BAB II PENGATURAN PEMBERIAN IZIN PEMASANGAN REKLAMEDI KOTA MEDAN. arti berulang-ulang dan clamo yang artinya berseru. 21 Jika diterjemahkan secara
|
|
- Iwan Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PENGATURAN PEMBERIAN IZIN PEMASANGAN REKLAMEDI KOTA MEDAN A. Tujuan dan Fungsi Pemberian Izin Reklame Secara etimologis, Reklame berasal dari bahasa latin yaitu re yang memilki arti berulang-ulang dan clamo yang artinya berseru. 21 Jika diterjemahkan secara bebas, reklame berarti menyerukan berulang-ulang. Seruan itu dimaksudkan untuk menarik perhatian massa setempat. Reklame adalah benda, alat, atau perbuatan yang menurut bentuk susunan dan atau corak ragamnya dengan maksud untuk mencari keuntungan (Sales Promotion), digunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan, atau memujikan suatu barang, jasa, atau seseorang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum. 22 Reklame yaitu sebagai pernyataan yang secara sadar ditujukan kepada publik dalam bentuk apapun juga yang dilakukan oleh seorang peserta lalulintas perniagaan, yang diarahkan ke arah sasaran memperbesar penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dimasukkan, oleh pihak yang berkepentingan dalam lalu-lintas perniagaan. Reklame pada dasarnya adalah salah satu cara yang dilakukan untuk dapatmemperkenalkan produk yang dimiliki perusahan kepada konsumen dalam perdagangan. 2008, hlm Tohar, M. Membuka Usaha Kecil. Kanisius: Yogyakarta, 2000, hlm Siswosoediro, Henry. S. Mengurus Surat-Surat Perizinan. Visimedia, Jakarta Selatan,
2 Reklame dibuat agar dapat menarik perhatian bagi orang yangmembaca atau melihat sehingga dapat tertarik dengan apa yang dimuat dalam reklame tersebut. 23 Berbicara mengenai reklame apabila dilihat dari istilahnya, reklame berasal dari bahasa Belanda yaitu reclame yang di ambil atau dikutip dari bahasa Perancis, yaitu reclamire yang berarti berteriak berulang-ulang. Mungkin pada masa lalu seorang pejabat atau pengusaha ingin memperkenalkan suatu pengumuman atau peluncuran produk baru maka dipergunakan alat mirip corong untuk meneriakkan secara berulang-ulang agar menarik perhatian pendengarnya. Tetapi yang membedakannya adalah peralatan atau sarana media reklame pada zaman sekarang lebih canggih dan lebih luas jangkauannya, baik menggunakan media massa elektronik maupun media cetak. 24 Reklame adalah izin yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk penyelenggaraan reklame. 25 Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum Arsa Bandi, Implementasi Pasal 12 Peraturan Daerah Nomor 16tahun 2008 Terkait Pelanggaran Izin Pemasanganreklame Di Kabupaten Sampang (Studi di Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal,Satpol PP Kabupaten Sampang ), 2012, hlm 7 24 Muhammad Jaiz, 2001, Dasar-Dasar Periklanan, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm Marihot P. Siahaan. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2005, hlm Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011, Op. Cit, Pasal 1 angka 10.
