BAB I PENDAHULUAN. menjadi tidak baik dan menimbulkan konflik. Dan sahabat juga harus berani
|
|
- Siska Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sahabat itu bagaikan api, cahayanya bisa menerangi ruang gelap disekitarnya. Akan tetapi jika api itu tidak dikendalikan dengan baik, maka api tersebut bisa membawa dampak buruk, seperti kebakaran. Perumpamaan tersebut dimaksudkan sebagai sebuah analogi dari suatu jalinan persahabatan antar dua orang atau lebih. mengatakan : Dalam buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain Hubungan itu disatu sisi mempunyai nilai positif dalam setiap personalnya, seperti; ingin mempunyai kemauan untuk menilai diri sendiri dan bersikap realistik yang bersedia menilai diri apa adanya tentang kelebihan maupun kekurangan, bersikap dan berperilaku mandiri dalam cara berfikir, bertindak maupun mengambil keputusan, bijaksana, suka menolong, dan sebagainya.disisi lainnya ada muatan negatif, seperti; gampang tersinggung, berbohong, bersikap memusuhi segala bentuk otoritas, sering mengkritik, mencemooh orang lain tanpa mau bercermin dan melihat seperti apa dirinya sendiri, egois, dan sebagainya. ( Dale Carnegie hal 1-8). Dengan demikian, maka menjalin persahabatan itu harus didasari dengan niat dan sikap yang baik karena akan membawa suasana kehangatan, seperti tumbuhnya rasa solidaritas, toleransi, dan sebagainya. Akan tetapi jika dalam persahabatan ada suatu niat dan sikap tidak baik, misalnya seperti sering berdusta, licik, berkhianat, hal tersebut akan mengakibatkan hubungan yang menjadi tidak baik dan menimbulkan konflik. Dan sahabat juga harus berani mengatakan sesuatu yang sebenarnya jika temannya itu mempunyai kesalahan.
2 Berkaitan dengan hal itu, Dale Carnegie dalam bukunya yang berjudul Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain mengatakan bahwa: Tindakan tampaknya mengikuti perasaan, padahal sebenarnya tindakan dan perasaan berjalan bersama dan dengan mengatur tindakan. Yang berada dibawah kontrol langsung dari kehendak, kita bisa secara tidak langsung mengatur perasaan kita, yang tidak kita kendalikan langsung ( Dale Carnegie 1995 : 118). Inti semua dari yang diatas itu merupakan suatu acuan / inspirasi bagi penata sebagai konsep untuk membuat suatu karya tari. Mungkin ide garap yang akan penata angkat ini sederhana, tetapi penata ingin membuktikan dengan suatu karya tari yang luar biasa dengan keunikan yang dimilikinya. Membuat suatu karya tari mengalami tentu saja harus selalu melakukan proses keatif, atau disebut pengolahan materi, yang akhirnya akan menghasilkan sebuah karya tari sesuai dengan tema dan kehendak yang diinginkan oleh penata. Proses penciptaan karya seni ini melalui beberapa tahapan seperti eksplorasi, evaluasi, dan komposisi. Pengalaman dalam bereksplorasi penata dapatkan semenjak duduk di bangku SMKN 10 Bandung jurusan seni Tari. Lalu melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung jurusan Seni Tari yang ter diri dari berbagai jenjang studi seperti adanya teori dan berbagai macam praktik tari. Salah satu mata kuliah yang penata sukai yaitu mata kuliah praktik komposisi tari. Meskipun dalam mengikuti proses perkuliahan komposisi tari banyak mengalami kendala, tetapi hal tersebut menjadi motivasi penata agar lebih bersemangat dan lebih rajin lagi untuk berproses kreatif.
3 Di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung khususnya jurusan Tari menetapkan tiga pilihan minat utama yaitu; Pengkajian, Penyajian Tari, dan Penciptaan Tari. Penata mengambil minat utama Penciptaan Tari, karena ternyata menjadi seorang koreografer tariitu tidaklah mudah, tetapi harus memiliki potensi disertai wawasan yang luas. Tetapi hal tersebut menjadi sebuah tantangan untuk penata membuat danmenampilkan suatu karya tari yang baru dan berbeda dari yang lain. Garapan tari yang akan penata angkat sebagai bahan Ujian Akhir bersumber dari sebuah novel yang berjudul Lovasket ditulis oleh Luna Torashyngu. Menceritakan lima orang remaja yang bersahabat dan ada salah satu diantara mereka yang ayahnya telah dituduh melakukan korupsi dan harus dipenjara. Lalu dia kehilangan segalanya, bahkan dikeluarkan dari sekolahnya. Dia merasa tidak ada gunanya punya temen lagi, karena terbukti teman-teman hanya mendampingi saat dia berada pada puncak hidupnya. Dan sekarang disaat terpuruk teman-temannya menjauhinya. Terinspirasi dari cerita tersebut untuk bahan Tugas Akhir penata berkeinginan membuat sebuah garapan tari dengan tema pengkhianatan terhadap teman. Tema tersebut menceritakan ketika individu menolong temannya sendiri yang dijatuhkan oleh temannya, dan dengan tidak sengaja ketika dalam melakukan permainan seseorang itu menyenggolnya sampai jatuh, lalu dia marah. Setelah itu mereka hanya bisa menertawakannya ketika individu itu terpuruk. Sabar dan ikhlas adalah tindakan mulia yang harus dilakukan ketika dikhianati oleh temannya sendiri. Itulah pesan moral dalam karya tari ini yaitu sabar ketika dikhianati oleh teman sekitarnya.
4 Berdasarkan konsep yang telah diuraikan di atas, maka garapan tari untuk ujian tugas akhir ini diberi judul Sensibel.Arti Sensibel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sadar akan yang baik dan yang buruk. Mengapa penata mengambil judul Sensibel karena mengambil dari nilai moral seperti kita harus sadar mana yang harus dilakukan yaitu kita harus sabar ketika kita dikhianati oleh teman sendiri, dan sadar yang harus ditinggalkan seperti sikap pengkhianatan dalam pertemanan. Untuk mewujudkannya, maka penata melihat peluang garap yang bisa dilakukan yaitu dalam bentuk garap tipe Tari Dramatik yang akan dituangkan dalam penciptaan tari non Tradisi. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan konsep garap di atas, maka beberapa masalah dalam penciptaan tari ini selanjutnya dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana isi yang diwujudkan dalam sebuah karya tari yang diberi judul Sensibel? 2. Apa nilai simbol yang terkandung di dalam karya tari Sensibel ini? C. TUJUAN PENCIPTAAN Karya Penciptaan Tari Sensibel ini terinspirasi dari novel yang berjudul Lovasket yang dituangkan dalam karya tari inidengan harapan menjadi sosok sahabat yang sabar dan tegar ketika kita dikhianati oleh sahabat sendiri. Adapun yang menjadi tujuan dari garapan penciptaan tari ini adalah sebagai berikut: 1. Tercapainya perwujudan konsep isi ke dalam bentuk karya tari yang berjudul Sensibel.
5 2. Tercapainya kandungannilai simbolterkandung dalam garapan tari tersebut. D. TINJAUAN PUSTAKA Penciptaan Karya Tari berjudul Sensibel merupakan sumber garapan yang diambil dari suatu novel berjudul Lovasket yang menceritakan ada lima orang bersahabat dan ada salah satu dari mereka yang kena masalah keluarga sehinga dia dijauhkan secara tidak langsung. Lalu penata terinspirasi sehingga menuangkan dalam suatu karya tari dengan titik fokuskan pengkhianatan dalam hubungan pertemanan. Untuk menghindari terjadinya penjiplakan karya seni, maka penata melakukan tinjauan sumber terhadap beberapa hasil karya tari yang sudah digarap oleh pencipta tari sebelumnya.dalam upaya melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap sumber ide maka penata berusaha mencari berbagai sumber meliputi sumber literer maupun sumber kinetik yang bertujuan membangun suatu kerangka garap yang telah diinginkan. Ada beberapa sumber yang dijadikan suatu rujukan dalam konsep garap ini seperti : 1. Skripsi karya seni penciptaan tari Yanti yang berjudul TIRAI, lulus tahun 2005, Jurusan Tari STSI Bandung. Dalam karya Yanti yang berjudul TIRAI yaitu tentang persahabatan yang dihancurkan oleh cinta. Persahabatan yang dulu saling percaya, saling terbuka, saling setia tetapi hancur oleh pihak ketiga yaitu laki-laki yang jatuh cinta pada lelaki salah satu di antara mereka, tetapi keduanya mencintai kedua
6 laki-laki yang sama. Ternyata cinta lebih berkuasa daripada persahabatan.kedua orang yang bersahabat tersebut akhirnya berakhir tragis, salah satunya merasakan kekecewaan yang sangat mendalam karena harus kehilangan wanita yang dicintainya, dan persahabatan mereka telah hancur. 2. Skripsi karya seni penciptaan tari berjudul Choice karya Devi, lulus tahun 2011, Jurusan STSI Bandung. Dalam Karya tari berjudul Choice inipergaulan anak-anak remaja yang berada di lingkungan bebas, seperti adanya drugs (obat-obatan terlarang), free sex (sex bebas) dan kenakalan remaja lainnya. Lingkungan tentu dapat mempengaruhi diri seseorang dimana ia berada, namun dalam garapan ini penatanya memutuskan untuk tidak ikut terpengaruh dan memilih pergi dari lingkungan tersebut. Bentuk garap pada karya tari Choice yaitu garap tari non tradisi. Namun demikian, penyadari atas keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penata maka diperlukan beberapa sumber literatur sebagai sumber acuanatau rujukan dalam pengembangan wacana akademiknya,antara lain : 1. Buku yang berjudul Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain karya Dale Carnegie, terbit tahun 1995 Isi buku ini membahas tentang bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain, teknik teknik dasar dalam menangani manusia, cara cara membuat orang lain menyukai anda, cara bagaimana memikat orang lain mengikuti
7 cara berfikir anda, dan jadilah pemimipin bagaimana mengubah oranglain tanpa menyinggung atau membangkitkan kamarahan. 2. Novel yang berjudul Lovasket pengarang Luna Torashyngu, tahun Menceritakan ada 5 orang yang menjalani persahabatan, dan ada salah satu diantara mereka yang ayahnya telah dituduh melakukan korupsi dan harus dipenjara.lalu dia kehilangan segalanya, bahkan dikeluarkan dari sekolahnya.dia merasa tidak ada gunanya punya temen lagi, karena terbukti teman-teman hanya mendampingi saat dia berada pada puncak hidupnya.dan sekarang disaat terpuruk teman-temannya menjauhinya. 3. Dalam buku Seni Menata Tari (The Art of Making Dances), karya Dorris Humprey menjelaskan Seorang penata tari harus mempunyai sifat terbuka. Ciri pertama seorang penata tari potensial adalah pengetahuannya atau setidaknya keingin tahuannya yang besar akan tubuh manusia, dan pengetahuannya tentang keunikan dari setiap pribadi, dimulai dengan pribadinya sendiri yang harus benar-benar dia kenal. 4. Dalam buku koreografi karya F.X. Widaryanto menjelaskan Melalui proses garap seperti adanya tahap eksplorasi, tahap improvisasi, Dan tahap komposisi. Dari keseluruhan tahapan ini yang paling penting adalah proses penyatuannya dengan iringan karawitan. Adapun proses latihannya seperti tahap latihan sendiri, tahap latihan bersama penari, tahap latihan karawitan, tahap latihan bersama penari dan pemusik. 5. John Martin, The Modern Dance mengemukakan bahwa gerak tidak hanya terdapat pada denyutan-denyutan di seluruh tubuh manusia untuk tetap dapat memungkinkan manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat ekspresi dari segala pengamalan emosional manusia.
8 E. PENDEKATAN MODEL GARAP Garapan keseluruhan Karya Tari Sensibel ini menggunakan pendekatan garap ke Penciptaan Non Tradisi. Yang terdiri dari gerak gerak kontemporer. Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan gerak kontemporer termasuk kedalam kesenian non tradisional atau kesenian modern. Dalam buku Klasik, Kitsch, Kontemporer Sebuah Studi Tentang Seni Pertunjukan Jawa mengatakan bahwa : Kesenian non-tradisional, dalam beberapa bidang seni sering disebut kesenian modern, yaitu sebagai suatu bentuk seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa baru di kalangan masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru ini umumnya adalah hasil pembaruan atau penemuan (inovasi atau sebagai akibat adanya pengaruh dari luar dan bahkan sering pula ada yang bersumber dari cita rasa Barat. ( Jennifer Indsay 1991:40.) Pembahasan mengenai kontemporer itu menjadi sebuah inspirasi dalam membuat gerak pada karya ini. Tak lepas dari sisi gerak sehari hari yang sedang menjalani hubungan pertemanan itu sebagai inspirasi atau pacuan dalam membuat suatu gerak agar sesuai dengan konsep pada karya ini. F. RANCANGAN / SKETSA GARAP Rancangan sketsa garap ini penata terlebih dahulu melakukan eksplorasi. Dalam karya tari ini penata ingin menggunakan property yaitu bangku, bangkusebagai simbol dalam persahabatan yaitu jembatan. Bangku yang sebanyak tiga buah tetapi tidak ada berkaitan atau maksud pada konsep garapan tari ini. Panjangnya bangku ini pun berbeda-beda yang ada artinya yaitu penyampaian bahwa karakter tiap orang itu berbeda-beda. Dalam melakukan eksplorasi gerak penata selalu apresiasi melalui media audio visual yaitu film yang berjudulstep Up 1,2 maupun Step Up3, dan filmfilm dance lainnya, danmengapresiasi pertunjukan secara langsung agar
9 mendapatkan inspirasi untuk menambah gerak-gerak yang baru. Selain eksplorasigerak, tak lupa penata juga mengeksplorasi bangku yang harus memiliki makna dan tidak jauh berkaitan dengan konsep pada garapan karya tari ini. Karya tari ini digarap dalam bentuk tari kelompok dengan jumlah tiga penari perempuan. Ketiga penari perempuan ini tidak memiliki tinjauan filosofis atau tidak mempunyai simbol tertentu. Semua hanya semata-mata berfungsi memberikan kesan adanya pemisahan kelompok dua penari dengan satu penari menjadi dua pusat perhatian atau disebut focus. Seperti yang dikatakan Prof.Dr.Y.Sumandiyo Hadi pada buku Koreografi kelompok mengatakan : Koreografi atau komposisi kelompok dapat dipahami sebagai seni cooperative sesama penari; sementara koreografi dengan penari tunggal atau solodance, seorang penari lebih bebas menari sendiri. Dalam koreografi kelompok di antara para penari harus ada kerjasama, saling ketergantungan atau terkait satu sama lain. Masing-masing penari mempunyai pendelegasian tugas atau fungsi. Bentuk koreografi ini semata-mata menyadarkan diri pada keutuhan kerjasama antar penari sebagai pewujudan bentuk. ( Prof.Dr.Y.Sumandiyo 2003;1 ). Adapun rancangan sketsa garap pada penciptaan karya tari Sensibel Yaitu sebagai berikut : 1. Desain koreografi Struktur adegan yang akan diungkapkan dalam garapan Sensibel ini diawali dengan Gimik : menggambarkan suasana dari semua pengadegan terutama dari adegan konflik. Yang terdiri dari gerak sehari-hari seperti berjalan tegak dengan tempo pelan, lalu kedua penari berlari sambil memegang satu buah kursi lalu di bantingkan dengan ekspresi penuh dengan keemosian. Setelah itu ada beberapa gerak seperti bermain engkle diatas kursi tersebut, dan adanya gerakan
10 meluruskan kedua tangan yang berkaitan dengan saling mengisi dan kontras agar lebih memperindah gerakan. a. Adegan 1 : menggambarkan suasana bahagia, bahagia ketika mempunyai banyak sahabat, dan bahagia karena punya teman yang selalu mengisi kekurangan tetapi bukan kekosongan. Dalam adegan ini banyak menggunakan gerak yang rampak, kontras, dan saling mengisi. b. Adegan 2 : menggambarkan suasana berontak karena ketika satu orang sedang terpuruk teman yang disekitarnya hanya bisa menertawakannya.gerak lebih dominan dengan menggunakan gerak kontemporer dengan tempo yang cepat. c. Adegan 3 : menggambarkan suasana tenang karena menerima ketika dikhianati. Gerakan menyempurnakan bangku seperti posisi awal, lalu berjalan diatas bangku tersebut dengan tempo yang pelan, untuk menunjukan kelelahan karena tersakiti dan mencoba tegar, dan di adegan ini lebih banyak gerak diatas bangku dengan tempo yang berubah-rubah seperti pelan lalu sedang kemudian cepat. 2. Desain Musik Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.musik dalam tari bukan hanya sekedar iringan, tetapi musik adalah partner tari yang tidak diiringi oleh musik dalam arti yang sesungguhnya, tetapi pasti diiringi oleh salah satu dari elemen dari musik. Dengan adanya musik akan dapat mengatur tempo dalam satu gerakan, memberikan suasana dalam tarian baik suasana sedih, gembira, tegang, ataupun marah.
11 Tanpa musik tentu saja akan terasa hambar, karena musik menjadi penegas maksud dari tiap adegan. Musik memang tidak bisa dilepaskan dari penggambaran suasana yang telah diekspresikan oleh para penari sehingga dapat memperkuat dan menjiwainya. Adapun alat musik yang digunakan pada konsep karya tari ini yaitu : - Bass - Gitar - Gender - Bedug - Flute ( Bangsing ) - Rebana Desain musik disini penata hanya ingin musik yang simple dan tidak banyak menggunakan beberapa alat musik, karena karya tari ini merupakan suatu karya tipe dramatik, pada tiap adegan dalam karya ini memiliki jenis musik yang berbeda. Seperti pada awalnya hanya ingin alat musik gender saja karena adegan awal ini hanya sebuah gimik jadi ingin diiringi musik yang tidak terlalu ramai. Lalu adegan kedua merupakan suatu konflik pada karya ini maka dari itu ingin semua alat musik yang digunakan dimainkan supaya adegan ini lebih terlihat karena didukung oleh musik. Pada adegan ketiga musik sunyi sepi hanya flute dan gender yang dimainkan dengan tempo mengikuti alur penari. 3. Desain Artistik Tari 3.1.Rias dan Busana Rias yang berfungsi untuk mempertajam suatu karakter yang akan dipergunakan dalam tata rias sesuai busana yang kita pakai dan juga disesuaikan dengan tema, sehingga menciptakan suatu keserasian dan keutuhan pada penari
12 tersebut. Tata rias yang digunakan hanya menggunakan make-up cantik.dan juga busana yang digunakan yaitu memakai baju terusan, hal ini sengaja disesuaikan dengan kepentingan tema yang diangkat sehingga menciptakan keselarasan dan keindahan bagi penarinya. 3.2.Properti Propertiyang digunakan dalam karya tari ini yaitu bangku.bangku sebanyak tiga buahsebagai symbol jembatan dalam hubungan persahabatan, yang dimana menjalankan pertemanan itu tidak harus membeda-bedakan seperti tidak harus cantik dan tidak harus kaya. Dengan bangku yang panjangnya berbeda-beda yang mempunyai makna dalam setiap bangku tersebut memiliki berbeda karakter karena karakter setiap orang itu berbeda-beda. Penata juga berusaha menyeimbangi struktur gerak dengan mengolah properti yang telah digunakan oleh penari. 3.3 Setting Proscenium adalah panggung yang dipilih dan digunakan penata untuk mempertunjukan suatu karya ini. Pemilihan jenis panggung ini disesuaikan dengan kebutuhan garapan yakni panggung proscenium ini memiliki arah pandang hanya satu arah ke depan yang memiliki jarak antara pelaku dan penonton. Penata menggunakan property bangku yang telah tersedia di panggung. Bangku disini tidak hanya dipakai sebagai property saja tetapi digunakan sebagai setting panggung yang dipresentasikan lewat gerak penari diatas bangku yang dijajarkan menandakan sedang bermain diatas sebuah jembatan. 3.4 Lighting Lighting sebagai kekuatan dalam pertunjukan tari.lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini fungsi adanya lighting sebagai menerangi
13 panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab tanpa adanya cahaya maka suatu pertunjukan tidak akan terlihat. Sesuai dengan konsep garap ini akan menggunakan lighting dengan filter berwarna full colour agar konsep garap terlihat unsur dramatiknya.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan sebuah ide atau gagasan baru. Kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi yang kreatif, proses yang kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis, kehadirannya tidak bersifat independen. Dilihat secara tekstual, tari dapat dipahami dari bentuk dan teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis
Lebih terperinciBAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan
1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu
Lebih terperinciTAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB
TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008
DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Yang Relevan Sebelumnya Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terhadap pentas drama Drakula intelek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tari adalah ekspresi jiwa yang media ungkapnya gerak tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati merupakan gerak yang sudah diolah sehingga sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Kelas/Semester : IX (sembilan) / I (satu) Mata Pelajaran : Seni Budaya SILABUS PEMBELAJARAN Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi seni rupa murni yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KOMPOSISI
BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang
Lebih terperinci2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pertunjukan merupakan ekspresi dan kreasi seniman serta masyarakat pemiliknya yang senantiasa hidup dan berkembang seiring dinamika atau perubahan zaman. Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciMATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI
MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI A. Pengertian Tari Batasan konsep tetang tari banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, tetapi perlu diingat bahwa batasan yang dikemukakan seseorang berkaitan dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas lima hal sesuai dengan hasil penelitian. Lima hal tersebut yaitu 1) pembahasan terhadap upaya menyikapi kompetensi dasar tentang drama pada kurikulum 2013,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat
Lebih terperinciDESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn
DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur penata panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Lebih terperinciMunandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kesenian diubah menjadi seni budaya, sesuai kurikulum itu pula mata pelajaran seni budaya mencakup
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok, dan liukan badan merupakan fokus gerak
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya tari Isun Hang Gandrung merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi oleh kesenian Gandrung Banyuwangi khususnya Gandrung Marsan. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua manusia itu pastilah mempunyai KAHAYANG (keinginan), mulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusia itu pastilah mempunyai KAHAYANG (keinginan), mulai dari hal yang kecil sampai pada tingkat khayalan yang terkadang tidak bisa dijangkau dengan logika.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan proses manual di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Kita tidak dapat mengelak,
Lebih terperinciTARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI
TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI A. PENDAHULUAN Ketika jaman terus berkembang karena kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciTATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI
TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI 085643055940 Tata artistik: seni dekorasi panggung Dengan mengedepankan konsep Estetika. Tata Artistik merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari tata kelola panggung,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KOMPOSISI
BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian
Lebih terperinci3. Karakteristik tari
3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perawan tua dan divisualisasikan melalui gerak ketubuhannya menurut apa
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Karya tari membutuhkan banyak elemen-elemen pendukung yang sangat kuat. Melalui proses yang baik adalah kunci kesuksesan dari setiap karya, mulai dari ide gagasan sampai pada
Lebih terperinciTEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI
TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI Oleh Fahmida Yuga Pangestika 12020134047 fahmidayuga@yahoo.com Dosen Pembimbing: Dra. Jajuk Dwi Sasanadjati, M.Hum ABSTRAK Salaman merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal dengan berbagai macam penyebab yang berbeda. Tidak ada ibu rumah tangga yang menginginkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) Sekolah : SMP Negeri 2 Gerokgak Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Pertemuan ke : 1-2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Satandar
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak
Lebih terperinciBENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK
BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Ferdi Junanda 1*, Ahmad Syai 1, Tengku Hartati 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciMENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel
MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel Yudiaryani PENDAHULUAN Unsur yang paling mendasar dari naskah adalah pikiran termasuk di dalamnya gagasan-gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kisah Daud dan Goliat merupakan cerita historik yang dicatat dalam Alkitab. 1 Kisah ini dicatat dalam Kitab I Samuel pasal 17 dan dibagi menjadi tiga perikop.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat
Lebih terperinciPENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga sebagai sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. suatu biara atau tempat ibadah. 1 Biarawati memilih untuk hidup selibat
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Biarawati adalah perempuaan yang sukarela meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di suatu biara atau tempat ibadah. 1 Biarawati memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. atau gangguan jiwa, dalam karya ini kegilaan tersebut di kemas dengan lebih
BAB V KESIMPULAN Karya tari Lara Jiwa merupakan karya tari yang mengambil tema tentang sebuah konflik kisah percintaan yang tak terbalaskan dan mengakibatkan depresi atau gangguan jiwa, dalam karya ini
Lebih terperinciMENGUNGKAP NILAI PERJUANGAN MELALUI KETERBATASAN RUANG GERAK DALAM KARYA STRUGGLE
MENGUNGKAP NILAI PERJUANGAN MELALUI KETERBATASAN RUANG GERAK DALAM KARYA STRUGGLE Oleh :Intan Falahandini NIM. 10020134238 Intanwidianto92@gmail.com Pembimbing : Drs. Peni Puspito, M. Hum ABSTRAK Karya
Lebih terperinciMATERI PENYUSUNAN KOMPOSISI
MATERI PENYUSUNAN KOMPOSISI TARI BERPASANGAN Komposisi tari berpasangan Kusuma Yuda penari dan penata tari penulis UNTUK PEGANGAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: G.S. Darto PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDADAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)
DRAF EDISI 27 FEBRUARI 2016 KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) Dokumen ini telah disetujui Pada tanggal: Kepala
Lebih terperinciModul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting
Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com
Lebih terperinci2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beragam bentuk dan sajian tari, tidak hanya konvensional tetapi ada pula pertunjukan secara komersil maupun kompetisi. Sajiannya pun beragam, ada tari tradisional, tari
Lebih terperinciBAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL
BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat.
BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " HaloHandletter" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang + kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :... Kelas/Semester : IX (sembilan) / I (satu) Mata Pelajaran : Seni Budaya/Seni Rupa Standar : 1. Mengapresiasi karya seni rupa. 1.1 Mengidentifikasi seni rupa murni yang diciptakan di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan
Lebih terperinciKLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)
KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan seni berdampak pada kehidupan sehari-hari manusia. Untuk mengimbangi kemampuan teknologi tersebut manusia diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciTEKNIK EDITING II. Pertemuan 2. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting
Modul ke: TEKNIK EDITING II Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn LOGIKA EDITING DRAMA Dalam melakukan editing film
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. Ada yang membedakan manusia dengan makhluk lain yaitu manusia dilengkapi dengan akal budi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya
Lebih terperinciMusik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.
Mata Kuliah Pendukung Kompetensi Utama 1. EDU 101 Landasan Pendidikan 2 2. EDU 102 Filsafat Pendidikan 2 3. EDU 201 Psikologi Pendidikan 2 4. EDU 202 Kurikulum dan Pembelajaran 2 5. EDU 204 Pengantar Manajemen
Lebih terperinci2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif
2. Fungsi tari Tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis tari dalam kategori tari tradisional dan tari non trasional disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Tresidder, The Handbook Of Love (Yogyakarta: Lotus, 2003), 03. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta adalah emosi paling puitis 1 karena disaat manusia merasakan cinta, mereka akan menjadi seorang pujangga dalam sekejap. Begitu pula saat sedang mengalami
Lebih terperinciSOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada
SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b
Lebih terperinciProses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd.
Proses Penciptaan Tari Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd. SENI Tari? BAGAIMANA MEMBUAT SENI TARI? ANDA BISA??????? BAGAIMANA PROSES DAN STATEGINYA???????? IDE EKSPLORASI proses berfikir, berimajinasi, merasakan,
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia dari 0 sampai dengan usia 8 tahun (Solehudin, 1997 : 23). Dan usia ini juga disebut dengan golden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring
Lebih terperinciBAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING
BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE A. Konsep Keterampilan Sosial Anak Usia Dini 1. Keterampilan Sosial Anak usia dini merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan imajinasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena
Lebih terperinciS I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP
Universitas Negeri Padang Silabus (Kurikulum 2013) S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP. 19710330.200604.2.001 Reviewer : Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai hal, yakni permasalahan
Lebih terperinciRangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu
Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinci2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG
A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Seni merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia dan bagian dari kebudayaan yang diciptakan dari hubungan manusia dalam lingkungan sosialnya, seni
Lebih terperinciKata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris
Keseimbangan Dalam Gerak Liris Pada Karya Tari In Control Oleh : Nihayah 12020134020 Email: nihayah09@gmail.com Dosen Pembimbing: Dra Jajuk Dwi Sasanadjati, M.Hum Abstrak Karya tari In Control merupakan
Lebih terperinciSEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji
SEKARTAJI Arsyah Isnaini arsyahisnaini@gmail.com Dr. Anik Juwariyah, M. Si anik_ju1968@yahoo.com Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Karya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini dikarenakan rasa keprihatinan yang penulis rasakan terhadap perkembangan moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam suatu perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA
TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA Oleh: Nike Efendi NIM 1011516013 PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 1 TUGAS AKHIR MINAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banten sebagai bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki keanekaragaman bentuk dan jenis seni pertujukan. Seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dilahirkan melalui gerakgerak tubuh manusia. Maka dapat dilihat bahwa hakikat tari adalah gerak. Disamping gerak sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Skripsi ini berusaha meneliti teknik penyampaian pesan dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dilihat dari kacamata dakwah menggunakan metode deskriptif analisis dan kategorisasi.
Lebih terperinciKini harun hanyalah seorang lelaki petualang ulung yang menciptakan bahagianya sendiri, seorang lelaki yang tak pernah lelah akan mencari sebuah arti
SATU LANGKAH BERARTI Hari-hari libur harun telah lewati bersama sahabat nya, banyak cerita kisah klasik di baliknya, mereka layaknya, sebuah bintang Polaris, yang keberadaannya takan pernah terganti, Agus
Lebih terperinci