PEMBANGUNAN PARIWISATA BERTUMPU MASYARAKAT. Bagaimana Melaksanakan Pembangunan Pariwisata Bertumpu Masyarakat?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBANGUNAN PARIWISATA BERTUMPU MASYARAKAT. Bagaimana Melaksanakan Pembangunan Pariwisata Bertumpu Masyarakat?"

Transkripsi

1 PEMBANGUNAN PARIWISATA BERTUMPU MASYARAKAT Bagaimana Melaksanakan Pembangunan Pariwisata Bertumpu Masyarakat?

2 PERANGKAT (TOOL) UNTUK PROSES PARTISIPATIF DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERTUMPU MASYARAKAT SP 6102 Pembangunan Bertumpu Masyarakat Oleh : Astri Aulia S Nurillah Utami Helmi Surya Deden ?? Dwi Agus April 2007

3 Appreciative Participatory Planning and Action (APPA) SP 6102 Pembangunan Bertumpu Masyarakat Nurillah Utami April 2007

4 PUSTAKA AWAL COMMUNITY BASED TOURISM FOR CONSERVATION AND DEVELOPMENT: A RESOURCE KIT The Mountain Institute, 2000

5 Appreciative Participatory Planning and Action (APPA) Appreciative Participatory Planning and Action (APPA) ini adalah pendekatan perencanaan yang dikembangkan dan digunakan oleh The Mountain Institute dalam buku Community-based Tourism for Conservation and Development yaitu berupa buku panduan bagi perencana dan staf lapangan dalam mendesain, mengimplementasi dan mengelola pariwisata bertumpu masyarakat (CBT). Appreciative Participatory Planning and Action (APPA) adalah gabungan Appreciative Inquiry dan perangkat-perangkat Participatory Learning and Action (PLA). Empat tahap utama APPA untuk pembangunan pariwisata bertumpu masyarakat diantaranya adalah : 1. Discovery 2. Dream 3. Design 4. Delivery

6 Appreciative Participatory Planning and Action (APPA) lanjutan. Perangkat-perangkat Participatory Learning and Action (PLA) digunakan sepanjang proses dari APPA itu. Berikut ini adalah perangkat-perangkat Participatory Learning and Action (PLA) yang digunakan dalam pariwisata bertumpu masyarakat untuk konservasi dan pembangunan yang dijelaskan dalam buku panduan ini. 1. Brainstorming and Cluster Techniques 2. Maps for Community-Based Tourism 3. Force Field Analysis 4. Matrix Ranking 5. Mobility Map 6. Options for New Product and Market Development 7. Pairwise Ranking 8. Use of Pictures in APPA 9. Seasonal Calendar 10. Spider Diagram for Feasibility Analyses 11. Transect Walks 12. Trend Line: Historic and Future Trend Analysis 13. Venn Diagram

7 Maps for Community-Based Tourism Tujuan : Dalam tahap Discovery Untuk membuat peta mengenai modal dan sumber daya wisata yang dimiliki saat ini sebagai dasar untuk identifikasi, perencanaan, dan pembangunan produk pariwisata bertumpu masyarakat serta digunakan untuk mengawasi perubahannya sepanjang waktu. Untuk mengumpulkan dan mendemonstrasikan nilai-nilai perspektif penggambaran yang berbeda dalam membuat peta. Dalam tahap Dream Untuk membuat peta modal, aktivitas, dan peluang pembangunan wisata potensial yang menggambarkan impian kolektif untuk pariwisata bertumpu masyarakat dan konservasi. Alat-alat yang dibutuhkan : Obyek-obyek kecil seperti : batu, biji jagung, kacang-kacangan kering, batang, ranting, biji-bijian, rerumputan dan lain sebagainya Kertas lebar, pensil, pena berwarna-warni, kertas berwarna-warni, lem dan gunting. Waktu total : Kurang lebih 1,5 jam

