BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

Transkripsi

1 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan apa yang telah diuraikan oleh penulis dalam hasil peneletian pembahasan terhadap Putusan Mahakamah Agung Nomor: 1022 K/Pid.Sus/2014, maka diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Pengajuan kasasi Penuntut Umum atas dasar Judex Factie keliru menafsirkan kerugian Negara telah sesuai dengan Pasal 253 ayat (1), yakni sebagaimana yang diatur dalam Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP. Dalam perkara tindak pidana korupsi ini, Judex Factie telah salah dalam menerapkan hukum sebagaimana mestinya yakni salah menerapkan hukum pembuktiannya. Berdasarkan fakta-fakta sebagaimana yang terungkap dipersidangan sesuai dengan keteranagan ahli Ahmad Balatif dari BPKP Perwakilan Medan yang mempunyai kompetensi untuk melakukan perhitungan kerugian Negara menerangkan bahwa kerugian Negara yang timbul akibat perbuatan Terdakwa sebesar Rp ,00 (tiga ratus satu juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus rupiah). Namun Majelis Hakim yang mengadili dan memutus perkara tersebut tidak mempertimbangkan hasil kerugian Negara dan keliru dalam menafsirkan kerugian Negara menjadi sebesar Rp ,00 (seratus tiga puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus rupiah), sehingga Majelis dalam menjatuhkan putusannya kurang memenuhi rasa kemanusiaan dan keadilan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. 2. Argumentasi hukum Hakim Mahkamah Agung dalam mengabulkan permohonan kasasi Penuntut Umum atas dasar Judex Factie keliru menafsirkan kerugian Negara telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 256 KUHAP. Dalam perkara ini Judex Factie tidak menerapkan atau menerapkan peraturan hukum tidak sebagaimana 103

2 104 mestinya yakni Judex Factie salah dalam menerapkan hukum pembuktian. Dalam mengadili dan memutus perkara ini, Judex Factie tidak mempertimbang kerugian Negara yang timbul akibat perbuatan terdakwa. Sehingga Majelis dalam menjatuhkan putusannya kurang memenuhi rasa kemanusiaan dan keadilan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Mahkamah Agung telah Membatalkan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi di Medan No. 03/Pid.Sus.K/2014/PT-MDN tanggal 17 Februari 2014 yang menguatkan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan No. 80/PID.SUS.K/2013/PN.Mdn tanggal 11 Desember 2013 karena peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya. Dan Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara pidana yang dilakukan terdakwa Siwarisbudi Amazihono, S.Pd melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1022 K/Pid.Sus/2014. Dimana hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal 256 KUHAP. B. Saran Berdasarkan simpulan yang telah penulis peroleh, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan Hakim lebih cermat dan jelas dalam mepertimbangkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan melalui bukti-bukti yang dihadirkan di persidangan, sehingga dalam menjatuhkan putusan pidana terhadap Terdakwa dapat tercipta rasa kepastian hukum dan rasa keadilan bagi semua pihak dan juga bagi masyarakat. 2. Diharapkan Hakim dalam membuat suatu putusan dapat bersikap independen serta mandiri dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun. 3. Diharapkan Hakim Mahkamah Agung dalam hal mengabulkan permohonan kasasi, dapat dengan cermat dan seksama memperhatikan alasan-alasan pengajuan kasasi baik dari segi formil

3 105 dan materil. Selain itu argumentasi hakim dalam mengabulkan permohonan kasasi haruslah dapar mencerminkan nilai-nilai kepastian hukum dan keadilan dalam masyarakat.

4 DAFTAR PUSTAKA Buku Andi Sofyan dan Abd.Asis Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group. Baharuddin Lopa Kejahatan korupsi dan penegakan hukum. Jakarta: Kompas. Ermansjah Djaja Meredesain Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika. Moch Faisal Salam Hukum Acara Pidana Dalam Teori Dan Praktek. Bandung: Mandar Maju. Evi Hartanti Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika. Henry P. Panggabean. Fungsi Mahkamah Agung Dalam Praktek Seharihari, Upaya Penanggulangan Tunggakan Perkara dalam Pemberdayaan Fungsi Pengawasan Mahkamah Agung. Jakarta: Sinar Harapan. Lilik Mulyadi Hukum Acara Pidana. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. M. Yahya Harahap Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. Jakarta: Sinar Grafika. Peter Mahmud Marzuki Penelitian Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group. 106

5 107 Jurnal Otto Cornelis Kaligis Korupsi Sebagai Tindakan Kriminal yang Harus Diberantas: Karakter dan Praktek Hukum di Indonesia. Jurnal Equality. Volume 11 Nomor T. Gayus Lumbuun Mekanisme Penindakan Terhadap Anggota DPR yang Melakukan Tndak Pidana Korupsi. Jurnal Legislasi Indonesia. Volume 8 Nomor Maryanto Pemberantasan Korupsi Sebagai Upaya Penegakan Hukum. Jurnal Ilmiah CIVIS. Volume II Nomor Skripsi Dwiki Okto Brian Politik Kriminal Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Pada Era Reformasi. Purwokerto: Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. Muhammad Okky Arista dan Putra Bagus Setya Dewanto Argumentasi Jaksa Penuntut Umum Mengajukan Kasasi atas Dasar Judex Factie Keliru Menafsirkan Sebutan Tindak Pidana Korupsi dalam pasal 3 Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sesuai Ketentuan Pasal 253 KUHAP, Surakarta: Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

6 108 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Peraturan Penguasaan Militer tanggal 9 April 1957 Nomor Prt/PM/06/1957 Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 80/PID.SUS.K/2013/PN.Md Putusan Pengadilan Tinggi di Medan Nomor : 03/Pid.Sus.K/2014/PT-MDN Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1022 K/Pid.Sus/2014

7 Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1022 K/Pid.Sus/