Rina Sapriani 1, Hamizi 2, Lazim N 3. : contextual teaching and learning, menulis karangan deskripsi

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IVB SD NEGERI 74 PEKANBARU Rina Sapriani 1, Hamizi 2, Lazim N 3 Abstract The background of this research is the problem many students have not been able and skilled in expressing creative ideas into essays description. This is evident from the many students who have skillfully written descriptions by the number of students who are not skilled 28 students (77.8%) and skilled students 8 students (22.2%). The problems of this research is the application of the model Contextual Teaching and Learning (CTL) can improve the writing skills of essay graders description IVB SD Negeri 74 Pekanbaru? Subjects were IVB grade students of SD Negeri 74 Pekanbaru school year 2012/2013 a total of 36 students. This study aims to improve the writing skills of essay graders description IVB SD Negeri 74 Pekanbaru by applying the model Contextual Teaching and Learning (CTL). Research data collection instruments in the Sheet teacher observations, student observation sheets, and test daily tests. Essay writing skills descriptions of the average value of 47.8 in the preliminary data. In the first cycle of 36 UH students average value of 68.6 (category enough), and the second cycle an average of 81.6 (very good category). Teacher activity at the first meeting of 56.25% (category enough), increased in the second meeting of 68.75% (both categories), the third meeting of 87.5% (very good category) and the fourth meeting of 93.75% (very good category). The first meeting of the student activity 43.75% (less category), the second meeting of 56.25% (enough categories), as well as third meeting 75% (both categories) and the fourth meeting of (very good category). Thus, the hypothesis that stated if applicable models Contextual Teaching and Learning (CTL), it can improve the writing skills of essay graders description IVB SD Negeri 74 Pekanbaru, is acceptable. Keyword : contextual teaching and learning, menulis karangan deskripsi PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya mencakup empat keterampilan yaitu: keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai bagian dari salah satu aspek keterampilan berbahasa, menulis memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB di SD Negeri 74 Pekanbaru, masih banyak siswa yang kurang terampil menulis karangan deskripsi. Data yang diperoleh dari 36 siswa, hanya 8 siswa (22,2%) yang mendapat nilai di atas 70 (kategori baik), sedangkan sebanyak 28 siswa (77,8%) mendapat nilai di bawah 70 dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam hal ini ditemui 1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim , rinasapriani91@gmail.com 2. Dosen pembimbing I, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ( ) 3. Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ( )

2 penyebab rendahnya keterampilan siswa menulis karangan deskripsi, dari segi guru: 1. Guru sewaktu proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. 2. Guru tidak menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman dan lingkungan sekitar siswa, sehingga kurang memotivasi dan menarik bagi siswa dalam belajar. 3. Guru pada saat pembelajaran sangat tergantung pada presentasi materi dalam buku teks. Gejala yang terlihat pada siswa: 1. Siswa kurang aktif dan bersemangat sewaktu pembelajaran menulis karangan deskripsi. 2. Siswa kurang terampil mengembangkan atau menyalurkan ide-ide kreatif yang akan dituangkan dalam karangan deskripsi. 3. Siswa tidak begitu memperhatikan ejaan dalam menulis karangan deskripsi. 4. Siswa tidak mampu memperkaya dan mengembangkan karangan deskripsi yang sesuai dengan objek yang ditulis. Kondisi demikian perlu diperbaiki, salah satunya dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) karena merupakan suatu konsep yang membantu guru mengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan demikian pembelajaran diharapakan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru? Tujuan penelitian untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL). Manfaat penelitian bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL), membiasakan siswa membuat karangan deskripsi yang sesuai dengan objek karangan. Manfaat bagi guru untuk meningkatkan pengetahuan guru terhadap model pembelajaran atau sebagai alternatif lain dalam penyampaian proses pembelajaran kepada siswa, dan guru dapat memberikan pembelajaran yang bervariasi dan berkualitas kepada siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap bulan Febuari-Maret Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru, yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dari data siswa dan guru, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yang pertama tes essay yaitu menulis karangan deskripsi, diberikan kepada siswa pada 2

