BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Utara yang merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Utara yang merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jumlah Provinsi di Indonesia pada saat ini adalah sejumlah 34 Provinsi. Pada masa orde baru jumlah Provinsi di Indonesia hanya sejumlah 27 Provinsi. Pada tahun 1999, terjadi pelepasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Timor Timur yang sekarang menjadi Negara Timor Leste, yang resmi lepas pada tanggal 19 Oktober 1999 pada masa pemerintahan presiden BJ. Habibie. Selain itu, terbentuk pula dua Provinsi baru pada tahun 1999, yaitu Provinsi Papua Barat yang merupakan pemekaran dari Provinsi Papua atau Irian Jaya dan Maluku Utara yang merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku. Pada tahun 2000, kembali dibentuknya Provinsi baru yaitu Provinsi Banten yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Bangka Belitung yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun tahun berikutnya terbentuklah 4 Provinsi baru yang menambah jumlah Provinsi di Indonesia hingga total menjadi 34 Provinsi. Tahun 2001, terbentuk Provinsi Gorontalo yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara. Di tahun 2002, terbentuk Provinsi Kepulauan Riau yang 49

2 merupakan pemekaran dari Provinsi Riau. Tahun 2004, dibentuknya Provinsi Sulawesi Barat yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Tengah. Tahun 2012, dibentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur. ( Kebudayaan Indonesia, 2014 ) B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, yaitu Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Belanja Modal, dan Pendapatan Asli Daerah. Data yang telah diolah dilihat dari nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata atau mean dan standar deviasi dari masing masing variabel. Pada tabel 4.1, hasil pengujian statistik deskriptif memberikan deskripsi variabel-variabel secara statistik di penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil pada suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dalam suatu rangkaian pengamatan. Sedangkan mean adalah nilai rata-rata pada rangkaian pengamatan atau merupakan pembagian nilai seluruh data dengan jumlah data yang diamati. Standar deviasi merupakan akar dari jumlah kuadrat dari nilai selisih data dengan nilai rata-rata dibagi dengan banyaknya data. 50

3 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DAU , ,07 DAK , ,96 DBH , ,78 BM , ,64 PAD , ,54 Valid N (listwise) 85 Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif variabel penelitian dengan jumlah data setiap variabel yang valid sebanyak 85 adalah sebagai berikut : 1. Dana Alokasi Umum mempunyai nilai maksimum sebesar Rp yang terletak pada Provinsi Papua di tahun 2012 dan nilai minimum terletak pada Provinsi Banten di tahun 2008 sebesar Rp Mean Dana Alokasi Umum sebesar Rp ,23 dengan standar deviasi sebesar Rp , Dana Alokasi Khusus mempunyai nilai maksimum di Provinsi Papua pada tahun 2012 sebesar Rp dan nilai minimum sebesar Rp yang terletak di Provinsi Bengkulu pada tahun Mean Dana Alokasi Khusus adalah Rp ,09 dengan standar deviasi sebesar Rp ,96. 51

4 3. Dana Bagi Hasil mempunyai nilai maksimum pada Provinsi Aceh sebesar Rp di tahun 2008 dan nilai minimum sebesar Rp di tahun 2009 pada Provinsi Gorontalo. Mean Dana Bagi Hasil adalah Rp ,61 dengan standar deviasi sebesar Rp , Belanja Modal sebagai variabel intervening mempunyai nilai maksimum sebesar Rp pada Provinsi Aceh di tahun 2009 dan nilai minimum terletak di Provinsi Gorontalo pada tahun 2010 sebesar Rp Mean Belanja Modal adalah Rp ,09 dengan standar deviasi sebesar Rp , Pendapatan Asli Daerah mempunya nilai maksimum sebesar Rp pada provinsi Banten di tahun 2013 ( n+1 ) dan nilai minimum sebesar Rp pada Provinsi Gorontalo di tahun 2009 ( n+1 ). Mean Pendapatan Asli Daerah adalah Rp ,39 dengan standar deviasi sebesar Rp ,54. 52

5 C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi yang dibutuhkan dalam model penelitian empiris sudah dipenuhi. Tujuan dipenuhinya asumsi yang dibutuhkan adalah agar model menghasilkan prediksi yang tidak bias. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi penelitian, baik variabel dependen dan variabel lainnya mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Sebuah model regresi dikatakan baik apabila memiliki data yang terdistribusi secara normal atau mendekati normal. Uji Normalitas ini menggunakan analisa grafik dan dengan normal probability plot. 53

6 Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot 54

7 Hasil uji normalitas dengan grafik di atas menunjukkan pola distribusi yang tidak normal, dapat terlihat dari titik titik yang menyebar menjauhi garis diagonal. Sehingga model regresi ini dapat dikatakan tidak terdistribusi dengan normal. Selain dengan menggunakan analisis grafik dan Normal Probability Plot, uji normalitas juga menggunakan uji one sample kolmogrov-smirnov. Hasil uji one sample kolmogorov-smirnov pada tabel 4.2 menunjukkan nilai 1,684 dan tingkat probabilitas signifikan 0,007. Karena nilai p < 0,05, maka dapat simpulkan bahwa data residual pada model regresi ini tidak terdistribusi secara normal. Hasil analisis grafik dan normal probability plot beserta uji one sample kolmogorov-smirnov menunjukkan hasil kesimpulan yang sama bahwa model regresi yang digunakan tidak memenuhi asumsi normalitas. 55

8 Tabel 4.2 Hasil Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 85 Normal Parameters a,b Mean, Std. Deviation , Most Extreme Differences Absolute,183 Positive,183 Negative -,140 Kolmogorov-Smirnov Z 1,684 Asymp. Sig. (2-tailed),007 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Oleh karena itu, untuk memperbaiki data yang tidak normal maka dilakukan transformasi data dengan cara melogaritma naturalkan seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian. Setelah data ditransformasikan kemudian dilakukan kembali uji normalitas dengan menggunakan grafik dan uji one kolmogorov smirnov. 56

9 Gambar 4.3 Grafik Histogram Dengan Data yang ditransformasi Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot Dengan Data yang Ditransformasi Hasil uji normalitas dengan grafik diatas menunjukkan pola distribusi normal, dapat terlihat dari grafik titik-titik menyebar mendekati garis diagonal. 57

10 Sehingga model regresi ini layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil uji one sample Kolmogorv-smirnov pada tabel 4.3 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,186 dan tingkat probabilitas signifikan 0,120. Karena nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual pada model regresi ini terdistribusi secara normal. Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Dengan Data yang ditransformasi AbsResLn N 85 Normal Parameters a,b Mean,4257 Std. Deviation,30422 Most Extreme Differences Absolute,129 Positive,129 Negative -,096 Kolmogorov-Smirnov Z 1,186 Asymp. Sig. (2-tailed),120 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 2. Uji Multikolinieritas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan korelasi yang kuat antar variabel independen. Model 58

11 regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel 4.4 dan 4.5. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 DAU,568 1,759 DAK,549 1,822 DBH,257 3,890 BM,247 4,046 a. Dependent Variable: PAD 59

12 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Data yang Ditransformasi Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) LnDAU,666 1,502 1 LnDAK,677 1,477 LnDBH,235 4,253 LnBM,230 4,352 a. Dependent Variable: LnPAD Hasil uji multikolonearitas yang disajikan pada tabel 4.4 dan 4.5 menunjukan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance diatas 0,10 dan dengan nilai VIF dibawah 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai 60

13 prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Dengan Data yang Ditransformasi Pada gambar 4.5, saat data belum ditransformasi dapat dilihat pola penyebaran data antara SRESID dan ZPRED. Terlihat bahwa terdapat titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y dan terdapat juga titik titik yang tidak menyebar atau mengumpul di bawah 0 pada 61

14 sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi ketidakpastian pengambilan keputusan apakah data terdapat heteroskedastisitas atau tidak, pada data yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah data ditransformasi, yang dapat dilihat pada gambar 4.6, terlihat pola penyebaran data antara SRESID dan ZPRED yang menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang digunakan. Selain dengan grafik scatterplot, untuk memastikan bahwa tidak ada heteroskedastisita dilakukan Uji Park. Uji Park untuk heteroskedastisitas dengan mengtransformasikan data Unstandardized Residual yang telah dikuadratkan dan variabel independen ke dalam bentuk logaritma natural, yang kemudian diregresikan. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Park ini adalah: Jika Sig > 0.05 maka tidakterjadi heteroskedastisitas Jika Sig < 0.05 maka terjadi heteroskesdastisitas Hipotesis yang diambil adalah: Ho: tidak terjadi Heteroskedastisitas Ha: terjadi Heteroskedastisitas 62

15 Model Unstandardized Coefficients Tabel 4.6 Hasil Uji Park Coefficients a Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 83,137 19,525 4,258,000 LnDAU -1,423,869 -,212-1,638,105,666 1,502 1 LnDAK -,388,525 -,095 -,740,461,677 1,477 LnDBH,025,436,012,057,955,235 4,253 LnBM,653,579,249 1,129,262,230 4,352 a. Dependent Variable: LnRes42 Tabel 4.7 Hasil Uji Park Dengan Data yang Ditransformasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 72,117 51,775 1,393,168 LnLnDAU -18,369 18,844 -,122 -,975,333,668 1,496 1 LnLnDAK 16,267 10,030,201 1,622,109,682 1,467 LnLnDBH -10,372 8,866 -,243-1,170,246,242 4,127 LnLnBM -8,311 12,247 -,142 -,679,499,237 4,211 a. Dependent Variable: AbsLnRes_1 Dari hasil pengujian pada tabel 4.6 dan 4.7, dengan data yang belum ditranformasi dan sudah, dapat dilihat bahwa data signifikansi 63

16 pada kolom Sig. untuk variabel DAU adalah sebesar 0,105 dan 0,333, variabel DAK adalah sebesar 0,461 dan 0,109, untuk variabel DBH adalah sebesar 0,955 dan 0,246, dan untuk variabel BM adalah sebesar 0,262 dan 0,499. Semua variabel independen baik pada tabel 4.6 maupun 4.7 menunjukan tingkat signifikansi > 0,05 sehingga Ho diterima. Yakni tidak terjadi heterokedastisitas pada model penelitian yang digunakan. 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi yaitu adanya hubungan antara kesalahan-kesalahan yang muncul pada data runtun waktu (time series). Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi ini dilakukan uji Durbin Watson (DW). Setelah dilakukan regresi, kemudian dihitung nilai DW-nya. Jika DW lebih kecil dibandingkan dengan dl atau lebih besar dari 4-d1, maka Ho ditolak yang berarti terdapat autokolerasi. Jika d terletak diantara du dan 4-du, maka Ho diterima yang berarti tidak ada autokolerasi. 64

17 Tabel 4.8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1,307 a,094,049 a. Predictors: (Constant), BM, DAU, DAK, DBH b. Dependent Variable: PAD Std. Error of the Estimate , Durbin-Watson 2,126 Tabel 4.9 Model Summary Dengan Data yang Ditransformasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,726 a,527,503, ,916 a. Predictors: (Constant), LnBM, LnDAK, LnDAU, LnDBH b. Dependent Variable: LnPAD Dari hasil analisa regresi pada tabel 4.8, diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,126. Dengan jumlah k = 4 dan n = 85 maka didapat batas bawah ( dl ) = 1,5505 ; batas atas ( du ) = 1,7470. Sehingga 4 dl = 2,4495 dan 4 du = 2,253. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai DW berada di antara nilai du dan 4-du. Dari hasil analisa regresi dengan data yang sudah ditransformasi, yang dapat dilihat pada tabel 4.9, nilai Durbin-Watson sebesar 1,

18 Dengan jumlah k = 4 dan n = 85 maka didapat batas bawah ( dl ) = 1,5505, batas atas ( du ) = 1,7470. Sehingga 4 dl = 2,4495 dan 4 du = 2,253. Karena nilai DW berada diantara nilai du dan 4-du maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Oleh karena itu, baik data yang tidak ditransformasi maupun data yang ditransformasi memiliki kesimpulan yang sama yaitu tidak terjadi autokorelasi. D. Pengujian Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji koefisien jalur secara bersama - sama. Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel variabel independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan variabel intervening yang memediasi pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Maka, di dalam penelitian ini digunakan dua persamaan ( sub-struktur) sebagai berikut : 1. LnBM = β1lndau + β2lndak + β3lndbh LnPAD = β1lndau + β2lndak + β3lndbh + β4lnbm

19 Pada tabel 4.10 dan 4.11 dapat terlihat pengaruh dari variabel variabel independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen. Tabel 4.10 Hasil uji F Sub-struktur 1 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 37, ,580 90,500,000 b 1 Residual 11,260 81,139 Total 49, a. Dependent Variable: LnBM b. Predictors: (Constant), LnDBH, LnDAK, LnDAU Tabel 4.11 Hasil Uji F Sub-struktur 2 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 25, ,453 22,273,000 b 1 Residual 23,179 80,290 Total 48, a. Dependent Variable: LnPAD b. Predictors: (Constant), LnBM, LnDAK, LnDAU, LnDBH Dari hasil uji F sub-struktur 1, diperoleh nilai F-hitung sebesar 90,500 dengan probabilitas sebesar 0,000. Kemudian, dari hasil uji F sub-struktur 2, diperoleh nilai F-hitung sebesar 22,273 dengan 67

20 probabilitas sebesar 0,000. Dengan angka F-hitung lebih besar daripada F-tabel, yaitu 90,500 > 2,717 (sub-struktur 1) dan 22,273 > 2,485 (sub-struktur 2), dengan angka probabilitas yang masih lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 ( 0,000 < 0,05), Oleh karena itu, dapat diambil keputusan bahwa model pengujian Pendapatan Asli Daerah terhadap Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, yang dimediasi oleh Belanja Modal adalah model yang fit. Maka, variabel Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah melalui Belanja Modal. 2. Uji T Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara individu terhadap variabel dependen. Untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dan nilai signifikansinya dalam penelitian ini menggunakan 0,05. Hasil pengujian uji t dapat dilihat pada tabel 4.12 dan

21 Tabel 4.12 Hasil Uji t sub-struktur 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 5,355 3,701 1,447,152 1 LnDAU,045,167,017,268,789 LnDAK,134,100,086 1,341,184 LnDBH,653,042,857 15,642,000 a. Dependent Variable: LnBM Tabel 4.13 Hasil uji t sub-struktur 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 18,596 5,412 3,436,001 LnDAU,066,241,026,272,786 1 LnDAK -,035,145 -,023 -,244,808 LnDBH,884,121 1,160 7,317,000 LnBM -,565,160 -,565-3,522,001 a. Dependent Variable: LnPAD Dari tabel 4.12 diketahui bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) memiliki t hitung sebesar 0,268 ( < 1,98861 ) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,789. Hasil ini menunjukkan bahwa DAU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal karena t hitung nya lebih kecil daripada t 69

22 tabel dan probabilitas signifikansinya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (0,000<0,05). Pada tabel 4.13 pun diketahui bahwa secara langsung DAU juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Hasil ini ditunjukkan dengan t hitung yang lebih kecil dari t tabel yaitu 0,272 < 1,98861 dan probabilitas signifikansi yaitu 0,786 yang lebih besar dari 0,05. Dana Alokasi khusus ( DAK ) dengan pengaruhnya terhadap BM yang dapat dilihat pada tabel 4.12, memiliki t hitung yang lebih kecil dari t tabel yaitu 1,341 < 1,98861 dan probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,184 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa DAK tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap BM. Pengaruh langsung antara DAK dengan PAD dapat dilihat pada tabel 4.13, yaitu dengan t hitung yang lebih kecil dari t tabel ( 0,244 < 1,98861 ) dan probabilitas signifikansi yang lebih besar dari tingkat signifikansi ( 0,808 > 0,05 ). Maka, dapat disimpulkan DAK tidak memiliki pengaruh langsung terhadap PAD. Hasil uji t pada tabel 4.12, menunjukkan bahwa Dana Bagi Hasil ( DBH ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap BM. Dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel ( 15,642 > 1,98861 ) dan probabilitas 70

23 signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Pada tabel 4.13, ditunjukkan pula pengaruh langsung DBH terhadap PAD secara signifikan,yaitu dengan t hitung yang lebih besar dari t tabel ( 7,317 > 1,98861 ) dan probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari tingkat signifikansi ( 0,000 < 0,05 ). Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.13, BM atau Belanja Modal memiliki nilai t hitung sebesar 3,522 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (3,522 > 1,98861) dengan probabilitas signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (0,001 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Belanja Modal ( BM ) sebagai variabel intervening memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). 71

24 Berdasarkan tabel 4.12 dan 4.13 di atas, maka dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut : p5 = 0,026 1= 0,479 DAU p1 = 0,017 p4 = -0,565 2 = 0,687 DAK BM BM PAD p2 = 0,086 DBH p3 = 0,857 p7 = 1,160 p6 = -0,023 Gambar 4.7 Diagram Jalur 72

25 Tabel 4.14 Ringkasan Diagram Jalur Model Koefisien Jalur (p) T Sig. R 2 Sub-struktural 1 ( DAU, DAK, dan DBH ke BM ) DAU 0,017 0,268 0,789 DAK 0,086 1,341 0,184 0,770 DBH 0,857 15,642 0,000 Sub-struktural 2 ( DAU, DAK, DBH dan BM ke PAD ) DAU 0,026 0,272 0,786 DAK -0,023-0,244 0,808 0,527 DBH 1,160 7,317 0,000 BM -0,565-3,522 0,001 Ringkasan diagram jalur pada tabel 4.14 dapat menunjukkan pengaruh tidak langsung atau indirect effect antara variabel independen dengan variabel dependen dengan mengalikan koefisien jalur ( p ) variabel independen pada sub-struktur 1 dengan koefisien jalur variabel intervening pada sub-struktur 2. Sesuai dengan hasil pengujian yang di dapatkan dari tabel 4.12 dan 4.13 dapat disimpulkan bahwa DAU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PAD melalui BM dan begitu pula DAK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PAD melalui BM. 73

26 Oleh karena itu, perhitungan jalur yang akan dihitung pengaruh tidak langsungnya hanya pengaruh DBH terhadap PAD melalui BM sebagai berikut : Indirect Effect = 0,857 x 0,565 = -0, 4842 Karena koefisien jalur pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung ( 1,160 > 0,4842 ). Maka, dapat dikatakan bahwa pengaruh yang sebenarnya adalah pengaruh langsung. 3. Koefisien Determinasi ( R 2 ) Nilai koefisien determinasi yang ditunjukan dengan nilai adjusted R-Square. Dari model regresi yang telah digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menerangkan dependen. Dari hasil pengujian pada model persamaan pada tabel 4.15 di bawah ini diketahui bahwa nilai adjusted R-square pada sub-struktur 1 sebesar 0,762 yang berarti bahwa 76,2% pada Belanja Modal bisa dijelaskan oleh variabel independennya yaitu Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil. Sedangkan sisanya sebesar 23,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. 74

27 Pada tabel 4.16 diketahui hasil uji koefisien determinasi untuk sub-struktur 2. Nilai adjusted R-square pada sub-struktur 2 sebesar 0,503 yang berarti bahwa 50,3% pada Pendapatan Asli Daerah bisa dijelaskan oleh variabel independennya yaitu Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Belanja Modal sebagai variabel intervening. Sedangkan sisanya sebesar 49,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub-struktur 1 Model Summary b Model R R Adjusted R Std. Error Change Statistics Square Square of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1,878 a,770,762,37284,770 90, ,000 a. Predictors: (Constant), LnDBH, LnDAK, LnDAU b. Dependent Variable: LnBM Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub-struktur 2 Model Summary b Model R R Adjusted R Std. Error Change Statistics Square Square of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1,726 a,527,503,53827,527 22, ,000 a. Predictors: (Constant), LnBM, LnDAK, LnDAU, LnDBH b. Dependent Variable: LnPAD 75

28 E. Pembahasan Peningkatan pelayanan di berbagai sektor terutama sektor publik menjadi tujuan dari otonomi daerah. Peningkatan layanan publik diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investor untuk membuka usaha di daerah.. Sebagai konsekuensinya, pemerintah perlu memberikan alokasi belanja yang lebih besar untuk tujuan ini, yaitu alokasi belanja modal. Berbagai kewenangan yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Daerah disertai dengan penyerahan dan pengalihan pembiayaan. Sumber pembiayaan yang penting bagi daerah berasal dari pusat dan daerah itu sendiri. Pembiayaan dari pusat disebut dengan Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum ( DAU ), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), dan Dana Bagi Hasil ( DBH ). Pembiayaan yang berasal dari daerah sendiri adalah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). PAD yang meningkat dalam jumlah yang besar diharapkan dapat mendorong akuntabilitas yang lebih, memperbaiki pembiayaan daerah, dan juga dapat memperkecil sumber pembiayaan yang berasal dari Pusat yang secara langsung meningkatkan kemandirian daerah. Hipotesis pertama (H1) pada penelitian ini adalah untuk menguji apakah DAU berpengaruh positif terhadap PAD melalui Belanja Modal. Hasil dari regresi sub-struktur 1 pada tabel 4.12, menunjukan bahwa t hitung sebesar 0,268 dengan 76

29 probabilitas signifikan 0,789 berada lebih tinggi dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Pada tabel 4.13 yaitu hasil regresi sub-struktur 2, menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,272 dengan probabilitas signifikan 0,786 yang juga berada lebih tinggi dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan pengamatan tersebut bisa diambil keputusan bahwa DAU tidak berpengaruh terhadap PAD melalui Belanja Modal. Hal ini mengindikasikan bahwa DAU yang merupakan salah satu pendapatan daerah yang paling besar tidak digunakan oleh daerah untuk belanja modal, tetapi untuk pengeluaran rutin seperti belanja pegawai. Maka, rendahnya tingkat realisasi belanja modal memberikan dampak pada tidak maksimalnya realisasi PAD. Hasil ini sesuai dengan penelitian Kusnandar dan Siswantoro ( 2012 ) yang juga menemukan bahwa secara parsial DAU tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal. DAU yang dalam proporsi penerimaan daerah merupakan sumber pendapatan paling besar namun hanya digunakan untuk pengeluaran rutin, seperti untuk gaji pegawai. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Winda Frelistiyani ( 2010 ) yang menemukan bahwa DAU mempunyai pengaruh positif terhadap belanja modal dan juga DAU dan belanja modal mempunyai pengaruh positif terhadap PAD. Hasil ini juga tidak sejalan dengan penelitian Arbie Gugus Wandira ( 2013 ) yang 77

30 menemukan bahwa dengan arah negatif DAU berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Perbedaan ini terjadi karena menggunakan sampel dan tahun pengamatan yang berbeda. DAU yang bersifat Block Grant, memberikan peluang bagi daerah untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil review Dirjen Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan selama tahun yang dapat dilihat pada tabel 1.1, dapat diketahui bahwa kebutuhan dan prioritas daerah akan pembangunan daerah yang tergambar dalam belanja modal masih lebih kecil dibandingkan dengan belanja pegawai. Hipotesis kedua ( H2 ) dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh DAK terhadap PAD melalui belanja modal. Hasil dari regresi sub-struktur 1 pada tabel 4.12, menunjukan bahwa t hitung sebesar 1,341 dengan probabilitas signifikan 0,184 berada lebih tinggi dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Pada tabel 4.13 yaitu hasil regresi sub-struktur 2, menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0,244 dengan probabilitas signifikan 0,808 yang juga berada lebih tinggi dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan pengamatan tersebut bisa diambil keputusan bahwa DAK tidak berpengaruh terhadap PAD melalui Belanja Modal. Hasil ini tidak sejalan dengan 78

31 penelitian Arbie Gugus Wandira ( 2013 ), yang menemukan bahwa DAK berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Modal, juga penelitian Diah Sulistyowati ( 2011 ) yang menemukan bahwa DAK berpengaruh negatif terhadap belanja modal. Perbedaan ini dikarenakan menggunakan periode pengamatan dan sampel yang berbeda. DAK yang berasal dari APBN diberikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, sesuai dengan fungsi yang merupakan perwujudan dari tugas pemerintahan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kebutuhan dasar pelayanan masyarakat. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa penyerapan DAK masih rendah. Menurut Kementrian Dalam Negeri ( 2013 ), beberapa penyebab dari rendahnya penyerapan DAK yaitu belum adanya dukungan yang memadai yaitu berupa sistem dan data yang akurat dalam perencanaan dan penganggaran DAK sehingga kondisi dan karakteristik daerah belum dapat direfleksikan dengan tepat. Selain itu, terkait dengan petunjuk teknis (juknis), yaitu keterlambatan terbitnya juknis yang disebabkan oleh seringnya perubahan juknis karena tidak sesuainya juknis dengan kondisi daerah dan beberapa peraturan. Hipotesis ketiga ( H3 ) dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh 79

32 DBH terhadap PAD melalui belanja modal. Hasil dari regresi sub-struktur 1 pada tabel 4.12, menunjukan bahwa t hitung sebesar 15,644 dengan probabilitas signifikan 0,000 berada lebih rendah dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Pada tabel 4.13 yaitu hasil regresi sub-struktur 2, menunjukkan bahwa t hitung sebesar 7,317 dengan probabilitas signifikan 0,000 yang juga berada lebih rendah dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Selain itu, untuk melihat pengaruh belanja modal terhadap PAD, dari hasil regresi sub-struktur 2 pada tabel 4.13 menunjukkan t hitung sebesar 3,522 dengan probabilitas signifikas 0,001 yang berada lebih rendah dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan pengamatan tersebut bisa diambil keputusan bahwa DBH berpengaruh positif secara signifikan terhadap belanja modal. Hasil ini sejalan dengan penelitian Arbie Gugus Wandira ( 2013 ) yang menemukan bahwa DBH berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Provinsi yang mendapatkan DBH yang besar akan cenderung memiliki belanja modal yang besar pula. Hasil ini memberikan adanya indikasi yang kuat bahwa perilaku belanja modal akan sangat dipengaruhi dari sumber penerimaan DBH. DBH merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana 80

33 pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang bukan berasal dari PAD selain DAU dan DAK. Pola bagi hasil penerimaan tersebut dilakukan dengan prosentase tertentu yang didasarkan atas daerah penghasil. Jadi dapat disimpulkan jika anggaran DBH meningkat maka alokasi belanja modal pun meningkat. Selain itu, secara langsung DBH juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap PAD. Semakin besar DBH yang didapat oleh daerah akan mengindikasikan bahwa nilai PAD juga meningkat. DBH atau Dana Bagi Hasil diberikan oleh pusat kepada daerah atas bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam daerah dan penerimaan pajak yang ada di daerah seperti PBB, BPHTB, dan PPh Pasal 25/29 dan 21 Wajib Pajak Orang Pribadi, yang berasal dari daerah tetapi diterima oleh pusat. Semakin besar Dana Bagi Hasil yang diberikan oleh pusat kepada daerah mencerminkan bahwa daerah berhasil dalam pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan penerimaan pajak. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan perekonomian di daerah tersebut berjalan dengan baik sehingga otomatis Pendapatan Asli Daerah meningkat terutama yang bersumber dari retribusi dan pajak daerah. Hasil regresi variabel intervening yaitu belanja modal terhadap PAD menunjukkan bahwa belanja modal memiliki pengaruh yang signifikan dengan 81

34 arah yang negatif terhadap PAD. Semakin meningkatnya nilai belanja modal yang direalisasikan maka PAD akan semakin berkurang. Oleh karena itu, dapat diambil keputusan bahwa DBH berpengaruh positif secara signifikan terhadap PAD secara langsung tanpa dimediasi oleh Belanja Modal. Pengaruh ini dibuktikan dengan hasil perhitungan indirect effect yang nilainya lebih kecil daripada pengaruh langsungnya. Menurut Dirjen Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan RI dalam Laporan Evaluasi Belanja Modal Daerah ( 2013 ), terjadi pelampauan pencapaian PAD yang lebih tinggi dari yang dianggarkan dan rendahnya penyerapan belanja modal. Pencapaian PAD yang lebih tinggi dari yang dianggarkan terjadi karena beberapa faktor diantaranya adalah adanya pengalihan PBB dan BPHTB yang menjadi pajak daerah dan adanya peningkatan dalam penerimaan bunga bank. Menurut Dirjen Perimbangan Keuangan ( 2013 ), penyerapan belanja modal yang rendah mengindikasikan bahwa adanya hambatan dalam pelaksanaan program atau proyek dalam belanja modal. Hambatan tersebut dapat disebabkan oleh kebijakan pemeritah pusat yang membatasi daerah dalam melaksanakan kegiatan atau proyek belanja modal dan yang terkait dengan perencanaan anggaran, diantaranya informasi transfer yang tidak sesuai dengan jadwal perencanaan 82

35 anggaran dan time schedule yang diatur dalam permendagri perihal penetapan APBD induk dan perubahannya belum sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, rendahnya penyerapan belanja modal juga disebabkan oleh rendahnya penyerapan DAK yang diantaranya disebabkan oleh keterlambatan penerbitan juknis. Penyerapan belanja modal yang rendah juga terjadi karena adanya efisiensi pelaksanaan program atau proyek dalam belanja modal yang dapat diselesaikan dengan biaya yang lebih rendah dari yang dianggarkan. 83

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah) Lampiran 1 REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA 2009-2011 (dalam jutaan rupiah) Sampel Tahun Daerah PAD DAU DAK DBH BM 1 2009 Asahan 21,076 446,552 77,532 53,572 94,289

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics LAMPIRAN 3 HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Deskripsi Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TA 42 3.386499 8.013065

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang hasil dari penelitian nya pada Provinsi Jawa Timur pada setiap daerah yang ada pada propinsi tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011- BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini akan mengkaji perusahaan-perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian ini. Objek dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua klasifikasi dan mempublikasikan Laporan Keuangan bulanan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota Lampiran 1 Daftar Kabupaten/Kota Sampel No. Tahun Nama Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Jumlah 1. Kabupaten Lima Puluh Kota Sampel 1 2. Kabupaten Agam Sampel 2 3. Kabupaten Kepulauan Mentawai Sampel 3 4.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris independen, leverage,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rencana Waktu Penelitian

Lampiran 1. Rencana Waktu Penelitian No Kegiatan Lampiran 1 Rencana Waktu Penelitian Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014 1 Penyiapan data awal dan Penyusunan Proposal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci