FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DESA PANUMBANGAN KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DESA PANUMBANGAN KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2011"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DESA PANUMBANGAN KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2011 Oleh : Siti Fatimah, SST Abstrak Perbaikan kualitas hidup membuat angka harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat, hal ini berarti wanita yang mengalami menopause juga bertambah. Gejala yang menyertai menopause membuat wanita menopause di Desa Panumbangan tidak dapat mempertahankan kualitas hubungan seksual dengan pasangannya.. Karenanya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan pada tahun Menopause merupakan keadaan wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga produksi hormon estrogen berkurang yang berakibat terhentinya haid untuk selamanya. Penurunan produksi estrogen dan progesteron membuat beberapa wanita tidak dapat menikmati hubungan seksual dengan pasangannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual wanita menopause. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita menopause yang masih memiliki suami di Desa Panumbangan, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 112 orang. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor psikologi dan fisik, mempengaruhi terhadap perilaku seksual wanita menopause. Dengan demikian disarankan bagi wanita baik yang menjelang menopause maupun sedang menopause untuk mencari sumber informasi dalam mengatasi masalah masa menopause yang tidak mengurangi kebahagiaannya. Kata kunci : Perilaku Seksual, Menopause. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini makin banyak penduduk dunia yang menikmati usia sampai tua, tetapi usia juga membawa berbagai macam kesulitan. Meskipun sebagian besar masalah ini bukan disebabkan langsung oleh usia yang sudah tua, tetapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh karena usia tua menyebabkan masalah kesehatan menjadi lebih berat dan sukar untuk disembuhkan. Wanita yang telah tua lebih banyak kemungkinan untuk menghadapi masalah daripada pria tua, salah satunya tanda usia tua adalah bila seorang wanita tidak lagi mengalami datang bulan (Burn et al, 2000). Sehubungan dengan faktor usia, kapasitas untuk reproduksi yang berlangsung selama menstruasi atau haid pertama itu masih terus berlangsung secara teratur. Bersamaan dengan berhentinya fungsi ini, akan berakhir pula fungsi pelayanan, pengabdian, dan pengekalan spesies manusia. Sebab dengan berakhirnya haid, proses ovulasi atau pembuahan sel telur juga menjadi terhenti yang mengakibatkan segenap aparat kelenjar mengalami hambatan dan pengurangan aktivitasnya. Ditambah lagi, organ kelamin turut mengalami proses atrofi, yaitu menjadi lisut dan mundur fungsinya. Akhirnya, segenap bagian pada tubuh secara lambat laun menempatkan gejala-gejala ketuaan. Fase demikian ini pada diri wanita disebut sebagai masa menopause (Kartini, 2001). Menopause merupakan keadaan perempuan yang mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga produksi hormon estrogen berkurang yang berakibat terhentinya haid untuk selamanya (mati haid). Selama masa peralihan dari siklus haid yang rutin setiap bulan ke masa CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

2 menopause terjadi perubahan-perubahan fisik dan juga kejiwaan pada seorang wanita (DEPKES, 2002). Bagaimana wanita bereaksi terhadap menopause sangat mempengaruhi terhadap kehidupan dirinya termasuk kehidupan seksualitasnya. Dengan mengetahui hal-hal tersebut para wanita diharapkan dapat memelihara kesehatan mereka guna mencegah kondisi yang mengganggu kehidupan seksual mereka dan apabila ada masalah dapat segera melakukan upaya penanggulangannya. Jelas dari upayaupaya yang dilakukan masing-masing individu berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan dukungan dari keluarga serta sahabatsahabat mereka dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan yang dialami para wanita menopause agar dapat menjalani periode menopause dengan tenang dan memuaskan (Sapiie, 2000). Meskipun bukan suatu penyakit akan tetapi keadaan itu tetap saja dapat membuat gangguan bagi sebagian orang. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari studi pendahuluan didapatkan bahwa jumlah penduduk wanita menopause di Desa Panumbangan yang berusia tahun adalah 156 orang. Dari 10 orang wanita menopause, 3 orang menyatakan dengan datangnya menopause tidak begitu mengganggu aktivitas seksualnya sedangkan 7 wanita menopause menyatakan dengan datangnya menopause aktivitas seksualnya menjadi terganggu. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun TINJAUAN PUSTAKA 1. Menopause a. Definisi Secara harfiah menopause berasal dari bahasa latin Meno berarti bulan dan pausus berarti berhenti, menghilang ini berarti berhentinya menstruasi yang biasa terjadi antara usia tahun. Secara statistik, rata-rata usia terjadinya menopause adalah 51 tahun 4 bulan (Ryback, 1998). Dapat disimpulkan bahwa menopause adalah keadaan wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga fungsi hormon estrogen berkurang yang berakibat berhentinya haid untuk selamanya. b. Penyebab Menopause Menopause yang merupakan suatu bagian yang alami dari proses penuaan tersebut pada dasarnya terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon yang disebut estrogen. Dengan melihat penyebabnya maka menopause ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1) Menopause faali Menopause faali yaitu berhentinya haid secara alami yang terjadi karena adanya penurunan fungsi indung telur. Termasuk ke dalam menopause faali ini yaitu menopause dini (premature menopause) yang terlihat jelas pada mereka yang mengalami menopause yang lambat sekali sampai usia 52 tahun, biasanya diakibatkan oleh kecenderungan faktor keluarga atau faktor bangsa. Ada beberapa hal yang bisa memicu menopause dini terjadi, antara lain penyakit atau mengalami gangguan hormonal sehingga estrogen tidak bisa diproduksi lagi. Ada pula perempuan yang karena penyakit tertentu indung telurnya harus diangkat. Begitu indung telur diangkat, perempuan akan kekurangan estrogen karena yang memproduksi estrogen adalah indung telur. (Kompas, 2008). Menurut Ali Baziad (2005) ada beberapa hal yang CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

3 memicu terjadinya menopause dini adalah: a) Penyakit seperti tuberkulosis pada ovarium atau kanker ovarium b) Gaya hidup yang salah dan adanya pergeseran pola makan pada sebagian wanita c) Malas berolahraga, dengan rajin berolahraga diharapkan hormon estrogen dapat tetap lancar diproduksi oleh tubuh. d) Olahraga yang berlebihan. Dikatakan berlebihan karena olahraga yang dilakukan tidak memperhatikan aturan main yang benar. 2) Menopause buatan Menopause ini terjadi secara disengaja hal ini bisa karena dilakukannya operasi terhadap indung telur (histerektomi). Kalau pada histerektomi ini hanya satu indung telur saja yang diangkat, maka fungsi indung telur terus berlangsung normal sampai menopause dan tidak ada gejala kecuali berkurangnya masa haid. Tetapi dengan dibuangnya 2 indung telur akan mengakibatkan haid berhenti dan timbulnya gejala-gejala tertentu secara mendadak. Biasanya gejala menopause akibat operasi jauh lebih hebat daripada menopause yang alami. Pembuangan indung telur memang merupakan persoalan yang serius. Biasanya indung telur hanya diangkat kalau ada kecenderungan kanker. c. Gejala-gejala Menopause Gejala dan tanda menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita yang kuat, mereka tidak akan terlalu merasakan gejala saat memasuki masa menopause, sebaliknya yang agak perasa akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental. Beberapa tanda dan gejala tersebut antara lain: 1) Perdarahan. Perdarahan di sini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. 2) Rasa panas dan keringat malam. Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa fenomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, dan sisanya pada 20% wanita gejala tersebut akan menghilang sampai dengan 10 tahun. 3) Gejala pada vagina. Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina. CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

4 4) Gejala Perkemihan. Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol. 5) Gejala emosional dan kognitif, wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. 6) Perubahan fisik yang lain. Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat. Menurut Mengel dan Schwiebert (2001) menjelaskan pada kebanyakan wanita pada usia akhir 40-an, terdapat pemanjangan progresif siklus menstruasi dengan darah menstruasi yang lebih sedikit. Masa-masa menstruasi yang teratur, yang disebabkan oleh anovulasi, juga sering terjadi pada masa perimenopause. 1) Gejala-gejala vasomotor. Serangan panas (hot flash) dan kemerahan (flush) adalah dua komponen utama simptomatologi vasomotor. a) Serangan panas (hot flash) adalah rasa hangat yang timbul mendadak dan berlangsung dua sampai tiga menit. Gejala ini dialami oleh 75-80% wanita menopause. Hot flash mulai kira-kira satu menit sebelum terjadi flush dan berlangsung sekitar satu menit setelah flushnya mulai. b) Kemerahan (flush) berupa kemerahan yang tampak pada dada bagian atas, wajah dan leher dan diikuti oleh keringat banyak di daerah ini. Flush juga berlangsung dua sampai tiga menit dan disertai dengan peninggian suhu rata-rata 25 o C. Bila dibiarkan tanpa pengobatan, flush panas ini biasanya paling berat pada tahun pertama atau kedua dan sesudahnya secara berkurang beratnya. Dua puluh lima persen wanita melaporkan lamanya flush lebih dari lima tahun dan kadang kala gejala menetap sampai dekade ketujuh atau kedelapan. c) Gejala-gejala penyerta yang biasanya dilaporkan terjadi bersama dengan fenomena vasomotor diatas adalah palpitasi jantung, nyeri kepala, rasa berdenyut kepala dan leher dan mual-mual. CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

5 2) Gejala psikologis. Gejalagejala berikut pernah dilaporkan selama masa perimenopause : kelelahan, insomnia, kecemasan dan depresi. 3) Atrofi saluran kelamin bawah a) Pruritus vulva sering terjadi terutama pada wanita berkulit terang. b) Vaginitis dan dispareuni karena atrofi mukosa vagina dialami oleh sekitar 10-20% wanita. Gejala-gejala antara lain kering, rasa terbakar, leukorea, gatal dan perdarahan. c) Atrofi mukosa uretra, yang menyebabkan uretritis jelas, disuria, desakan kencing (urgensi) dan sering kencing. d. Penyakit yang Menyertai Monopause 1) Osteoporosis yaitu berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat kurangnya hormon estrogen sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 2) Penyakit jantung koroner : Berkurangnya hormon estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner pada wanita. 3) Kepikunan (Dimensia tipe alzheimer) : Kekurangan hormon estrogen mempengaruhi susunan syaraf pusat/otak,sehingga menyebabkan kesulitan konsentrasi, kehilangan ingatan pada peristiwa jangka pendek. (RS Semen Gresik:2009) 2. Perilaku seksual a. Definisi Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Menurut Johan (1993). Perilaku seksual adalah manifestasi aktivitas seksual yang mencakup baik hubungan seks (intercourse; coitus; cohabitatio) maupun masturbasi (Darmodjo, 2005). Puncak perkembangan seksual akan tercapai pada masa pubertas yakni sekitar usia tahun. Secara fisik perkembangan seksual pada periode ini telah mencapai puncaknya, tetapi secara mental dan perkembangan seksual akan terus berlanjut mencapai usia 25 tahun bahkan seterusnya lagi. Sesudah melewati masa perkembangan tadi maka pada umumnya kehidupan seks manusia akan menurun. Penurunan ini mulai pada usia sekitar tahun. b. Siklus Respon Seksual Untuk memahami masalah seksual yang dialami wanita menopause, perlu diketahui siklus respon seksual pada wanita umumnya. Siklus respon seksual lengkap terdiri dari fase-fase berikut: a) Fase selera (appetitive) yaitu fantasi tentang aktivitas seksual dan keinginan melakukan aktivitas seksual.\ b) Fase gairah (excitement) yaitu adanya perasaan senang seksual secara subyektif disertai perubahan-perubahan fisiologi. Pada wanita perubahan-perubahan utamanya adalah bendungan pembuluh darah CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

6 (vasokongesti) yang menyeluruh di daerah pinggul dengan pelumasan (lubrikasi) vagina, pembengkakan vagina luar, penyempitan 1/3 dinding luar vagina, perpanjangan dan pelebaran 2/3 dinding vagina dan pembengkakan buah dada. c) Fase orgasme merupakan puncak atau klimaks kepuasan seksual, dengan pelepasan ketegangan seksual beserta respon fisik yang menyertainya dan suatu kombinasi faktor fisik dan emosional. Tanda-tanda fisik berupa denyut nadi yang bertambah cepat, nafas tersenggal-senggal, kulit bertambah merah dan terjadi ketegangan otot yang menyeluruh. Secara emosional biasanya orgasme membawa perasaan lega dan puas. d) Fase resolusi ditandai dengan relaksasi (pengenduran otot). Ketegangan otot menurun dengan cepat. Pada wanita menopause siklus respons seksual ini masih tetap ada namun timbulnya mungkin lebih lambat dan intensitasnya kurang dibandingkan dengan usia sebelumnya, terutama fase gairah dan orgasme. e) Seksualitas Selama Menopause Sejak lahir manusia adalah makhluk seksual. Dengan perbedaan alat kelamin, maka laki-laki dan perempuan di didik sesuai dengan jenis dan secara fisiknya akan berkembang secara terus-menerus. Puncak perkembangan ini akan tercapai pada masa pubertas yakni sekitar usia tahun. Secara fisik perkembangan seksual pada periode ini telah mencapai puncaknya, tetapi secara mental dan perkembangan seksual akan terus berlanjut mencapai usia 25 tahun bahkan seterusnya. Sesudah melewati masa perkembangan tadi pada umumnya kehidupan seks manusia akan menurun. Penurunan ini mulai usia sekitar tahun. Tetapi sebagian besar orang mulai merasakan penurunan tersebut pada usia sekitar 40 tahun dan selanjutnya akan menurun terus sesuai dengan perkembangan dan kesehatannya. Menurut HS Kaplan dalam Sitepu (2008) dari sudut pandang libido wanita menopause seksual bertambah, karena hormon androgen tidak ditentang lagi oleh hormon estrogen yang sudah berkurang atau tidak diproduksi lagi oleh indung telur. Aktivitas seksual wanita menopause sangat bervariasi bergantung pembinaan. Wanita yang memiliki kesempatan berhubungan seksual dengan pasangannya secara teratur menunjukkan stabilitas perilaku seksual pada masa menopause. Perubahan kegairahan seksual seorang wanita tidak menentu, tidak ada pola yang konstan. Perubahan hormonal terus berlangsung selama hidup, mulai dari kecil sampai saat CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

7 ia meninggal. Karena itu perubahan hormon tidak mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk menikmati dan menanggapi seks. Tetapi mungkin ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. William Master dan Virginia Johnsons dari Amerika mengadakan penelitian terhadap sejumlah wanita yang mengalami menopause. Ternyata sebagian besar wanita menopause mengalami penurunan semua aktivitas seksual. Alasan utama adalah karena muncul perubahan fisik alatalat genital, penurunan konstraksi otot alat kelamin, dan lain-lain, termasuk rasa sakit saat berhubungan kelamin. Faktor psikis memegang peranan pada perilaku seksual wanita menopause (Sitepu, 2008). II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual wanita menopause, dengan pendekatan one shoot model digunakan untuk satu kali pengumpulan data pada satu saat (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita menopause yang masih memiliki suami di Desa Panumbangan. Jumlah populasi sebesar 156 orang. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik tersebut digunakan dengan mengambil sampel didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2002). Adapun besarnya sampel adalah : N n = 2 1 N (d ) Dimana : N : Besar Populasi n : Besar Sampel d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 156 n = (d ) 156 n = 1,39 n = 112,23 = 112 (Sumber : Notoatmodjo, 2003) Sampel yang didapatkan oleh peneliti adalah 112 orang sehingga memberikan gambaran yang lebih representatif. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah : 1. Ibu-ibu menopause yang berusia tahun dan berada di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. 2. Memiliki suami 3. Bersedia menjadi responden penelitian. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Univariat Faktor Psikologi Mengenai faktor psikologis, wanita menopause yang masih memiliki suami di Desa Panumbangan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Wanita Menopause dilihat dari Faktor Psikologis Wanita Menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun 2011 CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

8 Pada tabel 1 dapat diketahui wanita menopause di Desa Panumbangan mayoritas responden dalam perilaku seksualnya berdasarkan faktor psikologis memiliki kategori sedang yaitu sebanyak 49 orang (43,8%) Faktor Fisik Mengenai faktor fisik wanita menopause yang masih memiliki suami dalam perilaku seksualnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Wanita Menopause dilihat dari Faktor Fisik Wanita Menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun 2011 No. Kategori f % 1 Sangat Baik Baik 24 21,4 3 Cukup 55 49,1 4 Kurang 33 29,5 5 Sangat Kurang 0 0 Total Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar wanita menopause di Desa Panumbangan dalam perilaku seksualnya berdasarkan faktor fisik termasuk kategori cukup yaitu sebanyak 55 orang (49,1%) Perilaku Seksual Mengenai perilaku seksual wanita menopause yang masih memiliki suami dalam perilaku seksualnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Wanita Menopause dilihat dari Perilaku Seksual Wanita Menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun 2011 No. Kategori F % 1 Sangat Baik 0 0,0 2 Baik 47 42,0 3 Cukup 57 50,9 4 Kurang 8 7,1 5 Sangat Kurang 0 0,0 Total Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar wanita menopause di Desa Panumbangan memiliki perilaku seksual dengan kategori cukup yaitu sebanyak 57 orang (50,9%) Analisis Bivariat Hubungan antara Faktor Psikologi dengan Perilaku Seksual Wanita Menopause Tabel 4 Hubungan antara Faktor Psikologis dengan Perilaku Seksual Wanita Menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa persentase terbesar wanita menopause berdasarkan faktor psikologis memiliki kategori sedang dalam perilaku seksual dengan kategori cukup yaitu sebanyak 35 orang (71,4%) dan persentase terendah adalah wanita menopause yang memiliki kategori sedang berdasarkan faktor psikologis dan dalam perilaku seksual termasuk kategori kurang yaitu sebanyak 1 orang (2,0%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square dengan menggunakan program komputer antara faktor psikologis dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan diperoleh ρ value (0,000) dengan (0,05) dan harga Chi- Square (44,812) serta harga kritik Chi- CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

9 Square (5,991). Nilai tersebut menunjukkan harga Chi-Square > harga kritik Chi-Square sehingga kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara faktor psikologis dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan Hubungan antara Faktor Fisik dengan Perilaku Seksual Wanita Menopause Tabel 5 Hubungan antara Faktor Fisik dengan Perilaku Seksual Wanita Menopause di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Tahun 2011 Berdasarkan tabel 5 di atas, diketahui bahwa persentase terbesar wanita menopause berdasarkan faktor fisik memiliki kategori cukup dengan perilaku seksual termasuk kategori cukup yaitu sebanyak 37 orang (67,3%) dan persentase terendah adalah wanita menopause yang memiliki kategori cukup berdasarkan faktor fisik dalam perilaku seksual termasuk kategori kurang yaitu sebanyak 2 orang (3,6%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square dengan menggunakan program komputer antara faktor fisik dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan diperoleh ρ value (0,000) dengan (0,05) dan harga Chi- Square (20,026) serta harga kritik Chi- Square (5,991). Nilai tersebut menunjukkan harga Chi-Square > harga kritik Chi-Square sehingga kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan. VI. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-fakrtor yang mempengaruhi wanita menopause di Desa Panumbangan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar (43,8%) wanita menopause di Desa Panumbangan memiliki psikologi dalam perilaku seksualnya dengan kategori sedang. 2. Sebagian besar (49,1%) wanita menopause di Desa Panumbangan memiliki fisik dalam perilaku seksualnya dengan kategori cukup. 3. Sebagian besar (50,9%) wanita menopause di Desa Panumbangan dalam perilaku seksualnya termasuk kategori cukup. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor psikologis dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan tahun 2011 dengan hasil value= 0,000 dengan (0,05) dan harga Chi-Square (44,812) serta harga kritik Chi- Square (5,991). 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik dengan perilaku seksual wanita menopause di Desa Panumbangan tahun 2011 dengan hasil value= 0,000. dengan (0,05) dan harga Chi- Square (20,026) serta harga kritik Chi-Square (5,991). Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk terus memberikan informasi dan penyuluhan kesehatan reproduksi kepada masyarakat baik bagi para wanita yang menjelang menopause ataupun sedang CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

10 menopause demi meningkatkan kebahagian dan kesejahteraan masyarakat 2. Bagi Wanita Menopause Disarankan bagi wanita baik yang menjelang menopause maupun sedang menopause untuk terus mencari sumber informasi dengan cara membaca buku, bertanya kepada tenaga kesehatan atau melalui cara lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku seksual sehingga dapat membatasai masalah dalam masa menopause dan tidak sedang mengurangi kebahagiannya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto (2002). Manajemen Penelitian. Cetakan ke Tujuh. Rineka Cipta. Jakarta. Baziad, Ali Menopause dan Andopause. EGC Jakarta. Boritt, Gabor S Lincoln and the Economics of the American Dream. University of Illinois Press. Burn, at all(2002). Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan, Cetakan I. YEM, Yogyakarta. Cheery, T.S. (2000). Bimbingan Genetika Perawatan Modern untuk Kesehatan Wanita. CV. Pionir Jaya. Bandung. Depkes RI, 2002, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi Untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar, Tidak diterbitkan, Jakarta. Manuaba, I.B.G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi. Arcan, Jakarta. Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono. (2002). Statistik Penelitian. Alpa Betha. Bandung. Riwayat Penulis : I. IDENTITAS Nama : Siti Fatimah, SST TTL : Ciamis, 29 Juli 1986 Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Alamat : Dusun Babakan No 204 Rt/Rw 02/05 Panumbangan Ciamis No.Telp/HP : (0265)455665/ II. PENDIDIKAN 1. SD lulus tahun 1999 di SD Negeri 1 Panumbangan 2. SLTP lulus tahun 2002 di SLTP Negeri 1 Panumbangan 3. SMA lulus tahun 2005 di SMA Negeri 2 Tasikmalaya 4. D III Kebidanan lulus tahun 2008 di Politekhnik Kesehatan Tasikmalaya 5. D IV Bidan Pendidik lulus tahun 2009 di Politekhnik Kesehatan Tasikmalaya III. PEKERJAAN 1. Tenaga Pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh, tahun 2009-sekarang Ichramsyah, A.R (1999). Menopouse dan Permasalahannya. MKD. Jakarta. Kasdu, D Kiat Sehat dan Bahagia Diusia Menopause, Puspa Suara, Jakarta. CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal seorang wanita dan suatu proses alamiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi menjelang usia 50 tahun. Menopause adalah fase terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai suatu bagian

Lebih terperinci

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami suatu tahap perkembangan dalam kehidupannya, dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa dalam tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Menopause didefinisikan sebagai menstruasi terakhir. Hal tersebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause 2.1.1 Definisi Menopause Menoupase didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana ovarium berhenti menhasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menopause 1. Definisi Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti, Men dan pauseis adalah kata yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan haid. Menopause

Lebih terperinci

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA Windhu Purnomo FKM Unair, 2011 Fase Penuaan Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) 1 2 Fase penuaan manusia 1. Fase subklinis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pertemuan International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, 1994, yang diadakan oleh WHO dan lembaga dunia lainnya, diperoleh kesepakatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menoupase didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang wajar yang ditandai dengan berhentinya

Lebih terperinci

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007 KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007 A. Data Demografi No. Responden : Umur : Alamat : Berikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre menopause. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus menerus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua. Dalam pertumbuhannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia. Menopause bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Wanita 1. Defenisi Wanita Murad (dalam Purwoastuti dan Walyani, 2005) mengatakan bahwa wanita adalah seorang manusia yang memiliki dorongan keibuan yang merupakan dorongan instinktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah masa berakhirnya menstruasi atau haid dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mengalami gejala menopause pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting kesehatan bagi pria maupun wanita, tetapi lebih dititikberatkan pada wanita. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan 0 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya berkembang dalam sisi psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010). 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menstruasi 2.1.1 Pengertian Menstruasi Mentruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, dkk, 2005). Menstruasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Menopause 1. Pengertian menopause Menopause merupakan kata yang berasal dari yunani yang artinya bulan dan penghentian sementara yang secara medis istilah menopause

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja sudah tidak

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011 Atik Ismiyati INTISARI Latar Belakang : Wanita menjelang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha dan perusahaan) (Peter & Yeni, 1991). Saat ini, peran wanita telah bergeser

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, namun pada suatu saat pertumbuhan dan perkembangan tersebut berhenti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause Seiring dengan bertambahnya usia, banyak hal yang terjadi dengan proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun, pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami setiap perempuan selain pubertas, kehamilan, dan menstruasi. Seorang perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perimenopause adalah suatu fase dalam proses menua (aging) yaitu ketika seorang wanita mengalami peralihan dari masa reproduktif ke masa nonreproduktif. Pada fase ini,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DENI RAMDHANI FITRIYATI NIM: 201410104011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Menopause Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia antara 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan

Lebih terperinci

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009 Lampiran 1 KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009 Identitas responden : 1. Nama : 2. Alamat : 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat kesehatan. Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55. Kondisi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa diprediksi yang cenderung ovulatoar menjadi

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fase pre menopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan perubahan fisik berupa siklus haid yang tidak teratur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan seksualitas merupakan kebutuhan fisiologis manusia atau kebutuhan manusia yang pertama yang harus terpenuhi. Hubungan seksual pada manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause 2.1.1. Definisi Menopause Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami seorang wanita adalah datangnya menopause, menopause adalah keadaan biologis yang wajar ditandai dengan berhentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam bahwa dengan bertambahnya usia, setiap wanita dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi dalam beberapa fase,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIK, PERILAKU SEKSUAL, DAN PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI MENOPAUSE

PERUBAHAN FISIK, PERILAKU SEKSUAL, DAN PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI MENOPAUSE Jurnal STIKES Vol. 7 No. 1, Juli 2014 PERUBAHAN FISIK, PERILAKU SEKSUAL, DAN PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI MENOPAUSE CHANGES IN PHYSICAL, SEXUAL BEHAVIOR, AND PSYCHOLOGICAL TO WOMEN WITH MENOPAUSE

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN WANITA PRE MENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN WONOLOPO RW 6 KECAMATAN MIJEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa wanita menganggap masa tua sebagai momok yang menakutkan. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Usia Lanjut/Lanjut Usia

Lebih terperinci

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN SEKSUALITAS endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN - 2012 KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan dapat memahami seksualitas sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menopause merupakan kejadian yang normal pada seorang wanita dan setiap wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, semua fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi tua merupakan suatu proses bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan hingga berlangsung terus sepanjang kehidupan.

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar `BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Siti Komariyatun 2) Abstrak : Haid adalah perdarahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupannya, manusia akan selalu mengalami perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan periode, dimana setiap periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wanita Menopause 1. pengertian a. Menopause merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi mereka didalam konteks bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu terhadap posisinya dalam

Lebih terperinci

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KESEHATAN REPRODUKSI by Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai

Lebih terperinci

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa dewasa madya ditandai

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE Prawidya Destarianto 1, Riska Fitriani 2 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember 1email: prawidyadestarianto@yahoo.com 2email: riskafitri53@gmail.com

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Listra Isabela Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 18 Oktober 1989 Pekerjaan : Mahasiswi Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Bunga Rinte Raya No.37 Simpang Selayang Medan Nomor Telepon

Lebih terperinci

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MASA DEWASA Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MASA DEWASA PERKEMBANGAN FISIK Masa awal dewasa (early adulthood) Ialah periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan wanita, terutama kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi kini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan yaitu hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta E-mail: frestihastuti@gmail.com Abstract: The purpose of this research was to find correlation

Lebih terperinci

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Pendahuluan Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan.

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun KLIMAKTERIUM Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur 40-65 tahun SENIUM Saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya MASA KLIMAKTERIUM PRAMENOPAUSE MEN0PAUSE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Menurut Bloom pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses pertumbuhan dan perkembangan, sampai suatu saat pertumbuhan dan perkembangan akan terhenti pada suatu tahapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause, BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormon-hormon menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak anak dan dewasa. Orang menyebut masa remaja sebagai masa yang paling indah. Tetapi berlawanan dengan itu, orang menyebutnya

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Upaya harapan hidup wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria, karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan mengalami menopause dengan berbagai

Lebih terperinci

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian : MASA DEWASA MADYA masa dewasa tengah/usia tengah baya Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian : Usia madya dini 40 50 th Usia madya lanjut 50 60 th Karakteristik Usia Madya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Primatex CO Indonesia Batang, yang merupakan pabrik pembuatan kain. Hasil produksi biasanya dipasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010 KUESIONER PENELITIAN Nomor Responden : PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010 IDENTITAS RESPONDEN : 1. NAMA : 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci