akan berdampak buruk ketika merugikan bagi negara. Negara akan lebih memilih yang menguntungkan bagi negaranya dikarenakan manfaat atau keuntungan dari adanya perdagangan internasional tersebut akan menambah total pendapatan yang akan diperoleh serta bertambahnya peluang kerja dan meningkatnya cadangan devisa suatu negara, sehingga perekonomian akan menjadi lebih baik. Total ekspor biji tembaga Indonesia pada tahun mangalami fluktuatif dan lebih dominan mengalami peningkatan pada tahun 2000 sebesar Juta USD, sedangkan pada tahun 2014 nilai FOB sebesar Juta USD, nilai ekspor biji tembaga tertinggi untuk periode ini terjadi pada tahun 2010 sebesar Juta USD (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Tabel 1.1 Perkembangan Ekspor Biji Tembaga Indonesia di Dunia ( ) Sumber: Badan Pusat Statistik Diolah Y 1

5 Perkembangan ekspor biji tembaga Indonesia menunjukkan tren positif pada tahun 2000 hingga 2010 yaitu 407,2 juta dollar dan 2876,3 juta dollar tren positif ini menunjukkan bahwa biji tembaga Indonesia sangat dibutuhkan oleh negara Jepang dimana permintaan terhadap biji tembaga Indonesia sangat tinggi, tetapi pada 4 tahun terakhir ekspor Indonesia terus mengalami penurunan hingga mencapai angka 432,4 juta dollar. Tabel 1.2 Ekspor Biji Tembaga Indonesia ke Jepang Tahun ( ) Tahun Ekspor Biji Tembaga (Juta US$) , , , , , ,4 Sumber: Badan Pusat Statistik diolah Kepabean Ditjen Bea dan Cukai Sedangkan untuk ekspor biji tembaga juga terus mengalami penurunan dari 5 tahun terakhir dimana ekpor biji tembaga untuk tahun 2009 sebesar 2,075.0$ juta dollar sedangkan tahun 2014 sebesar 432,4$ juta dollar dimana terdapat penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 1,642,6$, sehingga pemerihtah Indonesia perlu mengetahui apa yang menyebabkan ekspor Indonesia ke Jepang terus menurun. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga Indonesia Ke Jepang Tahun Agar dapat mengetahui Pengaruh PDB Jepang, perubahan kurs Rupiah Dollar dan harga terhadap ekspor biji tembaga Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini antara lain: Iswanto (2013) penelitian mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Jepang dengan menggunakan metode Odinary Least Square (OLS), Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi berpengaruh 2

6 signifikan dan positif, pendapatan negara tujuan berpengaruh signifikan dan positif, kurs tidak berpengaruh signifikan dan dummy berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang. Huda (2006) mengenai Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Non Migas Indonesia Ke Jepang dengan menggunakan alat analisis Odinary Least Square (OLS). Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa investasi Jepang, Kurs VaIuta Asing, Pertumbuhan Ekonomi Jepang, dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia secara bersama-sama berpengaruh terhadap Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Sedangkan secara parsial diperoleh hasil pengujian Kurs Valuta Asing berpengaruh secara berarti terhadap Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang. Dan hasil pengujian Investasi Jepang, Pertumbuhan Ekonomi Jepang dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tidak berpengaruh secara berarti terhadap Ekspor Non-migas Indonesia ke Jepang. Atika (2015) penelitian mengenai Analisis Prospek Ekspor Karet Indonesia Ke Jepang (Tahun ) menggunakan metode analisis Odinary Least Square (OLS), hasil analisis menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produksi berpengruh positif dn signifikan terhadap volume ekspor karet Indonesia ke Jepang. Variabel harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume ekspor karet Indonesia ke Jepang. Variabel Kurs berpengaruh positif dan tidak signifikan dan GDP berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ekspor karet Idonesia ke Jepang. Teori Permintaan Permintaan atas komoditi timbul dikaranakan adanya kemauan dan kemampuan untuk membeli barang tersebut (Lipsye, 1995 dalam Adiwiranata, 2011). Sehingga teori permintaan menjelaskan tentang ciri-ciri dan hubungan antara jumlah barang atau jasa dengan harga pada suatu waktu tertentu dengan asumsi (ceteris paribus) komponen-komponen lain yang mempengaruhi permintaan dianggap tetap seperti pendapatan, selera, dan harga barang lain. 3

7 Permintaan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diinginkan dengan tingkat harga tertentu, dengan slope kurva negatif, dimana kurva ini dapat menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Teori Perdagangan Internasional Perdagangan bebas memberikan kesempatan bagi semua perekonomian untuk mengkhususkan diri dalam hal yang paling dikuasainya, menjadikan warga negara diseluruh dunia lebih sejahtera. Pembatasan perdagangan merusak manfaatmanfaat yang diperoleh dari perdagangan ini, sehingga mengurangi kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Meskipun sebagian dari alasan-alasan ini dapat dipertanggung jawabkan, kaum ekonom yakin bahwa perdagangan bebas adalah kebijakan yang biasanya lebih baik (Mankiw, 2006). Konsep Ekspor Ekspor merupakan produk yang dibuat atau di kembangkan di dalam negri tetapi dikirim dan dijual ke luar negri atau total barang yang dijual oleh suatu negara ke negara lain (Griffin and Ebert,2006). Ekspor merupakan salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara dimana dapat mengadakan perluasan pasar dalam sektor industri, sehingga mendorong dalam sektor industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dan perekonomian. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Tembaga Indonesia Ke Jepang Permintaan atas komoditi timbul dikaranakan adanya kemauan dan kemampuan untuk membeli barang tersebut (Lipsye, 1995 dalam Adiwiranata, 2011). Sehingga teori permintaan menjelaskan tentang ciri-ciri dan hubungan antara jumlah barang atau jasa dengan harga pada suatu waktu tertentu dengan asumsi (ceteris paribus) komponen-komponen lain yang mempengaruhi 4

8 permintaan dianggap tetap seperti pendapatan, selera, dan harga barang lain (Boediono, 2008). Dalam ekspor teh ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor teh Indonesia ke Rusia, antara lain: 1. GDP (Gross Domestic Product) Gross Domestic Product (GDP) merupakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional pada output barang dan jasa. GDP merupakan nilai dari total produksi barang dan jasa suatu negara yang dinyatakan sebagai produksi nasional dan nilai total produksi tersebut juga menjadi pendapatan total negara yang bersangkutan (Mankiw, 2006). Produk Domestik Bruto merupakan perhitungan hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam perekomomian tersebut output-nya diperhitungkan dalam PDB (Rahardja dan Manurung, 2001). GDP akan menunjukkan besarnya kemampuan perekonomian suatu negara, dimana semakin besar GDP yang dihasilkan suatu negara semakin besar pula kemampuan negara tersebut untuk melakukan perdagangan. Bagi negara importir, semakin besar GDP maka akan meningkatkan impor komoditi negara tersebut. Peningkatan GDP merupakan peningkatan pendapatan masyarakatnya. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan permintaan terhadap suatu komoditi, pada akhirnya meningkatkan impor komoditi tersebut. Sehingga besarnya GDP yang dimiliki negara importer biasanya akan mempengaruhi besarnya ekspor yang dilakukan. 2. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Valuta asing (kurs) sering menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain, kurs juga dapat di definisikan sebagi jumlah uang domestik yang dibutuhkan dengan kata lain banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (Sukirno, 2012). 5

9 Nilai tukar ini muncul dikarenakan adanya perbedaan mata uang suatu negara dengan negara lain sehingga kurs sebagai tolak ukur nilai suatu mata uang tersebut berpengaruh terhadap negara lain yaitu harga dari mata uang suatu negara yang di ukur dan dinyatakan dalam mata uang negara lainnya, dengan begitu kita mengetahui mata uang kita mengalami depresiasi atau mengalami apresiasi terhadap mata uang lain. Mata uang kita melemah ketika depresiasi dan menguat atau apresiasi terhadap mata uang negara lain. 3. Harga Harga merupakan penetuan nilai terhadap suatu barang atau harga suatu barang yang diproduksi oleh suatu negara yang dinyatakan dalam bentuk suatu barang (Sukirno, 2012). Harga juga dapat dikatakan sebagai suatu nilai tukar atau digunakan untuk memberikan nilai terhadap suatu benda atau barang, sehingga harga itu adalah patokan atau penentu nilai suatu barang yang akan di perdagangkan. Harga dan kuantitas permintaan suatu komoditi berhubungan secara negatif. Artinya semakin tinggi harga suatu komoditi maka jumlah permintaan terhadap komoditi tersebut akan semakin berkurang (ceteris paribus), dan sebaliknya. METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara sistematis yang berbentuk data runtut waktu (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang, GDP Jepang, kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika dan harga ekspor biji tembaga Indonesia. Sumber data sekundar dari penelitian ini bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia Kementrian Perdagangan dan Perindustrian Indonesia, Trading Economic, Historical Exchange dan World Bank. Metode analisis data menggunakan model regresi linier berganda model log linier sebagai berikut: LogY = log β 0 + β 1 logx 1 + β 2 logx 2 + β 3 logx 3 + e i 6

10 Dimana: Y = Ekspor Biji Tembaga Indonesia ke Jepang (FOB), X1 = PDB Jepang (Milyar US$, X2 = Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat (IDR/USD) X3 = Harga Ekspor Biji Tembaga Indonesia β1 β3 = Koefisien Regresi. HASIL DAN ANALISIS Dari hasil pengolahan data dengan bantuan program Eviews 9 dengan metode OLS, didapatkan hasil sebagai berikut: Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic) Sumber: Data penelitian diolah dengan Eviews 9 Dari hasil di atas dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut: LnEKSPOR = , lnx1(pdb Jepang) - 2, lnx2(kurs) + 0, lnx3(harga) Dari persamaan tersebut dapat dilihat nilai koefisien regresi yang menjelaskan sebagai berikut: 1. Nilai koefisien variabel lnx1(pdb Jepang) ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang sebesar - 0, menunjukan setiap peningkatan 1% PDB Jepang 7

11 akan menurunkan permintaan ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang sebesar - 0,11%. 2. Nilai koefisien lnx2(kurs) ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang sebesar - 2, menunjukan setiap peningkatan 1% Kurs rupiah akan menurunkan permintaan ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang sebesar -2,8%. 3. Nilai koefisien lnx3(harga) ekspor biji tembaga sebesar 0, menunjukan setiap kenaikan 1% harga ekspor biji tembaga, maka akan meningkatkan ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang sebesar 0,94%. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi apakah metode OLS menghasilkan estimator yang BLUE, sehingga tidak ada gangguan dalam OLS seperti masalah multikolinieritas, masalah heteroskedastisitas dan masalah autokolerasi sehingga uji t dan uji F menjadi valid. Untuk menguji ada tidaknya masalah Multikolinieritas dalam penelitian ini peneliti menggunakan Uji Korelasi Parsial Antar variabel Independen. Uji ini dilakukan dengan cara menguji koefisien korelasi (r) antar variabel independen. Jika nilai r > 0,85, maka model tersebut mempunyai masalah multokinieritas antar variabel independen, sebaliknya jika nilai r < 0,85 maka model tersebut tidak mempunyai masalah multokinieritas antar variabel independen (Agus Widarjono, 2009). Dari hasil pengujian didapatkan hubungan antar variabel independenya kurang dari 0,85. Disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dalam penelitian. Masalah heterokedastisitas mengandung konsekuensi serius pada estimator OLS. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendeteksi adanya masalah heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi masalah heterokedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan White Heteroskedasticity Test. Jika nilai probability dari chi-square lebih besar dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tidak signifikan, maka menerima H 0 atau menolak H a yang berarti bahwa tidak ada masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika nilai probabilitas chi-square lebih kecil dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti 8

12 signifikan, maka menolak H 0 atau menerima H a yang berarti ada masalah heterokedastisitas (Widarjono, 2009). Dari hasil pengujian didapatkan nilai probabilitas chi-square sebesar , sehingga dapat dikatakan bahwa nilai probabilitas chi-square lebih besar dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tidak signifikan, maka menerima H 0 atau menolak H a yang berarti tidak ada masalah heterokedastisitas. Pada penelitian ini, deteksi autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. Uji autokorelasi dengan menggunakan metode LM diperlukan lag atau kelambanan. Lag yang dipakai dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode trial and error dengan cara membandingkan nilai absolut kriteria Akaike dan mencari yang nilainya paling kecil. Jika nilai probability dari chi-square lebih besar dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tidak signifikan, maka menerima H 0 atau menolak H a yang berarti bahwa tidak ada masalah autokorelasi. Sebaliknya jika nilai probabilitas chi-square lebih kecil dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti signifikan, maka menolak H 0 atau menerima H a yang berarti ada masalah autokorelasi (Widarjono, 2009). Dari hasil pengujian didapatkan nilai probabilitas chi-square sebesar 0,0252, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai probabilitas chisquare lebih kecil dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti signifikan, maka menolak H 0 atau menerima H a yang berarti ada masalah autokorelasi, namun nilai chi-square sebesar 0,0252 dapat dikatakan lebih besar dari taraf signifikan (α = 1%) maka tidak signifikan dan menerima H 0 atau menolak H a yang berarti tidak terdapat autokorelasi. Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi apakah residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Selain itu uji normalitas juga dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya normalitas adalah uji Jarque-Bera. Jika nilai probability lebih besar dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tidak signifikan, maka menerima H 0 atau menolak H a yang berarti bahwa residualnya berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti signifikan, maka menolak H 0 atau menerima H a yang berarti residualnya tidak berdistribusi 9

13 normal (Widarjono, 2009). Dari hasil pengujian didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,463406, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tidak signifikan, maka menerima H 0 atau menolak H a yang berarti bahwa residualnya berdistribusi normal. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0, yang berarti bahwa 71,20% variabel GDP Jepang, kurs atau nilai tukar dan harga ekspor biji tembaga dapat menjelaskan variabel ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang. Sedangkan 29,80% sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model. Uji F Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan nilai F hitung adalah sebesar dengan probabilitas sebesar Nilai F hitung lebih besar dari F tabel 3.59 (Df1 = 3, Df2 = 11, α = 5%). Dengan demikian bahwa secara bersamasama variabel GDP Jepang, kurs atau nilai tukar dan harga ekspor terdapat pengaruh terhadap nilai ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel indepanden dalam penelitian secara indiviudal terhadap variabel dependenya. Dari olah data didapatkan nilai t hitung, dan niilai t kritis dari tabel distribusi t dengan α = 5% dan Df =11 adalah 1,729. Maka dapat disimpulkan: 1. PDB Jepang Berdasarkan Hasil pengolahan data diatas dapat diketahui bahwa nilai t tabel uji satu sisi dengan derajat kebebasan hitung untuk variabel PDB Jepang sebesar dengan probabilitas , sedangkan t tabel sebesar dimana nilai t hitung t tabel, maka H 0 diterima dan 10

14 menolak H a. Oleh karenanya variabel PDB Jepang tidak berpengaruh secara statistik terhadap variabel ekspor biji tembaga Indonesia. 2. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Berdasarkan hasil pengolahan diatas, dapat diperoleh nilai t hitung melalui uji satu sisi pada varabel kurs sebesar dengan probabilitas , sedangkan t tabel menunjukkan bahwa nilai t tabel sebesar ini cukup menyatakan bahwa t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima hal ini berarti secara individu variabel kurs berpengaruh terhadap ekspor biji tembaga Indonesia. 3. Harga Berdasarkan hasil pengolahan diatas, dapat diperoleh nilai t hitung melalui uji satu sisi pada varabel kurs sebesar dengan probabilitas , sedangkan t tabel menunjukkan bahwa nilai t tabel sebesar ini cukup menyatakan bahwa t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan secara individu variabel Harga berpengaruh terhadap ekpor biji tembaga Indonesia. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis dengan variabel (X1=PDB Jepang) menunjukkan bahwa variabel ini tidak berpengaruh terhadap ekspor biji tembaga, tidak berpengaruh terhadap ekspor Indonesia dikarekan salah satu faktor ialah kualitas, prioritas negara tersebut terhadap biji tembaga Indonesia serta bukan menjadi faktor utama dalam aliran perdagangan. 2. Hasil analisis variable (X2=Kurs atau Valuta asaing) menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap ekspor biji tembaga Indonesia, dikarenakan peningkatan dollar akan menyebab ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang berkurang dikarenakan ketika dollar menguat akan berdampak pada adanya 11

15 pembatasan ekspor yang di lakukan oleh Indonesia dikarenakan ketika dollar menguat komoditi biji tembaga Indonesia akan menjadi lebih murah sehingga pembatasan atas ekspor akan dilakukan, hal ini sesuai dengan mentri perindustrian MS Hidayat tentang pengurangan dan pelarangan ekspor mentah Indonesi, selain itu ketika dollar menguat akan mengakibatkan hutang Indonesia ke luar negri semakin membengkak sehingga komoditi ekspor terkecil yang bukan merupakan komoditi utama dalam ekspor dapat berkurang dengan meningkatnya kurs dollar begitu juga sebaliknya. 3. Hasil analisis variabel (X3=Harga ekspor biji tembaga) menunjukkan bahwa harga ekspor biji tembaga Indonesia berpengaruh positif terhadap ekspor biji tembaga Indonesia ke Jepang, dikarenakan biji tembaga Indonesia cukup mendapat respon baik dari negara pengimpor sehingga ketika harga meningkat berarti komoditi tersebut merupakan komoditi terbaik saat ini dan permintaan atas biji tembaga tersebut akan tetap tinggi. 12

16 DAFTAR PUSTAKA Agsa, Susan (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Produksi Industri Karet Skripsi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Amir (1999). Setrategi Penetapan Harga Ekspor. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Anggono, Bekti (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Karet Alam di Indonesia (Tahun ). Skripsi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Atika, Silvia (2015). Analisis Prospek Ekspor Karet Indonesia Ke Jepang. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.3 No.1. Universitas Sumatra Utara. Awalia, Nandha Rizki (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Perhiasan Indonesia di Negara Tujuan Ekspor. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Badan Pusat Statistik, Data Ekspor Biji Tembaga Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama Bank Indonesia (2015). Foreign Exchange Rates. Di akses 20 september 2015 darihttp:// Boediono (2008). Ekonomi Mikro. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta. Gunawan, Istri Rahmadhani (2015). Daya Saing Dan Determinan Ekspor Udang Beku Indonesia di Negara Tujuan Ekspor. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Hadi, Irfan (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aliran Perdagangan Pisang dan Mangga Indonesia Ke Negara Tujuan. Skripsi Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Huda, Syamsul (2006). Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Non Migas Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, FE- UPN Veteran Jatim Vol.6 No.2. Hal Indrajaya, Gusti Bagus (2011). Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga, Dan Investasi Terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun

17 Jurnal Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Rocky W. Griffin dan Ronald J Ebert 2006 Business, edisi 8. Erlangga. Jakarta. Sari, Donna Puspita (2000). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Ekspor Biji Mete Indonesia. Skripsi Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Setiawan, Sigit (2012). Analisis Dampak IJEPA Terhadap Indonesia Dan Jepang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Volume 17 No. 2. Peneliti pada Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan. Sukirno, Sadono (2012). Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Raja Grafindo Persada, Yogyakarta. Trading Economics (2015). PDB Jepang. Di akses 20 september 2015 dari Wicaksana, R. Tri Adhy(2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Buah Buahan Indonesia Ke China. Skrpsi Ekstensi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Widarjono, Agus (2009) Ekonomi Pengantar Dan Applikasinya. Edisi Ketiga, EKONISIA Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Widarjono, Agus (2013) Ekonomi Pengantar Dan Applikasinya. Edisi Keempat. Upp STIM YKPN, Yogyakarta. Word Bank (2015). Commodity Price Data. Di akses 23 september 2015 dari

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. oleh para peneliti terdahulu, penelitian terdahulu digunakan untuk mendukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. oleh para peneliti terdahulu, penelitian terdahulu digunakan untuk mendukung 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, penelitian terdahulu digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series tahunan dari tahun 1993-2013. Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan adalah salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara, dengan cara menjual

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang 52 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data tahunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL OLEH WILIA AGUSTIANI Willia.Agustiani@gmail.com FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa runtut waktu (time

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Asumsi Pengujian asumsi dilalukan untuk memastikan bahwa model yang dipilih telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian asumsi yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, 391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA

VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA 6.1 Pengujian Asumsi Gravity model aliran perdagangan ekspor komoditas kepiting Indonesia yang disusun dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria pengujian asumsi-asumsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah 3.1 Jenis dan Sumber Data BAB III METODE PENELITIAN Pada peenelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif pada dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari www.bps.go.id dan www.bi.go.id. Data yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran umum dari variabel penelitian yang digunakan Analisis diskriptif bersifat pemaparan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil estimasi dan pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi dalam tiga pemaparan umum yaitu pemaparan secara statistik yang meliputi pembahasan mengenai hasil dari uji statistik

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 71 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab V ini akan dilakukan pengujian pengaruh variabel Harga CPO Internasional, nilai tukar rupiah, Term of Trade (TOT) dan Produksi kelapa sawit Indonesia terhadap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL Disusun Oleh : Nama : Reynaldi Ristya Mahaputra Nomor Mahasiswa : 14313151 Program Studi : Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2002-2012 Ayunia Pridayanti Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

PENGARUH CADANGAN DEVISA, PDB DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA

PENGARUH CADANGAN DEVISA, PDB DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA E-Jurnal EP Unud, 4 [7]: 840-854 ISSN: 2303-0178 PENGARUH CADANGAN DEVISA, PDB DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA Fitri Kurniawati 1 Anak Agung Ayu Suresmiathi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun 2010- juni 2015.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Daya Saing Komoditi Mutiara Indonesia di Negara Australia, Hongkong, dan Jepang Periode 1999-2011 Untuk mengetahui daya saing atau keunggulan komparatif komoditi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI PENGARUH CADANGAN DEVISA, PRODUK DOMESTIK BRUTO dan KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1994-2013 SKRIPSI oleh : FITRI KURNIAWATI NIM : 1115151024

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar internasional berupa data time series periode 1988-007. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan berupa data sekunder baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data sekunder kuantitatif terdiri dari data time series dan cross section

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series, yang merupakan data bulanan dari tahun 005 sampai 008, terdiri dari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Unit Root Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini diuji dengan uji unit roots yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam analisis data time series. Hal ini karena penggunaan

Lebih terperinci