TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Unggas Cekaman (Stress)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Unggas Cekaman (Stress)"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Unggas Pencegahan penyakit pada ternak ayam lebih utama dibandingkan pengobatan, sebab biaya untuk pencegahan relatif murah dibandingkan dengan pengobatan. Penyakit yang sering menyerang ternak ayam secara umum berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokkan menjadi cekaman (stres), defisiensi zat makanan, parasit, penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit karena virus, dan penyakit karena cendawan (Suprijatna et al., 2005) Mengetahui ciri-ciri ayam normal merupakan hal yang penting untuk mengetahui ayam yang sakit. Menurut Suprijatna et al., (2005) ayam yang sehat mempunyai ciri-ciri: konsumsi pakan dan ternak normal, kotoran normal tidak encer, giat melakukan aktivitas, bersuara normal, produksi telur normal, temperatur tubuh normal, berkisar C, rata-rata 41.1 C, denyut jantung normal, berkisar kali per menit, dan bernapas normal, berkisar kali per menit. Menurut Ensminger (1992), studi yang mempelajari penyebab terjadinya penyakit disebut etiologi. Sebuah penyakit terkadang terjadi karena kombinasi dari dua penyebab atau lebih, diantaranya : (1) faktor tidak langsung yang dapat menurunkan ketahanan tubuh unggas, dan (2) faktor langsung yang menyebabkan penyakit menjangkiti unggas. Cekaman (Stress) Cekaman (stress) adalah suatu keadaan ketika ayam mengalami ketegangan karena kondisi lingkungan yang tidak nyaman. Cekaman mengakibatkan nafsu makan menurun dan kondisi tubuh lemah. Hal ini dapat mengakibatkan ayam mudah terserang penyakit, pertumbuhan terganggu, serta produksi telur menurun, dan akhirnya berhenti berproduksi (Suprijatna et al., 2005). Menurut Ensminger (1992), faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit secara tidak langsung biasanya disebut sebagai faktor stress, diantaranya kedinginan, ventilasi udara buruk, kandang terlalu padat, pemberian pakan dan tempat minum yang tidak 3

2 sesuai, dan unggas terlalu banyak mendapatkan perlakuan yang menggunakan obatobatan. Menurut Suprijatna et al. (2005), penyebab stress diantaranya cuaca/iklim (misalnya hujan lebat, angin deras, udara panas, dan udara dingin), suara (misalnya kebisingan, ledakan, suara kendaraan, dan pesawat terbang), kejutan (misalnya orang asing masuk kandang dan hewan liar), mekanis (misalnya potong paruh, vaksinasi, pindah kandang, dan perjalanan), makanan (misalnya pergantian pakan serta pakan dan minuman yang tidak cukup), dan kepadatan kandang(yaitu kandang yang terlalu padat). Lebih lanjut Suprijatna et al. (2005) menambahkan, pencegahan dan pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh stree yaitu apabila terjadi perubahan cuaca atau setelah perlakuan vaksinasi dan perlakuan lainnya, perlu diberikan antistres. Defisiensi Zat Makanan Gejala umum yang tampak pada ayam yang menderita defisiensi zat makanan adalah pertumbuhan anak ayam terhambat, bobot badan menurun drastis (ayam dewasa), bulu kasar dan kusam, jengger kebiruan, berjalan pincang, lumpuh, tidak tenang, dan produksi telur menurun. Penyebabnya adalah defisiensi zat zat makanan karena kandungan zat-zat makanan tertentu kurang dalam pakan. Selain itu, dapat juga disebabkan karena rendahnya kualitas bahan campuran pakan yang digunakan (Suprijatna et al., 2005). Lebih lanjut Suprijatna et al. (2005) menambahkan, untuk mencegah defisiensi zat makanan diantaranya dapat dilakukan: teliti menghitung kebutuhan zat-zat makanan sesuai dengan periode pertumbuhan atau produksi, menggunakan bahan pakan yang beragam, jangan hanya satu jenis pakan, dan berikan zat-zat makanan tambahan, seperti premix. Apabila terjadi defisiensi maka pengobatan dilakukan dengan pemberian zat zat makanan yang dianggap kurang atau dengan pemberian premix melalui pakan atau air minum. 4

