Membangun dan Mengelola Geomarine III

Transkripsi

1

2 Membangun dan Mengelola Geomarine III Subaktian Lubis

3

4 Pengantar Pengetahuan adalah milik publik sehingga setiap orang berhak memilikinya dan mengambil manfaat darinya. Pengetahuan terbagi menjadi dua jenis, yaitu tacit dan eksplisit. Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah didokumentasikan atau tersimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Pengetahuan eksplisit tersebut hanya sebesar 20%, sementara pengetahuan tacit sebesar 80%. Pengetahuan tacit ini sangat sulit untuk dikomunikasikan dan disebarkan kepada orang lain karena tersimpan pada masing-masing individu. Oleh karena itu, manajemen pengetahuan (knowledge management) hadir untuk menjawab persoalan ini, yaitu langkah-langkah sistematik (mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan/menggunakan) untuk mengelola aset pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja institusi secara berkelanjutan. Badan Litbang ESDM memiliki institusional memory bertugas untuk melakukan inventarisasi critical knowledge dan pemetaan knowledge source yang terkait dengan kegiatan litbangyasa unggulan. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan pengetahuan dan inovasi, kami berupaya untuk mengcapture pengetahuan tacit yang dimiliki oleh para senior di lingkungan Badan Litbang ESDM menjadi pengetahuan yang mudah dikomunikasikan dan didokumentasikan (eksplisit) dalam bentuk buku. Tujuannya adalah agar buku ini dapat menjadi sumber referensi yang paling relevan karena memuat intisari pengalaman dan pengetahuan di lingkungan Badan Litbang ESDM. Selain itu juga merangkum semangat, motivasi, cerita sukses, kisah kegagalan, dan etika kerja kepada generasi selanjutnya. iii

5 Para senior tersebut merupakan para pelaku litbang (pakar) di bidang migas, mineral, batu bara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan, maupun geologi kelautan yang telah dan akan memasuki masa purnabakti. Berbagai pengetahuan dan pengalaman berharga yang dimiliki para pelaku litbang melekat dalam dirinya dan bermanfaat bagi organisasi, terutama pada masa baktinya. Namun, ada masanya pengetahuan dan pengalaman tersebut lepas dari organisasi bersamaan dengan selesainya masa bakti. Karenanya, kami meminta kepada para senior tersebut untuk meninggalkan warisan kepada generasi selanjutnya dengan menuliskan pengalamannya selama berkiprah di Badan Litbang ESDM dan diterbitkan dalam buku-buku yang disebut knowledge sharing series. Buku Membangun dan Mengelola Geomarin III: Success Story and Lesson Learned adalah salah satunya. Ir. Subaktian Lubis, M.Sc adalah seorang Peneliti Utama dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) sejak Dua puluh tahun kemudian, beliau mendapatkan penugasan sebagai Kepala P3GL. Prestasi terbesar beliau selama menjadi Kepala Pusat adalah pembuatan kapal Geomarin III, yaitu kapal penelitian geologi kelautan dengan fasilitas canggih termutakhir. Buku yang dituliskan oleh Ir. Subaktian Lubis, M.Sc sendiri berisikan mengenai prestasi besar Geomarin III yang diawali dengan penekanan beliau atas pentingnya penelitian dan pemetaan laut Indonesia. Indonesia negeri bahari, tetapi sebagian besar lautannya masih belum terpetakan. Setelah itu, kisah ini disambung perkenalan beliau dengan dunia kelautan. Dari perkenalan inilah beliau jatuh hati terhadap geologi kelautan. Kisah jatuh hati ini beliau rajut dengan perjuangan dan kerja keras beliau sebagai peneliti di P3GL. Kerja keras yang berbuah manis, beliau kisahkan di bagian selanjutnya, ketika menjabat sebagai Kepala Pusat yang dengan sukses meng-goal-kan anggaran pembuatan kapal Geomarin III. Pada bagian akhir buku ini, beliau berpesan bagi pelanjut estafet penelitian geologi kelautan, Geomarin III baru langkah awal, perjalanannya masih panjang. Beliau juga berpesan bagi pengguna Geomarin III tentang iv

6 bagaimana manajemen kapal penelitian seharusnya dilakukan. Hal ini penting agar Geomarin III dapat dimanfaatkan secara optimal. Kiranya buku ini dapat bermanfaat bagi generasi penerus peneliti maupun bagi masyarakat. Kepala Badan, Ir. F.X Sutijastoto. M.A v

7 vi

8 Daftar Isi Pengantar...iii Daftar Isi...vii Bab 1 - Laut Nusantara Butuh Pemetaan... 1 Prospek Sumber Daya Mineral dan Energi Kelautan...2 Kebijakan Kementerian ESDM dan Misi PPPGL...3 Sekelumit tentang Pemetaan Geologi Kelautan...7 Menuju Negara Pantai yang Berdaulat Penuh Bab 2 - Tumbuh Bersama PPPGL Perjodohan dengan Laut Merintis Bidang Baru Sejarah Singkat PPPGL Doing is Learning, Learning by Doing Meluaskan Kiprah, Menggali Perspektif Menang dengan Karang Unarang Dari Perspektif, Menjadi Paradigma Membangun Kapal Sekaligus Organisasi Baru Mengerek Anggaran Butuh Kapal Baru Impian yang Menjadi Kenyataan Bab 3 - Geomarin III: a Success Story Repotnya Mendongkrak Anggaran Memikat DPR vii

9 Membangun dan Mengelola Geomarine III Subaktian Lubis Lobi Sana, Lobi Sini Sulitnya Membangun Kapal Berkelas Dunia Dari Kelas Kijang ke Kelas Mercy Call Sign Resmi Jadi Nama Kiprah Geomarin III NOAA Menjadi Pemakai Pertama Tugas Utama Geomarin III: Memetakan Laut Indonesia Menuntaskan Blok Masela Geomarin I: Sang Sulung yang Belum Mau Digulung Sukses Geomarin, Sukses PPPGL Lelah Bersama, Sukses Bersama Bab 4 - Lesson Learned dan Tantangan ke Depan Jangan Membangun Kapal Tanpa Visi Perawatan adalah Prioritas Dilema Berakrobat dengan Anggaran Komponennya Baru, Spare Part-nya Bekas Mungkinkah Ketentuan Umum lebih Fleksibel? Nyaris Tenggelam di Kangean Kelola Manusianya ABK juga Manusia Pentingnya Manajemen Kapal Berkelas Dunia SOP Memerlukan Budaya Disiplin dan Konsisten Tantangan Masa Depan KP Geomarin III Perjalanan Panjang Pembangunan KP Geomarin II dalam Foto Sekilas Tentang Manajemen Standar Pengelolaan Kapal Peneliti Beberapa Penjelasan Terkait Manajemen Kapal Indikator Pengelolaan Kapal yang Baik Curriculum Vitae viii