3 Menurut Spelt dan ten Berge mengatakan bahwa motif-motif untuk menggunakan sistem izin dapat berupa: Keinginan untuk mengarahkan (mengendalikan/sturen) aktivitas-aktivitas tertentu; 2. Mencegah bahaya bagi lingkungan. 3. Keinginan melindungi objek-objek tertentu. 4. Hendak membagi benda-benda yang sedikit. 5. Mengarahkan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas, yang harus memenuhi syarat tertentu Reklame mempunyai fungsi, sebagai aktivitas total yang menyebabkan dicapainya barang-barang dan jasa-jasa oleh para konsumen dari para produsen yang dapat dinyatakan sebagai distribusi maka reklame merupakan bagian daripadanya. Hal tersebut perlu ditekankan oleh karena kalangan tertentu mengaitkan misi kulturil dengan istilah reklame. Memang perlu diakui bahwa ada segi kultural pada segala sesuatu yang mempunyai bentuk dan bertujuan untuk dijangkau oleh telinga dan mata manusia. Selain itu, menurut Mataja, tugas reklame berkaitan dengan bidang perniagaan, yaitu penjualan. 28 Adapun tujuan dari adanya perizinan reklame oleh Pemerintah Kota Medan, yaitu 1) Melakukan penataan, penggunaan, pengendalian, dan penerbitan terhadap usaha penyelenggaraan reklame. 27 Pudyatmoko, Y. Sri. Perizinan. Problem dan Upaya Pembenahan. Grasindo, Jakarta, 2009, hlm Winardi, Promosi dan Reklame, Bandar Maju, Bandung, 2002, hlm. 2
4 2) Melakukan pemungutan pajak daerah dalam rangka peningkatan pendapatan daerah. Pembagian reklame, yaitu : 29 a. Menurut tujuan dan keperluan 1. Reklame Komersial: bertujuan memperkenalkan atau menawarkan barang atau jasa kepada masyarakat. 2. Reklame Sosial: bertujuan untuk memberitahukan atau himbauan kepada masyarakat agar berbuat sesuatu. b. Menurut cara atau media penyampaiannya 1. Reklame Audio: reklame yang disampaikan lewat suara yang diterima dengan indra pendengaran. 2. Reklame Visual: reklame yang disampaiakan lewat tulisan, gambar, atau tulisan dan gambar, yang dapat diterima dengan indra penglihatan. 3. Reklame Audio Visual: reklame yang disampaikan lewat tulisan, gambar dan suara. c. Menurut tempat pemasangannya 1. Reklame Dalam yaitu reklame yang terdapat di dalam ruangan, seperti di dalam toko-toko dan gedung-gedung. Reklame ini dapat berbentuk: buku, televisi, brosur dan majalah. 2. Reklame Luar yaitu reklame yang operasinya di luar ruangan, misalnya: baliho, poster, pamflet, spanduk dan lain-lain diakses tanggal 1 Februari 2017.
5 Jenis-Jenis Reklame Visual, yaitu : 30 Reklame visual memiliki jenis yang bermacam-macam seperti: 1. Iklan atau Advertensi Iklan atau advertensi adalah jenis reklame visual yang berfungsi untuk memberitahukan kepada masyarakat mengenai barang atau jasa yang dicetak di media massa seperti surat kabar dan majalah. 2. Poster Poster adalah jenis reklame visual, berbentuk gambar dan tuliasan yang berukuran agak besar sehingga memudahkan untuk dibaca pesan reklamenya. Poster biasanya dipasang di tempat umum yang mudah dilihat orang. 3. Baliho Baliho adalah jenis reklame visual yang berukuran sangat besar dengan tujuan agar lebih menarik perhatian masyarakat. Baliho biasanya dipasang di tempat yang ramai. 4. Spanduk Spanduk adalah jenis reklame visual terbuat dari kain yang memanjang, dipasang melintang di atas jalan atau diantara dua tiang. Spanduk dapat berisi informasi atau pemberitahuan, himbauan, ajakan, atau propaganda hasil produk. 5. Embalase Embalase adalah jenis reklame visual yang terdapat pada kemasan atau pembungkus hasil produk yang diperdagangkan. Kemasan suatu produk 30 Ibid
6 mempunyai dua fungsi: sebagai pembungkus atau pelindung barang produk dan sebagai daya tarik dan pemberitahuan kepada konsumen. 6. Etiket atau Label Etiket atau Label adalah jenis reklame visual yang umumnya terbuat dari kertas berukuran kecil dan biasanya ditempelkan pada tube atau kemasan produk seperti vitamin, obat-obatan dan lain-lain. Etiket berisi tentang keterangan atau identitas produk tersebut. 7. Pamflet Pamflet adalah jenis reklame visual yang berbentuk gambar dan tulisan pada lembar kertas berukuran relatif kecil, disebarkan melalui pesawat terbang atau kendaraan darat dan diberikan kepada setiap orang yang lewat. Pamflet pada umumnya berisi informasi tentang suatu kegiatan, hiburan dan lain-lain. 8. Plakat Plakat adalah jenis reklame visual, bentuknya seperti poster tetapi ukurannya lebih kecil. Plakat biasanya dipasang atau ditempel pada dinding-dinding, pagar beton, pohon dan sebagainya. 9. Booklet Booklet adalah jenis reklame visual yang berbentuk buku kecil dangan jumlah halaman lebih dari dua halaman atau berupa lembaran panjang yang dilipat-lipat. Booklet dapat berisi informasi tentang suatu kegiatan pameran karya seni rupa, pendaftaran ke suatu lembaga pendidikan atau informasi lamaran pekerjaan dan sebagainya.
