Kbadan, organisasi bahkan. resensi. Judul Buku Kepemimpinan Transformasional dalam Birokrasi Pemerintahan. Penulis Eko Maulana Ali

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kbadan, organisasi bahkan. resensi. Judul Buku Kepemimpinan Transformasional dalam Birokrasi Pemerintahan. Penulis Eko Maulana Ali"

Transkripsi

1 resensi Judul Buku Kepemimpinan Transformasional dalam Birokrasi Pemerintahan Penulis Eko Maulana Ali Penerbit PT. Multicerdas Publishing Cetakan September 2012 Jumlah Halaman XX, eberhasilan suatu lembaga, Kbadan, organisasi bahkan kinerja pemerintahan amat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam menggerakkan lokomotif kepemimpinannya. Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang ditetapkan. S e t i a p p e m i m p i n m e m i l i k i pengalaman yang berbeda dalam memimpin suatu organisasi. Namun memimpin birokrasi memiliki tantangan yang membutuhkan leadership in art, karena memiliki warna yang berbeda dengan memimpin dalam lingkungan korporasi. Kepemimpinan transformasional dimaknai sejauhmana kemampuan seorang pemimpin membangun s e m a n g a t b a g i m e r e k a y a n g dipimpinnya (inspiring follower) diharapkan mampu menghasilkan kinerja, manakala bersinergi dengan gaya kepemimpinan transaksional yang lebih bersifat mengelola organisasi secara lebih efisien dalam mencapai tujuan. Dalam bukunya yang terdiri dari tujuh bagian ini, penulis yang pada saat menulis masih menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan

2 824 Bangka Belitung sejak 2007 mencoba menguraikan konsep dan teori kepemimpinan transformasional dalam konteks otonomi daerah. Berlakunya otonomi sejak tahun 2000 berdampak tidak hanya secara kuantitatif terhadap pemekaran daerah, namun juga berdampak kualitatif terhadap keberlangsungan proses pemerintahan dengan berbagai kondisi yang kompleks dan riskan terhadap dikotomi moralitas serta kepentingan politik. Pada bagian pertama, penulis yang berlatar belakang sebagai p e r w i r a m i l i t e r m e n c o b a mengkompilasi berbagai pengalaman d a l a m m e n j a l a n k a n m a n d a t mengelola birokrasi pemerintahan. D a l a m p a n d a n g a n p e n u l i s, konsekuensi otonomi telah memberi kebebasan terhadap munculnya berbagai model kepemimpinan dalam menghadapi tantangan daerah yang beragam. Sehingga pengelolaan pemerintah yang baik cenderung t i d a k m e n c a p a i h a s i l y a n g diharapkan. Meski pada kondisi tertentu tidak sedikit Kepala Daerah yang mampu menjadikan daerahnya sebagai best practice. Dengan demikian, best practice di daerah tidak dapat serta merta diterapkan oleh daerah lainnya. Hal ini sekali lagi dikarenakan faktor kepemimpinan menjadi begitu penting manakala pemerintahan diharapkan berjalan dengan mekanisme merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi sistem dimaksud. Dalam tulisannya, penulis mengupas dengan spesifik tentang adanya peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja birokrasi pemerintahan di daerah. Dibuktikan dengan hasil penelitian di Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimana 70% peningkatan birokrasi disebabkan oleh kompetensi bupati dalam memimpin daerah. Penulis mencoba menggambarkan bahwa masa otonomi daerah sangat sesuai mengkombinasi antara model kepemimpinan transformasional dengan transaksional hingga mencapai kinerja yang tinggi (beyond expectation). Pada bagian kedua, penulis m e m a p a r k a n t e n t a n g t e o r i kepemimpinan. Diawali dari Great- Man Theory yang berkembang sejak 1869 hingga 1930-an dimana pada masa itu kepemimpinan terbentuk karena adanya pengakuan dari para pengikut. Dalam teori ini, pemimpin yang hebat (great man) adalah yang m e m i l i k i u n i q u e h e r e d i t a r y characteristics & abilities. Sementara dalam Trait Theory, pemimpin dibedakan dari pengikutnya dalam h a l i n t e l l i g e n c e, s c h o l a r s h i p, d e p e n d a b i l i t y, a c t i v i t y, s o c i a l participation dan socio-economic status. Inti dari beberapa teori yang dikemukakan adalah bahwa seorang pemimpin harus mampu membangun r e l a t i o n s h i p s e h i n g g a m a m p u menetapkan pola kerja organisasi. Hubungan pemimpin dengan yang dipimpin merupakan faktor penting dalam mengendalikan situasi (situation control). Karena setiap

