VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016
|
|
- Siska Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK DAN PEMULASARAN JENAZAH RUMAH SAKIT DR. KARIADI Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang. Telp. (024) PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang melalui suratnya tanggal 15 Juni 2016, No.Pol. R/29/V/2016/RESKRIM yang ditandatangani oleh Yul Mulyadi, SH., NRP , pangkat IPTU dan diterima tanggal 15 Juni 2016 jam WIB, maka dengan ini saya, dr. Gatot, Sp.F sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang menerangkan bahwa pada tanggal 15 Juni 2016 jam WIB di Instalasi Kedokteran Forensik dan Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang telah melakukan pemeriksaan jenazah, yang berdasarkan surat permintaan tersebut di atas bernama Suherman, 25 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan sebelum meninggal tidak diketahui, agama Islam, alamat Jalan Mugas I/2 RT 06/ RW 03 Mugassari Semarang Selatan. Jenazah tersebut ditemukan di tepi sungai deras diduga meninggal akibat tenggelam di sungai HASIL PEMERIKSAAN : Berdasarkan pemeriksaan luar atas tubuh jenazah tersebut diatas ditemukan temuan-temuan sebagai berikut: A. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH : Identitas Umum Jenazah : a. Jenis kelamin : laki-laki b. Umur : kurang lebih dua puluh lima tahun c. Berat badan : enam puluh lima kilogram d. Panjang badan : seratus enam puluh tujuh sentimeter e. Warna kulit : sawo matang f. Warna pelangi mata : cokelat g. Ciri rambut : warna hitam, lurus, pendek h. Keadaan gizi : kesan gizi cukup (indeks massa tubuh dua puluh tiga koma tiga nol kilogram per meter persegi) 2. Identitas Khusus Jenazah : a. Tato : tidak ada.
2 b. Jaringan parut : terdapat sebuah jaringan parut tepat pada lutut kanan, bentuk bundar, dengan diameter dua sentimeter, batas tidak tegas, warna lebih terang dari kulit, perabaan halus c. Tahi lalat : tidak ada d. Tanda lahir : tidak ada e. Cacat fisik : tidak ada f. Pakaian : sebuah Kaos berkerah, lengan pendek, warna hijau, bahan katun, ukuran L merek ADIDAS. Terdapat tulisan SPORTY di saku kantong dada kiri atas, baju dalam keadaan basah, terdapat bercak hitam di kaos pada perut bawah kiri dan kanan Sebuah Celana panjang warna hitam, bahan jeans, tanpa merek, ukuran tiga puluh, dalam keadaan basah Sebuah Celana dalam warna hitam, bahan katun, tanpa merk, tanpa ukuran, dalam keadaan basah g. Pembungkus jenazah : sebuah kantong jenazah warna hitam, bahan parasut, ukuran panjang seratus sembilan puluh sentimeter lebar delapan puluh lima sentimeter, dengan tulisan POLISI berwarna putih h. Benda disamping jenazah : tidak ada i. Perhiasan: tidak ada j. Lain-lain : tidak ada B. TEMUAN YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN 1. Lebam mayat : terdapat pada wajah, leher, tengkuk, dada, punggung, warna merah keunguan, hilang dengan penekanan 2. Kaku mayat : pada kelopak mata, rahang, anggota gerak atas kanan dan kiri, anggota gerak bawah kanan dan kiri, mudah dilawan Pembusukan : tidak ada --- C. TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR : Permukaan Kulit Tubuh : a. Kepala : Daerah berambut : tidak ada kelainan ---- Bentuk kepala : tidak ada kelainan ----
3 Wajah : terdapat beberapa luka lecet pada wajah, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, warna merah kecoklatan, di sekitar luka terdapat memar. Luka lecet terbesar tepat pada tonjolan tulang pipi kiri dengan ukuran panjang tiga koma lima sentimeter, lebar tiga sentimeter. Luka lecet terkecil tepat pada dagu dengan ukuran panjang satu sentimeter lebar nol koma lima sentimeter b. Leher : terdapat sebuah luka memar leher pada sisi samping kanan, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang tiga sentimeter, lebar dua koma lima sentimeter, batas tidak tegas, warna biru kemerahan, permukaan lebih menonjol dari kulit sekitar c. Bahu : --- Bahu kanan : tidak ada kelainan Bahu kiri : tidak ada kelainan d. Dada : tidak ada kelainan --- e. Punggung : tidak ada kelainan --- f. Pinggang : tidak ada kelainan --- g. Perut : tidak ada kelainan --- h. Bokong : --- Bokong kanan: tidak ada kelainan -- Bokong kiri: tidak ada kelainan -- i. Dubur : Lingkaran dubur : tidak ada kelainan -- Liang dubur : tidak ada kelainan -- j. Anggota gerak : Anggota gerak atas: -- Kanan: kulit telapak tangan tampak basah dan keriput, kulit berbintil-bintil seperti kulit angsa, ujung jari dan jaringan bawah kuku tampak kebiruan Kiri: kulit telapak tangan tampak basah dan keriput, kulit berbintil-bintil seperti kulit angsa, ujung jari dan jaringan bawah kuku tampak kebiruan Anggota gerak bawah: -- Kanan: ujung jari dan jaringan bawah kuku tampak kebiruan. Terdapat sebuah luka lecet, tepat pada mata kaki kanan, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang dua sentimeter, lebar satu sentimeter, permukaan kasar, warna merah kecoklatan Kiri : ujung jari dan jaringan bawah kuku tampak kebiruan. Terdapat sebuah luka lecet tepat pada lutut kiri, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang lima
4 sentimeter, lebar dua sentimeter, batas tidak tegas, permukaan kasar, warna merah kecoklatan. k. Alat kelamin : laki laki Pelir : sudah disunat,tidak ada kelainan Kantong Pelir : teraba dua buah biji pelir. Tidak ada kelainan Bagian Tubuh Tertentu Mata : tidak ada kelainan ---- Alis mata : warna hitam, tidak ada kelainan Bulu mata : warna hitam, tidak ada kelainan Kelopak mata : tidak ada kelainan Selaput kelopak mata : terdapat pelebaran pembuluh darah Selaput bening mata : jernih Selaput biji mata : terdapat pelebaran pembuluh darah Pupil mata : berdiameter nol koma lima sentimeter, kanan sama dengan kiri Pelangi mata : warna hitam Pipi : ---- Kiri : tidak ada kelainan Kanan : tidak ada kelainan Hidung : ---- Bentuk hidung : tidak ada kelainan Permukaan kulit hidung : tidak ada kelainan Lubang hidung : terdapat buih warna putih kemerahan, bertambah banyak jika dada ditekan Mulut : ---- Bibir atas : tampak kebiruan Bibir bawah : terdapat sebuah luka lecet pada bibir bawah sisi kiri dalam, bentuk tidak teratur, berukuran panjang tiga sentimeter, lebar dua koma lima sentimeter, batas tidak tegas, warna merah kehitaman
5 Selaput lendir mulut : tampak kebiruan Langit-langit mulut: tidak ada kelainan Lidah : tidak ada kelainan Rongga mulut : tampak buih halus warna putih kemerahan, bertambah banyak jika dada ditekan Gigi-geligi : ---- Rahang atas : lengkap, gigi geraham belakang tiga kanan dan kiri sudah tumbuh-- Rahang bawah : lengkap, gigi geraham belakang tiga kanan dan kiri sudah tumbuh. Telinga : ---- Bentuk telinga : tidak ada kelainan Permukaan daun telinga : tidak ada kelainan Lubang telinga : tidak ada kelainan Tulang- tulang: Tulang tengkorak : tidak ada kelainan -- Tulang wajah : tidak ada kelainan -- Tulang belakang: tidak ada kelainan -- Tulang-tulang dada : tidak ada kelainan -- Tulang-tulang punggung : tidak ada kelainan -- Tulang-tulang panggul : tidak ada kelainan -- Tulang anggota gerak : tidak ada kelainan -- D. TEMUAN DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM : Rongga Kepala : Kulit kepala : tidak ada kelainan Jaringan bawah kulit: tidak ada kelainan Tengkorak : tidak ada kelainan Selaput pembungkus otak : tidak ada kelainan Otak besar : berat seribu lima puluh gram, panjang dua puluh sentimeter, lebar dua belas sentimeter dan tinggi lima sentimeter. Pada pengirisan tampak bintik perdarahan - - Otak kecil : berat seratus delapan puluh gram panjang dua belas sentimeter, lebar lima sentimeter, tinggi tiga sentimeter, pada pengirisan tampak bintik perdarahan Batang otak: berat lima puluh gram, panjang sepuluh sentimeter, lebar lima sentimeter. Pada pengirisan tampak bintik perdarahan Tulang-tulang dasar tengkorak : tidak ada kelainan Leher Bagian Dalam :
6 - Jaringan bawah kulit : tidak ada kelainan Otot leher bagian dalam : tidak ada kelainan Tulang pangkal lidah : tidak ada kelainan Tulang rawan gondok : tidak ada kelainan Kelenjar gondok : tidak ada kelaianan Tenggorokan : tampak buih halus warna putih kemerahan Kerongkongan : tidak ada kelainan Rongga Dada : a. Tidak terdapat resapan darah atau perlengketan b. Dinding dada: tidak ada kelainan c. Kandung jantung : tidak ada kelainan d. Jantung : permukaan tidak ada kelainan, perabaan kenyal, berukuran lima belas sentimeter, lebar dua belas sentimeter dan tinggi tiga sentimeter, berat tiga ratus enam puluh gram. Isi jantung dan pembuluh darah utama kosong, terdapat empat buah ruang yaitu dua serambi kanan dan kiri serta dua bilik kanan dan kiri, ukuran lingkar katup serambi kanan bilik kanan dua belas sentimeter katup berjumlah tiga buah, tidak ada kelainan, tebal otot bilik kanan nol koma lima sentimeter, diameter pembuluh nadi paru tujuh sentimeter, jumlah katup tiga buah, tidak ada kelainan, ukuran lingkar katup serambi bilik kiri sepuluh sentimeter, katup jumlah dua buah, tidak ada kelainan, tebal otot bilik kiri satu koma lima sentimeter, diameter katup pembuluh nadi utama delapan sentimeter, jumlah katup tiga buah terdapat penebalan pada kantung katup pembuluh utama. Terdapat dua buah pembuluh nadi jantung di bawah katup pembuluh nadi utama e. Paru : Paru kanan terdiri dari tiga bagian, tampak cetakan iga pada permukaan, perabaan seperti spon, berat seribu tiga ratus gram, panjang dua puluh empat sentimeter, lebar tujuh belas sentimeter, tinggi empat sentimeter. Warna pucat. Penekanan pada permukaannya meninggalkan lekukan. Pada pengirisan terdapat buih dan cairan berwarna merah gelap dan encer Paru kiri terdiri dari dua bagian, tampak cetakan iga pada permukaan, perabaan seperti spon, berat seribu lima puluh gram, panjang dua puluh empat sentimeter, lebar enam belas sentimeter, tinggi tiga sentimeter. Warna pucat. Penekanan pada permukaannya meninggalkan lekukan. Pada pengirisan terdapat buih dan cairan berwarna merah gelap dan encer Rongga Perut : a. Dinding rongga perut tidak tampak kelainan, tidak ada perlengketan. Tirai usus menutupi sebagian besar usus b. Hati tampak merah, permukaan rata, tepi tajam, perabaan kenyal, berat sembilan ratus tiga puluh gram ukuran panjang dua puluh empat sentimeter, lebar dua belas sentimeter, tinggi lima sentimeter, pada pengirisan tidak tampak kelainan. Saluran empedu lancar, ukuran sebelas sentimeter kali lima sentimeter c. Limpa berwarna warna merah keunguan, ukuran panjang sepuluh sentimeter, lebar tujuh sentimeter, tinggi satu koma lima sentimeter berat seratus gram. Pada pengirisan tidak tampak kelainan d. Lambung berisi air dengan butir-butir pasir. Permukaan lambung tidak ada kelainan. e. Ginjal: Ginjal kanan : selaput ginjal mudah dilepas, permukaan tidak ada kelainan, warna merah gelap, berat seratus dua puluh gram, panjang dua belas sentimeter, lebar sepuluh sentimeter,tinggi tiga sentimeter, pada pengirisan tidak ada
7 kelainan Ginjal kiri : selaput ginjal mudah dilepas, permukaan tidak ada kelainan, warna merah gelap, berat seratus empat puluh gram, panjang lima belas sentimeter, lebar dua belas sentimeter,tinggi empat sentimeter, pada pengirisan tidak ada kelainan Rongga Panggul : Kandung kemih berisi air sepuluh mililiter, tidak ada kelainan Prostat: permukaan licin, terdiri dari dua bagian, ukuran panjang empat sentimeter, lebar tiga sentimeter, berat lima puluh gram Selain temuan-temuan di atas, maka guna menambah temuan yang bermanfaat bagi penyelesaian perkara, saya telah mengambil sampel dari tubuh jenazah berupa: jaringan paru pada tiap bagian untuk diperiksa tes destruksi paru, cairan darah dari tiap bilik, masingmasing lima milliliter untuk pemeriksaan elektrolit. Sampel tersebut akan saya serahkan kepada pihak penyidik guna dimintakan pemeriksaan laborat KESIMPULAN: Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut, maka saya simpulkan bahwa jenazah seorang laki-laki, umur kurang lebih dua puluh lima tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi baik. Pada pemeriksaan didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar di leher dan luka lecet di wajah, bibir, mata kaki kanan dan lutut kiri. Didapatkan tanda tenggelam dan tanda mati lemas. Sebab kematian adalah tenggelam yang mengakibatkan mati lemas PENUTUP: Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan sebagai dokter Semarang, 7 April 2016 Dokter Yang Memeriksa, dr. Epi Nurafni, Sp. F
VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014
PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014 Serang, 27 Juni 2015 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F. Dokter Spesialis Forensik
Lebih terperinciVISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim
PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim Serang, 29 Desember 2014 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar SpF. DFM, Dokter Spesialis Forensik pada
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan Sebab-Sebab Kematian Korban Tindak Pidana Pembunuhan. Ilmu kedokteran forensik merupakan ilmu
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No : R/10/XI/2011 SAT POLAN Lampiran : - Perihal : Pemeriksaan jenazah a.n. Srimongkhon Sakhon Pro: Justicia Rahasia
Lebih terperinciVISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / 2013.
PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / 2013. Serang, 08 Oktober 2013 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar SpF. DFM, Dokter Spesialis Forensik
Lebih terperinciMAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK
MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK Disusun oleh: Pramita Yulia Andini 030.09.184 Penguji: DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 648/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 648/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciTerdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan:
P U T U S A N NOMOR : 556 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 384/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
P U T U S A N Nomor 384/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang mengadili perkara-perkara Pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan
Lebih terperinciMajalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 114
Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 114 Pendahuluan Asfiksia adalah kumpulan dari berbagai keadaan dimana terjadi gangguan dalam pertukaran udara pernafasan yang normal. Afiksia
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 269 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl.Lahir : 21 tahun / 25 November 1991.
P U T U S A N NOMOR : 269 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN
ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK
FORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK Nama DM : 1. Achmad Juanda NIM : 1407101030361 2. Muhammad Ikbar NIM : 1407101030344 3. Thifla Farhani NIM : 1407101030267 4. Nurul Hikmah Amanatillah NIM : 1407101030233
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 36/PID/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,
P U T U S A N NOMOR : 36/PID/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
UPT Balai Informasi Teknologi LIPI BAB I Anatomi Tubuh Manusia Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam beberapa bagian sistem tubuh, yaitu : 1. Sistem Kerangka Kerangka tubuh Kerangka tubuh manusia terdiri
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 235/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 235/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang mengadili perkara perkara Pidana dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N No. 200 /Pid/2012/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N No. 200 /Pid/2012/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat Banding menjatuhkan putusan sebagai
Lebih terperinciDASAR HUKUM PEMERIKSAAN FORENSIK 133 KUHAP
DASAR HUKUM PEMERIKSAAN FORENSIK Pasal 133 KUHAP (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 38/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 15 Tahun / 15 Februari 1996;
P U T U S A N Nomor : 38/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA di MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat
Lebih terperinci1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.
1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 456/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 456/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.-
P U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA
P U T U S A N Nomor 131/PID/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat banding
Lebih terperinciKEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N No.333/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997). Infantisid adalah pembunuhan orok (bayi) yang dilakukan oleh ibu kandungnya
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 399/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 399/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 136/Pid/2014/PT-MDN
P U T U S A N Nomor : 136/Pid/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciUmur/ Tgl lahir : 15 Tahun / 27 September 1997 Jenis Kelamin : Laki-laki.
P U T U S A N Nomor : 105/Pid.Sus/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHAHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding,
Lebih terperinciIdentifikasi Korban Post Mortem yang Dipastikan oleh Laporan Operasi Ante Mortem
LAPORAN KASUS Identifikasi Korban Post Mortem yang Dipastikan oleh Laporan Operasi Ante Mortem Alfred C. Satyo Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antropometri Antropometri adalah pengukuran manusia dan lebih cenderung terfokus pada dimensi tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai antropometri berkembang terutama dalam
Lebih terperinciCREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra
CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PEMBUNUHAN ANAK CACAT MENTAL OLEH AYAH KANDUNG DALAM PUTUSAN NOMOR 223/PID.B/2016/PN.MJK
BAB III DESKRIPSI PEMBUNUHAN ANAK CACAT MENTAL OLEH AYAH KANDUNG DALAM PUTUSAN NOMOR 223/PID.B/2016/PN.MJK A. Deskripsi Kasus Kasus yang diteliti oleh penulis pada dasarnya merupakan putusan tindak pidana
Lebih terperinci1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan
PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MEDAN
P U T U S A N Nomor : 598/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam pengadilan tingkat banding,
Lebih terperinciORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA
ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 9/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 9/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 4/PID.SUS-ANAK/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 4/PID.SUS-ANAK/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Anak dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciTEORI FENOMENA ORGAN
TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat
Lebih terperinci: Tani / Guru Madrasah.
P U T U S A N NOMOR : 364 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciPijat urat akupuntur
Pijat urat akupuntur Gambar dibawah ini adalah segala macam penyakit manusia seperti;paru paru,jantung,ususbesar,lambung,tenggookan,ginjal,sendi,kepala,otak besar/ kecil,kelenjar tiroid,pankreas,saluran
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1
SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 2 3 1 PDL I Satpol. PP a. Bahan Kain Super High Twinst
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 680/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 680/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciBAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.
BAHAN AJAR : 1. Tujuan dan manfaat Perawatan Kulit Wajah : a. Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda pada kulit b. Meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit c. Menanggulangi kelainan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 644/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : AZHARI Alias JIRO
1 P U T U S A N NOMOR : 644/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI BANDUNG DI BANDUNG
PUTUSAN Nomor 281/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG DI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciBAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah
BAHAN AJAR Tata Rias Korektif Wajah 1. Pengertian tata rias korektif wajah. Tata rias koreksi wajah adalah menonjolkan bagian wajah yang indah dan menutupi bagian wajah yang kurang sempurna. 2. Tujuan
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MEDAN
P U T U S A N Nomor : 107/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA
1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk
Lebih terperinciLATIHAN PERNAFASAN. Pengantar
LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti
Lebih terperinciBAB II KASUS POSISI. Tanggal 18 september 2014 terjadi pengeroyokan di PGC Cililitan Jakarta
BAB II KASUS POSISI Tanggal 18 september 2014 terjadi pengeroyokan di PGC Cililitan Jakarta Timur yang menyebabkan tewasnya sopir angkot yang bernama M Ronal. Kejadian tersebut berawal dari rebutan penumpang
Lebih terperinciBAB V PERTIMBANGAN HUKUM. A.Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur. perkara pengeroyokan ini adalah sebagai berikut :
BAB V PERTIMBANGAN HUKUM A.Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur Adapun pertimbangan pertimbangan hukum yang digunakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam rangka menetapkan
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi
IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR: 25/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR: 25/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding telah
Lebih terperinciNomor : 128/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 128/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinci- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA
- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dpl2gerak Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara
Lebih terperinciANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati
ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil
Lebih terperinciFungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia
Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh
Lebih terperinciJenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 246 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 246 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.
SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciAwal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan
Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG
Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 18/PID.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/ tgl lahir : 15 tahun / 06 Agustus 1998;
P U T U S A N Nomor : 18/PID.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciKEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA
DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar
Lebih terperinciBAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :
116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di
Lebih terperinciPLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016
Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 44 / PID / 2013 / PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 44 / PID / 2013 / PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI DI BANDUNG, yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciKriteria Infanticide
REFERAT INFANTICIDE Dokter Pembimbing: dr. Hari, Sp.F Disusun oleh: Intan T.P Pendahuluan Kematian bayi yang terjadi di Indonesia bisa dimasukan kedalam kategori Kinderdoodslag yaitu tanpa rencana atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah dan perkembangan Ilmu Forensik tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan hukum acara pidana. Sebagaimana diketahui bahwa kejahatan yang terjadi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dikalangan masyarakat kerap terjadi peristiwa pelanggaran hukum yang menyangkut tubuh dan nyawa manusia. Untuk pengusutan dan penyidikan serta penyelesaian masalah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR. 5/PID/2016/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR. 5/PID/2016/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciSunday, January 20, Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan. Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan
Sunday, January 20, 2013 Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan Tubuh sehat merupakan aset yang tak ternilai. Beragam cara akan kita tempuh demi mendapatkan tubuh
Lebih terperinciLAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN
LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 143 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat kasasi telah
Lebih terperinciPencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)
Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan Toksikologi (Teori) KELOMPOK 2 Anggota : 1. Adi Lesmana 2. Devy Arianti L. 3. Dian Eka Susanti 4. Eneng Neni 5. Eningtyas 6. Khanti 7. Nurawantitiani
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciWritten by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03
Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu
Lebih terperinciTATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah
TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah Tata rias koreksi wajah dimaksudkan untuk menyempurnakan bentuk wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk wajah ideal atau bentuk wajah oval (bulat telur
Lebih terperinciCEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA
Materi 12 CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA Oleh : Agus Triyono, M.Kes A. CEDERA KEPALA Pengertian : Semua kejadian pada daerah kepala yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak baik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I) Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Karangasem 0 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahun Alam Kelas /Semerter : IV / 1 Waktu : 4 X 3 Menit ( 2 x Pertemuan) I.
Lebih terperinciII B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia
II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia Sistem komunikasi utama dalam tubuh manusia: Sistem Syaraf Perangkat Penunjang: Otot Perangkat sensor tubuh (panca indera) Berfungsi mengontrol keseimbangan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciTahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu MINGGU KE-1 : Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciRPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN RPP KELAS KONTROL Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : Kerangka Tubuh Manusia : IV / I : 3 x 35 menit Standar Kompetensi
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: 17/PID/2013/PT.KT.Smda DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor: 17/PID/2013/PT.KT.Smda DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan
Lebih terperinciPusat Hiperked dan KK
Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
Lebih terperinci