7 10. Papan Nama Papan nama adalah jenis reklame visual terbuat dari papan kayu, lembaran logam seperti seng atau aluminium, atau bahan keras lainnya, yang pada umumnya bertuliskan nama instansi atau perusahaan, alamat, logo dan sebagainya. Papan nama biasanya dipasang di depan kantor/instansi atau perusahaan. 11. Mobile Mobile adalah jenis reklame visual yang dipasang dengan cara digantungkan sehingga mudah bergerak bila tertiup angin atau sengaja digerakkan tenaga listrik atau mesin. 12. Neon Box Neon Box adalah jenis reklame visual yang terbuat dari sinar lampu yang tersusun berwarna-warni. Adapun mengenai pemasangan reklame di Kota Medan sudah diatur mengenai tempat, jenis, dan ukuran. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat Kota Medan yang ada di sekitar reklame tersebut, seperti pejalan kaki dan pedangang. B. Peraturan yang Mengatur Pemberian Izin Pemasangan Reklame di Kota Medan Wewenang merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum administrasi, karena pemerintahan baru dapat menjalankan fungsinya atas dasar wewenang yang diperolehnya. Kewenangan adalah kemampuan untuk melakukan
8 tindakan hukum tertentu (yaitu tindakan-tindakan yang dimaksud untuk menimbulkan akibat hukum, yang mencakup timbul lenyapnya akibat hukum tertentu). Hak berisi kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu atau menuntut pihak lain untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan kewajiban memuat keharusan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu. 31 Ketentuan perizinan dan penyelenggaraan reklame di Kota Medan diatur dalam beberapa Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. Di dalam Peraturan Walikota Medan No.38 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Penataan reklame adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka menata reklame yang meliputi perencanaan tata reklame, perizinan reklame, pengawasan, dan penindakan penyelenggaraan reklame. Perizinan Reklame yang di dahului dengan Ijin reklame diartikan sebagai izin yang diperlukan untuk memasang atau mendirikan reklame-reklame. Setiap penyelenggaraan reklame harus mendapatkan ijin pada pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pengaturan hukum pemberian izin pemasangan reklame di Kota Medan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 3. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame 31 Ridwan HR, Op.Cit, hlm 102
9 4. Peraturan Walikota Medan Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Penataan Reklame Berdasarkan peraturan-peraturan perundang-undangan tersebut, maka pemerintah Kota Medan menetapkan tata cara penyelenggaraan reklame mulai dari proses perizinan sampai pemasangan reklame di lapangan dan ketentuan- ketentuan serta sanksi atas pelanggaran penyelenggaraan reklame. C. Instansi yang Berwenang Memberikan Izin Pemasangan Reklame Pihak yang berwenang mengeluarkan izin adalah pemerintah. Hanya saja dalam hal yang demikian harus dapat dilihat izin yang bagaimanakah yang dimohonkan oleh publik, sehingga dengan demikian akan dapat diketahui instansi pemerintah yang berwenang mengeluarkan izin tersebut. Dalam kajian pihakpihak yang berwenang mengeluarkan izin maka dasarnya yang perlu dikaji adalah kedudukan aparatur pemerintah yang melakukan tugasnya di bidang administrasi negara pemberian izin kepada masyarakat. Agar aparatur pemerintah sebagai bagian dari unsur administrasi negara dapat melaksanakan fungsinya, maka kepadanya harus diberikan keleluasaan. Keleluasaan ini langsung diberikan oleh undang-undang itu sendiri kepada penguasa setempat. Hal seperti ini biasanya disebut dengan kekeluasaan delegasi kepada pemerintah seperti Gubemur, Bupati/Walikota untuk bertindak atas dasar hukum dan atau dasar kebijaksanaan. Di samping keleluasaan tali, kepada aparatur pemerintah selaku pelaksana fungsi dalam administrasi negara juga diberikan suatu pembatasan agar pelaksanaan perbuatan-perbuatannya itu tidak menjadi apa yang disebut sebagai
10 "onrechtmatig overheaddaat". Setidaknya perbuatan itu tidak boleh melawan hukum baik formil maupun materiil. 32 Bentuk pertama dari kebijakan publik yaitu peraturan perundangundangan yang terkodifikasi secara formal dan legal. Untuk itu, baik perda maupun Peraturan Walikota Medan tersebut merupakan peraturan legal yang sudah disahkan sebelumnya. Di dalam perda dan peraturan walikota tersebut disebutkan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan Perizinan pemasangan reklame. 33 Pelaksanaan pemberian perizinan pemasangan reklame oleh Badan Pelayanan Perizian Terpadu. Agar aparatur pemerintah sebagai bagian dari unsur administrasi negara dapat melaksanakan fungsinya, maka kepadanya harus diberikan keleluasaan. Keleluasaan ini langsung diberikan oleh undang-undang itu sendiri kepada penguasa setempat. Hal seperti ini biasanya disebut dengan kekeluasaan delegasi kepada pemerintah seperti Gubemur, Bupati/Walikota untuk bertindak atas dasar hukum dan atau dasar kebijaksanaan. Wewenang merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Administrasi, karena pemerintahan baru dapat menjalankan fungsinya atas dasar wewenang yang diperolehnya. Kewenangan adalah kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yaitu tindakan-tindakan yang dimaksud untuk menimbulkan akibat hukum, yang mencakup timbul lenyapnya akibat hukum tertentu Diakses tanggal 11 Januari Nugroho, Riant. Public Policy.Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2012, hlm 30