3 pemimpin memiliki kewenangan ( i n h e r e n t a u t h o r i t y ) d a l a m menggerakkan elemen-elemen yang s a l i n g m e m p e n g a r u h i u n t u k m e n c a p a i e f e k t i v i t a s k i n e r j a organisasi. Hal ini dikemukakan pula oleh Fedler (1967), bahwa ada 3 komponen keefektivan kepemimpinan (leader effectiveness), yaitu; hubungan antara pemimpin dengan anggota, struktur tugas yang akan dilaksanakan dan posisi kekuasaan pemimpin. Ketiga komponen ini juga dapat dijadikan indikator sejauhmana para pengikut percaya dan loyal terhadap pemimpinnya. Secara umum bagian ini menjelaskan defenisi kepemimpinan yang merupakan inti dari organisasi dimana kepemimpinan memiliki peran menentukan kegagalan dan keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai teori kepemimpinan yang dijadikan rujukan untuk melakukan analisis dalam melihat sejauhmana kemampuan dan kualitas pribadi pemimpin umumnya menerapkan variabel yang memungkinkan munculnya kepemimpinan dan sifat dari kepemimpinan seseorang. Dari beberapa defenisi kepemimpinan yang dijelaskan, penulis lebih m e n e k a n k a n b e n t u k - b e n t u k pengaruh kepemimpinan yang oleh Nirenberg dibagi dalam enam kategori yaitu; diktator, pemilik/bos (owner), supervisor-administrator (caretaker), manajer (transactional), leader (transformational), dan mitra (partner). Pendapat Mc Gannon dalam Adair (2006:4) bahwa Leadership is action, not position. Hal ini dipahami bahwa seorang pemimpin tidak hanya mengandalkan profesionalisme dan kemampuan semata, akan tetapi juga sebagai pemegang amanah dilingkungannya harus dapat mengarahkan dan mengantar para pengikutnya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Dalam hal perilaku dan karakter pemimpin, berbagai tantangan dalam suatu organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki pengaruh inspirasional yang mampu membangkitkan motivasi bawahan. Pengaruh ini akan semakin kuat m a n a k a l a s e o r a n g p e m i m p i n diberikan kewenangan cukup besar dalam membuat perubahan dan memberikan penghargaan serta manfaat nyata. Bagian dua ini ditutup dengan pendapat Kraines (2003) yang memfokuskan fungsi kepemimpinan dan akuntabilitas yang dapat dicapai melalui konsep LEAD (Leverage potensial, Engage commitment, Align judgment dan develop capability) yang intinya seorang pemimpin harus m e m p u n y a i p o t e n s i s e b a g a i pengungkit, dapat menumbuhkan kreativitas dan kapabilitas pengikutnya dalam mencapai tujuan. Bagian ketiga menjelaskan bagaimana kepemimpinan transformasional dan transaksional diterapkan secara meluas dalam organisasi di dunia. Kedua gaya kepemimpinan ini sangat dipengaruhi oleh kontigensikontigensi kultur dan faktor organisasional. Ada anggapan bahwa 825

4 826 kepemimpinan transforma-sional awalnya merupakan kelanjutan dari kepemimpinan transaksional, dimana kepemimpinan lebih menekankan pada proses transaksi/ pertukaran (exchange) yang terjadi antara pemimpin, kolega dan bawahan. Hal ini dikemukakan oleh Bass dan Rigio (2006:4-5). Sementara, kepemimpinan transformasional berupaya membangun semangat bawahan (inspiring f o l l o w e r s ) a g a r b e r k o m i t m e n menciptakan visi dan tujuan bersama suatu organisasi. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, prinsipnya bahwa kepemimpinan transaksional yang bersumber dari gaya kepemimpinan dahulu dimana tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan harus dilaksanakan. Bawahan dimotivasi dengan rewards and punishments melalui jaringan komando yang jelas. Hanya saja, gaya kepemimpinan ini dianggap kaku dan memiliki kelemahan, karena hanya dapat berlaku untuk waktu yang singkat dan tugas-tugas khusus saja. Sementara, kepemimpinan transformasional lebih bersifat merubah. Perubahan yang terfokus pada budaya dan strategi organisasi senyatanya menjadi lebih sehat dan memiliki interaksi yang baik dengan lingkungan. Dari beberapa kutipan pendapat terkait kepemimpinan, penulis juga mencoba menjadikan rujukan ini dalam kombinasi antara kepemimpinan transformasional dan transaksional dalam konteks pemerintahan pada era otonomi daerah. Pada bagian ini penulis menekankan bahwa kedua model kepemimpinan ini dapat diterapkan mengingat kepemimpinan transaksional dibutuhkan dalam mengembangkan efisiensi birokrasi pemerintahan daerah, sementara kepemimpinan transformasional lebih mengarahkan organisasi agar berkinerja optimal. Kedua gaya ini saling mengisi dalam menata birokrasi yang lebih visioner. Pada bagian keempat, penulis memaparkan policy administration dichotomy yang mewarnai pandangan para ilmuwan semisal Woodrow Wilson, Leonard White, Frank Goodnow dan Dwiht Waldo. Dinamika ilmu administrasi dalam kerangka birokrasi pemerintahan, dimana terdapat perbedaan antara fungsi politik yang melahirkan kebijakan dengan fungsi administrasi y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n pelaksanaan kebijakan negara dalam pemerintahan. Bahkan Leonard D W h i t e m e m p e r t e g a s d e n g a n mengatakan bahwa politik tidak semestinya mencampuri administrasi negara dan administrasi negara harus studi ilmiah yang bebas nilai. Hal yang menarik pada bagian ini, menjelaskan adanya perbedaan antara fungsi politik dan administrasi namun juga bagaimana sanggahan Waldo dan Herbert Simon yang beranggapan bahwa semua kegiatan administrasi adalah political pada tingkat yang mendasar (a fundamental level) dan sulitnya membedakan antara politik dan administrasi. Namun pandangan ini hanya

5 bertahan hingga 1970-an dan mengembalikan pandangan dikotomi ke teori pengawasan birokrasi (Control of Bureaucracy Theory). Ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara p o l i c y d e n g a n a d m i n i s t r a s i sebagaimana digambarkan oleh Wilson dan Goodnow dimana policy berkaitan dengan penetapan tujuan (goals) sedangkan administrasi terkait dengan penyiapan perangkat keras, lunak dan sumberdaya (brainware) nya. Pada bagian akhir, penulis m e n j e l a s k a n b a h w a s e o r a n g pemimpin yang visioner harus berani melakukan hal yang dianggap tidak populis namun berpihak pada kepentingan organisasi. Pemikiran ini didasarkan pada langkah pergeseran paradigma lama menjadi paradigma baru yang lebih pro organisasi yang dipimpinnya. Hanya saja, dalam penjelasan ini penulis kurang membandingkan bagaimana paradigma lama ketika disandingkan dengan paradigma baru sehingga pembaca dapat melihat perbedaan yang jelas dalam prakteknya. Dalam konteks manajemen pemerintahan, bagian akhir tulisan ini lebih terfokus dalam mewujudkan p r i n s i p - p r i n s i p u m u m a g a r tercapainya tujuan organisasi. Namun semestinya ada pembatasan yang jelas dalam memisahkan pemahaman antara efisiensi organisasi publik dengan efisiensi pada organisasi privat. Karena keduanya memiliki sasaran yang berbeda. Buku ini di samping menyajikan rujukan terkait teori dalam konteks kepemimpinan juga diakhiri dengan hasil kajian tentang pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi pemerintah daerah Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan rumusan kajian bahwa perilaku pemimpin berkorelasi dalam mempengaruhi perilaku para bawahan yang dipimpinnya dalam meningkatkan kinerja birokrasi pemerintah di daerah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada satu sisi, kekuatan kepemimpinan transformasional bersumber dari kemampuan pemimpin mempengaruhi yang dipimpin, namun di tengah kondisi kegamangan masyarakat menghadapi berbagai persoalan kompleks dibutuhkan kepemimpinan yang juga bergaya transaksional dengan melakukan proses exchange dan tradeoff untuk berbagai persoalan. Perlunya kolaborasi antara kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional dikarenakan masingmasing tidak dapat berdiri sendiri. Buku ini layak dijadikan referensi, khususnya bagi para pimpinan daerah maupun mereka yang tertarik mempelajari dan mengkaji pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku yang dipimpin dalam mencapai tujuan. (Nurul Hidayah) 827

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pengembangan organisasi (organizational development) adalah respon

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pengembangan organisasi (organizational development) adalah respon 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) membuat semua profesi mengantisipasi dengan mengembangkan diri. Pengembangan organisasi merupakan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dayanya rendah, slowdown dan terkesan upaya dalam menyelesaikan. pekerjaan kurang optimal. Selain itu, dikatakan juga bahwa pegawai

BAB I PENDAHULUAN. dayanya rendah, slowdown dan terkesan upaya dalam menyelesaikan. pekerjaan kurang optimal. Selain itu, dikatakan juga bahwa pegawai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggapan umum tentang pegawai pemerintah adalah kualitas sumber dayanya rendah, slowdown dan terkesan upaya dalam menyelesaikan pekerjaan kurang optimal. Selain

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Stres di tempat kerja merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh para pekerja di kota besar. Masyarakat pekerja di kota-kota besar seperti Jakarta sebagian

Lebih terperinci

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) KEPEMIMPINAN Pokok-pokok bahasan: Definisi kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan (power) Pendekatan studi kepemimpinan Pendekatan Sifat (Trait Approach) Pendekatan Perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak globalisasi, mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

to administer juga berarti to manage atau to direct

to administer juga berarti to manage atau to direct Hendra Wijayanto Berasal dari bahasa Inggris administer adalah kombinasi bahasa Latin ad + ministrare, yang berarti to serve, melayani. to administer juga berarti to manage atau to direct Pengertian administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ataupun di dalam organisasi. Dibalik kemajuan jaman yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ataupun di dalam organisasi. Dibalik kemajuan jaman yang pesat saat BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Tidak dapat dipungkiri bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam suatu kegiatan. SDM adalah penggerak jalannya kegiatankegiatan tersebut, baik kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, membawa angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia telah bertekad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan perusahaan terus bertambah, sehingga persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari. Melihat iklim persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kontingensi Teori kontingensi dalam kepemimpinan pemerintah adalah salah satu teori yang berdasarkan pada tiga hal yakni hubungan atasan dengan bawahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inovasi merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan untuk mengembangkan organisasi menjadi lebih baik, tidak terkecuali pada organisasi non profit seperti

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab

Lebih terperinci

Ilmu. Politik. Ilmu. Administrasi Negara. Ilmu Psikologii. Ilmu. Komunikasi. Ilmu Hukum. Ilmu Sosiologii

Ilmu. Politik. Ilmu. Administrasi Negara. Ilmu Psikologii. Ilmu. Komunikasi. Ilmu Hukum. Ilmu Sosiologii HENDRA WIJAYANTO Ilmu Politik Ilmu Psikologii Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Hukum Ilmu Sosiologii Inefisiensi Praktek Spoil System (System Perkoncoan) Inefektivitas Amerika (1913-1921)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan tentu saja memiliki tujuan mencapai keuntungan semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada beberapa faktor

Lebih terperinci

BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan pasti membutuhkan seorang pemimpin. Peranan pemimpin dalam kegiatan tersebut sangat penting dalam operasional kegiatannya. Kepemimpinan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan pada organisasi seperti perusahaan bisnis semakin ketat dalam era globalisasi pada saat ini. Hal tersebut memicu organisasi untuk dapat merespon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih besar dalam pengurusan maupun pengelolaan pemerintahan daerah, termasuk didalamnya pengelolaan

Lebih terperinci

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) Tujuan utama buku ini adalah untuk menjawab tentang peran teori terkait permasalahan administrasi publik. Sebagaimana diketahui, tujuan utama

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI & TATA KELOLA PEMERINTAHAN DI KTI

REFORMASI BIROKRASI & TATA KELOLA PEMERINTAHAN DI KTI REFORMASI BIROKRASI & TATA KELOLA PEMERINTAHAN DI KTI Pengantar Reformasi birokrasi di Indonesia terjadi sejalan dengan reformasi total sejak tahun 1998, menghasilkan perubahan-perubahan mendasar dan penting

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO NOVRIYANTI SUMAS SI MANAJEMEN ABSTRAK Novriyanti Sumas, NIM 931 409 084 Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang

Lebih terperinci

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Arti kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran Teori Kepemimpinan Teori Sifat

Lebih terperinci

Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 2. Kepemimpinan. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi.

Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 2. Kepemimpinan. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi. Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 2 Kepemimpinan Fakultas PSIKOLOGI Filino Firmansyah M. Psi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Topik Bahasan Pengertian Kepemimpinan Berbagai Perspektif tentang Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Siklus aktifitas organisasi pada dasarnya bergantung pada asset terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya manusianya. Manusialah yang dapat

Lebih terperinci

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transformasional,..

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN Tiada organisasi tanpa pimpinan. Maju mundurnya organisasi, tercapai tidaknya tujuan organisasi, puas tidaknya anggota organisasi, Loyal tidaknya

Lebih terperinci

Aplikasi Psi Sosial. Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan

Aplikasi Psi Sosial. Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan Aplikasi Psi Sosial Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sikap pekerja (karyawan) terhadap pekerjaannya sikap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha bisnis di era jaman sekarang diharuskan untuk dapat bersaing dengan pesaingnya dengan berbagai macam cara atau metode untuk dapat bertahan di masyarakat dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perubahan organisasi. Alat secanggih apapun yang dimiliki suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perubahan organisasi. Alat secanggih apapun yang dimiliki suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kunci sukses sebuah organisasi terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan yang secara bersama meningkatkan kemampuan perubahan

Lebih terperinci

Pentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha. Teori kepemimpinan awal Teori kepemimpinan kontemporer

Pentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha. Teori kepemimpinan awal Teori kepemimpinan kontemporer Kewirausahaan (2 SKS) Endah Sulistiawati, i i ST S.T., M.T. MT Pertemuan ke-6 KEPEMIMPINAN Pentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha Perbedaan ebeaa manajer aje dan pemimpin p Teori kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT TOTAL QUALITY MANAGEMENT 7. KEPEMIMPINAN KUALITAS Total Quality Management OUTLINE Please download this file at www.debrina.lecture.ub.ac.id Thank you. Kepemimpinan yang melibatkan semua karyawan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah suatu hal yang fundamental di dalam suatu organisasi. Kepemimipinan dilaksanakan untuk membangkitkan, melibatkan dan memotivasi pengikutnya (Bass & Avolio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya tantangan yang dihadapi oleh organisasi sekarang menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang harus dihadapi oleh organisasi, kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan suatu organisasi bisa dilihat dengan jelas bahwa salah satu sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia di tingkat

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM ATRIBUT KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Cerdas, mudah bergaul, perhatian Keyakinan tinggi, dominasi, pendapat kuat Struktur lembaga

Lebih terperinci

KONSEP, PRINSIP, MODEL DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK. Novia Kencana, M.PA Universitas Indo Global Mandiri Palembang

KONSEP, PRINSIP, MODEL DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK. Novia Kencana, M.PA Universitas Indo Global Mandiri Palembang KONSEP, PRINSIP, MODEL DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK Novia Kencana, M.PA Universitas Indo Global Mandiri Palembang KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS (Sektor Publik) Poister & Streib menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. agar sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional berperan untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia memiliki dinamika, perasaan, tanggung

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Oleh: Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Kepemimpinan Transformasional Nahiyah Jaidi Faraz nahiyah@uny.ac.id A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di perkembangan zaman yang semakin pesat ini, banyak sekali organisasi atau perusahaan yang semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan. Organisasi, baik pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, organisasi berkembang secara global dan menghadapi banyak tantangan untuk memenuhi mereka mengejar tujuan dan menjadi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MENDEFINISIKAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (Leadership) Merupakan proses mengarahkan & mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas-tugas dan prioritas Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena diperlukannya penyesuaian kondisi yang ada dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN 1 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN Elfrida Nainggolan, SKM Tujuan Pembelajaran 2 Menjelaskan konsep dasar kepemimpinan dalam keperawatan Menjelaskan teori kepemimpinan Strategi peningkatan peran kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah memegang manajemen penyelenggaraan, sehingga kepala

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAA

KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAA Modul ke: Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAA Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAA Kepemimpinan (KULIAH II) Tujuan Pembelajaran Menjelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori tentang kepemimpinan berkembang dengan sangat pesatnya. Diawali dari perdebatan kepemimpinan itu bisa dipelajari atau merupakan sesuatu sifat yang diturunkan lewat

Lebih terperinci

Kepemimpinan/ADPU4334. Mengaplikasikan Konsep dan Teori Kepemimpinan dalam organisasi 9. Mengaplikasikan Konsep Kepemimpinan dalam Pemerintahan 8

Kepemimpinan/ADPU4334. Mengaplikasikan Konsep dan Teori Kepemimpinan dalam organisasi 9. Mengaplikasikan Konsep Kepemimpinan dalam Pemerintahan 8 ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah kepemimpinan lahir karena secara akademik sangat diperlukan. Dalam kerangka perkembangan ilmu pengetahuan, kepemimpinan merupakan salah satu cabang dari kelompok ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance), BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber Daya Manusia (SDM) sering merupakan salah satu sorotan yang paling tajam dalam pelaksanaan pemerintahan, menyangkut kesiapan, jumlah pegawai, pendidikan, dan

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data, pengujian dan analisis terhadap variabel Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan Employee Engagement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru karena kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada hakekatnya adalah seorang pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak. Manusia sebagai pemimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Teori-teori Administrasi Publik dalam Konteks Kekinian

Teori-teori Administrasi Publik dalam Konteks Kekinian 2 3 4 Teori-teori Administrasi Publik dalam Konteks Kekinian PENDAHULUAN Frank Marini dalam buku Defining Public Administration (2000) menguraikan bahwa administrasi publik merujuk kepada dua aktivitas

Lebih terperinci

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011 DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN

KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN LEADERSHIP Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/ mewujudkan tujuan organisasi Suatu organisasi membutuhkan : PEMIMPIN untuk :

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi Ulas Balik (Review) 1 KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi (Leadership in Organization: Theory and Methodology Perspectives) Oleh/By Suci Wulandari Peneliti pada Puslitbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan selalu menjadi isu utama yang perlu diatasi. Salah satu peran penting

BAB I PENDAHULUAN. karyawan selalu menjadi isu utama yang perlu diatasi. Salah satu peran penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam lingkungan perusahaan yang kompetitif saat ini, perpindahan karyawan selalu menjadi isu utama yang perlu diatasi. Salah satu peran penting dari manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

PROFIL LULUSAN PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA PROFIL LULUSAN PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA I. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi mempunyai profil lulusan sebagai berikut: 1. Administrator Administrator

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan global begitu cepat dan sangat dinamis. Pendidikan menjadi alat untuk mengatasi keadaan tersebut dan hal itu dapat dilakukan apabila anak didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan desentralisasi tata kelola sistem pendidikan dasar dan menengah sebagai bagian dari pengalihan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik organisasi nirlaba atau yang berorientasi laba, berkepentingan untuk memajukan organisasi terutama dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki, BAB I PENDAHAULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai baik buruknya sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah organisasi atau perusahaan dikatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sudah pasti akan dihadapi oleh semua bangsa dan akan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Keberadaan sumber daya manusia menjadi

Lebih terperinci

Guru Sebagai Pemimpin Konstruktivis Tuesday, 27 December :59

Guru Sebagai Pemimpin Konstruktivis Tuesday, 27 December :59 Abstrak: Seorang guru sebagai pemimpin konstruktivis memfasilitasi proses pembelajaran partisipatori yang memungkinkan partisipan dalam suatu komunitas belajar untuk mengkonstruksikan makna bersama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja guru menjadi bagian kunci kesuksesan pencapaian tujuan pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar tidak dapat terlepas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Charismatic Leadership, Job Satisfaction, and Organizational Commitment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Charismatic Leadership, Job Satisfaction, and Organizational Commitment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In globalization era, just like now, leadership is one of important element in reach, maintain, and increase organization performance. Leadership as one of guider to organization direction and

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dibawah undang undang ini tidak sekedar memindahkan

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dibawah undang undang ini tidak sekedar memindahkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi terhadap semua aspek penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan perusahaan-perusahaan sejenis baik kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja agar terus menghasilkan output yang diharapkan. Motivasi kerja merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja agar terus menghasilkan output yang diharapkan. Motivasi kerja merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan yang diukir melalui aktivitas serta kreativitas memacu manajemen untuk terus memberi motivasi kerja agar

Lebih terperinci

peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak diperhatikan

peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak diperhatikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia dalam sektor pendidikan merupakan salah satu isyu strategik yang sedang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Pengembangan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas pembangunan manusia pada suatu negara. Sesuai amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya perubahan prinsip di dalam

Lebih terperinci

Kepemimpinan Transformasional di Sekolah dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik

Kepemimpinan Transformasional di Sekolah dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik Kepemimpinan Opini Transformasional di Sekolah Kepemimpinan Transformasional di Sekolah dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik Muksin Wijaya, M.Pd.,M.M. *) Abstrak anyak gaya kepemimpinan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak berupa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di setiap negara, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan gerak yang tidak dapat dibendung akibat sistem penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan gerak yang tidak dapat dibendung akibat sistem penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Semangat reformasi telah mendorong para pemimpin bangsa Indonesia ntuk melakukan perubahan secara holistik terhadap pelaksaaan pemerintahan orde baru. Keinginan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, diskusi, limitasi penelitian dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap hubungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA

Lebih terperinci