3 Parasit Parasit adalah organisme yang tinggal di dalam tubuh organisme lain, atau mendapatkan kebutuhannya dari organisme lain (Ensminger, 1992). Menurut Suprijatna et al. (2005) penyakit yang disebabkan oleh parasit dikelompokkan menjadi dua, yaitu ektoparasit dan endoparasit (Suprijatna et al,. 2005). a. Ektoparasit Ektoparasit menyebabkan unggas terlihat tidak tenang, mengurangi pertambahan bobot badan dan produksi telur, juga meninggalkan bekas pada kulit unggas (Ensminger, 1992). Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh ayam bagian luar, umumnya adalah kutu. Kutu menjadi parasit dengan memamah kulit dan bulu serta mengisap darah dan getah bening (Suprijatna et al., 2005). Menurut Suprijatna et al., (2005) gejala unggas yang terserang ektoparasit diantaranya ayam gelisah, tidak tenang sehingga stress, lesu dan kurang darah, pucat, pertumbuhannya terhambat, dan produksinya turun. Hal ini dapat dicegah dengan cara kandang harus selalu dibersihkan, konstruksi kandang harus mudah dibersihkan, dan kandang harus bebas dari sarang-sarang hewan liar. Apabila unggas dijangkiti maka dapat diobati dengan cara: (a) untuk mengatasi gurem yang menempel di sisik-sisik kaki, atau rendam kaki dengan minyak tanah. Selain itu, cat tempat bertengger dan dinding dengan carboleneum atau minyak anthresene, (b) cara tradisional dapat dilakukan dengan air larutan tembakau yang dioleskan pada tempat-tempat kutu atau gurem menempel, (c) olesi bulu atau tempat yang menjadi sarang kutu dengan nicotin sulfa, dan (d) Semprot kandang dengan malaion berdosis 4-5% dan pada ayam dengan dosis 0.5%. b. Endoparasit Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh ternak, umumnya berupa berbagai jenis cacing dalam saluran pencernaan. Semua jenis umur ayam memungkinkan terserang endoparasit (Suprijatna et al., 2005). Gejala unggas yang terserang endoparasit adalah ayam lesu, pucat, kondisi tubuh menurun, dan dapat mengakibatkan kematian karena komplikasi. Apabila ayam mati dibedah, pada saluran pencernaannya terdapat banyak cacing dan terjadi kerusakan pada organ- 5

4 organ lainnya, pertumbuhan ayam muda terhambat, dan produksi ayam yang tengah bertelur cepat menurun. Lebih lanjut Suprijatna et al. (2005) menambahkan, endoparasit dapat dicegah dengan cara: (a) kandang harus selalu dibersihkan, tidak membiarkan kotoran menumpuk, (b) mencegah perkembangan lalat dan kecoa, (c) pada kandang litter, menjaga agar litter tidak lembab dan basah, litter harus berada dalam kondisi kering, dan (d) pemeliharaan ayam petelur dilakukan di kandang battery. Jika terjadi serangan endoparasit maka dapat dilakukan pengobatan dengan cara memberikan obat cacing secara rutin, terutama pada ayam yang diperlihara di kandang litter, dan memberikan berbagai jenis obat cacing, seperti Vermyzin, Worm X, dan Ascaricid. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan. Protozoa Protozoa adalah bentuk kehidupan hewan paling primitif dan paling sederhana, mereka hanya terdiri dari sel yang sederhana, penyakit ternak unggas yang disebabkan oleh protozoa yaitu coccidiosis, blackhead, trichimoniasis, hexamintiasis, dan leucocytozoonosis (Ensminger, 1992). a. Coccidiosis Gejala Coccidiosis yaitu: (a) kurus, bulu kusam, (b) kotoran mencret, berlendir, kemudian berdarah (merah kehitaman), (c) kedinginan, (d) produksi telur turun, (e) apabila dilakukan pembedahan maka usus terluka dan terjadi pendarahan, dan (f) pucat, lesu, mengantuk, dan sayap menggantung. Coccidiosis dapat dicegah dengan cara: (a) lakukan sanitasi yang baik. Upayakan kandang litter tidak lembab atau basah, (b) kandang jangan terlalu padat, (c) penambahan anti coccidiosis atau coccidiostat pada pakan atau air minum (noxal, trisulfa, cocciline, dan nocci). Apabila unggas terjangkit Coccidiosis maka dapat diobati dengan cara memberikan obat sulfa, seperti trisulfa, sulfa mezathine, dan sulfa quinoxalin. Dosis pemberian disesuaikan dengan petunjuk kemasan (Suprijatna et al., 2005). 6

5 Bakteri Bakteri adalah bentuk organisme kehidupan yang paling sederhana. Tidak semua bakteri berbahaya bagi kesehatan ternak. Kesuksesan kontrol penyakit yang disebabkan oleh bakteri berhubungan dengan bagaimana mengisolasi dan mengidentifikasi spesies yang mengakibatkan penyakit, dan menghindari terjadinya multiplikasi dan penyebaran organisme tersebut diantara ternak unggas (Ensminger, 2004). Chronical Respiratory Disease (CRD) Penyakit CRD disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Bakteri menyerang ayam pada semua tingkatan umur. Mortalitas meningkat berbarengan dengan penyakit lain. Biasanya, penyakit ini diderita bersamaan dengan penyakit tetelo atau NCD (New Castle Disease) dan IB (Infectious Bronchitis). Gejala CRD diantaranya ayam susah bernapas, ngorok dan bersin, keluar cairan dari hidung, nafsu makan menurun, pertumbuhan pada anak ayam terhambat, produksi telur ayam dewasa menurun, dan ayam lemah dan kurus. CRD dapat dicegah dengan cara: (a) menggunakan bibit ayam bebas CRD, (b) sebelum kandang dan peralatan digunakan, perlu dibersihkan dan disemprot dengan antihama, (c) tidak melakukan pemeliharaan ayam yang berbeda umur dalam satu kandang, (d) kurangi kunjungan orang yang tidak berkepentingan, (e) memberikan antistres setiap kali ayam mengalami stres. Virus Menurut Ensminger (1992), virus adalah agen penyebab penyakit yang (1) sangat kecil hingga mereka hanya dapat dilihat melalui mikroskop elektron, (2) dapat melewati lubang filter khusus yang akan menyaring bakteri umum, dan (3) hanya menyebar di jaringan hidup. Penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya Newcastle Disease dan Infectious Bronchitis. a. Newcastle Disease 1) Gejala Waktu inkubasi pada penyakit Newcastle Disease, biasanya kurang dari satu minggu. Strain velogenik terkadang membuat unggas melemah dengan cepat dan 7

6 unggas dapat mati tanpa menunjukkan gejala klinis tertentu. Unggas yang bertahan lebih lama menunjukkan kesulitan bernapas yang berhubungan dengan organ pernapasan, atau otot yang bergetar, torticollis dan bahkan paralisis. Diare berwarna hijau juga biasanya menjadi catatan pada penyakit ini. Tingkat kematian sangat tinggi (Spradbrow, 1987). Lebih lanjut Spradbrow (1987) menambahkan, pada strain virus dengan patogenitas lebih rendah, perubahan pada pernapasan mendominasi fase klinis awal. Biasanya terjadi kesulitan bernapas, unggas terengah-engah dan terkadang batuk. Produksi telur turun drastis dan pada unggas yang bertahan hidup, tandatanda kerusakan saraf mungkin terlihat. Hal ini termasuk tanda-tanda terjadi paralisis dan torticollis, tingkat kematian bervariasi. Pada kasus kronis, juga menunjukkan leher yang memutar, pergerakan kepala yang memutar, dan ketidakmampuan untuk menyeimbangkan tubuh. unggas yang sembuh akan menunjukkan ciri leher yang tetap memutar (Hungerford, 1969). 2) Pencegahan Program kontrol vaksinasi penyakit Newcastle Disease diikuti dengan manajemen intensif sukses dan dapat meningkatkan pendapatan peternak. (Spradbrow, 1987). b. Infectious Bronchitis 1) Gejala Pada anak ayam, Infectious Bronchitis ditunjukkan dengan ciri-ciri ayam megapmegap, batuk, dan hidung sengau. Pada unggas berusia 2 bulan keatas, tidak terlihat tanda sengau atau sinus. Ayam tampak berkumpul di tempat yang hangat, menunjukkan tanda-tanda kedinginan (Hungerford, 1969). 2) Pencegahan Telah banyak dilakukan penelitian untuk menghasilkan vaksin strain virus yang polivalent (Hungerford, 1969). 8

7 3) Pengobatan Tidak ada perlakuan yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit ini, namun banyak perlakuan yang dapat dilakukan untuk mengurangi komplikasi penyakit ini (Hungerford, 1969). Sistem Informasi Menurut Steven (1996), sistem informasi adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mendapatkan, menyimpan, melakukan temu kembali, memanipulasi, atau menampilkan informasi yang digunakan dalam satu atau lebih proses bisnis. Menurut O Brien (1999), sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima sumber data sebagai input kemudian diproses menjadi suatu sistem informasi yang berupa keluaran (output) yang terdiri dari sumber daya perangkat keras (mesin dan media), perangkat lunak (program dan prosedur), dan sumber daya manusia (spesialis dan end user). Pengelolaan sumber daya informasi dilakukan melalui proses aktivitas sistem informasi yaitu pemasukan data (input), pengolahan data (processing), penyimpanan (storage), pengeluaran (output), dan pengendalian (control activities). PHP PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, perlu diketahui bahwa PHP bisa dipakai secara command line. Skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser (Kadir, 2008). Konsep kerja PHP ditunjukkan oleh Gambar 1. 9

8 Konsep Kerja PHP Gambar 1. Skema PHP Sumber : Kadir (2008) Model kerja HTML(Hyper Text Markup Language) diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser (atau yang biasa disebut browser saja). Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. Jika yang diminta adalah halaman PHP, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1, maka permintaannya akan didapatkan oleh web server, kemudian isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke klien (Kadir, 2008). MySQL MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk 10

9 turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Prasetyo, 2003). 11

SISTEM DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA TERNAK UNGGAS SECARA ONLINE. SKRIPSI INEU MAULINA KARYANA HAMIJAYA

SISTEM DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA TERNAK UNGGAS SECARA ONLINE. SKRIPSI INEU MAULINA KARYANA HAMIJAYA SISTEM DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PADA TERNAK UNGGAS SECARA ONLINE. SKRIPSI INEU MAULINA KARYANA HAMIJAYA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease) Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru.

1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease) Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru. Ayam kampong atau kita kenal dengan nama ayam buras (bukanras) merupakan salah satu potensi unggas lokal, yang mempunyai prospek dikembangkan terutama masyarakat di perdesaan. Ayam buras, selain memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan telur (Setyono dkk., 2013). Ayam ras petelur merupakan ayam penghasil telur dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama ayam negeri yang mempunyai kemampuan bertelur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam ayam

Lebih terperinci

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS OLEH: DWI LESTARI NINGRUM, S.Pt Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7)

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7) ISSN : 1693 1173 Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7) Abstrak Penentuan penyakit ayam dapat digunakan dengan sistem pakar. Perancangan aplikasi untuk menentukan penyakit ayam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembibitan Ayam Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler konsumsi yang memiliki produksi unggul. Bibit- bibit yang bisa dikembangkan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen - komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Pembibit Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam broiler (Sudaryani dan Santosa, 2003). Pembibitan ayam merupakan suatu kegiatan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada

Lebih terperinci

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut:

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut: PENDAHULUAN Alternatif pengobatan tradisional pada ternak merupakan suatu solusi yang tentunya sangat bermanfaat bagi peternak kecil.disamping mudah didapatkan disekitar kita serta biayanya relatif murah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam) 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin Tetas Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam) dan melaui penetasan buatan (mesin tetas) (Paimin, 2000). Penetasan buatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock dan merupakan hasil pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada peternakan generasi

Lebih terperinci

BUDIDAYA BURUNG PUYUH. : Coturnix-coturnix Japonica

BUDIDAYA BURUNG PUYUH. : Coturnix-coturnix Japonica BUDIDAYA BURUNG PUYUH ( Coturnix-coturnix Japonica ) 1. SEJARAH SINGKAT Puuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Beternak Puyuh

Peluang Bisnis Beternak Puyuh Peluang Bisnis Beternak Puyuh Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah menikmati sedapnya telur puyuh. Jenis unggas yang dikenal sebagai Gemak merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Bibit merupakan ayam muda yang akan dipelihara menjadi ayam dewasa penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi dan daya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK AYAM BURAS

BUDIDAYA TERNAK AYAM BURAS BUDIDAYA TERNAK AYAM BURAS I. PENDAHULUAN. Pembangunan Sub Sektor Peternakan sebagai bagian integral dari pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Grobogan mempunyai andil yang cukup besar dan strategis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem presensi menggunakan QRCode dan ijin berbasis web dan mobile merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyelesaika masalah presensi dan ijin

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS 1. PENDAHULUAN Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi yang menerimanya (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8). satu aspek pekerjaan, melainkan berbagai aspek yang berbeda-beda sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi yang menerimanya (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8). satu aspek pekerjaan, melainkan berbagai aspek yang berbeda-beda sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan bibit induk atau bibit sebar. Ayam yang akan digunakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan bibit induk atau bibit sebar. Ayam yang akan digunakan sebagai 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Pembibitan ayam merupakan suatu kegiatan pemeliharaan ternak untuk menghasilkan bibit induk atau bibit sebar. Ayam yang akan digunakan sebagai bibit harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Ayam Salah satu syarat keberhasilan dalam pemeliharaan pembibitan ayam yaitu kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat

Lebih terperinci

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( ) Pendahuluan : NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin (078114032) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Newcastle Disease (ND) juga di kenal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan ayam hasil budidaya teknologi peternakan dengan menyilangkan sesama jenisnya. Karekteristik ekonomi dari

Lebih terperinci

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta KESEHATAN IKAN Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta Penyakit adalah Akumulasi dari fenomena-fenomena abnormalitas yang muncul pada organisme (bentuk tubuh, fungsi organ tubuh, produksi lendir,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Burung Puyuh Dan cara pengobatannya. Tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005). 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam ras merupakan ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Ayam bibit adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan keturunan yang mempunyai kualitas genetik yang sama atau lebih unggul dari tetuanya.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan industri peternakan yang semakin pesat menuntut teknologi yang baik dan menunjang. Salah satu industri peternakan yang paling berkembang adalah industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Broiler Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan untuk ditetaskan menjadi DOC (Suprijatna dkk., 2005). Ayam pembibit menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 28 HASIL DAN PEMBAHASAN Dipilihnya desa Tanjung, Jati, Pada Mulya, Parigi Mulya dan Wanasari di Kecamatan Cipunegara pada penelitian ini karena daerah ini memiliki banyak peternakan unggas sektor 1 dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani

I. PENDAHULUAN. tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. badan yang bertujuan untuk memproduksi daging. Ayam pedaging dikenal dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. badan yang bertujuan untuk memproduksi daging. Ayam pedaging dikenal dengan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pedaging Ayam pedaging merupakan jenis ayam unggul dalam pertambahan bobot badan yang bertujuan untuk memproduksi daging. Ayam pedaging dikenal dengan sebutan ayam potong

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT LATAR BELAKANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT KESEHATAN KUNCI SUKSES USAHA BUDIDAYA PETERNAKAN MOTO KLASIK : PREVENTIF > KURATIF

Lebih terperinci

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan penelitian. Salah satu penelitian yang menggunakan teknologi SMS gateway adalah sebuah tugas akhir

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman web dinamis dengan menggunakan PHP 2. Sub Kompetensi

Lebih terperinci

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem. LAMPIRAN 5 Lampiran. DFD Level (Data Flow Diagram). Lampiran 2. sistem. 6 Lampiran 3. Halaman pengisian form input untuk data pengguna. Lampiran 4. Halaman pengisian data klinis. Lampiran 5. untuk. 7 Lampiran

Lebih terperinci

USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) Tugas: Lingkungan Bisnis Disusun oleh: Nama : Tri Mulyani NIM : 10.01.2693 Kelas : D3TI 2A PROGRAM D3TI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 Abstrak Berternak ayam pedaging

Lebih terperinci

SISTEM DISTRIBUSI PRODUK PADA PT. PRABU ABDIWIJAYA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM DISTRIBUSI PRODUK PADA PT. PRABU ABDIWIJAYA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SISTEM DISTRIBUSI PRODUK PADA PT. PRABU ABDIWIJAYA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Ferengky Rianto Andrianto Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem informasi distribusi

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

Pengendalian Penyakit pada Sapi Potong

Pengendalian Penyakit pada Sapi Potong Pengendalian Penyakit pada Sapi Potong Potensi sapi potong di Indonesia sangat menjanjikan, dengan keadaan tanah yang subur sehingga pakan berupa hijauan yang merupakan kebutuhan sapi seharusnya juga lebih

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan web pariwisata yang sudah pernah ada masih terdapat beberapa kekurangan dan penulis bermaksud mengambangkan aplikasi tersebut untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak dewasa ini sangat mempengaruhi pola pemakaian komputer. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM Mini Hospital Farm Sebagai upaya pengobatan dan usaha penggemukan ternak kambing Oleh : Nama Nim : Ananda Saka Prayogo : H0512010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kopersi Simpan Pinjam Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.96/KKEP/M.KUKM/IX/2004 pasal (1) koperasi simpan pinjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi terbesar produk peternakan adalah menyediakan protein, energi, vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah satu nutrisi penting asal produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras pedaging atau dikenal dengan istilah ayam broiler adalah ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras pedaging atau dikenal dengan istilah ayam broiler adalah ayam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam ras pedaging atau dikenal dengan istilah ayam broiler adalah ayam yang dihasilkan melalui perkawinan silang, seleksi dan rekayasa genetik yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Lingkungan Tempat Penelitian Pemeliharaan puyuh dilakukan pada kandang battery koloni yang terdiri dari sembilan petak dengan ukuran panjang 62 cm, lebar 50 cm, dan tinggi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging

II. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Ayam tipe medium atau disebut juga ayam tipe dwiguna selain sebagai ternak penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging (Suprianto,2002).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Uneven Solution Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat mengandalkan satu bahasa seperti tahun lalu. Coba lihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tingkat konsumsi ayam dan telur penduduk Indonesia tinggi. Menurut Badan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tingkat konsumsi ayam dan telur penduduk Indonesia tinggi. Menurut Badan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ayam dan telur bukanlah jenis makanan yang asing bagi penduduk indonesia. Kedua jenis makanan tersebut sangat mudah dijumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure Line atau ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure Line atau ayam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure Line atau ayam galur murni, ayam pembibit Great Grand Parent Stock atau ayam pembibit buyut, ayam pembibit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini Tahapan yang digunakan dalam penelitian tugas

Lebih terperinci

Sistem Diagnosa Pendeteksi Penyakit Pada Ayam Oleh Baskara Ekaputra ABSTRAK

Sistem Diagnosa Pendeteksi Penyakit Pada Ayam Oleh Baskara Ekaputra ABSTRAK Sistem Diagnosa Pendeteksi Penyakit Pada Ayam Oleh Baskara Ekaputra ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari ayam merupakan hewan ternak yang banyak di ambil manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu ayam banyak

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Ransum Ransum penelitian disusun berdasarkan rekomendasi Leeson dan Summers (2005) dan dibagi dalam dua periode, yakni periode starter (0-18 hari) dan periode finisher (19-35

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL ) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL ) Diterbitkan : Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Grobogan Jl. A. Yani No.

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang telah dibangun berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian diawali dengan proses integrasi antara

Lebih terperinci

HAMA DAN PENYAKIT IKAN

HAMA DAN PENYAKIT IKAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN I. MENCEGAH HAMA DAN PENYAKIT IKAN Hama dan penyakit ikan dapat dibedakan berdasarkan penyerangan yaitu hama umumnya jenis organisme pemangsa (predator) dengan ukuran tubuh lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu cara untuk memasuki Perguruan Tinggi. Hampir semua siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu cara untuk memasuki Perguruan Tinggi. Hampir semua siswa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang SNMPTN adalah singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang merupakan salah satu cara untuk memasuki Perguruan Tinggi. Hampir semua siswa Sekolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk hasil peternakan yang berupa protein hewani juga semakin meningkat. Produk hasil

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014)

PENDAHULUAN. yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peternakan ayam broiler merupakan usaha subsektor peternakan yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014) populasi ayam broiler

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Berdasarkan bobot maksimum yang dapat dicapai oleh ayam terdapat tiga tipe ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan (Babcock,

Lebih terperinci

Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop. Artikel Ilmiah

Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop. Artikel Ilmiah Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Web Service Menurut Siregar (2012) Web service menyediakan standar komunikasi di antara berbagai aplikasi software yang berbeda-beda, dan dapat berjalan di berbagai platform maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penalitian terdahulu oleh beberapa peneliti. Jatmiko (2010), melakukan analisis

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN 69 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DI KELURAHAN WANGUNSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBANG KECAMATAN LEMBANG TAHUN 2007 1. Nama : 2. Alamat : Kelurahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DAILY ACTIVITY STAFF SMK NEGERI 8 SURABAYA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL

SISTEM INFORMASI DAILY ACTIVITY STAFF SMK NEGERI 8 SURABAYA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL SISTEM INFORMASI DAILY ACTIVITY STAFF SMK NEGERI 8 SURABAYA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL Aprilia Pamilu Santi, Wiratmoko Yuwono, ST, Entin Martiana.K, S.Kom, M.Kom Mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN AYAM JANTAN

PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN AYAM JANTAN Medivac vaksin bermutu PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN AYAM JANTAN TANGGAL UMUR OBAT ATAU VAKSIN YANG DOSIS CARA TUJUAN (HARI) DIBERIKAN PEMBERIAN 1 3 / 5 gram/ liter air Meningkatkan kondisi tubuh, mengatasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap persentase karkas, kadar lemak daging,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternakan (telur, daging, dan susu) terus meningkat. Pada tahun 2035

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternakan (telur, daging, dan susu) terus meningkat. Pada tahun 2035 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak ayam merupakan komuditas peternakan yang paling banyak dipelihara oleh petani-peternak di pedesaan. Produk komuditas peternakan ini adalah sumber protein hewani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan sehingga permintaan makanan yang memiliki nilai gizi baik akan meningkat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

[Pemanenan Ternak Unggas]

[Pemanenan Ternak Unggas] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pemanenan Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PROGRAM KESEHATAN TERNAK SEHAT TARGET PRODUKSI TERCAPAI

PROGRAM KESEHATAN TERNAK SEHAT TARGET PRODUKSI TERCAPAI KESEHATAN TERNAK MANAJEMEN KESEHATAN PROGRAM KESEHATAN RELATIF MAHAL & KURANG MENGUNTUNGKAN KURATIVE TERNAK SEHAT TARGET PRODUKSI TERCAPAI PREFENTIVE MERUPAKAN TINDAKAN YANG MURAH DAN MENGUNTUNGKAN, WHY???

Lebih terperinci

PENGGEMUKAN SAPI Oleh : Arif fachul anam BP3K Binangun

PENGGEMUKAN SAPI Oleh : Arif fachul anam BP3K Binangun . I. Syarat lokasi kandang PENGGEMUKAN SAPI Oleh : Arif fachul anam BP3K Binangun Sumber air tercukupi 1. Minum 2. Mandi 3. Sanitasi atau Kebersihan Terpisah dari rumah hunian atau padat penduduk Perijinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil

Lebih terperinci

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2 By: Syariffudin Definisi Teori Penyebab Penyakit Teori penyebab penyakit memiliki pengertian sebuah teori yang mempelajari gejala-gejala timbulnya penyakit karena adanya ketidakseimbangan

Lebih terperinci

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare. PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan

Lebih terperinci