11 Hak berisi kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu atau menuntut pihak lain untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan kewajiban memuat keharusan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu Ridwan HR, Op.Cit, hal 102
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa reklame
Lebih terperinciWALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,
WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa reklame merupakan benda atau alat yang akan dipasang pada tempat
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR dan BUPATI OGAN KOMERING ILIR MEMUTUSKAN:
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5049); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 20 TAHUN 2009 TENT ANG
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 20 TAHUN 2009 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG REKLAME PEMASANGAN DAN PENEMPATAN ALAT PERAGA KAMPANYE
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERIAN IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERIAN IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk ketertiban penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PERHITUNGAN HASIL NILAI SEWA REKLAME ATAU BIAYA PEMASANGAN SERTA KETINGGIAN DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME BERBANDING UMUR EKONOMIS/LAMA PEMASANGAN
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
1 BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 1 Tahun: 1998 Seri: C =================================================================
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PARIGI MOUTONG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENT ANG REKLAME PEMASANGAN DAN PENEMPATAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENT ANG REKLAME PEMASANGAN DAN PENEMPATAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa reklame merupakan salah satu alat
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN REKLAME
1 SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH
BUPATI BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME, NILAI STRATEGIS PENYELENGGARAAN REKLAME DAN PERHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME Menimbang Mengingat : : DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA MOJOKERTO,
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dari pajak reklame,
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : bahwa Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menuntut masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menuntut masyarakat, terutama yang hidup di daerah perkotaan untuk dapat mengetahui berbagai macam
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (3)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU,
PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan keteraturan, ketertiban dan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 18 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG PAJAK REKLAME
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyampaikan informasi,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME, NILAI STRATEGIS PENYELENGGARAAN REKLAME DAN PERHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA
Lebih terperinciDaerah Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 );
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PENYELENGGARAAN PEMASANGAN REKLAME DI KABUPATEN MAJALENGKA BUPATI MAJALENGKA,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016
SALINAN BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH, PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE,
Lebih terperinciUNIT KEGIATAN BELAJAR UKB SBRU-3.1/4.1/1/1
UNIT KEGIATAN BELAJAR UKB SBRU-3.1/4.1/1/1 BERKARYA SENI RUPA (REKLAME) Dalam berkarya seni rupa kita harus memahami konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik. A. Unsur- unsur seni rupa: 1) Garis Garis
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Untuk dapat memahami pentingnya pemungutan pajak dan alasan yang mendasari mengapa wajib pajak diharuskan membayar pajak terutang, tentunya perlu terlebih dahulu dipahami
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 26 TAHUN 2012
PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TITIK REKLAME DI WILAYAH KOTA SAMARINDA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang Mengingat : a. bahwa bangunan reklame di Kota Samarinda harus dilakukan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2011
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 85 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu menjual barang dan memberikan layanan dalam bentuk informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam budaya modern, kita dapat melihat berkembangnya pengetahuan yang didukung oleh media, baik itu televisi maupun iklan. Iklan merupakan proses komunikasi
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK,
WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2008 tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 17 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya untuk
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 Menimbang BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang. Pelayanan publik pada dasarnya merupakan pemberian pelayanan kepada
BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya merupakan pemberian pelayanan kepada masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai warga negara. 1 Pelayanan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum. Pembangunan dalam segala bidang menjadi penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki tujuan utama sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu salah satunya untuk memajukan kesejahteraan umum.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 3 TAHUN 2010 SERI E Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, sering kita lihat banyak barang atau jasa yang diproduksi ataupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini, sering kita lihat banyak barang atau jasa yang diproduksi ataupun dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan selaku produsen berupa produk (barang) yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga keuntungan selisih nilai tukar rupiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah salah satu sumber keuangan daerah yang juga merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah otonom. Setiap
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PEMASANGAN SARANA PUBLIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,
PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PEMASANGAN SARANA PUBLIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan sumber
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAYANAN DAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAYANAN DAN PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. b. bahwa dewasa ini, di Kabupaten
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu negara pasti berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah seluruh
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 20 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 20 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kota pada hakikatnya adalah suatu tempat yang akan berkembang terus-menerus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota pada hakikatnya adalah suatu tempat yang akan berkembang terus-menerus sesuai dengan perkembangan zaman dan potensi yang dimilikinya. Dalam perkembangannya, segala
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa salah satu upaya menciptakan keindahan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA NCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH I. UMUM Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, tiap tiap daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); Menimbang : a. PEMERINTAH
Lebih terperinciPENERAPAN BASIS AKRUAL PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GORONTALO
PENERAPAN BASIS AKRUAL PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GORONTALO Sutrisno Rivai, Hartati Tuli, Usman Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pembiayaan yang paling penting dimana komponen utamanya adalah penerimaan yang berasal dari komponen pajak daerah dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat pada era modern ini menuntut perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan ekonomi yang dijalankannya. Masing-masing perusahaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG R E K L A M E DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG Menimbang : a bahwa dengan
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT T E N T A N G PAJAK REKLAME
A. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT T E N T A N G PAJAK REKLAME Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN REKLAME DAN ALAT PERAGA KAMPANYE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga berusaha untuk menggali sendiri sumber-sumber penerimaan daerahnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur melalui peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR54 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAYANAN DAN PENERBITAN IZIN ' PENYELENGGARAAN REKLAME
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR54 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAYANAN DAN PENERBITAN IZIN ' PENYELENGGARAAN REKLAME BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dewasa ini, di Kabupaten Purworejo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. reklame, dasar hukum pemungutan pajak reklame.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam sub bab tinjauan pustaka akan diuraikan tentang pengertian pajak, fungsi pajak, pengelompokan pajak, sistem pemungutan pajak, pajak daerah, pengertian pajak reklame, objek
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 4 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Otonomi Daerah Pergantian Pemerintahan dari Orde Baru ke orde Reformasi menuntut pelaksanaan otonomi daerah yang memberikan kewenangan yang lebih luas, nyata dan bertanggung jawab
Lebih terperinciTAHUN : 2005 NOMOR : 04 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2005 NOMOR : 04 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 688 TAHUN 2005 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai kota pariwisata merupakan tempat yang sangat baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta sebagai kota pariwisata merupakan tempat yang sangat baik bagi pengusaha untuk mempromosikan barang dan jasa mereka dengan menggunakan berbagai aneka ragam