3 UH I dan UH II, ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan hasil keterampilan menulis siswa. Teknik yang kedua observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi kegiatan guru dan siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru dengan menilai setiap kegiatan yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap model (CTL) yang sudah dipersiapkan. Teknik yang ketiga dokumentasi beruapa catatan, lembar obesrvasi guru dan siswa, Lembar Kerja Siswa, rekapitulasi nilai dan foto-foto pelaksanaan pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL), peneliti melakukan analisis data. 1. Adapun dalam menulis karangan deskripsi kriteria yang dinilai adalah penggambaran objek dalam karangan, ejaan, dan pilihan kata dengan menggunakan rumus sebagai berikut: N= N = Nilai Perolehan SP = Skor yang diperoleh SM= Skor maksimum 2. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi Untuk mengetahui peningkatan menulis karangan deskripsi selama kegiatan pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Aqib dkk, 2009:53) P = Persentase peningkatan Posrate = Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan data diolah dengan rumus : NR= NR= Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM= Skor dari aktivitas guru/siswa Tabel 3.2 Interval dan kategori aktivitas Guru dan siswa Interval (%) Kategori < 50 Sumber Purwanto (Syahrilfuddin, dkk, 2011: 115) Amat baik Baik Cukup Kurang baik 3

4 HASIL DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dan didukung oleh lembar kerja siswa (LKS). Pada setiap akhir siklus I dan II diadakan ulangan harian (UH), yang hasilnya dipakai sebagai landasan untuk melakukan siklus berikutnya. 1. Tindakan siklus I 1.1 Perencanaan Tindakan Siklus 1 Pada siklus I perangkat pembelajaran yang dipersiapkan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk 2 kali pertemuan, lembar kerja siswa (LKS) dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. 1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 Febuari Pada pertemuan pertama ini seluruh siswa hadir untuk mengikuti pembelajaran. Pada tahap I guru menyiapkan kelas. Sebelum pelajaran dimulai, siswa diajak berdoa menurut agama masing-masing. Kemudian guru memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang sering ditemui sehari-hari dan mengaitkan dengan konsep karangan deskripsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Tahap II guru membagi siswa menjadi enam kelompok, tiap kelompok berjumlah enam orang siswa dan masing-masing kelompok mendapat LKS. Secara bergantian siswa mengamati media berupa gambar ruangan kelas yang ditampilkan di depan kelas. Siswa juga diajak mengamati kelas tempat belajar yang mereka gunakan setiap hari. Siswa mencatat bagian-bagian penting berdasarkan pengamatan lingkungan kelas. Siswa menyusun kerangka karangan dari hasil pengamatan tentang lingkungan kelas yang telah dibuat. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing mengenai tugas yang dibuat. Tahap III Siswa memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi yang telah dibacakan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa. Guru menyampaikan informasi dan solusi mengenai materi pembelajaran. Tahap IV Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan pembelajaran. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 Febuari Pada tahap I guru menyiapkan kelas. Seluruh siswa hadir untuk mengikuti pelajaran. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang sering ditemui sehari-hari dan mengaitkan dengan konsep karangan deskripsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Tahap II guru membagi siswa menjadi enam kelompok, setiap kelompok berjumlah enam orang dan masing-masing kelompok diberikan LKS sebagai petunjuk kerja. Siswa mengamati gambar tumbuh-tumbuhan yang ada di depan 4

5 kelas secara bergantian. Siswa mencatat hasil pengamatan tentang tumbuhtumbuhan sehingga menjadi kerangka karangan. Siswa menyusun kerangka karangan sesuai pengamatan yang telah dilakukan. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi dengan memperhatikan penggambaran objek dalam karangan, ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma) dan pilihan kata. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok masingmasing mengenai tugas karangan deskripsi yang telah dibuat. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Tahap III siswa diminta memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi yang telah dibacakan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa. Guru menyampaikan informasi dan solusi mengenai materi pembelajaran. Tahap IV Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan pembelajaran. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari senin 18 Febuari 2013 selama 2 jam pelajaran (2x35 menit), pada pertemuan ini diadakan ulangan harian I, ulangan harian siklus 1 berbentuk tes tertulis berupa karangan deskripsi tentang kantin sekolah. 1.3 Observasi a. Observasi aktivitas guru Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, selanjutnya guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengelompokkan siswa menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah enam siswa, kemudian memberikan LKS pada tiap-tiap kelompok. Guru berkeliling di antara kelompok-kelompok untuk membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas. Guru memimpin diskusi kelas dan memberikan dorongan pada siswa untuk mengemukakan pendapat mereka. b. Observasi aktivitas siswa Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mendengarkan permasalahan yang diajukan oleh guru melalui apersepsi, siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk yang terdapat dalam LKS kemudian setiap kelompok mempersiapkan laporan akhir untuk dipresentasikan di depan kelas. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan akhir mereka di depan kelas, setelah selesai presentasi siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. 1.4 Refleksi Siklus I Pada pertemuan pertama dan kedua banyak siswa yang belum mengerti dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL), sebagian siswa 5

6 tidak ikut berdiskusi. Siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Peneliti melakukan perencanaan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II, yaitu Memotivasi siswa supaya siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, Mengarahkan siswa agar saling berkerja sama dan membagi tugas dalam melaksanakan tugas kelompok. 2. Tindakan siklus II 2.1 Perencanaan Tindakan Siklus 1 Pada siklus II perangkat pembelajaran yang dipersiapkan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak dua rangkap untuk 2 kali pertemuan, lembar kerja siswa (LKS), lembar soal evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. 2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari selasa 26 Febuari Pada tahap I guru menyiapkan kelas dan mengajak siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran. Seluruh siswa hadir untuk mengikuti pelajaran. Guru memberikan pertanyaan tentang hal yang sering ditemui sehari-hari dan mengaitkan dengan konsep karangan deskripsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Tahap II Siswa dibagi enam kelompok, setiap kelompok berjumlah enam orang dan diberikan LKS. Secara bergantian siswa mengamati gambar berbagai perlengkapan sekolah yang pajang di depan kelas. Siswa juga diajak mengamati berbagai perlengkapan dan peralatan sekolah yang digunakan siswa setiap hari. Siswa mencatat hasil pengamatan tentang berbagai perlengkapan sekolah sehingga menjadi kerangka karangan. Siswa menyusun kerangka karangan sesuai pengamatan yang telah dilakukan, lalu mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi dengan memperhatikan penggambaran objek dalam karangan, ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma) dan pilihan kata. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok masingmasing mengenai tugas karangan deskripsi yang telah dibuat. Tahap III Siswa memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi yang telah dibacakan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa. Guru menyampaikan informasi dan solusi mengenai materi pembelajaran. Tahap IV Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan pembelajaran. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 28 Febuari Pada pertemuan kedua siklus II siswa terlihat antusias untuk mengikuti pelajaran. Pada tahap I guru menyiapkan kelas dan mengajak siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran. Seluruh siswa hadir untuk mengikuti pelajaran. Guru memberikan pertanyaan tentang hal yang sering ditemui sehari-hari dan mengaitkan dengan konsep karangan deskripsi. Siswa dengan semangat menjawab dan jawaban siswa benar. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. 6

7 Tahap II siswa dibagi menjadi enam kelompok, setiap kelompok berjumlah enam orang dan mendapatkan LKS. Secara bergantian siswa mengamati gambar ruangan UKS yang dipajang di depan kelas. Siswa mencatat hasil pengamatan tentang keadan ruangan UKS sehingga menjadi kerangka karangan. Siswa menyusun kerangka karangan sesuai pengamatan yang telah dilakukan. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi dengan memperhatikan penggambaran objek dalam karangan, ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma) dan pilihan kata. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing mengenai tugas karangan deskripsi yang telah dibuat. Siswa dari perwakilan masing-masing kelompok membacakan karangan deskripsi di depan kelas. Tahap III siswa diminta memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi yang telah dibacakan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa. Guru menyampaikan informasi dan solusi mengenai materi pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan bagaimana menerapkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dengan contoh lain dari berbagai objek yang dijadikan karangan deskripsi. Tahap IV Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan pembelajaran. Karangan deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolaholah dapat melihat, mendengar atau merasakan hal yang sama. Siswa secara individu, mengerjakan evaluasi. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari senin tanggal 04 Maret 2013, pada pertemuan ini diadakan ulangan harian II. Bentuk tes tertulis berupa karangan deskripsi mengenai pelaksanaan upacara bendera 2.3 Observasi Pada siklus II siswa sudah banyak yang dapat belajar dengan model CTL dan menyenanginya. Hal ini dapat dilihat dari temuan sebagai berikut: a. Siswa sudah mengerti dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif sehingga siswa terlihat aktif dalam kegiatan belajar. b. Siswa tidak lagi bekerja sendiri dalam menjawab pertanyaan yang ada di LKS. c. Semua siswa ikut dalam kerja kelompok. d. Dalam diskusi kelas sudah banyak yang sangat bersemangat dalam belajar karena siswa belajar secara terorganisasi. 2.4 Refleksi Siklus II Pada siklus II sudah lebih baik dari siklus I. Siswa sudah mengerti dan terbiasa dengan model CTL, sehingga tidak terlalu sulit lagi mengarahkan siswa untuk melaksanakan setiap tahapan yang akan dilaksanakan. Siswa sudah terbiasa berdiskusi dalam kelompok dan dapat mempertanggung jawabkan materi yang diberikan menurut tugas masing-masing kelompok sehingga pembelajaran berjalan maksimal. a. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian 1. Hasil Keterampilan Menulis Karangtan Deskripsi 7

8 Hasil Hasil keterampilan menulis deskripsi siswa ditentukan berdasarkan UH I dan UH II. Ulangan harian siklus I nilai rata-rata siswa 68,6 (kategori cukup), sedangkan ulangan harian siklus II dengan nilai rata-rata siswa 81,6 (kategori amat baik). Tahap III siswa diminta memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi yang telah dibacakan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Ulangan harian siklus I siswa dengan kategori amat baik berjumlah 6 siswa dengan persentase (16,7%), siswa dengan kategori baik berjumlah 9 siswa dengan persentase (25%), siswa dengan kategori cukup berjumlah 21 siswa dengan persentase (58,3%), nilai rata-rata siswa 68,6 (kategori cukup). Ulangan harian siklus II siswa dengan kategori amat baik berjumlah 22 siswa dengan persentase (61,1%), siswa dengan kategori baik berjumlah 12 siswa dengan persentase (33,3%), dan siswa dengan kategori cukup berjumlah 2 orang dengan persentase 2 siswa (5,6%), nilai rata-rata siswa 81,6 (kategori amat baik). Berdasarkan data tersebut peneliti hanya melakukan penelitian dua siklus saja, karena sudah jelas bahwa penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru dinyatakan sudah berhasil. 2. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran Selama proses pembelajaran kegiatan guru diamati oleh observer. Skor yang menjadi acuan observer aktivitas guru untuk semua kegiatan yaitu: angka 1 berarti kurang, angka 2 berarti cukup, angka 3 berarti baik dan angka 4 berati amat baik. Hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama 56, 25% dengan kategori cukup, pertemuan kedua 68,75% dengan kategori baik. Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama 87,5% dengan kategori amat baik, dan pada pertemuan kedua 93,75% dengan kategori amat baik. 3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Observasi aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa sewaktu proses pembelajaran yang dinilai observer. Skor yang menjadi acuan observasi aktivitas siswa untuk semua kegiatan yaitu; angka 1 berarti kurang, angka 2 berarti cukup, angka 3 berarti baik, dan angka 4 berarti amat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 43,75% (kategori kurang), pertemuan kedua dengan persentase 56,25% (kategori cukup). Sedangkan pada pertemuan pertama siklus II persentase sebesar 75% (kategori baik), pertemuan kedua siklus II persentase 93,75% (kategori amat baik). Maka tidak perlu dilanjutkan kesiklus berikutnnya. b. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data siklus I dan siklus II maka penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan beberapa hal yaitu: 1. Peningkatan Hasil Menulis Karangan Deskripsi Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru terus mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata pada data awal 47,8, ulangan harian siklus I meningkat 68,6, ulangan harian siklus II 8

9 meningkat menjadi 81,6. Hal ini sudah mengalami peningkatan pada ulangan harian siklus I sebesar 43,5%, ulangan harian siklus II meningkat sebesar 70,7%. Siswa yang terampil menulis karangan deksripsi memperoleh nilai di atas 70 secara individu pada ulangan siklus II berjumlah 34 siswa (94,44%). Dari data awal, siswa yang terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 8 siswa dengan persentase (22,2%), siswa yang tidak terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 21 siswa (77,8 %), nilai rata-rata siswa 47,8 (kategori kurang). Pada ulangan harian siklus I siswa yang terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 15 siswa (41,7%) dan siswa yang tidak terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 21 siswa (58,3%). Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa 68,6 termasuk kategori cukup. Pada ulangan harian siklus II siswa yang terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 34 siswa (94,4%) dan siswa yang tidak terampil menulis karangan deskripsi sebanyak 2 siswa (5,6%). Pada siklus kedua ini nilai rata-rata siswa 81,61 termasuk kategori amat baik. Dengan demikian, berarti sudah meningkat keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. 2. Peningkatan Aktivitas Guru Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran setiap siklus mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dan kedua, siklus II pertemuan pertama dan kedua. Perolehan aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dengan persentase 56,25% (kategori cukup), pertemuan kedua dengan persentase 68,75% (kategori baik). Siklus II pertemuan pertama dengan persentase 87,5% (kategori amat baik), pertemuan kedua siklus II dengan persentase 93,75% (kategori amat baik). 3. Peningkatan Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran setiap siklus mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 43,75% (kategori kurang) dari jumlah rata-rata 36 siswa. Pada pertemuan kedua siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 56,25% (kategori cukup), artinya pada pertemuan kedua ini terjadi peningkatan aktivitas siswa dari sebelumnya namun masih tergolong cukup. Pertemuan pertama siklus II persentase aktivitas siswa sebesar 75% (kategori baik), dan pada pertemuan kedua siklus II persentase aktivitas siswa sebesar 93,75% (kategori amat baik) dari jumlah rata-rata 36 siswa. (kategori amat baik), pertemuan kedua siklus II dengan persentase 93,75% (kategori amat baik). PENUTUP Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut: 1. Simpulan Simpulan penelitian ini adalah dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri 74 Pekanbaru. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada data berikut: 9

10 1.1 Pada data awal nilai rata-rata 47,8, ulangan siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi 68,6 (kategori cukup), atau meningkat sebesar 43,5%. Sedangkan pada ulangan siklus II nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi 81,6 (kategori amat baik), atau meningkat sebesar 70,7%. 1.2 Aktivitas guru pertemuan pertama siklus I diperoleh persentase 56,25% (kategori cukup). Pertemuan kedua siklus I 68,75% (kategori baik) atau meningkat sebesar 12,5%. Pertemuan pertama siklus II 87,5% (kategori amat baik) dan pertemuan kedua siklus II 93,75% (kategori amat baik). Aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I dengan persentase 43,75% (kategori kurang), pertemuan kedua 56,25% (kategori cukup) atau meningkat sebesar 12,5%. Pertama siklus II 75% (kategori baik), dan pertemuan kedua siklus II meningkat menjadi 93,75% (kategori amat baik). 2. Saran Melalui penulisan skripsi ini, peneliti mengajukan saran yang berhubungan dengan penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu: 2.1 Dengan penelitian ini, diharapkan supaya guru bisa menjadikan model Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai alternatif, untuk memperbaiki proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi, sehingga siswa menjadi lebih terampil dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang akan dituangkan dalam karangan deskripsi. 2.2 Penelitian ini bisa dijadikan dasar pembanding untuk penelitian yang sama atau cakupan yang lebih luas dari aspek yang terdapat dalam penelitian ini. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih: 1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 3. Drs. H. Lazim. N, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan sebagai pembimbing II. 4. Drs. Hamizi S.Pd., dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, masukan dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak / Ibu Dosen Program Studi PGSD FKIP UR yang memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan. 6. Kepala Sekolah beserta stafnya SDN 74 Pekambaru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Kedua Orangtua yang tercinta, yang telah berjuang dan berkorban untuk membesarkan, mendidik dan selalu mendoakan sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi di UR Pekanbaru. 10

11 8. Keluarga besar yang banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis. 9. Teman-teman Program Studi PGSD angkatan 2009 FKIP UR 10. Semua pihak yang telah terlibat dalam membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Achmad., Alek Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana. Akhadiah, S., dkk Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlanggga. Akhdiah, S., dkk Menulis I. Jakarta:Universitas Terbuka. Aqib, Z., dkk Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, S., dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Finoza, L Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Media. Jhonson, E.B Contextual Teaching and Learning (Terjemahan Alwasilah,C). Bandung: Mizan Learning Center. Keraf, G Komposisi. Ende: Nusa Indah. Kunandar Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyasa, E Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung : Remaja Rosda Karya. Oksastantia, Siska Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas VA SD Negeri 37 Pekanbaru: Skripsi tidak diterbitkan. Parera, D Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga. Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press. Sanjaya, W Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Sa ud, U.S Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Setyosari, Punaji Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana. Syahrilfuddin, dkk Penelitian Tindakan Kelas.Pekanbaru: Cendikia Insani. Tarigan, H.G Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. 11