BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang jasa keuangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan Indonesia melakukan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD Berdasarkan asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan nasional adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasilnya berupa pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah kesejahteraan rakyat Indonesia. 22

2 Fungsi bank Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, fungsi bank di Indonesia adalah: a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat. Bank bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam rekening koran atau giro. Fungsi ini merupakan fungsi utama bank. b. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit. Bank memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan terutama untuk usaha-usaha yang produktif Jenis-Jenis Bank Bank di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis bank menurut fungsi, kepemilikan dan prinsip operasionalnya. Mengacu kepada pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, menurut jenisnya bank terdiri dari: 1. Bank Umum Dewasa ini bank umum ditinjau dari segi operasinya bank menyediakan jasa keuangan maupun yang bukan keuangan, di samping melakukan tugas pokoknya sebagai perantara keuangan. Sehingga ban kmerupakan lembaga yang memiliki multi produk jasa untuk masyarakat. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Dipandang dari segi perekonomian, bank-bank umum berperan sebagai jantungnya perekonomian Negara. Uang mengalir ke dalam bank, kemudian diedarkan kembali untuk

3 24 menggerakan perekonomian. Proses ini berlangsung terus menerus tanpa henti. Kemampuan sistem bank umum untuk melaksanakan perannya yang sangat menentukan dalam perekonomian secara efisien dan efektif tergantung atas manajemen bank yang efisien dan efektif pula. Setiap bank harus dalam kondisi yang sehat dan mendatangkan laba yang memadai supaya bank itu dapat berkembang dan tumbuh kuat, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pasal 5 dan beberapa pasal lainnya dalam UU nomor 7/1992, bank umum merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu bank umum juga mengkhususkan diri dalam melakukan kegiatan tertentu seperti penyaluran pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk ekonomi lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas dan pengembangan perumahan. Selain melaksanakan usaha utamanya bank umum juga melaksanakan kegiatan: a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank antara perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketetapan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

4 25 c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai ketentuan dalam peraturan perundangan dana pensiun yang berlaku. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR merupakan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk simpanan lainnya yang setara dengan hal tersebut. Dengan demikian satu hal yang membedakan bank umum dan BPR adalah jenis simpanan masyarakat, yaitu BPR tidak menyediakan fasilitas simpanan giro. Dalam operasionalnya, Bank Perkreditan Rakyat melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut: a. Menghimpun dana nasri masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang setara dengan hal tersebut. b. Memberikan kredit. c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

5 26 d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain. Disamping usaha-usaha tersebut, terdapat larangan bagi bank perkreditan rakyat untuk melakukan usaha: a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan usaha perasuransian. e. Melakukan usahalain selain usaha yang terdapat dalam Pasal 13. Jenis-jenis bank yang dikemukakan oleh Kasmir (2004:20) diklasifikasikan ke dalam empat kelompok yaitu dilihat dari segi fungsinya, segi kepemilikannya, segi statusnya dan dari segi cara menentukan harga. 1. Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 ada dua jenis, yaitu : a. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannnya memeberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

6 27 Dalam kasmir (2004:21) mengungkapkan sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat diberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut Bank komersil ( Commercial Bank ). b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Kasmir (2004:21) menjelaskan kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro. Begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan modal awal yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan modal awal Bank umu. Menurut kasmir (2004 : 22) dalam praktiknya disamping kedua jenis Bank diatas terdapat satu jenis bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Sentral. Jenis Bank ini bersifat tidak komersial seperti halnya Bank UMUM dan BPR. Fungsi Bank Sentral diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki tugas pokok membantu pemerintah dalam melakukan hal-hal: 1) Mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah. 2) Mengatur kelancaran transaksi dan sistem pembayaran.

7 28 3) Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam mengatur kebijakan moneter. Bank Sentral tidak menerima simpanan dari masyarakat ataupun menyalurkan dana kepada masyarakat. 2. Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1) Bank milik Pemerintah, yaitu bank dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh Pemerintah pula. Bank milik pemerintah antara lain : - Bank Negara Indonesia 46 (BNI) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Bank Tabungan Negara (BTN) - Bank Mandiri 2) Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula keuntungannya diambil oleh swasta pula. Contoh Bank milik swasta nasional antara lain : - Bank Bumi Putra - Bank Bukopin - Bank Central Asia - Bank Danamon

8 29 - Bank international Indonesia - Bank Lippo - Bank Muamalat - Dan Bank swasta lainnya 3) Bank Asing, yaitu yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing, untuk jenis ini bank hanya membuka cabang di Indonesia sedangkan Kantor Pusatnya di Luar Negeri, contohnya Citibank dan American Express Bank. Bank Swasta Nasional ini dibedakan menjadi, bank devisa yaitu bank yang dapat mengadakan transaksi internasional sedangkan bank non devisa tidak dapat mengadakan transaksi internasional. 4) Bank Campuran, yaitu bank dengan sebagaian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi oleh pihak swasta nasional. Di mana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. contohnya adalah Bank Finconesia dan Bank Merincorp. 3. Dilihat dari segi status Pembagian jenis bank dari segi status merupakan pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah prosuk, modal maupun kualitas pelayanannya. Jenis Bank dilihat dari status dibagi ke dalam dua macam yaitu : 1) Bank Devisa

9 30 Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan Bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara kseluruhan, misalnya trasfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C) dan transaksi luar negeri lainnya. 2) Bank non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai Bank devisa, sehingga tidak bisa melaksanakan transaksi seperti halnya Bank devisa. kegiatan transaksi bank non devisa masih dalam batas-batas suatu negara. 4. Dilihat dari Segi Cara menentukan Harga Ditinjau dari segi harga dapat pula diartikan sebgai cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh. Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu: 1) Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional, menggunakan dua metode yaitu : - Menetapkan bunga sebagai harga jualnya, begitu pula harga belinya juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. - Untuk jasa-jasa bank lainnya prinsip konvensional menggunakan atau menetapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau

10 31 persentase. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2) Bank yang berdasarkan Prinsip syariah Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah adalah dengan cara : - Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) - Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah) - Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) - Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) - Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah waiqtina). Penentuan baiay-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan syariah Islam, yaitu dasar hukumnya adalah al-qur an dan sunnah rasul Kegiatan Bank Dewasa ini kegiatan-kegiatan yang ada di Indonesia terutamakegiatan bank umum menurut kasmir (2004:34) adalah sebgai berikut : 1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.

11 32 2. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk kredit. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) anatara lain menerima setoran-setoran, melayani pembayaran-pembayara, transfer, inkaso, kliring, Bank Notes (valas), Letter of credit (L/C) dan jasa lainnya Bank Umum Milik Pemerintah Bank Umum Milik Pemerintah adalah bank yang kepemilikan terbesar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Bank-bank milik pemerintah secara umum diantaranya adalah Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Bank Mandiri. 1. Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), berdasarkan UU No. 13 Tahun Kemudian ditegaskan dengan UU No 23 Tahun Bank ini sebelumnya bernama De Javasche Bank yang dinasionalkan tahun Bank Rakyat Indonesia Bank ini resmi diatur dalam UU No 21 Tahun Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 56,75% per September Bank Negara Indonesia Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 46. Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 60% per Desember 2011.

12 33 4. Bank Tabungan Negara BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun Selanjutnya menajdi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun Sahamnya dimiliki oleh Negara Indonesia sebesar 71,89% per Maret Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger terakhir terjadi pada tahun Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 60% per Desember Aktivitas Bank Umum Aktivitas Penghimpunan Dana Dalam menjalankan peran bank sebagai perantara keuangan, maka penghimpunan dana merupakan aktivitas utama yang dilakukan sebelum menyalurkan dana kepada masyarakat. Sumber utama bank dalam aktivitas penghimpunan dana berasal dari masyarakat berupa Dana Pihak Ketiga dalam bentuk simpanan berjangka, tabungan dan giro. Selain Dana Pihak Ketiga, bank juga mendapatkan sumber dari pihak lain yaitu dari Bank Indonesia dan bank lain yang disebut Dana Pihak Kedua dan berasal dari modal sendiri yaitu Dana Pihak Pertama.

13 34 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat adalah: a. Kepercayaan masyarakat, nasabah yang akan menyimpan uangnya di bank membutuhkan jaminan akan kelancaran pengambilan kembali dananya ketika suatu saat dibutuhkan. b. Pendapatan masyarakat, perubahan tingkat pendapatan masyarakat akan ikut menentukan perkembangan perhimpunan dana. Apabila terjadi kenaikan pendapatan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi daripada kenaikan harga, maka mendorong masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. c. Pelayanan pihak bank, sebagai costumer masyarakat menghendaki pelayanan bank yang cepat, terampil dan ramah. d. Ekspektasi tingkat bunga, bunga simpanan merupakan sesuatu yang diharapkan oleh siapa saja yang menyimpan dananya di bank karena bunga merupakan bagian pendapatan nasabah penyimpanan Aktivitas Penyaluran Dana Mekanisme kerja bank yang berkaitan dengan perannya sebagai lembaga perantara keuangan, penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan setelah penghimpunan dana. Terdapat beberapa alternative penyaluran dana bank, dan yang terbesar proporsinya adalah dalam bentuk kredit (pinjaman kepada debitur). Melalui penyaluran kredit bank memperoleh bunga sebagai pendapatan.

14 35 Menurut Dahlan Siamat (2004: 112) alasan atau kondisi yang mendorong suatu bank untuk menyalurkan dana dalam bentuk kredit adalah: 1. Sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit. 2. Penyaluran kredit menghasilkan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan bank dapat diperkirakan. 3. Sebagai salah satu lembaga yang ikut serta dalam melaksanakan kebijakan moneter, bank tidak diperbolehkan mengalokasikan dananya melalui pasar modal dalam melakukan jual-beli saham di bursa efek. 4. Sumber dana utama bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral bank harus menyalurkan dananya kembali ke masyarakat Produk Jasa Bank Kegiatan operasional perbankan juga menyediakan fasilitas selain menghimpun dana dan menyalurkan dana, fasilitas tersebut guna memperlancar transaksi nasabah, keamanan aset dan kepentingan perekonomian secara umum. Tujuan adanya jasa keuangan selain menghimpun dana dan menyalurkan dana milik masyarakat adalah kebutuhan bank dalam menghasilkan pendapatan selain pendapatan bunga kredit, yaitu dalam bentuk fee atau upah dalam melakukan transaksi. Pada saat ini, jasa keuangan yang ditawarkan bank adalah sebagai berikut: 1. Kliring 2. Pengiriman Uang (Transfer)

15 36 3. Inkaso 4. Letter of Credit (L/C) 5. Perdagangan surat berharga 6. Perdagangan valuta asing 7. Perbankan elektronik (ATM, M-banking, Internet Banking) 8. Bank Garansi 9. Save Deposit Box 10. Fasilitas Over Draft 11. Perwalian Amanat 12. Kartu debet atau kartu kredit 2.3 Fee Based Income Pengertian Fee Based Income Keadaan perkonomian Indonesia mengalami keadaan yang tidak stabil semenjak terjadi krisis pada tahun 1997 sampai dengan Keadaan ini membuat bank tidak berani mengambil risiko untuk memberikan kreditnya kepada debitur, hal ini dapat menyebabkan negative spread yang artinya pendapatan bunga dari kredit lebih kecil dibandingkan dengan beban bunga yang harus dibayarkan kepada nasabah. Bank berupaya untuk menanggulangi masalah negative spread, bank harus mendapatkan pendapatan operasional dari kegiatan lain selain kegiatan menyalurkan kredit kepada masyarakat.

16 37 Pengertian umum fee based income (Jurnal Ilmiah Akuntansi November 2001, Universitas Maranatha) adalah, usaha bank yang berkaitan dengan jasa keuangan di luar aktivitas kredit. Dalam usaha ini, bank akan memungut jasa pelayanan yang dinikmati oleh ansabah sebagai fee based income. Sesuai dengan yang tercantum dalam format laporan laba rugi standar terbaru menurut PSAK No.31 Lampiran 3. Fee Based Income disusun sebagai bagian dari Pendapatan dan beban lainnya dengan pospos provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lainnya Unsur-Unsur Fee based Income Unsur-Unsur Fee Based Income, sebagai hasil dari kegiatan bank di luar penyaluran kredit dalam laporan laba rugi bank ditampilkan sebagai pos-pos porvisi dan komisi, pendapatan dari transaksi valuta asing dan pendapatan operasional lainnya. Tapi, sebenarnya cakupan kegiatan fee based income sangat luas dan beragam, dimulai dari penyewaan safe deposit box sampai kepada pengelolaan dana pensiun sampai penjualan commercial paper. Industri perbankan nasional menerapkan strategi fee bassed income untuk menjalankan operasionalnya untuk mengurangi ketergantungan pendapatan bank dari kegiatan perkreditan. Fee based Income adalah alternatif baru bagi bank untuk menghasilkan pendapatan dan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan pengelolaan yang

17 38 baik, diharapkan fee based income akan berkembang semakin baik sehingga dapat mempengaruhi secara positif terhadap laba bank Sumber-Sumber yang Menghasilkan Fee Based Income Berikut ini dibahas mengenai beberapa produk yang menghasilkan fee based income dan pengertian dari beberapa produk yang menghasilkan fee based income diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Inkaso Pengertian inkaso menurut Lukman Dendawijaya (2000 : 145) Inkaso adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk menagihkan pembayaran surat-surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga di tempat lain dimanan bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain. Inkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau bada tertentu yang telah ditunjuk oleh pemberi amanat. Sebagai jasa imbalannya, bank menetapkan tariff atau fee tertentu kepada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif ini biasa dikenal sebagai biaya inkaso. 2. Transfer Pengertian transfer menurut Lukman Dendawijaya (2000 : 146) Transfer adalah jasa yang diberikan bank dalam pengiriman

18 39 uang antar bank atas permintaan pihak ketiga yang ditunjuk kepada penerima di tempat lain.. Transfer adalah kegiatan bank memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditunjukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Fee Based Income yang berasal dari transfer adalah biaya transfer yang dibebankan kepada pihak ketiga. 3. Safe Deposit Box Layanan safe deposit box adalah jasa penyewaan kotak penyimpan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi pemggunanya. Keuntungan yang didapat bank dari safe deposit box adalah biaya sewa yang tinggi dari nasabah, uang jaminan yang mengendap dan biaya pelayanan khusus safe deposit box. 4. Letter of Credit Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia Surat Kredit Berdokumen merupakan jasa yang ditawarkan bank dalam rangka jual-beli barang berupa penangguhan pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai jangka waktu tertentu. Bank mendapatkan keuntungan dari jasa ini berupa penerimaan biaya administrasi berupa provisi/komisi yang merupakan fee based income bagi

19 40 bank, pengendapan dana setoran yang merupakan dana berbiaya murah bagi bank dan biaya pemberian pelayanan kepada nasabah. 5. Travellers Cheque Travellers Cheque atau cek wisata perjalanan yang digunakan untuk berpergian, cek ini dapat dibuat di bank tertentu dan dicairkan di bank yang berbeda. Bank mendapatkan keuntungan dari jasa ini berupa biaya pencairan travelers cheque. 2.4 Profitabilitas Menurut Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2007:33) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Menurut Brigham & Houston dalam buku Dasar-Dasar Manajemen yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dalam Ade Roosani (2010: 54) pengertian profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim dalam Ade Roosani (2010: 61), profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biayabiaya untuk mendanai aset tersebut. Dari seluruh pengertian tersebut dapat

20 41 disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam analisis laporan keuangan, profitabilitas digambarkan oleh suatu perbandingan antara laba dengan total aset atau total modal yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut James C.Horne dalam Eva Fujianti (2010 : 48), Rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Sedangkan menurut Sutrisno dalam Dwi Nopalia (2011: 35), Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dari seluruh pengertian dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam menganalisis laporan keuangan khususnya bagi investor untuk menilai atau mengukur kinerja suatu perusahaan dalam menanamkan investasinya dan seberapa besar tingkat keuntungannya. Rasio profitabilitas yang digunakan saat ini adalah: 1. Return on Asset (ROA) Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka, akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan dalam penggunaan asetnya. 2. Return on Equity (ROE) Merupakan indikator yang menukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih. BEsarnya ROE sangat penting bagi para

21 42 pemegang saham dan calon investor karena ROE yang tinggi berarti pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan harga saham. 3. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya. ( ) 2.5 Hubungan Fee Based Income dengan Profitabilitas Fee Based Income adalah salah satu komponen dari pendapatan bank. Komponen yang termasuk dalam fee based income adalah pendapatan provisi dan komisi, pendapatan yang berasal dari transaksi valuta asing, kenaikan dan penurunan pada surat-surat berharga, fee dari setiap jasa yang diberikan oleh bank umum terhadap nasabah dan pendapatan operasional lainnya. Kenaikan dan penurunan pada fee based income akan mempengaruhi besar dari laba yang didapatkan oleh perusahaan. Alat ukur profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA yaitu perbandingan antara laba sebelum pajak dan total aktiva. Laba sebelum pajak adalah hasil perhitungan antara pendapatan operasional bersih ditambah dengan pendapatan non operasional bersih. Fee based income adalah salah satu komponen pendapatan operasional bank yang akan

22 43 mempengaruhi pendapatan operasional bersih perusahaan. Aktiva yang dimaksud adalah total aktiva perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba serta digunakan untuk kegiatan operasional maupun non operasional perusahaan. Menurut peneliti terdahulu (Panutomo dalam Anggadini : 2010) bahwa fee based income yang meningkat akan meningkatkan pendapatan operasional bersih bank, kemudian akan meningkatkan laba sebelum pajak pada bank. Pada akhirnya, laba bank akan melonjak naik setiap periodenya. Fee Based Income Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional Laba Sebelum Pajak (Earning Before Tax) Laba Setelah Pajak (Earning After Tax) Gambar 2.1 Alur Pengaruh Fee Based Income Terhadap Laba Perusahaan Keterangan : Gambar diatas menunjukan alur bagaimana hubungan serta pengaruh fee based income terhadap laba yang dihasilkan perusahaan yang ditunjukan dalam laporan laba rugi perusahaan. Fee based income merupakan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan bank dalam memberikan jasa-jasa pelayanan bank. Sumber pendapatan bank terdiri dari dua yaitu pendapatan operasional dan pedapatan non-operasional. Semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima disebut sebagai Pendapatan

23 44 operasional. Sedangkan sumber pendapatan non-operasional salah satunya yaitu dari penjualan aktiva tetap bank. pendapatan yang dihasilkan merupakan salah satu pendapatan operasional bank. Penjumlahan dari seluruh pendapatan yang dimiliki dikurangi seluruh beban yang dimiliki akan mengahasilkan laba sebelum pajak atau masih berupa laba kotor. Laba setelah pajak setelah dikurangi beban pajak maka akan muncul earning after tax yang merupakan pendapatan bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

24 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1 Pengaruh Fee Based Saddin Mangunsong Fee Based Income dan Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Income terhadap laba per lembar saham dan Elyzabet Indrawati Marpaung (2001) laba per lembar saham fee based income dengan laba per lembar saham. 2 Analisis Hubungan Spread Pompong B. Setiadi Spread if Interest Rate, 1. Adanya pengaruh yang signifikan of Interest Rate, Fee Based (2010) Fee Based Income, dari Spread of Interest terhadap Income, LDR dengan ROA pada Perbankan di Jawa Timur LDR dan ROA. ROA. 2. Adanya pengaruh yang signifikan dari Fee Based Income terhadap ROA. 3. Adanya pengaruh yang signifikan dari LDR terhadap ROA. 4. Spread of Interest Rate, Fee Based Income dan LDR secara bersamasama mempengaruhi ROA.

25 46 3 Pengaruh Fee Based Eva Fujianti Yunus Fee Based Income dan Fee Based Income berpengaruh terhadap Income Terhadap (2010) profitabilitas profitabilitas dan hubungannya kuat dan Profitabilitas (Studi Kasus searah. pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.) 4 Pengaruh Fee Based Dwi Nopalia (2011) Fee Based Income dan Fee Based Income memiliki pengaruh Income Terhadap ROA yang positif terhadap ROA. Profitabilitas Pada Bank Asing Periode 2010.

26 47 5 Hubungan Fee Based Ade Roosani (2010) Fee Based Income dan 1. Perkembangan fee based income Income dengan ROA yang diterima oleh Bank Umum Profitabilitas pada Bank Milik Pemerintah pada tahun 2004 Umum Milik Pemerintah sampai dengan 2008 fluktuatif cenderung meningkat, sedangkan ada yang menurun. 2. ROA pada Bank Umum Milik Pemerintah fluktuatif cenderung menurun. 3. Hubungan Fee Based Income dengan profitabilitas pada Bank Mandiri bernilai positif, pada Bank BNI, BRI, BTN dan BEI terdapat hubungan yang negatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurmala (2006) yang berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitian menunjukkan

Lebih terperinci

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4 KLIPPING BANK OLEH NAMA : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4 NIS : 1310236 NO. URUT : 33 SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA TAHUN AJARAN 2013/2014 BANK 1. Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Secara Umum Pada subab ini menjelaskan pengertian bank secara umum, jenis-jenis bank. Teori-teori yang ada di landasan teori ini mendukung dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. 1 PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN BANK Bank berasal dari bahasa Italia BANCO yang kartinya Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Bank Perbankan yang merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS TUJUAN MATA KULIAH Mahasiswa paham dan menguasai teori perbankan. Mahasiswa dapat menerangkan konsep-konsep utama bisnis

Lebih terperinci

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut: BAB I PENGENALAN BANK A. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia Banco yang berarti Bangku Menurut UU No. 10 Tahun 1998, definisi Bank adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2005: 8-9) bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perbankan Secara Umum dan Jasa-jasa Bank 2.1.1 Perbankan Secara Umum Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

Ronny Kusnandar ISSN Nomor TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR) BERKAITAN DENGAN JAMINAN Oleh: Ronny Kusnandar, SH, SpN Dosen tetap STIH Labuhanbatu ABSTRAK Kredit merupakan salah satu program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Pengertian Lembaga keuangan menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 menurut Martono, 2002:2 menyatakan bahwa Semua badan melalui kegiatan-kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi perdagangan maupun transaksi keuangan. Transaksi perdagangan umumnya dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi bank sebagai lembaga perantara ( intermediare ) antar pihak-pihak. Nomor 10 tahun 1998 yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. fungsi bank sebagai lembaga perantara ( intermediare ) antar pihak-pihak. Nomor 10 tahun 1998 yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan penting dalan perekonomian suatu negara. Adanya lembaga perbankan dapat memperlancar sistem pembayaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Amsyah (1977: 11), menyatakan bahwa prosedur adalah aturan permainan atau langkah-langkah aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan 1. Perubahan Undang-undang mengenai pengertian Bank di Indonesia yaitu dari. a. UU No.7 1990 sampai UU No.10 1998 b. UU No.7 1990 sampai UU No.10 1997 c. UU No.7 1992 sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi dan Aktivitas Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku PENGENALAN BANK DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku Menurut UU no. 10 th 1998 Bank : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perbankan adalah segala sesuatu yangmenyangkut tentang Bank, mencakupkelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan prosesmelaksanakan usahanya. Perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

Lebih terperinci

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana daari masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana daari masyarakat 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Salah satu landasan hukum system perbankan di Indonesia adalah Undang- Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (1998:9) yang memberikan definisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) yang mengalihkan dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus)

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 10 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2000;11) Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini ada 4 penelitian yaitu: 1. Titik Aryati dan Shirin Balafif (2007). Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada masih menurunnya harga komoditas internasional. Di sisi lain, pasar keuangan global masih menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya berubahnya waktu dan situasi yang terjadi saat ini, serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis perbankan mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat komplektisitas yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja suatu bank. Komplektisitas yang tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank berdasarkan Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penyimpanan benda berharga, membiayai perusahaan, dll

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penyimpanan benda berharga, membiayai perusahaan, dll BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah suatu badan usaha yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam betuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinansial atau aset riil (Siamat,

Lebih terperinci

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT 1. Pengertian Bank Apabila menelusuri sejarah dan terminologi bank maka ditemukan bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang semakin meningkat tiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat telah kembali

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Jika di tinjau dari istilah Bank berasal dari bahasa Banco dari barang yang mempunyai nilai yang cukup tinggi. Dengan adanya kepercayaan yang semakin terhadap

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 12 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Bank Devisa di Indonesia. Dalam system perekonomian terbuka, perdagangan suatu negara akan terhubung dengan negara lain. Kegiatan perdagangan ini memerlukan alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi disuatu negara sangat bergantung kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47 amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Uang Bank mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Bank dalam

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kasmir (2008:2) Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Perbankan Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak terlepas kaitannya dengan uang, sebab untuk menjalankan perekonomian, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan oprasionalnya kepada para nasabah.istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan dinyatakan

Lebih terperinci

Analisis Rentabilitas Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode

Analisis Rentabilitas Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode Analisis Rentabilitas Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode 2008-2012 Misi Adiningsih 1), Ida Zuniarti 2) 1) Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta Jl. Ciledug Raya No.168 Jakarta Email : mhinesha@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis ekonomi yang merambah kepada krisis multidimensional, terutama pada kisaran tahun 1997-1998.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan pada dasarnya adalah industri yang bergerak pada bidang penghimpunan dana yang mana bank adalah lembaga yang menjadi media perantara keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution) yaitu perbankan sangat penting dalam suatu sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada unsur kepercayaan, memiliki tugas pokok sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan NPL terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia (Studi kasus pada bank umum swasta nasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB I PENGERTIAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINYA 1. PENGERTIAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN 2. SEJARAH PERBANKAN 3. PERBANKAN INDONESIA DIMASA KRISIS 4. JENIS-JENIS

Lebih terperinci

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 VI. BANK UMUM & BANK PERKREDITAN RAKYAT ( B P R ) A. Pengertian Bank Menurut Undang Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu juga untuk menghindari kesamaan dengan penelitian lain. Maka dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, dituliskan bahwa Bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi yang dapat berperan dalam mendukung kegiatan perekonomian salah satunya adalah Dunia perbankan.

Lebih terperinci