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA KOTA PADANG PANJANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG REKLAME DI BANGUNAN PERMANEN PADA KAWASAN MALIOBORO YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG REKLAME DI BANGUNAN PERMANEN PADA KAWASAN MALIOBORO YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinci-3- MEMUTUSKAN: Pasal I
-2-3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun
Lebih terperinciBUPATI ACEH SELATAN PERATURAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG NILAI SEWA REKLAME
BUPATI ACEH SELATAN PERATURAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG NILAI SEWA REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH SELATAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Hampir semua pendapatan Negara saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Hampir semua pendapatan Negara saat ini bersumber dari pajak. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan
Lebih terperinciBAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL
BAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Berdasarkan beberapa masalah yang telah dituliskan diatas, maka ditetapkan media promosi cetak sebagai media yang cocok sebagai alternatif
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME BUPATI SEMARANG,
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya untuk menciptakan keindahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a bahwa Pajak reklame merupakan salah satu sumber Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pemerintah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang ini, banyak sekali dilakukan pembangunan dalam berbagai sektor kehidupan. Pembangunan terjadi secara menyeluruh diberbagai tempat hingga
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN IZIN PRAKTIK DOKTER
BAB II PENGATURAN IZIN PRAKTIK DOKTER A. Pihak-Pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin Secara langsung pada bagian ini dapat dikatakan pihak yang berwenang mengeluarkan izin tersebut adalah Pemerintah.
Lebih terperinciANALISIS PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PURWOREJO PERIODE
ANALISIS PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PURWOREJO PERIODE 2012-2016 Arum Kusumaningdyah Adiati, Diessela Paravitasari, Trisninik Ratih Wulandari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Surakarta Email : adiati_rk@yahoo.com
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 05 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA MALANG,
S A L I N A N NOMOR 1/B, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kejelasan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pemerintahan di negara Indonesia khususnya dalam sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak bergulirnya era reformasi telah terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan di negara Indonesia khususnya dalam sistem pemerintahan di daerah. Perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mengurusi daerahnya sendiri. Manajemen pemerintah daerah sebelum
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi Daerah membawa dampak pelimpahan wewenang kepada daerah untuk mengurusi daerahnya sendiri. Manajemen pemerintah daerah sebelum otonomi daerah dikendalikan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tindakan agar pemanfaatan ruang sesuai rencana dapat terwujud. Kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penertiban Penertiban dalam pemanfaatan ruang adalah usaha atau kegiatan untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang sesuai rencana dapat terwujud. Kegiatan penertiban
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan reklame sebagai salah satu alat promosi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 06 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA DAN TERA ULANG ALAT-ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG DAN PERLENGKAPANNYA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan. nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang
1 BAB I PENDAHULUAN Pemerintahan adalah entitas masyarakat dalam suatu negara yang diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pajak reklame merupakan salah satu sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk di teliti perkembangannya.kondisi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan konsumen semakin
Lebih terperinciBUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN IZIN MENDIRIKAN PERUMAHAN DI INDONESIA. yang akan datang, serta merupakan pengejawantahan jati diri. Terwujudnya
BAB II PENGATURAN IZIN MENDIRIKAN PERUMAHAN DI INDONESIA A. Pengertian Izin Mendirikan Perumahan Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
1 S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 8 TAHUN 06 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa Pajak Daerah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,
Lebih terperinciANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI
ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI Yan Yan (yenyen_chan@yahoo.com) Lili Syafitri, Kardinal Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Penelitian
Lebih terperincibahwa pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan yang
BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR t3 TAHUN 20ii TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR YANG DILAKSANAKAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinci