ABSTRAK. Kata kunci: pemanfaatan sarana prasarana, persepsi siswa tentang cara mengajar guru, prestasi belajar

Transkripsi

1 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 1 PENGARUH PEMANFAATAN SARANA PRASARANA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN KECIL DI SMK NEGERI 1 PANDAK Penulis 1 : Murti Madiyanti Penulis 2 : Dr. Sri Wening Universitas Negeri Yogyakarta murti.madiyanti@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru secara mandiri maupun bersama-sama terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak secara mandiri maupun bersama-sama. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian siswa kelas X Busana Butik di SMK Negeri 1 Pandak sebanyak 64 siswa. Ukuran sampel penelitian sebanyak 55 siswa ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan angket untuk mengukur pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru, daftar nilai siswa dari guru untuk prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil. Validitas dibuktikan dengan validitas isi dan konstruk sedangkan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru secara mandiri maupun bersama-sama terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak yang masing-masing memiliki nilai rhitung 0,817, 0,782 dan 0,868 > rtabel 0,266, ini berarti semakin baik pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru, semakin tinggi pula prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil. Kata kunci: pemanfaatan sarana prasarana, persepsi siswa tentang cara mengajar guru, prestasi belajar THE EFFECTS OF THE UTILIZATION OF INFRASTRUCTURE FACILITIES AND THE STUDENTS PERCEPTIONS OF THE TEACHERS TEACHING TECHNIQUE ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF MINOR MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF SMK NEGERI 1 PANDAK ABSTRACT This study aims to investigate the effects of the utilization of infrastructure facilities and the students perceptions of the teacher s teaching technique on the learning achievement of minor maintenance implementation of SMK Negeri 1 Pandak individually and simultaneously. This was a quantitative study using the correlational approach. The research population grade X studentys of Boutique Clothing of SMK Negeri 1 Pandak with a total of 64 students. The sample size consisted of 55 students, selected by means of the simple random sampling technique. The data were collected by a questionnaire to measure the utilization of infrastructure facilities and the students perceptions of the teacher s teaching technique and a list of students scores for the learning achievement of minor maintenance implementation. The validity was assessed in term of the content and construct validity and the reliability was assessed by Cronbach s Alpha formula. The data analysis techniques were multiple linear regression. The results of the study are as follows there is effect of the utilization of infrastructur facilities and the students perceptions of the teacher s teaching technique on the learning achievement of minor maintenance implementation of SMK Negeri 1 Pandak individually and simultaneously which each have an indicated by 0,817, 0,782 and 0,868 > 0,266, this means that the better the utilization of infrastructure facilities and the students perceptions of the teacher s teaching technique are, the higher the learning achievement of minor maintenance implementation is. Keyword: the utilization of infrastructur facilities, the students perceptions of the teachers teaching technique, the learning achievement

2 2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 PENDAHULUAN Salah satu tujuan nasional Bangsa Indonesia di dalam UUD 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional tersebut dilakukan salah satunya melalui jalur pendidikan. Pendidikan itu sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat membangun diri sendiri dan membangun bangsa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan siswa memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing. SMK Negeri 1 Pandak merupakan bagian dari pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki kompetensi pada bidangnya. Salah satu program keahliannya adalah Tata Busana. Pada keahlian tata busana terdapat mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil. Mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil merupakan pelajaran praktik di kelas X. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Pandak, diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil guru menerapkan sistem mengajar berkelompok dikarenakan sarana prasarana yang ada di sekolah masih terbatas jumlahnya. Siswa harus bergantian dalam menggunakan mesin jahit, mesin obras, setrika, paspop dll karena jumlahnya belum sesuai dengan jumlah siswa. Permasalahan ini membuat beberapa siswa yang harus menambah jam belajar agar dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, dan siswa tidak semangat mengiku kegiatan belajar mengajar sehingga pada saat tes atau mengerjakan tugas kurang menguasai materi yang disampaikan oleh guru dan hasil yang diperoleh sebagaian besar siswa kurang dari KKM dan harus melaksanakan remidi. Tolak ukur suatu keberhasilan belajar di sekolah salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar. Prestasi belajar tersebut menunjukan sejauh mana tingkat penguasaan seorang siswa terhadap mata pelajaran yang telah ditempuh. Prestasi belajar yang optimal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Slameto (2010:56) faktor internal antara lain: faktor jasmaniah dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan). Faktor eksternal antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan lingkungan masyarakat. Loeloek Endah & Sofan Amri (2013:83) menjelaskan bahwa sarana prasarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dan tidak langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan

3 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 3 efisien. Ibrahim Bafadal (2004:2) berpendapat, sarana prasarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung dan tidak langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sarana prasarana pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap sekolah kegiatan belajar mengajar akan berjalan dalam proses yang terarah dan mencapai tujuannya, jika dalam proses belajar mengajar tersebut tersedia sarana prasarana yang mendukung. Selain sarana prasarana, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah persepsi siswa tentang cara mengajar guru. Menurut Sudarwan Danim (2010:1) Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi, yaitu setelah siswa menerima stimulus atau suatu pola stimulasi dari lingkungannya. Persepsi dianggap sebagai tingkat awal struktur kognitif seseorang, sehingga sejak dini kepada siswa harus ditanamkan rasa memiliki persepsi yang baik mengenai apa yang dipelajari. Lebih tegas dijelaskan Lawther dalam Muhaimin (2004:142) bahwa sekali siswa memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka selanjutnya akan sukar diubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga dengan demikian ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah. Guru berperan untuk membentuk dan menciptakan persepsi siswa yang baik agar kegiatan belajar mengajar mengalami keberhasilan. Cara mengajar guru menjadi penentu keberhasilan proses belajar mengajar karena guru berperan sebagai pendonor ilmu melalui kepribadian yang dimiliki sehingga menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Menumbuhkan minat siswa tidaklah mudah, dibutuhkan berbagai macam cara agar untuk membangkitkan minat belajar saat proses belajar mengajar berlangsung. Cara mengajar adalah cara yang digunakan guru yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamzah B. Uno, 2011:2). Suryosubroto (2009:141) menjelaskan cara mengajar adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat caranya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Kegiatan pembelajaran akan sangat efektif apabila guru menguasai materi yang diajarkan, mampu menggunakan media pembelajaran yang ada, menggunakan variasi metode mengajar dan terlebih lagi guru mampu mengelola kelas agar tidak pasif selama proses belajar mengajar. Semakin memadai sarana prasarana dan semakin tepat pemilihan metode mengajar guru dengan selalu mengembangkan pemanfaatan sarana prasarana yang ada dan meningkatkan kompetensi guru, maka siswa akan merasa senang dan semangat mengikuti pelajaran, dengan begitu prestasi belajar pun akan tinggi. Prestasi yang baik adalah dambaan setiap siswa. Prestasi belajar adalah hasil usaha sadar untuk memenuhi kebutuhan siswa yang telah dicapainya melalui proses perubahan di dalam dirinya baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor (Slameto, 2010:94). Pada proses belajar mengajar, prestasi belajar digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan

4 4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Prestasi belajar yang dicapai diharapkan dapat memberi gambaran kepada guru dan orang tua mengenai perkembangan belajar siswa di sekolah dan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan peningkatan. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana pemanfaatan sarana prasarana pendidikan pada mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil?, 2) Bagaimana persepsi siswa tentang cara mengajar guru pada mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil?, 3) Bagaimana prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil? 4) Apakah terdapat pengaruh antara pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak secara mandiri maupun bersama-sama? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mendiskripsikan pemanfaatan sarana prasarana pendidikan pada mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil. 2) Mendiskripsikan persepsi siswa tentang cara mengajar guru pada mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil. 3) Mendiskripsikan prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil. 4) Mengetahui adanya pengaruh pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak secara mandiri maupun bersama-sama. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di SMK Negeri 1 Pandak yang beralamatkan di Kadekrowo Gilangharjo Pandak Bantul Yogyakarta. Target/Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Busana Butik di SMK Negeri 1 Pandak tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 64 siswa. Sampel penelitian sebanyak 55 siswa yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Prosedur Prosedur melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun instrument penelitian berupa angket yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. 2. Melakukan uji coba instrument 3. Melakukan pembuktian validitas dan reliabilitas hasil data uji coba. 4. Merevisi butir angket.

5 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 5 5. Mengambilan data penelitian. 6. Menganalisis prestasi belajar siswa. Data, Intrumen dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini berupa data pemanfaatan sarana prasarana pendidikan, persepsi siswa tentang cara mengajar guru dan prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi untuk memperoleh informasi tentang variabel penelitian tersebut. Instrument berupa angket yang digunakan untuk mengetahui data pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru. Angket. ditujukan kepada siswa kelas X Busana Butik yang menempuh mata pelajaran Melaksanakan Pemeliharaan Kecil, sedangkan untuk mengetahui prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil dengan menggunakan lembar daftar nilai siswa/leger. Langkah selanjutnya peneliti mengajukan validitas dengan validitas isi dan konstruk dengan jugement expert kepada ahli bidang evaluasi pembelajaran yaitu dosen pembimbing. Hasil konsultasi tersebut dijadikan masukan dan acuan untuk menyempurnakan instrument sehingga layak digunakan untuk mengambil data. Proses selanjutnya melakukan uji coba instrument. Uji coba instrument ini dilakukan pada siswa sekolah lain yang memiliki kriteria sama dengan siswa yang menjadi sampel penelitian yaitu siswa SMK Negeri 1 Pengasih. Hasil dari angket yang telah diujicobakan selanjutnya dianalisis menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Validitas Instrumen Jumlah Butir Jenis Jumlah Butir Tidak Instrumen Butir Valid Awal Valid Angket X1 25 8,21 23 Angket X Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 butir soal yang tidak valid. Butir yang tidak valid tersebut dihilangkan karena sudah terwakilkan oleh butir soal yang lain. Reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha Cronbach. bantuan SPSS Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Reliabilitas Instrumen Variabel Nilai Alpha Cronbach X1 0,918 X2 0,944 Keterangan Reliabel Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk masingmasing variabel dinyatakan reliabel karena nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 dan lebih dari 0,7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Teknik analisis deskriptif digunakan

6 6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 untuk menganalisis pemanfaatan sarana prasarana pendidikan, persepsi siswa tentang cara mengajar guru dan prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil, sedangkan analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh antar variabel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian, data tentang pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dengan skor tertinggi 88, skor terendah 43 dan rata-rata 62,02. Hasil pengkategorian skor pemanfaatan sarana prasarana pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Pengkategorian Skor Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan No Kategori Frekuensi Persentase 1. Sangat Tinggi 17 30,91% 2. Tinggi Rendah Sangat Rendah 38 69,09% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 55 siswa yang menilai tentang pemanfaatan sarana prasarana pendidikan di sekolah pada kategori sangat rendah sebanyak 38 siswa (69,09%) dan yang menilai sangat tinggi sebanyak 17 siswa (30,91%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sarana prasarana pendidikan di sekolah dalam kategori sangat rendah. Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru Berdasarkan hasil penelitian, data persepsi siswa tentang cara mengajar guru dengan skor tertinggi 95, skor terendah 52 dan rata-rata 69,1. Hasil pengkategorian skor persepsi siswa tentang cara mengajar guru dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Pengkategorian Skor Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru No Kategori Frekuensi Persentase 1. Sangat Tinggi 17 30,91% 2. Tinggi Rendah Sangat Rendah 38 69,09% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 55 siswa yang memiliki persepsi tentang cara mengajar guru pada kategori sangat rendah sebanyak 38 siswa (69,09%) dan yang neniliki persepsi sangat tinggi sebanyak 17 siswa (30,91%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang cara mengajar guru di sekolah termasuk dalam kategori sangat rendah. Prestasi Belajar Melaksanakan Pemeliharaan Kecil Data prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil diperoleh dari daftar nilai siswa mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil. Nilai tersebut merupakan nilai murni siswa. Berdasarkan hasil penelitian, prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil skor tertinggi adalah 65 dan terendah

7 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 7 adalah 50. Hasil pengkategorian skor prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil adalah sebagai berikut: Tabel 5. Pengkategorian Skor Prestasi Belajar Melaksanakan Pemeliharaan Kecil No Kategori Frekuensi Persentase 1. Tuntas Belum Tuntas Tabel di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X seluruh siswa belum memenuhi KKM sebesar 75, sehingga siswa harus melakukan remidial untuk memenuhi syarat ketuntasan. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-smirnov berbantuan SPSS Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Alpha Variabel (p-value) Keterangan Signifikan X1 0,81 X2 0,12 0,05 Normal Y 0,300 Tabel di atas menunjukan bahwa p-value masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, sehingga semua variabel pada penelitian ini berdistribusi normal. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Hasil uji linieritas dengan menggunakan bantuan SPSS sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Deviatio Taraf n From signifi Keterangan Bebas Terikat Linearity kansi X1 0,118 Y 0,05 Linier X2 0,336 Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil deviation from linearity masing-masing variabel lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru dengan prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak bersifat linier. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui independensi variabel bebas. Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Hasil uji multikolinieritas menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan X1 0,509 Tidak terjadi 1,964 X2 0,509 multikolinieritas

8 8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance kedua variabel lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil bertambah sebesar 29,9. Persamaan tersebut diperjelas dengan gambar sebagai berikut: Uji Hipotesis 1 Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel X1 terhadap Y. Hasil analisis tersebut dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis 1 Harga r R Variabel Koefisi Consta square en n X1-Y 0,299 38,202 0,817 0,266 0,667 Gambar 1. Garis Regresi Nilai X1 dan Nilai Y Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rhitung variabel X1 terhadap Y lebih besar dari nilai rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pemanfaatan sarana prasarana terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = 38, ,299 X1 Persamaan tersebut menunjukan bahwa apabila nilai pemanfaatan sarana prasarana bertambah sebesar 1, maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak bertambah sebesar 2,99, atau nilai pemanfaatan sarana prasarana sebesar 10, Uji Hipotesis 2 Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel X2 terhadap Y. Hasil analisis tersebut dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis 2 Variabel Koefisie n Consta n Harga r R square X2-Y 0,296 36,247 0,782 0,266 0,611 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rhitung variabel X2 terhadap Y lebih besar dari nilai rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap prestasi belajar

9 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 9 melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = 36, ,296 X2 Persamaan tersebut menunjukan bahwa apabila nilai persepsi siswa tentang cara mengajar guru bertambah sebesar 1, maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak bertambah sebesar 2,96, atau nilai pemanfaatan sarana prasarana sebesar 10, maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil bertambah sebesar 29,9. Persamaan tersebut diperjelas dengan gambar sebagai berikut: r hit ung dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis 3 Variabel Koefisie Consta n (X1, X2) 0,193 -Y 0,156 n Harga r R square 33,960 0,803 0,266 0,754 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai variabel X1 dan X2 terhadap Y lebih besar -Y dari nilai 0,156 rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pemanfaatan sarana prasarana terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak. Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = 33, ,193 X1 + 0,153 X2 Gambar 2. Garis Regresi Nilai X2 dan Nilai Y Uji Hipotesis 3 Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y. Hasil analisis tersebut Persamaan tersebut menunjukan bahwa apabila nilai pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru sebesar 0, maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak sebesar 33,960. Jika nilai pemanfaatan sarana prasarana sebesar bertambah sebesar 1 satuan, maka nilai prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak bertambah sebesar 0,193 dengan asumsi X2 tetap. Sebaliknya, jika nilai persepsi siswa tentang cara mengajar guru bertambah sebesar 1, maka skor prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK

10 10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 Negeri 1 Pandak bertambah sebesar 0,156 dengan asumsi X1 tetap. Persamaan tersebut diperjelas dengan gambar sebagai berikut: Gambar 2. Garis Regresi Nilai X1, X2 dan Y Pembahasan Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan yang ada di SMK Negeri 1 Pandak termasuk dalam kategori sangat rendah yang dinilai oleh 38 siswa (69,09%), terutama pada aspek jumlah mesin jahit yang kurang memenuhi jumlah siswa, banyak mesin jahit yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki, menyebabkan siswa harus bergantian dengan teman dan menambah jam pelajaran untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru agar dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Bagi siswa yang dapat memanfaatkan penggunaan mesin jahit dengan maksimal maka dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan nilai yang tinggi sedangkan siswa yang tidak dapat memanfaatkan penggunaan mesin jahit secara maksimal maka akan mendapatkan nilai yang rendah. Selain itu guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran seperti LCD maupun chart untuk mempermudah menjelaskan materi pembelajaran sehingga membuat banyak siswa keluar meninggalkan kelas dengan berbagai alasan karena merasa bosan. Seharusnya sarana prasarana selalu dikembangkan sesuai dengan tuntutan dunia kerja agar kompetensi yang dikuasai siswa pun sesuai dengan permintaan pasar, hal ini sesuai dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2004: ) bahwa sarana prasarana sangat menentukan hasil kegiatan belajar mengajar disekolah. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan siswa. Lebih tegas dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:2) bahwa sarana prasarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung maupun tidak langsung dipergunakan dan menunjang proses belajar mengajar. Persepsi siswa tentang cara mengajar guru pada melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak termasuk dalam kategori rendah yang dinilai oleh 38 siswa (69,09%), terutama pada aspek kesiapan guru pada saat mengajar yang ditunjukkan dengan ada bebarapa guru yang masuk kelas dengan terlambat, guru tidak menyampaikan tujuan pembelaran sehingga membuat siswa tidak mengetahui manfaat mengikuti proses pembelajaran tersebut dan membuat siswa tidak belajar secara bersungguh-sungguh..

11 h Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) 11 Selain aspek tersebut ada pula aspek yang menonjol lainnya yaitu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Terdapat beberapa siswa yang senang dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh bila mengikuti proses belajar mengajar dengan guru tertentu yang cara mengajarnya disenangi oleh siswa, sebaliknya jika dengan guru yang cara mengajarnya kurang disenangi siswa tidak senang dan tidak memperhatikan saat mengikuti proses belajar mengajar. Terdapat pula guru yang tidak mampu menggunakan media pembelajaran sehingga siswa banyak yang keluar kelas, sibuk sendiri, mengobrol dengan teman karena merasa bosan. Hal ini sejalan dengan teori Slameto (2010:102) yaitu persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Lebih tegas dijelaskan Lawther dalam Muhaimin (2008:142) bahwa sekali siswa memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka selanjutnya akan sukar dirubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah. Hamzah B. Uno (2011:2) mengemukakan bahwa cara mengajar adalah cara yang digunakan guru yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendapat tersebut didukung oleh Suryosubroto (2009:141) bahwa metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin tepat metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru secara mandiri maupun bersama-sama terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak dibuktikan dengan nilai dari variabel X1 terhadap Y sebesar 0,817, X2 terhadap Y sebesar 0,782 dan (X1,X2) terhadap Y sebesar 0,803 lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,266. Koefisien korelasi (R 2 ) sebesar 0,754 sehingga dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru memberikan konstribusi pada prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak sebesar 75,4%. Hal ini berarti semakin baik pemanfaatan sarana prasarana dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa jkelas X SMK Negeri 1 Pandak. Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Slameto (2010:56) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang berupa sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa cara mengajar guru. Teori tersebut diperkuat dengan teori Ngalim Purwanto (2006:102) berhasil tidaknya belajar tergantung pada faktor yang ada pada diri individu itu sendiri dan faktor yang ada di luar individu, antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, ketegasan, latihan, motivasi,

12 12 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2017 faktor pribadi, faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan yang mendukung mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan mesin jahit banyak yang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak segera diperbaiki. 2. Persepsi siswa tentang cara mengajar guru pada mata pelajaran melaksanakan pemeliharaan kecil di SMK Negeri 1 Pandak termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kurang bervariasinya guru dalam menentukan cara mengajar. 3. Prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak dari 55 siswa (100%) belum ada yang mendapatkan nilai di atas KKM. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara: Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak dengan nilai r hit ung Saran kontribusi sebesar 66,7%. 0,817 Persepsi siswa tentang cara mengajar guru terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak dengan nilai rhitung 0,782 > rtabel 0,266 dengan kontribusi sebesar 61,1%. Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak dengan nilai Rhitung 0,868 > Rtabel 0,266 dengan konstribusi sebesar 75,4%. Dengan demikian, semakin baik pemanfaatan sarana prasarana pendidikan dan persepsi siswa tentang cara mengajar guru semakin tinggi pula prestasi belajar melaksanakan pemeliharaan kecil siswa kelas X SMK Negeri 1 Pandak. Berdasarkan hasil penelitian, maka berikut disampaikan beberapa saran yang penulis sampaikan sebagai berikut: 1. Siswa hendaknya lebih memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru. dan bersemangat mengikuti pembelajaran. 2. Guru hendaknya memanfaatkan dan menambah jumlah sarana prasarana pendidikan yang ada di sekolah sesuai kebutuhan siswa. > r tabel

13 Pengaruh Pemanfaatan Sarana... (Murti Madiyanti) Guru hendaknya meningkatkan kedisiplinan dan menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa tau betul manfaat mengikuti pembelajaran tersebut. DAFTAR PUSTAKA Hamzah B. Uno. (2011). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim Bafadal. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. Loeloek Endah Poerwanti & Sofan Amri. (2013). Panduan Memahami Kurikulum Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. (2006). Pendidikan. Bandung: PT. Rusdakarya. Psikologi Remaja Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Bina Ilmu. Sudarwan Danim. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV. Alfabeta. Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. (2004). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

14