8 Maps for Community-Based Tourism Lanjutan.. Tahapan : 1. Menjelaskan tujuan pembuatan peta modal CBT 2. Menjelaskan manfaat pembuatan peta modal CBT 3. Membagi partisipan dalam 5-7 grup untuk memudahkan pembuatan peta 4. Memberikan tanggung jawab yang berbeda antara fasilitator dan/atau partisipan sebagai Interviewer, Recorder, dan Observer. 5. Mendiskusikan wilayah dan skala peta yang akan dibuat dan apa saja yang harus ditunjukkan dalam peta tersebut. 6. Peta seharusnya dibuat di atas tanah dan menggunakan batu, batang,bijibijian, dedaunan dan sebagainya yang telah dikumpulkan sebelumnya. 7. Cara terbaik pertama dalam membuat peta adalah dengan membuat garis yang menggambarkan jalan raya atau rel kereta api yang melalui masyarakat yang bersangkutan. 8. Fasilitator harus berada di belakang proses sebisa mungkin. 9. Pastikan tetap menangkap modal dan sumber daya lain yang tidak mudah digambarkan, seperti pemandangan indah, air bersih, orang-orang yang ramah, akses yang baik dan lain sebagainya. 10. Fokus pada persiapan dan penyelesaian pembuatan peta di atas tanah sebelum memindahkannya pada selembar kertas

9 Maps for Community-Based Tourism Lanjutan Ketika partisipan merasa peta telah selesai, tugaskan salah satu dari mereka untuk menyalinnya pada selembar kertas yang besar menggunakan pena yang berwarna-warni dan dibagi dengan yang lain. 12. Kumpulkan semua grup dan adakan presentasi dari setiap grup. 13. Jika beberapa peta ternyata sama dan overlap dengan yang lain, tentukan aspek apa pada setiap peta yang akan dimasukkan dalam peta final. 14. Diskusikan proses dalam pembuatan peta, dengan tujuan mengetahui apa yang mudah dan sulit ditentukan, apa yang dimasukkan dan tidak dimasukkan, apa yang bisa mereka lakukan dengan informasi tersebut, bagaimana perasaan mereka mengenai komunitas mereka dan peluang untuk pariwisata bertumpu masyarakat 15. Akhiri sesi tersebut dengan pemikiran. Pertanyaan untuk refleksi tersebut misalnya apa saja yang telah dipelajari? Apa yang baik mengenai proses ini? Apa yang telah menjadi lebih baik?

10

11 Matrix Ranking Tujuan : Untuk menghasilkan daftar nilai dan/atau ranking kriteria atau kualitas mengenai beberapa hal yang menjadi perhatian. Untuk menunjukkan pada partisipan bagaimana mereka bisa mengungkap persepsi-persepsi berbeda mengenai keuntungan dan kerugian dari isu tertentu antara kelompok sosial berbeda dalam masyarakat. Alat bantu : Kertas, pena, kertas balok, dan alat bantu lokal seperti bijibijian, batu dan sebagainya. Waktu : 1 Jam Tahapan : 1. Bagi partisipan menjadi tiga atau empat kelompok. Pada setiap kelompok tugaskan partisipan untuk memegang tanggung jawab dari satu atau dua sebagai interviewers, satu recorder dan yang lain sebagai observer.

12 Matrix Ranking 2. Di dalam rapat partisipan komunitas, tim mengidentifikasi empat atau lima isu atau topik kunci untuk penggunaan ranking yang tergantung pada tema dari penelitian. Partisipan bekerja bersama untuk menranking setiap isu atau topik untuk setiap kriteria. 3. Setelah berhasil mengidentifikasi isu, kumpulkan kriteria untuk penilaian terhadap isu tersebut. 4. Kelompok menyiapkan tabel matrik dengan daftar isu pada baris teratas dan bermacam-macam kriteria pada kolom pinggir. 5. Sembari memimpin pemberian nilai pada matrik, jelaskan bahwa mereka bisa memilih berapa banyak keping (batu, biji-bijian, tutup botol dan sebagainya) yang mereka tempatkan di setiap kotak dan itu menggambarkan nilai relatif pada obyek yang diranking pada setiap kriteria. 6. Rekam hasilnya langsung pada matrik dan tinjau hasil akhir dengan pertanyaan seperti Apa empat terbesar dan mengapa?

13

14 Venn Diagram Tujuan : Untuk mengidentifikasi organisasi dan institusi masyarakat, peran mereka dan kaitannya dengan pariwisata bertumpu masyarakat. Untuk mengungkap hubungan dan hambatan penting di dalam institusi atau organisasi mereka sendiri berdasarkan pada persepsi dari grup-grup partisipan yang berbeda. Alat-alat yang dibutuhkan : Pena, kertas, gunting, perekam dan lem. Waktu : 1 Jam Tahapan : 1. Membagi partisipan untuk membuat diagram venn pada institusi yang dikenalnya. 2. Tugaskan partisipan untuk mengidentifikasi institusi dan individu kunci yang memainkan peranan dalam masyarakat yang berhubungan dengan aktivitas wisata dan konservasi. 3. Tugaskan partisipan untuk menggambarkan lingkaran-lingkaran dengan ukuran yang berbeda untuk mewakili institusi dan individu di dalam masyarakat.

15 Venn Diagram 4. Tugaskan partisipan untuk mengatur lingkaran-lingkaran tersebut pada kertas untuk menggambarkan hubungan kerja antara dan diantara organisasi-organisasi yang berbeda. 1. Lingkaran yang terpisah tidak ada hubungan antara institusi/individu 2. Lingkaran yang bersentuhan informasi digunakan bersamasama diantara mereka 3. Lingkaran yang berpotongan sedikit ada sedikit kolaborasi dan kerjasama dalam pembuatan keputusan 4. Lingkaran yang berpotongan banyak - ada banyak kolaborasi dan kerjasama 5. Sebuah lingkaran di dalam lingkaran yang lain bagian dari organisasi yang lebih besar 5. Ketika diagram telah selesai, analisis kunci perbedaan antar organisasi dilihat dari jarak dan ukuran serta alasan yang mendasarinya.

16

17 The instructions for the 4-Ds and the Participatory Learning and Action tools presented here are meant to be a guideline for practitioners initial use; thereafter, the user can adopt the approach to the specific situation, elaborating upon or simplifying the steps according to the planning objective, time available, and level of participant understanding.

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM HELMI SURYA 24006305 PARTISIPASI Proses di mana berbagai stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol atas berbagai inisiatif pembangunan Proses dengan pendekatan

Lebih terperinci

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi : ACCESS Profil Masyarakat Petunjuk 5 Sesi : 1. Analisa Organisasi Pengelola 2. Analisa Pengambilan Keputusan: Matrik Pengambilan Keputusan 3. Analisa Partisipasi : Matrik Partisipasi 4. Analisa Hubungan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial Ekonomi Semester : VI Pertemuan Ke : Pokok Bahasan Dosen : Metoda Pengumpulan Data : Prof.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN

BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN 32 BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN A. Pendekatan Pendekatan berbasis aset memasukkan cara pandang baru yang lebih holistik dan kreatif dalam melihat realitas, seperti melihat gelas setengah penuh mengapresiasi

Lebih terperinci

RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung

RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung Penterjemah: Dharma Kesuma FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Page 1 of 6 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENDAMPINGAN. A. Pendekatan yang Dilakukan Terhadap Masyarakat

BAB III METODE PENDAMPINGAN. A. Pendekatan yang Dilakukan Terhadap Masyarakat BAB III METODE PENDAMPINGAN A. Pendekatan yang Dilakukan Terhadap Masyarakat Pendekatan berbasis asset memaksimalkan cara pandang baru yang lebih holistic dan kreatif dalam melihat realistis. Seperti melihat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT Tugas fasilitator juga harus memahami dan mengetahui sifat karakter dari setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat. Diharapkan sebelum melakukan pendampingan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF. Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu

BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF. Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Riset Aksi Partisipatif Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu Sudimoro ini metode yang digunakan adalah PAR (Participatory Action

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. Pengertian PAR Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR adalah istilah istilah yang memuat seperangkat asumsi yang mendasari paradigma baru ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan. Kegiatan wisata alam itu sendiri dapat

Lebih terperinci

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip Participatory Rural Appraisal Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip Apa itu PRA? Pengertian Pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan

Lebih terperinci

Participatory Rural Appraisal sebagai bentuk Action Research untuk Pencapaian Kemandirian Desa

Participatory Rural Appraisal sebagai bentuk Action Research untuk Pencapaian Kemandirian Desa Participatory Rural Appraisal sebagai bentuk Action Research untuk Pencapaian Kemandirian Desa Ari Kamayanti Executive Director Peneleh Research Institute Disajikan untuk Pelatihan Relawan Riset Peneleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin (Sujarweni, 2014) adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penempatan, pembinaan, hingga penyerahan. Sebelum ditentukan jenis pelatihan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penempatan, pembinaan, hingga penyerahan. Sebelum ditentukan jenis pelatihan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pelatihan bagi warga transmigrasi dan masyarakat sekitar wilayah transmigrasi merupakan kegiatan yang berkesinambungan dari proses penempatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar (2010: 46), menyebutkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Epistemologi Pendekatan penelitian yang dipakai adalah Riset Aksi. Pada dasarnya, PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif semua pihak-pihak yang relevan (Stakeholder)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Konsep Pariwisata Menurut Suyitno (2001) dalam Tamang (2012) mendefinisikan pariwisata sebagai berikut : a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Elicitation (1) Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

METODE PARTISIPATIF DALAM PENELITIAN KOMUNITAS ELLYA SUSILOWATI

METODE PARTISIPATIF DALAM PENELITIAN KOMUNITAS ELLYA SUSILOWATI METODE PARTISIPATIF DALAM PENELITIAN KOMUNITAS ELLYA SUSILOWATI LATAR BELAKANG Evidence based practice intervensi pekerjaan sosial Menempatkan komunitas termarginalkan, powerless, sulit menyuarakan hak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jalan Mahar Martanegara Nomor 48, Leuwigajah Kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Pendekatan Penelitian dan Pemberdayaan Dalam penelitian skripsi menggunakan pendeketan PAR. Dimana definisi PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN A.Pengantar Identitas 1. Data Pribadi a. Nama Dosen : Abid Rahman S.Ag. M.Pd.I b. Alamat kantor : Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya c. Telp : d. Alamat Rumah : e. Nama

Lebih terperinci

WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING

WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING Learning Outcomes week 4a- 5-5a Setiap Mahasiswa mampu menghasilkan 2 draft BMC sebagai solusi dari problem temuan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN Standar (SKG) 1 PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih pendekatan PAR. Dimana PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah-masalah klinis yang ada di sekitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas di SD Negeri Ngijo 01 Semarang pada kelas V yang berjumlahkan 29 anak terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan Topik : Teknologi dan Lingkungan Jumlah SKS : 2 SKS Waktu Pertemuan :2 x 100 menit Kegiatan :Eksplorasi persoalan, diskusi, presentasi, diskusi

Lebih terperinci

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS)

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian untuk Pendampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian untuk Pendampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian untuk Pendampingan Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang berarti memuat seperangkat asumsi yang mendasari paradigma

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata Kuliah Studio Pemetaan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Prodi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan hal yang terpenting bagi suatu negara atau daerah, yang dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Pariwisata telah menjadi industri terbesar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode tindakan Penelitian Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Carr dan Kemmis seperti yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Agustina Bidarti

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Agustina Bidarti PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Oleh : Agustina Bidarti Pengertian perencanaan memiliki banyak makna sesuai dengan pandangan masing-masing ahli diantaranya sebagai berikut : Perencanaan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X IPA Semester II SMA Negeri di Surakarta. SMA ini terletak di Jalan Muhamad Yamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kupen 02 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebelum dilakukan siklus I (prasiklus)

Lebih terperinci

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM Kata kunci : Plan, do, check, see, act ABSTRAK Lesson Study adalah kegiatan pembinaan terhadap dosen dengan melakukan persiapan (plan),

Lebih terperinci

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Berikut adalah rangkuman yang berfungsi sebagai ringkasan slide bisnis buat Anda. Setiap kali Anda membuat slide bisnis, Anda bisa melihat kembali

Lebih terperinci

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? Pendahuluan Tujuan Program Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 1 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 1 Penilaian Situasi Saat Ini Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses penelitian yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses penelitian yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan, tes, dan dokumentasi terhadap proses penelitian yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagaimana yang telah diungkapkan pada BAB 1 bahwa, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini menyajikan materi kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. filosofi, metodologi dan prinsip kerjanya. PAR tidak memiliki sebutan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. filosofi, metodologi dan prinsip kerjanya. PAR tidak memiliki sebutan BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Pendekatan Penelitian Pada pemahaman konsep PAR Participatory Action Research secara khusus menjelaskan beberapa aspek yaitu pengertian, sejarah, dasar filosofi,

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

Brainstorming Digunakan oleh arsitek yang memerlukan ide-ide kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam rentang waktu yang sangat ketat, cepat dan

Brainstorming Digunakan oleh arsitek yang memerlukan ide-ide kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam rentang waktu yang sangat ketat, cepat dan METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR II PERTEMUAN KETUJUH + DUKUNGAN MULTIMEDIA + DISKUSI TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI DAN EVALUASI 1. INTERAKSI PARTISIPAN Brainstorming Digunakan oleh arsitek yang memerlukan ide-ide

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANGHARJO PULOKULON GROBOGAN TAHUN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA BERBASIS ANDROID STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA BERBASIS ANDROID STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA BERBASIS ANDROID STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR Disusun Oleh: Nama : Nurawan NPM : 2012.10.225.019 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ini menggunakan metode riset aksi. Bahwa peneliti ikut terlibat aktif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh Elah Nurlaelah dan Siti Fatimah JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS I. KONSEP DASAR PTK

Lebih terperinci

Instruksi PBL, ICT for D, BORANG, dan TUGAS-TUGASNYA. Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Instruksi PBL, ICT for D, BORANG, dan TUGAS-TUGASNYA. Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia Instruksi PBL, ICT for D, BORANG, dan TUGAS-TUGASNYA TEORI PBL Langkah Problem Based Learning (Branda 1986) 1. Klarifikasi dan definisi masalah 2. Analisis masalah 3. Menyusun hipotesis atau penjelasan

Lebih terperinci

10/27/2010. Mind Mapping

10/27/2010. Mind Mapping Mind Mapping Cara Kerja Memori 1 PERHATIAN PENGULANGAN MINDMAPPING alat yang membantu otak berpikir secara teratur 2 Mind Map Membantu : Menjadi lebih kreatif Menghemat waktu Berkonsentrasi Mengatur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan pendidikan fisika di salah satu SMA Negeri di Bandung, menunjukkan bahwa pembelajaran aktif

Lebih terperinci

Studi kasus (Case study)

Studi kasus (Case study) Studi kasus (Case study) Teaching case Research case Teaching case vs Research case Aspek Penerapan Pengajaran (teaching case) Instrumen untuk memfasilitasi pembelajaran dan menambah pengetahuan praktis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenangsenang, dsb); bertamasya. Sedangkan kuliner adalah berhubungan dengan masak-memasak (Binus,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( ) PERENCANAAN PARTISIPATIF Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry (2013280004) Pengertian Perencanaan Adapun definisi perencanaan menurut para ahli antara lain sebagai berikut : Perencanaan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN. efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran A. Jenis Penelitian Tindakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran melalui model pembelajaran menggunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MELIHAT KEAKTIFAN SISWA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MELIHAT KEAKTIFAN SISWA Vol. 9 No.2 Juni 2017 Halaman 144-149 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.1883 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr. BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Dalam proses pendampingan kali ini, peneliti menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Konsep Alokasi Waktu : SMPN 12 Bandung : VII/1 : Fisika : Pemuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B. Model PTK yang Dikembangkan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB VI MENGEMBANGKAN ASET MENUMBUHKAN PERUBAHAN. A. Aksi Pendampingan Masyarakat Petani Tambak

BAB VI MENGEMBANGKAN ASET MENUMBUHKAN PERUBAHAN. A. Aksi Pendampingan Masyarakat Petani Tambak BAB VI MENGEMBANGKAN ASET MENUMBUHKAN PERUBAHAN A. Aksi Pendampingan Masyarakat Petani Tambak Menemukan kembali kekuatan yang ada dalam masyarakat yang selama ini tersimpan dan tidak disadari, yakni membagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

Lebih terperinci

Tahapan Pemetaan Swadaya

Tahapan Pemetaan Swadaya Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh:

Lebih terperinci

PELATIHAN Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset Asset Based Community Development [ABCD] 1 3 November 2017

PELATIHAN Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset Asset Based Community Development [ABCD] 1 3 November 2017 PELATIHAN Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset Asset Based Community Development [ABCD] 1 3 November 2017 Every single person has capabilities, abilities and gifts. Living a good life depends on whether

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 1 Cianjur yang beralamat di Jalan Pasundan No. 31 Telp (0263) 271602 Cianjur 43281. Adapun subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut Kunandar (2011:46) PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk fenomenologi (Mulyana, 2002). Fenomenologi merupakan istilah generik

Lebih terperinci

PROJECT CIRCLE MANAGEMENT (PCM) (Manajemen Siklus Proyek) BalaiPelatihan SATUNAMA, YOGYAKARTA, INDONESIA Term Of Reference

PROJECT CIRCLE MANAGEMENT (PCM) (Manajemen Siklus Proyek) BalaiPelatihan SATUNAMA, YOGYAKARTA, INDONESIA Term Of Reference PROJECT CIRCLE MANAGEMENT (PCM) (Manajemen Siklus Proyek), YOGYAKARTA, INDONESIA Term Of Reference I. Latar Belakang Satunama adalah sebuah lembaga pelatihan yang sampai saat ini mampu berkembang tanpa

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016 : 60 kabupaten/kota) PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Komunikasi Matematis Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama,

Lebih terperinci