TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA Rosnancy Sinaga : sinagaantyj@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh karena adanya peningkatan penderita HIV/AIDS di seluruh dunia. Di Indonesia kasus HIV/AIDS setiap tahun semakin bertambah dan tidak sedikit juga HIV/AIDS diderita oleh anak-anak dan remaja. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. Bertambahnya jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia menyebabkan dampak yang negatif diantaranya adalah semakin rendahnya angka harapan hidup bagi penderita HIV/AIDS, penderita akan semakin sakit, jumlah kasus HIV/AIDS akan semakin bertambah oleh karena peningkatan jumlah penderita dan hal ini menjadi suatu hambatan bagi bangsa Indonesia menuju bangsa yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat pengetahuan siswa SMA Xentang HIV/AIDS dan pencegahannya dan untuk mengetahui butir-butir pernyataan yang paling diketahui dan kurang diketahui. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metoda deskriptif, dalam pengumpulan data instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang selanjutnya diolah mengunakan nilai pengelompokan persentase. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dan pencegahannya adalah baik. Dan butir pernyataan yang paling diketahui adalah butir pernyataan nomor 9, 13, 18, dan 29 sedangkan butir pernyataan yang kurang diketahui adalah butir pernyataan nomor 8. Saran yang penulis berikan kepada para siswa adalah agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan pencegahannya. Kepada institusi pendidikan kiranya hasil penelitian yang telah diteliti dapat menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS terutama cara pencegahannya. Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dalam populasi dan sampel yang lebih besar dengan menggunakan referensi terbaru. Kata kunci: Pengetahuan, Pencegahan, HIV/AIDS 23

2 Pendahuluan Dewasa ini, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) marak terjadi dan bisa ditemukan pada siapa saja, baik pada laki-laki dewasa, wanita dewasa dan bahkan pada anak-anak, tanpa memandang orientasi seksual. Berdasarkan statistik dewasa ini, dua pertigakasus infeksi HIV/AIDS diperoleh melalui penularan dalam hubungan secara heteroseksual (Danny, 2000). Menurut komisi penanggulangan AIDS Nasional (2009), Kasus AIDS menduduki peringkat ke empat penyebab kematian pada orang dewasa diseluruh dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sampai tahun 2014 distribusi orang yang terinfeksi HIV/AIDS adalah sebagai berikut: Afrika utara berjumlah orang, Nigeria berjumlah orang, India berjumlah orang dan di Indonesia berjumlah orang (Apriansyah, 2010). Kapan tepatnya HIV/AIDS masuk ke Indonesia masih sulit diketahui, yang pasti pada tahun media massa sudah memberitahukan adanya kasus -kasus mengenai HIV/AIDS. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada bulan Agustus 1994 secara kumulatif telah dilaporkan adanya 238 orang Indonesia yang terinfeksi HIV positif atau menderita AIDS, menurut perkiraan program pembangunan PBB saat ini di Indonesia memperkirakan ada 2,5 juta kasus HIV/AIDS dan penyebaran HIV sudah sampai ke seluruh propinsi Indonesia.Menurut laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KemenKes RI, 2014), jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS berdasarkan propinsi sampai dengan September 2014 menggambarkan ada 15 Provinsi yang mempunyai jumlah HIV/AIDS terbanyak. Dari antara 15 propinsi, Papua memiliki kasus tertinggi yaitu kasus, di Jawa Timur terdapat 8976 kasus, dan DKI Jakarta terdapat 7477 kasus. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI, 2012) melaporkan bahwa kasus AIDS berdasarkan kabupaten atau kota di Sumatera Utara pada tahun 2012 menyatakan bahwa penderita infeksi HIV/AIDS yang paling banyak adalah di kota Medan yang berjumlah 506 orang, kemudian di Karo berjumlah 347 orang dan Deli Serdang berjumlah 172 orang dan Pematangsiantar berjumlah 85 orang. Kehidupan berasrama membuat pergaulan sesama jenis atau pun lawan jenis terkontrol dengan baik, dan penggunaan narkoba jarum suntik sangat jarang ditemukan di sekolah berasrama akan tetapi setelah menyelesaikan pendidikan dari SMA 24

3 dan keluar dari sekolah berasrama hal ini tidak menutup kemungkinan untuk terinfeksi HIV/AIDS. Oleh karena itu para siswa memerlukan pengetahuan yang baik terhadap HIV/AIDS tentang pencegahan dan penularannya. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS dan pencegahannya. Masalah-masalah yang diidentifikasi adalah tingkat pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dan pencegahannya dan pernyataan-pernyataan mana yang paling diketahui dan yang kurang diketahui siswa tentang HIV/AIDS dan pencegahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan responden terhadap HIV/AIDS dan pencegahannya dan pernyataanpernyataan manakah yang paling diketahui dan yang tidak diketahui tentang HIV/AIDS dan pencegahannya. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi generasi muda khususnya siswa SMA, untuk mempertahankan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menambah wawasan tentang pencegahannya dan terhindar dari bahaya penyakit AIDS, dan dapat mengurangi angka kematian kasus HIV/AIDS di seluruh dunia. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisa data, dan membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis digunakan total sampling dimana sampelnya adalah siswa SMA Advent Martoba Pematangsiantar kelas II IPS yang berjumlah 34 orang.subjek menjawab kuesioner tanpa dipengaruhi orang lain. Lokasi penelitian di SMA Advent Martoba, Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner berisi 30 pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. Dalam pengolahan data digunakan perhitungan persentase. Setelah data dikumpulkan peneliti mengadakan seleksi data kemudian data dikumpulkan untuk dihitung sehingga frekuensi jawaban diketahui. Untuk mengolahnya digunakan perhitungan persentasi (Kuontur, 2005) dengan rumus di bawah ini. Pengelompokan data persentasi sesuai dengan Arikunto (1996). Hasil Penelitian Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai tingkat pengetahuan responden tentang HIV/AIDS dan pencegahannya adalah 92%. Menurut Arikunto (1996), nilai 92% termasuk dalam kategori baik. Tabel 2 menunjukkan pernyataanpernyataan yang paling diketahui dan yang kurang diketahui oleh responden tentang 25

4 HIV/AIDS dan pencegahannya. Pernyataanpernyataan yang paling diketahui oleh responden adalah penularan virus HIV dapat terjadi dengan melakukan hubungan seksual dengan Tabel 1Nilai Persentase Tingkat Pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS dan Pencegahannya NO Pernyataan Jumlah Responden Persentase 1. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno deficiency Virus) Tubuh memiliki kekebalan untuk menangkal berbagai virus Sel yang diserang HIV adalah sel- T, tepatnya CD4 yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh. 4. Kumpulan dari gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi HIV adalah pengertian dari AIDS. 5. Batuk berkepanjangan disertai diare adalah salah satu tanda dan gejala penderita HIV/AIDS. 6. Penurunan berat badan hingga 10% adalah tanda dan gejala penderita HIV/AIDS Bercak putih pada mulut adalah salah satu tanda dan gejala HIV/AIDS Mual dan muntah adalah tanda dan gejala HIV/AIDS Penularan virus HIV dapat terjadi dengan melakukan hubungan seksual kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Janin dapat terinfeksi dari ibu yang sudah ODHA Tranfusi darah dengan menggunakan darah ODHA dapat mengakibatkan pemakai darah akan terinfeksi HIV/AIDS. 12. Menggunakan jarum suntik yang sudah digunakan ODHA dapat terinfeksi virus HIV

5 13. Penularan HIV/AIDS melalui cairan sperma dan vagina Penularan HIV/AIDS melalui darah. 15. HIV dapat tertular melalui air susu ibu Tidak melakukan hubungan seksual dengan ODHA akan terhindar dari virus HIV. 17. Kondom adalah salah satu alat yang digunakan untuk menghambatmasuknya virus HIV kedalam tubuh Sebelum menggunakan darah yang akan didonorkan terlebih dahulu darah dicek oleh petugas kesehatan apakah mengandung HIV atau tidak Tidak ada vaksin yang digunakan untuk mencegah HIV/AIDS Ibu yang sudah terinfeksi HIV/AIDS sebaiknya tidak hamil lagi Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah adalah salah satu pencegahan HIV/AIIDS 22. Tidak melakukan hubungan seksual melalui lubang anus (Anogenital) adalah cara lain untuk menghindari HIV/AIDS. 23. Semua orang yang tergolong beresiko tinggi AIDS seharusnya tidak menjadi donor. 24. Salah satu pencegahan HIV/AIDS adalah tidak terkontaminasi dengan darah yang sudah terinfeksi HIV. 25. Jarum suntik yang tidak steril beresiko untuk menularkan virus HIV. 26. Tidak melakukan hubungan seksual lebih dari satu pasangan adalah cara mencegah HIV/AIDS. 27. Tidak menggunakan jarum suntik secara bersamaan adalah cara mencegah HIV/AIDS. 28. Memberikan informasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat adalah upaya pencegahan HIV/AIDS. 29. Setia kepada satu pasangan akan terhindar dari HIV/AIDS Salah satu pencegahan HIV/AIDS adalah mengubah pola perilaku dengan meningkatkan ibadah kepada Tuhan. Jumlah persentase 92% penderita HIV/AIDS (ODHA), penularan HIV/AIDS melalui cairan sperma dan vagina, sebelum menggunakan darah yang akan didonorkan terlebih dahulu darah dicek oleh petugas kesehatan apakah mengandung HIV atau tidak, setia kepada satu pasangan 27

6 akan terhindar dari HIV/AIDS. Pernyataanpernyataan ini dijawab benar 100% oleh responden. Menurut kriteria persen objektif hal ini termasuk dalam kategori baik. Pernyataan yang kurang diketahui adalah Mual dan muntah adalah salah satu tanda dan gejala HIV/AIDS. Menurut kriteria persen objektif hal ini termasuk dalam kategori cukup baik. Tabel 2 Pernyataan-pernyataan yang paling diketahui dan kurang diketahui oleh siswa SMA tentang HIV/AIDS No Nomor Pernyataan Jumlah Persentase Peringkat pernyataan 1 9 Penularan virus HIV dapat terjadi dengan melakukan hubungan seksual kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Penularan HIV/AIDS melalui cairan sperma dan vagina Sebelum menggunakan darah yang akan didonorkan terlebih dahulu darah dicek oleh petugas kesehatan apakah mengandung HIV atau tidak Setia kepada satu pasangan akan terhindar dari HIV/AIDS. 5 8 Mual dan muntah adalah salah satu tanda dan gejala HIV/AIDS

7 Pembahasan Hasil analisa menyatakan bahwa pengetahuan responden adalah baik dan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang HIV/AIDS dan cara pencegahannya. Apabila seseorang mengetahui lebih banyak lagi tentang HIV/AIDS dan pencegahannya, maka dapat mencegah HIV/AIDS sejak dini sehingga tidak terinfeksi oleh virus HIV (Jhon, 2006). Penelitian ini menunjukkan bahwa responden mengetahui benar tentang cara-cara penularan HIV/AIDS, dengan pengetahuan yang baik tentang cara penularan HIV/AIDS maka seseorang dapat terhindar dari infeksi HIV/AIDS. Karena cara penularan dapat melalui hubungan seksual dengan penderita atau menggunakan darah penderita sebagai donor (Mansjoer, 2000). Namun penelitian ini juga menunjukkan bahwa responden kurang mengetahui salah satu tanda dan gejala dari HIV/AIDS yaitu mual dan muntah. Hal ini dapat memberikan resiko kepada seseorang tidak mengenali tanda dan gejala penyakit ini sehingga dapat tertular (Smeltzer & Bare, 1996). Simpulan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang HIV/AIDS dan pencegahannya adalah baik. Dan hal-hal yang diketahui secara benar oleh responden adalah tentang cara penularan HIV/AIDS dan hal-hal yang kurang diketahui adalah tentang mual dan muntah sebagai salah satu tanda gejala penderita HIV/AIDS. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memotivasi siswa untuk mempertahankan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menambah wawasan tentang pencegahannya sehingga terhindar dari penyakit ini sehingga akan mengurangi angka kematian akibat HIV/AIDS di seluruh dunia. Daftar Pustaka Aisyiyah. (2013). Jurnal pengalaman orang dengan HIV/AIDS. Jakarta : ISSN Arikunto. S. (1998). Prosedur metode penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PTRhineka Cipta. Danny Irwan Yatim. (2006). Dialogseputar HIV/AIDS. Jakarta : Grasindo. Dianawati. (2006). Pendidikan seks untuk remaja. Jakarta : PT kawan pustaka. Guyton dan Hall. (1998). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC Harsdianah. (2014). Imunologi. Yokyakarta : Nuha medika Heffner,Schust. (2006). At a glance sistem reproduksi. jakarta : Erlangga

8 Hendarwanto. (1999). Ilmu penyakit dalam. Edisi 1 Jilid 3. Jakarta : FJUI Holmes. (2000). Review of human immunodeficiency virus. Jakarta : Publising Medical Kamarudin. (2003). Metode penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Kountur, R. (2003). Statistik praktis. Jakarta : PPM. Lukman,A. (2001). Kamus besar bahasa indonesia.edisi ke-3.jakarta:balai pustaka Mansjoer A. (2002). Kapita selekta kedokteran. Jakarta : Media Aesculapis. Mardalis,D. (2006). Metode penelitian. Jakarta : Bumi Aksara Notoadmojo. (2003). Metodologi penelitian kesehatan.jakarta : PT. Rhineka Cipta Nursalam, Ninuk. (2007). Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika Price A.S. (2006). Konsep klinis proses-proses penyakit. Vol 2. Jakarta : EGC Smeltzer,Bare. (2002). Keperawatan medikal bedah volume 2. Jakarta : EGC Supardi. (2013). Metodologiriset keperawatan. Jakarta: Trans Info Media